SUBJEK TINDAK PIDANA

advertisement
SUBJEK TINDAK
PIDANA

Orang (Perbuatan Orang) –Natuurlijke
Personen

Asas SOCIETAS UNIVERSITAS DELINQUARE
NON POTES (Badan-badan hukum tidak dapat
melakukan tindak pidana)
• Ajaran kesalahan individual



Barangsiapa (hij)
Jenis-jenis pidana (hanya untuk manusia)
Kesalahan
Subjek Hukum Adalah
Orang
Memori van Toelihting (MvT): Pasal
59 KUHP “suatu tindak pidana hanya
dapat dilakukan oleh manusia”
 1 September 1886


Suatu tindak pidana hanya dapat
dilakukan oleh perorangan (natuurlijke
persoon). Pemikiran fkisi (fictie)
tentang sifat badan hukum
(rechtpersoonlijkheid) tidak berlaku
pada bidang hukum pidana
Mengapa Badan Hukum Tidak
Dipidana?

Asas SOCIETAS UNIVERSITAS
DELINQUARE NON POTES

Von Feuerbach:

Suatu perkumpulan mempunyai
tujuan tertentu sebagai moralische
persoon, dan tindakan di luar tujuan
itu hanya dapat diperhitungkan
(dipertanggungjawabkan) kepada
anggota-anggota khusus
perkumpulan atau KORPORASI
Korporasi dalam Hukum
Pidana

Baik Berbadan Hukum maupun tidak
Berbadan Hukum (perseroan yang
bukan badan hukum, perserikatan
(maatschap) kekayaan dengan tujuan
(doelvermogen)
Tafsir Sempit Barangsiapa

Pasal 285, 286, 287, 288 dan 332 (1) ke 1
dan ke 2 KUHP


Pasal 449 dan 451 bis (1) KUHP


Barangsiapa ditafsirkan sebagai NAHKODA
Pasal 414-436 KUHP


Barangsiapa hanya ditafsirkan sebagai lakilaki
Barangsiapa ditafsirkan sebagai PNS
Pasal 413 KUHP

Barangsiapa ditafsirkan seorang komandan
angkatan bersenjata
Badan Hukum dalam
KUHP

BADAN HUKUM




Pasal 59 KUHP : Pemidanaan terhadap
pengurus
Pasal 169 KUHP : Ikut dalam Perkumpulan
terlarang
Pasal 399 KUHP : Komisaris atau Direktur Prus
Pailit
Pasal-pasa tersebut tidak berarti adanya
pemidanaan bagi KORPORASI
Pembagian Badan Hukum
Badan Hukum Privat
 Badan Hukum Publik

Pertimbangan Pengaturan
Korporasi sebagai Subjek
Hukum
Belanda 1951 penjelasan menteri
kehakiman dalam memori jawaban
dari anggaran belanja kehakiman
menyatakan:
 Pelaksanaan secara umum dari
tanggung jawab pidana badan-badan
hukum, menanti pengalamanpengalaman peradilan berdasarkan
Undang-Undang Tindak Pidana
Ekonomi (EDW 1950)

Perkembangan Badan Hukum
Sebagai Subjek Tindak Pidana
UU No 7 Tahun 1955 sebagai Pelopor
 Sejak 1997 disebut dengan istilah
KORPORASI
 Konsep atau RUU KUHP telah
mengatur Korporasi sebagai subjek
tindak pidana

PERBUATAN

Simon: dalam arti yang sesungguhnya
berbuat mempunyai sifat aktif, tiap
gerak otot yang dikehendaki dan
dilakukan dengan tujuan untuk
menimbulkan suatu akibat
PERBUATAN

Pompe: dalam hukum pidana gerakan
otot tidak ada artinya. Serta tidak
perlu ada pada setiap tindak pidana.
Maka Perbuatan adalah dapat dilihat
dari luar dan diarahkan kepada suatu
tujuan yang menjadi sasaran normanorma
PERBUATAN

Van Hattum: Tidak setuju ada difinisi
tentang perbuatan. Karena difinisinya
harus meliputi pengertian tentang
berbuat dan tidak berbuat
GERAK BADAN BUKAN
PERBUATAN
Gerakan Badan Yang tidak
dikehendaki oleh yang berbuat (VIS
ABSOLUTA)
 Gerakan Refleks, gerakan yang tibatiba dari urat syarat.
 Semua Gerakan Jasmania yang
dilakukan dalam keadaan tidak sadar.

Ketidak Sadaran
Karena Penyakit (ayan, gegar otak)
 Mabok
 Berbuat sesuatu pada waktu tidur
(Somnambulisme)
 Pingsan
 Dibawah pengaruh hypnotis

Download