MODUL 10 - Universitas Mercu Buana

advertisement
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MODUL 10
METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
DOSEN
Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
‘12
1
Manajemen Inventori dan Logistik
Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
MODUL 10
METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
Akhir-akhir ini banyak sekali organisasi nirlaba yang memiliki unit usaha sebagai bentuk dari
sebuah komitment fundraising lembaga. Sistem fundraising ini dapat menolong lembaga untuk
menolong menjalankan kegiatan operasional sehari-hari tanpa menunggu kucuran dan dari
donator.
Unit usaha pada fundraising dapat berupa dibidang manufaktur, trading atau jasa. Namun yang
akan kita bahas yaitu pada bidang manufaktur, karena banyak hal yang bisa dikupas terutama
dari sisi persediaan barang (inventory)
Pencatatan persediaan melalui 2 metode yaitu metode perpetual dan metode priodik. Akan kita
bahas satu persatu dengan rinci.
A. Metode Perpetual
Dalam metode perpetual, catatan persediaan barang dibuat secara continue, dan setiap jenis harga
dibuat tersendiri dalam buku besar pembantu.
Jurnal pada waktu membeli barang
Debet
Persediaan barang dagangan
Kredit
Hutang atau kas
Rp xxx
Rp xxx
Jurnal pada waktu menjual barang
Debet
Harga pokok penjualan
Kredit
Persediaan barang dagangan
Rp xxx
Rp xxx
Sehingga akun persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada digudang.
B. Metode Priodik
Pada metode priodik, untuk penjualan barang tidak dibuat jurnal harga pokok penjualan dibagian
akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan yang ada digudang penyimpanan dihitung jumlah
kuantitasnya dan ditentukan harga belinya.
‘12
3
Manajemen Inventori dan Logistik
Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
serta jenisnya tidak terlalu banyak seperti peralatan kantor, mobil, biasanya akan dipergunakan
metode perpetual
HARGA POKOK PERSEDIAAN BARANG
Harga berbagai macam barang dapat berbeda-beda. Dalam hal ini perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam menentukan harga pokok barang yang dipakai/dijual dan harga pokok barang
yang masih digudang. Harga pokok persediaan barang dagangan terdiri dari harga beli ditambah
semua pengeluaran termasuk biaya-biaya pengangkutan, bea masuk, cukai dan asuransi. Biayabiaya yang jumlahnya kecil dapat dikeluarkan dari harga pokok barang menjadi biaya
operasional. Ada potongan pembelian, maka mengurangi harga pembelian suatu barang.
Contoh persediaan
Tanggal
Keterangan
Pembelian
Harga
1 januari
Persediaan awal
200 unit @ Rp 300
Rp 60.000
10 Maret
Beli
150 unit @ Rp 450
Rp 67.500
15 April
Beli
250 unit @ Rp 500
Rp 125.000
4 Juni
Beli
300 unit @ Rp 550
Rp 165.000
15 September
Beli
100 unit @ Rp 650
Rp 65.000
Total
Rp 482.000
Karena harga belinya berbeda, maka perlu asumsi arus barang yang digunakan sebagai dasar
penentuan harga pokok barang yang dijual dan persediaan akhir sebagai berikut:

FIFO (First In First Out)
Barang yang masuk terlebih dahulu merupakan barang yang pertama kali keluar dari gudang
sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang terakhir. Contoh persediaan jus
dalam kemasan.
Ciri khas FIFO yaitu:
1.
Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2.
Menghasilkann laba kotor yang tinggi
3.
Menhasilkan persediaan akhir yang tinggi
‘12
5
Manajemen Inventori dan Logistik
Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download