INDONESIA*S national heroes

advertisement
By : Irham Isa Maulana
Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir
di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 –
meninggal di Ambon, Maluku, 16
Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga
dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah
pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan
nasional Indonesia.
Menurut buku biografi Pattimura versi
pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija
menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong
turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina
(Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni
Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura
Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja
Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di
negeri yang terletak dalam sebuah teluk di
Seram Selatan".
Namun berbeda dengan sejarawan Mansyur
Suryanegara.
I Gusti Ngurah Rai (lahir di
Desa Carangsari, Petang, Kabupaten
Badung, Bali, Hindia Belanda, 30
Januari 1917 – meninggal di Marga,
Tabanan, Bali,Indonesia, 20
November 1946 pada umur 29 tahun)
adalah
seorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten
Badung, Bali.
Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama
"Ciung Wenara" melakukan pertempuran
terakhir yang dikenal dengan
nama Puputan Margarana. (Puputan, dalam
bahasa bali, berarti "habis-habisan",
sedangkan Margarana berarti "Pertempuran
di Marga"; Marga adalah sebuah desa
ibukota kecamatan di pelosok Kabupaten
Tabanan, Bali)
Nyai Ahmad Dahlan lahir dengan nama Siti
Walidah di Kauman, Yogyakarta, pada
tahun 1872. Ia adalah putri dari Kyai Haji
Muhammad Fadli, seorang ulama dan
anggota Kesultanan Yogyakarta;[1] daerah
bertempatnya tokoh agama banyak
dari keraton.[2] Dia bersekolah di rumah,
diajarkan berbagai aspek tentang Islam,
termasuk bahasa Arab dan Qur'an, ia
membaca Al Qur'an dalam naskah Jawi.[3]
Nyai Ahmad Dahlan menikah dengan
sepupunya, Ahmad Dahlan.[1] Saat Ahmad
Dahlan sedang sibuk-sibuknya
mengembangkan Muhammadiyah saat itu,
Nyai mengikuti suaminya dalam
perjalanannya.[3] Namun, karena beberapa
dari pandangan Ahmad Dahlan tentang
Islam dianggap radikal, pasangan ini kerap
kali menerima ancaman
Dipanegara adalah putra
sulung Hamengkubuwono III, seorang
raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada
tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta
dengan namaMustahar dari seorang selir
bernama R.A. Mangkarawati, yaitu
seorang garwa ampeyan (istri non
permaisuri) yang berasal dari Pacitan.
Pangeran Dipanegara bernama kecil Raden
Mas Antawirya (ꦲ ꦲ ꦲ ꦲ ꦲ ꦲꦲꦲ ).
Menyadari kedudukannya sebagai putra
seorang selir, Dipanegara menolak
keinginan ayahnya,
Sultan Hamengkubuwono III, untuk
mengangkatnya menjadi raja.
Download