III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1

advertisement
25
III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian
3.1.1
Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian adalah kuda Sumba jantan yang
berumur lebih dari 3 tahun sebanyak 33 ekor yang dipelihara oleh peternak kuda
di Kota waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Menentukan
objek yang diteliti yang berumur lebih dari 3 tahun dilakukan dengan cara melihat
recording kuda dan juga dengan cara penentuan umur kuda. Penentuan umur
kuda dilakukan dengan cara menduga kondisi gigi seri. Perkiraan penentuan
umur kuda berdasarkan kondisi gigi seri dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perkiraan umur kuda berdasarkan kondisi gigi seri
No. Umur
Kondisi Gigi Seri
1.
1 tahun
3 pasang gigi susu dan 1 pasang gigi tetap
mulai tumbuh
2.
2 tahun
1 pasang gigi susu dan 2 pasang gigi tetap
3.
3 tahun
Semua gigi susu tanggal dan digantikan
dengan 3 pasang gigi tetap
4.
4 tahun
3 pasang gigi tetap
Sumber: Maswarni (2014)
26
3.1.2
Alat-alat Penelitian yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian:
1. Tongkat ukur yang terbuat dari kayu dalam satuan (cm) dengan ketelitian
0.1 cm, digunakan untuk mengukur tinggi pundak, tinggi pinggul, dan
panjang badan.
2. Pita ukur dalam satuan (cm) dengan ketelitian 0.1 cm, digunakan untuk
mengukur lingkar dada.
3. Caliper dalam satuan (cm) dengan tingkat ketelitian 0.1 cm untuk
mengukur dalam dada dan lebar pinggul.
4. Camera, untuk mengambil foto kuda agar dapat mengetahui bentuk tubuh,
warna kuda dan untuk dokumentasi pada saat penelitian.
5. Timbangan ternak, untuk menimbang bobot badan kuda jantan,
berkapasitas 1000 kg dengan ketelitian 500 gram.
6. Format pengumpulan data ukuran-ukuran tubuh, bentuk tubuh dan warna
kuda jantan.
7. Laptop, untuk mengolah data yang didapat dari hasil pengumpulan data.
8. Alat tulis kerja (ATK), untuk mencatat hasil pengukuran dan mencatat
kegiatan yang telah dilakukan.
27
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey yaitu metode penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, destribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel
sosiologis maupun psikologis. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive
Sampling, sampel ditentukan berdasarkan umur kuda sumba jantan yang lebih dari
3 tahun di peternak kuda yang ada di Kabupaten Sumba Timur terutama di Kota
Waingapu dan daerah sekitaran Waingapu. Jumlah sampel yang akan diambil
paling sedikit adalah 10% dari jumlah populasi. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis dengan metode Deskriptif Analitik. Metode Deskriptif Analitik adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia atau ternak, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang (Nazir, 2011).
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta yang
diselidiki, pada hal ini memaparkan mengenai karakter sifat kualitatif dan
kuantitatif kuda Sumba jantan yang dipelihara peternak di kabupaten Sumba
Timur.
28
3.2.2
Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati terdiri atas sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Sifat
kualitatif berupa warna dasar kuda, warna gen dilusi dan warna gen bintik putih.
Selain itu sifat kualitatif yang diteliti ialah tanda putih di kaki dan tanda putih di
wajah. Sifat kuantitatif berupa ukuran-ukuran tubuh seperti bobot badan, tinggi
pundak, panjang badan, lingkar dada, lebar dada, dan tinggi pinggul.
Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran sebagai berikut:
Sifat Kualitatif :
1. Warna Bulu Kuda, difoto dengan menggunakan kamera dan juga
langsung dikelompokan kedalam format pengukuran warna bulu.
Warna bulu kuda dibagi 3 kelompok yaitu warna dasar, warna gen
dilusi dan warna gen titik putih.
1.1 Warna dasar kuda diantaranya Chestnut, bay atau Jragem, Hitam dan
Grey.
Gambar 4. Chesnut
Gambar 5. Jragem
29
Gambar 6. Grey
Gambar 7. Hitam
1.2 Warna gen dilusi merupakan variasi warna dasar kuda yang
mempunyai pola warna berbeda – beda. Warna gen dilusi pada kuda
diantaranya Cream, Dun, dan Champagne.
Gambar 8. Champagne
Gambar 9. Cream
30
Gambar 10. Dun
1.3 Warna gen bintik putih merupakan warna putih yang mempunyai pola
berbeda – beda. Warna gen bintik putih itu diantaranya warna putih,
belang dan Roan.
Gambar 11. Putih
Gambar 12. Belang
31
Gambar 13. Black Roan
2. Tanda Putih di Kaki (TPK), difoto dan diamati langsung dengan cara
melihat tanda putih pada bagian kaki.
Gambar 14. Tanda Putih di Kaki (Sumber : Camargo,2011)
3. Tanda Putih pada Wajah (TPW), difoto dan dilihat pada bagian wajah
kuda. Tanda putih di wajah pada kuda sumba jantan diklasifikasikan
ke dalam 6 jenis yaitu star, stripe, blaze, snip, interrupted stripe dan
white face.
32
Gambar 15. Tanda Putih di Wajah (Sumber : Camargo, 2011)
Sifat Kuantitatif :
1) Bobot Badan (BB), ditimbang dengan menggunakan timbangan digital
dalam satuan Kg.
Gambar 16. Timbangan Digital
Gambar 17. Kerangkeng Timbangan
2) Tinggi Pundak (Tpun), diukur dari permukaan tanah sampai titik
tertinggi pundak (height at wither) dengan menggunakan tongkat ukur
dalam satuan cm (Hapgood, 2002)
33
Gambar 18. Tinggi Pundak (Sumber : Alyssa Hapgood, 2002)
3) Panjang Badan (PB), diukur secara lurus dengan menggunakan tongkat
ukur mulai dari siku (humerus) sampai benjolan tulang tapis (Tube
ischi)
Gambar 19. Panjang Badan (Sumber : Alyssa Hapgood, 2002)
34
4) Lingkar Dada (LiD), diukur dengan melingkarkan pita ukur pada
rongga dada dibelakang sendi bahu (os scapula) (Hapgood, 2002)
Gambar 20. Lingkar Dada (Sumber : Samantha A Brooks, 2014)
5) Lebar dada (LD), jarak antara penonjolan sendi bahu (os scapula) kiri
dan kanan, diukur mengunakan caliper (Brooks, 2014)
Gambar 21. Lebar Dada (Sumber : Samantha A Brooks , 2014)
6) Tinggi Pinggul (TPing), diukur dari pinggul tertinggi sampai tanah
dengan menggunakan tongkat ukur (Brooks, 2014)
35
Gambar 22. Tinggi Pingul (Sumber : Samantha A Brooks, 2014)
3.2.3
Analisis Statistik
Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis
statistika deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis yaitu: nilai
minimum, nilai maksimum, rata-rata, ragam, simpangan baku, dan koefisien
variasi (Sudjana, 2005).
1) Sifat Kualitatif
Data sifat kualitatif yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan : A= Salah satu sifat kualitatif pada Kuda yang diamati
n = Total sampel Kuda yang diamati
2) Sifat Kuantitatif
1) Nilai Minimum
Nilai minimum adalah nilai terendah dari suatu sampel.
36
2) Nilai Maksimum
Nilai maksimum adalah nilai tertinggi dari suatu sampel.
3) Rata-rata/Mean ( )
Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel
dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data.
Keterangan :
= Rata-rata
∑
= Jumlah nilai data
n
= Jumlah sampel
4) Ragam (
= Peubah ke – i
Keterangan :
= Rata – rata sampel
n
= Banyaknya data sampel
i
= 1,2,3,....32
5) Simpangan Baku (
Keterangan:
6) Koevisien Variasi (KV)
= Ragam
37
Keterangan:
s
= Simpangan baku
= Rata-rata sampel
7) Standar Error:
=
µ=
Keterangan:
- se < µ <
+ se
± se
tα
= Nilai selang kepercayaan.
n
= Banyaknya data sampel.
s
= Simpangan baku
= Rata – rata sampel
Download