BAB2 LANDASAN 2.1. Definisi Lembaga Keuangan dan Perbankan

advertisement
BAB2
LANDASAN
2.1.
Definisi Lembaga Keuangan dan Perbankan
Lembaga Keuangan menurut UU No.
I 1967 (Suyatno et al, 1996, hal 1)
adalah "semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik
uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat".
Lembaga Keuangan (financial institution) menurut SK Menkeu RI No. Kep 792
Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan (Irmayanto et al, 1998, hal 1) adalah semua
badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran
dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang
kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
Definisi perbankan menurut UU No. 14 I 1967 Pasal 1 tentang Pokok-Pokok
Perbankan (Suyatno et al, 1996, hal
adalah "lembaga keuangan yang usaha pokoknya
112emberikan kredit danjasa-jasa dalamlalu lintas pembayaran dan peredaran uang".
Bank menurut A.
Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan
Perdagangan (Irmayanto et al, 1998, hal 1) adalah suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata
uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan bendabenda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
8
Bank menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 (Irmayanto et al, 1998, hal 1) tentang
Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan cara menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarakat
dengan memberikan kredit I pinjaman.
Dilihat
dari
fungsinya,
berbagai
macam
definisi
tentang
bank
dapat
dikelompokkan menjadi tiga (Suyatno et al, 1996, hal 1-2) :
1. Bank sebagai penerima kredit di mana bank menerima uang serta dana-dana
lainnya dari masyarakat dalam bentuk:
<D
Simpanan I tabungan biasa yang dapat diminta I diambil kembali setiap
saat.
•
Deposito
berjangka,
yang
merupakan tabungan I
simpanan yang
penarikannya kembali hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang
ditentukan habis.
liD
Simpanan dalam rekening koran I giro atas nama si penyimpan giro, yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek,
bilyet
giro, atau perintah tertulis kepada bank.
2. Bank sebagai pemberi kredit yang berarti bahwa bank melaksanakan operas1
perkreditan secara aktif.
9
3. Bank sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber dana yang berasal
dari modal sendiri, simpanan I tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan
uang bank.
Reed, Cotter, Gill, and Smith (Suyatno J a1996, hal 2) menyatakan bahwa
perbankan - khususnya bank-bank komersial (bank umum) - mempunyai beberapa
fungsi diantaranya adalah pemberian jasa-jasa yang semakin luas, mehputi pelayanan
dalam mekanisme pembayaran (transfer of funds), menerima tabungan, memberikan
kredit, pelayanan dalam fasilitas pembiayaan perdagangan luar negeri, penyimpanan
barang-barang berharga dan trust services (jasa-jasa yang diberikan dalam bentuk
· pengamanan.tpengawasan harta milik).
Kinerja
Balanced Scorecard merupakan suatu alat untuk mengukur kinerja perusahaan,
oleh karena itu, perlu untuk mengetahui definisi dari pengukuran kinerja itu sendiri.
2.2.1. Definisi Pengukuran Kinerja
Menurut Anderson dan Clancy (1991), pengukuran kinerja adalah "feedback
from the accountant to management that provides information about how well the
actions represent the plans; it also identifies where managers may need to make
corrections or adjustments in future planning and controlling activities".
10
Sementara itu,
Anthony, Banker, Kaplan, dan
Young (1997) mendefinisikan
pengukuran kinerja sebagai: "the activity of measuring the performance of an activity or
the entire value chain".
Dari
definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah
tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktifitas dalam rantai nilai yang
ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan
balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan
titik
di
mana
perusahaan
memerlukan
penyesuaian-penyesuaian
atas
aktivitas
perencanaan dan pengendalian.
2.2.2. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Lynch dan Cross (1993), manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Menelusuri
kinerja terhadap harapan pelanggan
sehingga
akan
membawa
perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai
pelanggan dan pemasok internal.
3.
Mengidentifikasi
berbagai
pemborosan
sekaligus
mendorong
pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste).
upaya-upaya
11
2.3.
Definisi Visi, Misi dan Strategi
Menurut Umar (2001, hal 23), visi adalah cita-cita tentang keadaan di masa
datang yang
diinginkan untuk terwujud oleh
seluruh personel perusahaan, mulai dari
jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Cita-cita masa depan yang ada
dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan.
Menurut Dess dan Miller (1993, hal24):
"A vision refers to the goals that are broadest, most general, and all-inclusive. A
vision describes aspirations for the future, without specifying the means necessary to
achieve these desired ends. The most effective visions are those that inspire, and this
inspiration often takes the form of asking for the best, the most, or the greatest."
Jadi,
dapat
disimpulkan
bahwa
visi
adalah
cita-cita
masa
depan yang
menginspirasi seluruh personel perusahaan untuk mewujudkannya.
Menurut
Yuwono,
Sukamo,
dan
Ichsan
(2003,
hal
103), misi
adalah
mendefinisikan bisnis bahwa organisasi berada pada atau hams berada pada nilai-nilai
dan keinginan stake-holders yang meliputi: produk, jasa, pelanggan, pasar dan seluruh
kekuatan perusahaan.
'Menurut Umar (2001, hal 23), misi, adalah penjabaran secm·a tertuhs mengenai
visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa misi adalah penjabaran dari
visi secara tertulis
yang mengarahkan perusahaan pada posisi di mana seharusnya perusahaan berada.
Menurut Kaplan dan Norton (2000,
20), pencipta kerangka kerja Balanced
Scorecard mendefinisikan strategi sebagai :
"...choosing the market and customer segments the business unit intends to
serve, identifying the critical internal and business processes that the unit must
12
excel at to deliver the value prepositions to customers in the targeted market
segments, and selecting the individual and organizational capabilities required
for the internal, customer, and financial objectives."
Menurut pendapat Chandler (1962), strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
Menurut Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995), strategi didefinisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Menurut Guiltinan dan Paul (1994, hal 23), strategi perusahaan adalah rencanarencana jangka panjang yang dirancang untuk memilih berbagai bisnis yang seharusnya
dimasuki oleh
perusahaan. Strategi ini mengidentifikasikan pasar-pasar yang
dilayani (mendefinisikannya dalam bentuk kebutuhan atau
pelanggan atau
akan
kedua-
duanya) serta lini produk atau jasa yang akan dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap
lingkungan, sumber daya, dan sasaran perusahaan.
Jadi, strategi adalah rencana jangka panjang yang didefinisikan manajemen
puncak
sebagai alat
untuk mencapai tujuan jangka
panjang perusahaan disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
13
Balanced Scorecard
Menurut Olve, Roy dan Wetter (1999, hal 16) kata benda "score" merujuk pada
makna: "penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan (seperti dalam pennainan)". Dalam
konteks sebagai kata kerja, "score" berarti "memberi angka". Dengan makna yang lebih
bebas, scorecard mengandung arti sebuah kesadaran (bersama) dimana segala sesuatu
perlu diukur. Pengukuran menjadi suatu hal yang vital sebelum kita melakukan evaluasi
atau pengendalian terhadap suatu obyek. Objek disini bisa berarti suatu entitas bisnis,
.organisasi, korporat, divisi, unit, tim, atau bahkan individu. Tambahan kata "balanced'
di depan kata "score", maksudnya adalah bahwa angka (grade) atau "score" tersebut
harus mencerminkan keseimbangan antara sekian banyak elemen penting dalam kinerja.
Menurut Kaplan dan Norton (1996, hal 7
Balanced Scorecard adalah:
"... suatu set ukuran yang memberikan kepada para manajer puncak suatu
pandangan bisnis secara cepat namun dapat dipahami... mehputi ukuran keuangan yang
memberitahukan hasil dari
aksi
yang
telah dilakukan; melengkapi ukuran-ukuran
keuangan dengan ukuran-ukuran operasional berdasarkan kepuasan pelanggan, proses
jntemal, dan inovasi organisasi serta memperbaiki ukuran-ukuran aktivitas operasional
yang merupakan pengendali keuangan yang dihasilkan dimasa mendatang."
Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen
strategik yang
menjabarkan visi, misi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan strategis dan tolok
ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu: perspektif keuangan, perspektif
pelanggan,
perspektif
pertumbuhan.
proses
bisnis
internal,
dan
perspektif
pembelajaran
dan
14
Perspektif Keuangan
Untuk sukses ,bagaimana kita harus tampil
di depan para pemegang saham?
Perspektif Pelanggan
Untuk mencapai visi, bagaimana
kita harus tampak di depan para
pelanggan?
VISI dan
STRATEGI
Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk memuaskan pemegang
saham dan pelanggan, bisnis
proses apa yang harus kita
unggulkan?
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk
mencapai visi, bagaimana kita
memelihara kemampuan
kita
untuk
berubah dan meningkatkan diri?
Gambar 2.1. Balanced Scorecard: the four original perspective (Kaplan, 2000, halll)
2.4.1. Perspektif Keuangan
Secara tradisional, laporan keuangan merupakan indikator historis-agregatif yang
merefleksikan akibat dari
implementasi dan
eksekusi strategi dalam satu
periode.
Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan
strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Perbaikanperbaikan ini tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan
keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai pemegang saham.
15
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus
kehidupan bisnis, yaitu:
1. Bertumbuh (Growth)
Adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan dimana perusahaan memiliki : ,
produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik.
Tolok ukur kinerja yang
cocok dalam tahap ini adalah, misalnya, tingkat ,
pertumbuhan pendapatan atau
penjualan dalam segmen pasar yang
telah
ditargetkan.
2. Bertahan (Sustain)
Adalah tahap dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi
dengan
mengisyaratkan
perusahaan
mencoba
tingkat
pengembalian
mempertahankan
pangsa
terbaik.
pasar
Dalam
yang
ada,
tahap
ini,
bahkan
mengembangkannya, jika mungkin. Tolok ukur yang kerap digunakan pada
tahap ini, misal, :J3.0I, ROCE, dan EVA.
3. Menuai (Harvest)
Adalah tahap dimana perusahaan benar-benar memanen I menuai hasil investasi
di tahap-tahap sebelumnya. Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun
pembangunan kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas.
Sasaran keuangan utama
digunakan sebagai tolok ukur
pengurangan modal kerja.
dalam
tahap ini
adalah memaksimumkan arus kas
yang
juga
masuk dan
16
2.4.2. Perspektif Pelanggan
Filosofi manajemen terkini telah
menunjukkan peningkatan pengakuan atas
pentingnya customer focus dan customer satisfaction. Perspektif ini merupakan leading
indicator. Jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran yaitu: ukuran utama
pelanggan (customer core measurement) dan proposisi nilai pelanggan (customer value
prepositions)
1.
Ukuran utama pelanggan (customer core measurement)
Memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu: pangsa pasar (market share),
retensi
pelanggan
(customer
retention),
akuisisi
pelanggan
acquisition), kepuasan pelanggan (customer satisfaction), dan
(customer
profitabilitas
pelanggan (customer profitability).
a. Pangsa Pasar (market share): Pengukuran ini mencerminkan bagian yang
dik:uasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, meliputi jumlah
pelanggan, jumlah penjualan dan volume unit penjualan.
b. Retensi Pelanggan (customer retention): Mengukur tingkat di mana
perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.
c.
Akuisisi Pelanggan (customer acquisition): Mengukur tingkat di mana
suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan
bisnis baru.
d.
Kepuasan Pelanggan (customer satisfaction): Menaksir tingkat kepuasan
pelanggan
proposition.
terkait
dengan
kriteria
kinerja
spesifik
dalam
value
e.
Profitabilitas Pelanggan (customer profitability): Mengukur laba bersih
dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus
diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.
2. Proposisi Nilai Pelanggan (customer value proposition)
Merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada ukuran utama yang didasarkan
pada atribut produk:ljasa, hubungan pelanggan, serta citra dan reputasi.
a.
Atribut Produk:IJasa
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga dan kualitas. Pelanggan
memiliki preferensi yang
berbeda-beda atas
produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan
atas produk yang ditawarkan.
b. Hubungan Pelanggan
Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang
ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen sangat dipengaruhi oleh
responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan
dengan masalah waktu penyampaian.
c.
Citra dan Reputasi
Menggambarkan
faktor-faktor
intangible
yang
menarik
seorang
konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun citra dan
reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang
dijanjikan.
18
2.4.3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik
bisnis mereka berjalan dan apakah produk atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi
pelanggan.
Kaplan dan Norton (1996) membagi proses bisnis internal ke dalam : inovasi,
-,-
-r
operasi dan layanan puma jual.
1. Proses Inovasi
Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman tentang kebutuhan laten dari
pelanggan dan menciptakan produk danjasa yang mereka butuhkan.
2. Proses Operasi
Adalah proses
untuk membuat
dan
menyampaikan
produkfjasa. Aktivitas
didalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian:
a. Proses pembuatan produk
b. Proses penyampaian produk kepada pelanggan
Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi dikelompokkan
pada: waktu, kualitas dan biaya.
3. Proses Pelayanan Puma Jual
Proses
ini
merupakan jasa
pelayanan
pada
pelanggan
setelah
penjualan
produkfjasa tersebut dilakukan. Perusahaan dapat mengukur apakah upayanya
dalam pelayanan puma jual
telah
memenuhi harapan pelanggan, dengan
menggunakan tolok ukur yang bersifat kualitas, biaya, dan
telah dilakukan dalam proses operasi.
waktu seperti yang
19
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuban
Proses pembelajaran dan
pertumbuhan bersumber dari
faktor sumber daya
manusia, sistem dan prosedur organisasi. Dalam organisasi knowledge-worker, manusia
adalah sumber daya utama.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), tolok ukur kunci untuk menilai kinerja para
pekerja adalah kepuasan karyawan, retensi karyawan, produktivitas karyawan.
1. Kepuasan karyawan
Kepuasan karyawan mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk
memperbaiki
produktivitas,
mutu,
kepuasan
pelanggan,
dan
ketanggapan
terhadap situasi. Manajer dapat mengukur kepuasan karyawan dengan mengirim
survei, mewawancarai karyawan, mengamati karyawan pada saat bekerja.
2. Retensi Karyawan
Retensi karyawan mengakui bahwa karyawan mengembangkan modal intelektual
khusus organisasi dan
merupakan aktiva non
keuangan yang bemilai bagi
perusahaan. Disamping itu, sangat mahal menemukan dan menerima orang yang
berbakat untuk menggantikan orang yang meninggalkan perusahaan. Perputaran
karyawan diukur dengan persentase orang yang keluar setiap tahun.
3. Produktivitas karyawan
Produktivitas karyawan mengakui pentingnya keluaran per karyawan, keluaran
dapat diukur dalam tolok ukur fisik seperti pendapatan per karyawan, laba per
karyawan.
20
2.5.
Teknologi Informasi
Teknologi informasi dewasa ini
sudah merupakan hal
yang
mutlak
bagi
perusahaan untuk mempertahankan daya saing.
2.5.1. Definisi Teknologi lnformasi
Menurut Senn (1998, hal 12) sebagai berikut :
1. Infonnation technology is a term used to refer to a wide variety of items and
abilities used in creation, storage and dispersal of infonnation.
2.
Three
main
components
in
Infonnation
Technology
are
computers,
communication network and know-how.
Uraian definisi tersebut di atas memberikan gambaran bahwa teknologi informasi
memiliki pengertian yang
sangat luas, memiliki kemampuan yang digunakan dalam
pembentukan, penyimpanan dan penyebaran informasi.
2.5.2. Komponen Teknologi Informasi
Teknologi Informasi ini juga memiliki tiga komponen utama yang memiliki
hubungan yang sangat erat, dijelaskan sebagai berikut :
1. Komputer adalah suatu sistem elektronik yang dapat diprogram atau diinstruksi
untuk menerima, memproses, menyimpan dan menyajikan data dan informasi.
Komputer disini terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.
Perangkat keras, pada umumnya terdiri dari:
a. Perangkat masukan seperti keyboard, mouse, scanner dan jenis perangkat
lainnya.
21
b. Perangkat proses atau CPU (Central Processing Unit)
c.
2.
Perangkat keluar seperti monitor dan printer
Jaringan Komunikasi adalah interkoneksi dari berbagai lokasi melalui suatu
medium yang
memungkinkan orang dapat mengirim dan
menerima data
dan
informasi.
3. Pengetahuan (know-how) adalah kemampuan menggunakan kecanggihan
untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang diciptakannya.
Kemampuan ini mencakup :
a. Mengenal baik (familiar) dengan peralatan-peralatan
b. Memiliki kemampuan (skill) yang
dibutuhkan untuk menggunakan
peralatan-peralatan TI.
c.
Mengerti kapan menggunakan
untuk memecahkan masalah atau
memanfaatkan peluang yang diciptakannya.
2.6.
Pengukuran
Balanced Scorecard
masa sekarang ini,
teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan bagi
organisasi dalam upaya memaksimalkan efisiensi dan efektifitas sehingga bisa dikatakan
teknologi informasi merupakan salah satu
faktor keberhasilan suatu organisasi. Hal
tersebut menyebabkan dilakukannya investasi dalam bidang teknologi informasi.
Hampir setiap organisasi yang melakukan investasi tersebut dihadapkan pada suatu
kenyataan bahwa investasi yang dilakukan tidak sepadan dengan hasil yang diharapkan.
Dalam menghadapi masalah tersebut, telah diciptakan berbagai metode dan teknik dalam
melakukan evaluasi terhadap teknologi infonnasi dan Balanced Scorecard merupakan
metode dalam melakukan pengevaluasian teknologi informasi. Melalui IT Balanced
22
Scorecard yang
diciptakan oleh
Van
Grernbergen dan Van
Bruggen rnaka
dapat
dilakukan pengukuran untuk rnengevaluasi teknologi inforrnasi rnelalui ernpat perspektif
yang dibedakan dengan ernpat perspektif Balanced Scorecard yang diciptakan oleh
Kaplan.
2.6.1. Peralihan Balanced Scorecard menjadi
Balanced Scorecard
Pada tahun 1997, Van Grernbergen dan Van Bruggen rnenyesuaikan Balanced
Scorecard tradisional untuk digunakan dalarn teknologi inforrnasi , yang hadir ketika
ketertarikan
rnasyarakat terhadap TI
rneningkat, lalu
rnuncul
rnasalah
rnengenai
bagairnana rnengevaluasi fungsi TI pada perusahaan sebagai evaluasi investasi TI.
Mereka rnencatat bahwa departernen TI rnerupakan penyedia pelayanan internal,
sehingga keernpat perspektif tersebut disesuaikan dengan perubahan
Keernpat perspektif yang
kontribusi
perusahaan,
yang
terjadi.
disesuaikan dengan Balanced Scorecard adalah perspektif
perspektif
orientasi
operasional dan perspektif orientasi rnasa depan.
pengguna,
perspektif
penyernpumaan
Download