Sejarah Bangsa Eropa

advertisement
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Sebelum
Kedatangan Bangsa Barat
Pada awalnya, bangsa Eropa datang untuk membeli rempah-rempah yang tidak dihasilkan di negaranya.
Namun, karena mendatangkan keuntungan luar biasa, mereka menerapkan semangat kolonialis dan
imperialis. Semangat kolonialis ialah semangat penguasaan oleh suatu negara atas bangsa lain dengan
maksud untuk memperluas negara itu.
Imperialis memperluas daerah jajahannya untuk kepentingan industri dan modal. Akibatnya, masyarakat
yang semula adalah pemilik berbalik menjadi budak. Masyarakat kehilangan hak atas milik mereka
sendiri melalui berbagai kebijakan, seperti monopoli, tanam paksa, sewa tanah, penyerahan wajib, dan
lain-lain yang diterapkan oleh kolonial. Di bidang kebudayaan, terjadi perkembangan dari masa ke masa.
Kedatangan bangsa Eropa membawa agama baru di Kepulauan Indonesia, Kristen Protestan dan
Katholik.
Adat istiadat bangsa Eropa juga berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari dalam
keraton sampai rakyat jelata. Pengaruh itu dapat dilihat dari tata cara bergaul (lebih bebas dan
demokratis), gaya perkawinan, model berpakaian, disiplin, menghargai waktu, rasionalis, individualistis
(sifat mementingkan diri), materialistis (sifat mementingkan materi), dan pendidikan.
Di bidang pendidikan, pemerintah kolonial membangun sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun
kejuruan. Walaupun membedakan para peserta didik dengan membedakan sekolah untuk anak-anak
khusus Belanda, bangsawan, dan rakyat jelata, namun pendidikan membawa dampak positif bagi cara
berpikir anak bangsa. Bahkan, ada mahasiswa Indonesia yang bersekolah sampai ke Belanda. Kaum
terdidik inilah yang bahu-membahu dengan para pemuda mulai memikirkan untuk melepaskan diri dari
penjajahan.
Di bidang pemerintahan, para pemimpin kita tidak berdaya menghadapi para pedagang yang licik. Para
pemimpin kita dengan mudah termakan oleh politik adu domba yang dijalankan oleh para penjajah. Jika
pun para pemimpin mencoba untuk melawan, kebanyakan mereka terpaksa menyerah karena lemahnya
persenjataan atau karena kelicikan Belanda. Akibatnya, Belanda berhasil menguasai kerajaan yang
dipimpinnya. Raja atau sultan yang memerintah hanyalah merupakan simbol yang telah kehilangan
kekuasaannya.
Dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintah Hindia Belanda menerapkan hukum seperti yang berlaku
di Belanda. Sistem pemerintahan yang diterapkan mengikuti ajaran Trias Politica. Sistem ini mengenal
pemisahan antara lembaga legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang),
dan yudikatif (pengawas pelaksanaan undang-undang).
Kilas Balik
Hindu-Buddha adalah agama dan kebudayaan yang berasal dari India. Agama Hindu berasal dari
gabungan agama bangsa Arya di Asia Tengah dan bangsa Dravida di India. Agama Hindu mengenal kastakasta dalam masyarakat. Kitab sucinya ialah Weda. Agama Buddha timbul sebagai reaksi atas agama
Hindu. Agama Buddha disiarkan oleh Sidarta Gautama. Agama Buddha tidak mengakui kasta dalam
masyarakat. Kitab sucinya ialah Tripitaka.
Di Indonesia, agama dan kebudayaan Hindu-Buddha tumbuh dan berkembang dengan baik. Banyak
kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaankerajaan tersebut ialah Kutai, Tarumanegara,
Holing, Sriwijaya, Mataram Kuno, Singosari, Kediri, Sunda, Bali, dan Majapahit. Peninggalan kerajaankerajaan Hindu-Buddha masih dapat kita temui saat ini dalam bidang sosial, teknologi, kesenian, dan
pendidikan. Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah
Arab. Persebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia terjadi karena peranan pedagang, bandarbandar, dan para wali serta ulama. Berita Cina mencatat bahwa pada abad ke-7, Islam telah ditemukan
di daerah Sumatra bagian utara. Islam tumbuh dan berkembang dengan baik di Kepulauan Indonesia.
Hal itu terlihat dari banyak tumbuh kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan-kerajaan itu mulai dari Kerajaan
Perlak di ujung utara Pulau Sumatra sampai di Pulau Ternate dan Tidore di timur Indonesia.
Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang
dengan baik di Indonesia. Jejak kebudayaan itu masih dapat kita temui saat ini di sekitar kita. Kekayaan
sumber daya alam yang dimiliki Indonesia merupakan daya tarik utama bagi bangsa Eropa. Mereka
kemudian berlomba datang ke Nusantara. Pada awalnya, kedatangan mereka hanya untuk berdagang.
Namun, karena memberikan keuntungan yang luar biasa, ketamakan muncul. Mereka menguasai
hampir seluruh daerah di Kepulauan Indonesia melalui monopoli, tanam paksa, sewa tanah, penyerahan
wajib, dan lain-lain. Kerajaankerajaan di Indonesia satu per satu ditundukkan.
Sikap Rakyat Indonesia Terhadap Kedatangan
Bangsa Barat
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para
petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih
subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk)
daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal
(mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme).
Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah
induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan
kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.
*. Imperialisme
Berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang menguasai disebut
imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator.
Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka
merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan
langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk
pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah
yang dijajah.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun
dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain.
Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan
imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.
Macam-macam imperialisme
Pada umumnya imperialisme dapat dibedakan menjadi 2 macam dengan perbedaan sebagai
berikut :
pembeda Imperialisme kuno Imperialisme modern
Waktu Terjadi sebelum revolusi industri (abad 18) Terjadi setelah revolusi industri
Tujuan Glory (mencari kejayaan)
Gold (mencari kekayaan)
Gospel (menyebarkan
agama kristen) Mencari daerah baru untuk :
-tempat mencari bahan
mentah/baku industri
-pemasaran hasil indutri
-tempat penanaman modal
b. Masuknya kekuatan barat dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme
barat di Indonesia
Latar belakang pelayaran orang-orang eropa ke dunia timur dimulai dengan peristiwa
dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa Turki dalam perang salib
(1453) membawa perubahan besar bagi bangsa eropa. Kesultanan Turki melarang orang kristen
membeli rempah-rempah dari Konstantinopel yang waktu itu menjadi satu-satunya pusat
perdagangan rempah-rempah di eropa. Hal inilah yang akhirnya memaksa orang orang eropa
untuk berlayar ke dunia timur dengan tujuan mencari sendiri pusat rempah-rempah dunia.
Selain latar belakang di atas ada juga beberapa faktor yang mempercepat keinginan dari bangsa
eropa untuk mengadakan pelayaran samodera, yaitu :
- keinginan untuk membuktikan teori Copernicus (heliosentris)
- keinginan untuk membuktikan teori Galileo Galilei yang menyatakan bahwa bumi itu bulat
- keinginan untuk membuktikan kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya “Imago Mundi”
yang menceritakan keajaiban dan kemakmuran di dunia timur (Cina)
- ditemukannya kompas sebagai alat penunjuk arah dalam perjalanan
- adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang-orang islam di seluruh dunia
Negara-negara pelopor perjalanan ke dunia timur
Masa ketika negara-negara eropa melakukan perjalanan ke dunia timur dikenal dengan sebutan
abad penjelajahan samodera. Negara-negara yang mempeloporinya adalah Portugis dan Spanyol.
Berikut tokoh-tokohnya :
Portugis : - Bartholomeus Diaz (sampai ujung selatan Afrika 1486)
- Vasco da Gama ( sampai India 1498)
- Alfonso d’ Albuquerque ( sampai Malaka 1511, Maluku 1512)
Spanyol : - Colombus ( penemu jalan ke Amerika, mendarat di kepulauan Bahama dan
Haiti 1492)
- Hernando Cortez ( ekspedisi Meksiko 1485 – 1547)
- Magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522)
Negara-negara eropa yang lain seperti Inggris, Perancis, Belanda dll akhirnya mengikuti jejak
Portugis dan Spanyol mengadakan penjelajahan samodera.
Akibat penjelajahan samodera adalah:
- ditemukannya benua baru oleh bangsa eropa, seperti Amerika, Australia.
- Munculnya penjajahan yang dirasakan oleh bangsa pribumi
- Pengenalan budaya barat kepada penduduk asli
c. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
Secara umum kedatangan bangsa barat di Indonesia dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan
mendesak mencari rempah-rempah, yang kemudian diikuti oleh mencari kejayaan dan
menyebarkan agama (Glory, Gold, Gospel). Bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah
Indonesia antara lain : Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis (tidak langsung), Belanda. Spanyol
masuk dari Filipina ke Maluku (Tidore) tahun 1521, Portugis masuk Indonesia dari Malaka ke
Maluku (Ternate) 1512.
Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin oleh
Cornelis de Houtman. Di Indonesia mereka mendirikan VOC (1602).
Beberapa gubernur jenderal Belanda yang memerintah :
1. Jan Pieterzoon Coen (1618), mendirikan benteng di Jayakarta
2. Daendels (1808-1811)
Gubernur jenderal Belanda di Indonesia dalam pengaruh Perancis,terkenal karena membuat jalan
dari Anyer-Panarukan
Masa penjajahan Inggris, gubernur jenderalnya dijabat oleh Raffles (1811-1814). Kebijakan yang
dilakukannya adalah :
1. membagi Jawa atas 16 karesidenan untuk mempermudah pengawasan
2. mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri
3. melarang kerja rodi
4. memperkenalkan sistem sewa tanah (landrente)
5. membentuk susunan pengadilan model Inggris
Berdasarkan perjanjian Convention of London (1814) maka Inggris menyerahkan Indonesia
kepada Belanda. Diangkatlan Van Den Bosch menjadi penguasa di Indonesia dengan tugas
mencari uang sebanyak-banyaknya untuk mengisi kas Belanda yang kosong. Ia kemudian
menciptakan politik yang paling menyengsarakan rakyat yaitu “Tanam Paksa (Cultuurstelsel)”.
Penjajahan menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia, hal inilah yang
kemudian menimbulkan usaha perlawanan rakyat menentang kekuasaan penjajah.
Perlawanan Rakyat Menentang Penjajahan Asing
Sebab-sebab terjadinya perlawanan :
1. penerapan berbagai politik pemerasan yang menyengsarakan rakyat, misal:
- politik devide et impera
- politik monopoli
- politik pax neerlandica
2. campur tangan penjajah terhadap urusan keraton
3. kekecewaan rakyat akibat kurang dihargainya budaya penduduk pribumi
4. dll
Bentuk-bentuk perlawanan :
a. Perang Maluku (1817)
Sebab umum : ketidakpuasan rakyat akibat penerapan politik pemerasan
yang diterapkan misalnya; monopoli cengkeh, pelayaran hongi
Cara perlawanan : dengan menyerbu benteng Belanda Duurstede di Saparua
Tokoh : Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthoni Reebok, dll
b. Perang Paderi (1821-1838)
Sebab :
- pertentangan aliran Wahabi (ingin pemurnian islam) dgn Tasawuf (islam tradisional)
- adanya kebiasaan buruk yang ingin diberantas misal; mabuk, judi dll
- pertentangan antara hukum adat (matrilinial) dgn hukum islam (patrilinial)
- perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama
- adanya campur tangan Belanda sehingga situasi memanas
Cara perlawanan : melalui perang
Tokoh : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll
c. Perang Diponegoro (1825-1830)
Sebab umum :
- kekuasaan raja Mataram yang semakin kecil dan terbatas, dibaginya
wilayah kerajaan menjadi 4 daerah lewat perjanjian Giyanti
- dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keraton
- beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah
Sebab khusus :
- pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegora
tanpa izin
Cara perlawanan : melalui pemberontakan di seluruh tanah Jawa
Tokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P. Mangkubumi, Kyai Mojo, dll
d. Perang Aceh (1873-1904)
Sebab perang :
- perbedaan penafsiran atas kedudukan daerah Sumatera Timur, baik
Belanda maupun kerajaan Aceh menganggap itu wilayahnya
- dibukanya terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional
- adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda
- penolakan rakyat Aceh terhadap tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan negara
asing dan mengakui Belanda sebagai yang dipertuan
Cara perlawanan : melalui pemberontakan bersenjata
Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Din, dll
e. Perang Bali (1846-1909)
Sebab perang :
- tuntutan Belanda untuk menghapuskan hukum “Tawan Karang” yang ditolak raja-raja Bali
- raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Belanda
Cara perlawanan : melalui perang puputan
Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti Ngurah Made Kerangasem, dll
f. Perang Banjarmasin (1859-1863)
Sebab perang :
- terjadinya perselisihan mengenai tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P. Hidayat, di mana
Belanda kemudian campur tangan
- keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica disana
Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat
Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll
g. Perang Tapanuli (1878-1907)
Sebab perang :
- penentangan raja Tapanuli yang masih menganut animisme atas
penyebaran agama Kristen oleh Belanda
- adanya keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica
Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat
Tokoh : Sisingamangaraja XII
Berbagai pemberontakan di atas semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda karena kurangnya
persatuan dan hanya mempertahankan daerahnya sendiri. Awal abad 20 Belanda telah dapat
menguasai seluruh wilayah Indonesia sehingga penerapan politik Pax Neerlandica dapat
dikatakan berhasil. Dalam perkembangannya awal abad 20 ini pula perlawanan yang dilakukan
bangsa Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui berbagai organisasi modern. Ini terjadi
akibat positif dari politik ethis.
Perubahan Kehidupan Politik,Sosial,ekonomi dan
Agama Masyarakat Dibawah Pengaruh Barat
ERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DAN PERUBAHAN EKONOMI, DEMOGRAFI DAN KEHIDUPAN SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
1. LATAR BELAKANG KEDATANGAN ORANG – ORANG EROPA
KE DUNIA TIMUR
1. Renaissance
Renaissance berasal dari bahasa Prancis, Renascari yaitu kelahiran kembali kebudayaan klasik dari jaman
Romawi dan Yunani kuno yang meliputi kesusasteraan, seni dan ilmu pengetahuan. Gerakan ini
dipelopori oleh Dante Aligheiri, Petrarca dan Boccacio.
Timbulnya gerakan ini disebabkan oleh :
1. Terjadinya pertumbuhan perdagangan di kota Venesia, Florence dan Geno (Italia)
1. Adanya puing-puing bangunan lama yang megah dan mengagumkan di kota Roma dan kota-kota
lainnya
1. Perkembangan ekonomi Italia lebih maju dari Negara Eropa lainnya
2. Bangsawan Italia tidak tinggal di pedalaman tapi di kota-kota
1. Penjelajahan samudera dan Penemuan daerah baru
Awal abad ke 16 bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Negara Eropa lainnya mengadakan penjelajahan
samudera karena didorong oleh factor-faktor :
a. Tahun 1453 kota Konstantinopel jatuh ke tangan Turki yang mengakibatkan harga rempah-rempah
menjadi sangat mahal
1. Berkembangnya Ilmu pengetahuan tentang bumi dan ilmu astronomi dan penemuan kompas
1. Timbulnya keinginan untuk mencari keuntungan yang besar dan upaya untuk mencari daerah baru
1. Ingin menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia
1. Adanya Penemuan baru di bidang ilmu Pengetahuan
a. Johan Guttenberg menemukan mesin cetak
b. Nicolaus Copernicus menemukan matahari sebagai pusat tata surya
c. Galileo galilei menemukan teleskop
d. Marthin Luther pencetus agama kristen Protestan
1. Dominasi gereja katolik terhadap segala aspek kehidupan
1. PAHAM RASIONALISME, REVOLUSI INDUSTRI, DAN KAPITALISME SERTA PERKEMBANGAN
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
1. Paham Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal
pikiran. Tempat kelahiran rasionalisme adalah Prancis (Renne Descartes 1596-1650). Ia adalah seorang
filosof,ilmuwan dan matematikus Prancis yang tersohor. Sebenarnya, rasionalisme merupakan
kelanjutan dari perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang bersifat dogmatis dan taradisi yang mulai
tampak pada abad ke-15 dan abad ke-16.
2. Merkantilisme
Istilah Merkantilisme diambil dari kata ”Mercari” yang artinya berjual beli. Merkantilisme adalah sebuah
sistem ekonomi di mana negara memiliki wewenang yang besar, atau disebut juga sebagai sistem
ekonomi proteksi. Kemakmuran diperoleh dari perdagangan luar negeri.
Tujuan dari merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan
melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Negara atau pemerintah memperoleh
kekayaan sebanyak-banyaknya untuk membiayai negara; negara atau pemerintah merupakan satusatunya penguasa ekonomi. Cara yang digunakan dalam rangka memperkaya Negara adalah dengan
penumpukan kekayaan yang berupa logam mulia yaitu emas dan perak. Negara yang banyak memiliki
timbunan logam mulia dalam jumlah yang besar merupakan negeri yang kaya, dan mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan kekuatannya sehingga dapat memperkuat armada perangnya.
3. Revolusi Industri
Revolusi Industri adalah perubahan radikal dalam cara pembuatan atau
memproduksi barang-barang dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun
untuk tenaga pemproses. Dengan digunakannya mesin-mesinmenjadikan tenaga manusia tidak terpakai
lagi, sehingga terjadi peningkatan kualitas
dan kuantitas produksi barang, termasuk perubahan dalam cara kerja dan
pemasarannya.
4. Kapitalisme
Kapitalisme adalah system dan paham ekonomi yang modalnya ( penanaman modal dan kegiatan
industrinya ) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta guna bersaing bebas di
pasaran internasional, nasional maupun lokal. Kapitalisme merupakan respon terhadap merkantilisme
yang menempatkan Negara sebagai pemilik kekayaan Negara. Kapitalisme menempatkan individu
sebagai pemilik modal yang menguasai kekayaan alam.
C. MASUKNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME ASING KE WILAYAH
INDONESIA : PORTUGIS, SPANYOL, VOC-BELANDA DAN INGGRIS
1. MASA KEKUASAAN VOC
Usaha bangsa Barat untuk mendapatkan benua baru dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang
ingin mendapatkan rempah-rempah. Bartholomeu Dias (1492) dan Vasco daGama (1498)
berkebangsaan Portugis berlayar menyusuri pantai barat Benua Afrika akhirnyatiba di Kalkuta, India.
Kemudian mereka membangun kantor dagang di Kalkuta dan berdagang di Asia Tenggara. Pada tahun
1512, Portugis masuk ke Maluku sedangkan Spanyol masuk ke Tidore (1521) untuk mencari rempahrempah.
Pada tahun 1596, pedagang Belanda dengan empat buah kapal di bawah Cornelis de Houtman berlabuh
di Banten. Mereka mencari rempah-rempah di sana dan daerah sekitarnya untuk diperdagangkan di
Eropa. Namun, karena kekerasan dan kurang menghormati rakyat maka diusir dari Banten. Kemudian
pada tahun 1598, pedagang Belanda datang kembali ke Indonesia di bawah Van Verre dengan delapan
kapal dipimpin Van Neck, Jacob van Heemkerck datang di Banten dan diterima Sultan Banten
Abdulmufakir dengan baik. Sejak saat itulah ada hubungan perdagangan dengan pihak
Belanda sehingga berkembang pesat perdagangan Belanda di Indonesia.
Namun, tujuan dagang tersebut kemudian berubah. Belanda ingin berkuasa sebagai penjajah yang
kejam dan sewenang-wenang, melakukan monopoli perdagangan, imperialisme ekonomi, dan perluasan
kekuasaan.
Setelah bangsa Belanda berhasil menanamkan kekuasaan perdagangan dan ekonomi di Indonesia maka
pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda membentuk kongsi dagang VOC (Vereenigde Oost-Indische
Compagnie) yang dianjurkan oleh Johan van Olden Barnevelt yang mendapat izin dan hak istimewa dari
Raja Belanda. Alasan pendirian VOC adalah adanya persaingan di antara pedagang Belandasendiri,
adanya ancaman dari komisi dagang lain, seperti (EIC) Inggris, dan dapat memonopoli perdagangan
rempah-rempah di Indonesia. Untuk mendapatkan keleluasaan usaha di Indonesia, VOC memiliki hak
oktroi, yaitu hak istimewa.
Di samping itu, VOC juga melakukan pelayaran Hongi, yakni misi pelayaran Belanda yang ditugasi
mengawasi, menangkap, dan mengambil tindakan terhadap para pedagang dan penduduk pribumi yang
dianggapnya melanggar ketentuan perdagangan Belanda. Usaha VOC semakin berkembang pesat (1623)
dan berhasil menguasai rempahrempah di Ambon dalam peristiwa Ambon Massacre. Selanjutnya tahun 1641, VOC berhasil merebut
Malaka dari tangan Portugis. VOC selalu menggunakan Batigslot Politiek (politik mencari untung, 1602 –
1799) dengan memegang monopoli Belanda di Indonesia. Selain itu, VOC menjalankan politik devide et
impera, yakni sistem pemecah belah di antara rakyat Indonesia.
Perjalanan kongsi dagang VOC lama kelamaan mengalami kemunduran, bahkan
VOC runtuh pada tanggal 31 Desember 1799. Kemunduran VOC disebabkan hal-hal berikut.
a. Perang-perang yang dilakukan membutuhkan biaya yang besar padahal hasil dari bumi
Indonesia telah terkuras habis dan kekayaan Indonesia sudah telanjur terkirim ke
Negeri Belanda. VOC tidak kuat lagi membiayai perang-perang tersebut.
b.Kekayaan menyebabkan para pegawai VOC melupakan tugas, kewajiban, dan tanggung
jawab mereka terhadap pemerintah dan masyarakat.
c.Terjadinya jual beli jabatan.
d.Tumbuhnya tuan-tuan tanah partikelir.
e.Kekurangan biaya tersebut tidak dapat ditutup dengan hasil penjualan tanah saja, VOC
harus juga mencari pinjaman. Akibatnya, utang VOC semakin besar.
f.Pada akhir abad ke-18, VOC tidak mampu lagi memerangi pedagang-pedagang Eropa
lainnya (Inggris, Prancis, Jerman) yang dengan leluasa berdagang di Nusantara
sehingga monopoli VOC hancur.
Keberadaan VOC sudah tidak dapat dipertahankan lagi sehingga harta milik dan
utang-utangnya diambil alih oleh pemerintah negeri Belanda. Pemerintah kemudian membentuk Komisi
Nederburg untuk mengurusinya, termasuk mengurusi wilayah VOC di Indonesia (1800 – 1907).
2. MASA KEKUASAAN BELANDA (PRANCIS)
Tahun 1807 – 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon Bonaparte, penguasa di
Prancis (Belanda menjadi jajahan Prancis). Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Napoleon menjadi
wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi
Indonesia, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia
(1808 – 1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris sehingga
pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan.
Untuk memperoleh dana, Daendels menjual tanah-tanah kepada orang-orang swasta. Akibatnya, tanahtanah partikelir mulai bermunculan di sekitar Batavia, Bogor, Indramayu, Pamanukan, Besuki, dan
sebagainya. Bahkan, rumahnya sendiri di Bogor dijual kepada pemerintah, tetapi rumah itu tetap
ditempatinya sebagai rumah tinggalnya. Tindakan dan kekejaman Daendels tersebut menyebabkan rajaraja Banten dan Mataram memusuhinya.
Untuk menutup utang-utang Belanda dan biaya-biaya pembaharuan tersebut, Daendels kembali
menjual tanah negara beserta isinya kepada swasta, sehingga timbullah system tuan tanah di Jawa yang
bertindak sebagai raja daerah, misalnya di sekitar Batavia dan Probolinggo. Kekejaman Daendels
tersebut terdengar sampai ke Prancis. Akhirnya, dia dipanggil pulang karena dianggap memerintah
secara autokrasi dan Indonesia
Download