Presentasi Strategi Implementasi SAP pada Pemerintah Pusat/Daerah

advertisement
STANDAR DAN SISTEM
AKUNTANSI
1
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran
transaksi dan kejadian keuangan,
penginterpretasian atas hasilnya serta
penyajian laporan.
2
Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP)
SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. SAP digunakan
oleh pemerintah sebagai pedoman dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
3
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah penerapanpenerapan oleh entitas pelaporan yang diatur
oleh Standar Akuntansi yang meliputi
pengakuan, pengukuran, dan penyajian.
Kebijakan akuntansi merupakan pilihanpilihan sistem dan prosedur yang dapat
menghasilkan keluaran menurut Standar
Akuntansi.
4
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 SAPP adalah serangkaian prosedur manual
maupun terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
dan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pemerintah daearah.
 Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
diatur dengan peraturan Menteri Keuangan No.
59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
5
Sistem Akuntansi Pemerintahan
Daerah (SAPD)
 SAPD adalah serangkaian prosedur manual
maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan
data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pemerintah daearah.
 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota
yang mengacu pada peraturan daerah tentang
pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada
Peraturan Pemerintah.
6
Hubungan STANDAR dengan
SISTEM
• Standar menjadi acuan dalam penyusunan
Sistem. Keluaran Sistem harus sesuai dengan
ketentuan dalam Standar.
• SAP mengatur mengenai keluaran yang
diharapkan, sedang Sistem merupakan
gabungan dari langkah-langkah untuk
menghasilkan keluaran sesuai dengan
Standar.
7
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
Laporan
Realisasi
Angg.
UAPA
Sistem
Akuntansi
Instansi
Neraca
Catatan atas
LRA &
Neraca
Bendahara
Umum
Negara
Sistem
Akuntansi
KUN
Laporan
RA
Laporan
Arus Kas
Catatan atas
Laporan Arus
Kas
Neraca
Laporan
Arus Kas
Diperiksa
oleh BPK
Catatan atas
Laporan
Keuangan
8
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Laporan
Realisasi
Angg.
SKPD
Sistem
Akuntansi
Instansi
Neraca
Catatan atas
LRA &
Neraca
Bendahara
Umum
Daerah
Sistem
Akuntansi
BUD
Laporan
RA
Laporan
Arus Kas
Catatan atas
Laporan Arus
Kas
Neraca
Laporan
Arus Kas
Diperiksa
oleh BPK
Catatan atas
Laporan
Keuangan
9
PRASYARAT IMPLEMENTASI SAP
10
Persyaratan Implementasi SAP
•
•
Penyiapan SDM
Melalui sosialisasi dan pelatihan SAP dan SAPP/D
Pelatihan ini dapat dilakukan dalam bentuk Training of
Trainers (ToT), pelatihan untuk pelaksana, dan
bimbingan teknis. Selain itu pemerintah dapat
melakukan penerimaan pegawai yang mempunyai
kompetensi di bidang akuntansi.
Pengembangan SAPP/D
Pengembangan sistem akuntansi pemerintahan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
mempertimbangkan kondisi yang ada.
11
Persyaratan Implementasi SAP
• Penyiapan regulasi
Regulasi dibuat sesuai dengan cakupan
kewenangannya, misalnya oleh Menteri Keuangan,
Menteri Dalam Negeri, gubernur/bupati/walikota dan
KSAP. Untuk Pemerintah Pusat telah ditetapkan
PMK No. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
• Penyiapan Bagan Akun Standar
• Penyiapan Sarana
Sarana dapat meliputi komputer, ruangan, dana, serta
sarana pendukung lainnya
12
• Penyediaan dana
BENTUK-BENTUK
LAPORAN KEUANGAN
13
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
• Perbandingan Anggaran dan Realisasi
• Melaporkan :
– Transaksi pengakuan pendapatan
– Transaksi pengakuan belanja
– Surplus / Defisit
– Transaksi penerimaan pembiayaan
– Transaksi pengeluaran pembiayaan
– SiLPA/SiKPA
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
NERACA
• Melaporkan posisi aset, kewajiban, dan
ekuitas
• Melaporkan besarnya ekuitas
pemerintah
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
LAPORAN ARUS KAS
• Melaporkan arus kas masuk dan kas
keluar melalui kas umum negara/daerah
• Dirinci menurut:
–Aktivitas Operasi
–Aktivitas Investasi
–Aktivitas Pembiayaan
–Transaksi Non Anggaran
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
BAGAN AKUN STANDAR
45
SISTEM AKUNTANSI



BAGAN AKUN STANDAR
JURNAL STANDAR
BUKU BESAR
46
AKUN = PERKIRAAN
Akun adalah media untuk
mengklasifikasikan dan mencatat
penambahan dan pengurangan setiap
transaksi yang mempengaruhi pos laporan
keuangan.
Klasifikasi berdasarkan jenis-jenis transaksi
yang sama.
47
Bagan Akun Standar Pemerintah
• Bagan Akun Standar adalah daftar akun
buku besar/sub buku besar yang
ditetapkan dan disusun secara sistematis
untuk memudahan menyusun laporan
keuangan.
48
Bagan Akun Standar Pemerintah
Akun Terdiri Dari :
 Akun Operasional/Nominal (flows)
a. Akun yang ada di Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas
b. Akun yang berlaku satu periode akuntansi.
c. Harus ditutup pada akhir periode akuntansi
 Akun Riil/Neraca (stocks)
a. Akun yang ada di neraca
b. Akun yang dibawa sepanjang periode akuntansi
49
SIKLUS AKUNTANSI
Kode Akun
Dokumen
sumber
Laporan
Keuangan
Jurnal
BAGAN AKUN
STANDAR
Buku
Besar
Neraca
Saldo
Jurnal
Penyesuaian
50
Bagan Akun Standar Pemerintah
Bagan Akun Pemerintah terdiri dari dua
unsur:
Kode Akun  angka/huruf yang
menjelaskan struktur dari akun.
Uraian Akunnama akun
51
Bagan Akun Standar Pemerintah
• Tiga Digit Pertama  Bagan Akun Standar
yang direncanakan berlaku secara Nasional
• Digit Keempat dan seterusnya  Disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing Pemerintah
Pusat/Daerah
52
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
• Untuk Pemerintah Pusat telah
ditetapkan Menteri Keuangan melalui
PMK No. 13/PMK.06/2005 tentang
Bagan Perkiraan Standar
53
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
1
1.1
1.1.1
1.1.1.1
1.2
1.2.1
1.2.1.1
1.3
1.3.1
1.3.1.1
Aset
Aset Lancar
Kas dan Bank
Rekening Kas Negara di BI
Investasi Jangka Panjang
Investasi Non Permanen
Rekening Dana Investasi/Rekening
Pembangunan Daerah
Aset Tetap
Aset Tetap
Tanah
54
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
1.4
Dana Cadangan
1.4.1
Dana Cadangan
1.4.1.1 Dana Cadangan ……..
1.5
Aset Lainnya
1.5.1
Piutang Jangka Panjang
1.5.1.1 Tagihan Penjualan Angsuran
2
2.1
2.1.1
2.1.1.1
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
55
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
2.2
Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
2.2.1.1 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan
3
3.1
3.1.1
3.1.1.1
3.2
3.2.1
3.2.1.1
3.3
3.3.1
3.3.1.1
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar
SAL
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Ekuitas Dana Cadangan
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
56
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
4
4.1
4.1.1
4.1.1.1
4.2
4.2.1
4.2.1.1
4.3
4.3.1
4.3.1.1
Pendapatan Negara dan Hibah
Penerimaan Perpajakan
Pendapatan Pajak Dalam Negeri
Pendapatan Pajak Penghasilan
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penerimaan Sumber Daya Alam
Pendapatan Minyak Bumi
Penerimaan Hibah
Pendapatan Hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri
Pendapatan Hibah Dalam Negeri
57
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
5
Belanja Negara
5.1
Belanja Pegawai
5.1.1 Belanja Gaji dan Tunjangan
5.1.1.1 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
5.2
Belanja Barang
5.2.1 Belanja Barang
5.2.1.1 Belanja Barang Operasional
58
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
5.3
5.3.1
5.3.1.1
5.4
5.4.1
5.4.1.1
5.5
5.5.1
5.5.1.1
5.6
5.6.1
5.6.1.1
5.7
5.7.1
5.7.1.1
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah
Belanja Pembayaran Bunga Utang
Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri
Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri -Jangka
Pendek
Belanja Subsidi
Belanja Subsidi Perusahaan Negara
Belanja Subsidi Lembaga Keuangan
Belanja Hibah
Belanja Hibah kepada Pemerintah Luar Negeri
Belanja Hibah kepada Pemerintah Luar Negeri
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Kompensasi Sosial
59
Belanja Bantuan Kompensasi Sosial
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
5.8
Belanja Lain-lain
5.8.1
Belanja Lain-lain
5.8.1.1 Belanja Lain-lain
6
6.1
6.1.1
6.1.1.1
6.2
6.2.1
6.2.1.1
Belanja Untuk Daerah
Belanja Dana Perimbangan
Belanja Dana Bagi Hasil
Belanja Dana Bagi Hasil Perpajakan
Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
Belanja Dana Otonomi Khusus
Belanja Dana Otonomi Khusus
60
Bagan Akun Standar Pemerintah Pusat
7
7.1
7.1.1
7.1.1.1
7.2
7.2.1
7.2.1.1
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Perbankan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Perbankan
Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri
Belanja Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri – Perbankan
8
8.1
8.1.1
8.1.1.1
8.2
8.2.1
8.2.1.1
Non Anggaran
Penerimaan Non Anggaran
Penerimaan Non Anggaran PFK
Penerimaan PFK 10% Gaji
Pengeluaran Non Anggaran
Pengeluaran Non Anggaran PFK
Pengembalian Penerimaan PFK 10% Gaji
61
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
1
1.1
1.1.1
1.1.1.1
1.2
1.2.1
1.2.1.1
1.3
1.3.1
1.3.1.1
Aset
Aset Lancar
Kas di Kas Daerah
Kas di Bank ….
Investasi Jangka Panjang
Investasi Non Permanen
Pinjaman kepada Perusahaan Negara
Aset Tetap
Tanah
Tanah Kantor
62
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
1.4
1.4.1
1.4.1.1
1.5
1.5.1
1.5.1.1
Dana Cadangan
Dana Cadangan
Dana Cadangan Pembangunan Pasar
Aset Lainnya
Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Penjualan Angsuran Kendaraan Dinas
2
2.1
2.1.1
2.1.1.1
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK pada Taspen
63
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
2.2
Kewajiban Jangka Panjang
2.2.1 Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
2.2.1.1 Utang kepada Pemerintah Pusat – Pinjaman No. 1
3
3.1
3.1.1
3.2
3.2.1
3.3
3.3.1
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
SiLPA
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Ekuitas Dana Cadangan
64
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
4
4.1
4.1.1
4.1.1.1
4.2
4.2.1
4.3
4.3.1
4.3.1.1
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Pajak Hotel
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus …..
65
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
4.4
4.4.1
4.5
4.5.1
Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Lain-lain Pendapatan yang Sah
Pendapatan Hibah
5
5.1
5.1.1
5.1.1.1
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Gaji dan Tunjangan
66
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
5.2
5.2.1
5.3
5.3.1
Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Tak Terduga
Belanja Tak Terduga
6
6.1
6.1.1
Transfer
Transfer/Bagi Hasil ke Desa
Bagi Hasil Pajak
67
Bagan Akun Standar Pemerintah Daerah
7
7.1
7.1.1
7.2
7.2.1
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan SiLPA
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
8
8.1
8.1.1
8.1.1.1
8.2
8.2.1
8.2.1.1
Non Anggaran
Penerimaan Non Anggaran
Penerimaan Non Anggaran PFK
Penerimaan PFK … % Gaji
Pengeluaran Non Anggaran
Pengeluaran Non Anggaran PFK
Pengembalian Penerimaan PFK … % Gaji
68
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Gedung Perbendaharaan II Lantai 3
Jl. Budi Utomo No. 6 Jakarta Pusat
Telp/Fax. 021-3524551
http://www.ksap.org. email [email protected].
69
Download