1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu hal yang esensial dalam kehidupan manusia,
karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Pada kesehariannya, seorang manusia harus bisa berkomunikasi dengan baik
agar dapat hidup sejahtera ketika berdampingan bersama manusia lainnya.
Untuk dapat bertahan hidup, manusia tentunya perlu bekerja mencari nafkah,
dimana dalam dunia kerja tersebut dibutuhkan kemampuan khusus sesuai
bidang pekerjaan yang digeluti, ketekunan, dan juga kemampuan komunikasi
yang baik.
Pada dasarnya terdapat dua jenis komunikasi yang digunakan oleh
manusia yaitu komunikasi verbal dan non-verbal. Menurut Larry A. Samovar
dan Richard E. Porter (Mulyana, 2008 : 343) komunikasi non-verbal adalah
semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting
komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh
individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Jadi, secara singkat komunikasi non-verbal merupakan semua isyarat yang
bukan kata-kata. Sedangkan komunikasi verbal merupakan komunikasi yang
diucapkan dengan menggunakan bahasa. Menurut Deddy Mulyana (2008 :
261)
komunikasi
verbal
menggunakan
kata-kata
yang
dapat
merepresentasikan berbagai aspek realitas individual seseorang. Bahasa
verbal merupakan media untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan juga suatu
maksud. Kedua jenis komunikasi ini selalu digunakan di dunia kerja, baik di
organisasi maupun perusahaan.
Dalam perusahaan atau organisasi tentunya terdapat struktur yang
bertingkat, dimana pola dan tata cara komunikasinya memiliki alur dan aturan
tersendiri. Pola komunikasi organisasi yang mengalir dari salah satu tingkatan
struktur dengan terarah dinamakan dengan komunikasi formal. Komunikasi
formal ini dilakukan oleh seluruh karyawan maupun pimpinan dari suatu
1
2
organisasi, untuk menyampaikan tugas maupun untuk menginformasikan
mengenai kebijakan organisasi.
Akan tetapi, di dalam kehidupan organisasi yang nyata, komunikasi
tidak selalu mengikuti pola atau tata cara yang ada. Terkadang, komunikasi
dilakukan oleh seseorang secara langsung tanpa mengindahkan posisinya
dalam organisasi tersebut, yang dinamakan dengan komunikasi informal.
Komunikasi informal ini disetujui secara sosial dan sering dilakukan oleh
para anggota organisasi baik dari pimpinan maupun karyawan dengan cara
tatap muka secara langsung, dimana mereka melintas diatas struktur yang ada
di organisasi tersebut. Informasi yang disampaikan melalui komunikasi
informal ini lebih bersifat pribadi.
Komunikasi verbal lebih jelas maknanya karena diucapkan langsung
secara lisan dan terucap. Akan tetapi, komunikasi non-verbal kaya akan
makna karena tidak terucap. Misalnya ketika seseorang yang memasukkan
tangannya kedalam saku celana ketika sedang presentasi, hal tersebut bisa
diartikan bahwa ia sedang gugup, panik, atau bahkan merasa suhu udara di
dalam ruangan tempat ia berada terlalu dingin. Komunikasi formal dan
informal dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya dilakukan dengan
cara verbal. Sedangkan komunikasi non-verbal biasanya dilakukan untuk
mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan.
Menurut Elena Buja (2009 : 51) komunikasi non-verbal memiliki
pengaruh terhadap motivasi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
non-verbal merupakan suatu hal yang esensial. Komunikasi non-verbal dapat
membantu para karyawan dalam memahami suatu informasi, membentuk rasa
nyaman terhadap pekerjaan dan lingkungannya, yang nantinya akan
berdampak pada motivasi kerjanya. Bila motivasi kerja karyawan baik, maka
tujuan suatu organisasi akan tercapai. Namun, sebaliknya apabila komunikasi
non-verbal di suatu perusahaan atau organisasi tidak baik, maka dapat
mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan, serta membuat adanya
ketidakharmonisan hubungan antar karyawan di organisasi. Komunikasi nonverbal selalu ditemukan dalam keseharian berorganisasi. Misalnya, gerakan
3
tubuh ketika sedang berbicara, kontak mata ketika sedang berbicara, dan
bahkan pakaian yang digunakan ketika berada di kantor.
Motivasi kerja menurut Danang Sunyoto (2013 : 1) adalah keadaan
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mencapai keinginannya. Suatu motivasi yang ada dalam diri
seseorang merupakan sebuah kekuatan yang dapat mewujudkan suatu
perilaku dalam meraih tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi di
dalam kehidupan suatu organisasi atau perusahaan sangat penting karena
berhubungan secara langsung dengan tujuan perusahaan.
Kedutaan Besar India adalah sebuah kantor perwakilan diplomatik
dari negara India yang ditempatkan secara permanen di ibukota negara
Indonesia, yaitu Jakarta. Sebuah kedutaan besar sebagai perwakilan dari suatu
negara, didirikan di negara lain karena adanya hubungan dan kerjasama
antara kedua negara tersebut. Hubungan diplomatik yang bersifat bilateral
antara Indonesia dengan India telah resmi terjalin sejak 3 Maret 1951 silam.
Selama berdiri di Jakarta, Kedutaan Besar India telah memiliki sebanyak 23
Duta Besar. Duta Besar pertama India untuk Indonesia adalah Paramasiva
Subbarayan, yang mulai menjabat pada tahun 1949 hingga 1951. Kemudian,
dilanjutkan dengan Alagappan, yang menjabat mulai dari tahun 1952 hingga
tahun 1954. Kini, Duta Besar India untuk Indonesia dijabat oleh Gurjit Singh,
yang juga Duta Besar India untuk ASEAN dan Timor Leste.
Kedutaan Besar India di Jakarta memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari tujuh divisi utama yaitu: Consular; Economy and Commerce;
Education; Politic, Press, and Project; ASEAN; Head of Chancery; serta
Defence. Pada masing-masing divisi tersebut memiliki kepala yang disebut
First Secretary, kecuali pada divisi Defence yang dipimpin oleh Defence
Attaché. Kedutaan Besar India di Jakarta memiliki dua kantor konsulat, yaitu
di Medan dan Bali. Pegawai yang bekerja di Kedutaan Besar India tergolong
menjadi dua, yaitu pegawai lokal, dan pegawai yang berasal dari negara
India. Para pimpinan di Kedutaan Besar India, seluruhnya berasal dari negara
India dan pegawai lokal yang merupakan warga negara Indonesia menjadi
pegawai di Kedutaan.
4
Divisi Politic, Press, and Project biasanya disebut juga dengan
Information and Media Division, bertugas untuk melakukan media
monitoring, mengelola isi dari media sosial yang dimiliki oleh Kedutaan
Besar India seperti Facebook, Twitter, dan YouTube, media relations,
mengatur jadwal wawancara, press conferences, serta membuat press release
dwi bahasa untuk berbagai acara yang diadakan oleh Kedutaan Besar India
seperti seminar, pameran, pertunjukan seni, konferensi, kunjungan resmi, dan
lain sebagainya. Divisi ini juga bertugas untuk mengelola berbagai acara atau
kegiatan yang diadakan oleh Kedutaan Besar India seperti pameran foto,
peluncuran publikasi, seminar, maupun festival film.
Iklim organisasi yang terdapat pada Kedutaan Besar India di Jakarta
masih belum baik. Hal ini terlihat dari masih kurangnya kesatuan dalam tim
kerja. Hal ini disebabkan oleh bentuk komunikasi non-verbal yang cenderung
negatif, seperti adanya penggunaan intonasi suara yang tinggi ketika
berkomunikasi yang menyebabkan kesalahpahaman antar sesama pegawai.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penelitian ini akan mengangkat
judul “Pengaruh Komunikasi Non-Verbal Terhadap Motivasi Kerja
Pegawai Kedutaan Besar India di Jakarta”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang
diambil sebagai dasar kajian penelitian ini adalah apakah hubungan dan
pengaruh komunikasi non-verbal terhadap motivasi kerja pegawai di
Kedutaan Besar India di Jakarta.
1.3
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara komunikasi non-verbal terhadap
motivasi kerja pegawai Kedutaan Besar India Jakarta?
2. Apakah ada pengaruh antara komunikasi non-verbal terhadap
motivasi kerja pegawai di Kedutaan Besar India Jakarta?
5
1.4
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai Kedutaan Besar India di Jakarta ini
memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Sebagai prasyarat mendapatkan gelar strata 1 (S1) jurusan Marketing
Communication dengan peminatan Public Relations.
2. Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja pegawai di Kedutaan Besar India di
Jakarta.
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi non-verbal terhadap motivasi
kerja pegawai Kedutaan Besar India di Jakarta.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Kedutaan Besar India, data dan informasi yang disajikan dalam
penelitian ini dapat memberikan saran atau ide yang bermanfaat dalam
meningkatkan motivasi kerja pegawai di organisasinya.
2. Bagi praktisi PR di sebuah organisasi atau perusahaan, data dan hasil
penelitian dapat berguna sebagai bahan acuan untuk diterapkan di
perusahaan atau organisasinya.
1.4.3 Manfaat Akademis
1. Bagi mahasiswa/i terutama jurusan ilmu komunikasi, penelitian ini
dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi akademisi komunikasi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya, serta mengembangkan ilmu pengetahuan terutama di
bidang komunikasi non-verbal.
1.4.4 Manfaat Masyarakat / Umum
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi referensi
pengetahuan dan juga sumber informasi.
6
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini berisi pendahuluan dari penelitian yang menjelaskan tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah yang ada, identifikasi masalah,
tujuan dan manfaat penelitian bagi akademisi, praktisi, maupun masyarakat
atau umum, serta sistematika penulisan.
BAB 2 Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (State of
the Art), landasan teori yang berisi pemaparan beberapa teori konsep yang
bersinggungan erat dengan bidang kajian pada skripsi yang dibuat, serta
kerangka pemikiran yang merupakan rangkaian penalaran utuk menjelaskan
alur pemikiran yang digunakan dalam penelitian.
BAB 3 Metodologi Penelitian
Bab ini berisi tentang paradigma penelitian, metode penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, analisis regresi,
hipotesis penelitian, dan juga operasionalisasi konsep / variabel operasional.
BAB 4 Hasil Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang paparan dari deskripsi obyek penelitian,
gambaran umum responden, deksripsi variabel penelitian, serta analisis data
dan pembahasan.
BAB 5 Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil pembahasan
bab sebelumnya dan juga saran yang membangun bagi Kedutaan Besar India
maupun
bagi
peneliti
selanjutnya
mengembangkan penelitian ini.
yang
akan
melanjutkan
atau
Download