CPR - Master Guide Reinforcement

advertisement
PENANGANAN AWAL PASIEN GAWAT DARURAT
BAKU RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
Pendahuluan
Penanganan Awal Pasien Gawat Darurat baku Rumah Sakit Advent Bandung adalah
‘merek dagang’ milik Rumah Sakit Advent Bandung. Merupakan modul pelatihan
keterampilan yang berisi penanganan awal jalan napas dan pernapasan, resusitasi jantung
paru, evakuasi, ekstrikasi, imobilisasi dan transportasi pasien pascaresusitasi.
Sehubungan dengan permintaan Master Guide Club untuk resusitasi jantung paru saja,
maka kami menyalin hanya bagian resusitasi jantung paru untuk disebarkan. Disesuaikan
dengan standar AHA 2005 yang direvisi, yang sampai 2008 masih dipakai. Jika ada revisi
lagi akan kami sampaikan langsung di camp reinforcement.
Adapun keberhasilan melewati uji kompetensi ini adalah penguasaan teori dan
keterampilan, yang didalamnya ada kata kunci yaitu penguasaan ALGORITME resusitasi
jantung paru. Silakan dipelajari dan dikuasai algoritme ini dan dicoba berulang-ulang sampai
tingkat mahir. Jangan lupa pasien sebenarnya bisa banyak komplikasi seperti kawat listrik
yang melilit, luka bakar yang luas, muntahan atau darah yang menutupi wajahnya.
Karena sejawat Master Guide akan dilatih oleh tenaga kesehatan yang beranekaragam
latar belakangnya maka akan dibuat penyeragaman berupa demonstrasi sebelum dilakukan uji
kompetensi. Teknik yang kami ajarkan adalah yang paling ergonomis sehingga tidak cepat
lelah. Selamat mencermati.
LANDASAN TEORI (ringkasan)
Resume pelatihan
Penanganan Awal Pasien Gawat Darurat baku Rumah Sakit Advent Bandung
1. Pasien menjadi gawat darurat bila kesadaran, jalan napas, pernapasan, aliran
darah dan pengaturan suhu tubuh terganggu
2. Berhentinya aliran darah harus segera DIKENALI dan DITINDAKI segera
3. Tindakan mengalirkan darah dan membuat napas buatan pada pasien yang
mengalami henti napas dan henti jantung disebut resusitasi
4. Tujuan utama resusitasi adalah memberikan oksigen kepada otak, jantung dan
organ-organ vital lainnya sampai datang pengobatan medis definitif untuk
mengembalikan fungsi jantung dan ventilasi yang normal
5. Sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
6. Pertukaran gas O2 dan CO2 terjadi sebagian besar di alveoli
7. Udara pernapasan yang kita keluarkan mengandung kadar oksigen 16 %
8. Pasien henti jantung paling banyak yang selamat bila sudah dilakukan resusitasi
dalam 4 menit dan sudah ditangani definitif dalam 8 menit. Kolaps yang
disaksikan bila langsung ditangani menit pertama biasanya pasien akan kembali
seperti sediakala sebelum pingsan.
9. CHAIN OF SURVIVAL, rantai kesintasan terdiri atas
a. Cepat mengenali keadaan gawat darurat dan mengaktifkan sistim gawat
darurat
b. Cepat melakukan resusitasi jantung paru
c. Cepat melakukan defibrilasi dalam 3 – 5 menit awal.
d. Cepat dilakukan bantuan hidup lanjut dan pascaresusitasi
10. PENILAIAN yang tepat harus dibuat sebelum melakukan resusitasi.
11. Jika menemukan pasien tergeletak tidak wajar atau pingsan, sebelum menyentuh
pasien pastikan penolong aman, pasien aman dan lingkungan aman.
12. Penilaian : pastikan tidak sadar. Penolong menyentuh dan menggoyang pasien
sambil berteriak memanggil: pak !!!, bu !!! Pasien trauma dipindahkan hanya
bila keadaan darurat lingkungan seperti kebakaran, gedung yang akan roboh,
sengatan listrik dan lain-lain. JANGAN MELAKUKAN RESUSITASI PADA PASIEN
SADAR ATAU BELUM BENAR-BENAR TIDAK SADAR
13. Memanggil pertolongan dan mengaktivasi sistim gawat darurat. Bila benar tidak
sadar panggilah pertolongan, berteriaklah minta tolong, bila ada yang menyahut
mintalah ia mengaktivasi sistim gawat darurat atau telepon 118. Jika lebih dari 1
penolong, satu penolong segera memulai resusitasi. Ketika meminta bantuan
penolong harus dapat menjawab pertanyaan dari petugas gawat darurat tentang
lokasi kejadian, penyebabnya, jumlah dan kondisi korban, jenis pertolongan yang
diperlukan
14. Posisi pasien. Posisi paling nyaman dalam melakukan kompresi jantung luar
adalah terlentang dengan alas yang rata dan keras (back cardiac board). Pada
pasien trauma mengubah posisi pasien hanya dengan log roll.
15. Posisi penolong. Berlutut sejajar bahu pasien dapat di kanan atau kiri pasien.
16. Membuka jalan napas. Lidah yang jatuh ke belakang dan menutup jalan napas
dapat diangkat untuk membuka jalan napas dengan cara tengadah kepala dan
topang dagu (head tilt – chin lift) atau jaw thrust pada trauma. Mulut dibuka
dengan cara cross finger, keluarkan semua muntahan atau benda asing atau
gigi palsu dengan jari telunjuk dan jari tengah.
17. Prosedur Heimlich digunakan untuk membebaskan sumbatan jalan napas
18. Pastikan tidak bernapas. Dalam posisi tengadah kepala topang dagu, telinga
penolong didekatkan ke hidung atau mulut korban sambil 1. Melihat gerakan
dada naik dan turun 2. Mendengar hembusan udara yang keluar 3. Merasakan
aliran udara. Look – Listen – Feel. Jika tidak yakin pernapasan adekuat (contoh
gasping) atau yakin tidak bernapas berikan pernapasan awal 2 kali, sampai dada
mengembang (500 – 600 cc saja) setiap 1 detik. Dilarang memberikan napas
yang berlebihan (hiperventilasi) karena akan menekan aliran balik ke jantung
atau terlalu kuat dan banyak akan menyebabkan kembung.
19. Jika tidak dapat memberikan pernapasan mulailah kompresi dada. Jangan
terlambat melakukan kompresi dada !!!
20. Segera lakukan KOMPRESI JANTUNG : VENTILASI 30 : 2, KECEPATAN 100
KALI/MENIT SAMPAI 5 SIKLUS (2 menit) ATAU DEFIBRILATOR (AED) SIAP.
MASTER GUIDE tidak diajarkan menilai denyut nadi sebelum kompresi. Karena
Penolong awam 10% gagal menilai tidak ada nadi dan 40% gagal menilai ada
nadi. Pikirkanlah bila pasien tidak sadar dan tidak bernapas atau gasping maka
pasien mengalami henti jantung.
21. Semakin banyak penghentian kompresi akan semakin besar kegagalan resusitasi
PRETEST
(harus lulus > 70 % sebelum ikut uji keterampilan)
1.
Tanpa oksigen sel akan mati dalam waktu:
a. 4 – 6 menit
b. 10 – 15 menit
c. 6 – 8 menit
d. 1 – 2 menit
2. Oksigen diangkut ke seluruh tubuh oleh:
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
c. Lekosit
d. Osteosit
3. Konsentrasi oksigen yang dihembuskan kita sebesar
a. 18 – 20 %
b. 11 – 15 %
c. 15 – 16 %
d. 17 – 20 %
4. Pada pasien trauma, membuka jalan napas dengan cara
a. Hiperekstensi
b. Maneuver tengadah kepala dan topang dagu (head tilt, chin lift)
c. Jaw - thrust maneuver
d. Sellick’s maneuver
5. Penanganan awal pasien gawat darurat meliputi
a. Penilaian terhadap gejala dan tanda henti jantung mendadak
b. Penilaian terhadap sumbatan jalan napas dan pengamanan servikal dan jalan napas
c. Resusitasi jantung paru
d. Defibrilasi
e. Semua di atas benar
6. Rantai kesintasan pasien dewasa meliputi
a. Aktivasi sistim gawat darurat – RJP – Defibrilasi – ACLS
b. RJP – Aktivasi sistim GD – ACLS – defibrilasi
c. Defibrilasi – RJP – Aktivasi sistim – ACLS
d. Aktivasi sistim gawat darurat – RJP – ACLS – Defbrilasi
e. Semua di atas benar
7. Provider awam dalam rumah sakit diperlakukan sebagai petugas RS menilai denyut nadi selama
a. 3 – 5 menit
b. 1 – 2 detik
c. 3 – 5 detik
d. 5 – 10 detik
e. Semua di atas benar
8. Setiap napas bantuan diberikan cukup sampai dada mengembang, lamanya
a. 1 detik
b. 1 menit
c. 3 – 5 detik
d. 3 – 5 menit
e. Semua salah
9. Cara kompresi dada
a. Tekan keras dan cepat, Kecepatan kompresi 100 x/menit
b. Pengembangan dada maksimal
c. Rasio kerja [duty] 50 % / 50 %
d. Satu tangan di atas satu tangan dibawahnya pada dewasa
e. Semua benar
10. Pertukaran gas sebagian besar terjadi di
a. bronkiol
b. pleura
c. lambung
d. alveol
ALGORITMA
BANTUAN HIDUP DASAR USIA > 8 TAHUN
PASIEN TERGELETAK TIDAK WAJAR ATAU PINGSAN
PASTIKAN KEAMANAN DIRI, PASIEN DAN
LINGKUNGAN
CEK KESADARAN: PASTIKAN TIDAK
SADAR, TIDAK BERGERAK, TIDAK
BERRESPON
TAK AMAN!!!
PEMINDAHAN
DARURAT
SADAR, DAPAT
DIBANGUNKAN.
DIAMBIL ALIH
NS / DR
PANGGIL / TELP 118, AKTIVASI SISTIM
EMERGENSI ATAU MINTA PENOLONG LAIN
MENGAKTIVASI SISTIM EMERGENSI, AMBIL
DEFIBRILATOR (AED) TERDEKAT
BUKA JALAN NAPAS, CEK
PERNAPASAN
PASTIKAN TIDAK BERNAPAS, BERIKAN
DUA KALI VENTILASI SEHINGGA
DADA CUKUP MENGEMBANG
BERNAPAS!!!
PERTAHANKAN
PEMBUKAAN JALAN
NAPAS
TETAP TIDAK SADAR, TIDAK BERNAPAS
KOMPRESI JANTUNG : VENTILASI 30 : 2,
KECEPATAN 100 KALI/MENIT SAMPAI 5
SIKLUS ATAU DEFIBRILATOR (AED) SIAP
DEFIBRILATOR SIAP, CEK IRAMA,
PASTIKAN IRAMA FIBRILASI VENTRIKEL
1 X DEFIBRILASI 360 JOULE,
LANJUTKAN KOMPRESI JANTUNG :
VENTILASI 30:2 SELAMA 5 SIKLUS
ALAT DEFIBRILATOR
(AED) TIDAK ADA.
ATAU IRAMA BUKAN
FIBRILASI VENTRIKEL
LANJUTKAN KOMPRESI
JANTUNG LUAR
DEMONSTRASI INSTRUKTUR
CEK KESADARAN !!!
PROTEKSI DIRI !!!
AKTIVASI SISTIM GAWAT DARURAT
BUKA JALAN NAPAS
HEAD TILT CHIN LIFT
BUKA JALAN NAPAS
JAW THRUST
CEK PERNAPASAN
LOOK-LISTEN-FEEL
Berikan napas 2 kali, 1 detik setiap napas.
Perhatikan pembukaan jalan napas dan
pengembangan dada
Menentukan letak kompresi 2 – 3 jari
di atas processus xyphoideus
Lengan lurus, telapak tangan saling
bertumpu
Lengan lurus, sumbu ayunan adalah
sendi panggul bukan siku
Download