Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
PERILAKU PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TM 1 DI
BPM NY. MUSRIFAH AMD.KEB DUSUN KAUMAN DESA BANGSAL
KEC. BANGSAL KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015
Oleh:
*Naning Puji Suryantini, Chuzaimatul Mila
*STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Abstract
Pregnancy was not an event that is experienced, in the early days of its development,
one common complaint was Emesis gravidarum occurs around 65-70%. Emesis gravidarum
vomiting light, but did not interfere with daily activities. This study was to investigated the
behavior of the handling of emesis gravidarum in TM 1 pregnant women in BPM Mrs.
Musrifah Amd.Keb. Kauman Village Bangsal district Mojokerto 2014. The design study used
descriptive methods. The population was all TM 1 pregnant women experiencing emesis
gravidarum at BPM Mrs. Musrifah Amd.Keb. Kauman Village Bangsal district Mojokerto.
The sample was 21 respondents drawn using sampling. Researchers collectting data used
primary data obtained directly from respondents through a questionnaire. Analysis of the data
used T scores and presented in a frequency distribution table. The result showed behavioral
treatment of emesis gravidarum in pregnant women TM 1 is mostly negative as many as 12
respondents (57.1%). Many forms of negative behavior such as mothers do rarely eat foods
with balanced nutrition such as carbohydrates from rice, protein from fish or meat, vitamins
from fruits, rarely drink water with sufficient quantities, rarely taking any medications that
have been prescribed by a doctor or midwife . Midwives in place research should implement
the function as executor by always provide midwifery care that is appropriate for the
treatment of emesis gravidarum. In addition it should improve the functioning of education
by education pregnant women ways to handle emesis gravidarum.
Keywords: Behavior, Emesis Gravidarum, TM 1 pregnant women
suatu peristiwa yang mudah dialami,
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah peristiwa yang
dimulai dan konsepsi (pembuahan) dan
berakhir dengan permulaan persalinan.
Kehamilan merupakan suatu perubahan
dalam rangka melanjutkan keturunan yang
terjadi secara alami, menghasilkan janin
yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan
selanjutnya
dapat
dijelaskan
tingkat
pertumbuhan dan besarnya janin sesuai
usia kehamilan, pada setiap dilakukan
pemeriksaan
kehamilan
(Muhimah,
2010:13). Namun, kehamilan bukanlah
dalam awal-awal perkembangannya, salah
satu keluhan yang sering terjadi adalah
Emesis gravidarum yang terjadi sekitar 6570%. Emesis gravidarum disertai muntah
ringan, tetapi tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari (Chandranita, 2009). Emesis
gravidarum merupakan keluhan umum
pada
kehamilan
kehamilan
muda.
Terjadinya
menimbulkan
perubahan
hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan
progesteron,
hormon
dan
pengeluaran
estrogen,
human
1
choronic gonadotrophin plasenta. Hormon-
sekitar
hormon inilah yang diduga menyebabkan
mengalaminya hingga 9 bulan (Hanifa,
genesis
2007
(Chandranita,
2009).
Akibat
12
%
dalam
ibu
hamil
Tarigan,
masih
2010).
Studi
meremehkan rasa mual dan muntah yang
pendahuluan pada tanggal 01 November
dirasakan wanita pada saat kehamilan
2015 di BPM Ny. Murifah Amd.keb
terbukti berkontribusi dalam meningkatkan
Dusun Kauman, Desa Bangsal Kecamatan
ketegangan emosional, stres psikologis dan
Bangsal Kabupaten Mojokerto, didapatkan
keterlambatan
semestinya
data sebagai berikut: 7 ibu hamil Trimester
dalam menemukan penanganan yang tepat,
1, sebanyak 5 ibu (71,4%) orang yang
terutama jika kondisi menjadi patologis
mengalami emesis gravidarum dan 2 ibu
(Tiran, 2009). Sekalipun batas antara
(28,6%) yang tidak mengalami emesis
muntah yang fisiologis dan patologis tidak
gravidarum. Dari
jelas, tetapi muntah yang menimbulkan
emesis
gangguan
tempat tidur ketika merasa mual dan
yang
tidak
aktivitas
sehari-hari
dan
dehidrasi memberi petunjuk bahwa ibu
Mual
(nausea)
dan
mereka mengatakan istirahat di
muntah.
hamil tersebut memerlukan perawatan
yang intensif (Chandranita, 2009).
ibu yang mengalami
Emesis
gravidarum
diakibatkan
karena perubahan fisiologi, psikologis
muntah
pada kehamilan. Perubahan kondisi fisik
(emesis) merupakan gangguan yang paling
dan
sering kita jumpai pada kehamilan muda
memerlukan
dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita
penyesuaian pola hidup dengan proses
hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang
kehamilan yang terjadi. Konflik antara
lebih 66% wanita hamil trimester pertama
keinginan, penolakan, kebanggaan yang
mengalami
mual-
ditimbulkan
mengalami
muntah
mual
–
dan
44%
emosional
yang
kompleks
adaptasi
dari
terhadap
norma-norma
sosial
muntah. Mual
kultur dan persoalan dalam kehamilan itu
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
sendiri dapat merupakan pencetus berbagai
adalah gejala yang sering terjadi pada 60 –
reaksi
80% primi gravida dan 40 – 60% multi
emosional
gravida. Rasa mual biasanya terjadi pada
gangguan jiwa yang berat. Faktor yang
pagi hari (disebut morning sickness), tetapi
dapat diharapkan memberikan kontribusi
dapat pula timbul setiap saat pada malam
dalam
hari. Rasa mual biasanya dimulai pada
mempengaruhi emesis gravidarum
Minggu-minggu pertama kehamilan dan
sendiri adalah faktor predisposisi yang
berakhir pada bulan keempat. Namun
sering dikemukakan adalah primigravida,
psikologis,
ringan
kehamilan
mulai
dari
reaksi
hingga
ke
tingkat
faktor
yang
itu
2
molahidatidosa dan kehamilan ganda,
Hindari
faktor masuknya vili khorialis, alergi,
kafein karena akan memperburuk rasa
psikologik
ekonomi
mual (Suririnah, 2008). Pada perilaku ibu
Jika kondisi emesis
diharapkan sewaktu bangun tidur di pagi
dan
juga
(Kormiano, 2008).
gravidarum
sosial
diabaikan
maka
akan
hari,
minuman
jangan
yang
langsung
mengandung
terburu-buru
meningkatkan ketegangan emosional, stres
terbangun. Cobalah duduk sebentar dan
psikologis dan keterlambatan yang tidak
baru perlahan berdiri bangun. Bila merasa
semestinya dalam menemukan penanganan
sangat mual ketika bangun tidur pagi,
yang tepat, terutama jika kondisi menjadi
siapkan camilan atau biskuit di dekat
patologis
tempat tidur, dan Anda dapat memakannya
atau
menjadi
hiperemesis
gravidarum (Tiran, 2009).
Untuk
gravidarum
dahulu
mengatasi
banyak
bangun
(Suririnah, 2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut
dilakukan dari mulai makan, minum,
penulis tertarik meneliti lebih lanjut
pengobatan dan tindakan. Untuk perilaku
tentang
makaan diharapkan ibu Mengonsumsi
gravidarum pada ibu hamil TM 1 di BPM
makanan dengan gizi seimbang, yaitu
Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun Kauman
makanan yang mengandung karbohidrat,
Desa
emak, protein, vitamin, dan mineral.
Mojokerto
Kekurangan
bertujuan
gizi
yang
mencoba
harus
zat-zat
hal
emesis
sebelum
ini
dapat
“Perilaku
Bangsal
penanganan
Kec.
tahun
untuk
emesis
Bangsal
2015”.Penilitian
mengetahui
Kab.
ini
perilaku
memperparah kondisi ibu (Anggraini dan
penanganan Emesis Gravidarum pada ibu
Subakti 2013) Hindari makanan yang
hamil Trimester I ( TM I ).
beraroma tajam. Makanan dengan bahan
terasi,
oncom,
dan
sebagainya
tidak
METODE PENELITIAN
dianjurkan karena berbau tajam dan
Desain penelitian ini menggunakan
memicu mual. Makanan yang direbus,
metode
dibakar, dikukus, atau disangrai biasanya
dilakukan terhadap sekumpulan objek
tidak berbau tajam (Anggraini dan Subakti
yang biasanya bertujuan untuk melihat
2013).
ibu
gambaran fenomena (termasuk kesehatan)
diharapkan minum air putih dalam jumlah
yang terjadi dalam suatu populasi tertentu
cukup. Cara minumnya adalah sedikit-
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam
sedikit, tetapi sering dan airnya tidak
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM
terlalu dingin (Anggraini dan Subakti
1 yang mengalami emesis gravidarum di
2013). Susu rendah lemak, atau buah.
BPM Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun
Untuk
perilaku
minum,
deskriptif
yaitu
survei
yang
3
Kauman Desa Bangsal Kec. Bangsal Kab.
disusun sendiri oleh peneliti yang berisi
Mojokerto sebanyak 21 orang. Sampel
tentang
pada penelitian ini adalah ibu hamil TM
gravidarum pada ibu hamil TM 1 yang
1 yang mengalami emesis gravidarum di
berjumlah
BPM Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun
Penelitian ini dilakukan di BPM Ny.
Kauman Desa Bangsal Kec. Bangsal Kab.
Musrifah Amd.Keb Dusun Kauman Desa
Mojokerto sebanyak 21 orang. Dalam
Bangsal Kec. Bangsal Kab. Mojokerto.
penelitian
Waktu penelitian dan pengambilan data
ini
menggunakan
teknik
perilaku
16
penanganan
soal
berskala
emesis
likert.
nonprobabilty sampling dengan teknik
dilakukan tanggal 2-4 Januari
pengambilan sampel secara total Sampling
Teknik analisa data pada penelitian ini
yaitu
dengan
hanyalah menggunakan teknik deskriptif
memasukkan semua anggota populasi
yang hanya menghitung jumlah atau
untuk menjadi sampel. Cara ini dilakukan
frekuensi dan persen pada masing-masing
karena responden penelitian dianggap
data yang ada dalam penelitian.
pengambilan
sedikit.
Variabel
sampel
independen
dalam
penelitian ini adalah perilaku penanganan
HASIL PENELITIAN
emesis gravidarum pada ibu hamil TM 1.
Merupakan
cara
peneliti
2015.
Data berikut menampilkan hasil
untuk
penelitian tentang perilaku penanganan
mengumpulkan data yang akan dilakukan
emesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di
dalam penelitian. Sebelum melakukan
BPM Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun
pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur
Kauman Desa Bangsal Kec. Bangsal Kab.
pengumpulan data agar dapat memperkuat
Mojokerto tahun 2015
hasil penelitian. Peneliti mengumpulkan
Tabel 1
data menggunakan data primer yang
langsung didapat dari responden melalui
kuesioner.Instrumen
yang digunakan
dalam pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan
tipe
Kuesioner
Close
adalah
Ended
(tertutup).
pertanyaan
yang
diajukan secara langsung kepada subjek
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan
perilaku
penanganan emesis gravidarum
pada ibu hamil TM 1 di BPM
Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun
Kauman Desa Bangsal Kec.
Bangsal Kab. Mojokerto pada
bulan Januari 2015
No.
Perilaku
F
%
1 Positif
9
42,9
2 Negatif
12
57,1
Jumlah
21
100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
atau disampaikan secara lisan oleh peneliti
bahwa
dari
gravidarum pada ibu hamil TM 1 sebagian
pertanyaan
yang
sudah
tertulis
perilaku
penanganan
emesis
(Nursalam, 2008 : 109). Kuesioner ini
4
besar adalah negatif yaitu sebanyak 12
pada penanganan hiperemesis gravidarum.
responden (57,1%).
Bentuk perilaku negatif tersebut banyak
dilakukan seperti ibu jarang mengonsumsi
makanan dengan gizi seimbang seperti
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa
perilaku
emesis
daging, vitamin dari buah-buahan. Bentuk
gravidarum pada ibu hamil TM 1 sebagian
perilaku makan yang terjadi ditempat
besar adalah negatif yaitu sebanyak 12
penelitian adalah ibu jarang mengonsumsi
responden (57,1%).
buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Emesis
penanganan
karbohidrat dari nasi, protein dari ikan atau
gravidarum
merupakan
Mereka biasa hanya makan nasi sebagai
keluhan umum pada kehamilan muda.
sumber energi dan protein yang didapat
Terjadinya
menimbulkan
dari makanan sehari-hari seperti tempe,
perubahan hormonal pada wanita karena
tahun dan ikan. Namun untuk makan buah-
terdapat peningkatan hormon estrogen,
buahan yang beraneka ragam mereka
progesteron,
jarang
kehamilan
dan
pengeluaran
human
mengonsumsinya.
Selain
itu
choronic gonadotrophin plasenta. Hormon-
diperkuat dengan perilaku ibu yang ibu
hormon inilah yang diduga menyebabkan
suka makan makanan yang baunya kuat
genesis
Akibat
karena rasanya enak dan gurih. Makanan
meremehkan rasa mual dan muntah yang
tersebut akan memicu ibu menjadi lebih
dirasakan wanita pada saat kehamilan
mual dari pada meringankan rasa mual.
(Chandranita,
2009).
terbukti berkontribusi dalam meningkatkan
Selain perilaku makan, perilaku
ketegangan emosional, stres psikologis dan
minuman yang paling sering dilakukan
keterlambatan
semestinya
oleh ibu adalah ibu jarang meminum air
dalam menemukan penanganan yang tepat,
putih dengan jumlah yang cukup ketika
terutama jika kondisi menjadi patologis
mengalami mual mual selama hamil.
(Tiran, 2009). Sekalipun batas antara
Menurut mereka, jika minum air putih
muntah yang fisiologis dan patologis tidak
mereka
jelas, tetapi muntah yang menimbulkan
mereka biasa minum-minuman manis
gangguan
dan
kegemaran mereka yang menurut mereka
dehidrasi memberi petunjuk bahwa ibu
tidak menyebabkan mual. Biasanya yang
hamil tersebut memerlukan perawatan
mereka minum adalah minuman seperti
yang intensif (Chandranita, 2009).
sirup dengan aroma yang mereka sukai.
yang
aktivitas
Responden
tidak
sehari-hari
ditempat
akan
merasa
mual
sehingga
penelitian
Sebenarnya perilaku mereka kurang tepat,
lebih banyak menerapkan perilaku negatif
karena jika harus minum yang ada rasanya
5
ibu harus mengonsumsi jus buah segar
penanganan emesis
untuk menghilangkan mual mual, namun
disebabkan oleh banyak hal. Namun
hal tersebut jarang mereka lakukan.
berdasarkan
Pada perilaku penanganan dalam
data
gravidurum dapat
penelitian
perilaku
penganan ibu dapat ditinjau dari segi usia,
bentuk farmakologis didapatkan ibu jarang
pendidikan,
mengonsumsi obat yang telah diresepkan
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa
oleh
ibu
sebagian besar responden berusia 20-35
menganggap mual saat hamil adalah hal
tahun yaitu sebanyak 16 orang (76,2%).
biasa. Ketika melihat obat-obatan ibu
Usia
merasa malas untuk mengonsumsinya dan
intelegensi seseorang. Menurut Sunaryo
pengakuan dari beberapa responden juga
(2004) inteligensi sangat berpengaruh
menyatakan jika mereka melihat obat saja
terhadap perilaku individu. Oleh karena
sudah mual apalagi mengonsumsinya.
itu, kita kenal ada individu yang inteligen,
Biasanya mereka mulai mengonsumsi obat
yaitu individu yang dalam mengambil
jika sudah dipaksa oleh suami atau orang
keputusan dapat bertindak tepat, cepat, dan
tua mereka. Selain itu mereka juga jarang
mudah. Ditempat penelitian responden
memeriksakan ke dokter atau bidan jika
yang
merasa mual-mual, mereka menganggap
penanganan yang negatif adalah responden
hal tersebut adalah wajar, jika mereka
yang
sudah mual agak parah baru mereka
dikarenakan mereka kurang pengalaman
memeriksakan
bidan.
dalam kehamilan dan kondisi kejiwaan
penanganan
mereka juga belum sepenuhnya matang
emesis gravidarum dapat dilihat dari
sehingga sering melanggar nasihat dari
kebiasaan
bidan atau dokter.
dokter
Tindakan
atau
bidan
kedokter
mereka
atau
dalam
bangun
karena
tidur
sehari-hari.
Responden menyatakan sering mengalami
pekerjaan
terkait
dan
dengan
banyak
informasi.
kemampuan
melakukan
berusia
muda.
Berdasarkan
perilaku
Hal
tersebut
tabel
rasa mual dan pusing ketika bangun tidur,
menunjukkan
hal tersebut dikarenakan mereka terlalu
responden lulusan pendidikan menengah
cepat berdiri setelah bangun tidur, jarang
(SMA) yaitu sebanyak 16 orang (76,2%).
menenangkan diri terlebih dahulu dengan
Menurut Sunaryo (2004) Proses dan
duduk. Hal tersebut mereka lakukan
kegiatan
karena
melibatkan masalah perilaku individu
ingin
cepat-cepat
melakukan
aktivitas.
pendidikan
maupun kelompok.
Banyaknya
menerapkan
bahwa
4.2
responden
perilaku
negatif
sebagian
pada
besar
dasarnya
Ditempat penelitian
yang
memang rata-rata sudah berpendidikan
dalam
SMA, walaupun sudah pendidikan tingkat
6
SMA terlihat mereka masih belum mampu
sudah memberikan masukan pada ibu-ibu
mencerna informasi yang telah diberikan
tentang
oleh
gravidarum,
tenaga
kesehatan
dengan
baik
cara
menangani
namun
emesis
kebanyakan
dari
sehingga banyak dari mereka yang masih
mereka lupa dengan nasihat atau saran dari
berperilaku negatif.
tenaga kesehatan, selain itu mereka juga
Berdasarkan
menunjukkan
tabel
bahwa
sebagian
4.3
sering melanggar terutama dalam hal
besar
makanan sehingga menyebabkan mereka
responden bekerja sebagai buruh di sektor
UKM
(swasta)
responden
dengan
yaitu
(66,7%).
lingkungan
sebanyak
Pekerjaan
14
terkait
Berdasarkan
menunjukkan
tabel
bahwa
4.5
sebagian
besar
Sunaryo
responden adalah ibu primigravida yaitu
(2004) lingkungan sangat berpengaruh
sebanyak 14 responden (66,7%). Jumlah
terhadap
kehamilan
perilaku
lingkungan
Menurut
sering mengalami emesis gravidarum.
individu
merupakan
perkembangan
karena
lahan
perilaku.
untuk
atau
pengalaman
gravida
membentuk
seseorang.
Menurut
Pekerjaan
Notoatmodjo (2010) perilaku merupakan
responden sebagian besar hanya duduk
hasil pengalaman dan proses interaksi
seharian sehingga hal tersebut membuat
dengan lingkungannya, yang terwujud
mereka kurang bergerak sehingga mereka
dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan
juga sering mengalami mual-mual karena
tindakan
aliran
seimbang antara kekuatan pendorong dan
darah
kurang
optimal
karena
kebanyakan duduk.
Berdasarkan
menunjukkan
bahwa
sehingga
diperoleh
keadaan
kekuatan penahan. Responden penelitian
tabel
4.4
sebagian
besar
yang merupakan ibu primipara cenderung
mempunyai
perilaku
karena
terlalu
banyak
responden mendapatkan informasi tentang
pengalamannya
penanganan
dalam menghadapi perubahan kehamilan.
emesis
gravidarum
dari
belum
negatif
petugas kesehatan (bidan) yaitu sebanyak
14 responden (66,7%). Informasi dapat
mempengaruhi
seseorang,
Dari hasil penelitian diatas dapat
sedangkan intelegensi menurut Sunaryo
disimpulkan bahwa Perilaku penanganan
(2004)
terhadap
emesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di
perilaku individu, individu yang inteligen,
BPM Ny. Musrifah Amd.Keb Dusun
yaitu individu yang dalam mengambil
Kauman Desa Bangsal Kec. Bangsal Kab.
keputusan dapat bertindak tepat, cepat, dan
Mojokerto tahun 2015 sebagian besar
sangat
intelegensi
KESIMPULAN
berpengaruh
mudah. Bidan ditempat penelitian memang
7
adalah
negatif
yaitu
sebanyak
12
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini dan Subakti. 2013. Kupas
Tuntas
Seputar
Kehamilan.
Jakarta. PT Agromedia Pustaka
responden (57,1%).
SARAN
1.
Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil ditempat penelitian harus
selalu memonitor kehamilannya sesering
mungkin dan mengikuti anjuran-anjuran
dan tenaga kesehatan dalam menangani
mual muntah dalam kehamilan supaya
tidak
bertambah
parah
menjadi
hiperemesis gravidarum.
2.
ditempat
penelitian
harus
menerapkan fungsi sebagai pelaksana
dengan
selalu
memberikan
asuhan
kebidanan yang tepat untuk penanganan
emesis
gravidarum.
meningkatkan
fungsi
Selain itu harus
edukasi
dengan
mendidik ibu hamil cara-cara menangani
emesis gravidarum.
3.
Sebagai acuan untuk mengembangkan
berikutnya.
Jordan,
Sue.
2004.
Farmakologi
Kebidanan. Jakarta. EGC
Maulana, Mirza. 2010. Tanya Jawab
Lengkap Dan Praktis Seputar
Reproduksi, Kehamilan Dan
Merawat Anak. Yogyakarta.
Penerbit Tunas
Maulana. Heri D. J. 2009. Promosi
Kesehatan. Jakarta. EGC
Muhimah. 2010. Senam sehat selama
kehamilan. Jakarta : Afabeta
Muhimah. 2010. Senam Sehat Selama
Kehamilan. Jakarta : Afabeta
Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007. Metodologi
Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba
Medika
Manuaba, IBG. 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta. EGC
Bagi Tempat Penelitian
Bidan
Chandranita, Manuaba Ida Ayu. 2009.
Buku Ajar Patologi Obstetri
Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta. EGC
Menambah
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
pengetahuan mahasiswa tentang perilaku
penanganan emesis gravidarum berupa
referensi-referensi terbaru yang terdapat
dalam penelitian ini.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
8
Setiadi, 2007. Konsep Dan Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta. Graha
Ilmu
Subakti, Yazid. 2008. Ensiklopedia Calon
Ibu. Jakarta. Quantum Media
Suparyanto, 2012. Konsep Paritas.
Diakses
di
http://drsuparyanto.blogspot.com/2012/02
/konsep-paritas.html
Suririnah, 2008, Buku Pintar Kehamilan
Dan Persalinan, Jakarta. PT
Gramedia Pustaka
Tarigan, 2010. Prevalensi Penggunaan
Obat Anti-Emetik Dan Prevalensi
Terjadinya Efek Samping Pada
Ibu Hamil Trimester I Dalam
Mengatasi Emesis Gravidarum Di
Rsu Yosua Lubuk Pakam.
Universitas Sumatra Utara
Tiran Danise. 2009. Mual Dan Muntah
Kehamilan. Jakarta. EGC
9
Download