Konflik Kepentingan

advertisement
KONFLIK
KEPENTINGAN &
BUDAYA POPULAR
Pengertian Konflik
Robbins
(1996): konflik adalah
suatu proses interaksi yang terjadi
akibat adanya ketidaksesuaian
antara dua pendapat (sudut
pandang) yang berpengaruh atas
pihak-pihak yang terlibat baik
pengaruh
positif
maupun
pengaruh negatif.

Luthans (1981): konflik adalah
kondisi yang ditimbulkan oleh
adanya kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan-kekuatan
ini bersumber pada keinginan
manusia.

Perbedaan pendapat tidak selalu
berarti perbedaan keinginan. Oleh
karena konflik bersumber pada
keinginan,
maka
perbedaan
pendapat tidak selalu berarti konflik.
Jenis Konflik
a. Konflik Intrapersonal
 Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1.
2.
3.
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang
yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama
menarik.
Konflik pendekatan-penghindaran, contohnya
orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama
menyulitkan.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya
orang yang dihadapkan pada satu hal yang
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
Jenis Konflik
b. Konflik Interpersonal

Konflik Interpersonal adalah pertentangan
antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan.
Hal ini sering terjadi antara dua orang yang
berbeda status, jabatan, bidang kerja dan
lain-lain.

Konflik interpersonal ini merupakan suatu
dinamika yang amat penting dalam perilaku
sosial.
Jenis Konflik
c. Konflik antar individu-individu dan
kelompok-kelompok


Hal ini seringkali berhubungan dengan cara
individu menghadapi tekanan-tekanan untuk
mencapai kompromi.
Contoh seseorang individu dihukum oleh
kelompok kerjanya karena ia tidak dapat
mencapai norma-norma produktivitas kelompok
dimana ia berada.
Jenis Konflik
d. Konflik antara kelompok dalam
organisasi yang sama

Konflik ini merupakan tipe konflik yang
banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja - manajemen
merupakan dua macam bidang konflik antar
kelompok.
Jenis Konflik
e. Konflik antara organisasi

Contoh seperti di bidang ekonomi dimana
Amerika Serikat dan negara-negara lain
dianggap sebagai bentuk konflik, dan
konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.
Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan
sewaktu seseorang pada posisi yang
memerlukan kepercayaan profesional dan
pribadi yang bersinggungan.
Pengaruh Konflik Kepentingan
1.
2.
3.
Suatu konflik kepentingan dapat timbul bahkan jika
hal tersebut tidak menimbulkan tindakan yang
tidak etis atau tidak pantas.
Suatu konflik kepentingan dapat mengurangi
kepercayaan terhadap seseorang atau suatu
profesi.
Konflik kepentingan menyebabkan benturan
antara loyalitas profesional dan kepentingan lain
yang akan mengurangi kredibilitas agen moral.
Pengaruh Konflik Kepentingan
Tidak seperti nilai kebenaran, pada konflik
kepentingan tidak ada satu peraturan pun yang
melarang hal-hal yang potensial memunculkan
konflik kepentingan.
 Konsultan komunikasi, sebagai contoh, secara
legal tidak dilarang untuk menangani klien dua
pihak yang bertarung di pemilihan kepala daerah
dalam waktu yang bersamaan. Namun secara etis,
hal demikian akan memunculkan konflik
kepentingan.
4.
Pengaruh Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan akan mendorong kita
untuk berbuat tidak jujur dan tidak adil.
 Seorang menteri yang menangani kasus
kenaikan harga kedelai tentu akan
mengalami konflik kepentingan jika pada
saat yang sama ia adalah pemilik dari
perusahaan pengimpor sembako.
5.

Beberapa organisasi profesi memang
memiliki kebijakan tertentu untuk
menghadapi konflik kepentingan seperti
dengan melarang penerimaan
perquisites [penghasilan tambahan] dan
freebies [pemberian gratis].

Seorang kritikus musik yang menerima
undangan menonton gratis suatu
pertunjukan, bisa saja ia tetap objektif
dalam menulis kritik musiknya, namun
audiens yang mengetahui bahwa ia
menerima undangan menonton konser
gratis tetap akan memiliki keraguan
ketika membaca kritik musik tersebut.
Sumber Konflik Kepentingan
a. Hubungan yang Menimbulkan Konflik

Tentu sulit bagi seseorang untuk mengabdi pada
dua tuan. Independensi kita akan menjadi
terbatas. Agen iklan atau praktisi PR jika terjadi
konflik kepentingan maka pelayanan kepada klien
tersebut menjadi terbatas.

Contohnya adalah ketika perusahaan PR
menangani klien dari perusahaan perminyakan,
namun pada saat yang sama ia juga memiliki klien
dari organisasi pelestarian lingkungan.
Sumber Konflik Kepentingan
b. Pemberian dan Hadiah [gifts and perks]

Praktisi komunikasi bertanggung jawab terhadap
audiensnya, dan jika ia menerima hadiah,
cenderamata dan pemberian lain yang
mengandung kepentingan tersembunyi [vested
interests] maka hal tersebut akan memunculkan
keraguan terhadap obyektivitas praktisi
komunikasi tersebut.
Sumber Konflik Kepentingan
c. Checkbook Juornalism

Checkbook juornalism terjadi ketika media
membayar narasumber, sehingga media yang
bersangkutan akan memperoleh hak eksklusif
untuk menampilkan narasumber tersebut.

Kasus yang menonjol dalam sejarah adalah ketika
CBS membayar Haldeman, pegawai senior
mantan presiden Richard Nixon, yang pada tahun
1975 dibayar sebesar US$100.000 untuk untuk
membeberkan skandal Watergate.
Sumber Konflik Kepentingan
d. Hubungan personal

Bagaimanapun praktisi komunikasi adalah juga
manusia yang niscaya mengembangkan
hubungan sosial, tak terkecuali dengan klien.
Maka akan sulit jika kemudian ia harus
mengkomunikasikan pesan yang bersinggungan
dengan seseorang yang memiliki hubungan
personal. Maka dalam konteks ini bisa dipahami,
misalnya, bahwa sejumlah organisasi/perusahaan
menerapkan larangan adanya kedekatan famili
diantara karyawannya.
Sumber Konflik Kepentingan
e. Partisipasi publik

Dilema konflik kepentingan juga muncul
dari kenyataan bahwa praktisi komunikasi
juga bagian dari publik secara umum.
Dengan demikian ada interaksi antara
dirinya dengan masyarakat dimana ia
berada.
Media dan Konflik Kepentingan

Media massa seringkali mengalami konflik
kepentingan bila media berafiliasi dengan
kekuatan politik atau dengan kekuatan
ekonomi. Televisi yang dimiliki pengusaha
misalnya, akan mengalami kendala bila
akan menginvestigasi kasus korupsi yang
menimpa pemilik stasiun.

Konflik kepentingan perusahaan media yang
sudah menggurita bisnisnya itu, antara lain
bisa terjadi dengan pemasang iklan, politikus,
pimpinan pemerintahan, dan lainnya
sehingga menyebabkan media tersebut tidak
lagi kritis (galak).
Antisipasi Konflik Kepentingan
1. Introspeksi diri, yakni bagaiman kita
biasanya menghadapi konflik?
Gaya apa yang biasanya
digunakan? Apa saja yang menjadi
dasar dan persepsi kita. Hal ini
penting untuk dilakukan sehingga
kita dapat mengukur kekuatan kita.
Antisipasi Konflik Kepentingan
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat. Kita
dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja
yang mereka miliki, bagaimana nilai dan
sikap mereka atas konflik tersebut dan apa
perasaan mereka atas terjadinya konflik.
Antisipasi Konflik Kepentingan
3. Identifikasi sumber konflik. Seperti dituliskan di
atas, konflik tidak muncul begitu saja.
Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi
sehingga sasaran penanganannya lebih
terarah kepada sebab konflik.
Antisipasi Konflik Kepentingan
4. Mengetahui pilihan penyelesaian atau
penanganan konflik yang ada dan memilih
yang tepat.
BUDAYA POPULAR
Pengertian Budaya Popular
Disebut juga Pop culture, budaya popular
adalah budaya yang berkembang
mengikuti perubahan zaman yang
perkembangannya
lebih
banyak
ditentukan industri komunikasi seperti
film, televisi, media berita dan industri
iklan.

Sedangkan Allan O'Connor, salah seorang
pengkaji budaya, saat menyoroti topik
"popular culture," menjelaskan bahwa terma
ini mengacu pada "proses budaya yang
berlangsung di antara masyarakat umumnya
(general public)".
Komersialisasi dan Komodifikasi



Komersialisasi mengacu pada asumsi bahwa
praktik komunikasi ditujukan bagi akumulasi
finansial.
Komodifikasi mengacu pada pengemasan
wacana, realitas maupun norma yang ada dalam
masyarakat sedemikian rupa sehingga tampil lebih
komersil.
Kepornoan misalnya, oleh budaya popular
sedemikian rupa sehingga menjadi tidak tabu lagi,
malah menjadi komoditas yang dikonsumsi secara
regular.
Budaya Massa vs Budaya Tinggi

Berbeda dengan budaya massa, budaya
tinggi mempunyai sistem nilai dan evaluasi
yang berbeda. Budaya tinggi lebih dilihat
sebagai hasil produksi elite, terkontrol,
secara estetis ternilai dan mempunyai
standar yang ketat - tidak tergantung pad
konsumen produk mereka.
Budaya Popular dalam Komunikasi


"Pemassalan" produk (massification of product)
budaya adalah salah satu perkembangan penting
dalam revolusi industri. Dengan proses tersebut
barang-barang bisa diproduksi dalam jumlah besar
(large-scale product) dan dengan biaya yang lebih
rendah (minimization of cost).
Penyeragaman produk budaya adalah awal dari
logika industri kebudayaan yang berkembang
sebagai "proyek penyeragaman selera dan cita
rasa" (homogenization of taste).
Konsumerisme dan budaya popular
sesungguhnya merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari ideology kapitalisme yang
banyak mempengaruhi kehidupan social
masyarakat di Dunia.
Budaya ini diciptakan sebagai bagian dari
logika pasar dan komoditi. Hasrat
masyarakat dijadikan komoditi pasar yang
menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu.

Karenanya, pertumbuhan budaya
massa atau yang dalam
perkembangan masyarakat
mutakhir sering disebut sebagai
"budaya komoditas," sebenarnya
beriringan dengan kritik terhadap
kapitalisme.
Download