Mewaspadai VIRUS ZIKA Di Indonesia

advertisement
-----------...,...."..."..."..."...",
Mewaspadai VIRUS ZIKA Di Indonesia
Oleh : Mahendra DE *)
B
elum lagi beranjak dari hebohnya
penularan penyakit flu burung, flu
Hongkong, MERS atau sind rom
pernapasan dari Timur Tengah, DBD
yang end em is dan terakhir Ebola,
sekarang dunia kesehatan kembali
dihebohkan oleh merebaknya penyakit
yang ditularkan virus Zika.
Apa Itu Virus Zika..•?
Virus Zika adalah virus yang masih
satu keluarga dengan virus yang
menyebabkan Demam Berdarah Dengue
(DBD), Demam Kuning dan Chikungunya,
yaitu family flaviviridae dengan nyamuk
Aedes aegypti sebagai vector penularannya.
Gejala infeksi akibat virus Zika ini
hampir sama dengan chikungunya, yaitu
nyeri sendi dan otot, sakit kepala, muncul
bintik bintik merah di kulit, mata merah
akibat peradangan selaput lender
kelopak mata atau konjungtiva. Meskipun
virus Zika ini sefamily dengan virus
penyebab DBD, Demam Kuning,
Chikungunya, ensefalitis atapun west nile,
namun jika menginfeksi perempuan
hamil akibatnya akan fatal bagi bayi yang
dikandungnya, sebab virus ini akan
menghambat perkembangan otak si
janin sehingga dimungkinkan bayi akan
lahirdengan kepala mengecil.
Seperti dikabarkan majalah Time
(1/2/2016), di Recife (kota di Negara
Brasil) dimana virus Zika saat ini merebak,
tim dokter rumah sakit Oswaldo Cruz
yang mengamati serangan virus Zika
sejak tahun lalu, telah mendapati
beberapa kelahiran bayi dengan kepala
mengecil atau microcephaly. "Bahkan
pernah sampai tiga kelahiran dalam satu
hari, berarti ada sesuatu yang tidak beres,"
kata dr Vanessa van der Linden, seorang
neurolog pada rumah sakit tersebut.
Ketika ditelusuri kebelakang, ternyata ibu
ibu yang melahirkan bayi bayi dengan
kasus kepala mengecil pernah ke dokter
pada awal kehamilan mereka dengan
keluhan demam dan terdapat bintik bintik
merah pada kulit. Sepanjang tahun 2015
ada sekitar 30.000 kasus dengue (DBD) di
Brasil dan 60 % diantaranya positif karena
infeksi virus Zika.
Belakangan juga merebak kekhawatiran terhadap cara penularan virus
Zika ini. Dari hasil riset, muncul kecurigaan
20
adanya kemungkinan penyebaran virus
Zika selain melalui media nyamuk aedes,
juga bisa melalui proses tranfusi darah dan
hubungan seks. Meski dugaan ini belum
bisa dibuktikan kebenarannya.
Virus ini pertama ini diidentifikasi
pada tahun 1947, ketika para ilmuwan
meneliti asal usul Demam Kuning pada
monyet monyet di hutan Zika, Uganda.
Temuan pertama kali dari kasus Zika Virus
justru didapatkan dari kasus demam yang
muncul pada kera asli endemik Uganda.
Dari hasil isolasi serum, virus tersebut
ditandai dengan nama Zika sesuai dengan
nama hutan asalnya (tahun 1952). Pada
tahun 1954, virus Zika ditemukan
menjangkiti manusia di kawasan Nigeria
dan menyerang kawasan Afrika secara
meluas.
Berdasarkan data WHO, pada tahun
2015, di Brazil secara keseluruhan
ditemukan ribuan kasus infeksi virus Zika
dengan 500 lebih kasus diderita oleh ibu
hamil pada bulan Desember 20151alu. Dari
angka tersebut ditemukan 150 kasus ibu
hamil yang melahirkan bayi dengan
mikrosefalus. Bahkan Menurut sebuah
sumber terpercaya, diperkirakan
sepanjang tahun 2015 hingga Januari 2016
ini, disinyalir ada 4.000 lebih kasus dengan
mikrosefalus. Efek serius terhadap wanita
hamil hanyalah salah satu dari beberapa
potensi bahaya virus Zika.
Mengapa mewabah di Brasil
Menurut para imuwan, mewabahnya serangan infeksi virus Zika
tersebut di Brasil yang terletak di kawasan
Amerika Latin (sangat jauh), karena hal
tersebut terkait dengan penyelenggaraan
berbagai even pertandingan olahraga
yang bertaraf internasional yang diadakan
di Brasil belum lama ini. Mulai dari lari
cepat, kano hingga pesta Piala Dunia 2014.
Dalam kertas kerja yang dsiterbitkan Pusat
Kontrol Penyakit Amerika Serikat (CDC),
disebutkan, kehadiran tim dari Polinesia
dalam lomb lari cepat dan kano bisa jadi
adalah awal penyebaran virus Zika di
Brasil. Peserta yang terinfeksi digigit
nyamuk aedes yang lalu memindahkan
virus ke masyarakat local.
Hal itu sejalan dengan hasil
penelitian yang dipublikasikan dalam
jurnal kedokteran Memoriasdo Instituto
Oswaldo Crus yang diterbitkan pada Juni
2015, menyebutkan bahwa profil genetic
virus Zika di Brasil serupa dengan virus
Zika di Polinesia salah satu kepulauan di
kawasan PAsifik Selatan.
Kasus Zika di Indonesia
Kasus infeksi virus Zika diluar Afrika
sebenarnya jarang ditemukan. Baru pada
tahun 2007, kasus banyak bermunculan di
Yap Island, sebuah pulau di kawasan
Pasifik Mikronesia. Epidemi makin serting
terjadi di Polinesia, Pulau Paskah,
Kepulauan Cook di New Kaledonia dan
kawasan Pasifik, meskipun tidak terjadi
kasus kematian.
Sedangkan di Asia Tenggara, kasus
ini masih terbilang sangat langka. Namun
demikian menurut Deputi Direktur
Baca : Mewaspadai .. Hal 23 kol 2
Suara Gemilang vol. 19 no. 2
Download