Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis

advertisement
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis
Disusun oleh:
Ardi Hidayat (0807141)
Dadang Kurnia(0807131)
Irman Widya Permana (0804589)
M. Taufik Irmansyah (0807147)
Progran Studi Manajemen
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
2009
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................i
BAB I Pendahuluan
1.1. Tujuan ................................................................................................................................ 1
1.2. Latar belakang ................................................................................................................. 2
1.3. Materi ................................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Labor relations specialist ........... ................................................................................... 5
2.2. Sejarah singkat perserikatan kerja di Amerika Serikat .............................................. 8
2.3. Mengapa pekerja bergabung dengan serikat pekerja? .............................................. 11
2.4. Tujuan Utama Serikat Kerja ........................................................................................ 12
2.5. Bagaimana mendapat anggota baru? ........................................................................... 12
2.6. Menggabungkan proses tawar-menawar .................................................................... 15
2.7. Perkembangan serikat di masa yang akan datang ..................................................... 19
BAB III Simpulan dan Saran
3.1. Simpulan ........................................................................................................................... 21
3.2 Saran ................................................................................................................................ 22
2
BAB I
Pendahuluan
1.1. Tujuan
Sebuah perusahaan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik tanpa sebuah
manajemen yang baik pula, terlebih jika perusahaan tersebut adalah perusahaan yang
besar. Seperti kita ketahui, terdapat empat bagian dalam sebuah perusahaan besar pada
umumnya. Yaitu bagian pemasaran, bagian produksi, bagian SDM dan bagian
keuangan. Keempat bagian ini perlu memiliki sebuah koordinasi yang baik agar mampu
saling mendukung satu sama lainnya. Karena roda perusahaan tidak akan berjalan
apabila salah satu dari keempat bagian ini lumpuh. Bagian pemasaran tidak akan
mampu memasarkan barang apabila bagian produksi mengalami kemacetan dalam
memproduksi barang. Bagian produksi pun mengalami kemacetan produksi karena
disebabkan adanya masalah pada bagian keuangan atau bagian SDM. Karena itu, pada
akhirnya Sumber Daya Manusia yang handallah yang perlu ditempatkan di setiap
bagian tersebut.
Dikarenakan pentingnya sebuah SDM pada perusahaan , perlu ada bagian khusus
dalam perusahaan yang bertugas untuk menjaga bahkan meningkatkan kinerja para
pekerja atau karyawan. Labor relation specialist adalah sebuah profesi untuk
meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan.
3
Makalah ini mencoba untuk menjelaskan mengenai labor relation. Dengan
membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa pengambil mata kuliah pengantar bisnis
dapat lebih memahami mengenai pentingnya hubungan antara manajemen dan pekerja,
juga pentingnya peran labor relation specialist di dalam sebuah perusahaan. Selain itu,
makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
1.2. Latar belakang
Pentingnya sebuah hubungan baik antara pekerja dengan manajemen perusahaan
belum terlalu diperhatikan oleh banyak perusahaan di negara kita. Terbukti dengan
banyaknya kejadian-kejadian seperti mogok kerja atau unjuk rasa yang dilakukan
karyawan sebuah perusahaan atas ketidakpuasan atas hak yang mereka terima. Biasanya
dilakukan oleh para buruh pabrik. Hal ini menunjukan kurangnya perhatian manajemen
perusahaan terhadap para pekerja. Pekerja adalah ujung tombak dari perusahaan, mereka
berhubungan langsung dengan operasional prosuksi perusahaan, sehingga hasil
perusahaan sangat tergantung dari pekerja. Bila para pekerja memiliki motivasi dan
kenyamanan dalam bekerja, perusahaan akan mampu memaksimalkan hasil dan juga
keuntungan. Itulah mengapa menjaga hubungan dengan para pekerja dirasa sangat
penting karena akan meningkatkan moral bekerja mereka.
Sebuah percobaan dilakukan untuk menguji faktor apakah yang sangat
mempengaruhi kinerja para pekerja. Percobaan tersebut dilakukan dengan membagi
4
pekerja menjadi dua golongan. Bagian pertama ditempatkan di tempat kerja yang
nyaman, dengan penerangan yang cukup. Lalu pekerja yang lainnya ditempatkan di
tempat kerja yang penerangannya kurang dan kenyamanannya pun tidak senyaman
tempat kerja yang satu lagi. Kedua golongan tersebut sama-sama diperhatikan, mereka
dipantau oleh para petinggi perusahaan. Setelah pekerjaan selesai dilakukan, hasil dari
percobaan tersebut adalah kedua golongan tersebut, baik yang bekerja ditempat terang
maupun yang bekerja di tempat gelap sama-sama mampu menghasilkan produksi yang
lebih tinggi dari sebelumnya. Hasil produksi kedua golongan tersebut sama-sama
meningkat. Dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa faktor terpenting yang sangat
mempengaruhi kinerja para pekerja bukanlah fasilitas dan kondisi kerja, namun perhatian
yang diberi oleh pihak perusahaan. Dengan mengetahui bahwa mereka sedang dipantau
dan diamati oleh pihak perusahaan, mereka para pekerja mampu bekerja dengan baik.
1.3. Materi
Makalah ini akan menjelaskan mulai dari sejarah singkat mengenai perserikatan
kerja di Amerika Serikat. Kemudian membahas pula pentingnya peraturan kerja serta
menjelaskan peran dari departemen tenaga kerja.
Bahasan berikutnya yaitu mengenai bermacam-macam perserikatan kerja lalu
tujuan utama dari setiap perserikatan kerja tersebut, yang meliputi upaya meningkatkan
standar kehidupan, kondisi bekerja, dan kemanan yang mereka peroleh. Setelah itu,
membahas fokus kepada masalah perekrutan pekerja.
Dibagian ini akan dijelaskan
5
prosedur untuk mendapatkan tenaga kerja baru. Tahap-tahap penyeleksian harus dilewati
sebelum mereka ditampatkan di sebuah bagian dalam perusahaan.
Lalu mengenai proses negosiasi, memfokuskan pada bagian keempat dalam
proses tersebut, yaitu proses persiapan untuk bernegosiasi, pengajuan argumen,
persetujuan dan penandatanganan kontrak kerja. Terakhir pembahasan akan ditutup
dengan perkiraan ke depan dari perserikatan kerja. Bagaimana sebuah perusahaan harus
dapat mengikuti trend yang ada, baik saat ini, maupun yang akan dihadapi pada masa
mendatang.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Labor relations specialist
Dalam sebuah perusahaan besar dan modern, peran labor relation specialist ini
sangat penting. Untuk meningkatkan kinerja para pekerja juga mengefisienkan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan. Seperti kita ketahui istilah the nature man and the
nature of organization yang berarti seseorang berpendapat bahwa kebutuhan
dan
kepentingannya akan lebih mudah diperoleh jika ia menjadi karyawan sebuah
perusahaan, sebaliknya perusahaan menerima seseorang menjadi karyawan , jika orang
itu akan memberi keuntungan atau nilai prestasinya lebih besar dari pada kompensasinya.
Jadi, hubungan antara pekerja/karyawan dengan perusahaan akan terjalin dengan baik
apabila ada hubungan baik antara keduanya, yaitu saling membutuhkan, menguntungkan,
menghormati dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Apabila moril para pekerja sedang dalam keadaan baik, mereka pun akan bekerja
dengan maksimal dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil produksi perusahaan.
Disinilah peran penting dari labor relation specialist. Bagaimana menjaga kestabilan
moril bekerja, bagaimana agar pekerja mampu fokus dengan pekerjaannya dan merasa
nyaman dalam bekerja. Tugas lainnya yaitu dalam masalah perekrutan pekerja.
7
Dalam kesehariannya, labor relations specialist umumnya bekerja di perusahaan
persekutuan. Mereka membantu perusahaan dalam mempersiapkan perekrutan pekerja,
ikut serta dalam negosiasi kontrak dan bertanggung jawab atas kegiatan sehari-hari para
tenaga kerja. Contoh peran serta dalam perekrutan karyawan baru yaitu, labor relations
specialist memberikan informasi latar belakang dari calon karyawan kepada pihak
perusahaan, lalu memberi informasi kepada calon karyawan mengenai gaji dan juga
peraturan kerja.
Labor relations specialist bekerja di kantor seperti pada umumnya. Tempat kerja
yang nyaman dengan kebersihan yang cukup dan ruangan yang tenang menjadi tempat
bagi mereka. Mereka bekerja 35 hingga 40 jam per minggu. Tetapi akan ada jam
tambahan ketika ada kesibukan tambahan. Mereka bisa bekerja hingga malam, bahkan
saat akhir pekan.
Untuk mendapatkan seseorang di bidang ini (labor relations specialist),
perusahaan biasanya merekrut dari lulusan universitas. Lulusan industri sangat cocok
dalam pekerjaan ini.
Lulusan hukum sangat jarang direkrut oleh perusahaan untuk
menjadi labor relation specialist, karena mereka tidak disiapkan untuk bekerja dalam
sebuah perusahaan industri. Namun, yang lebih baik untuk ditempatkan sebagai labor
relations specialist adalah mereka yang telah memiliki pengalaman kerja di bidang ini
sebelumnya. Dengan pengalaman yang mereka miliki sebelumnya, diharapkan tidak perlu
memakan banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
Pekerjaan ini menuntut untuk mampu memiliki sosial yang baik. Karena pekerjaan ini
8
berhubungan langsung dengan karyawan, sehingga dibutuhkan individu yang mampu
meningkatkan motivasi.
Peran Labor Relation Specialist dalam fungsi pengarahan
A.
Motivasi.
Motivasi adalah persoalaan bagaimana cara untuk meningkatkan gairah kerja para
karyawan, agar mereka dapat bekerja maksimal dengan mengerahkan seluruh
kemampuan dan keterampilannya. Memotivasi bukanlah hal yang mudah karena kita
tidak mengetahui keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) para karyawan. Sehingga
diperlukan beberapa cara atau strategi dalam memotivasi karyawan.
Berikut keinginan-keinginan para karyawan menurut Peterson dan Plowman
1. The desire to live , artinya keinginan untuk hidup. Manusia bekerja karena untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti makan dan melanjutkan hidupnya.
2. The desire for posession , artinya keinginan untuk memiliki sesuatu. Merupakan
keinginan sekunder manusia setelah keinginan untuk melanjutkan hidup.
3. The desire for power , artinya keinginan atas kekuasaan. Merupakan salah satu
keinginan yang membuat mereka mau bekerja.
4. The desire for recognation , artinya keinginan akan pengakuan. Keinginan ini
merupakan jenis terakhir dari kebutuhan dan juga membuat orang semangat untuk
bekerja.
9
Lalu ada juga metode-metode yang dilakukan dalam memotivasi karyawan,
metode ini terbagi menjadi metode langsung dan tidak langsung.
1. Metode langsung. Adalah motivasi yang secara langsung diberikan kepada
individu atau karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti
pemberian pujian atau pemberian bonus.
2. Metode tidak langsung. Adalah metode yang diberikan hanya fasilitas-fasilitas
yang mendukung kerja mereka. Seperti ruang kerja yang nyaman, mesin yang
baru, suasana lingkungan kerja. Motivasi tidak langsung ini pengaruhnya
besar untuk merangsang kerja para karyawan.
Motivasi
perlu diberikan karena pada dasarnya, pimpinan membagi-bagi
pekerjaannya kepada bawahan untuk dikerjakan dengan baik. Ada bawahan yang
mampu mengerjakan dengan baik namun terhambat oleh sikap malas.
10
2.2. Sejarah singkat perserikatan kerja di Amerika Serikat
Amerika Serika merupakan negara yang telah mengenal industri sejak lama. Sejak
ditemukan beberapa abad silam, wilayah ini dikuasai oleh para pendatang dari Eropa.
Suku asli mereka masih hidup primitif. Oleh karena itu, perkembangan ekonomi di
Amerika sejalan dengan perkembangan yang terjadi di negara-negara Eropa. Sebelum
terjadi revolusi industri di Eropa, perserikatan kerja di Amerika masih berbentuk
konvensional. Para pekerja membentuk grup kecil yang diberi nama benevolent societies,
grup ini bertujuan untuk saling membantu antarpegawai. Bila ada salah seorang pekerja
yang mengalami sesuatu hal sehingga tidak bisa bekerja, seperti sakit atau hal lain, maka
grup ini akan membantu.
Setelah terjadi revolusi industri di daratan Eropa, perkembangan industri menjadi
pesat. Industri-industri kecil mampu berproduksi lebih besar, karena pada masa ini,
industri-industri telah menggunakan mesin. Keadaan ini berpengaruh pula pada
perkembangan industri di Amerika Serikat. Sejalan dengan perkembangaan revolusi
industri, yang
menjadikan mesin sebagai alat utama dalam memproduksi, otomatis
tenaga kerja kurang dibuthuhkan lagi.
Banyak masalah terjadi, mulai dari gaji pekerja yang turun hingga meningkatnya
angka pengangguran.
Pada masa ini, perserikatan kerja mulai dirasa perlu untuk
membangkitkan kembali gairah bekerja para karyawan. Sebagaimana kita ketahui,
dengan berkurangnya gaji yang diterima, berimbas pula pada motivasi yang menurun.
Perlu ada sebuah perserikatan kerja untuk membangkitkan kembali gairah kerja mereka.
Hal tersebut bisa dalam bentuk materi maupun imateri, sebagai contoh ketika seorang
11
karyawan dinilai baik dalam menjalankan pekerjaanya dan berpengaruh terhadap
perusahaan yang dia tempati, maka untuk mengapresiasi hasil kerjanya diberikan bonus
atau kenaikan gaji. Dengan begitu dalam menjalankan pekerjaannya akan selalu
termotivasi.
Beberapa perserikatan kerja telah dibentuk seperti the knight of Labor pada tahun
1869. Perserikatan ini fokus kepada tujuan politik. Kemudian, Samuel Gompers
membentuk American Federation of Labor pada tahun 1886 yang lebih memfokuskan
kepada masalah standar upah kerja.
Pada sekitar tahun 1930an, terjadi depresi besar-besaran yang melanda seluruh
dunia termasuk Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan banyaknya pekerja yang keluar
dari pekerjaannya. Sekitar 25% pekerja di Amerika Serikat kehilangan pekerja, karena
depresi tersebut. Saat itu persediaan barang sangat banyak, sehingga barang menumpuk
di gudang perusahaan. Hal ini berimbas pada berhentinya produksi dan membuat pekerja
berhenti bekerja. Hal ini membuat pemerintahan Amerika Serikat memberikan perhatian
yang lebih kepada para pekerja. Setelah kejadian itu, para pekerja mendapat perhatian
lebih atas kesejahteraan mereka.
12
2.3. Mengapa pekerja bergabung dengan serikat pekerja?
Banyak alasan mengapa pekerja tergabung dalam serikat pekerja. Pertama,
serikat pekerja memiliki daya serap terhadap kebutuhan pekerja, dengan kata lain sebagai
pengayom. Kedua, serikat kerja memudahkan pekerja dalam mengadukan masalah
terhadap atasan. Ketiga, pekerja lebih memiliki andil dalam perusahaan. Keempat dan
merupakan alasan terakhir, pekerja percaya bahwa para penggangguran memiliki
kesempatan untuk bergabung.
Dalam serikat pekerja ada beberapa golongan dan tipe tertentu. Serikat pekerja itu sendiri
terdiri dari dua tipe :
1.
Craft (industri rumah tangga)
2.
Industrial unions (industri modern)
Pertama yaitu craft adalah tipe dimana golongan ini lebih terfokus pada pekerja itu
sendiri, artinya yang tergabung dalam serikat ini yaitu golongan pekerja yang mempunyai
spesifik tertentu. Jadi, golongan ini dalam organisasinya memiliki kekhususan. Contonya
dalam airline pilot.
kedua industrial unions yaitu golongan yang lebih terfokus kepada organisasi serikat itu
sendiri artinya dalam kegiatannya, serikat ini lebih kepada kerja kolektif, sangat berbeda
dengan yang pertama yang lebih kepada personal, jadi jelas dalam serikat pekerja ini ada
point-point yang memang sangat menguntungkan, baik dalam craft maupun industrial
unions.
13
2.4. Tujuan Utama Serikat Kerja
Jadi, tujuan adanya pembentukan serikat pekerja itu sendiri merupakan dampak
dari kehawatiran para pekerja itu sendiri terhadap pekerjaannya, sehingga para pekerja
membentuk serikat yang mampu mendongkrak persepsi tentang pekerja yang diharapkan
mampu berperan dalam pengambilan beberapa keputusan yang dilakukan pihak atasan.
Disamping itu juga adanya serikat pekerja mampu melindungi hak-hak pekerja itu sendiri
bila seandainya ada hal-hal yang dapat merugikan pekerja.
Dalam serikat pekerja juga dapat mempengaruhi keputusan maupun kebijakan
perusahaan bahkan pemerintah, sehingga organisasi ini sangat kuat sekali eksistensinya.
Dalam beberapa masalah banyak yang dapat dijadikan contoh seperti ketika pemerintah
mengeluarkan UU tentang buruh yang dirasa tidak berpihak pada buruh maka serikat ini
berdemo dan dapat membuat pemerintah mempertimbangkan kembali UU tersebut.
Bahkan pemerintah mengamandemen UU tersebut, jadi kuatnya serikat ini dalam
permasalahan sangat menguntungkan pekerja itu sendiri.
Dengan demikian sangatlah perlu dibentuknya serikat pekerja ini dengan tujuan
menguatkan posisi buruh atas pekerjaannya.
2.5. Bagaimana mendapat anggota baru?
Pekerja
yang memiliki
keahlian seperti
pengrajinkayu sering
mencari
keanggotaan dalam serikat setempat. Serikat membantu mereka mencari pekerjaan. Bagi
14
mereka yang berkeinginan untuk belajar berkerajinan mungkin berusaha bergabung
dengan serikat sebagai pemula.
Serikat industri biasanya lebih mengembangkan kepelatihan dibandingkan serikat
rumah tangga untuk
merekrut dan pengaturan anggota baru. Serikat ingin
mengorganisasikan pekerja dengan perencanaan setempat yang mungkin diikuti dengan
lima langkah berikut ;
1.
Hubungan awal
Serikat mesti merubah ketertarikan pekerja dalam pengorganisasian. Hubungan
awal ini bisa dimulai dengan munculnya perwakilan yang berasal dari pekerja
ataupun serikat. Perwakilan memungkinkan banyak pekerja lebih tertarik untuk
membantu pengorganisasian perusahaan.
2.
Kartu Keikutsertaan
Serikat mesti lebih menunjukan bahwa kesempatan terbuka luas bagi para pekerja
untuk bergabung. Organisasi dalam serikat mencoba untuk mendapat pekerja
supaya bergabung untuk mendapat Kartu Keikutsertaan. Kartu Keikutsertaan
adalah kartu pengesahan serikat untuk mengadakan pemilihan serikat. Sebelum
serikat dapat petisi pemilihan, 30 persen dari pekerja harus menandatangani kartu
tersebut.
15
3.
Mendengarkan
Selanjutnya serikat mengajukan petisi NLRB untuk menangani pemilihan. Dalam
hal ini banyak perusahaan mengklaim bahwa kebanyakan pekerja tidak
menginginkan serikat. Penguji dari NRBL harus lebih menangani aspirasi untuk
memutuskan jika kurang dari 30 persen dari pekerja menandatangani kartu
keikutsertaan.
4.
Kampanye
Perusahaan dan pekerja berkampanye untuk posisi mereka. Perusahaan mungkin
mengklaim akan mencegah kecurangan. Gaji yang berlebihan dan sistem
menanggapi kaluhan. Pekerja akan menitikberatkan pada tingginya biaya
perusahaan yang harus dibayar dan kenyataan bahwa perusahaan kuat
menghadapi pemogokan. Bagaimanapun juga, tak ada pihak yang dapat
mengancam, menyuap, atau memaksa pekerja.
5.
Pemilihan
Yang terakhir, pemilihan adalah penentu. Tujuan dari adanya pemilihan adalah
untuk mengetahui apakah kebanyakan pekerja menginginkan serikat. Untuk
memenangkan pemilihan serikat harus menerima hanya mayoritas dari suara
golongan , bukan moyoritas berdasarkan banyaknya pekerja dalam perusahaan.
Jika serikat memenangkan pemilihan, makaakan didaptarka oleh NLRB sebagai
agen pekerja dalam penawaran.
16
2.6. Menggabungkan proses tawar-menawar
Sebagai catatan awal, penggabungan tawar-menawar adalah sebuah proses
perundingan kesepakatan kerja antara serikat dengan perwakilan pekerja. Kontraknya
meliputi hal-hal seperti upah, jam kerja, dan hak senior. Kontrak sepeti ini hasilnya bisa
beberapa hari atau beberapa minggu menyangkut diskusi, meyakinkan, kompromi dan
tawar-menawar. Tahapan perundingan ini adalah;
1. Persiapan untuk tawar-menawar
Dalam persiapan tawar-menawar, serikat membentuk tim negosiasi. Tim ini
mengmbangkan garis besar penawaran yang memuaskan anggota serikat. Seringkali
anggota serikat memilih ikutserta berdemo untuk mendapatkan tanggapan jika kontak
berakhir sebelum negosiasi yang baru.
Manajemen juga membentuk tim negosiasi. Tim dari masing-masing pihak berusaha
mengantisipasi dan bersiap untuk penawaran lain. Contoh, manajemen berharap sangat
pada penawaran untuk gaji besar. Serikat berharap banyak pada produksi yang banyak.
2. Tawar-menawar
Serikat yang pertama kali melakukan penawaran. Kemudian manajemen
mengusulkan perubahan kontrak yang ingin diketahui. Banyak isu mencuat untuk
didiskusikan hingga dapat terlihat jelas oleh kedua belah pihak. Bagaimanapun, peraturan
menginginkan kedua pihak untuk bersaing sehat dalam isu-isu tawar-menawar.
17
Tawar-menawar secara baik-baik membuat setiap alasan berusaha untuk
mencapai kesepakatan kerja, seluruh proposal terkoreksi dengan penghitung proposal.
Mungkinnya isu tawar-menawar adalah isu dimana pekerja dan perusahaan diizinkan
berdiskusi oleh peraturan. Hal tersebut juga hal pokok dari perintah perihal tawarmenawar. Perihal tersebut tentang dimana pihak serikat dan manajemen harus
mengadakan tawar-menawar. Itu termasuk gaji, jam kerja, bonus liburan, uang lembur,
cuti.
Sekali masing-masing pihak telah menyimpan penawaran mereka di atas meja,
proses tawar-menawar terfokus dalam kelonggaran. Setiap tim ikutserta untuk membuat
kelonggaran untuk celah sempit antara tawaran dari serikat dan manajemen.
3. Kesepakatan dengan adu argumentasi
Terkadang pembicaraan tak ada gunanya, dan itu kelihatannya seluruh negosiasi
tak akan mungkin mencapai kesepakatan. Kegagalan mencapai kata sepakat disebut
kebuntuan. Setiap pihak memiliki alasan jitu yang dapat digunakan untuk menekan pihak
lain untuk berada dalam kebutuan.
Sebelum menggunakan alasan jitu tersebut, bagaimanapun, para negosiator
beranjak keluar, pihak ketiga yang netral sebagai sesi bantuan. Orang-orang mereka turun
untuk menjadi pendamai, penengah, pemutus.
 Concilliator (pendamai); adalah pihak ketiga yang netral yang bertugas untuk
menghentikan negosiasi yang sia-sia antara pekerja dan manajemen.
18
 Mediators (penengah); adalah pihak ketiga yang netral yang menengahi atau menberi
kompromi pada pihak pekerja dan manajemen agar negosiasi beralih ke hal
selanjutnya dan yang berusaha membujuk kedua pihak untuk menerima usulan.
Seperti halnnya concilliator, mediator tak berhak ikurserta dalam kedua pihak.
 Arbitrators (pemutus); adalah pihak ketiga yang etral yang bertugas untuk
mengembangkan solusi atas masalah negosiasi yang telah buntu. Keputusan pemutus
mungkin legal dalam keadaan terjepit dan kemampuan membuat putusan terakhir
bagi kedua pihak jika sebelumnya mereka setuju atas keputusan pemutus. Dalam
keadaan setuju , keputusan terakhir pemutus dapat disahkan.
Beberapa negara memiliki layanan concilliator dan mediator. Bagaimanapun
kebanyakan
pendamai
dan
penengahtersedia
oleh
Federation
Mediation
and
Concilliation Servive (Federasi Layanan Mediator dan Konsiliator). Agensi ini telah di
tetapkan oleh Taft-Hartley Act. Ketika pendamai dilibatkan, pihak manapun dapat
bertanya pada American Arbitration Association (Asosiasi Pemutus Amerika) atas
penawaran mereka dengan satu atau lebih pemutus. Pemutus harus dapat tanggap pada
pihak pekerja maupun manajemen.
4. Penandatanganan kontrak
Tujuan dari tawar-menawar adalah kesepakatan. Negosiator dari serikat dapat
kemudian merekomendasikan kesepakatan tersebut kepada anggota serikat. Intinya
kedudukan dan tempat anggota serikat harus diperhitungkan. Apbila anggota sepakat,
keputusan terakhir dari kontrak disiapkan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
19
Bagaimanapun, jika kedudukan dan tempat para anggota menolak kesepakatan, tawarmenawar kembali ke meja perundingan. Mereka melanjutkan unuk tawar-menawar
sampai kesepakatan tebentuk dan menjadi kontrak kerja.
Kontrak nasional meliputi banyak isu seperti tingkat gaji dan batas penghasilan.
Serikat lokal dan manajemen perencana bekerja diluar ketentuan setempat dalam periode
tertentu, fasilitas kebersihan, periode bersih, dan sebagainya. Isu tersebut dapat
mengubah bentuk rencana pada rencana lain. Apabila kesepakatan tak dapat berjalan di
luar isu pada tingkat lokal, rencana yang dibuat mungkin terhadang oleh serikat lokal.
Keempat hal yang telah dijelaskan di atas merupakan beberapa aspek/cara untuk
mendapatkan anggota baru bagi serikat. Hal-hal yang termasuk didalamnya merupakan
memungkinkan serikat untuk mendapatkan anggota lebih banyak apabila dijalankan
dengan baik. Selain itu ada beberapa aspek lain menyangkut hal tersebut.
Sesi dari penggabungan tawar-menawar ini juga menyangkut aspek lain secara garis
besar;
1. Cara menanggapi keluhan
2. Variasi budaya dan hubungan manajemen serikat
3. Kekuatan dari buruh dan manajemen
4. Pengesahan
5. Usaha kecil dan serikat
20
2.7. Perkembangan serikat di masa yang akan datang
Keanggotaan serikat menurun drastis sekitar 35 % di tahun 1945 menjadi sekitar
29% pada tahun 1975 dan menjadi sekitar 17% pada tahun1990. Bagaimanapun juga,
gerakan serikat kini mengubah peran mereka sebagai pekerja handal. Sebagai contoh,
AFL-CIO memiliki kenaikan dalam kegiatan baru. Salah satu programnya adalah melatih
1000 aktivis serikatdalam fundamental bagaimana bersikap pada kamera TV. Tujuannya
adalah untuk lebih menjelaskantentang mereka dan langkah serikat pada hal layak.
Selama 15 tahun terakhiratau selama serikat juga membuat langkah besar untuk mengatur
kerah-putih pekerja. Lebih dari 10% dari kerah-putih
pekerja sudah siap menjadi
pengurus serikat.
Pada awal tahun 90-an para pekerja banyak melakukan adaptasi atas banyaknya
perubahan yang terjadi pada masyarakat Amerika dalam penempatan kerja. Sebagai
contoh perusahaan akan menjadikan para pekerja terlibat lebih dari kapasitasnya sebagai
pekerja agar dapat diimplementasikan sebagai management yang berkualitas, mungkin
arah dari kebijakan ini untuk menolong para pengusaha dalam pekerjaannya agar bisa
dibantu oleh para pekerja handal yang sudah terlatih bila kelak muncul suatu masalah
dalam perusahaan para pekerja inilah yang akan berperan untuk mengatasi persoalan
tersebut
dan memberi motivasi kepada para pekerja untuk kemudian para pekerja
tersebut di beri insentive. Jadi, disini sangat jelas perubahan pandangan mengenai pekerja
sudah mulai bergeser ke arah yang lebih baik.
21
Ada beberapa perubahan pandangan tentang pekerja disini :
1. Greater diversity in labor force (variasi yang lebih besar dalam kemampuan pekerja)
2. Memberikan pelayanan yang lebih terhadap pekerja
3. Pembelajaran yang lebih baik
4. Penerus perusahaan
5. More dual-income families (penghasilan lebih)
Disamping itu para pekerja juga menjadi bagian terpenting dalam perusahaan,
bisa sebagai pelaku perusahaan ataupun sebagai pengontrol perusahaan. Karena tidak
dapat dipungkiri ujung tombak suatu perusahaan salah satunya adalah pekerja, bila tidak
ada pekerja maka perusahaan tersebut tidak akan berproduksi. Jadi, pekerja sangat
penting perannya dalam perkembangan perusahaan.
22
BAB III
Simpulan dan Saran
3.1. Simpulan
Pekerja atau karyawan merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah perusahaan.
Kinerja yang baik mereka sangat diharapkan oleh pihak perusahaan. Namun, untuk
mencapai tingkat itu, para pekerja pun harus bekerja dalam kondisi moril yang baik.
Mereka harus memiliki jaminan akan kehidupannya. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah
serikat kerja yang mampu mewadahi atau memfasilitasi kebutuhan mereka.
Serikat kerja merupakan sebuah gambaran betapa para tenaga kerja menginginkan
sebuah perlindungan atas hak-haknya. Pada dasarnya, tenaga kerja bekerja karena
dorongan untuk memenuhi segala kebutuhan. Sedangkan pihak perusahaan menginginkan
pegawai yang nilai prestasinya lebih besar dibanding dengan kompensasi yang mereka
dapatkan. Dari sanalah perlu dicari sebuah toleransi dari kedua pihak. Dalam hal ini
perusahaan harus lebih memperhatikan kepentingan dan kebutuhan para tenaga kerja,
begitupun tenaga kerja yang harus bekerja secara maksimal untuk perusahaan. Peran
serikat kerja yaitu untuk menjembatani masalah ini. Diharapkan akan menjadi sebuah
media komunikasi antara tenaga kerja dengan pihak perusahaan.
23
3.2. Saran
Serikat kerja perlu mendapat perhatian lebih perusahaan-perusahaan di Indonesia
khususnya. Karena bagaimanapun, para tenaga kerja adalah faktor penting dari kegiatan
industri. pekerja merupakan elemen penting yang kinerjanya dapat langsung berpengaruh
terhadap hasil produksi.
Kepentingan mereka, aspirasi mereka, perlu lebih ditanggapi oleh pihak perusahaan
agar komunikasi antara kedua belah pihak dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian,
baik kebutuhan para tenaga kerja maupun kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, dan
tercapainya tujuan bersama.
24
Download