TEORI KESPRO

advertisement
HANDOUT
TEORI KESEHATAN REPRODUKSI
Suci Musvita Ayu, S.KM, M.PH
Erni Gustina, S.KM, M.PH
Silabus…???
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kesehatan Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Kematangan Seksual
Menstruasi
Kehamilan
Persalinan
KESEHATAN REPRODUKSI:
TINJAUAN ANATOMI-FISIOLOGI KOMPREHENSIF,
PEMBEDAAN PSIKO-SEKSUAL,
PMS
Suci Musvita Ayu
DEFINISI
KESEHATAN REPRODUKSI
• Kesehatan reproduksi menurut
WHO (1994), adalah
– suatu kondisi/ status kesehatan
secara fisik, mental dan sosial yang
bukan hanya sekedar bebas dari
kesakitan atau kelemahan, tetapi
dalam semua hal yang menyangkut
proses, fungsi dan sistem reproduksi
pada seluruh tahap kehidupan.
INTERPRETASI
KESEHATAN REPRODUKSI
• setiap individu (perempuan atau lelaki) dapat memperoleh
kehidupan seks yang
-bertanggung jawab,
-aman
-memuaskan
-mempunyai kapasitas bereproduksi
-kebebasan untuk menentukan jumlah, jarak dan
waktu kapan memperoleh anak.
• kesehatan reproduksi secara komprehensif dipengaruhi oleh
aspek
*medis
*sosial-budaya
*ekonomi.
PROGRAM
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pelayanan kesehatan reproduksi secara
komprehensif
2. Kependudukan/keluarga berencana
3. Safe motherhood/ maternal care
4. Kesehatan ibu dan anak
5. Pengendalian penyakit infeksi
HIV/AIDS
6. Pendidikan kesehatan
7. Kesehatan remaja
8. Pemberdayaan perempuan
Departemen Kesehatan RI bersama
lembaga swasta tahun 1996, telah
merumuskan tentang 4 komponen
pelayanan kesehatan reproduksi esensial
yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, pemberantasan IMS/HIVAids, dan kesehatan reproduksi remaja.
Tujuan Kespro Remaja
– Menurunkan risiko kehamilan tidak
diinginkan dan pengguran yangtidak
dikehendaki.
– Menurunkan IMS-HIV-Aids
– Memberikan informasi kontrsepsi (untuk
pasca keguguran)
– Konseling untuk mengambil keputusan
sendiri tentang kesehatan reproduksinya
Operasionalisasi Program
• Melalui sektor pendidikan (masuk kurikulum)
• Mengikutsertakan: masyarakat, orangtua,
organisasi massa dan keagamaan
• Pembinaan khusus: institusi keluarga dg bina
keluarga anak dan remaja, kekompok sebaya,
institusi sekolah dg pembinaan pamong belajar,
pelatihan siswa, pembentukan lembaga
konseling remaja, institusi tempat kerja dg
KIE (komunikasi Informasi Edukasi)
Suci Musvita Ayu
1. tuba fallopi : yaitu saluran d kiri dan
kanan rahim yang berfungsi untuk di lalui
ovum dari indung telur menuju rahim.
2. ovarium (indung telur) : yaitu organ
dari kiri dan kanan rahim di ujung
saluran fimbrae(umbai-umbai) dan
terletak d rongga panggul, indung telur
berfungsing mengeluarkan sel
telur(ovum), sebulan sekali indung telur
kiri dan kanan secara bergiliran
mengeluarkan sel telur.
sel telur adalah sel yang di hasilkan oleh
indung telur yang dapat d buahi oleh
sperma, bila tidak d buahi maka akan
ikut keluar pada saat menstruasi.
3. Uterus (rahim) : tempat calon bayi d
besar kan, bentuknya seperi buah
alpukat gepeng dan berat normalnya 3050 gram. Pada saat tidak hamil besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam
kampung.
dindingnya terdiri dari :
a. lapisan parametrium: lapisan paling luar dan
lapisan yang berhubungan dengan dinding
perut.
b. lapisan miometrium : adalah lapisan yang
berfungsi mendorong bayi keluar dalam
proses persalinan dan kontraksi.
c. Lapisan endometrium : lapisan dalam tempat
menempelnya sel telur yang sudah di buahi.
Lapisan endometrium terdiri dari lapisan
kelenjar yang penuh berisi pembuluh darah.
4. Cervix (leher rahim) :bagian bawah
rahim yang bagian luarnya di tetapkan
sebagai batas penis waktu masuk ke
dalam vagina. Pada saat persalinan tiba,
leher rahim membuka sehingga bayi
dapat keluar.
5.Vagina (lubang senggama ): yaitu
sebuah lubang saluran berbentuk silinder
dengan diameter dinding depan ± 9 cm
yang bersifat elastis denagan berlipatlipat. Fungsinya sebagai tempat penis
berada waktu sengama, tempat
keluarnya menstruasi dan bayi.
6. Mulut vagina : awal dari vagina,
merupakan rongga penghubung rahim
dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina
ini di tutupi oleh selaput dara.
7. Klitoris(klentit) : sebuah benjolan
daging kecil yang paling peka dari
seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris
banyak mengandung pembuluh darah dan
syaraf.
8. Bibir vagina
terdiri dari labia mayora dan labia minora.
Labia mayora adalah bagian terluar dari
mulut vagina yang di tumbuhi oleh bulu
dan labia minora terletak di belakang
labia mayora yang banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf bagian atas
labia minora bersatu membentuk klitoris
dan bagian bawah membentuk
vestibulum(di mana terletak lubang
kencing)
9. vulva : organ seksual perempuan yang
paling luar atau sering di sebut juga
bukit kemaluan (mons veneris) tempat
tumbuhnya rambut kemaluan.
10. Tulang kemaluan adalah tulang yang
terletak di depan kantung kencing.
11. Rambut kemaluan terletak pada daerah
bukit kemaluan dan labia mayora. Rambut
kemaluan ini berfungsi untuk menyaring
kotoran agar tidak langsung masuk ke
dalam vagina.
12. kandung kencing (saluran kencing): yaitu
saluran untuk mengeluarkan air seni.
13. mulut uretra : akhir dari sluran kencing
/uretra.
14. Anus : tempat pembuangan kotoran.
15. Selaput dara(hymen) :selaput tipis yang
terdapat di muka liang vagina. Selaput
darah tidak mengandung pembuluh
darah,robeknya selaput darah biasanya
terjadi karena hubungan seksual,dapat juga
robek karena kecelakaan
Pada saat pertama kali hubungan seksual
dapat di sertai sedikit perdarahan bisa
juga tidak, hal ini tergantung pada
kekekalan selaput dara. Perdarahan
terjadi karena ada luka pada pembuluh
darah yang ada di sekitarnya,
bukanberasal dari selaput dara.
SUCI MUSVITA AYU SKM
1. penis : Pada keadaa biasa penis
tergantung di permukaan scrotum,
sedangkan waktu terangsang
seksual,banyak darah yang di
pompakan ke dalam jari erektil
tersebut sedangkan pengeluarah
darahnya tertahan. Dengan
demikina penis terpompa penuh
dengan darah dan berubah menjadi
tegang keras dan besar, keadaan
seperti ini di sebut ereksi.
2. glans : bagian depan atau kepala penis.
Glans banyakmengandung pembuluh
darah dan syaraf. Glans harus d jaga
kebersihannya.
3. foreskin (preputium):adalah kulit yang
menuutupi bagian glans. (yang di potong
pada saat sunat)
4. kandung kemih :tempat penampungan
sementara air yang berasal dari
ginjal(air seni).
5. uretra (saluran kencing):saluran
untuk mengeluarkan air seni dan mani.
6. mulut uretra adalah awal dari saluran
kencing/uretra.
7. kelenjar prostat : kelenjar yang
menghasilkan cairan yang berisi zat
makanan untuk menghidupi sperma.
Cairan kelenjar prostat yang
bertanggung jawab atas pergerakan
aktifitasnya sperma.
8.Vestikula seminalis , fungsinya hampir
sama dengan dengan kelenjar prostat.
9. vas deferens(saluran sperma): yaitu
saluran yang menyalurakn sperma dari
testis menuju vesicle seminalis. Vas
deferens panjangnya ±45 cm dengan
diameter ±2,5 mm.saluran ini berawal
dari luar panggul dan melewati sisi kiri
dan kanan kandung kencing menembus
kelenjar prostat untuk bermuara di
dalam saluran kencing.
10. epidydimis yaitu : saluran-saluran yang
lebih besar dan berkelok-kelok yang
membentuk bangunan seperti topi.
Sperma yang d hasilkan oleh saluransaluran testis yang kecil akan berkumpul
di epidydimis.
11. testis (pelir):
berjumlah dua buah untuk memproduksi
sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada di luar tubuh
karena pertumbuhan sperma membutuhkan
suhu yang lebih rendah dari pada suhu
tubuh. Sperma yaitu sel yang bentuknya
sepeti berudu berekor, hasil dari testis
yang dapat di keluarkan saat mimpi basah
bersamaan cairan mani dan bila bertemu sel
telur yang matang akan terjadi pembuaha.
12. scrotum adalah kantung kulit yang
melindungi testis, berwana gelap dan
berlipat-lipat, scrotum adalah tempat
bergantungnya testis, scrotum
mengandung otot-otot polos yang
mengatur jarak jauh testis ke dinding
perut dengan maksud mengatur suhu
testis agar relatif tetap.
13. Tulang kemaluan : terletak di depan
kantung kencing.
Rambut kemaluan : berfungsi untuk
menyaring kotoran agar tidak langsung
menempel pada kemaluan.
15. rectum : bagian dari akhir usus besar
teletak di akhir anus. Rectum adalah
tempat yang di lalui oleh kotoran.
16. anus adalah tempat pengeluaran
kotoran.
TOPIK 4
KEMATANGAN SEKSUAL
• Transisi masa pra pubertas ke masa
pubertas berlangsung secara bertahap
• Dicirikan dg berkembangnya ciri-ciri
organis dan psikis
• Kematangan seksusal merupakan proses
organis yg paling penting dalam masa
pubertas
•
Kecepatan terjadinya kematangan
seksual ditentukan oleh:
1. Ras
2. Iklim setempat
3. Cara hidup milinium
Kesemuanya dipengaruhi oleh kematangan
fisik individu
Kematangan Fisik
Jasmaniah yg Biologis
• Berupa kematangan kelenjar testis dan
ovarium serta membesarnya alat-alat
kelamin (ciri primer).
• Sebelumnya didahului oleh munculnya
tanda-tanda kelamin skunder yg scr
kronologis mendahului ciri-ciri kelamin
primer
1.
2.
3.
4.
Tanda Kelamin Skunder
Gg peredarahn darah
menggigil, mudah capek
Kepekaan yg meningggi dr sist syaraf
Pertumbuhan rambut pd daerah
tertentu
5. Pertumbuhan jambang, perubahan
suara
6. Menebalnya lapisan lemak
7. Pembesaran payudara
• Terjadi krisis kehilangan keseimbangan jasmani
dan rohani
• Kadang diikuti dg terganggunya fungsi motorik
• Helliogene accelerative yi percepatan tumbuh
disebabkan oleh pengaruh matahari, makanan
yg mengandung banyak vitamin dan gizi
• Menyebabkan melemahnya fungsi psikis
(astheni fungsional)
• Kematangan seksual menentukan sikap yi
faktor psikis thd diri sendiri dan kondisi
tubuhnya
• Seblmnya acuh tak acuhdan mengabaikan
thd tubuhnya mjd lebih perhatian
• Tidak hanya dlm rangka menirukan gerak
orang dewasa ttp jg membela harga diri
dan eksistensi sbg laki-laki dan wanita
• Memupuk keluwesan dan memuaskan
satu kebutuhan baru
• Perhatian thd menstruasi dan perhatian
cukup besar pd alat kelaminnya
• Perasaan heteroseksual: tertarik pd
jenis kelamin tertentu
Pilihan obyek cinta
bisentrik
1.
Kaitannya dg kasih sayang yg murni dari
ibunya muncul keinginan mencari sosok
ibu
2. Kasih sayang thd teman wanitanya
sangat besar pengaruhnya thd
pembentukan kepribadian krn dpt
memperkaya kehidupan afektif anak
3. Jk tidak terpenuhi menyebabkan
lacune/trauma dan homoseks
perkembangan
Sisi negatif..
• Berlanjut sampai dewasa
menyebabkan perilaku homoseks
• Homoseks perkembangan sering
terjadi pd kelp remaja dlm wujud
pertemanan akrab
• Mrpkan satu stadium saja sebelum
menemukan patner cintanya
Menstruasi
Suci Musvita Ayu, S.KM., MPH
49
Pengantar
• Masa anak-anak ovulasi belum berfungsi
• Setelah pubertas terjadi perubahanperubahan pada tubuhnya :
- Tumbuh payudara
- Tumbuh bulu pubis
- Tumbuh bulu ketiak
- Terjadi menstruasi
• Setelah anak menstruasi, anak masuk masa
reproduksi yang berlangsung selama +- 30
th
50
Pengertian
• Perdarahan yang siklik (periodik) dari uterus
akibat terlepasnya endometrium sebagai tanda
bahwa alat kandungan telah berfungsi
• Merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding
dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan ini terbentuk sebagai persiapan jika
sel telur berhasil dibuahi oleh sperma. Jika
jaringan tidak dibuahi maka jaringan tersebut
akan meluruh
51
Siklus Menstruasi
• Stadium Menstruasi/Desquamosa :
endometrium dilepaskan dari dinding
uterus disertai perdarahan, tinggal lapisan
basale, berlangsung selama 4 hari, darah
haid tidak beku karena mengandung enzim
Fibrinolysin
• Stadium Post Menstrum/Regenerasi : Luka
berangsur-angsur ditutup kembali oleh
selaput lendir baru, tebal endometrium 0,5
mm, berlangsung selama 4 hari
Menstruasi/KRR-Kespro/UAD
52
• Stadium Intermenstrum/Proliferasi : tebal
endometrium 3,5 mm, kelenjar-kelenjar
tumbuh dengan cepat dari jaringan
sekitarnya sehingga berkelok-kelok,
Berlangsung dari hari ke lima-ke14 dari hari
pertama menstruasi
• Stadium Premenstrum/Sekresi :
endometrium tebalnya sama, kelenjar lebih
panjang, mengeluarkan getah, dalam
endometrium sudah banyak mengandung
glikogen dan zat kapur
53
Lapisan endometrium terbagi manjadi 3
lapisan yaitu atas padat(compactum), tengah
berlubang (spongiosum), bawah (basale),
Berlangsung selama 14-28
• Siklus dalam Ovarium
Pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh
hormon lobus anterior hipifise (FSH), folikel
primordial tumbuh dan hanya satu yang
masak yaitu folikel de graff
54
• Perasaan malas bergerak, badan lemas,
mudah lelah, napsu makan meningkat,
Perubahan sewaktu menstruasi : emosi
labil, kram perut, mual dan kepala
nyeri, pingsan, BB bertambah
55
Cara mengatasi Kram
perut
• Kurangi makanan bergaram
• Kurangi makanan tepung, gula, kafein
dan coklat
• Minum air putih/juice buah
• Konsumsi kalsium, vit C tinggi (1
minggu sebelum menstruasi)
• Jika perdarahan banyak, konsumsi
suplemen zat besi
56
Tip mengatasi Kram perut
• Kompres dengan botol hangat
• Mandi air hangat
• Minum minuman hangat yang mengandung kalsium
tinggi
• Coba untuk berjalan
• Menggosok-gosok daerah pinggang yang sakit
• Ambil posisi menungging
• Tarik nafas dalam untuk relaksasi
• Obat-obatan yang digunakan harus dengan
pengawasan dokter
Menstruasi/KRR-Kespro/UAD
57
Perasaan tentang
Menstruasi
• Remaja merasa malu, cemas, takut ketika
mendapat menstruasi pertama : menstruasi
itu menjijikkan, kotor, membatasi gerak
hingga tidak bebas. Hal ini merupakan efek
psikologis dari menstruasi. Informasi yang
benar dapat membantu remaja mengatasi
perasaan-perasaan tentang menstruasi
Menstruasi/KRR-Kespro/UAD
58
Misal :
• Darah menstruasi bukan darah kotor
• Bau yang tidak sedap karena darah
bersenyawa dengan oksigen
• Menstruasi tidak harus membatasi ruang
gerak dalam beraktifitas, karena rasa
nyeri/kram perut justru bisa dikurangi dan
hilang dengan aktifitas
59
Gangguan Haid
• Amenorrhoe dengan penyebab :
- selaput dara tidak berlubang
- Kelainan organ reproduksi
- Amenorrhoe skunder
:hipotensi, anemia, infeksi dll
- Tidak ada lubang pada vagina
60
Konsul Dokter Ahli
• Usia 8 th sudah haid/setelah 18 th
belum haid
• Siklus <14 hari atau >35-40 hari
• Lama haid > 14 hari
• Jumlahnya sangat banyak
• Dismenorhoe (tidak mampu
beraktifitas, nyeri dg intensitas
semakin bertambah)
61
• Spotting antara dua siklus haid
• Warna darah tidak seperti biasanya :
lebih coklat atau berwarna merah
muda segar
62
• Sakit perut (dysmenorhoe) sampai
tidak mampu beraktifitas bahkan
sampai pingsan/jika nyeri intensitasnya
semakin bertambah
• Spotting antara dua siklus
• Warna darah tidak seperti biasanya
menjadi lebih coklat/merah muda
segar
63
KEHAMILAN
Pertemuan Ke 6
Kehamilan
• Kehamilan terjadi jika intercouse dilakukan
pada saat masa subur
• Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mengenali masa subur :
1. Suhu basal (badan agak hangat)
2. Pengerasan perut dekat indung telur
3. Keluar sedikit darah dari vagina
4. Badan terasa agak pegal-pegal
5. Vagina terasa lembab
6. Keputihan fisiologis
Tanda kehamilan
Tanda Palsu
• Amenorhoe
• Mual-muntah
• Pembesaran uterus
• PP Tes +
Tanda Past
• Mendengar DJJ
• Melihat/meraba
gerakan janin
• RO : ada rangka
janin
• Hiper pugmentasi
kulit
Pemeriksanan Kehamilan
•
•
•
•
•
•
Kesehatan secara umum
Tekanan darah
Berat badan
Kondisi payudara/mamae
Bagian perut dengan palpasi
Periksa dalam: untuk mengetahui
bentuk rahim dan besarnya panggul
(usia 6-10 minggu)
Perkiraan Persalinan
• Rumus Naegele
HPL = H P M
+7 -3 +1
• HPM : hari pertama menstruai
terakhir
• HPL : hari perkiraan lahir
• Mengukur tinggi fundus uteri
NORMAL
ABNORMAL
O
T
A
K
DARAH
OVARIUM
KANDUNG RAHIM
PERSALINAN
Pertemuan Ke 7
Pengertian
• Serangkaian kejadian yg berakhir dg
pengeluaran bayi yg cukup bulan,
disusul dg pengeluaran placenta dan
selaput janin dr tubuh ibu
• Macam persalinan :
~ Spontan : dr kekuatan ibu & mll jln
lahir
~ Buatan : dibantu dr luar
Lanjutan…
~ Anjuran : tdk dimulai dg sendiri, tjd
stlh pemecahan ketuban
~ Abortus : sblm 22 mg/BB < 500 gr
~ Immaturus : 22–28 mg/BB 500 – 990
gr
~ Prematurus : 28–37 mg/ BB 10002499 gr
~ Aterm : 37-42 mg/BB >2500 gr
~ Serontinus :> 42 mg
Tahapan dlm Persalinan
• Kala I
His pertama – pembukaan lengkap
• Kala II
Pembukaan lengkap – bayi lahir
• Kala III
Bayi lahir – lahir placenta
• Kala IV
1 jam stlh placenta lahir
Tenaga yg mendorong anak
keluar
• His : kontraksi otot-otot rahim pd
persalinan
Ciri : Frekwensi & durasinya cepat
• Tenaga Mengejan : tenaga yg
mendorong bayi keluar, disebabkan
kontraksi otot dinding perut yg
meningkatkan tekanan intra abdomen
Gerakan utama dlm
persalinan
• Turunnya kepala : masuknya kepala dlm PAP
& majunya kepala ( tekanan intrauterin,
tekanan langsung pd bokong, kekuatan
mengejan, lurusnya badan bayi karena
bentuk rahim).
• Fleksi : UUK lbh rendah dr UUB
Penyebab : bayi didorong maju & mendapat
tahanan dr pinggir PAP, cervik,
dinding/dasar panggul
Lanjutan……..
• Putaran paksi dalam : pemutaran bag depan
shg bag terendah depan memutar kedepan
kearah bawah simpisis ( H : III)
• Extensi : stlh kepala s/ dasar panggul tjd
defleksi kepala
• Putaran paksi luar : stlh kepala lahir,
memutar ke punggung u/ menghilangkan
torsi pd leher karena putaran paksi dalam
• Expulsi
Kala Uri
• Pelepasan placenta
Pengecilan rahim & perdarahan --hematom --- placenta terangkat --lepas
• Pengeluaran placenta
Karena kontraksi & retraksi otot
rahim, plecenta terdorong ke SBR &
ke bag atas vagina
Cara Pelepasan Placenta
• Schultze : dimulai dr tengah, tdk tjd
perdarahan sblm placenta lahir
• Duncan : dimulai dr pinggir placenta,
perdarahan tjd sejak placenta lepas
sebagian – placenta lahir
Perubahan Bentuk Kepala
• Caput succedaneum : odema kulit kepala,
tjd karena tekanan dr jln lahir
Terjadi karena ;
- Ketuban sudah pecah
- His cukup kuat
- Bayi hidup
- Tjd pd bag terendah dr kepala
Hilang bbrp jam stlh bayi lahir
Lanjutan….
• Moulage : perubahan bentuk kepala
dlm usaha menyesuaikan diri dg
bentuk panggul (bergesernya tlg
tengkorak yg satu dibawah tlg
Kemaluan yg lain )
• Cephal Haematom : pengumpulan
darah di bawah periost parietalis (ada
waktu lahir/sesudah lahir, tdk
melampaui batas tlg tengkorak, bbrp
mg baru hilang).
Jalannya Persalinan
• Tanda persalinan
- His persalinan
- Keluar lendir darah
- Keluar banyak cairan
- Kala I: interval pendek, kontraksi
kuat & lama. Primi 12 jm, multi 8 jm
lanjutan…….
- Kala II : His lebih kuat, Ps mengejan,
anus terbuka, kepala membuka pintu
- Kala III : his berhenti saat bayi lahir,
mulai bbrp menit lagi
Tanda pelepasan placenta :
Uterus bundar, perdarahan, tali pusat
memanjang, FU naik, perdarahan <
500 cc
Lama Persalinan
• Primigravida
• Muligravida
- Kala I = 12,5 jm
- Kala I = 7 j 20
mnt
- Kala II = 80 mnt
- Kala II = 30
- Kala III = 10 mnt
mnt
• Persalinan 14 jam
- Kala III = 10
• Penambahan
mnt
pembukaan 1
• Persalinan 8 jam
cm/jam
• Penambahan
pembukaan 2
Kemajuan Pembukaan
• Fase latents : 0 – 3 cm dlm waktu 8
jam
• Fase aktif : pembukaan lebih cepat :
- Accelerasi / cepat: 3 – 4 cm dlm 2
jam
- Kemajuan maks : 4 – 9 cm dlm 2 jam
- Decelerasi / lambat: 9 – 10 cm dlm 2
jam
• Fase latents multipara : 3 – 6 jam
selanjutnya 1 jam
PERSALINAN NORMAL
LAKTASI
Pertemuan Ke 8
99
1. Pengertian laktasi
• Laktasi atau menyusui mempunyai dua
pengertian, yaitu produksi ASI
(prolaktin) dan pengeluaran ASI
(oksitosin).
100
2. Anatomi Payudara
101
1. Korpus
• Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi
susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan
pembuluh darah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul
menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.ASI
dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil
(duktulus), kemudian beberapa duktulus
bergabung membentuk saluran yang lebih
besar (duktus laktiferus).
102
2. Kalang Mamae/Areola Mamae
• Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna
kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan
penimbunan pigmen padakulitnya. perubahan warna
ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan.
• Terdapat kelenjar keringat dan duktus laktiferus
(tempat penampungan ASI). Kelenjar lemak dari
montgomery yang membentuk tuberkel, membesar
selama kehamilan dan menghasilkan suatu bahan yg
dpt melicinkan areola selama menyusui.
103
3. Putting Susu
• Terdapat lubang - lubang kecil yang
merupakan muara dari duktus laktiferus,
ujung - ujung serat saraf, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, serat - serat otot
polos yang tersusun secara sirkuler
sehingga bila ada kontraksi maka duktus
laktiferus akan memadat dan menyebabkan
putting susu ereksi, sedangkan serat - serat
otot yang longitudinal akan menarik kembali
putting susu tersebut.
104
Fisiologi pengeluaran ASI
• Pengeluaran ASI merupakan suatu
interaksi yang sangat komplek antara
rangsangan mekanik, saraf dan
bermacam-macam hormon. Pengaturan
hormon terhadap pengeluaran ASI,
dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu :
a. Pembentukan kelenjar payudara.
b. Pembentukan air susu.
c. Pemeliharaan pengeluaran air susu
105
a. Pembentukan Kelenjar Payudara
• Masa Kehamilan
Payudara terdiri dari 15 - 25 lobus.
Masing - masing lobus terdiri dari 20
- 40 lobulus. Selanjutnya masing masing lobulus terdiri dari 10 – 100
alveoli dan masing - masing
dihubungkan dengan saluran air susu
( sistem duktus ) sehingga merupakan
suatu pohon.
106
Lanjutan…………..
• Pada 3 bulan kehamilan
Prolaktin dari adenohipofise / hipofise
anterior mulai merangsang kelenjar air susu
untuk menghasilkan air susu yang disebut
kolostrom. Pada masa ini pengeluaran
kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan
progesterone, tetapi jumlah prolaktin
meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan
kolostrum yang ditekan.
107
Lanjutan……….
•
Trimester kedua kehamilan
Laktogen plasenta mulai merangsang untuk
pembuatan kolostrum. Keaktifan dari
rangsangan hormon - hormon terhadap
pengeluaran air susu telah didemontrasikan
kebenarannya bahwa seorang Ibu yang
melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana
bayinya meninggal, tetap keluar kolostrum.
108
b. Pembentukan ASI (Hormon dan
Refleks)
1. Progesteron, berfungsi mempengaruhi
pertumbuhan dan ukuran alveoli. Progesteron dan
estrogen menurun sesaat setelah melahirkan shg
menstimulasi produksi ASI secara besar-besaran.
2. Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran
ASI untuk membesar. Estrogen menurun saat
melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan
selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu menyusui
menghindari KB hormonal berbasis hormon
estrogen, karena dapat mengurangi jumlah
produksi ASI.
109
Lanjutan……….
3. Follicle stimulating hormone (FSH)
4. Luteinizing hormone (LH)
5. Prolaktin, berperan dalam
membesarnya alveoil dalam kehamilan
110
Lanjutan……
6. Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus
dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya.
Pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan
otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI
menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam
proses turunnya susu let-down/ milk ejection
reflex.
7. Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan
kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak
HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara,
puting, dan areola sebelum melahirkan.
111
1) Refleks Prolaktin
• Prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum,
tetapi terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat
oleh estrogen dan progesteron.
• Nifas Estrogen dan progesteron juga berkurang.
Hisapan bayi akanmerangsang puting sus u dan areola,
karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik.
• Rangsangan hipotalamus mll medulla spinalis  menekan
pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan
sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu
sekresi prolaktin
• Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang
hipofise anterior sehingga keluar prolaktin 
merangsang sel-sel alveoli untuk membuat ASIr susu.
112
• Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan
menjadi normal 3 bulan setelah
melahirkan sampai penyapihan anak dan
pada saat tersebut tidak akan ada
peningkatan prolaktin walau ada isapan
bayi, namun pengeluaran air susu tetap
berlangsung.
• Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar
prolaktin akan menjadi normal pada
minggu ke 2 – 3.
113
2) Reflek aliran (Let Down)
• Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh
hipofise anterior, rangsangan yang berasal
dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise
posterior (neurohipofise) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.
• Melalui aliran darah, prolaktin  uterus
sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi
dari sel akan memeras air susu yang telah
terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke
sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui
duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
114
Faktor yg mempengaruhi Let Down
• Faktor-faktor yang meningkatkan let
down adalah: melihat bayi,
mendengarkan suara bayi, mencium
bayi, memikirkan untuk menyusui bayi.
• Faktor-faktor yang menghambat
reflek let down adalah stress,
seperti: keadaan bingung/ pikiran
kacau, takut dan cemas.
115
c. Pemeliharaan pengeluaran ASI
Hubungan antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur
kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormon
diperlukan untuk pengeluaran permulaan danpemeliharaan
penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak
dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi
darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses
menyusui.
Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya
kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang
kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti
pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan
pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama
kelahiran.
116
Reflek dlm mekanisme hisapan bayi
• Refleks Menangkap (Rooting
Refleks)
Timbul saat bayi baru lahir tersentuh
pipinya, dan bayi akan menoleh ke
arah sentuhan. Bibir bayi dirangsang
dengan papilla mamae, maka bayi akan
membuka mulut dan berusaha
menangkap puting susu.
117
Lanjutan…….
• Refleks Menghisap (Sucking Refleks)
Timbul jika langit-langit mulut bayi tersentuh oleh
puting. Agar puting mencapai palatum, maka
sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi
shg sinus laktiferus yang berada di bawah areola,
tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga
ASI keluar.
• Refleks Menelan (Swallowing Refleks)
Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh
ASI, maka ia akan menelannya.
118
119
120
4. Komposisi ASI
• Cairan yang mengandung vitamin A,
ptotein, minerals, Ig A dan antibodi
121
5. Teknik laktasi
• Upayakan menyusui bayi secara penuh
selama 24 bulan
• Asi ekslusif sampai 6 bulan dan
makanan pendamping Asi diberikan
setelah bayi berusia lebih dari 6
bulan
122
6. ASI dan permasalahannya
123
6. ASI dan permasalahannya
•
•
•
•
niat yang tulus plus positive thinking
usaha makan dan minum asupan yang bergizi
minta dukungan dari orang-orang sekitar
informasikan niatan untuk memberi ASI ekslusive 6 bulan
(bahkan terus memberi ASI sampai 2 tahun)kepada
atasan dan rekan kerja di kantor
• atur waktu memerah ASI dengan tepat kurang lebih 2-4
jam sekali untuk memerah ASI
• siapkan peralatan utk memerah ASI
• cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perASIan..
Yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasi ke KLINIK
LAKTASI terdekat
124
9. ASI EKSLUSIF
125
Definisi ASI Ekslusif
• ASI adalah minuman alamiah utama untuk semua
bayi cukup bulan yang diperuntukan selama usia
bulan-bulan pertama kehidupan bayi (Nelson,
2000).
• ASI dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi
neonatus dan infant.
• ASI selalu mudah tersedia pada suhu yang sesuai
diinginkan bayi dan tidak memerlukan banyak
waktu untuk persiapannya.
• Substansi ASI segar dan bebas dari kontaminasi
bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi
peluang gangguan pencernaan.
126
Definisi ASI Ekslusif
• ASI eksklusif dikatakan sebagai
pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi dan tim
(Utami, 2005)
127
• ASI eksklusif adalah pemberian ASI
saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun
makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun (WHO)
• Pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan dianjurkan oleh pedoman
internasional yang didasarkan pada
bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik
bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara.
128
• (Pediatric, 2001. Arifeen, S)
mengatakan bahwa : ASI eksklusif
dapat menurunkan resiko kematian
akibat infeksi saluran nafas akut dan
diare.
129
Rekomendasi ASI eksklusif u/ diterapkan(WHO,
UNICEF)
•
•
•
•
Inisiasi menyusu dini selama 1 jam setelah
kelahiran bayi.
ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI
saja tanpa makanan tambahan atau minuman.
ASI diberikan secara on demand atau sesuai
kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam.
ASI diberikan tidak menggunakan botol,
cangkir maupun dot.
130
Manfaat Pemberian ASI
1. Menurunkan angka kesakitan dan
kematian anak.
Kandungan ASI yang berupa zat
protektif dan nutrien di dalam ASI
yang sesuai dengan kebutuhan bayi,
menjamin status gizi bayi menjadi
baik serta kesakitan dan kematian
anak menurun.
131
132
Lanjutan…………….
2.
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Rawat gabung akan memperpendek lama
perawatan ibu dan bayi di rumah sakit,
sehingga mengurangi subsidi/ biaya rumah
sakit. Selain itu, mengurangi infeksi
nosokomial, mengurangi komplikasi persalinan
dan mengurangi biaya perawatan anak sakit
di rumah sakit.
133
Lanjutan……
3. Mengurangi devisa dalam pembelian
susu formula.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan
nasional. Dengan memberikan ASI maka
dapat menghemat devisa sebesar Rp 8,6
milyar/ tahun yang seharusnya dipakai
membeli susu formula.
134
4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
Anak yang mendapatkan ASI, tumbuh kembang secara
optimal.
135
ASI vs Susu Sapi/Formula
– ASI lebih murah.
– Bayi yang menyusui ASI cenderung lebih sehat.
– Memberikan perlindungan imunitas pasif dari ibu pada
anak.
– ASI membantu penyerapan berbagai vitamin.
– ASI mengandung berbagai protein yang tidak ada pada
susu sapi atau buatan.
– ASI membantu mencegah terjadinya reaksi alergi
(dermatitis atopi, asma).
– Mengandung berbagai enzim untuk membantu proses
pencernaan.
– Ibu yang menyusui memiliki insiden yang lebih rendah
terhadap kemungkinan kanker payudara.
– Ibu dan bayi menjadi lebih rileks.
136
ASI vs Susu Sapi/Formula
137
ASI Eksklusif dan Ibu
Bekerja
• Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak
perlu dihentikan. Ibu bekerja harus
tetap memberikan ASInya dan jika
memungkinkan bayi dapat dibawa di
tempat kerja. Apabila tidak
memungkinkan, ASI dapat diperah
kemudian disimpan.
138
Tips Ibu Bekerja Sukses ASI
Eksklusif
1. Usia awal lahir hingga 2 bulan
Di usia ini, bayi biasanya frekuensi menyusui
cukup sering dengan rata-rata setiap 1-3 jam
sekali.
2. 2 bulan hingga 6 bulan
Di rentang usia ini bayi mulai mampu
menghabiskan ASI dengan lebih cepat,
sehingga menyusui menjadi lebih singkat
durasinya dan lebih jarang dengan rata-rata
setiap 3-5 jam.
139
3. 6 bulan hingga 1 tahun
Di usia ini bayi sudah semakin kuat dalam menyusui dan
durasi menyusui menjadi lebih jarang lagi dan bayi sudah
membutuhkan makanan tambahan selain ASI.
4. Setelah satu tahun
Menyusu sebanyak 2 kali/hr. Keuntungan dari menyusui
tidak dibatasi oleh waktu, jika ingin melanjutkan
pemberian ASI. Biasanya produksi ASI ibu di usia satu
tahun ini sudah menurun, sehingga untuk mencukupi
kebutuhan tumbuh kembang bayi diperlukan makanan yang
lebih bervariasi.
140
Cara penyimpanan ASI:
• ASI dapat disimpan dalam botol gelas/ plastik, termasuk
plastik klip, ± 80-100 cc.
• ASI yang disimpan dalam frezzer dan sudah dikeluarkan
sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 2 hari.
• ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4
derajat Celcius.
• ASI beku tidak boleh dimasak/ dipanaskan, hanya
dihangatkan dengan merendam dalam air hangat.
141
Petunjuk untuk penyimpanan ASI di
rumah :
• Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
• Setelah diperas, ASI dapat disimpan
dalam lemari es/ frezzer.
• Tulis jam, hari dan tanggal saat
diperas.
142
ASI
Suhu Ruang
Lemari es
Freezer
Setelah di peras
6-8 jam (± 26 º C)
3-5 hari (± 4 º C)
2 mg freezer jadi
1 dg refrigerator,
bl dg pintu
sendiri, 6-12
bln.(± -18 º C)
Dari frezeer, 4
jam atau kurang
(minum
berikutnya)
di simpan di lemari
es (tdk di
hangatkan)
24 jam
Jangan
dibekukan ulang
Dikeluarkan dari
lemari es (di
hangatkan)
Langsung diberikan
4 jam/ minum
berikutnya
Jangan
dibekukan ulang
Sisa minum bayi
Minum berikutnya
Buang
Buang
143
Menyusui Kondisi Khusus
1. Nyeri pada puting susu
2. Susu yang jumlahnya sedikit
3. Ibu tidak nyaman dalam menyusui
Dipecahkan dengan meningkatkan
teknik dasar dalam menyusui,
khususnya dalam memposisikan ibu
dan bayi dengan benar
144
1. Posisi Ibu
• Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang
paling nyaman ketika duduk diatas kursi, atau kursi
goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas
kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran
kasur.
• Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah
lengan yang akan memberikan tumpuan ketika ibu
menggendong bayi.
• Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk,
khususnya bila menggunakan kursi yang cukup tinggi.
• Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan
posisi menghadap bayi dengan menggunakan bantal
sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki
bagian atas
145
2. Posisi bayi
• Persiapan pemberian ASI dg mengenakan pakaian yg
sederhana/ tidak mengenakan pakaian,
• Baringkan bayi dalam dekapan ibu, posisi menghadap
payudara. Posisi leher pada lipatan lengan, badan
terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh
tangan.
• Putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi
berhadapan dengan badan ibu.
• Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus
menghadap tubuh ibu.
• Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk
menyangga lengan.
• Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah
diposisikan di bawah payudara dan lengan yang atas bila
mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari
lengan yang menggendong
146
3. Posisi Payudara
• Hal yang pertama perlu dilakukan dalam
persiapan payudara menjelang menyusui. Secara
manual pijatlah payudara untuk mendapatkan
beberapa tetes ASI pada puting ibu, hal ini akan
melembabkan payudara ibu.
• Tahanlah payudara, beban payudara ditahan
dengan telapak tangan dan jari-jemari di
bawahnya dan ibu jari di atasnya.
• Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga
menjauhi daerah tempat bayi menghisap susu,
hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.
147
4. Mulai menyusui
• Dekatkan mulut bayi pada puting untuk merangsang refleks
menghisap pada bayi.
• Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di
tengah payudara dan dekatlah bayi dengan erat ke tubuh ibu.
• Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu
ibu, dengan ini nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari.
• Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi.
• Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan, pastikan kita mengatur
posisi payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan
sehingga berat payudara tidak seluruhnya membebani mulut dan
bibir bayi.
• Ketika akan menghentikan pemberian ASI, hentikan dahulu hisapan
bayi lalu jauhkan bayi dari payudara dengan perlahan-lahan, agar
penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa
berakibat nyeri hingga infeksi payudara.
148
Tanda kecukupan ASI
• Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang
kuat untuk bangun secara teratur untuk
menyusui.
• Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian
depan telinga bayi akan terlihat sedikit
bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya
menghisap dan menelan ASI yang diberikan.
• Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit
pada masng-masing payudara setiap menyusui.
149
• Bayi ngompol hingga 6-8 kali
menandakan masukan cairan yang
cukup.
• Bayi tumbuh dengan kecepatan
pertumbuhan yang normal, mengalami
peningkatan berat, tinggi badan, dan
ukuran lingkar kepala.
• Memiliki tonus otot yang baik, kulit
yang sehat dan warna kulit yang sehat
pula.
150
Upaya membina dan mempertahankan persediaan ASI yang
sehat
• Hindarilah faktor-faktor psikologis yang sifatnya negatif
(mengurangi dan bahkan meniadakan sekresi ASI).
• Menghindari kelelahan tetapi harus cukup melakukan
latihan fisik untuk menaikkan kesehatan fisiknya.
• Payudara haruslah dicuci, dibersihkan guna menjaga
higiene ASI. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah
iritasi dan infeksi pada puting susu
• Diet ibu harus mengandung kalori yang cukup untuk
mengimbangi diet bayi yang diekskresikan dalam ASI. Ibu
yang menyusui memerlukan diet lauk-pauk, tinggi cairan,
vitamin dan mineral yang bervariasi agar cukup untuk
mempertahankan berat badannya. Selama menyusui, ibu
haruslah menghindari terjadinya penurunan berat
badannya.
151
10.
KONSEP GENDER,
SEKSUALITAS DAN
KESEHATAN REPRODUKSI
152
Dekonstruksi sosial dan
reorientasi
• Seks mengacu pd jenis kelamin dan
kodrat biologis
• Gender mengacu pd peran kedudukan
seseorang yg dikontruksi oleh
masyarakat
• Seksualitas: suatu konsep, konstruksi
sosial thd nilai, orientasi, perilaku yg
berkaitan dg seks
153
Permasalahan
1. Berkaitan dg kespro berkaitan erat
dg hubungan gender yg tidak
seimbang  tercermin dlm
pemahaman dan orientasi org ttg
seksualitas
2. Hub gender dan seksualitas tdk
terjadi krn kodrati tp hasil dari
konstruksi sosial  dekonstruksi
154
Akibatnya???????????
1. Kasus penyelewengan
2. Aborsi tidak aman
3. Kehamilan tidak
diinginkan/direncanakan
4. Dst………
155
Seksualitas dan ketahan keluarga
1. Demi ketahanan suatu keluarga
seringkali perempuan menjadi
korban shg menjadi budak seks
2. Seksualitas dijalankan perempuan
dlm rangka ketahanan keluarga dan
tjd akibat konstruksi sosial
156
Teori Nature
• Perbedaan prmp & lk-lk adlh kodrat
yang hrs diterima
• Perbedaan ini diindikasikan bhw
diantara kedua jenis tsb dpt
diberikan peran dan tugas yg
berbeda, dapat pula dipertukarkan,
tetapi ada juga yg tdk dpt krn mmg
berbeda scr kodrat alamiahnya
• Pelopornya : sacrotes dan Plato
157
Teori Nurture
• Perbedaan prm & lk-lk pd hakekatnya adlh hsl
konstruksi budaya shg mghslk peran & tugas
yg berbeda. Perbedaan mybbkn prmp sll
tertinggl dan terabaikan peran dan
konstribusinya dlm berklg, bermasyrkt,
bernegara
• Lk-lk ---- kelas borjuis (penindas) &prempn -----proletar (tertindas)
• Perjuangan ini dipelopori oleh kaum feminis
internasional
158
Lanjutan……
• Terkenal dgn istilah perfect equaqlity
(fifty-fifty)
• Sulit dicapai krn hambatan budaya,
nilai agama
• Mrk beranggapan bhw agama dan
kebudayaan sumber terbentuknya
prilaku deskriminasi gender
159
Lanjutan,……..
• Menimbulkan sosial konflik
• Untuk mncpi tujuan trsebt ada
program (Affirmative action) agar
termotivasi utk merebut posisi yg
selama ini didominasi laki-laki
• Timbul reaksi negatif dr lk-lk yg
aprior thdp perjuangan prmp ----male bcklash
160
Proses
perkembangannya….
• Perempuan sadar thdp kelemahan
teori nuture
• Karena dapat tidak terciptanya
kedamaian dan keharmonisan dalam
kehidupan berkeluarga dan
bermasyarakat.
161
Teori Equilibrium (keseimbangan)
• Tdp kompromistis yg menekankan
kemitraan dan keharmonisan hub prmp
dan lk-lk
• Hubungan komplementer (saling
melengkapi satu sama lain
162
DASAR HUKUM
• Konferensi dunia ttg prmp I di Mexico City
oleh PBB ---- status prmp lbh rendah dr lakilaki
• Utk mngktkn kualitas prmp sdh dilakukan dgn
berbagai upaya tp hsl blm memadai,
kesempatan blm baik, beban kerja berat,
pendidikan msh rendah
• Diperlukan perubahan relasi antara laki-laki
dan prmp
163
Lanjutan…….
• Thn 1980 konferensi perempuan II di
Kopenhagen utk mlht kemajuan dan evaluasi
ttg upaya berbagai negara peserta ttg
keikutsertan prmp dlm pembgn
• 1985: konfrensi prmp III di Nairobi yg
menyepakati: gender digunakan sebagai
analisis utk mengkaji mgp tjd ketimpangan
antar lklk dan prm dalam segala bidang.
• 1995, Konfernsi prmp IV di Beijing ---- 12 isu
kritis yg perlu mdptk perhatian dan sgr
ditangani
164
KONSEP KEMITRAAN
a. Promosi Seksualitas yg
bertanggung jawab
1. Membina hubungan persamaan dan
tg jawab, saling menghormati
antara jenis kelamin, saling
memperbaiki mutu masing2
2. Menjamin akses yg sama bagi lakilaki dan perempuan thd informasi
pendidikan dan pelayanan
165
b. Hubungan gender
terrefleksi
1. Dekonstruksi pemahaman hub
gender  reorientasi ttg konsep
seksualitas yg mendukung
2. Sosialisasi pemahaman hub gender
yg sehat, seimbang mll dekonstruksi
di dalam keluarga dan masy 
pemahaman hub gender yg harmonis
166
11
HAK-HAK KESEHATAN
REPRODUKSI (PENUGASAN
DISKUSI)
167
Hak-hak kesehatan
reproduksi
1. Hak-hak reproduksi dan kesehatan
reproduksi
2. Keluarga berencana
3. PMS dan pencegahan HIV
4. Seksualitas manusia dan hubungan
gender
168
12
Prioritas dalam pelayanan
kesehatan reproduksi
169
Prioritas pelayanan kesehatan
reproduksi di Indonesia
• Kesehatan reproduksi menurut
WHO (1994), adalah
– suatu kondisi/ status kesehatan
secara fisik, mental dan sosial yang
bukan hanya sekedar bebas dari
kesakitan atau kelemahan, tetapi
dalam semua hal yang menyangkut
proses, fungsi dan sistem reproduksi
pada seluruh tahap kehidupan.
170
Realita….
• Pelayanan kesehatan reproduksi
belum diperhatikan secara utuh
• Konsepnya baru mengacu pd
kesehatan yg berkaitan dengan
penyakit
• Perilaku help seeking behavior masih
rendah
• Prioritas pelayanan KIA (pendidikan
seks)
171
Upaya kespro dlm program
pembangunan
Mengacu pd Laporan MDGs (8 goal dan
18 terget)
1. Menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar untuk
semua
3. Mendorong kesetaraan gender dna
pemberdayaan perempuan
172
Upaya kespro dlm program
pembangunan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Menurunkan angka kematian ibu
6. Memerangi HIV/Aids, Malaria dan
penyakit menular lainnya
7. Memastikan kelestarian lingkungan
hidup
8.Membangun kemitraan global untuk
pembangunan
173
Upaya kespro dlm program
pembangunan
A. Mengacu pada RPJMN tahun 2004 (Bab 28
tentang kesehatan  PENINGKATAN AKSES
MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS
1.
2.
3.
4.
Disparitas status kesehatan
Beban ganda penyakit
Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah
Perilaku masyarakat yang kurang
mendukung pola hidup bersih dan sehat
174
Lanjutan bab 28
5. Rendahnya kondisi kesehatan
lingkungan.
6. Rendahnya kualitas, pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan.
7. Terbatasnya tenaga kesehatan
dan distribusi tidak merata.
8. Rendahnya status kesehatan
penduduk miskin
175
B. Bab 30 tentang kependudukan
1. Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah
penduduk
2. Masih tingginya tingkat kelahiran penduduk
3. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
pasangan usia subur dan remaja tentang
hak-hak reproduksi dan kesehatan
reproduksi
4. Masih rendahnya usia kawin pertama
penduduk
5. Rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB
6. Masih kurang maksimalnya akses dan
kualitas pelayanan KB
176
7. Masih lemahnya ekonomi dan ketahanan keluarga
8. Masih lemahnya institusi daerah dalam pelaksanaan
KB
9. Belum serasinya kebijakan kependudukan dalam
mendukung pembangunan berkelanjutan
10. Belum tertatanya administrasi kependudukan dalam
rangka membangun sistem pembangunan,
pemerintahan, dan pembangunan yang berkelanjutan.
11. Rendahnya kualitas pemuda.
12. Rendahnya budaya olahraga
13. Prestasi Olahraga Indonesia semakin tertinggal
177
13
EKSPLOITASI SEKSUAL
178
Pengertian
•
Eksploitasi adalah tindakan dengan atau
tanpa persetujuan korban yang meliputi
tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja
atau pelayanan paksa, perbudakan atau
praktik serupa perbudakan, penindasan,
pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ
dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan
tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak
lain untuk mendapatkan keuntungan baik
materiil maupun immateriil” (Pasal 1 ayat (7)
UU No. 21 Tahun 2007)
179
Lanjutan….
“Eksploitasi seksual adalah segala
bentuk pemanfaatan organ tubuh
seksual atau organ tubuh lain dari
korban untuk mendapatkan
keuntungan, termasuk tetapi tidak
terbatas pada semua kegiatan
pelacuran dan percabulan” (Pasal 1
ayat (8) UU No. 21 Tahun 2007)
180
Macam-macam ekploitasi seksual
Secara umum tiga macam kegiatan
ESKA yang sering terjadi yakni:
a. Prostitusi anak
b. Pornografi anak
c. Perdagangan anak (trafficking)
 dari ketiga macam yang sering
terjadi adalah kasus pedofilia
181
Latar belakang
Latarbelakang terjadinya ESKA di
Indonesia adalah:
a. Faktor kemiskinan
b. Rendahnya pendidikan
c. Pemenuhan pola gaya hidup
d. Trauma di masa lalu (kekecewaan)
e. Kekerasan atau perkosaan
f. Keterpaksaan
182
Dampak eksploitasi seksual thd
kesh reproduksi dan psikologis
• Psikologis  trauma mental (perlu
penanganan psikoterapi/suport group)
• Pendidikan  kehilangan kesempatan
melanjutkan sekolah
183
Layanan On Line
• Telp ke 129  TESA
184
14
ABORSI DARI PERSPEKTIF
KESEHATAN DAN SOSIAL
185
Cakupan dan besar masalah
Aborsi sbg masalah kesmas:
1. Aborsi tidak aman mjd penyebab
utama kematian ibu dan perempuan
2. Kebutuhan untuk induksi merupakan
kenyataan yg selalu ada
3. Perempuan tidak perlu meninggal
jika ada induksi yang benar dan
higienis  AKI dapat di cegah
186
Persistensi dan prevalensi aborsi
1. Belum ada yg berhasil melenyapkan
induksi aborsi sbg pengendalian
fertilitas  separuh tindakan aborsi
ilegal
2. Kenyataan bhw perempuan aborsi
tdk berubah  semakin tahun
semakin meningkat
187
Lanjutan……..
3. Faktor yg mempengaruhi:
a. Keinginan mpy klg kecil
b. Meningkatnya jml WUS,
c. Pergeseran pedesaan ke perkotaan
d. Kenaikan insidensi aktifitas seks pra nikah
 Perempuan dan klgnya membuat keputusan
menurut nilai pribadi, menggunakan cara yg
tersedia, baik legal/ilegal, aman maupun
tidak aman
188
• Aborsi dapat dikurangi jika angka KTD
berkurang  KTD menurun jika
kebutuhan kontrasepsi terpenuhi
• Pencegahan KTD tergantung
ketersediaan metode kontrasepsi,
penggunaan yg efektif, efektifitas
metode
• Bonggart (1975) menyebutkan bahwa
utk menurunkan fertilitas rata-rata 2
kehamilan diperlukan 7 dari 10
perempuan yg melakukan aborsi slm
reproduktif
189
Pemecahan masalah aborsi
Cara untuk mengurangi kesakitan dan
kematian ibu akibat aborsi:
1. Menjamin akses perempuan
terhadap pelayanan aborsi yang
tidak tepat waktu, aman, efektif dan
ramah, serta menggunakan teknologi
yg tinggi
2. Mengaitkan pelayanan aborsi dg
pelayanan KB yang bermutu tinggi
190
Teknologi aborsi yg aman dan
efektif
• Pelayanan aborsi di negara
berkembang tergantung pd teknik
dilatasi dan kurratage dg bbrp
alasan (kurangnya akses thd
teknologi aspirasi vakum elektrik)
191
Aborsi dan KB
• Kontrasepsi yg efektif adh cara untuk
mencegah KTD shg mengatasi
kebutuhan aborsi
• Kerugian perempuan pd negara
berkembang yi
a.Ketidakmungkinan memperoleh bimbingan
kontrasepsi dari tenaga aborsi gelap dan
konsekwensinya perempuan rentan
mengalami KTD berulang
b.Aborsi ilegal yg berbahaya (malpraktek,
192
Nakes tidak berkompeten)
Perbaikan aborsi yg tidak aman
membutuhkan:
a. Integrasi pelayanan aborsi ke dlm
pelayanan kesehatan reproduksi yg
ada
b. Meningkatkan akses thd pelayanan
aborsi yg aman
 HARUS ADA jaminan akses untuk
mencegah ratusan dari ribuan
kematian perempuan dn penderitaan
yg tidak terhingga
193
Menjamin akses pelayanan
Ketersediaan pelayanan aborsi yg aman
a. Organisasi dan kebijakan sist
pelayanan kesehatan (fasilitas, uang,
dll)
b. Tenaga penyedia pelayanan
kesehatan (pendidikan nakes, sikap,
ideologi dll)
c. Perempuan itu sendiri (jarak fisik
ke yan kes, komunitas dan klg)
194
Keterlambatan di failitas pelayanan
kesehaan (Thaddeus&Maine, 1990)
• Terlambat memutuskan mencari
pertolongan
• Terlambat mencapai fasilitas yang
memadai
• Terlambat menerima pelayanan yang
memadai
195
• Intergrasi masalah desentralisasi
tergantung adanya tenaga terlatih untuk
pelayanan aborsi dan pelayanan lainnya
scr aman (terutama untuk nakes yg di
tugaskan di tempat terpencil
• Terbatasnya dana yg disediakan oleh
bidang kependudukan dan keluarga
berencana merupakan hambatan terhadap
akses pelayanan aborsi
196
Rekomendasi Konferensi Tahunan
International Health on Women’s
Health mengenai Aborsi
1. Pengakuan scr terbuka mengenai
berat dan besarnya masalah aborsi
yg tidak aman oleh ahli kesehatan
dunia
2. Akses universal thd pelayanan
kespro yg komprehensip, termasuk
pelayanan aborsi yg aman
197
3. Penghapusan semua pembatasan legal
dan pembatasan lainnya serta
rintangan yg menghambat
ketersediaan pelayanan aborsi yg
aman
4. Pengembangan metode pengendalian
fertilitas yg lebih mutakhir dam
aman, yg meliputi kontrasepsi dan
obat aborsi
198
Download