Jika guru sudah timbul rasa ketertarikan terhadap teknologi

advertisement
GURU DAN TEKNOLOGI
Diah Banyuni
Abstrak
Guru dan Teknologi di dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan, Guru dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam penguasaan teknologi.
Dengan pemanfaatan teknologi, pembelajaran yang diberikan guru akan dapat lebih
aktual dan dapat meningkatkan daya pikir serta kreativitas guru dan siswa. Untuk
menerapkan teknologi di bidang pendidikan dihadapi beberapa kendala, terutama
kendala dari kesiapan guru sebagai pelaksana proses pengajaran. Perkembangan
teknologi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan terutama dalam
proses pembelajaran. Apabila guru mampu memanfaatkan teknologi dalam proses
pembelajaran dengan bijaksana dan memiliki kedisiplinan, maka banyak keuntungan
yang akan diperoleh bagi peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
Pendahuluan
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang maka
dunia pendidikan juga harus menyesuaikan diri mengikuti perkembangannya,
terutama Guru dan Teknologi di dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak
dapat dipisahkan, guru dituntut untuk mengetahui dan mengikuti kemajuan serta
perkembangan teknologi, karena dengan memanfaatkan teknologi sebagai sumber
belajar serta mengembangkannya menjadi suatu pembelajaran yang membuat siswa
mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkomunikasi
dengan baik, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang mumpuni.
Untuk itu, guru dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam penguasaan
teknologi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya jurang pemisah yang
terlalu lebar antara penguasaan pengetahuan guru dengan penguasaan pengetahuan
siswa. Pada awalnya techer-centered merupakan pendekatan yang paling banyak
digunakan dalam sistem pendidikan. Dengan pendekatan teacher-centered, siswa
menerima ilmu pengetahuan hanya dari satu sumber, yaitu penjelasan dari guru
sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi para siswa. Pada perkembangan selanjutnya
posisi guru bergeser menjadi seorang fasilitator yang harus mampu menjembatani
antara perkembangan pengetahuan dan teknologi dengan para siswanya, sehingga
dengan pendekatan student center menuntut para guru agar mau dan mampu
meningkatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya secara terus
menerus.
Dengan pemanfaatan teknologi secara optimal, pembelajaran yang diberikan guru
akan dapat lebih aktual dan dapat meningkatkan daya pikir serta kreativitas guru dan
siswa. Seorang guru akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai
dengan bidangnya, seorang siswa dapat mendalami ilmu yang didapatkan dengan
didukung oleh kemampuan untuk mencari informasi tambahan di luar yang diajarkan
oleh guru, sehingga siswa tidak hanya tejebak dengan kegiatan rutinitas seperti
membaca, melihat dan menghafal mata pelajaran akan tetapi diharapkan siswa dalam
mengikuti pelajaran di kelas mendapatkan pembelajaran dalam bentuk multimedia
dan simulasi yang lebih bemakna .
Kendala dan Tantangan Guru dalam Pemanfaatan Teknologi
Untuk menerapkan teknologi di bidang pendidikan dihadapkan pada beberapa
kendala, terutama kendala dari kesiapan guru sebagai pelaksana proses pengajaran.
Becta (2004) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008) membagi kendalakendala yang dihadapi guru di bidang ICT ke dalam dua kategori yaitu, kendala
Eksternal dan kendala Internal. Kendala Eksternal (External barriers) terdiri dari : 1)
Lack of access to resources, 2) Lack of time, 3) Lack of effective training, 4)
Technical problems. Kendala Internal (Internal barriers) terdiri dari : 1) Lack of
confidence, 2) Resistance to change and negative attitudes, 3) No perception of
benefits.
British Educational Communications and Technology Agency (Becta 2004)
dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008), menyimpulkan bahwa kurangnya
kepercayaan diri (Lack of confidence) dari guru terhadap penggunaan ICT
dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari mereka jarang menggunakan ICT. Hal
tersebut akan berdampak kepada kurangnya penguasaan keahlian (Lack of
competence) guru dalam menggunakan ICT, baik penggunaan software maupun
penggunaan hardware. Kondisi ini akan menghalangi kegiatan-kegiatan dan
keinginan dalam mempelajari dan menggunakan ICT lebih lanjut. Kurangnya
dukungan teknis (Lack of technical support) juga akan berdampak terhadap
kurangnya kepercayaan diri dan kurangnya penguasaan keahlian, sedangkan
Kurangnya waktu menjadi hal yang penting, karena untuk menjadi percaya diri dan
akhli serta untuk mengembangkan ide-ide baik dalam pengembangan profesi yang
formal maupun informal dalam menggunakan teknologi baru, para guru
membutuhkan banyak waktu.
Lebih tegasnya Cuban et al (2001) dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008)
menggaris bawahi begitu pentingnya waktu, adalah sebagai berikut :
1.
Semakin banyak memiliki waktu yang lebih fleksibel, guru akan dapat
menggunakan software dengan lebih bebas dan leluasa.
2.
Lebih lanjut guru akan lebih banyak belajar dengan mempelajari model
pembelajaran yang terbaru
3.
Restrukturisasi
jadwal
sehingga
guru
dapat
merencanakan
dengan
mempraktekkan bagaimana menyatukan teknologi baru dan material digital
4. Fleksibilitas hardware dan software untuk memberikan waktu kepada guru agar
memiliki pengalaman sendiri, sehingga mereka secara personal lebih tertarik
terhadap teknologi
British Educational Communications and Technology Agency (Becta 2004)
dalam Peter D.John dan Steve Wheeler (2008) menggambarkan keterkaitan akan
kendala-kendala tersebut, sebagaiberikut :
Lack of teacher’ home access
Lack of teacher’ school access
Lack of
hardware
Classroom management issues
“Suites v Clusters” debate
Poor
organisation
Lack of
Access
Age and reliability issues
Poor quality
hardware
Sustainability issues
Lack of fitness for purpose
Inappropriate
software
used
Lack of time
Peningkatan kompetensi guru sudah menjadi keharusan dan untuk itu perlu
adanya pelatihan yang komprehensip untuk setiap guru. Agar mereka mampu
mengembangkan
keterampilan
penggunaan
teknologi
untuk
meningkatkan
pembelajaran. Dengan adanya uji kompetensi guru secara online, pendidikan bagi
guru secara online, serta penilaian kinerja online, membuat guru mau tidak mau harus
belajar menggunakan ITC.
Meningkatkan Pembelajaran melalui Teknologi
Perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan
terutama dalam proses pembelajaran. Apabila guru mampu memanfaatkan teknologi
dalam proses pembelajaran dengan bijaksana dan memiliki kedisiplinan, banyak
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh bagi peningkatan kualitas pembelajaran
di kelas. Mohammad Surya dalam makalahnya menyatakan, menurut Rosenberg
(2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses
pembelajaran yaitu:
 dari pelatihan ke penampilan,
 dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
 dari kertas ke “on line” atau saluran,
 fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
 dari waktu siklus ke waktu nyata
Sudah saatnya para guru dan calon pendidik masa depan untuk memanfaatkan
teknologi dalam proses pembelajaran seoptimal mungkin. Dunia pendidikan dan
dunia Teknologi Informasi harus bersinergi, sehingga teknologi dalam pembelajaran
akan berkualitas dan akan dapat dikembangkan dengan adanya sinergi antara
keterampilan teknologi dan kreatifitas pembelajaran dari para guru.
Selanjutnya McKeachie’s (2006), menyatakan beberapa keuntungan yang didapat
apabila menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Memberikan kesempatan untuk meningkatkan pembelajaran bagi siswa yang tidak
mungkin atau yang sangat susah.
2. Tujuan pembelajaran yang lebih specifik akan lebih efektif
3. Dapat mengambil keuntungan dengan mendapatkan informasi-informasi penting
melalui online.
4. Mempesiapkan siswa agar sukses dalam menghadapi abad ke 21
Mengajar dengan memanfaatkan teknologi memiliki empat komponen penting
yaitu : siswa, guru, materi isi, dan alat atau hardware teknologi itu sendiri. Siswa dan
guru harus memiliki akses kepada teknologi dan internet dalam kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan guru. Materi yang berkualitas dan bermakna harus tersedia
dengan dukungan kultural bagi siswa dan guru. Guru harus memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber teknologi dan
internet untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Sumber-sumber
teknologi atau alat Teknologi berupa komputer, internet, LCD dan lain-lain, harus
tersedia yang akan menunjang proses pembelajaran.
Mengajar melalui teknologi dapat digambarkan sebagai berikut, McKeachie’s
(2006), :
Technology
skill level
Cognitive
level
Technology
access
Discipline
Learning
styles
Students
Teaching with
Instuctor
Technology
Course Content
Technology Tools
Tecnology
skill level
Time
availability
Tecnology
types
Tecnology
uses
Role as
teacher
Jika guru sudah timbul rasa ketertarikan terhadap teknologi, sebagai langkah awal
dalam proses pembelajaran dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Mulailah dengan membuat presentasi pengajaran dengan menggunakan program
power point atau pogram yang lainnya dan tampilkan sebagai alat pembelajaran di
kelas.
 Gunakan email sebagai sarana komunikasi dan pemberian tugas-tugas kepada
siswa.
 Lakukan diskusi, pembicaraan dan pemberian tugas di kelas dengan melibatkan
siswa untuk mencari sumber-sumber pembelajaran yang bisa diakses melalui
internet.
 Saat menerapkan teknologi dalam pembelajaran guru harus sudah siap untuk
perubahan dan penyesuaian, mau membuka diri dan siap belajar dengan perubahan
tersebut.
 Buatlah blog sebagai sarana untuk menuangkan pengalaman-pengalaman saat
mengajar ini akan menjadi sarana bagi guru lain dengan saling bebagi ilmu atau
bahkan memberikan saran untuk perkembangan proses pembelajaran.
Guru juga adalah seorang pembelajar dengan belajar hal-hal yang baru. Sebagai
seorang yang sedang belajar maka kunci yang paling penting adalah eksplorasi. Di
tengah perkembangan teknologi yang sedemikian pesat selalu ada kendala, sesuai
dengan yang telah dibicarakan diawal dari penulis, kendala yang terbesar bagi
seorang guru adalah waktu untuk belajar. Untuk itu wajar kiranya guru juga belajar
dari berbagai macam sumber, bahkan belajar dari siswanya sendiri, karena dalam hal
teknologi mereka adalah salah satu sumber belajar yang bisa diandalkan.
Dampak Teknologi dalam Pengajaran
Meskipun pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan baik dalam bentuk
komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran siswa di
kelas secara lebih efektif dan produktif serta meningkatkan kualitas pembelajaran,
namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi ketertarikan
anak-anak akan lebih tertarik dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan
materi yang dipelajari. Tentunya perlu bimbingan dan pendampingan baik di sekolah
maupun di rumah. Sehingga proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual
dapat dikurangi dibandingkan dengan proses pembelajaran yang bersifat sosial. Dari
sisi informasi yang didapat, tidak menjamin bahwa informasi tersebut tepat atau
sesuai sehingga diperlukan sikap dari anak yang memiliki sikap kritis terhadap
informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang
kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat
manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini
guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara
proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua
untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.
McKeachie’s (2006), memberikan saran untuk mengevaluasi dampak dari
penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, baik itu dalam pengembangan
kurikulum maupun progam, dengan membuat daftar pertanyaan sebagai berikut :
 Apakah dengan penggunaan teknologi dapat membantu
mencapai tujuan
pembelajaran siswa? (dapat dievaluasi melalui hasil pre dan post-test serta
membandingkan sikap dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses
pembelajaran dilaksanakan)
 Apakah dengan penggunaan teknologi dapat membantu merubah penggunaan
waktu belajaran siswa baik di dalam maupun di luar kelas? (dengan membuat
pertanyaan dan jawaban melalui diskusi atau blog)
 Apakah dengan penggunaan teknologi dapat merubah perilaku dan praktek dalam
proses pembelajaran? ( contoh perubahan termasuk : kualitas interaksi antara guru
dan siswa maupun interaksi antar siswa, model interaksi dan non interaksi
pembelajaran, cara menggunakan bebagai model pembelajaran, kebiasaan aktifitas
pembelajaran dan latihan siswa, hubungan materi yang diajarkan dengan
kehidupan nyata, serta kualitas dan seringnya balikan untuk dan dari siswa).
 Apakah dengan teknologi dapat meningkatkan pengajaran yang efektif dan efisien?
(contoh dapat berupa: penggunaan waktu di kelas, waktu mengajar baik persiapan
maupun pengelolaannya, waktu siswa dalam pelaksanakan tugas-tugas, akses
sumber belajar, dan menyamakan kehadiran dan partisipasi di dalam kelas).
Simpulan
Memadukan Pemanfaatan teknologi yang sesuai dan tepat guna di dunia pendidikan
khususnya bagi guru dalam proses pembelajaran memerlukan pertimbangan dan
kehati-hatian baik dalam isi materi, penggunaan berbagai alat teknologi, akses siswa
serta sudut pandang guru. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dapat
merubah metoda dan pendekatan pembelajaran
begitupun dapat merubah sikap,
motivasi, dan ketertarikan akan subjek. Penggunaan teknologi dalam proses
pembelajaan dengan kehati-hatian dan perencanaan yang baik, dapat memberikan
keuntungan dalam pengembangan proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran
akan lebih berkualitas sehingga akan berdampak terhadap hasil belajar siswa akan
lebih meningkat dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu menjadi manusia generasi
penerus bangsa yang mumpuni.
Daftar Pustaka
McKeachie’s (2006). Teaching Tips Strategies, Research, and Theory for College
and University Teachers. United State of America : MPS Limeted, A
Macmillan Company
Peter D. John and Steve Wheeler (2008). The Digital Classroom Harnessing
Technology for the Future. New York : Routledge
Prof. Dr. H. Mohamad Surya. Makalah dalam Seminar ”Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka
Peningkatan Mutu Pembelajaran”, diselenggarakan oleh Pustekkom
Depdiknas, tanggal 12 Desember 2006 di Jakarta.
Download