Judul - Binus Repository

advertisement
Matakuliah
Tahun
Versi
: J0714 / Manajemen Perbankan Dan Asuransi
: 2005
:1/1
Pertemuan 16
Doktrin Asuransi
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa mampu menjelaskan kenapa
perlunya asuransi bagi dunia usaha
maupun pribadi.
Halaman 2
Outline Materi
• Risiko dan Ketidakpastian
• Prinsip kerja asuransi
• Insurable risk
Halaman 3
Doktrin Asuransi
• Doktrin asuransi sering juga disebut sebagai prinsip
asuransi meliputi hal sbb :
–
–
–
–
–
Insurable interest
Utmost good faith
Indemnity
Proximate cause
Subrogation and contribution
• Kelima prinsip dasar tsb merupakan dasar setiap ada
masalah yang timbul dalam kontrak asuransi. Misalnya
suatu kontrak asuransi dianggap sah apabila ada unsur
insurable interest terhadap barang yang
dipertanggungkan dan masing masing pihak terkait
memiliki itikad baik yang tercermin dalam prinsip “utmost
good faith”
Halaman 4
• Insurable interest
– Prinsip ini pada dasarnya sesuatu yang
dipertanggungkan itu semata mata
menyangkut kepentingan yang menimbulkan
kerugian keuangan tertanggung atas sesuatu
yaang dipertanggungkan
– Unsur yang terkandung dalam prinsip ini
adalah :
• Harus ada harta, jiwa,hak, kepentingan
• Merupakan sesuatu yang dipertanggungkan
• Tertanggung memiliki hubungan hukum dengan
sesuatu yang dipertanggungkan
• Antara tertanggung dengan yang
dipertanggungkan mempunyai hubungan yang sah
Halaman 5
• Utmost Good Faith (Itikad baik)
– Dalam hal ini tertanggung maupun penangggung tidak
diperbolehkan menyembunyikan suatu fakta yang dapat
menyebabkan timbulnya kerugian bagi pihak lain
– Unsur yang terkandung dalam prnsip ini :
•
•
•
•
Non disclosure
Consealment
Fraudelent misrepresentation
Innocent misrepresentation
• Indemnity
– Mengembalikan kepada posisi sebelum terjadinya kerugian
tersebut, atau disebut sebagai prinsip ganti- rugi
– Pelaksanaan prisip indemnity :
•
•
•
•
Pembayaran tunai
Penggantian (replacement)
Perbaikan (repair)
Pembangunan kembali (reinstatement)
Halaman 6
• Proximate cause
– Suatu sebab yang mengekibatkan terjadinya suatu
peristiwa secara berantai tanpa intervensi kekuatan
lain
– Untuk menentukan proximate cause terhadap suatu
rentetan peristiwa adalah dengan peristiwa pertama,
kemudian secara logika kejadian apa yang mungkian
terjadi pada peristiwa selanjutnya
• Subrogasi
– Hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang
mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami
suatu peristiwa kerugian
• Kontribusi
– Suatu prinsip dimana si penanggung mengajak
penanggung lain yang memiliki kepentingan yang
sama untuk ikut sama sama membayar ganti rugi
Halaman 7
• Timbulnya kontribusi karena:
–
–
–
–
–
Adanya dua atau lebih polis indemnity
Polis menutup kepentingan yang sama
Polis menutup risiko yang sama
Polis menutup kepentingan yang sama
Masing masing polis harus bertanggung jawab atas
kerugian
• Perhitungan kontibusi :
– Metode Proporsional
• (jumlah pertanggungan polis tertentu : jumlah pertanggungan
semua polis) x junlah kerugian
– Metode Independent liability
• (jumlah yang dipertanggungkan : jumlah saat terjadinya
kerugian) x jumlah kerugian
Halaman 8
Insurable Risks
• Ciri risiko yang dapat diasuransikan :
– Loss and Unexpected
• Harus berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian
dan bukan hal yang dapat direncanakan
– Rasonable
• Benda yang dipertanggungkan memiliki nilai, baik bagi
tertanggung maupun penanggung
– Catastrophic
• Risiko yang terjadi harus tidak akan menimbulkan
kemungkinan suatu kerugian yang sangat besar
– Homogeneous
• Sama atau serupa dalam bentuk atau sifat
Halaman 9
Peril dan Hazards
• Peril; secara sedehana diartikan sebagai penyebab atau
yang mungkin dapat menyebabkan suatu kerugian
• Hazards adalah setiap keadaan yang dapat menciptakan
atau mendorong kesempatan timbulnya kerugian dari
suatu peril (contoh: tabrakan mobil = peril; rem mobil
yang tidak berfungsi = hazard)
• Hazard dibedakan dalam bentuk:
– Phisical Hazard
– Morale Hazard
• Akibat kelalaian dan tindakan yang tidak bertanggung jawab
sesorang yang mengakibatkan terjadinya suatu kerugian
– Moral Hazard
• Dimana seseorang dengan sengaja menyebabkan suatu kerugian
dengan maksud memperoleh keuntungan atau kompensasi lain
Halaman 10
Prinsip Kerja Asuransi
• Terdapat sedikit perbedaan teknik kerja antara asuransi jiwa,
asuransi kerugian dan asuransi sosial, tetapi prinsipnya sama bagi
ketiga jenis asuransi tersebut yaitu:
–
–
–
–
Persamaan Asuransi
Probabilita dan Risiko
Hukum Bilangan Besar
Risiko
• Persamaan asuransi menyatakan bahwa total penerimaan harus
sama dengan total pengeluaran
– Penerimaan terdiri dari: Premi, Bunga deposito / obligasi, dividen
– Pengeluaran terdiri dari: Pembayaran Klaim, Biaya Operasional, Profit
dan Cadangan teknis
• Probabilita adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
–
–
–
–
Probabilita = 0 jika kejadian pasti tidak akan terjadi
Probabilita = 1 jika kejadian pasti akan terjadi
Penanggung harus sanggup meramalkan kerugian dengan akurat
Premi yang dibebankan pada tertanggung didasarkan pada ramalan
dan ramalan didasarkan pada probabilita
Halaman 11
• Hukum bilangan besar
– Hukum ini menyatakan bahwa hasil aktual akan sama dengan
hasil harapan, jika kejadian yang diamati tak terhingga
– Dengan mengamati sejumlah kasus bisa dihitung probabilitas
akan munculnya kejadian
– Perusahaan asuransi sanggup menghitung dengan akurat
probabilitas akan terjadinya kerugian
– Oleh karena itu perusahaan asuransi layak mempunyai nasabah
yang banyak
• Risiko
– Dari sudut matematika, risiko adalah tingkat penyebaran nilai
dalam suatu distribusi disekitar nilai rata ratanya, berarti semakin
besar tingkat penyebarannya, akan semakin besar risikonya
– Risiko timbul karena adanya kondisi ketidakpastian dan
ketidakpastian timbul karena ketidaksempurnaan peramalan
Halaman 12
Download