IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH

advertisement
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL (RSBI) (Studi Pelaksanaan Rintisan SBI di SMK Negeri 1
Purwokerto)
Slamet Rohadi1
Sri Yutmini2
Nunuk Suryani3
1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
Dosen Pembimbing I Prodi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Dosen Pembimbing II Prodi Teknoogi Pendidikan Pascasarjana UNS
e-mail : [email protected]
2
ABSTRAK
Latar Belakang : Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Bertaraf
Internasional adalah sekolah yang telah memenuhi selurh Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka menghadapi tantangan dan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif
dengan pendekatan tunggal terpancang. Sumber data adalah SMK Negeri
1 Purwokerto dan aktifitasnya sejak dari proses penerimaan siswa baru,
kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, sarana-prasarana, SDM, serta
siswa/komite sekolah.. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verivikasi. Uji validitas
data dengan triangulasi sumber data dan review informan.
Hasil : SMK Negeri 1 Purwokerto telah menerapkan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) , menggunakan kurikukulum KTSP dan diperkaya
dengan kurikulum dari Box Hill Australia khsusnya bidang Akuntansi.
Pembelajaran telah menggunakan pengantar Bahasa Inggris, dan
menggunakan media berbasis TIK serta internet.
Kesimpulan : SMK Negeri 1 Purwokerto telah memenuhi komponen SNP,
menggunakan kurikulum KTSP serta kurikulum adopsi dan adaptasi dari
Australia, dalam rangka untuk mencetak lulusan yang berkualitas
nasional dan memenuhi tuntutan global.
Kata Kunci : Belajar, Kualitas Pembelajaran, Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional
PENDAHULUAN
peningkatan mutu serta relevansi dan
Pendidikan merupakan salah satu pilar
efisiensi manajemen pendidikan untuk
terpenting
meningkatkan
menghadapi tantangan dan tuntutan
kualitas sumber daya manusia, oleh
perubahan kehidupan lokal, nasional,
karena itu pembangunan pendidikan
dan global.
nasional
untuk
harus
mampu
menjamin
Salah
pemerataan kesempatan pendidikan,
meningkatkan
361
satu
mutu
upaya
untuk
pendidikan
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
tertuang dalam Undang-Undang Nomor
bidang pendidikan sehingga memiliki
20
daya saing di forum internasional”
Tahun
2003
tentang
Sistem
Kedelapan
Pendidikan Nasional pada pasal 50 ayat
3,
yakni
“Pemerintah
dan/atau
Nasional
komponen
Pendidikan
Standar
(SNP)
diatas
Pemerintah Daerah menyelenggarakan
selanjutnya menjadi acuan dasar dalam
sekurang-kurangnya
rangka mengembangkan Sekolah Bertaraf
pendidikan
pada
pendidikan
menjadi
satu
satuan
semua
jenjang
untuk
dikembangkan
sekolah
yang
internasional”.
Ada dua cara yang dapat dilakukan
bertaraf
sekolah/madrasah
untuk
memenuhi
Pengembangan
karakteristik (konsep) Sekolah Bertaraf
Bertaraf
Internasional (SBI) yaitu : (1) adaptasi,
untuk
yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu
Sekolah/Madrasah
Internasional
Internasional.
dimaksudkan
meningkatkan kemampuan dan daya
yang sudah ada
saing
forum
mengacu (standar/sama) dengan standar
yang
pendidikan salah satu anggota OECD
bangsa
internasional
Indonesia
sesuai
di
dengan
diharapkan.
dan/atau
Sekolah
(SBI)
Bertaraf
adalah
sekolah
dalam SNP dengan
Negara
maju
lainnya
yang
Internasional
mempunyai keunggulan tertentu dalam
yang
bidang pendidikan, diyakini telah memiliki
telah
memenuhi seluruh standar nasional
reputasi
pendidikan, sebagaimana yang termuat
internasional, serta lulusannya memiliki
dalam
kemampuan daya saing internasional; dan
PP
Nomor
19
Tahun
2005
mutu
yang
tentang Standar Nasional Pendidikan
(2)
(SNP)
pengayaan/pendalaman/
yang
standar
meliputi
proses,
pendidik
dan
:
standar
isi,
standar kompetensi
yaitu
secara
penambahan
penguatan/perluasan
dari
atau
unsur-unsur
kependidikan,
tertentu yang belum ada diantara unsur
standar sarana dan prasarana, standar
SNP dengan tetap mengacu pada standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan
pendidikan
salah
satu
standar penilaian, , ditambah variable
OECD/Negara
maju
lainnya
“X”
2007).
yaitu
tenaga
adopsi
diakui
telah
diperkaya,
dikembangkan, diperluas, diperdalam
Selain
harus
melebihi
anggota
(Haryana
SNP
ada
melalui adaptasi atau adopsi terhadap
beberapa hal yang harus dilakukan oleh
standar pendidikan salah satu negara
sebuah sekolah untuk menuju Sekolah
anggota
Bertaraf Internasional (SBI) (Depdiknas
Organization
for
Economic
Cooperation and Development (OECD)
2009) :
dan/atau Negara maju lainnya yang
a. Mempersiapkan
mempunyai keunggulan tertentu dalam
kurikulum
yang
mengacu pada kurikulum negara maju
362
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
b. Meningkatkan
kualitas
model pembelajaran aktif, kreatif,
proses
efektif,
pembelajaran
menerapkan
c. Melatih guru dalam pemanfaatan TIK
berbasis
dalam proses pembelajaran
d. Meningkatkan
kompetensi
tenaga ahli
(bilingual),
(e)
Menjalin Sister Schooll
menggunakan
kemampuan
anggota
proses
bahasa
Inggris
proses
penilaian
model-model
OECD,
(f)
manajemen
penyelenggaraan memenuhi standar
internasional
(ISO)
Menyelenggarakan
yaitu
mengimplementasikan dan meraih
pelatihan
leadership untu Kepala Sekolah
ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya
Melengkapi
dan
sarana
dan
prasarana
14000,
serta
sister
school
dengan
negeri.
kriteria SMK Bertaraf Internasional yang
3.
akan dikembangkan secara terintegrasi
Input SBI yang essensial bertaraf
internasional antara lain : (a) telah
dan berkesinambungan meliputi :
bercirikan
menjalin
sekolah bertaraf internasional di luar
Sebagai suatu sistem pendidikan,
Output/outcomes
iso
hubungan
sekolah
2.
(d)
penilaian sekolah unggul dari negara
guru
h. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
1.
(TIK),
dan
dari
dalam berbahasa Internasional
j.
pembelajaran
pembelajaran menggunakan bahasa
pendampingan
g. Meningkatkan
(c)
teknologi informasi dan
Indonesia
e. Mendapatkan
i.
menyenangkan,
proses
komunikasi
dan
kualifikasi guru
f.
dan
(a)
terakreditasi dengan nilai A dari
lulusan SMK-SBI dapat melanjutkan
Badan Akreditasi Sekolah/Nasional
pendidikan pada satuan pendidikan
dan terakreditasi dari salah satu
yang bertaraf internasional, baik di
negara anggota OECD, dan atau
dalam maupun di luar negeri, (b)
negara maju lainnya yang memiliki
lulusan SMK-SBI dapat bekerja pada
keunggulan tertentu dalam bidang
lembaga-lembaga
pendidikan,
dan/atau
:
dunia
(b)
menggunakan
bisnis bertaraf internasional, dan
standar kelulusan lebih tinggi dari
atau berusaha secara mandiri dalam
pada standar kelulusan nasional,
kancah persaingan global.
system
Proses pembelajaran, penilaian, dan
berbasis TIK, muatan mata pelajaran
penyelenggaraan
harus
sama dengan muatan mata pelajaran
internasional,
yaitu
:
(a)
menumbuhkan
kreativitas,
dan
anggota OECD atau negara maju
kewirausahawanan, (b) menerapkan
lainnya yang memiliki keunggulan
bercirikan
sekolah
363
administrasi
unggul
akademik
diantara
negara
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
1.
tertentu dalam bidang pendidikan,
(c)
jumlah
guru
minimal
Untuk mengetahui kesiapan dan
upaya-upaya
30%
apakah
yang
berpendidikan S2/S3 dari Perguruan
dilakukan
Tinggi
mengimplementasikan
Program
Rintisan
Bertaraf
yang
terakreditasi
Program
A
Studinya
dan
mampu
sekolah
dalam
Sekolah
berbahasa asing/berbahasa Inggris
Internasional (RSBI) di SMK Negeri 1
aktif, (d) kepala sekolah minimal S2
Purwokerto.
2.
dari Perguruan Tinggi yang Program
Studinya
terakreditasi
A
Untuk mengetahui kendala-kendala
yang
dan
di
hadapi
sekolah
dalam
mampu berbahasa asing/berbahasa
mengimplementasikan
Program
Inggris
Rintisan
Bertaraf
aktif,
serta
semua
guru
Sekolah
mampu menerapkan pembelajaran
Internasional (RSBI) di SMK Negeri
berbasis TIK, (e) tiap ruang kelas
1 Purwokerto.
dilengkapi
dengan
sarana
3.
dan
Mengetahui
kualitas
lulusan,
berbasis
penerimaan di Dunia Kerja, pene-
TIK, laboratorium dilengkapi sarana
rimaan Perguruan Tinggi melalui
digital/berbasis TIK dan memiliki
Program Rintisan Sekolah Bertaraf
ruang serta fasilitas multimedia, dan
Internasional (RSBI) di SMK Negeri 1
(f)
Purwokerto.
prasarana
pembelajaran
menerapkan
berbagai
model
pembiayaan yang efisien.
Bertolak
dari
latar
METODE PENELITIAN
belakang
masalah diatas, ada tiga masalah yang
Bentuk penelitian yang digunakan dalam
perlu dibahas dalam penelitian ini.
penelitian
1.
Bagaimanakah implementasi RSBI di
kualitatif.
SMK Negeri 1 Purwokerto ?
Metode
penelitian
metode
peneilitian
2.
Kendala-kendala
dihadapi
3.
oleh
apakah
yang
sekolah
dalam
untuk
ini
adalah
Menurut
meneliti
penelitian
Sugiyono
(2009)
kualitatif
adalah
yang
kondisi
digunakan
obyek
yang
mengimplementa-sikan Program RSBI
alamiah, dalam hal ini peneliti sebagai
?
instrument kunci, teknik pengumpulan
Bagaimanakah
kualitas
penerimaan
Dunia
di
data
lulusan,
Kerja,
dilakukan
(gabungan),
dan
penerimaan di perguruan tinggi negeri
induktif,
dan
dalam pelaksanaan Program Rintisan
menekankan
Sekolah Bertaraf Internasional?
generalisasi.
secara
analisis
hasil
makna
trianggulasi
data
bersifat
penelitian
dari
lebih
pada
Kirk dan Miller dalam bukunya
Dalam penelitian ini ada tiga tujuan
Lexy J. Moleong (2012) menyatakan
yang ingin dicapai.
364
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
bahwa
“Penelitian
kualitatif
Data atau informasi yang akan
adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
dikumpulkan
sosial, yang fundamental bergantung
penelitian ini sebagian besar berupa
pada pengamatan terhadap manusia dan
data kualitatif. Informasi tersebut akan
kawasannya sendiri dan berhubungan
digali dari beragam sumber data, dan
dengan orang tersebut dalam bahasanya
jenis
dan peristiwanya”.
dimanfaatkan
Dari
dua
pengertian
dan
sumber
dikaji
data
dalam
yang
dalam
akan
penelitian
ini
adalah:
tersebut
1.
disimpulkan bahwa dalam penelitian
Informan
Adalah
kualitatif, data yang diambil berupa
orang
yang
dipandang
kata-kata tertulis, lisan serta perilaku
mengetahui permasalahan yang akan
yang berhasil diamati dari obyek yang
diteliti
diteliti. Data yang dikumpulkan harus
informasi
dapat
merupakan tumpuan pengumpulan data
menggambarkan
objek
yang
dan
bersedia
kepada
peneliti.
bagi
sesungguhnya.
permasalahan penelitian di SMK RSBI –
strategi
meliputi:
ini
adalah
Kepala Sekolah, WKS, QMR/WMM, Guru
deskriptif
dengan
Kompetensi Produktif, Guru BK/BP, Keta
penelitian
penelitian
mengungkapkan
SMK Negeri 1 Purwokerto
Strategi penelitian yang dipergudalam
dalam
Informan
diteliti sesuai dengan keadaan yang
nakan
peneliti
memberikan
pendekatan tunggal terpancang. Karena
BKK, dan Siswa.
tujuan
2.
penelitian
adalah
untuk
Dokumen dan Arsip
menggambarkan informasi dengan kata-
Dalam penelitian ini dokumen
kata atau uraian penjelasan tertulis dari
dan arsip yang digunakan adalah segala
informan,
bentuk
sedangkan
tunggal
arsip
dan
dokumen
terpancang fokus permasalahan tentang
mempunyai
Pelaksanaan RSBI pada SMK Negeri 1
permasalahan dan tujuan penelitian,
Purwokerto.
meliputi : Surat Ketetapan RSBI, Visi dan
Dengan
strategi
Misi
penelitian
hubungan
yang
sekolah,
dengan
dokumen/arsip
kualitatif deskriptif tunggal terpancang
pengelolaan RSBI, rekaman peristiwa,
peneliti optimis dapat mendeskripsikan
data dan foto-foto pelatihan guru, arsip
data dan informasi berupa kata-kata
dan data prestasi siawa, sarana dan
tertulis atau lisan tentang berbgai hal
prasarana pendukung, data guru dan
yang berkaitan dengan pelaksanaan RSBI
karyawan.
pada
3.
SMK
RSBI
–
SMK
Negeri
1
Lokasi
Penelitian
Penelitian
Purwokerto.
365
dan
Aktivitas
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
Adalah tempat dimana penelitian ini
menggelinding, semakin lama semakin
dilakukan. Dalam penelitian ini tempat
berkembang besar.
Dalam
yang digunakan sebagai sumber data
yaitu
SMK
RSBI
–
SMK
Negeri
penentuan
mengguna-kan
1
teknik
sampel
ini
dilakukan
diteliti
melalui beberapa tahap. Tahap pertama
adalah proses awal penerimaan siswa
menentukan satu atau beberapa orang
baru,
pelaksanaan
informan untuk diwawancarai. Tahap
pembelajaran, penyiapan sarana dan
kedua, dari informan yang pertama
prasarana,
selanjutnya
Purwokerto.
Aktivitas
yang
kurikulum,
penyiapan
SDM
(Kepala
menunjuk
informan
Sekolah, Guru dan Karyawan), serta
berikutnya yang dirasa lebih mengetahui
lulusan.
tentang
Dalam
penelitian
ini,
permasalahan
Kemudian
peneliti
yang
peneliti
diteliti.
mewawancarai
hanya menentukan sejumlah informan
informan
tersebut
untuk diwawancarai guna memperoleh
seterusnya
sampai
keterangan permasalahan yang diteliti.
dimana peneliti memutuskan data telah
Penentuan informan ini menggunakan
mencukupi.
teknik
purposive
sampling.
dan
pada
demikian
suatu
saat
Moleong
Teknik pengumpulan data meru-
(2012) mengemukakan bahwa “Dengan
pakan cara untuk memperoleh data
teknik
ini
dalam penelitian yang bertujuan untuk
terkandung maksud untuk menyaring
membuktikan tentang kebenaran suatu
sebanyak
peristiwa atau kegiatan.
purposive
berbagai
mungkin
macam
sampling
informasi
sumber
dari
data
Untuk dapat memenuhi keabsahan
dan
data yang nantinya didapat, peneliti
bangunannya”.
menggunakan teknik pengumpulan data
Peneliti juga dapat menggunakan
teknik bola salju (snowball sampling),
yang meliputi:
untuk memperoleh data yang mendalam
1.
yaitu
Dalam
dengan
menentukan
informan
Wawancara
penelitian
ini
dilakukan
yang mengetahui masalah penelitian.
wawancara yang merupakan suatu cara
Informan
pengumpulan
yang
terpilih
dapat
data
secara
langsung
menunjukan informan yang lebih tahu,
dengan informan untuk mendapatkan
maka
dapat
gambaran lengkap tentang masalah yang
berkembang sesuai dengan pendalaman
diteliti. Dalam penelitian ini diperlukan
dan
pemilihan
kemantapan
memperoleh
data.
pengambilan
data
diibaratkan
bola
informan
peneliti
dalam
beberapa
Sehingga
teknik
memahami masalah yang diteliti. Oleh
dan
salju
sebab
informasi
yang
366
informan
itu
yang
sebelum
dianggap
melakukan
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
wawancara peneliti perlu menentukan
gambaran mengenai permasalahan yang
informan kunci.
diteliti.
Beberapa
pertimbangan
Dalam
dalam
penelitian
ini
proses
adalah
observasi adalah mengamati tentang
(1) Mempunyai pengetahuan yang luas
segala sesuatu yang dapat mendukung
dalam bidang manajemen sekolah, (2)
permasalahan
Mengetahui arah perkembangan sekolah
implementasi program RSBI di SMK
sesuai
Negeri
menentukan
informan
visi
dan
kunci
misi
Memahami
prinsip
kurikulum
sekolah,
sekolah,
(3)
Purwokerto
praktek
Memahami
penyaluran
dan
materi
yang
meliputi
prasarana, KBM, pembinaan kesiswaan,
Memahami
prosedur pengembangan kurikulum, (5)
isi
tentang
bidang-bidang kurikulum, sarana dan
pengembangan
(4)
1
penetian
dari
kerja
di
tamatan
dan
serta
kendala-
dihadapi
dalam
kurikulum nasional dan internasional.
kendala
Adapun infroman kunci tersebut adalah
pelaksanaan implementasi.
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
3.
Wakil
Ketua
Merupakan teknik pengumpulan data
Kompetensi Keahlian, dan Guru Mata
dengan cara mencatat, mengumpulkan
Pelajaran Kompetensi Produktif.
dan mempelajari dokumen dan arsip
Manajemen
Mutu
ISO,
secara
formal
maupun
Dokumentasi
yang
Proses wawancara dilakukan baik
yang
industri,
isinya
mempelajari
siswa
seperti
spontanitas.
wawancara
Materi
diarahkan
dengan
masalah dan tujuan penelitian, serta
informal,
wawancara informal dilakukan kepada
secara
berhubungan
benda-benda
buku-buku,
tertulis,
laporan-laporan,
literature, dan dokumen yang relevan
pada
dengan masalah penelitian.
implementasi program RSBI di sekolah
yang meliputi bidang-bidang kurikulum,
Teknik dokumentasi ini dilakukan
sarana dan prasarana, kegiatan PBM
dengan cara studi kepustakaan dan
RSBI
rekaman dari dokumen-dokumen yang
serta
kendala-kendala
dalam
pelaksanaannya.
dimiliki
2.
data tentang : (1) kriteria SMK RSBI (2)
Observasi
informan
untuk
melengkapi
yang
kurikulum nasional dan internasional,
dilakukan melalui pengamatan secara
(3) sarana dan prasarana di RSBI, (4)
langsung
perangkat KBM (5) pembinaan siswa
Observasi
merupakan
dan
kegiatan
pencatatan
terhadap
SMK RSBI (6) penyaluran tamatan.
kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya
Untuk menjamin validitas data yang
dengan subyek dan obyek penelitian di
lokasi
penelitian
sehingga
dikumpulkan
diperoleh
367
dalam
penelitian
ini,
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
teknik pengujian
Menurut Milles dan Huberman dalam
validitas data yang
digunakan adalah :
Sugiyono (2009) menyatakan aktivitas
1. Triangulasi Sumber Data.
dalam analisis meliputi reduksi data
Menurut
Moleong
(2012)
teknik
(data reduction), penyajian data (data
trianggulasi sumber data adalah teknik
display) serta Penarikan kesimpulan dan
pemeriksaan
verifikasi
keabsahan
data
yang
(conclusion
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
verification).
membandingkan
Keterangan :
hasil
wawancara
1. Reduksi Data
terhadap obyek penelitian.
Triangulasi
sumber
drawing/
data
adalah
Merupakan
proses
menyeleksi
menggali kebenaran informai tertentu
data
melalui berbagai metode dan sumber
menyederhanakan
perolehan data. Metode yang digunakan
data kasar yang ada dalam fieldnote
yakni
(catatan
wawancara,
observasi,
dan
dokumentasi. Masing-masing cara
itu
awal,
menfokuskan,
dan
lapangan).
berlangsung
terus
menganalisis
Proses
sampai
ini
dengan
akan menghasilkan bukti atau data yang
tersusunya laporan akhir penelitian.
berbeda,
akan
2. Penyajian Data
memberikan pandangan (insights) yang
Merupakan
berbeda pula mengenai fenomena yang
pengorgani-sasian
diteliti. Berbagai pandangan itu akan
tersusun
melahirkan keluasan pengetahuan untuk
melakukan tindakan lain berdasarkan
memperoleh kebenaran handal.
pengertian tersebut. Penyajian data ini
2.
dapat berbentuk grafik, matriks, dan
yang
selanjutnya
Review Informan.
telah
dikumpul
atau
informasi
memungkinkan
yang
untuk
bagan yang tersusun secara sistematis
Untuk mengetahui apakah data
yang
dan
rangkaian
ditulis
sehingga memudahkan peneliti dalam
merupakan sesuatu yang dapat mereka
menentukan langkah selanjutnya.
setujui atau tidak, dilakukan review
3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi
informan.
Dalam kaitan itu, maka
Dalam tahap ini berupa analisis
antara pengumpul atau penulis data
rangkaian pengolahan data yang berupa
dengan informan (key informan) perlu
gejala dan kasus yang terdapat dalam
berdiskusi
lapangan.
agar
tercapai
saling
pengertian dan kesepakatan di antara
Analisis
ini
nanti
dilakukan
secara
mereka.
bersamaan dengan proses pengumpulan
data, kemudian disajikan dan dipergu-
Analisis Data
nakan
untuk
sementara
368
menyusun
kesimpulan
mengingat
proses
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
pengumpulan data masih berlangsung.
dan terkoordinasi untuk secara terus
Setelah mendapat data baru, kesimpulan
menerus memperbaiki kualitas layanan,
tersebut dapat berubah.
sehingga
fokusnya
diarahkan
ke
pelanggan (stakeholder) yaitu peserta
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
didik, orang tua peserta didik, pemakai
lulusan, pemerintah, dan masyarakat.
1.
Penerapan program RSBI di SMK
Layanan
Negeri 1 Purwokerto
tersebut meliputi : (1) layanan sesuai
yang
harus
diwujudkan
Penerapan program SBI di SMK Negeri 1
yang
Purwokerto diawali dengan persiapan
kualitas pembelajaran (assurance), (3)
beberapa komponen pendukung antara
iklim sekolah yang kondusif (tangible),
lain : kurikulum, sarana dan prasarana,
(4) memberikan perhatian penuh kepada
kepala
peserta
sekolah,
tenaga
administrasi
dijanjikan
didik
terhadap
Disamping
(responsiveness).
tersebut
sekolah
juga
telah
jaminan
(emphaty),
sekolah, perpustakaan, dan kesiswaan.
komponen-komponen
(reliability),
kebutuhan
Sedangkan
tanggap
peserta
peran
guru
didik
dalam
mempersiapkan dan melaksanakan 8
pelaksanaan RSBI sudah cukup baik,
(delapan) unsur utama standar nasional
selain sebagai pengelola kelas yaitu
pendidikan (SNP) sebagai jaminan akan
pemegang
mutu
belajar
pendidikan
secara
standar
kendali
mengajar
jalannya
guru
juga
proses
aktif
nasional serta menerapkan tambahan X
mengikuti berbagai pelatihan metode
sebagai indikator standar internasional
pembelajaran dan penelitian tindakan
yang
kelas
dijabarkan
Indikator
secara
Kinerja
rinci
Kunci
pada
Tambahan
(PTK)
perkembangan
(IKKT), meliputi : standar isi, standar
teknologi
proses,
Hasil
standar
standar
kompetensi
pendidik
lulusan,
dengan
pengetahuan
yang
sedang
wawancara
dan
berlangsung.
dengan
guru
tenaga
mengungkapkan bahwa “saya mengajar
dan
tentunya sesuai dengan RPP, dan bila
prasarana, standar pengelolaan, standar
alatnya memungkinkan menggunakan
pembiayaan,
power point”.
kependidikan,
dan
disesuaikan
standar
dan
sarana
standar
penilaian.
Sejalan dengan apa yang dikemukakan
2.
Pelaksanaan
oleh Mulyasa (2009) kepala sekolah
Program
harus memilki visi dan misi, serta
Purwokerto
strategi manajemen pendidikan secara
Pembelajaran
RSBI di SMK Negeri 1
Setiap awal tahun pelajaran dan
utuh dan berorientasi kepada mutu.
awal
Strategi ini merupakan usaha sistematis
mempersiapkan
369
semester
semua
guru
telah
perangkat
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
pembelajaran. Mata pelajaran tertentu
peralatan yang digunakan untuk praktek
dipersiapkan
bahasa
siswa pada setiap kompetensi keahlian.
Inggris, khususnya matematika, sains,
Fasilitas pembelajaran berbasis internet
dan
belum
mata
menggunakan
pelajaran
produktif.
kompetensi
Untuk
optimal,
kemampuan
meningkatkan
bukan
guru
dan
karena
siswa
kemampuan berbahasa Inggris, sekolah
memanfaatkannya
menfasilitasi
pelatihan-pelatihan
jaringan yang belum secara penuh dapat
(kursus) bahasa Inggris, disamping juga
diakses di setiap ruang kelas. Sehingga
mengadakan
pelatihan-pelatihan
untuk mengakses materi pembelajaran
pembelajaran berbasis teknologi seperti
dan informasi lain, sedikit terhambat.
pembelajaran
point,
Menurut Bates (1995) dan Wulf (1996)
internet, dan pelatihan-pelatihan lain
manfaat pembelajaran elektronik (e-
untuk
learning) terdiri atas 4 hal :
dengan
power
meningkatkan kualitas
pembelajaran
sehingga
lebih
proses
melainkan
untuk
1. Meningkatkan
efektif,
kadar
kondisi
interaksi
efisien dan menarik. Sejalan dengan
pembelajaran antara peserta didik
pernyataan UNESCO dalam kaitannya
dengan
dengan
(enhance interactivity).
pemanfaatan
TIK
untuk
guru
atau
instruktur
pendidikan yaitu : Level 1: Emerging -
Apabila dirancang secara cermat,
baru menyadari pentingnya TIK untuk
pembelajaran
pendidikan; Level 2: Applying - baru
meningkatkan
mempelajari TIK (learning tom use ICT);
pembelajaran, baik antara peserta
Level 3: Integrating - belajar melalui dan
didik
atau meng-gunakan TIK (using ICT to
antara
learn); Level 4: Transforming - dimana
maupun
TIK telah menjadi katalis efektifitas dan
dengan bahan belajar (enhance
efisiensi pembelajaran serta reformasi
interactivity).
Sarana Pendukung Program
RSBI
sebagai
dengan
dapat
interaksi
guru/instruktur,
sesama
peserta
antara
didik,
peserta
didik
terjadinya
interaksi pembelajaran dari mana
di SMK Negeri 1 Purwokerto
Sarana
kadar
2. Memungkinkan
pendidikan secara umum.
3.
elektronik
dan kapan saja (time and place
pendukung
flexibility).
pelaksanaan program SBI di SMK Negeri
Mengingat sumber belajar yang
1 Purwokerto telah memadai, seperti
sudah dikemas secara elektronik
setiap ruang kelas dilengkapi dengan
dan tersedia untuk diakses oleh
komputer
peserta
didik
pembelajaran. Ruang laboratorium telah
maka
peserta
memadai baik dalam jumlah maupun
melakukan
dan
LCD
untuk
proses
370
melalui
didik
interaksi
internet,
dapat
dengan
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
sumber belajar ini kapan saja dan
mudah.
(www:
dari mana saja.
edukasi.kompasiana.com)
Ketersediaan
3. Menjangkau peserta didik dalam
buku
cakupan yang luas (potential to
perpustakaan
reach a global audience).
judul bukunya belum memadai namun
Dengan
fleksibilitas
waktu
telah
dan
baik
di
diupayakan
tempat, maka jumlah peserta didik
pengembangannya.
yang
billingual
dapat
dijangkau
melalui
jumlah
masih
terus
maupun
pengadaan
dan
Buku
referensi
sedikit
jumlahnya
kegiatan pembelajaran elektronik
namun
semakin lebih banyak atau meluas.
ditambah, demikian pula koleksi buku
Ruang dan tempat serta waktu
untuk
tidak lagi menjadi hambatan. Siapa
mencapai jumlah minimal 1000 judul.
siswa
diupayakan
akan
untuk
ditambah
hingga
saja, di mana saja, dan kapan saja,
4.
seseorang dapat belajar. Interaksi
Hasil Pembelajaran (Output)
Sejak
dengan sumber belajar dilakukan
diterapkannya
standar
Kesempatan
sistem manajemen mutu ISO 9001 :
belajar benar-benar terbuka lebar
2000 (catatan hasil dokumentasi No. 14.
bagi
Sertifikat ISO, lampiran 26) di SMK
melalui
internet.
siapa
saja
yang
Negeri 1 Purwokerto berdampak positif
membutuhkan.
4. Mempermudah
dan
pada
penyempurnaan
penyimpanan
meningkatnya
pengguna
materi
tamatan
SMK
Negeri
Purwokerto
content
perusahaan, disamping dampak positif
well
as
archivable
dan
yang lain : meningkatnya kinerja guru
capabilities).
Fasilitas
masyarakat
1
pembelajaran (easy updating of
as
yaitu
kepercayaan
yang
tersedia
dan staf administrasi,
dalam
meningkatnya
teknologi internet dan berbagai
kepuasan pelanggan termasuk siswa,
perangkat
terus
jadi ketercapaian hasil pembelajaran
membantu
tidak hanya pada hasil belajar saja
lunak
berkembang
yang
turut
mempermudah
tetapi
pengembangan
juga
mencakup
karakteristik
bahan belajar elektronik. Demikian
personal siswa seperti kepercayaan diri,
juga dengan penyempurnaan atau
motivasi
pemutakhiran bahan belajar sesuai
belajar.
dengan
tuntutan
keilmuannya
dilakukan
secara
periodik
dan
semangat
Ketercapaian program SBI di SMK
perkembangan
materi
berprestasi,
dapat
Negeri 1 Purwokerto secara akademik
dan
seperti meningkatnya jumlah siswa yang
berhasil lulus dari UN dan diterima di
371
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
Perguruan Tinggi serta Dunia Usaha dan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Industri cukup signifikan. Ketercapaian
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
standar
sebagai berikut :
mutu
bertaraf
pembelajaran
internasional
diterapkannya
model
yang
1.
dengan
Pelaksanaan program RSBI di SMK
Negeri
pembelajaran
1
Purwokerto
berbasis TIK oleh semua guru. Kegiatan
mempersiapkan
ekstrakurikuler
upaya
standar SBI dengan melaksanakan
pengembangan diri siswa telah banyak
seluruh standar nasional pendidikan
menunjukkan
(SNP)
sebagai
prestasi
baik
tingkat
dan
diri
telah
memenuhi
diperkaya
dengan
regional maupun nasional, walaupun
mengacu pada standar pendidikan
belum sampai ke tingkat internasional.
dari
salah
satu
Organization
Output SMK Negeri 1 Purwokerto
negara
for
anggota
Economic
Co-
telah sesuai dengan kriteria sekolah SBI
operation and Development (OECD)
yaitu
dan atau negara maju lainnya yang
1.
2.
3.
4.
Lulusan
SBI
dapat
mempunyai
melanjutkan
keunggulan
tertentu
pendidikan pada satuan pendidikan
dalam bidang pendidikan. Dalam
yang bertaraf internasional, baik di
pembelajaran telah menggunakan
dalam maupun di luar negeri,
kurikulum KTSP secara menyeluruh
Lulusan SBI dapat bekerja pada
ditambah
lembaga-lembaga
keunggulan sesuai dengan kriteria
internasional
dengan
muatan
dan/atau negara-negara lain,
sekolah SBI. Komponen pendukung
Memiliki
PBM
prestasi
pada
berbagai
telah
dipersiapkan
dengan
kompetisi baik regional, nasional,
sebaik-baiknya seperti : kurikulum,
maupun tingkat internasional pada
tenaga
berbagai
perpustakaan,
kompetisi
sains,
laboran,
staf
tenaga
tata
usaha,
matematika, teknologi, seni, dan
kepala sekolah, manajemen sekolah,
olah raga.
sarana
dan
prasarana,
serta
dan
kesiswaan.
Demikian
menerapkan
komponen
Standar
berbagai model pembelajaran yang
Pendidikan
berstandar internasional, baik yang
Standar
bersifat
Standar Isi, Standar Proses, Standar
Proses
penyelenggaraan
pembelajaran
telah
pembelajaran
teori,
(SNP)
pula
Nasional
antara
Kompetensi
8
lain
:
Lulusan,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
eksperimen maupun praktek.
Standar
Sarana
dan
Prasarana,
KESIMPULAN, SARAN/ REKOMENDASI
Standar
a.
Pengelolaan, dan Standar Penilaian.
Kesimpulan
372
Pembiayaan,
Standar
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
3.
Pelaksanaan pembelajaran untuk 8
produktif
SMK Negeri 1 Purwokerto tiga tahun
bahasa
terakhir menunjukkan hasil yang
walaupun
belum
sangat baik, yaitu Bahasa Indonesia
secara
optimal.
dengan nilai rata-rata 7,89, Bahasa
Pembelajaran menggunakan bahan
Inggris 7,59, Matematika 7,95, dan
dan
telah
Kompetensi Kejuruan 9,00, sehingga
dilaksanakan secara baik dan akan
secara umum membuktikan bahwa
ditingkatkan
siswa
mata
pelajaran
menggunakan
Inggris,
pengantar
dilaksanakan
media
berbasis
TIK
berbasis
telah
internet/jaringan melalui berbagai
kelulusan
pelatihan.
siswa
Sarana
dan
prasarana
mencapai
minimal.
yang
standar
Data
output
bekerja
atau
ditingkatkan jumlahnya agar sesuai
berwirausaha dan yang melanjutkan
dengan rasio siswa meliputi sarana
selama 3 tahun terakhir yaitu tahun
laboratorium,
buku
pelajaran 2008/2009 siswa yang
perpustakaan. Peningkatan kualitas
bekerja sebanyak 79.65% dan yang
SDM agar memenuhi kualifikasi SBI
melanjutkan
melalui
pelajaran
dan
berbagai
pelatihan,
bekerja
workshop, IHT dll.
2.
Lulusan/output, tingkat kelulusan
Kendala
yang
terjadi
13,27%,
2009/2010 siswa yang
sebanyak
melanjutkan
dalam
tahun
70,67%,
19,35%,
yang
tahun
pelaksanaan program SBI di SMK
pelajaran 2010/2011 siswa yang
Negeri 1 Purwokerto antara lain
bekerja sebanyak 72, 95% dan yang
adopsi
dan
kurikulum
melanjutkan
negara
maju
X)
Presentasi siswa yang bekerja dan
dilakukan
mata
adaptasi
(SNP
oleh
+
guru
pelajaran
belum
sebesar
berwirausaha
khususnya
mengalami
kompetensi
3
19,35%.
tahun
fluktuatif,
terakhir
sebaliknya
produktif, matematika, dan sains,
presentase siswa yang melanjutkan
pembelajaran
dan
menunjukkan kenaikan yang cukup
pemanfaatan internet yang belum
berarti. Namun persentase siswa
optimal
referensi
yang bekerja masih lebih tinggi
minim
dibandingkan dengan jumlah siswa
billingual
bilingual
oleh
guru,
yang
masih
jumlahnya dan belum sesuai dengan
yang
rasio
optimalnya
tinggi, hal ini menunjukkan bahwa
lulusan
siswa.
Belum
partisipasi
alumni,
pemerintah
kabupaten
terhadap
pelaksanaan
untuk
melanjutkan
SMK
tidak
melanjutkan
ke
perguruan
dipersiapkan
ke
jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Sesuai
RSBI di SMK Negeri 1 Purwokerto.
dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun
373
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
3.
2003 Pasal 15 yang menegaskan
billingual
lengkap
kejuruan
dengan perangkat pembelajarannya
merupakan pendidikan menengah
secara bertahap hendaknya terus
yang mempersiapkan peserta didik
dilakukan
terutama
kualitasnya.
bahwa
;”Pendidikan
bidang
untuk
bekerja
tertentu”,
dalam
ini
4.
berarti
dan
Pembelajaran
ditingkatkan
berbasis
TIK
orientasi utama lulusan SMK adalah
hendaknya terus diupayakan dan
untuk bekerja atau berwirausaha
ditingkatkan
mandiri
internet,
sesuai
yang
bidang
ditekuninya.
kejuruan
hingga
baik
berbasis
menggunakan
jaringan atau tidak.
Sedangkan
5.
melanjutkan ke perguruan tinggi
Tersedianya sarana prasarana dan
masih dipandang sebagai lembaga
bahan
pendidikan
billingual di perpustakaan sesuai
yang
eksklusif
dan
ajar
siswa,
guru
model
dengan rasio siswa.
memerlukan biaya mahal.
b.
Pembelajaran
Saran/Rekomendasi
6.
Sekolah
berupaya
menerapkan
Berdasarkan hasil temuan dalam
pembelajaran sistem SKS dengan
penelitian ini, maka penulis
model evaluasi dan hasilnya yang
merekomendasikan antara lain :
dapat diakses dan bersifat online.
1.
Sekolah yang akan melaksanakan
Serta
program
hendaknya
moving class yaitu pembelajaran
komponen-
kelas
RSBI
dipersiapkan
semua
yang
sistem
berpusat
pada
belajar
anak
komponennya seperti : kurikulum,
untuk memberikan lingkungan yang
Sumber
Daya
Manusia
dinamis sesuai dengan pelajaran
sekolah,
guru,
staf
(kepala
administrasi,
yang dipelajarinya
siswa), sarana dan prasarana yang
2.
penerapan
7.
Sekolah SBI hendaknya berupaya
memadai secara matang.
mendorong
Sekolah mengupayakan tersusunnya
peran serta masyarakat, orang tua,
kurikulum adopsi dan adaptasi dari
komite
negara
anggota
untuk
negara
maju
OECD
dan atau
sebagai
acuan
sekolah,
dan
sekolah,
mengoptimalkan
dan
pemerintah
kepentingan
kemajuan
karena
keberhasilan
penerapan dalam pembelajaran. Hal
sekolah sangat tergantung sinergi
ini
yang dibangun dari semua elemen
dapat
dilaksanakan
mengirimkan
guru-guru
negeri
proaktif
atau
dengan
ke
luar
sekolah.
melakukan
8.
komunikasi dengan sekolah di luar
Jumlah siswa di kelas disarankan
disesuaikan
negeri melalui media internet.
374
dengan
kemampuan
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
kontrol
guru
untuk
Internasional,
Jakarta:
Balai
Pustaka.
Peraturan Menteri Diknas RI. Nomor 78
Tahun
2009.
Tentang
Penyelenggaraan
SBI
Pada
jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Jakarta:
Balai
Pustaka.
Dirjen Dikdasmen. 2006. Pedoman
Penyelenggaraan
RintisanSekolah Bertaraf Internasional
(SBI). Jakarta; Balai Pustaka.
Gagne, Robert M. 1997. The Condition of
Learning.
New
York;
Holt
Rinehart and Winstons.
Hamalik, Oemar, 2003. Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan
Sistem.
Patton,
Michael, Quin. 1980. Qualitative
Evolution
Methods,
London;
Biverly Hills, Sage Publication.
Haryono, K. 2007. Konsep Sekolah
Bertaraf Internasional, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama. Jakarta: Tanpa Penerbit.
Hal 37-38.
Heneveld, W. and Helen Craig. 1995.
Effective Schools- Determining
Which Factors Have the Greatest
Impact. Volume 7, Number 3,
July-September.
Kebijakan
SBI.
(www.mandikdasmen.depdiknas.g
o.id/docs/pdf ) diakses 9 Juli
2012
Keputusan Mendiknas No. 044/V/2012.
Tentang Komite Sekolah.
Kusumah, Wijaya. 2010. Aplikasi dan
Potensi Teknologi Informasi dan
Komunikasi
(TIK)
dalam
Pembelajaran
di
Sekolah.
Makalah
Seminar.
Http://edukasikompasiana.com.
Di akses
11 juli 2012
Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1984).
Qualitative data Analysis : A
Source Booki of New Methods.
Beverly Hills; Sage Publication.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi).
Bandung; Remaja Rosda Karya,
mencapai
kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Z. 2011. Konsep dan Model
Pengembangan
Kurikulum.
Bandung: PT Remaja
Rosda
Karya.
. 2005. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Bandung;
Remaja
Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Bates, A.W. (1995) Tecnology, Open
Learning and Distance Education,
London Routledge. Wulf, K.
(1996). Trainning via the Internet
: Where are we? Trainning and
Development 50 No. 5) diakses
dari
:
edukasi.kompasiana.com/.../pem
anfaatan-internet-sebagaialternatif-s...tanggal 26 Agustus
2012.
Bloom, Benyamin S. 1976. Human
Characteristic
and
School
Learning. New York; Mc Graw-Hill
Book Company.
Depdiknas, 1999. Pedoman Umum
Penyelenggaraan
Administrasi
Sekolah Menengah. Jakarta: Balai
Pustaka
--------. 2003. Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta:
Balai Pustaka.
--------.
2005
Standar
Layanan
Pendidikan,
Jakarta:
Balai
Pustaka.
--------. 2007. Kurikulum SBI Pusat
Kuriku-lum.
Jakarta:
Badan
Litbang.
--------, 2007. Pedoman Penjamin Mutu
Sekolah/Madrasah.
Jakarta:
Badan Litbang.
Direktorat
Pembinaan
SMP.
2007.
Panduan
Pembinaan
Sekolah
Standar Nasional (SSN). Jakarta:
Balai Pustaka.
Direktorat
Pembinaan
SMK,
2005
Kriteria
Sekolah
Bertaraf
375
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
Mulyasa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah
yang Profesional. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
P4TK. 2007. Panduan Pendampingan
SMK
Bertaraf
Internasional.Jakarta:
Balai
Direktorat.
Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo
Persada.
Slamet,
PH.
2000.
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah.
Jakarta:
Direktorat
Pendidikan Menengah Umum,
Depdiknas.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Bandung; PT
Remaja Rosda Karya
Sudjana dan Rivai. 1990. Media
Pengajaran. Bandung: CV Sinar
Baru.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Suryono, Harniyanto. 2011. Belajar dan
Pembelajaran.
Bandung:
PT
Rosda Karya
Tim Guru BK SMK Negeri 1 Purwokerto
Tahun 2011. Progam Bimbingan
dan
Konseling,
Model
Pengembangan Diri. Purwokerto
(tidak dipublikasikan).
376
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Vol.1, No.3, hal 361 – 376, Desember 2013
377
ISSN: 2354-6441
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Download