Perancangan Basis Fisik.

advertisement
DESIGN BASIS DATA SECARA FISIK
A. Perancangan Basis Data Secara Fisik
Tahap
desain
membuat
database
keputusan
diimplementasikan.
fisik
memungkinkan
tentang
bagaimana
database
itu,
fisik
Oleh
karena
desainer
desain
untuk
untuk
disesuaikan
dengan DBMS tertentu. Ada umpan balik antara desain fisik dan
logis, karena keputusan yang diambil selama desain fisik untuk
meningkatkan kinerja dapat mempengaruhi model data logis. Dapat
disimpulkan
bahwa
proses
perancangan
fisik
merupakan
transformasi dari perancangan logis terhadap jenis DBMS yang
digunakan sehingga dapat disimpan secara fisik pada media
penyimpanan.
Selama
fase
ini,
dirancang
spesifikasi-spesifikasi
untuk
database yang disimpan yang berhubungan dengan strukturstruktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses.
Berhubungan
dengan
internal
schema
(pada
istilah
3
level
arsitektur DBMS).
B. Tujuan perancangan fisik
Tujuan
utama
perancangan
fisik
adalah
untuk
mendapatkan
efisiensi dalam pemrosesan data. Dengan tercapainya efisiensi
maka diharapkan sistem informasi yang menggunakan database
dapat memberikan tanggapan yang cepat kepada pemakai yang
berinteraksi dengan sistem tersebut. Dalam rangka mencapai
efisiensi pemrosesan data, acap kali efisiensi penggunaan ruang
1
dalam penyimpanan eksternal kurang diperhatikan. Itulah sebabya
dalam
pembahasan
nanti
kadang
ditemukan
upaya
yang
mengorbankan penghematan ruang penyimpanan eksternal demi
tercapainya kecepatan akses terhadap data.
C. Keperluan Perancangan fisik
Untuk
kepentingan
perancangan
fisik
diperlukan
informasi
seperti berikut:

Relasi-relasi yang telah dinormalisasi, termasuk perkiraan
jumlah baris dalam setiap relasi.

Definisi
untuk
setiap
atribut
yang
menyangkut
nilai
maksimum yang dapat ditangani oleh atribut.

Penjelasan tentang tempat, waktu, dan bahkan frekuensi data
yang digunakan, dimasukkan, diubah, dan dihapus. Selain itu
juga diperlukan mengidentifikasi hak para pemakai terhadap
data.

Kebutuhan waktu tanggapan yang dikehendaki oleh pemakai
dan aktifitas lain yang terkait dengan data, seperti backup,
recovery, integritas dan retensi.

Deskripsi
mengenai
teknologi
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan database, terutama pada DBMS yang
dipakai.
Pemilihan perancangan fisik yang baik akan mempengaruhi hasil
dari sebuah data base. Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan database secara fisik :
1. Response time :
2
waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database
yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh
utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS
yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh
suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti
penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
2. Space utility :
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file
database dan
struktur jalur akses.
3. Transaction throughput :
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit
oleh system database, dan merupakan parameter kritis dari
sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di
pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal
dari
struktur
penyimpanan
dan
jalur
akses
untuk
filefile
database.
D. Menentukan Format Data
Dalam merancang sebuah data base diperlukan format data
sesuai DBMS yang digunakan. Setiap atribut dalam relasi perlu
dilengkapi dengan format data. Format data mencakup:

Tipe data.

Panjang maksimum data.

Kekangan-kekangan tertentu terhadap data.
3
Penentuan format data harus dilakukan dengan tepat, dengan
mengantisipasi hal-hal berikut:

Menggunakan ruang yang sekecil mungkin.

Mampu menampung semua kemungkinan.

Mampu menolak nilai-nilai yang tidak absah.
E. Menjaga integritas data
Secara etimologis, integritas berarti kesatuan. Dalam konteks
basis data, obyek integritas tersebut adalah data. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa integritas data merupakan keutuhan dan
kesatuan data dalam basis data sehingga data tersebut dapat
menjadi sumber informasi yang dapat digunakan.
F. Integritas Data
Integritas
data
merupakan
masalah
penting
yang
perlu
ditangani dalam perancangan database. Integritas data dapat
dikenakan pada kolom dalam relasi dan menjadi kekangan bagi
kolom tersebut. Tipe data dan panjang maksimum untuk data
merupakan contoh dalam rangka menjaga integritas data. Dengan
cara seperti itu tidak sebarang data bias dimasukkan dalam kolom.
Adapun bentuk integritas data yang lain yaitu (1) nilai bawaan, (2)
kendali jangkaun, (3) kendali nilai Null.

Nilai bawaan (default value) adalah suatu nilai yang dengan
sendirinya akan diberikan ke kolom sekitarnya, kolom
tersebut tidak diberi nilai secara explicit oleh pemakai.

Kendali jangkauan (range control) adalah suatu control yang
dilakukan dengan menyebutkan nilai-nilai yang menjadi isi
sebuah
kolom
yang
dinyatakan
4
dalam
bentuk
suatu
jangkauan, yaitu dimulai dari nilai paling kecil hinga nilai
terbesar.

Kendali nilai Null adalah penanganan boleh tidaknya suatu
kolom tidak diberi nilai
(alias Null). Jadi dapat dikenakan
salah satu dari aturan berikut:
1. Kolom tidak boleh bernilai Null
2. Kolom boleh bernilai Null.
Sebagai
konsekuensi
dari
aturan
pertama,
bila
terjadi
penambahan record dan kolom tersebut tidak diisi (yang bearti
bernilai Null) maka penambahan tersebut akan gagal.
Untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang pembuatan
relasi beserta pendefinisian atribut dan juga penerapan batasan
untuk menjaga integritas data, perhatikan perintah SQL berikut :
CREATE TABEL DOSEN_PENDIDIKAN (
Nomor_Dosen CHAR (4) NOT NULL,
Pendidikan CHAR (3) NOT NULL,
Lulus_Tahun YEAR (4) NOT NULL,
PRIMARY KEY (Nomore_Dosen, pendidikan)
);
Relasi yang dibuat adalah DOSEN_PENDIDIKAN. Relasi ini
memiliki tiga buah kolom yaitu Nomor_dosen, pendidikan, dan
Lulus_Tahun. Tipe data yang digunakan secara berturut-turut
adalah CHAR(4),CHAR(3), dan YEAR. NOT NULL yang disertakan
setelah tipe data menyatakan bahwa kolom bersangkutan tidak
boleh bernilai NULL. Yang berada dalam tanda kurung setelah
PRIMARY KEY adalah kolom-kolom yang berkedudukan sebagai
kunci primer (yaitu kunci primer komposit).
5
Adapun contoh berikut menunjukan penciptaan sebuah relasi
bernama BARANG
CREATE TABLE BARANG (
Kode_Barang CHAR (5) NOT NULL PRIMARY KEY,
Nama_Barang CHAR (30) NOT NULL,
Harga_Jual INTEGER NOT NULL,
Jumlah SMALLINT NOT NULL DEFAULT 0
).
Pada contoh di atas, PRIMARY KEY diletakan pada
Kode_Barang dengan tujuan agar kolom tersebut bertindak sebagai
kunci primer. Hal ini bias dilakukan kalau kunci berupa kunci
sederhana (dibentuk oleh satu kolom saja ). Perhatikan pula
keberadaan kata DEFAULT 0. Bagian tersebut merupakan
implementasi nilai bawaan yang telah di bahas di depan. Kode
tersebut menyatakan bahwa kalau Jumlah tidak diisi maka nilai 0
akan di berikan.
G. Menghemat Ruang Penyimpan dengan Menggunakan
Kode
Pada tahapan perancangan database secara fisik, salah satu
tindakan yang sering dilakukan adalah melakukan pengkodean
dengan tujuan untuk menghemat ruang penyimpan. Selain untuk
menghemat
memori,
pengkodean
juga
dapat
mengurangi
kesalahan atau ketidakkonsistenan. Sebagai contoh, perhatikan
gambar di bawah:
6
Kode_Agen Nama_Agen
Kota
001
Nengah
Jakarta
002
Amir
Semarang
003
Musa
Yogya
004
Chandra
Medan
005
Ical
Yogyakarta
006
Budi
Yogya
Perhatikan
tabet
ketidakkonsistenan
l
diatas,
nama
pada
kota
yaitu
tabel
tersebut
Yogya
dan
terdapat
Yogyakarta.
Keadaan ini dapat dihindari dengan menggunakan pengkodean
tehadap nama kota, seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah
:
Kode_Agen Nama_Agen Kode_Kota
Kode_Kota Nama_Kota
001
Nengah
K011
K011
Jakarta
002
Amir
K012
K012
Semarang
003
Musa
K013
K013
Yogya
004
Chandra
K014
K014
Medan
005
Ical
K013
006
Budi
K013
7
H. Menjaga Keamanan Data
Yang perlu diperhatikan dalam merancang database secara
fisik adalah mengatur keamanan pengaksesan data. Hal ini perlu
karena database memungkinkan banyak orang bisa
mengakses
data dan bisa melakukan di berbagai tempat dan tentu saja tidak
semua orang memilki wewenang yang sama untuk mengakses
setiap data. Untuk itulah setiap orang harus diberi hak akses yang
berbeda terhadap database sehingga data yang bersifat rahasia
tidak diakses oleh orang yang tidak berhak.
Pengaturan keamanan pengaksesan data dapat diatur melalui
:
1. Identitas pemakai dan password
2. View
3. Hak akses
 Identitas Pemakai dan Paswword
Identitas pemakai dan password adalah level pertama
untuk menjaga keamanan terhadap pengaksesan database.
Namun, dalam praktiknya, akses langsing ke database hanya
diberikan kepada sejumlah orang tertentu. Para pemakai
biasanya
diberi
mengakses
password.
identitas
system
Identitas
pemakai
informasi.
dan
dan
Identitas
pemakai
yang
password
untuk
pemakai
dipakai
dan
unutuk
mmengakses database tersembunyi dalam aplikasi sistem
informasi.
8
 View
Secara internal perancang juga dapat menentukan data
mana saja yang boleh diakses oleh seorang pemakai. View
merupakan salah satu fitur dalam database yang bisa dipakai
untuk kepentingan ini. Dengan menggunakan view, kolom
tertentu dalam relasi bisa diatur agar menjadi tersembunyi
atau tidak terlihat oleh pemakai tertentu. Contoh sebuah
relasi PEGAWAI mencatat data pribadi pegawai dan juga
gajinya. Berdsarkan relasi tersebut, seseorang yang berhak
melihat data pribadi tetapi tidak untuk melihat gaji dapat
diberikan suatu view seperti gambar berikut :
Relasi Pegawai
No_Pegawai
Nama
No_Pegawai
Nama
Tgl_lahir
Alamat
Gaji
View INFOPEG
Dengan cara ini seseorang pemakai yang boleh mengakses
view INFOPEG tidak bisa melihat data Tgl_lahir, Alamat dan
Gaji.
View dapat dibuat melalui perintah SQL bernama CREATE
VIEW. Sebagai contoh:
CREATE VIEW INFOPEG AS
SELECT No_Pegawai, Nama
FROM PEGAWAI
9
akan membuat view bernama INFOPEG berisi No_Pegawai
dan Nama yang berasal dari relasi PEGAWAI.
 Hak akses
Terkait dengan hak akses, terdapat istilah wewenang
atau privilege. Wewenang adalah tindakan-tindakan yang
dapat dilakukan oleh seorang pemakai terhadap relasi atau
view. Tentu saja wewenang sangat penting ditentukan dalam
perancangan fisik karena secara fungsional setiap orangpun
mempunyai hak yang berbeda dalam mengakses data.
Penentuan wewenang didasarkan pada tugas yang diemban
oleh masing-masing orang dalam organisasi/perusahaan.
Adapun tindakan yan umum dilakukan adalah :

Membaca ( SELECT / S )

Menambah ( INSERT / I )

Mengubah ( UPDATE / U )

Menghapus ( DELETE / D )
Relasi/View
Unit Penggajian
Operator
Kepala Unit
Staff
PEGAWAI
S
S
S
GAJI
S/I
S
S/U/I/D
TUNJANGAN
S/I
S
S/U/I/D
10
Download