the influence of breathing relaxation to the decreasing of

advertisement
THE INFLUENCE OF BREATHING RELAXATION TO THE DECREASING OF
BLOOD PRESSURE OF PREGNANT MOTHER WITH HIPERTENSION IN RSUD
DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO
Sulis Diana
Lecturer, Poltekkes Majapahit Mojokerto, Email: [email protected]
Abstract
Introduction : Breathing exercise 6-10 per minute can decrease pulse of cardiopulmonal
and decrease blood pressure. This study aimed to know the influence of breathing relaxation
to decreasing blood pressure of pregnant mother with hipertension.
Method: This study was One group pre – post test design with deep breathing relaxation as
independent variable and decreasing blood pressure as dependent variable. Tension
measured before and after deep breathing relaxation 15 minute per day in a week. Population
was pregnant mothers with hypertension in RSUD DR Wahidin Sudirohusodo Mojokerto as
many as 30 mothers using purposive sampling with observation and Wilcoxon sign test.
Result: Most of mothers before conducted breathing relaxation were in stadium 1
hipertension (140-159/90-99 mmhg) as many as 16 mothers ( 53,3%). After conducted deep
breathing relaxation most mothers had normal blood pressure as many as 13 mothers (
43,4%). Result of wilcoson sign test was 0,002 < 0,05.
Discussion : There is influence of deep breathing relaxation in decreasing blood pressure of
pregnant mothers with hipertension. The deep breathing of relaxation theraphy change
breathing frequency to become six times per minute and it can increase activity of
baroreseptor. Deep breathing relaxation theraphy is a save alternative therapy for pregnancy.
KEY WORDS : Hipertension, pregnancy,Deeply breathing relaxation.
a. PENDAHULUAN.
Hipertensi dalam kehamilan merupakan faktor resiko medis yang paling sering
dijumpai (Ventura et al., (2000) dalam Cunningham et al., 2005:625). Hipertensi
dalam kehamilan dapat menyebabkan kesakitan pada ibu dan bahkan kematian janin
di dalam rahim (Fadlun, Achmad Feryanto, 2012:49 ). Hipertensi dalam kehamilan
merupakan 5-15% penyulit kehamilan (Sarwono, 2010). Menurut Profil Kesehatan
Indonesia (2011) proporsi kasus untuk hipertensi essensial (primer) pada perempuan
adalah 57,62. Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran
hidup (SDKI 2007, dalam Hernawati, 2011 Hipertensi dalam Kehamilan masih
merupakan masalah kebidanan yang belum dapat dipecahkan dengan tuntas (Fadlun,
Achmad Feryanto, 2012:49).
Pemakaian obat antihipertensi sebagai upaya memperlama kehamilan atau
memodifikasi prognosis perinatal pada kehamilan dengan penyulit hipertensi dalam
berbagai tipe dan keparahan telah lama menjadi perhatian (Cunningham et al., 2010:
653). Penggunaan terapi antihipertensi masih menuai kontroversi, karena metode ini
tidak berhasil meningkatkan hasil akhir bagi ibu atau janin secara bermakna (Fraser
dan Cooper, 2011). Antihipertensi tidak terbukti mencegah terjadinya preeklamsia
(Sarwono,2010: 542).
Salah satu tindakan yang dapat diberikan untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi dengan pengobatan non farmakologi : (1) yogurt, (2) deep
breathing relaxation therapy, (3) seduhan teh rosella. Mekanisme relaksasi nafas
dalam (deep breathing) pada sistem pernafasan berupa suatu keadaan inspirasi dan
ekspirasi pernafasan dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-10 kali permenit
sehingga terjadi peningkatan regangan kardiopulmonari (Izzo, 2008; 138) dan
vasodilatasi sistemik (Muttaqin, 2009; 13, Rubin, 2007;
penurunan tekanan darah (Muttaqin, 2009).
52 ) sehingga terjadi
1.1.Rumusan Masalah
Terapi non farmakologi lebih aman untuk ibu dan janin antara lain dengan
Konsumsi yoghurt sebanyak 2-3 kali sehari (minimal 142 mL/hari dan maksimal
1600 mL/hari) diharapkan dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu
hamil hipertensi. Relaksasi pernafasan dalam diharapkan dapat membantu untuk
menstabilkan tekanan darah. Relaksasi pernafasan adalah salah satu cara untuk
memudahkan masyarakat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dengan
menciptakan keadaan rileks dengan cara relaksasi pernafasan dalam untuk
mengontrol sistem syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah
(Dalimartha, 2008 dalam Suyitno, 2011: 54). Pemberian ekstrak kelopak rosela
yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu
menurunkan Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang hampir sama dengan
pemberian captopril 50 mg/hari
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: apakah ada pengaruh terapi non farmakologi
(yogurt, relaksasi nafas dalam dan seduhan teh rosella) terhadap penurunan tekanan
darah pada ibu hamil hipertensi di RSUD Jombang? .Tujuan penelitian:
Mengetahui pengaruh terapi non farmakologi relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di RSUD Mojokerto
B. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto. Pada bulan pertama dilakukan upaya persiapan yang meliputi penyusunan
instrumen, uji coba instrumen, dan seleksi sampel yaitu ibu hamil dengan hipertensi. Ibu
hamil dengan hipertensi di ruang poli kandungan yang terpilih sebagai sampel, diukur
tekanan darah awal kemudian diberi perlakuan yaitu konsumsi yogur 2500 cc/hr selama
3 bulan. latihan nafas dalam Jadi peneliti melakukan kunjungan rumah pada sampel.
Selain itu peneliti juga mengkaji perkembangan tekanan darah tiap bulan. Pada tiga bulan
terakhir dilanjutkan dengan pengolahan data yang meliputi editing, coding dan cleaning
data serta analisis dan interpretasi data yang dikumpulkan. Bulan terakhir adalah
penyusunan laporan dan pembahasan. Tahapan penelitian tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk roadmap berikut:
3.2 Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen pada tiga
kelompok. Kelompok pertama yaitu kelompok yang mendapat perlakuan relaksasi
nafas dalam dan kelompok tiga mendapat perlakuan seduhan teh rosella sebanyak 1.5
gram yang diseduh dengan air panas selama 4 hari.. Kelompok subyek di observasi
sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah intervensi
(Nursalam, 2008).
3.3
Metode yang digunakan
Peneliti menggunakan teknik observasi dengan mengukur tekanan darah.
Populasi penelitian ini adalah ibu hamil dengan tekanan darah tinggi jumlah rata-rata
perbulan sebanyak 67 orang. Besar sampel sebanyak 45 orang (Lemeshow, 2003) dan
pengambilan sampel dengan purposive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah ibu
hamil dengan tekanan darah tinggi, sedangkan eksklusi sampel adalah ibu yang tidak
kooperatif. Kemudian dilakukan editing, coding dan skoring serta cleaning data.
3.4. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan selama 1 tahun di RSUD Mojokerto dan Puskesmas Gayaman
3.5.
Variabel Penelitian
Variabel
Variabel
Independen:
Yogurt (X1)
Relaksasi nafas
dalam (X2)
Seduhan teh
rosella (X3)
Definisi Operasional
Skala
salah satu jenis susu fermentasi, dibuat dari susu
dengan bantuan makhluk- makhluk kecil yang
dinamakan mikroba (Widodo, 2002). Yogurt 2500
cc/hr selama 3 minggu
Keadaan inspirasi dan ekspirasi pernafasan
dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-10 kali
permenit selama 15 menit.
Bunga rosella yang sudah dikeringkan sebanyak
1.5 gram diseduh dengan air panas.
Variabel
Depanden
Tekanan darah (y)
kondisi medis kronis dengan tekanan darah di
arteri meningkat dengan melibatkan dua
pengukuran, sistolik dan diastolic. Kreteria:
Normal :< 130/<85
Normal tinggi: 130-139/85-89
Hipertensi stadium 1: 140-159/90-99
Hipertensi stadium 2: 160-179/100-109
Hipertensi Stadium 3: 180-209/110-119
Hipertensi Stadium 4 >210/>120
(Ismudiati, 2003)
3.4 Teknik dan instrumen pengumpulan data
interval
Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Tensimeter untuk mengukur tekanan darah
sebelum dan sesudah intervensi.
3.5 Analisis data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara analitik dengan menghitung proporsi dan
disajikan dalam bentuk tabel. Data yang diperoleh dari hasil analisis kemudian diolah dan
hasilnya disajikan dalam bentuk pengumpulan data. Sedangkan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel digunakan Wilcoxon rang test dan Kolmogorov-Smirnov
dengan nilai kemaknaan p≤0,05 apabila uji statistik didapatkan p= ≤0,05 maka Ho
ditolak dan HI diterima, yang berarti
C. HASIL DAN PEMBAHASAN.
Pengaruh terapi non farmakologi (yogurt, relaksasi nafas dalam dan seduhan
teh rosella) terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di RSUD
Mojokerto dan Puskesmas Gayaman.
.
8
7
6
5
4
sebelum
3
sesedah
2
1
0
normal
tinggi
Hipertensi
stadium 1
Hipertensi
stadium 2
Hipertensi
stadium 3
Hipertensi
stadium 4
Gambar 5.10.
Hasil uji statistik menggunakan wilcoxon menunjukan bahwa Z
hitung sama dengan -2,372 dengan p value (0,018) < (0,05) jadi Ho
ditolak sehingga ada perbedaan tensi antara sebelum dan sesudah
diberi terapi nafas dalam.
Terapi relaksasi nafas dalam terbukti efektif dalam
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi relaksasi
nafas dalam mengubah frekuensi pernafasan menjadi 6 kali permenit
dapat meningkatkan aktifitas baroreseptor sebagai prosesnya memberi
impuls aferen mencapai pusat jantung, selanjutnya meningkatkan
aktifitas sistem saraf parasimpatis dan melepaskan hormone asetilkolin
yang meningkatkan permebilitas ionkalium di SA node sehingga
menurunkan denyutan di SA node, penurunan transmisi impuls akan
menurunkan denyut jantung, volume sekuncup dan curah jantung
(Heru, 2013).
Hasil penelitian sama Dengan penelitian Heru 2013 bahwa
relaksasi nafas dalam pada ibu hamil hipertensi akan mengalami
penurunan tekanan darah. Apabila terapi nonfarmakologi ini tidak
dilakukan tingkat stadium hipertensi dalam kehamilan semakin naik,
dan hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu yang
disebabkan gejala dari kenaikan tensi yang tinggi. Beberapa responden
mengeluh pusing, penglihatan kabur, mual, nyeri epigastrium dan
sebagainya. Berdasarkan observasi setelah dilakukan terapi relaksasi
nafas dalam pada ibu hamil hipertensi yang sebelumnya sering
mengeluh sakit kepala dan setelah dilakukan relaksasi nafas dalam
keluhan pusing tidak sering dialami seperti sebelum dilakukan
relaksasi nafas dalam, keadaan umum terlihat lebih rileks.
Peneliti Heru (2013) tentang relaksasi nafas dalam untuk
menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), hasil penelitiannya
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan sebelum dan
sesudah dilakukan terapi relaksasi nafas dalam (deepbreathing)
terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi kelompok
eksperimen. Karena hasil kedua kelompok data adalah p < α yang
berarti H0 ditolak dan H1 diterima maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan antara tekanan darah kelompok eksperimen
sesudah dilakukan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing).
Hasil penelitian ini sama dengan Heru, 2013 bahwa ada
perbedaan tensi antara sebelum dan sesudah diberi terapi nafas dalam.
dengan p value (0,018). Pernafasan yang terkontrol dan kemampuan
untuk rileks setiap saat sangatlah esensial dalam menanggulangi stress.
Latihan pernafasan sederhana dan teknik relaksasi menghasilkan
manfaat terapi seperti detak jantung yang tenang, menurunkan tekanan
darah dan tingkat hormon stress. relaksasi nafas dalam dapat
meningkatkan aktivitas baroreseptor sebagai prosesnya memberi
impuls aferen mencapai pusat jantung, Heru (2013) selanjutnya
meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis dan melepaskan
hormon asetilkolin yang meningkatkan permeabilitas ionkalium di SA
node sehingga menurunkan denyutan di SA node, penurunan transmisi
impuls akan menurunkan denyut jantung, volume sekuncup dan curah
jantung. Maka dapat dibuktikan bahwa adanya pengaruh relaksasi
nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil
hipertensi.
4. KESIMPULAN
Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tensi antara
sebelum dan sesudah diberi terapi nafas dalam, ada perbedaan tekanan darah sebelum dan
sesudah diberi terapi yoghurt, jadi ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah
diberi teh rosella.ketiga perlakuan tersebut sama ada pengaruhnya terhadap penurunan
tekanan darah, tetapi jika kita bandingkan dari ketiga perlakuan tersebut hasilnya adalah
tidak ada perbedaan tekanan darah pada responden sesudah diberi terapi nafas dalam, teh
rosella maupun yoghurt. Dengan demikian ketiga perlakuan tersebut tidak ada yang lebih
efektif , ketiganya sama efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary, et al. 2005. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
Dalimartha S.2008. Care You Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus
Dossey, Tierney Lawrence M, Mc phee Stephen J, 2005. Diagnosis dan Terapi kedokteran (Penyakit
Dalam) Current medical Diagnosis dan Treatment. Buku Satu Jakarta, Salemba Medika.
Fadlun, Achmad Feryanto. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis, Jakarta : Salemba Medika
Fraser, Diane M, Margaret A Cooper. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC
Fraser, Diane M,. 2011. Buku Saku Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta : EGC
Hasibuan, Vera Triastuti. 2011. Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Nutrisi Yang Dibutuhkan
Untuk Memelihara Status Kesehatan Di Poliklinik Hipertensi RSUP H. Adam Malik Medan.
Skripsi. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/26922 diakses pada tanggal 20 Juni
2013
Heru Suwardianto, 2011. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Ismudiati, Mestika. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Izzo, Joseph L,. Sica, Domenic,. & Black, Hendry R. (2008). Hypertension Primer: The essentials of
High Blood Pressure Basic Science, Population Science, and Clinical Philadelphia. USA.
Lippincott Williams & Wilkins
Lemenshow, .2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
Lingga, Lanny. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta. Salemba Medika.
Nur Salam, (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan, Renika Cipta Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rieske, Kent R. (2005).Breathing Exercises Reduce High Blood Pressure: Mechanical Engineering
Principles
Provide
a
Solution
for
High
Blood
Pressure(Hypertension).http://www.biblelife.org/breathing.htm. diakses pada tanggal 15
November 2012.
Rhiki Sekti Utari, Poppy Suryaatmaja Widyanto, Anne helistya, 2009. Rosella Aneka Olahan khasiat
dan Ramuan. Edisi 4 Jakarta, Penerbit Swadaya.
Suyitno, 2011. Pengaruh Relaksasi Pernafasan Terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Lamongan. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Stikes-Poltekkes Majapahit Mojokerto.
Yogiantoro, M. (2006). Hipertensi Esensial. Dalam : Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibarata, M., dan Setiati, S. (2006). Buku Ajar Penyakit Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4.
Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Download