struktur pertanian

advertisement
MATERI KULIAH
`SOSIOLOGI PERTANIAN`
SEMESTER GENAP T. A. 2014/2015
(2 /0 SKS)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI 9 :
STRUKTUR SOSIAL_STRUKTUR
PERTANIAN
INTRODUKSI
• STRUKTUR SOSIAL akan membentuk kerangka
bagi berkembangnya struktur pertanian
• Struktur sosial yang feodal, kapitalis, dan
sosialistik akan menghasilkan kondisi yang sangat
berbeda dalam hal kepemilikan lahan, sistem
organisasi kerja dan bentuk pertanian
• Selain struktur sosial masyarakat, tujuan ekonomi
masyarakat juga memiliki peran yang sangat
penting (ex, kekayaan, dasar pemenuhan
kebutuhan, tabungan hari tua, kekuasaan, dan
martabat)
INTRODUKSI (LANJUTAN)
• STRUKTUR PERTANIAN dapat menggambarkan
suatu sistim yang komplek dimana struktur
tersebut terdiri dari pola institusi, ekonomi,
organisasi sosial, dan etika yang terdapat dalam
sektor pertanian dan daerah pedesaan yang
berorientasi pada sistim sosial dan ekonomi
(Kuhren cit. Planck, 1993)
PENGGEMBALAAN BERPINDAH
Ada dua sistem penggembalaan berpindah :
1. SISTIM TRANCHUMANCE
Sistim ini ditandai oleh imigrasi secara periodik
kawanan hewan milik orang yang hidup
menetap. Kawanan hewan itu berpindahpindah diantara dua daerah yang iklimnya
sangat berbeda (pegunungan dan dataran
rendah). Umumnya berlokasi di daerah
marginal dan tidak perlu memberi makan
ternak dalam kandang pada musim dingin.
PENGGEMBALAAN BERPINDAH
(LANJUTAN)
2. SISTIM PASTORAL NOMADISM
Penggembalaan oleh kelompok sosial
(suku atau keluarga besar) dengan hewan
gembalanya melewati wilayah suku berupa
padang rumput yang umumnya dimiliki
atas dasar tradisi dan kekuasaan, bukan
atas dasar hukum.
BEBERAPA NOTA
 Pada
penggembalaan berpindah, ternak tidak
hanya dipandang sebagai dasar pemenuhan
kebutuhan sendiri namun juga sebagai cadangan
makanan dalam kehidupan mengembara
(nomadik)
 Penggembalaan
berpindah yang bijaksana sangat
penting bagi reklamasi daerah marginal dan juga
untuk rute perjalanan dan perdagangan
tradisional
PERLADANGAN BERPINDAH
• Perladangan berpindah ialah suatu jenis
pertanian dengan lahan yang ditanami berpindah
secara berkala, sehingga lahan yang telah
dipanen sebelumnya dibiarkan bera dan menjadi
hutan kembali.
• Di Indonesia perladangan berpindah masih bisa
ditemui di sebagian daerah Sulawesi, Kalimantan,
Irian dan sebagian kecil Sumatra.
• Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh
kelompok kelompok sosial (suku), dan ketua suku
mempunyai wewenang untuk menentukan lahan
mana yang bisa dimanfaatkan oleh setiap
keluarga
• Pembagian tugas antar gender
PERTANIAN FEODALISTIK
•
•
Feodalisme dalam pengertian ini dikaitkan
dengan “stratifikasi sosial” yang ditandai
dengan perbedaan kekayaan, pendapatan,
kekuasaan dan martabat
Secara umum ada dua tipe pertanian
feodalistik yaitu
 feodalisme persewaan dan
 Latufundia (hacienda).
FEODALISME PERSEWAAN
• Penggunaan lahan, pajak atau kekuasaan ekonomi
merupakan dasar bagi para pemilik lahan (tuan tanah)
untuk menguasai petani dan mereka yang tidak
memiliki lahan.
• Petani dan orang yang tidak berlahan (landless) tidak
memiliki pilihan lain untuk mempertahankan hidupnya,
sehingga terpaksa membayar sewa yang tinggi
• Bagi tuan
tanah, lahan adalah kekayaan untuk
disewakan dan sekaligus memberikan martabat dan
kekuasaan karena ketergantungan penyewa juga
mencakup kehidupan pribadinya dan memaksa
penyewa untuk patuh dalam segala keadaan
LATIFUNDIA (HACIENDA)
• Latufundia adalah pemilikan lahan yang luar
biasa luasnya. Saat ini hanya terdapat di
negara-negara Amerika Latin.
• Bentuk yang paling banyak dijalankan adalah
hacienda yang berasal dari UU kolonial yang
memperbolehkan berlangsungnya kerja paksa
atau pemberian hadiah lahan bagi jasa
kemiliteran
LATIFUNDIA (HACIENDA) ... LANJUTAN
• Hacienda adalah kesatuan sosial dan ekonomi yang
sama dengan satu negara kecil, hidup secara
swasembada dan memenuhi kebutuhan ekonomi
sendiri (autarki) berada di bawah pelindung (patron)
• Hacienda juga meliputi padang rumput, perkebunan
dan hutan. Penguasa umumnya mendapat pelayanan
dari pekerja penyewa, pemukim, penggembala,
pengelola dan lain-lain, dan sebaliknya dia juga
menyediakan fasilitas-fasilitas sosial ekonomi walaupun
dengan standar yang sangat rendah
PERTANIAN KELUARGA
• Dalam pertanian keluarga, hak milik dan hak pakai ada
di tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan
pekerjaan dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan
pertanian, dan dengan demikian tidak terikat kepada
kelompok sosial yang lebih besar
• Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial
pedesaan sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor
produksi, kemakmuran dan tempat tinggal
• Ada korelasi antara besarnya pertanian dan
kemampuan tenaga kerja. Keadaan ideal ialah apabila
pertanian itu cukup besar bagi keluarga itu untuk
melakukan semua pekerjaan sendiri dan dapat
memenuhi segala kebutuhan
PERTANIAN KAPITALISTIK
•
•
•
Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di
negara yang sedang berkembang adalah
“perkebunan”.
Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang
bersekala besar yang mengutamakan tanaman
tahunan misalnya pohon, semak atau perdu,
seringkali sistim penanamannya satu jenis
(monokultur)
Hasilnya biasanya diolah secara industri di
pabrik pengolahan perkebunan itu sendiri dan
diarahkan untuk ekspor misalnya tebu, pisang,
teh, cengkih, kelapa sawit dan sebagainya
PERTANIAN SOSIALISTIK
• Berdasarkan ideologi sosialistik, pemikiran
pribadi atas lahan mengarah pada pemerataan
• Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahawa
pertanian kecil telah ketinggalan oleh kemajuan
teknik dan oleh karena itu harus digabungkan
dengan unit-unit ekonomi yang besar.
• Tujuan jangka panjang dari hal tersebut adalah
menghapuskan perbedaan antara pola kehidupan
industri dan pertanian yang saat ini belum
tercapai
PERTANIAN SOSIALISTIK (LANJUTAN)
• Contoh pertanian sosialistik adalah sistem
pertanian kolkhoz di Rusia, pengendalian
produksi dibawah pengaruh negara namun
negara tidak diharuskan menanggung resiko
ekonomi.
• Negara
dapat
mempengaruhi
dan
mengarahkan
tingkat
upah
maupun
pembentukan dan pengalihan modal dengan
menentukan quota pengiriman dan harga.
BEBERAPA KELEMAHAN PERTANIAN
SOSIALISTIK
• Beberapa kelemahan sistem pertanian
sosialistik, dilihat dari sudut pencapaian
produksi :



Perusahaan tani harus menerima setiap orang yang
mencari pekerjaan karenamereka mempunyai hak
atas pekerjaan walaupun mereka sebenarnya tidak
ataukurang diperlukan
Pengawasan, waktu dan birokrasi sangat komplek
Tingkat produksi relatif rendah jika dibandingkan
dengan negara industri
PERTANIAN KOLEKTIF
• Di dalam pertanian sosialistik, produksi telah
diserahkan kepada rakyat dan produksi
direncanakan oleh negara.
PERTANIAN KOLEKTIF umumnya bukan hanya
merupakan sistim ekonomi tetapi lebih
merupakan
pandangan
hidup
secara
keseluruhan, berdasarkan politik, etika atau
agama.
STOP
Any Question??
Download