Penyakit ginjal kronis pada Odha

advertisement
Penyakit ginjal kronis pada Odha
Oleh: hivandhepatitis.com, 2 Oktober 2007
Sebagaimana Odha hidup lebih lama akibat terapi antiretroviral (ART) yang efektif, mereka mempunyai
lebih banyak waktu untuk mengembangkan penyakit kronis, termasuk penyakit hati dan ginjal. Para
peneliti dari Fakultas Kedokteran Mount Sinai mempresentasikan data dari penelitian penyakit ginjal
kronis (Chronic Kidney Disease/CKD) di antara pasien Odha dalam jurnal AIDS edisi 1 Oktober 2007.
“Penyakit ginjal adalah komplikasi HIV yang penting, terutama dalam populasi minoritas,” para penulis
menulis. Mereka mencatat bahwa antara 1999 dan 2003, lebih dari 4.000 kasus penyakit ginjal stadium
akhir yang baru (end-stage renal disease/ESRD) dihubungkan dengan penyakit HIV di AS, dengan lebih
dari 90% kasus ini terjadi pada orang berkulit hitam.1
Mereka menambahkan bahwa walau ART memperbaiki kelanjutan nefropati terkait HIV (kerusakan
ginjal), ART mungkin meningkatkan risiko CKD ko-morbid atau nefrotoksisitas (toksisitas ginjal) terkait
obat.
Pada awal tahun ini, kelompok penelitian EuroSIDA mengamati prevalensi rendah penyakit ginjal kronis
dalam kohort yang kebanyakan pasien kulit putih pengguna ART.2 Tetapi, tingkat penyakit ginjal
diketahui lebih tinggi di antara pasien berkulit hitam.
Para penulis penelitian ini berusaha menjelaskan prevalensi CKD di antara pasien di pusat AIDS di
Mount Sinai, yang melayani East Harlem, New York, AS, populasi besar klinik dengan pasien minoritas.
Para peneliti mengumpulkan data lintas seksi untuk semua pasien orang dewasa, termasuk informasi
demografi, kreatinin dalam darah, analisis urin, antibodi virus hepatitis C (HCV) dan status antigen
permukaan virus hepatitis B (HBV), jumlah CD4, dan viral load HIV. Data tambahan dikumpulkan pada
pasien dengan CKD, termasuk riwayat diabetes atau hipertensi, rejimen ART, dan penggunaan unsur antihipertensi (obat untuk menurunkan tekanan darah).
Hampir 90% di antara 1.239 pasien yang terlibat adalah berkulit hitam dan sepertiganya berusia di atas 50
tahun. Seperempat memiliki jumlah CD4 di bawah 200 dan kurang lebih separuhnya mempunyai viral
load terdeteksi.
CKD didefinisikan sebagai proteinuria (protein dalam urin) atau penurunan fungsi ginjal sebagaimana
yang diindikasikan oleh tingkat glomerular filtration (GFR) kurang dari 60ml/min per 1,73m2.
Hasil
• Seluruhnya, 192 pasien (15,5%) mempunyai penyakit ginjal kronis atau stadium akhir
• 51 pasien (4,1%) mempunyai ESRD, termasuk tujuh penerima cangkok ginjal.
• Kurang lebih 10,5% dari 934 pasien yang mempunyai hasil analisis urin mempunyai protein dalam
urin 1+ atau lebih, termasuk 68 pasien yang mempunyai GFR 60ml/min per 1,73m2 atau lebih
(stadium 1-2).
• 30 pasien dengan proteinuria dan 43 tanpa proteinuria mempunyai GFR kurang dari 60ml/min per
1,73m2 (stadium 3-5).
• Faktor yang secara independen memprediksi CKD adalah:
- usia yang lebih tua;
- ras kulit hitam;
- koinfeksi HCV;
- jumlah CD4 yang lebih rendah.
• Viral load HIV tidak terdeteksi adalah lebih umum di antara pasien dengan CKD, bertentangan dengan
penelitian sebelumnya.
• Di antara 129 pasien dengan CKD prastadium akhir yang data klinisnya tersedia:
- 77 (55%) hipertensi;
- 26 (20%) diabetes;
- Hanya 26% memakai enzim penghambat pengganti angiotensin atau penghambat reseptor
angiotensin.
Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Penyakit ginjal kronis pada Odha
- Lebih dari 84% memakai ART.
- 41 memakai trimetoprim (yang mungkin mengganggu pengeluaran kreatinin tubular), yang
kebanyakan mempunyai proteinuria atau GFR rendah.
- Tidak ada pasien dengan CKD diberi unsur antimikroba nefrotoksik lain.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, penulis peneliti menulis, “Data ini memberi kesan bahwa penyakit ginjal kronis
tetap sebagai komplikasi infeksi HIV yang umum di masa ART.”
Mereka menambahkan bahwa temuan ini “menyoroti kebutuhan peningkatan kesadaran tentang CKD,
terutama di populasi minoritas…Pengenalan yang lebih dini memfasilitasi diagnosis dan pengobatan
penyebab yang dapat disembuhkan, antisipasi komplikasi, dan persiapan untuk dialisis atau
pencangkokan pada pasien dengan pengembangan penyakit.”
Ringkasan: Chronic Kidney Disease in People with HIV
http://www.hivandhepatitis.com/recent/2007/100207_b.html
Sumber: CM Wyatt, JA Winston, CD Malvestutto, and others. Chronic kidney disease in HIV infection: an urban epidemic. AIDS 21(15): 2101-2103.
October 1, 2007.
Referensi:
1. US Renal Data System (USRDS). USRDS 2005 Annual Data Report: Atlas of end-stage renal disease in the United States. Bethesda, MD, USA:
National Institutes of Health, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2005.
2. Mocroft A, Kirk O, Gatell J, and others (EuroSIDA Study Group). Chronic renal failure among HIV-1-infected patients. AIDS 2007; 21:1119-1127.
–2–
Download