pengelolaan laboratorium lingkungan

advertisement
PENGELOLAAN
BAHAN KIMIA
Pentingnya Suatu Perusahaan Dalam
Mengelola Bahan Kimia:
•
•
•
•
Penghematan biaya bagi perusahaan
Mengurangi pencemaran lingkungan
Meningkatkan mutu produk dan menjadi
lebih kompetitif
Meningkatkan keselamatan dan kesehatan
para pekerja
Hal-hal Penting dalam Peraturan Pengelolaan
Bahan Kimia
Hal-hal penting yang harus diperhatikan termasuk tata
cara/aturan dan prosedurnya mengenai:
1.Pengadaan bahan kimia, distribusi dan penyimpanan
2.Pemantauan Lingkungan
3.Pengurusan, pemeliharaan dan inspeksi
4.Perlindungan personel, perlengkapan, dan peralatan
5.Catatan untuk pembuangan limbah
6.Pemberian tanda dan label
7.Pelatihan dan informasi
Langkah Pendekatan Dalam
Pengelolaan Bahan Kimia
1. Mengenali Daerah-daerah Rawan (Hot Spot)
Tempat-tempat untuk melakukan pengamatan dalam
hal penyimpanan, penanganan, penggunaan dan
pembuangan bahan kimia yang tidak efisienuntuk
penghematan biaya
Perhatian secara khusus pada tahapan-tahapan :
Pembelian, penyimpanan, penanganan dan
pengolahanbertujuan untuk menemukan
ketidakefisienan, pemborosan, kerugian & resiko
BAHAN KIMIA
PERUSAHAAN
BAHAN KIMIA
DALAM
PRODUK
PEMBELIAN
PENYIMPANAN
PENANGANAN
&
PEMINDAHAN
PENGOLAHAN
(PROSES
PRODUKSI)
BAHAN KIMIA
DALAM
LIMBAH
PADAT,
LIMBAH
BAHAN CAIR
DAN GAS
BUANG
Hasil pengamatan lokasi “Hot Spot”
Area/tempat di Pabrik
Pengamatan
Perhitungan Kerugian dan/atau
ancaman bahaya
1. Gudang pengiriman dan gudang
bahan kimia
- Kantung kemasan kalsium karbonat
rusak sebelum dan selama
pembongkaran ke dalam gudang
bahan kimia
- Berapa banyak bahan-bahan( =
biaya) yang dapat dihemat dengan
mengubah prosedur untuk
meminimalkan kerugian?
- Berapa banyak kualitas produksi
kualitas produk dapat ditingkatkan
dengan mengurangi pasokan bahan
baku yang tidak murni atau telah
terkontaminasi?
2. Dapur pencelupan
- Tumpahan zat warna di sekitar
timbangan
- Berapa banyak bahan-bahan(=biaya)
yang dapat dihemat dengan mencegah
terjadinta pencampuran yang salah?
3. Ruang Produksi
- Penyimpan larutan yang mudah
terbakardekat dengan mesin.
- Wadah pelarut yang tutupnya
terlepas
- Tumpahan material selama
pencampuran.
- Apakah kegunaan bahan tersebut
menimbulkan bahaya serius bagi
kesehatan manusia tau lingkungan?
Daptkah potensi bahaya ini
diminimalkan atau bahkan dapat
dicegah sama sekali dengan
mengubah jenis bahan atau dengan
menggunakan bahan-bahan alternatif
lainnya?
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA




PEMBELIAN
PENYIMPANAN
PENGGUNAAN
PEMBUANGAN
PEMBELIAN



Hitung dengan seksama jumlah yang dibutuhkan
agar tidak sisa terlalu banyak, sehingga bila
disimpan dapat melampaui batas kedaluwarsa
Tulis dengan teliti spesifikasi dan batas
kedaluwarsanya, bahan jangan diterima bila tidak
sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
Jangan diterima bila kemasan reagen sudah rusak
PENYIMPANAN
Teknik penempatan barang untuk persediaan
yang dapat menjamin dapat tercegahnya
kehilangan isi dari wadahnya, perubahan
sifat fisika dan kimia, terjadi interaksi antara
materi bahan, dan dapat tercegah dari
bahaya kecelakaan yang ditimbulkan dari
bahan yang disimpan
Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan kimia harus disimpan
berdasarkan jenis bahaya dan bukan
berdasarkan alphabet-huruf.
MENGAPA ?
Penyimpanan Bahan Kimia
- Acetic anhydride + Acetaldehyde
- Copper (II) sulphide + Cadmium chlorate
-Hydrogen peroxide + Iron (II) sulphide
Semua kombinasi ini akan mengakibatkan
ledakan atau reaksi eksotermis !!!
Peraturan Dasar Mengenai Penyimpanan
Bahan Kimia



Banyak Perusahaan saat ini yang menggunakan
bahan kimia dengan berbagai macam bahan
beracun, korosif, pereaksi dan bahan mudah
terbakar.
Apabila bahan bahan tersebut disimpan menjadi
satu dalam satu wadah yang mudah pecah, ada
kemungkinan resiko pecah dan bahan tersebut
mengalir dan merembes ke lingkungan.
Diperlukan penyimpanan secara baik, praktis
dan rapi serta penanganan yang bijak dan juga
konstruksi dan fasiltas bangunan laboratorium
yang memadai.
Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun di Lapangan
1 Zat asam dan basa, pengoksidasi bahan kimia dan
campuran air pereaksi digolongkan dalam kelompok bahan
kimia yang saling berlawanan dan apabila bahan-bahan
tersebut bercampur satu sama lain, bisa menimbulkan
reaksi terbentuknya racun atau menimbulkan gas panas,
letusan atau menyala secara tiba-tiba. Oleh karena itu,
penyimpanan secara berhati-hati sangat diperlukan untuk
bahan-bahan kimia tersebut untuk mengurangi resiko dari
reaksi yang ditimbulkan antara bahan-bahan kimia tersebut
dan menempelkan label pada masing-masing lemari
penyimpan dengan kelompok bahan berbahaya dan beracun
pada masing-masing bahan.
2. Metal azides, eter dan bahan kimia pembentuk peroksida
lainnya, logam picrates dan asam picric, asam perchloric
dan cairan ammoniacal silver dikatagorikan sebagai bahan
kimia yang mudah meledak. Beberapa kelompok lain
mungkin juga bisa meledak apabila bahan-bahan tersebut
bercampur satu sama lain atau bahan-bahan tersebut
menjadi tidak stabil selama penyimpanan. Untuk itu, perlu
dilakukan penanganan yang sangat teliti untuk
penyimpanan bahan-bahan yang tergolong bahan kimia
yang mudah meledak dengan meminimalkan dalam
penggunanaannya dan menyimpan secara terpisah satu
sama lain.
Penyimpanan dan Penanganan Bahan Kimia
Berbahaya dan Beracun
Kagori
Bahan Kimia
Zat Asam dan Bassa
Bahan Kimia
Bahan Kimia
yang saling
Pengoksidasi
berlawanan
Campuran Airpereaksi
Logam Azides
Bahan kimia
yang
cenderung
mudah
meledak
Eter dan bahan
kimia pembentuk
Peroksida lainnya
Peyimpanan/Penanganan
Simpan asam kuat dan bassa secara terpisah dalam pemisah terbuat dari
bahan anti korosif.
Simpan pengoksidasi jauh dari alkali, azida, nitrit, bahan organik
(termasuk asam aseton), bubuk logam dan carbon aktif.
Simpan secara terpisah dari bahan-bahan kimia tersebut selama
penyimpanan dan pemakaian.
Pada saat cairan azide dimasukkan kedalam saluran, campuran cairan
bisa bereaksi dengan pipa timah dan tembaga dan akan menimbulkan lead
explosive atau copper azide salts. Apabila anda harus menggunakan
cairan azide, ganti pipa logan dengan bahan PVC atau bahan pipa selain
Bahan in adalah bahan kimia yang sangat berbahaya, dan disarankan
untuk tidak menggunakannya
Logam Picrats and
Asam Picric
idem
Asam Perchloric
idem
Cairan Pembersih
Ammonical Siver
idem
Lemari Asam – Bukan Tempat
Menyimpan Bahan Kimia !!!
Komponen Penyimpanan Bahan Kimia yang
Aman dan Efektif





Membuat daftar bahan kimia yang disimpan.
Menempel lemari penyimpan bahan kimia
berbahaya dan beracun ke tembok.
Menutup dan mengunci pintu lemari penyimpan.
Menyediakan pemisah bebas korosif untuk cairan
mudah terbakar, zat asam inorganik terkonsentrasi
dan cairan basa panas.
Menyediakan alat pemadam kebakaran dekat
dengan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia.
BERDASARKAN TEMPAT






RUANGAN HARUS MEMPUNYAI SIRKULASI UDARA
YANG BAIK, BILA MEMUNGKINKAN ADA PENDINGIN
RUANGAN YANG MEMADAI, TIDAK BOLEH GELAP
TIDAK BOLEH KENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
ADA ALMARI ASAM
ADA RAK/ALMARI REAGEN, DISUSUN YANG RAPI
BILA MEMUNGKINKAN RUANGAN LEBIH DARI SATU
First in, first out
Tipe-tipe Penyimpanan
Rak-Rak
Rak yang paling rendah
jangan dipakai untuk
area pengambilan
bahan kimia.
Lindungi botol bahan
kimia dari jatuh dari rak
dengan memberi
pagar pengaman.
BERDASARKAN SIFAT




Kelompokan bahan-bahan kimia yang akan
disimpan sesuai dengan sifatnya, agar tidak terjadi
interaksi antara bahan yang satu dengan bahan
yang lainnya:
->Asam–basa–mudah terbakar/meledak
-> Kristal – larutan
Bahan bersifat korosif harus diletakan dibawah
batas mata
Bahan dengan titik didih <400C simpan dalam almari
es
Bila label aslinya sudah rusak/ tidak jelas, beri label
baru
PENGGUNAAN




Ambil secukupnya bahan yang akan dipakai, jangan
berlebihan, wadah segera ditutup kembali.
Tidak boleh langsung diambil dengan pipet masuk
kedalam botol (bila cairan)
Kelebihan bahan yang diambil tidak boleh
dimasukkan kembali dalam wadah aslinya
Beri label yang jelas dari hasil pembuatan reagen
yang baru
LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN







Perbaiki semua tutup yang rusak untuk menghindari penguapan.
Pastikan kemasan material tidak rusak pada saat pengiriman dan
penyimpanan.
Kembalikan Pengemasan yang rusak atau bahan-bahan yang
mengalami penurunan kualitas kepada pemasok.
Lakukan inspeksi secara teratur dan jagalah kebersihan di ruang
penyimpanan untuk menghindari kontaminasi bahan-bahan.
Simpan wadah untuk bahan kimia yang berbahaya pada lubang
penampung ( catchpits ) untuk menampung tumpahan yang tidak
sengaja.
Tempatkan drum bahan kimia pada rak yang ditinggikan dan
masukkan pipa logam atau plastik untuk memindahkan material
ke wadah yang lebih kecil dengan nyaman.
Segera bersihkan tumpahan untuk mencegah pencampuran tak
disengaja yang dapat menyebabkan nyala api atau ledakan.
•
•
•
•
•
•
•
Sediakan ventilasi yang cukup untuk menjaga
kelembaban,suhu,konsentrasi asap dan uap pada tingkat yang
rendah.
Pastikan lantai tempat menyimpan bahan-bahan kimia terbuat dari
material yang tidak rembes ( misalnya semen,beton)untuk mencegah
kontaminasi terhadap tanah dan air tanah bila terjadi penumpahan.
Pengawasan & Pembatasan akses ke ruang penyimpanan agar dapat
memantau penerimaan dan pengambilan bahan-bahan kimia.
Pastikan semua wadah bahan kimia sudah tertutup rapat.
Kategorikan penyimpanan bahan-bahan kimia dalam kelompok yang
sesuai untuk menhindari kemungkinan terjadinya reaksi antar zat (
uap) yang dapat menyebabkan kebakaran/ledakan.
Pastikan bahwa bahan-bahan kimia yang mudah terbakar (misalnya
pelarut organik) tidak terpapar lansung pada sinar matahari sehingga
terhindar dari kebakaran akibat reaksi antara pelarut & sinar matahari.
Simpan bahan kimia di ruang yang telah ditentukan & terpisah secara
fiksi dari ruang produksi dan bahan bengkel yang terdapat sumbersumber nyala api (misalnya generator,transormator,peralatan).
•
Penyediaan peralatan pelindung diri yang sesuai bagi para pekerja
dan prosedur untuk menggunakan,menyimpan dan merawatnya
dengan baik.
•
Instruksi para pekerja untuk menhindari penggunaan alat-alat yang
sama (misalnya,gayung,sekop,ember)untuk menimbang dan
memindahkan agar bahan kimia yang tersimpan tidak terkontaminasi.
•
Gunakan bentuk butiran daripada bubuk halus untuk mengurangi “
keadaan berdebu”
•
Pemindahan bahan-bahan kimia dalam suatu sistem tertutup untuk
menghindari tersebarnya uap,tumpuhan dan kecelakaan.
•
Sediakan kereta,troli dorong, dan alat transport sederhana lainnya
untuk memindahkan material untuk mencegah kecelakaan dan
tumpahan yang dapat dengan mudah terjadi bila diangkut secara
manual/biasa.
•
Pasang tanda-tanda peringatan yang menggambarkan langkahlangkah di tempat bahan-bahan kimia yang berbahaya ditangani.
Pembuangan/Pengelolaan Limbah
 Pengelolaan limbah bahan kimia
kedaluwarsa dapat digolongkan dalam
limbah B3.
Kalau mau dibuang?
Pembuangan limbah harus dilakukan
sesuai dengan aturan yang berlaku
Definisi Limbah
Limbah = produk buangan
yang telah dipakai
Limbah bahan kimia =
buangan bahan kimia yang
telah dipakai, campuran
bahan kimia, barang yang
belum dipakai namun
sudah rusak
Pengelolaan Bahan Kimia yang Tumpah






Bedakan antara tumpahan “mayor/dalam jumlah besar” dan
“minor/dalam jumlah kecil”.
Tumpahan mayor memerlukan bantuan penanganan darurat sesegera
mungkin. Apabila terjadi tumpahan dalam jumlah besar di laboratorium,
staf laboratorium mungkin dalam bahaya karena terkena tumpahan
bahan kimia dan ada resiko kebakaran yang serius.
Perlu mempersiapkan rencana evakuasi dan memberikan pelatihan
kepada anggota tim yang bertanggung jawab tentang penanganan
apabila dalam keadaan genting.
Tumpahan bahan kimia dalam jumlah sedikit bisa dibersihkan oleh staf
lab dengan fasilitas yang tersedia.
Pelatihan tentang tanggap darurat terhadap bahan kimia yang tumpah
harus di buat secara berhati-hati untuk membedakan antara tumpahan
mayor dan minor. Banyak staf laboratorium bisa dengan mudah
membersihkan tumpahan 500 mm cairan sodium hidroksida 25%.
Perlu menghubungi instansi pemerintah terkait apabila terjadi
tumpahan bahan kimia yang mengalir ke badan air.
Tanggap Darurat terhadap Bahan Kimia
yang tertumpah
Evakuasi:
- Peringatkan/beritahu staf yang lain dan bantu mereka untuk meninggalkan tempat.
- Tanpa membahayakan diri sendiri, bersihkan luka dengan air, buka pakaian yang
terkena tumpahan/terkontaminasi dan apabila terkena kulit atau mata, bilas kulit dan
mata dengan air selama 15 menit. Apabila seseorang telah terluka atau terkena
bahan kimia beracun, hubungi (TELEPON GAWAT DARURAT) and cari bantuan
medis secepatnya.
- Tinggalkan lokasi yang terkena tumpahan.
Isolasi Lokasi:
- Tutup semua pintu dan isalosi lokasi tersebut.
- Cegah orang-orang untuk memasuki lokasi yang terkena tumpahan.
Melapor:
- Dari tempat yang aman, hubungi PETUGAS GAWAT DARURAT
Laporkan keadaan darurat dan berikan informasi mengenai
* Nama anda, lokasi, dan nomor telepon
* Lokasi yang terkena tumpahan
* Nama and jumlah bahan kimia yang tumpah
* Luas area yang berbahaya
* Jalan yang aman menuju lokasi tumpahan
- Siap dekat pesawat telepon
- Layanan Gawat Darurat akan merespon untuk menetralisir tumpahan atau
membersihkannya dan menyediakan bantuan medis.
Checklist Jenis Limbah
Apakah limbah tersebut termasuk dalam
Peraturan di Indonesia sebagai Limbah berbahaya
dan beracun?
Apakah ia korosif?
Apakah ia mudah menyala atau terbakar?
Apakah ia mudah
bereaksi?
Apakah ia beracun atau sangat berbahaya
dan beracun?
Apabila jawabannya "Ya" untuk
semua pertanyaan, berarti ia
adalah limbah Berbahaya dan
Beracun.
Apabila jawabannya "Tidak”
untuk semua pertanyaan, artinya
bukan limbah berbahaya dan
beracun.
Limbah Bahan Kimia
Penggunaan Bahan Kimia
Merupakan salah satu sumber penghasil
limbah cair, padat dan gas yang
berbahaya bila tidak ditangani secara
benar.
Sumber Limbah
􀂙 Bahan baku kadaluarsa
􀂙 Bahan habis pakai (medium biakan
yang tidak terpakai)
􀂙 Produk proses di laboratorium (sisa
spesimen)
􀂙 Produk upaya penanganan limbah
(jarum
suntik sekali pakai
setelah disterilkan) laboratorium
klinik
Tahapan Identifikasi Limbah
Mencocokkan
jenis limbah B3 atau bukan.
Bila tidak cocok, periksa karakteristik limbah;
- Mudah meladak
(organik,peroksida)
- Mudah terbakar
(flash point <600C)
- Reaktif
- Beracun
(LD 50 <50mg/kg BB)
- Menyebabkan Infeksi
- Bersifat Korosif
Bila tidak cocok, lakukan uji toksikologi dengan LD50
dibawah ambang batas yang telah ditetapkan
Pengumpulan Limbah Bahan Kimia
􀂙
􀂙
􀂙
􀂙
􀂙
Limbah Bahan Kimia dikumpulkan dan
dibuang dalam wadah terpisah menurut
tipe bahan kimia yang berkaitan
Wadah diberi label (A-J)
Dengan label A-J dipastikan bahan kimia
yang terkumpul dalam satu kategori
tidak bereaksi satu sama lain
Pengecekan untuk kandungan asam dan
basa,
Sebelum dikumpulkan, lakukan
penetralan. Sediakan larutan penetral
Klasifikasi Pengumpulan Limbah
Bahan Kimia
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa
organik dalam larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan
senyawa organik dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian
kandungan kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam
berat dan larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus
dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
Pesyaratan Wadah
􀂙
􀂙
􀂙
Harus dalam kondisi baik, tidak rusak,
bebas dari korosi dan kebocoran.
Bentuk, ukuran dan bahan wadah
harus
sesuai dengan
karakteristik limbah B3
yang
hendak dikemas.
Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP
atau PVC), atau bahan logam (teflon,
baja, karbon, SS304, SS316 atau
SS440) dan tidak bereaksi dengan
limbah B3 yang disimpannya.
Prinsip Pengemasan Limbah B3
􀂙
􀂙
􀂙
􀂙
􀂙
Limbah yang tidak saling cocok,
disimpan dalam kemasan berbeda.
Jumlah pengisian volume limbah harus
mempertimbangkan terjadinya
pengembangan volume, pembentukan
gas atau kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
Ganti kemasan yang mengalami
kerusakan permanen (korosi atau bocor)
dengan kemasan lain.
Kemasan yang telah berisi limbah
ditandai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Kegiatan pengemasan, penyimpanan
dan pengumpulan harus dilaporkan
sebagai bagian pengelolaan limbah.
Pembuangan limbah:
Kewajiban penghasil limbah B3 (PP – 18/1999)








Dilarang membuang limbah scr langsung ke lingkungan
Dilarang melakukan pengenceran limbah
Melakukan reduksi, pengolahan dan penimbunan limbah sesuai
persyaratan
Diperbolehkan untuk melakukan pemanfaatan limbah oleh sendiri/pihak
lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Diperbolehkan untuk mengekspor, jika tidak ada fasilitas pengolahan
dalam negri.
Penyerahan ke pihak lain tidak mengurangi tanggung jawab penghasil
Dapat menyimpan palinglama 90 hari (jika limbah B3> 50 kg/hr) sblm
diserahkan ke pihak pemanfaat/pengolah
Mencatat jenis & jumlah limbah B3 yg dihasilkan, identitas
pengangkut/pemanfaat/pengolah. Catatan ini dilaporkan ke LH tiap 6
bulan
Pembuangan Limbah
Bagaimanapun, limbah
harus dikumpulkan dan
dikirim ke perusahaan
pengelola limbah
profesional.
Pembuangan?
􀂙 Hukum alam : tidak ada yang lenyap
(nothing vanishes).
􀂙 Ada kemungkinan mengubah material
dari satu bentuk ke bentuk
yang
lain.
􀂙 Tapi material asli dan material yang
telah diubah berada di lingkungan kita
􀂙 Manajemen limbah yang baik
mengurangi efek buruk dari material
terhadap lingkungan di masadatang
Perencanaan/ pengelolaan dapat
dikategorikan menjadi 2 kegiatan yakni:

Melakukan produksi bersih (clean production)

Pengolahan limbah
Produksi bersih
Produksi Bersih atau Cleaner Production adalah
:
 suatu strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terintegrasi untuk
mencegah dan atau mengurangi
terbentuknya limbah pada sumbernya
 pada keseluruhan siklus pembuatan suatu produk
sampai dengan upaya untuk menangani produk
tersebut setelah tidak diperlukan lagi
ATAU ...pelaksanaan ......
dengan penerapan konsep 3 R:
Reduce, Reuse & Recycle (mengurangi
terbentuknya limbah, menggunakan
kembali limbah dan mendaur ulang
limbah menjadi produk baru yang lebih
berguna)
INTI PELAKSANAAN
adalah,mencegah,mengurangi dan atau
menghilangkan terbentuknya limbah atau
pencemar pada sumbernya, diseluruh daur hidup
produk
dengan
menerapkan kebijaksanaan pencegahan,
penguasaan teknologi bersih atau teknologi akrab
lingkungan, serta perubahan mendasar dalam
sikap atau perilaku manajemen.
Perencanaan/ pengelolaan limbah
mempunyai tujuan al:




Meminimalisasi Limbah, baik dalam kuantitas
maupun kualitas
Memanfaatkan kembali barang yang telah
dipergunakan
Mengurangi pencemaran yang terjadi
Mencegah timbulnya dampak negatif, dan
memperbesar dampak positif.
ReUse Reagen/Bahan Kimia
Kedaluwarsa






Chek secara fisik apakah sudah ada
perubahan
Chek reaksi
Chek konsentrasi
Chek pengganggu/gangguan
Beri label baru sesuai kondisi
Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan
reagensia/bahan kimia
Chek reaksi



Apakah bahan tersebut masih dapat bereaksi
seperti semula,
Apakah sudah mengalami penurunan reaksi,
Apakah sudah tidak dapat bereaksi sama
sekali
Chek konsentrasi



Apakah konsentrasinya masih sama/ belum
berubah,
Apakah konsentrasinya sudah menurun
cukup banyak,
Apakah konsentrasi yang ada masih dapat
dipergunakan
Chek pengganggu/gangguan


Adakah bahan pengganggu/kontaminan,
Dapatkah pengganggu tersebut
diminimalisasi/dihilangkan
Beri label baru sesuai
kondisi








Beri label sesuai dengan kondisi yang ada pada
saat sekarang,
Nama bahan,
Sifat bahan,
Konsentrasi,
Unsur kelumit/pengganggu
Tanggal dibuat/pengecekan, dan pembuatnya,
Dll informasi yang diperlukan
Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan
reagensia/bahan kimia
Pengolahan limbah B3



Pengolahan secara Fisika/Kimia
- Stabilisasi/Solidifikasi
- Filtrasi dan Separasi
- Reduksi dan Oksidasi
- Evaporasi
Pengolahan Secara Biologi
- Aerobic/An-aerobic Digestion
- Composting
Pengolahan Secara Termal
- Insenerasi tanur putar/ tanur semen/katalitik
- peleburan gelas
- Oksidasi Termal
Pembuangan Limbah B3

1)
2)
3)
Manajer yang menangani bahan kimia perlu
melakukan beberapa langkah untuk menghindari
terjadinya pelanggaran peraturan sebagai berikut:
Membuat dan mematuhi peraturan mengenai
pengelolaan limbah laboratorium secara konsisten.
Peraturan tersebut juga harus memuat tentang
prosedur dan batasan-batasan tanggung jawab
anggota lab.
Laboratorium harus mempunyai staf yang
bertanggungjawab untuk mengkoordinir
pengelolaan bahan-bahan B3 dan mengetahui
tentang peraturan perijinannya.
Pemilihan Metode Pengolahan
HG
CN
Oksidasi
Pengolahan
Kolam (lab)
Penyerapan
Koagulasi ..…... 20
Ferrite………….31
(lain-lain)……….4
Serbuk-Fe……...2
Metode lain…….16
Netralisasi
Oksidasi
Penyerapan
F dan PO4
Koagulasi
Cr (VI)
Reduksi
W.C.
Gambar (data 1986)
Jumlah sekolah dimana
alat tersebut dipasang
(Penyerapan)
Logam Berat
Lumpur Endapan
Organik
Limbah Industri
Air Olahan
Saluran Pengolahan
Pembuangan Limbah yang telah diolah



Seluruh limbah cair dari produksi yang mengandung bahan
kimia yang telah diolah dan dibuang ke badan air harus
sesuai dengan baku mutu nasional dan daerah. Hal ini
dilakukan untuk melindungi air permukaan dan juga untuk
menjaga kualitas limbah cair dari sistem pengolahan
limbah.
Perlu dilakukan pengecekan kualitas air pada air limbah
yang telah diolah dengan mengambil sampel pada titik
akhir pembuangan.
Data pemantaun tersebut harus dicatat dan dilaporkan
kepada orang yang bertanggungjawab dalam hal ini.
Apabila kualitas air limbah yang telah diolah tersebut tidak
sesuai dengan nilai standar pembuangan limbah, segera
lakukan pengecekan untuk memastikan fungsi kerja
system pengolah limbah, dan langkah-langkah tertentu
yang harus diambil untuk menormalkan kembali fungsi
alat tersebut.
Pembuangan/Penimbunan Residu Pengolahan
Persyaratan Landfil Limbah B3


->Peraturan pemerintah no. 19/1994 dan
->Keputusan Kepala Bapedal no.Kep- 04/BAPEDAL/09/1995
Lokasi Landfill:
- bebas banjir 100 tahunan,
- bebas potensi bencana alam (longsor),
- tidak terdapat aquifer di bawahnya
- berjarak 500 m dari aliran sungai
- curah hujan kecil
Rancang Bangun Landfill
- Pelapisan dasar
-Pelapisan penutup akhir
Pembuangan/Penimbunan Residu Pengolahan:
Persyaratan Landfill Limbah B3


Persyaratan limbah yang boleh ditimbun dalam landfill:
- memenuhi baku mutu TCLP
- melalui proses stabilisasi/solidifikasi, insenerasi, pengolahan lainnya
- tidak bersifat flamemable, explosive, reaktif, infectious
- tidak mengandung zat organik >10%
- tidak mengandung radioakrif
- tidak berbentuk cair/lumpur
Persyaratan lokasi landfill
- Memiliki perencanaan, pemeliharaan, sistem deteksi kebocoran, drainase air
tanah
- Pemompaan/uji laboratorium leachete secara periodik
- Pelaporan tiap 3 bulan ke LH setempat
- Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan serta dampak yang timbul selama
30 tahun sejak ditutupnya landfill
Tidak Diperkenankan Bekerja di
Ruangan Yang Menggunakan Bahan
Kimia Sendirian
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Download