PEREMPUAN DALAM LINTAS SEJARAH (Studi Atas Peran Publik

advertisement
PEREMPUAN DALAM LINTAS SEJARAH
(Studi Atas Peran Publik Sahabiyah-Sahabiyah
di Masa Rasulullah SAW)
Syamzan Syukur
Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo
[email protected]
Abstract: The tradition of pre-Islamic Arabian society known as the position of women as
imperior. Prophet as a feminist fight for equality derarat (egalitarian) between men and
women. The struggle of the Prophet raise the dignity of women is very opposite to trasidi
Arab society. Many traditions and fi'li qauli recommending that treat women well. Even at
the time of the Prophet women taking a role in the public sphere-sphere were previously
considered taboo for women. As in politics known Aisha, Umm Salama, Safia Bint Abdul
Muttalib and others, in the field of education known in economics Aisha and Khadija bint
Khuwalid known.
Keywords : History, Public Role, Sahabiyah and The Prophet
Abstrak: Tradisi masyarakat Arab pra-Islam yang dikenal sebagai posisi perempuan
sebagai imperior. Nabi sebagai pertarungan feminis untuk kesetaraan derarat (egaliter)
antara laki-laki dan perempuan. Perjuangan Nabi mengangkat harkat dan martabat wanita
sangat berlawanan dengan trasidi masyarakat Arab. Banyak tradisi dan qauli fi'li
merekomendasikan bahwa memperlakukan wanita dengan baik. Bahkan pada saat
perempuan Nabi mengambil peran dalam masyarakat lingkup-lingkup yang sebelumnya
dianggap tabu bagi perempuan. Seperti dalam politik dikenal Aisha, Ummu Salamah, Safia
Binti Abdul Muthalib dan lain-lain, di bidang pendidikan yang dikenal dalam ilmu
ekonomi Aisha dan Khadijah binti Khuwalid dikenal.
Kata Kunci: Sejarah, Peran Publik, Sahabiyah dan Rasulullah
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
| 91
Tindakan Rasulullah Saw tersebut tentu
Pendahuluan
Rasulullah Saw sebagai rahmatan lil
sangat menyolok di tengah masyarakat
‘alamin (Q.S. al. Anbiya (21): 107) dan
Arab. Dan inilah salah satu alasan
salah satu tugas yang diemban dan
sebagian orang Arab menolak Islam.
diperjuang
oleh
adalah
Tindakan Rasulullah Saw seperti tersebut
mengangkat
harkat
dan
martabat
merupakan dakwah (seruan), bukankah
perempuan.
Risalah
yang
diemban
diutamakan
beliau
mengedepankan
ketaula-
Rasulullah Saw ini sangat bertentangan
danan Rasulullah atau hadis fi’li
dengan tradisi orang-orang Arab yang
pada
memposisikan
menunjukkan kepada masyarakat Arab
perempuan
sebagai
“makhluk inferior”.
hadis
qauli?
Rasul
dari
ingin
bahwa tidak ada yang salah dan aneh bagi
Masyarakat Arab dikenal sebagai
perempuan, perempuan memiliki hak,
masyarakat yang mapan dengan budaya
harkat dan martabat yang sama dengan
marginalisasi terhadap perempuan, maka
laki-laki.
egalitarian (persamaan derajat) yang
Rasulullah pada Haji wada’ (634 M)
diperjuangkan Rasulullah
adalah perintah untuk memperlakukan
khususnya
Salah
satu
isi
khutbah
dalam mengangkat harkat dan martabat
para istri dan perempuan
perempuan mendapat kecaman dan protes
dan lemah lembut. ( Fazlur Rahman,
keras
1984: 24).
dari
umumnya.
masyarakat
Arab
Keluarga-keluarga
pada
dengan baik
bangsa
Dalam
beberapa
Arab merasa malu dan terhina bila
Rasulullah
juga
seorang
perempuan pada posisi yang sangat
bayi
yang
ditunggu-tunggu
kelahirannya adalah berjenis kelamin
hadis
qauli,
menempatkan
mulia, diantaranya, sebagai berikut:
perempuan. Beberapa bapak dari bayibayi
perempuan
menangisi
‫ﻻ ﻟﺌﻲ‬
ّ ‫ﻦإ‬
ّ ‫ﻻ آﺮیﻢ وﻣﺎأهﺎﻥﻬ‬
ّ ‫ﻣﺎأآﺮم اﻟﻨﺴﺎء إ‬
kemalangannaya dan bahkan sebagian
dari mereka mengubur hidup-hidup bayi
Artinya : “Tiada yang memuliakan
perempuan.
wanita kecuali laki-laki yang mulia.
Dalam tradisi dan budaya Arab
seperti tersebut, Rasulullah Saw tampil
Tiada yang merendahkan wanita kecuali
laki-laki yang rendah juga”
di depan umum dan dengan bangganya
menggendong
atau
punggungnya
bayi
92 |
meletakkan
di
perempuannya.
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 1, Juli 2014
‫ﻞ‬
ٌ‫ﺟ‬
ُ ‫ل ﺟَﺎ َء َر‬
َ ‫ﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ‬
َ ‫ﷲ‬
ُ ‫ﻲا‬
َ‫ﺽ‬
ِ ‫ﻲ ُه َﺮ ْی َﺮ َة َر‬
ْ ‫ﻦ َأ ِﺑ‬
ْ‫ﻋ‬
َ
‫ﺳَّﻠ َﻢ َﻓﻘَﺎل‬
َ ‫ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو‬
َ ‫ﷲ‬
ُ ‫ﺹَﻠّﻰ ا‬
َ ‫ﷲ‬
ِ ‫لا‬
ِ ‫ﺳ ْﻮ‬
ُ ‫ِإﻟَﻰ َر‬: ‫یَﺎ‬
‫ﺹﺤَﺎ َﺑﺘِﻲ؟‬
َ ‫ﻦ‬
ِ‫ﺴ‬
ْ‫ﺤ‬
ُ ‫س ِﺑ‬
ِ ‫ﻖ اﻟ َﻨّﺎ‬
ُّ ‫ﺣ‬
َ ‫ﻦ َأ‬
ْ ‫ َﻣ‬،ِ‫ل اﷲ‬
َ ‫ﺳ ْﻮ‬
ُ ‫َر‬
‫ل‬
َ ‫ل ُﺙ َّﻢ َﻣﻦْ؟ ﻗَﺎ‬
َ ‫ ﻗَﺎ‬،َ‫ل ُأ ُّﻣﻚ‬
َ ‫ل ُﺙ َّﻢ َﻣﻦْ؟ ﻗَﺎ‬
َ ‫ ﻗَﺎ‬،َ‫ل ُأ ُّﻣﻚ‬
َ ‫ﻗَﺎ‬
‫ك‬
َ ‫ل َأ ُﺑ ْﻮ‬
َ ‫ ﻗَﺎ‬،ْ‫ل ُﺙ َّﻢ َﻣﻦ‬
َ ‫ ﻗَﺎ‬،َ‫ُأ ُّﻣﻚ‬
dunia yang sebelumnya
menjadi hak
laki-laki dan tabu bagi perempuan.
Stressing
tulisan
ini
akan
menguraikan peran perempuan dalam
ranah publik pada masa Rasulullah Saw
yang meliputi peran perempuan dalam
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
bidang Politik, peran perempuan dalam
‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang
bidang Pendidikan dan peran perempuan
kepada
dalam bidang Ekonomi.
Rasulullah
wasallam
dan
shalallahu
berkata,
‘alaihi
‘Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus
Pembahasan
berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu
A. Peran Perempuan dalam Bidang
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
Politik
Dan orang tersebut kembali bertanya,
Dunia politik sebagai dunia yang
‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu
diidentikkan dengan kekerasan, yang
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
berdasarkan hasil rekonstruksi budaya
Orang
kembali,
dunia ini dipersepsikan dengan dunianya
‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab,
kaum Adam. Perempuan dinilai lemah
‘Ibumu.’
bertanya
sehingga dianggap tidak patut bergelut
kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi
dengan dinamika politik yang penuh
shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
dengan kekerasan. Perempuan dinilai
‘Kemudian ayahmu.’” (Abi Abdillah
tidak mampu memimpin dan membuat
Muhammad bin Ismail al-Bukhary: 37
kebijakan
atau HR. Bukhari No. 5971), Lihat juga
perempuan
(Abi Husain Muslim bin hajjaj al-
mengutamakan perasaan dan sangat jauh
Qusyairy: 2 atau HR. Muslim No. 2548)
dari sikap rasionalitas. Persepsi negatif
tersebut
Orang
bertanya
tersebut
Perjuangan Rasulullah
karena
patron
sangat
membentuk
tendensius
Saw untuk
tersebut diletakkan pada perempuan dan
martabat
telah terstruktur sedemikian rupa dalam
perempuan bukan hanya sampai di situ.
benak kaum laki-laki dan bahkan kaum
Dalam sejarah perjalanan dakwah Islam
perempuan. Karena itu nuansa dominasi
tercatat bahwa Rasulullah juga memberi
dari pihak laki-laki sangat kuat terlebih
peluang kepada
sahabiyah-sahabiyah
ketika kita berada di daerah-daerah
untuk berpartisipasi dalam dunia publik,
terpencil, label dan cap yang diberikan
mengangkat
harkat
dan
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
| 93
pada sosok perempuan sangat kental
berbalik
sebagai orang lemah, ketergantungan dan
pasukan pemanah mengabaikan perintah
terbelenggu. Image ini terpelihara dengan
Rasulullah. Pasukan Muslim pun kocar-
baik dan bahkan
kacir ketika mendapat serangan balasan
memberi
andil
agama dianggap
dalam
memposisikan
perempuan seperti tersebut.
menjadi
kekalahan
ketika
dari tentara musuh namun tidak dengan
Shafiyyah. Ia tetap berdiri dengan berani
Dalam konteks historis, pada masa
berbekal tombak di tangannya. Ia geram
Rasulullah terdapat sahabiyah-sahabiyah
melihat
(sahabat-sahabat perempuan Rasulullah)
meninggalkan Rasulullah Saw, Ia meng-
yang turut ambil bagian dalam politik.
ibas-ngibaskan tombak yang digenggam-
Tercatat
lembaran-lembaran
nya dan hendak memukulkannya ke
sejarah peran politik yang dimainkan oleh
wajah orang-orang yang mudur dari
istri-istri Rasul seperti Aisyah yang selalu
peperangan seraya berkata, “Apakah
mendampingi
dalam
kalian hendak meninggalkan Rasulullah
peperangan. Ummu Salamah dan sederet
SAW?” akhirnya prajurit Uhud kembali
nama-nama politisi perempuan lainnya.
berjuang bersama Rasulullah.
dalam
Rasulullah
Shafiyyah binti Abdul Muthalib,
tentara
Kisah
lain
Muslim
yang
kocar-kacir
ditinggalkan
seorang bibi Rasulullah, adalah salah
Shafiyyah
seorang mujahidah. Ia adalah salah
melawan musuh.
seorang perempuan yang ikut langsung
peperangan di medan Khandak, para
terjun ke medan peperangan, seperti
muslimah dan anak-anak diungsikan ke
perang Uhud. Dalam peristiwa perang
sebuah benteng yang bernama Fari’,
Uhud Shaffiyyah memberiakan
kesan
benteng ini milik Hassan salah satu
yang
Selain
sahabat Rasulullah saw. Ketika perang
menyediakan logistik dan mengobati para
berkecamuk, seorang intelejen pihak
mujahid yang terluka dalam peperangan,
musuh
Shaffiyah
menunjukkan
tersebut. Hal ini segera diketahui oleh
keberaniaannya yang luar biasa di medan
Shafiyyah, segera saja ia mengambil
perang. Menurut al-Istanbuli dan Syalabi,
tongkat
seperti yang dikutip oleh Ruth Roded,
menghantam intelejen tersebut bertubi –
(Ruth Roded, terj. Ihya Hasan: 74)
tubi. Hasan bin Tsabit yang bersamanya
kemenangan yang telah digenggam kaum
pada waktu itu hanya diam dan tidak
Muslimin
mampu melakukan apa yang dilakukan
94 |
sangat
menakjubkan.
juga
di
medan
Perang
Uhud
adalah
keberaniannya
Pada saat meletus
diam-diam mengamati benteng
sebagai
senjata
untuk
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 1, Juli 2014
oleh Shaffiyah. ( Ruth Roded, terj. Ihya
termasuk intelektual, karena beliau gemar
Hasan: 74) .
membaca. Selain itu Shafiyyah juga
Bila
terhadap
dilakukan
analisis
politik
dikenal sebagai perempuan yang berani
peristiwa
tersebut,
maka
dan sabar menghadapai berbagai cobaan.
nampak jelas bahwa kemampuan dan
(http://www.republika.co.id/berita/dunia-
keberanian seorang perempuan yang
islam/khazanah/12/03/12)
bernama Shafiyyah melampaui kehebatan
Dengan
demikian
kesuksesan
Hasan bin Tsabit, seorang laki-laki yang
seorang Shaffiyyh ditunjang oleh sederet
bersamanya di benteng Fari’. Kehebatan
keahlian yang dimiliki serta karakter
Shafiyyah,
Medan
kepribadiannya. Tokoh Shafiyyah binti
perang, beliau juga dikategorikan sebagai
Abdul Muthalib sangat tepat menjadi
seorang
mendidik
inspirati bagi kaum ibu dan perempuan
anaknya. kepribadiannya yang tangguh
pada umumnya. Politisi perempuan lain
dan kuat ia wariskan kepada anaknya
yang populer pada masa Rasulullah
yang bernama Zubair bin Awwam,
adalah Ummu Salamah istri Rasulullah
hingga Zubair menjadi seorang mujahid
Saw. Di antara sikap yang menunjukkan
yang tangguh. (Ruth Roded, terj. Ihya
bahwa dia adalah seorang politisi yang
Hasan: 74). Anak yang tangguh dan kuat
hebat pada zamannya adalah kejeliannya
adalah anak yang lahir dan didik oleh
menentukan strategi yang tepat
seorang ibu yang tangguh dan kuat.
situasi yang terdesak. Pada waktu itu ia
Negara
menyertai
bukan
ibu
hanya
yang
sukses
membutuhkan
Shafiyyah yang
di
sosok
seperti
dapat memberikan
generasi kebanggaan bangsa dan negara.
Sosok Shafiyyah merupakan sosok
Rasulullah
perjalanannya
Saw
dalam
dalam
menuju
Mekah
menunaikan umrah, tetapi orang-orang
musyrik mencegah dan menghalangi
perempuan yang sangat ideal, dalam
Rasulullah beserta rombongan
konteks kekinian beliau adalah seorang
memasuki
perempuan yang
tidak hanya sukses
Perjanjian Hudaibiyah antara orang-orang
dalam ranah publik tapi juga berhasil
musyrik dan Rombongan Rasulullah.
dalam
Akan
ranah
domestik.
Kelebihan-
Mekah,
tetapi,
maka
sebagian
untuk
terjadilah
besar
kaum
kelebihan yang dimiliki oleh Shaffiyah
muslimin merasa dikhianati dan merasa
adalah
pedang,
bahwa orang-orang musyrik melanggar
memanah, menunggang kuda seperti
sejumlah hak-hak kaum muslimin yang
mujahid yang sedang berperang dan juga
disepakati dalam perjanjian Hudaibiyah.
terampil
memainkan
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
| 95
Karena itu Umar bin Khattab menyaran-
Rasulullah
kan kepada Rasulullah agar kesepakatan
Hudaibiyah, sementara pihak musuh telah
dalam perjanjian Hudaibiyyah di batal-
melakukan penghianatan perjanjian.
kan, tetapi Rasulullah Saw memerin-
terhadap
Rasulullah
Saw
perjanjian
kagum
atas
tahkan kepada kaum muslimin agar tetap
pendapatnya dan bangkit mengerjakan
mematuhi perjanjian tersebut.
sebagaimana
yang
diusulkan
Ummu
Dalam perkembangan lebih lanjut,
Salamah. Tatkala kaum muslimin melihat
tanda-tanda bahaya semakin memuncak
Rasulullah mengerjakan hal itu tanpa
setelah Rasulullah Saw menyuruh kaum
berkata kepada mereka, mereka bangkit
muslimin melaksanakan penyembelihan
dan menyembelih serta sebagian dari
hewan qurban kemudian bercukur, tetapi
mereka mulai mencukur kepala sebagian
tidak
mereka
yang lain tanpa ada perasaan keluh kesah
Rasulullah
dan penyesalan atas tindakan Rasulullah
seorang
pun
melaksanakannya.
dari
Bahkan
Saw mengulang seruannya tiga kali tetapi
yang
tetap saja tidak ada sambutan dari kaum
tersebut menunjukkan bahwa Ummu
muslimin.
Rasulullah
Salamah merupakan politisi yang cerdas;
istrinya,
Ummu
Saw
menemui
Salamah,
dan
menceritakan kepadanya tentang sikap
kaum muslimin. Ummu Salamah berkata,
mendahului
mereka.
mengetahui sikap dan tindakan yang tepat
diambil dalam situasi yang genting.
Kepiawaian dan kecekatan dalam
“Wahai Nabi Allah, apakah engkau
bertindak
menginginkan
Salamah dalam peristiwa
perintah
dilaksanakan
juga
Ummu
pengislaman
beberapa keluarga Rasul yang dikenal
Keluarlah engkau, kemudian janganlah
sebagai orang-orang yang menentang
mengajak bicara sepatah kata seorang
dakwah Islam. Peristiwa tersebut terjadi
pun
engkau
pada waktu Fath Makkah (penguasaan
menyembelih qurbanmu serta memanggil
kota mekkah oleh kaum muslimin),
tukang
Rasulullah
mereka
cukur
Nampaknya
kaum
ini
ditunjukkan
muslimin?
dari
oleh
Allah
Peristiwa
yang
mencukurmu.”
bersama
prajurit-
prajuritnya dengan kehebatan dan jumlah
bahwa kaum muslimin bukan tidak mau
yang belum pernah disaksikan oleh
melakukan apa yang diperintahkan oleh
bangsa
Rasulullah tetapi kemungkinan besar
musyrik Quraisy merasa takut, sehingga
tindakan kaum muslimin tersebut sebagai
mereka keluar dari rumah dengan maksud
bentuk
menemui Rasulullah untuk bertobat dan
protes
Salamah
datang
paham
96 |
Ummu
sampai
terhadap
kesetiaan
Arab,
akibatnya
orang-orang
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 1, Juli 2014
menyatakan keislaman mereka.Termasuk
kami harus berkelana di dunia sehingga
diantaranya, Abu Sufyan bin al-Harts bin
mati kehausan dan kelaparan.”
Abdul-Muththalib
(anak
paman
Ummu Salamah paham bahwa Abu
Rasulullah Saw) dan Abdullah bin Abi
Sufyan dan Abdullah bin Umayyah
Umayyah bin al-Mughirah (anak bibi
benar-benar ingin memeluk Islam, maka
Rasulullah dari ayah dan saudara sebapak
kembali
Ummu Salamah). Ketika mereka berdua
Rasulullah dengan rasa belas kasihan.
meminta izin masuk menemui Rasulullah
Akhirnya hati Rasulullah menjadi luluh,
Saw, beliau enggan memberi izin karena
lalu mengizinkan keduanya masuk. Maka
khawatir
terhadap
dilakukan
pada
muslimin,
seperti
apa
Rasul
beliu
memohon
kepada
yang
akan
masuklah keduanya dan menyatakan
dan
kaum
keislaman serta bertobat di hadapan
yang
dilakukan
sebelum terjadi Fath Mekkah.
Rasulullah.
Ummu Salamah cerdas mengambil
Nampaknya Ummu Salamah paham
sikap dan bertindak dalam setiap situasi
kekhawatiran Rasulullah tersebut, Maka
dan perkara. Ummu
dengan jelinya Ummu Salamah bertindak
memberi pelajaran kepada kita bahwa
sebagai penengah dan dengan pendekatan
dalam
kekeluargaan
Ummu Salamah berkata
membutuhkan strategi dan pendekatan-
kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah,
pendekatan yang tepat. Disamping itu
mereka berdua adalah anak pamanmu dan
sikap lain yang ditunjukkan Ummu
anak bibimu serta iparmu.” Rasulullah
Salamah,
menjawab, “Tidak ada keperluan bagiku
dalam menyelesaian setiap urusan adalah
dengan mereka berdua. Adapun anak
niat yang tulus dan hanya mengharap
parnanku, aku telah diperlakukan olehnya
ridho Allah.
dengan tidak baik. Adapun anak bibiku
menyelesaikan
Kehebatan dan keberanian Ummu
Salamah
juga
Mekah dengan apa yang ia katakan.”
beberapa
peperangan
Rasulullah
tersebut
ditunjukkan
Hawazin
berkata,
peperang-peperangan
Allah,
ia
harus
seperti
dalam
Perang
Khaibar, pengepungan Thaif, perang
sampai kepada Abu Sufyan. Maka ia
“Demi
perkara
yang tidak kalah pentingnya
(dari ayah) serta iparku telah berkata di
Pernyataan
Salamah telah
dan perang Tsaqif. Dalam
tersebut,
Ummu
mengizinkanku atau aku mengambil anak
Salamah beserta perempuan-perempuan
ini dengan kedua tanganku -pada saat itu
muslimah lainnya menyediakan air dan
ia bersama anaknya, Ja’far- kemudian
logistik bagi prajurit-prajurit Islam dan
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
| 97
juga
menjadi
palang
merah
untuk
mengobati prajurit-prajurit yang terluka.
Selain
kisah
hebat tersebut
kedua
perempuan
di atas, pada masa
satu persyaratan masuk ke wilayah ini
adalah skill dan pendidikan, sementara
Dunia
domestik
kompetitif
bukanlah
jadi
dianggap
wilayah
tidak
Rasulullah masih banyak lagi perempuan-
membutuhkan
perempuan yang ikut andil dalam bidang
Berdasarkan hasil rekonstruksi budaya
politik (khususnya ikut andil dalam
pendidikan anak aki-laki dalam keluarga
medan
Ummu
lebih diutamakan dari pada pendidikan
Sulaim, ummu Amarah Nusaibah Binti
buat anak-anak perempuan, alasannya
Ka’ab, dan Humnah binti Jahsy. (Asma’
sangat sederhana yaitu karena laki-laki
Muhammad Ziyadah, 2001: 136-137).
dipersiapkan
peperangan)
Mereka
bukan
seperti
hanya
politisi-
punggung
skill
dan
untuk
pendidikan.
menjadi
keluarga
sehingga
tulang
akan
politisi perempuan yang tangguh, santun
menghadapi kompetisi
dan beretika tetapi juga tidak melupakan
publik karena itu perlu mempersiapkan
tugas dan tanggung jawabnya dalam
pendidikannya.
keluarga dan mendidik anak-anaknya
serta tugas-tugas domestik lainnya.
Tetapi
bila
pada wilayah
dilakukan
analisis
fungsi pendidikan, maka tampak ada
yang kurang tepat terhadap pemahaman
B. Peran Perempuan dalam Bidang
kemudian menjadi ibu dianggap sebagai
Pendidikan
Partisipasi
tersebut; bila anak-anak perempuan yang
pendidikan
pendidik bagi anak-anaknya (wilayah ini
merupakan hak semua warga Negara,
dianggap domestik), maka bukankah
baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi
seharusnya perempuan pendidik tersebut
bila kita menengok ke beberapa tahun
perlu dibekali skill, ilmu dan wawasan
yang silam, fenomena yang tampak
yang luas dalam mendidik agar dapat
adalah pendidikan lebih didominasi laki-
menghasilkan generasi yang menjadi
laki, kondisi yang sama masih ditemukan
harapan bangsa? Di samping itu Islam
pada beberapa daerah khsusnya wilayah-
menganjurkan laki-laki dan perempuan
wilayah terpencil. Ada anggapan bahwa
agar memiliki ilmu dan wawasan yang
wilayah
buat
luas sebagai salah satu kunci menuju
kaum perempuan dan wilayah publik
kepribadian muslim dan muslimah yang
adalah milik laki-laki. Wilayah publik
salih
domestik
dalam
diperuntukan
dan
shalihah,
seperti
yang
membutuhkan kompetisi karena itu salah
98 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 1, Juli 2014
diterangkan dalam QS Al Mujadalah
melakukan penalaran dan mengambil
(58):11 yang artinya :
kesimpulan. (Tati Hartimah (ed.), 2005:
“ Hai orang-orang beriman apabila
dikatakan
kepadamu:
lapanglah
dalam
lapangkanlah
43)
"Berlapang-
majlis",
meningkatkan
tarap
keilmuan umat Islam, Aisyah secara
nyata
mengabdikan
dirinya
dengan
Allah
akan
untukmu.
dan
mendirikan sebuah madrasah (sekolah).
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Madrasah Aisyah adalah madrasah ilmu
Maka berdirilah, niscaya Allah akan
yang paling diminati setelah wafatnya
meninggikan orang-orang yang beriman
Rasulullah. Ia mendidik secara langsung
di antaramu dan orang-orang yang
setiap orang yang meminta pengajaran
diberi
darinya tanpa pandang bulu. Orang-orang
memberi
niscaya
Maka
Dalam
kelapangan
ilmu
pengetahuan
beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang
yang kamu kerjakan.
menanyakan berbagai persoalan, Aisyah
Pada masa Rasulullah, Aisyah-istri
Rasulullah
intelektual
termasuk
Islam.
menjelaskan
kelompok
Beberapa
bahwa
literatur
Aisyah
adalah
meminta
menyimaknya
memberikan
fatwa
dengan
jawaban
hukum
seksama
yang
dan
lalu
sebaik-
baiknya yang ia ketahui. Abu Bard bin
Abi Musa
menceritakan dari ayahnya,
seorang perempuan yang cerdas. (Aisyah
katanya,
“tidaklah
Abdur rahman Binti Syati’, 1983: 74) Ia
Rasulullah Saw menghadapi kesulitan
memberi perhatian terhadap persoalan-
lantas kami tanyakan kepada Aisyah, dan
persoalan
kami
untuk
kemasyarakatan.
mendapat
ilmu
dari
sahabat
sisinya”.
pengetahuan
(Muhammad Ibrahim Salim, terj. 1990:
tentang sunnah dan fiqh, tidak ada
191) Atha’ bin Abi Rubah berkata,
tandingannya di dalam catatan sejarah
Aisyah adalah seorang yang
Islam. Pada bidang Hadis, Aisyah r.a
tentang
menempati posisi ke 4 dalam jumlah
penalarannya
hadits yang diriwayatkan, yaitu sebanyak
ummat.
2210
mengembangkan
Usahanya
para
hadits.
dan
pada
paling
baik
masalah
sosial
tersebut
Dari madrasah yang diasuh oleh
yang
Aisyah itu, lahir banyak ulama terutama
diriwayatkan sahabat lain yang usianya
dari kalangan tabi’in. Terdapat banyak
jauh lebih tua dari beliau. Selain itu
bukti
Aisyah
menunjukkan hal itu. Bahkan Qosim,
mengalahkan
juga
Jumlah
fiqh
mengerti
jumlah
mampu
hadits
menafsirkan,
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
dalam
literatur
Islam
yang
| 99
salah satu ahli fiqih terkemuka di
C.
Peran Perempuan dalam Bidang
Madinah berkata, “Aisyah memberikan
Ekonomi
fatwa secara independent pada masa
Sahabiyah yang populer sebagai
kekhalifahan Abu Bakar, Umar, Utsman,
enterpreneur adalah Siti Khadijah–istri
dan seterusnya hingga akhir hayatnya.
pertama Rasulullah Saw. nama lengkap
Jadi, meskipun Aisyah adalah seorang
Kadijah binti Khuwailid ibn Asad Abdil
wanita, tapi kapasitas keilmuannya tidak
‘Uzza ibn Qushay. Siti kadijah dikenal
kalah dari sahabat rasul yang pria.”
sebagai perempuan yang memiliki status
(http://media.zoya.co.id/inspirasi)
sosial yang terhormat, pengusaha yang
Selain ilmu Fiqh dan Hadis, Aisyah
juga ahli dalam pengobatan dan Syair.
Dalam hal pengobatan, Aisyah memper-
sukses dan memiliki kekayaan yang
melimpah.
Khadijah terlahir dari keluarga
oleh ilmu tersebut dari para perempuan
bangsawan
yang lebih tua yang dikenal sebagai
pencarian hidup sebagai pedagang besar.
pengobatan tradisional yang selanjutnya
Di samping itu Khadijah juga
dikomparasikan dengan tambahan pe-
mendapatkan warisan dari harta dua
ngetahuan yang diperoleh dari para tabib
suaminya yang telah wafat. Namun,
yang mengunjungi Rasulullah. Kemudian
semua kekayaan tersebut tidak membuat
ilmu tersebut
seorang khadijah hanya duduk santai
dikembangkan dengan
Quraisy
yang
memiliki
juga
cara-cara pengobatan yang dapat fasilitas
menikmati
pada cara pengobatan secara islami. Cara
perempuan
pengobatan ini selanjutnya
dikenal
dengan harta yang diwarisinya Khadijah
dengan nama Tibb al-Nabi. Pengobatan
mengembangkan bisnisnya, sehingga dia
inilah yang disosialisasikan oleh Aisyah
dikenal sebagai pengusaha yang sukses.
dengan kepiawaian ilmu bidang ini. (Tati
Harimah (ed.), 2005:. 44)
kekayaan
konsumtif.
Sebagai
dalam
memilih
dan
menjadi
Sebaliknya,
enterpreneur, khadijah
mitra
bisnis
dan
Peran Aisyah tidak terbatas pada
karyawan, bukan hanya melihat dari
hal domestik, tetapi ia juga mencurahkan
kapasitas intelektualnya saja tetapi juga
perhatianya
mengutamakan
pada
persoalan
akhlak
yang
mulia.
kemasyarakatan. Sosok yang diperankan
Muhammad yang mendapat bergelar al-
Aisyah menjadi toladan dan inspiratif
amin (orang yang jujur) dari masyarakat
bagi perempuan-perempuan Islam.
Quraisy ditawari oleh Kahdijah untuk
bergabung pada khafilah dagangnya ke
100 |
MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 1, Juli 2014
Syam.
Ketika
mereka
khafilah
membawa
itu
kembali
keuntungan
yang
sosok perempuan yang layak menjadi
role model bagi perempuan masa kini
besar. Kemudian dalam beberapa waktu
berikutnya Khadijah
menikah dengan
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad. (Tati Hartimah (ed.), 2005:
al-Bukhary, Abi Abdillah Muhammad
39). Khadijah adalah seorang istri yang
bin Ismail, t.t, Shahihal-Bukhary,
ideal yang selalu menyertai Muhammad
Juz IV, Beirut: Dar al-Fikr
dalam kondisi apapun, ia selalu mendu-
al-Qusyairy, Abi Husain Muslim bin
kung perjuangan Rasulullah baik secar
hajjaj, t.t, Shahih Muslim, Juz VI,
moral maupun secara finasial.
Indonesia: Dar al-Ihya,
Binti Syati, ’Aisyah Abdur Rahman,
1983, Nisa al-Nabi, Beirut; Dar al-
Penutup
Pada masa Rasulullh, banyak sosok
perempuan yang mengambil peran
di
Kitan al-Arabi.
Hartimah, Tati (ed.), 2005, Sejarah
ranah publik, seperti bidang politik,
Peradaban Islam,
bidang pendidikan dan bidang ekonomi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
pada bidang politik
dikenal Aisyah,
Ummu Salamh, Shaffiyah binti Abdul
http://media.zoya.co.id/inspirasi
http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/khazanah/12/03/12
Muthalib, Ummu Sulaim, Ummu Amarah
binti Ka’ab dan Humna Binti Jahsy. Pada
Jakarta: PSW
Ibid
bidang Pendidikan dikenal Aisyah binti
http://khansahumairah.blogspot.co
Abu Bakar dan pada bidang ekonomi
m/2011/06
dikenal Siti Khadijah binti Khuwalid.
Perempuan-perempuan
tersebut
adalah sosok perempuan yang tangguh
dan berani. Perannya di ranah publik
Rahman, Fazlur, 1984, Islam, Bandung:
Penerbit Pustaka.
Roded, Ruth, Perkembangan Peradaban,
terj. Ihya Hasan
tidak berarti mereka melupakan perannya
Salim, Muhammad Ibrahim, 1990, Istri-
sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
istri Rasul, terj, Surabaya:YPI al-
Bahkan mereka dikenal sebagai perem-
Ustadz Baradja.
puan yang melahirkan generasi harapan
Ziyadah, Asma’ Muhammad,
2001,
bangsa dan agama. Sahabiyah-sahabiyah
Peran
tersebut tampil di ranah publik untuk
Sejarah Islam, terj Kathur Suhardi,
memperjuangkan Islam. Mereka adalah
Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Perempuan dalam Lintas Sejarah… (Syamzan Syukur)
Politik
Wanita
dalam
| 101
Download