Jenis-jenis HPT yang Penting

advertisement
VIII.
Jenis-jenis HPT yang Penting
Bagi mereka yang dalam pekerjaan sehari-harinya tidak
banyak berkecimpung dalam HPT, ada baiknya diperkenalkan
dahulu istilah-istilah dan nama sebutan dari beberapa bagian
rumput, supaya pembaca lebih mudah mencerna isi buku ini.
Rumput,, balk rumput lokal maupun rumput unggul, terdiri
atas akar, batang yang lunak, daun dan bunga (Gambar 8.1).
Walaupun pada umumnya rumput berbatang lunak, tetapi ada
juga tumbuhan yang tergolong rumput tetapi berbatang keras
atau
agak keras. Yang berbatang keras adalah bambu,
sedangkan yang berbatang agak keras misalnya gelagah.
Sebagian rumput ada yang tumbuh membentuk rumpun, ada
yang memiliki stolon (batang yang menjalar di permukaan tanah),
77
I
_
r_
r_
Vr_
V
dan ada juga yang memiliki rhizoma (rimpang) yaitu batang yang
tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Dari buku-buku
stolon dan rhizoma ini tumbuh akar serabut. Semua rumput
berakar serabut.
Daun rumput biasanya berbentuk garis, yaitu tulang daun
yang sejajar dan ujungnya lancip, balk rumput yang kecil (rumput
kawat) maupun rumput yang besar (rumput gajah). Namun ada
juga yang daunnya berbentuk lanset atau tombak.
8.1. Rumput lokal
Pada umumnya peternak di desa-desa tidak membedakan
antara rumput dari keluarga Gramineae dengan tumbuhan lain
dari keluarga bukan Gramineae. Bagi mereka semua tumbuhan
(herba) yang dapat dimakan ternak adalah "rumput". Dengan
demikian
yang dimaksud dengan "rumput" bagi peternak
53
termasuk tumbuhan berdaun lebar dan teki-tekian. Namun yang
dalam d
spesies yang termasuk keluarga Gramineae saja.
8.2. Rui
panjang
dimaksud dengan rumput lokal di dalam buku ini hanya spesies-
~
Run
rumput
I ndonesi
hijauan ~
sudah d
sudah di
Rurr
antara h
brachiar
dan rur
i ntroduk
sehingg~
sering d
Keu
atau pr(
Keterangan
A: akar serabut
B: batang atau stolon yang terdiri atas ruas dan buku
C:.batang bawah tanah atau rhizoma
D: daun,biasanya berben tuk pita dengan tulang daun sejajar
E: bunga
Gambar 8.1. Morfologi dan bagian bagian rumput
"Rumput" lain yang tidak termasuk keluarga Gramineae tetapi
sering diberikan kepada dan dimakan oleh ternak dilampirkan di
54
rumput-i
selalu i
karena
persyan
demikia
l okal.
Di
i ntroduk
I ndones
dalam daftar tersendiri (Lampiran 5) dan tidak diuraikan dengan
panjang lebar.
8.2. Rumput introduksi
Rumput introduksi atau rumput unggul adalah jenis-jenis
rumput (khususnya rumput pakan) yang sengaja didatangkan ke
I ndonesia karena mempunyai keunggulan dalam hal produksi
hijauan dibadingkan dengan rumput lokal. Beberapa di antaranya
sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat peternak sehingga
sudah dianggap sebagai rumput asli Indonesia atau rumput lokal.
Rumput-rumput yang sudah dianggap sebagai rumput lokal
antara lain, rumput gajah (aspa, kolonjono), sorghum dan rumput
brachiaria yang sering disebut sebagai rumput bebe, rumput bede
dan rumput beha. Rumput setaria juga sebenarnya rumput
i ntroduksi, namun sekarang sudah menyebar di mana-mana
sehingga banyak yang menganggapnya sebagai rumput lokal dan
sering dinamai atau disebut dengan nama rumput lampung.
Keunggulan dari rumput introduksi terutama pada daya hasil
atau produktivitasnya yang sangat tinggi dibandingkan dengan
rumput-rumput lokal. Sekalipun demikian rumput unggul ini tidak
selalu memperlihatkan daya hasil seperti di tempat asalnya
karena untuk tumbuh baik dan berproduksi tinggi diperlukan
persyaratan tumbuh seperti di tempat asalanya. Namun walaupun
demikian hasilnya tetap lebih tinggi dibandingkan dengan rumput
l okal.
Di dalam buku ini diuraikan secara singkat beberapa rumput
i ntroduksi yang banyak ditanam dan diberikan kepada ternak di
I ndonesia, dengan cara-cara budidayanya secara singkat.
55
8.3. Leguminosa
l ahan-lah;
dalam (akar tunggang) yang bisa mencapai kedalaman tinggi
ditanam
Semua leguminosa perdu/pohon mempunyai perakaran yang
untuk mendapatkan air maupun nutrisi. Sehingga mempunyai
kemampuan untuk berfungsi sebagai tanaman penghijauan,
reklamasi daerah kritis.
Beberapa jenis leguminosa pohon ada yang digunakan
sebagai pagar hidup, atau sebagai tanaman pelindung/penaung
di perkebunan, juga sebagai tanaman untuk peternakan lebah.
Karena tidak semua daun leguminosa perdu/pohon disukai
ternak (palatabel), sebagian ternak mungkin memerlukan waktu
sebagai I
Jenis
c
cajan)
pekaranc
biasanya
Sebc
juga dita
seperti k
Sep4
sebelum menyukai jenis-jenis leguminosa yang belum biasa
tumbuh
untuk mengenalnya terlebih dahulu.
bisa
diberikan sebelumnya. Untuk itu kepada ternak perlu dibiasakan
Hijauan leguminosa, balk herba maupun pohon, adalah
hijauan yang mempunyai nilai gizi lebih tinggi dibandingkan
dengan rumput. Kandungan protein kasarnya juga tinggi, selain
itu juga mengandung mineral yang dibutuhkan oleh ternak lebih
tumbuh
to
memper
terutam;
kemasa
Yan
banyak dibandingkan dengan rumput. Leguminosa pohon juga
adalah
yang dikombinasikan dengan leguminosa sangat disarankan
sebagai
merupakan sumber vitamin A, oleh karenanya pemberian rumput
karena disamping relatif murah clan mudah dibudidayakan, daun
l eguminosa dapat mengurangi kebutuhan akan konsentrat yang
harganya relatif mahal.
Biasanya leguminosa ditanam dengan bijinya. Beberapa
l eguminosa pohon bisa juga ditanam dengan stek batangnya,
seperti misalnya gamal. Di Indonesia leguminosa terdapat di
56
atau be
pakan t
tanah d
teras d
diuraik~
l ahan-lahan pertanian. Gamal dan lamtoro banyak ditanam .
sebagai pagar hidup, sementara leguminosa menjalar biasanya
ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan-perkebunan.
Jenis-jenis yang bisa dimakan manusia seperti hiris ( Cajanus
cajan)
dan turf
( Sesbania
grandiflora)
biasa terdapat di
pekarangan atau di lahan pertanian. Sebagai pakan, leguminosa
biasanya dipotong dan diberikan di kandang (cut and carry).
Sebagai tanaman konservasi tanah, leguminosa perdu biasa
juga ditanam di bibir teras-teras. Sedangkan leguminosa pohon
seperti kaliandra ditanam di lereng-lereng dan tebing.
Seperti tanaman lainnya, tidak semua leguminosa bisa
tumbuh dengan baik di semua kondisi iklim.
Beberapa jenis
tumbuh baik pada tanah masam sedangkan sebagian lain tidak
bisa
tumbuh.
Komponen iklim dan kondisi tanah yang
mempengaruhi tanaman pakan ternak antara lain musim,
terutama panjangnya musim kemarau, suhu, kesuburan tanah,
kemasaman tanah dan aerasi.
Yang dimaksud dengan leguminosa herba di dalam buku ini
adalah jenis-jenis leguminosa yang pertumbuhannya menjalar
atau berupa perdu, seperti sentro, kalopo, arachis, stylo dan
sebagainya. Leguminosa ini selain dapat digunakan sebagai
pakan ternak biasanya juga digunakan sebagai tanaman penutup
tanah di perkebunan atau sebagai penguat bibir dan tampingan
teras di lahan-lahan yang miring. Beberapa jenis di antaranya
diuraikan secara singkat seperti berikut ini.
57
8.4. Deskripsi beberapa HPT yang penting
Berikut ini diuraikan deskripsi beberapa HPT yang penting
yang banyak digunakan atau diberikan kepada ternak, atau yang
berpotensi untuk dimanfaatkan oleh peternak di Indonesia.
Deskripsi yang diuraikan ini masih jauh dari Iengkap, namun
dipandang cukup menggambarkan bagaimana ciri-ciri atau sifatsifat morfologinya, penyebarannya dan persyaratan tumbuhnya.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan Iainnya juga diuraikan.
Gambar diupayakan sesuai dengan aslinya, baik bentuk maupun
warnanya.
Namun karena terdapat kesulitan teknis dalam
pengambilan foto, apabila tidak diperoleh foto yang balk,
ditampilkan gambar (drawing) hitam-putih. Gambar-gambar ini
diambil dari berbagai sumber, namun sebagian besar diambil dari
Prosea (L. 'tMannetje dan R.M. Jones, 1992).
58
1.
Rumput karpet
Nwo. lain
Axonopus compressus ( Mama botani), rum put pahit
(Indonesia), papahitan, jukut pait (Sunda), paitan (Jawa).
eiri-eid
Rumput parit (Melayu)
• Perakarannya dangkal.
• Akar keluar dari buku-buku di stolon.
• Stolonnya panjang, bercabang keberbagai arah.
• Helai daunnya rapat, berbulu halus di pinggirnya dan
pangkalnya. Panjang daun btsa mencapai 30 cm,
lebarnya sampai 1,5 cm.
• Bunga majemuk berbentuk bulir.
AmW den pear
sbersn
• Berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Arnerika
Selatan, antara Meksiko sampai Brasil. Sekarang
menyebar ke wilayah-wilayah tropis termasuk Asia
Tenggara.
Pmkxnbuhan
• Tumbuh menjaiar
• Rumput ini mudah ditanam, penanamannya cukup
dengan pots (sobekan rumpun)
Persyrast n Wmbuh
• Tumbuh sangat baik pada tanah berpasir
• Apabila sudah tumbuh dapat membentuk hamparan
yang padat.
59
• Walaupun sering diarit atau digembalai dapat tumbuh
kembali dengan cepat
• Tumbuh balk di tempat terbuka, namun cukup tahan
naungan
• Di Indonesia ditemukan pada ketinggian 2300 m dpl
Gambar 8.2. Rumput karpet
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Rumput pahit termasuk rumput yang disenangi
kambing dan domba.
• Tahan potong dan tahan penggembalaan berat
• Seperti
60
kebanyakan
rumput lain,
rumput ini
merupakan tumbuhan yang dapat hidup sepanjang
tahun.
• Apabila dipupuk dapat memberikan hasil bahan
kering sampai 5 t/ha
• Yang ditanam di perkebunan kelapa sawit di Malaysia
memberikan hasil bahan kering 1 t/ha
• Dilaporkan rumput ini dapat menambat N dari udara
• Kandungan N berkisar antara 1-2%
• Digunakan juga sebagai penutup tanah atau
pengendali erosi
61
2.
Rumput kawat
Nama lain
Cynodon dactylon (Nama botani), jukut kakawatan, jukut
raket, gigirinting, (Sunda), suket kawat, suket grinting,
grintingan (Jawa), gerinteng, rebha core koko (Madura),
Ciri-ciri
padang kawat (Bali), hu maneek, marae, piku (Timor)
Gt
• Merupakan tanaman tahunan, berdaun halus.
• Perakarannya dangkal.
• Rhizomanya bisa masuk ke dalam tanah hingga 1 m.
• Berkembang dengan stolon dan rhizoma, dapat
membentuk formasi hijauan yang lebat.
• Daunnya ramping dengan panjang sekitar 1-15 cm,
l ebarnya 2-5 mm.
Tangkai bunganya tegak dengan panjang tangkai
bunga hingga 10 cm.
• Tinggi tanaman 10 - 40 cm.
-~
~~
Asal dan penyebaran
• Berasal dari Afrika, Asia Selatan dan Asia Tenggara
Sekarang
menyebar ke seluruh dunia, termasuk
Eropa dan di ketinggian 4.000 m dpl di Himalaya.
• Penyebarannya sangat cepat sehingga di perkebunan-perkebunan
karet
digolongkan
ke
dalam
gulma. Karena pertumbuhannya cepat di padangpadang rumput juga bisa bertahan, walaupun sering
direnggut ternak.
62
~~
• Di Indonesia penyebarannya di dataran rendah
sampai 1650 m dpl, pads curah hujan 500-1300 mm
per tahun.
Pertumbuhan
• Tumbuh menjalar
• Rumput ini mudah ditanam, penanamannya cukup
dengan stolon
Gambar 8.3. Rumput kawat
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh sangat balk pada temperatur di atas 24 ° C
• Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, namun
yang terbaik pada pH > 5,5.
• Tidak tahan naungan
63
• Termasuk rumput tahan kering, tahan genangan dan
tahan salinitas. Di Aceh terbukti masih bisa tumbuh
baik di lahan-lahan yang bekas genangan air laut
akibat tsunami.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Rumput ini termasuk rumput yang disenangi ternak.
• Tahan potong dan tahan penggembalaan berat
• Seperti kebanyakan rumput lain, rumput ini merupakan tumbuhan yang dapat hidup sepanjang
3.
Rumps
Nama lain
H
Ciri-ciri
ac
Di
ra
j e;
KE
tahun.
ku
kering sampai 7 Vha dan kandungan N sekitar 1%
sa
• Apabila dipupuk dapat memberikan hasil bahan
• Digunakan juga sebagai penutup tanah atau
bL
pengendali erosi
Asal dan p~
64
3.
Rumput kumpai
Nama lain
Hymenachne acutigluma (Nama botani), Panicum
Ciri-ciri
acutigluma (Sinonim), jujuket (Sunda), blem bern (Jawa)
Dikenal berbagai jenis rumput kumpai yang tumbuh di
rawa-rawa di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Setiap
jenis
mempunyai nama yang berbeda seperti di
Kalimantan
Timur dikenal nama kumpai betongan,
kumpai minyak, kumpai besi, kumpai batu dan kumpai
bulu, namun pada umumnya memiliki ciri morfologi yang
sama atau hampir sama.
• Perakarannya dangkal.
• Stolon atau batangnya berupa tabung kosong atau
berisi jaringan spons berwarna putih.
• Percabangan dan perakarannya keluar dari buku-buku
batang.
• Karena stolonnya panjang, di perairan dalam bisa
mengambang. Panjang stolonnya mencapai 4-6 m.
• Daunnya ramping dengan panjang mencapai 40 cm,
l ebarnya 1-4 cm. Warna daun hijau tua.
• Tangkai bunganya tegak dengan panjang tangkai
bunga bisa mencapai 50 cm
Asal dan penyebaran
• Banyak terdapat di rawa-rawa gambut di Asia
Tenggara, India, Cina, Jepang dan Australia
65
∎
Gambar 8.4. Salah satu jenis rumput kumpai di Kaltim
Pertumbuhan
~
• Tumbuhan perenial, hidup di air atau perairan. Di
perairan dangkal tumbuhnya tegak,
Persyaratan tumbuh
• Habitatnya di perairan, saluran irigasi, rawa-rawa atau
gambut pada ketinggian 0 - 1200 m dpl.
• Bisa tumbuh baik pada tanah dengan pH 4 - 4,8.
• Tidak tahan naungan, tidak tahan kering
• Menyenangi wilayah dengan curah hujan tinggi
66
Am =
'
• Dapat dikembang-biakkan
melalui
stolonnya yang
sudah berakar. Sebaiknya ditanam pada tanah yang
j enuh air.
Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain
•
•
Baik sebagai pakan ternak khususnya di daerah-
daerah yang sering kebanjiran atau rawa-rawa.
Di Thailand hasil hijauan segarnya bisa 24 t/ha
67
4. Alang-alang
Nama lain
Imperata cylindrica (Nama botani), Ilalang (Indonesia),
Alalang, Hilalang, ilalang (Minang), Lioh (Lampung),
Eurih (Sunda), Alang-alang, Kambengan (Jawa), Kebut,
Lalang (Manado), re (Sumbawa), Ati ndolo (Bima), Kii
(Flores), Urmamu, Omosa (Irian), Kusu (Ternate), Le
(Toraja) Reya (Makasar), Naleueng lakoe (Aceh), Rih
Ciri-ciri
(batak), Lalang ( Malaysia), kusu-kusu (Manado),
• Tumbuhan yang sangat agresif
• Rimpang atau rhizomanya bisa tertanam kuat di
dalam tanah pada kedalaman sampai 1 meter,
berwarna putih Rimpang yang bercabang sangat
rapat ini bisa
•
•
membentuk tunas dan daun di
permukaan tanah yang sangat rapat pula
Batangnya tegak, tingginya bisa mencapai 1,5 m,
tidak bercabang
Daunnya lurus, tegak, sepanjang 1-2 m dengan lebar
daun 2-3 cm.
Asal dan penyebaran
• Walaupun penyebarannya hampir di seluruh wilayah
tropika, alang-alang boleh dikatakan sudah merupa-
•
68
kan rumput ash Indonesia.
Merupakan tumbuhan yang penyebarannya paling
l uas.
• Di Indonesia diduga Iuasnya mencapai 1 juta ha,
tetapi tidak banyak digunakan sebagai pakan, kecuali
alang-alang muda yang baru tumbuh setelah padang
alang-alang tua dibakar.
Pertumbuhan
• Penyebaran melalui rimpangnya sangat cepat.
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh pada berbagai jenis tanah termasuk yang
kadang-kadang tergenang, tanah sangat masam dan
tidak subur.
• Dijumpai di daerah dengan curah hujan tahunan 500
sampai 5000 mm, pada ketinggian 0 - 2700 m dpl.
Gambar 8.5. Padang aiang-aiang
69
Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain
• Rumput ini, bukan pakan yang cukup palatabel.
• Di
Bali
selatan
merupakan
tanaman
yang
dibudidayakan untuk pura, atap, dinding halaman.
• Di banyak daerah di Sumatera merupakan tempat
penggembalaan kerbau.
70
5.
Rumput pahit
Nama lain
Paspalum conjugatum (Nama botani), jampang pait,
jukut pait (Sunda), jampang canggah jandon, paitan,
(Jawa), kiamaran (Madura), Legit (Flores), Ngengalo
(Sangir), jela-jela (Ternate), Gocole (Tidore), Pangalo
Ciri-ciri
weru (Minahasa), Kokaleda (Halmahera utara).
• Tumbuhan tahunan
• Stolonnya menjalar ke berbagai arah,
• Panjang daun 8 - 20 cm, lebar 5 - 12 mm. Helai-helai
daunnya rapat.
Asal dan penyebaran
• Rumput ini berasal dari Brasilia dan wilayah tropis
Amerika yang menyebar ke wilayah-wilayah tropis di
•
seluruh dunia.
Sekarang sangat banyak dijumpai di Indonesia,
Malaysia, Filipina dan puiau-puiau di Pasifik. Tumbuh
baik di Indonesia dari dataran rendah hingga 1700 m
dpl.
Pertumbuhan
• Tumbuh menjalar dengan stolon yang panjang. Akar
tumbuh di buku-buku ruas stolon. Tinggi tangkai
bunga bisa mencapai 80 cm.
71
Gambar 8.6. Rumput pahit
Persyaratan tumbuh
• Tanaman ini tumbuh balk di daerah-daerah tropis
yang lembab
• Menyukai tanah agak Hat dengan kelembaban cukup.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Rumput ini balk untuk makanan ternak terutama
kerbau (oleh karena itu disebut juga buffalo grass,)
dan juga bagus untuk penutup tanah.
• Cocok untuk padang penggembalaan tapi bisa juga
sebagai rumput potong.
72
•
•
•
Di
perkebunan kelapa sangat banyak dijumpai
sebagai rumput pangonan, tapi bisa juga sebagai
gulma di perkebunan dan di tanaman pangan.
Pemberian pada ternak sebaiknya masih muda, bila
sudah berbiji dapat menggangu kerongkongan ternak
yang memakannya.
Berkembangnya yang cepat kadang juga sebagai
gulma yang menyulitkan.
73
6.
Rumput merakan
Nama lain dan sironoim
Heteropogon contortus
Ciri-ciri
(Nama botani),
Andropogon
contortus (Sinonim) bejeng-benjeng, merakan (Jawa),
• Termasuk rumput perenial
•
Batangnya tegak, tingginya bisa mencapai 1,5 m,
kadang-kadang bercabang di bagian atas
• Akarnya Iemah, terutama pada musim kemarau
• Daun hijaun kebiru-biruan, berbentuk pita, panjang
daun 3-30 cm, lebarnya tidak sampai 1 cm, agak
Penyebaran
kasar.
•
Daerah asalnya diduga dari daerah subtropis. Paling
•
Di Indonesia dijumpai di padang-padang rumput NTB
banyak teredapat di Australia, Afrika dan India.
dan NTT.
Pertumbuhan dan ekologi
• Rumput ini merupakan rumput pembentuk padang
•
rumput yang menyenangi iklim kering.
Relatif tahan kering, tidak tahan genangan dan
salinitas tinggi
• Curah hujan tahunan yang ideal untuk rumput ini 600
- 1000 mm, namun masih bisa tumbuh di bawah 600
mm per tahun atau di atas 1000 mm per tahun.
74
____---~
11
rr-:~~1
'"7''"
_-
'~
1
U
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Kualitas dan daya hasil rumput ini sangat bervariasi
antara musim hujan dan musim kemarau
• Kandungan nitrogennya antara 0,3% (pada akhir
musim kemarau) sampai 2,5% pada awal musim
hujan ketika rumput mulai tumbuh
• Daya hasil bahan kering berkisar antara 500 kg/ha
(pada musim kemarau) sampai 8 t/ha
Gambar 8.7. Rumput merakan
75
7.
Rumput gajah.
Nama lain
Pennisetum
purpureum
(Nama botani),
Kolonjono
(Jawa), aspa (Sunda), elephant grass, napier grass,
uganda grass (Inggeris)
Asal dan j
Jenis dan kultivar
Ada beberapa kultivar yang dikenal, antara lain
• P. purpureum cv Afrika (tinggi dan sangat produktif),
•
P. purpureum cv Hawai (lebih kecil daripada cv Afrika)
•
P. purpureum cv Merkeri (tidak tinggi, daun dan
•
•
Ciri-ciri
P. purpureum cv Trinidad, (tidak tahan penyakit),
batang sangat kecil, tahan kering),
P.
purpureum cv
pengembalaan).
Mott
(kerdil,
cocok
untuk
• Tumbuhnya membentuk rumpun
• Perakarannya cukup dalam, rhizoma atau rimpang
pendek, pada umur 4-5 tahun kumpulan batang di
bagian bawah membentuk bonggol sehingga perlu
diremajakan.
• Batangnya tegak, berbuku dan keras bila sudah tua.
Tinggi tanamannya bisa mencapai 1.8 sampai 4.5 m,
tergantung pada cultivarnya dengan diameter batang
3 cm. Di Afrika dilaporkan bisa mencapai tinggi 7 m.
Sebaliknya di Amerika dikenal juga rumput gajah
kerdil (kultivar Mott) tetapi nilai gizinya cukup tinggi.
76
Persyamt
Daya has
Daunnya keras dan berbulu, panjangnya bisa
mencapai 90 cm dan lebarnya 8 - 35 cm.
• Bunganya berbentuk tandan (seperti es liiin), namun
bijinya sulit didapat.
Asal dan penyebaran
• Berasal dari Nigeria dan tersebar luas di seiuruh
wilayah tropis.
• Rumput ini masuk ke Indonesia dari Afrika pada akhir
masa penjajahan Belanda sejak tahun 1926.
• Di
I ndonesia
mula-mula
disebarkan
di
daerah
peternakan sapi perah, seperti di Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur, namun sekarang sudah
tersebar juga di wilayah peternakan sapi potong.
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh balk di dataran rendah dan dataran
tinggi dan pads berbagai jenis tanah dengan curah
hujan diatas 1.000 mm/tahun.
• Rumput ini dilaporkan juga tahan terhadap naungan.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Kandungan protein rumput ini sekitar 7.6
(tergantung pada kultivar), sedangkan daya hasil
mencapai 350 sampai 525 ton bobot segar per ha per
tahun.
• Dengan hasil setiap panen (interval 45 hari) 8 - 12 ton
bobot segar, berarti cukup untuk kurang lebih 32 - 46
ekor sapi dengan berat badan 300 kg.
77
Budidaya
• Penanaman dengan pols dan stek, panjang stek 20 30 cm ( mempunyai dua mats tunas)
• Jarak tanaman 1 m x 1 m, dapat disesuaikan dengan
kondisi tanah
• Pemanenan pertama umur 60 - 80 hari setelah tanam
• Pada musim hujan interval panen 30 - 40 had clan
musim kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 15 - 20 cm dari permukaan tanah
Gambar 8.8. Pertanaman rumput gajah
78
8. Rumput benggala
Nama lain
Panicum maximum (Nama botani), rumput benggala
(Indonesia), suket londo (Jawa). Gunggung, rebha luhbuluhan (Madura), Guinea grass (Inggris).
Jenis dan kultivar
• P. maximum cv Hamil (tidak tahan kering)
• P. maximum cv Coloniao (agak tahan kering)
• P. maximum cv Comon (tidak tahan embun beku )
• P. maximum cv Gatton (tahan dalam kondisi kering)
• P. maximum cv Makueni (tahan pengembalaan)
•
P. maximum cvTrichoglune (tahan naungan)
• P. maximum cv Riverdsdale (tahan naungan)
Ciri-ciri
• P. maximum cv Purple guinea (tahan kering)
• Akar serabut dengan rhizoma pendek. Rumput ini
berakar dalam sehingga dapat bertahan agak lama
pada musim kemarau, walaupun tidak betul-betul
tahan kering.
• Daun halus, panjang 30-50 cm, lebar 1-2 cm, sedikit
berbulu.
• Bunga membentuk mayang, apabila berbiji, mudah
rontok
Asal dan penyebaran
• Berasal dari Afrika tropika dan sub tropika, sekarang
tumbuh disemua daerah tropika
79
•
Budidaya
Masuk ke Indonesia tahun 1865 sebagai tanaman
makanan ternak dan dibudidayakan karena nilai gizi
yang tinggi sebagai makanan ternak.
Pertumbuhan
• Membentuk rumpun
• Tingginya
varietasnya
bisa
mencapai 1,25
m, tergantung
Persyaratan tumbuh
• Cocok untuk dataran rendah dan dataran tinggi
(1700 m dpi) dengan curah hujan 600 - 1800 mm/th.
• Pada ketinggian diatas 1400 m dpi tidak dapat
berbunga.
• Masih bisa tumbuh pada tanah dengan solum tipis
dan
berbatu,
tahan
terhadap
naungan
kekeringan. Tumbuh balk pada pH tanah 5 - 8.
• Cocok
ditanam
pohonnya.
di
l ahan-lahan
yang
dan
banyak
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Hijauan segar bisa mencapai 100 - 150 t/ha/th.
• Kandungan protein kasar 5,5 - 9,5 % tergantung pada
varietasnya
• Dengan produksi berat segar 100 sampai 150
ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 hari
adaiah 12.5 - 18.75 ton) berarti dapat mencukupi
kebutuhan ternak sebanyak kurang lebih 9 -13 ekor
sapi dengan berat badan 300 kg
80
-74
Budidaya,
• Penanaman dengan biji dan pols, bisa juga dengan
stek batang.
• Jarak tanam 60 X 60 m atau disesuaikan dengan
kondisi tanah
• Pemanenan pertama umur 90 hari setelah tanam
• I ninterval panen pada musim hujan 30 - 40 hari dan
musim kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan sebaiknya 5-10 cm dari
permukaan tanah
uamnar 6.y. Kumput benggala
81
9.
Rumput Rhodes
Nama lain
Chioris gayana (Nama botani), Pioneergrass (Inggris)
Jenis dan kultivar
• C. gayana cv Pioneer (tinggi dan rimbun)
• C. gayana cv Samford (tahan terhadap embun beku)
Ciri-ciri
• C. gayana cv Katambora (tahan terhadap kekeringan)
• Rumput menahun, perakaran sangat kuat
• Batang bercabang cabang lebat dan berkembang
dengan stolon membentuk hamparan.
• Daun halus tidak berbulu, panjang daun 50 cm dan
l ebarnya 0.5 - 1 cm
• Bunga berbentuk mayang jari berwarna coklat
keunguan, berbiji (penghasil biji produktif)
Asal dan penyebaran
• Berasal
dari
Afrika
Selatan
dan
Afrika
Timur
kemudian meluas ke Afrika Barat sebelum menyebar
ke daerah-daerah tropis.
Pertumbuhan
• Tumbuh
membentuk hamparan, namun tinggi
tanaman bisa mencapai 1.5 m.
• Menyebar, terutama dengan stolonnya sehingga
cepat menutup tanah.
• Rumput ini juga cepat tumbuh kembali setelah
terbakar.
82
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan 650 -1200 mm/th,
• Toleran terhadap jenis tanah dengan pH 6.5 - 7.
• Tahan terhadap kekeringan, pengembalaan berat,
kebakaran dan salinitas.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Produksi berat segar 30 sampai 45 t/ha/th.
• Kandungan protein kasar 8 - 9 % tergantung pada
kultivar. Karena cepat menyebar, banyak digunakan
sebagai tanaman pengendali erosi. Rumput ini cukup
disenangi ternak.
• Dengan produksi berat segar 30 sampai 50
ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 hari
adalah 3,75 - 6,26 ton) berarti cukup untuk kurang
Budidaya
l ebih 3 - 5 ekor sapi dengan berat badan 300 kg
• Penanaman terutama dengan stolonnya sehingga
cepat menutup tanah.
• Beberapa leguminosa bisa ditanam bersama dengan
rumput ini, seperti siratro dan sentro.
• Jarak tanam 40 X 40 cm atau disesuaikan dengan
kondisi tanah
• Pemanenan pertama umur 90 setelah tanam
• Pada musim hujan interval panen 40 hari dan musim
kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah
83
Gambar 8.10. Rumput rhodes
84
10. Rumput pangola
Nama lain
Digitaria decumbens (nama botani), Pongola grass, digit
grass, Common finger grass (Inggris)
Jenis dan kultivar
Ciri-ciri
Digitar/a decumbens, D. sanguina/ls
• Merupakan tanaman tahunan.
• Dapat menghasilkan biji
• Perakaran sangat kuat membentuk stolon yang
panjang
• Buku-buku pada stolonnya ada yang berbulu ada
juga yang tidak berbulu
• Daun halus agak berbulu. Ukuran daun, panjang 5 15 cm dan lebar 0.5 - 1 cm
• Bunga berbentuk mayang jari
Asal dan penyebaran
• Berasal dari Afrika subtropika dan menyebar ke
negara-negara tropis
Karibia, Amerika
Hawaii.
maupun subtropis seperti
Tengah, Amerika Selatan dan
Pertumbuhan
• Tumbuh membentuk hamparan yang tidak rapat
• Tinggi tanaman bisa mencapai 0.6 - 1,2 m.
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th.
85
• Toleran terhadap jenis tanah dengan kisaran yang
l uas (tanah berpasir dan berliat yang rendah
kesuburannya).
• Tahan terhadap kekeringan, dan genangan air.
• Mampu beradaptasi pada tanah berpasir miskin.
2
Gambar 8.11. Rumput pangola
86
r~
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Kandungan protein 13 - 15 % tergantung kultivarnya.
• Daya hasil berat segar 53 - 55 ton/ha/th.
• Dengan produksi 55 ton berat segar/ha/tahun (hasil
satu kali pemotongan dengan interval 45 hari adalah
6,87 ton) berarti dapat mencukupi kebutuhan untuk 5
ekor sapi dengan berat badan 300 kg.
• Kandungan kadar gula yang lebih tinggi dibanding
Budidaya
jenis rumput lainnya.
• Penanaman dengan stek dan pots
• Jarak tanam 40 x 40 cm atau disesuaikan dengan
kondisi tanah
• Pemanenan pertama umur 45 - 60 hari setelah tanam
• I nterval panen pada musim hujan 45 hari dan musim
MTI
kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah
_
V
U-,
r_
87
11. Rumput setaria
Nama lain
Rumput lampung (Indonesia)
Jenis dan kultivar
• S. anceps (Tahan embun beku)
Daya hg
• S. nandi (tahan terhadap tanah masam genangan air)
• S. Kazungula, S. Narok (keduanya mengandung
asam oksalat yang tinggi)
Ciri-ciri
• S. sphacelata (tahan terhadap genangan air)
G
-
~
• Rhizoma pendek serta stolon dengan buku-buku
yang rapat
• Pangkal batang biasanya berwarna kemerahan.
• Banyak menghasilkan anakan
• Daun lebar agak berbulu pada permukaan atas,
tekstur daun halus dan sangat lunak
• Bunga berbentuk tandan warna cokiat keemasan
Asal dan penyebaran
• Rumput ini berasal dari Afrika tropika dan sub tropika,
sekarang menyebar ke Asia dan Australia.
Pertumbuhan
• Tumbuh membentuk rumpun
• Tinggi tanaman dapat mencapai 1 m.
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan tidak kurang dari
750 sampai 1000 mm/th.
88
Budiday
• Toleran terhadap jenis tanah dengan kisaran yang
cukup luas dari berpasir sampai fiat.
• Agak tahan terhadap kekeringan apabila lapisan olah
tanahnya cukup dalam, tahan terhadap embun beku.
I
ir -
T--,
U
F
w
• Responsif terhadap pemupukan nitrogen.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Kandungan protein 6 - 7 % tergantung cultivar
• Produksi berat segar 100 - 110 ton/ha/thn tergantung
varietas.
• Mengandung kadar asam oksalat yang cukup tinggi
(7% dari bahan kering) dan dapat menyebabkan
kematian pada ternak.
• Dengan produksi berat segar 100 sampai 110
ton/ha/tahun (satu kali pemotongan interval 45 had
adalah 12.5 - 13.75 ton) berarti dapat mencukupi
kebutuhan ternak sebanyak kurang lebih 9-11ekor
Budidaya
sapi dengan berat badan 300 kg
• Penanaman dengan pots atau biji (dosis 2 - 5 kg/ha)
• Apabila ditanam dengan pols jarak tanamnya 40 X 40
cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah. Sebagai
penguat teras bisa ditanam dengan jarak 20 cm.
• Panen pertama umur 45-60 hari setelah tanam
• I nterval panen pada musim hujan 40 hari dan pada
musim kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 5 - 10 cm dari permukaan tanah
89
Gambar 8.12. Setarla sphacelata
90
Ow-'
Wr
12. Rumput brachiaria
Nama lain
Rumput bebe, Rumput bede (Indonesia), jukut inggris
(Sunda) Signal grass, palisade grass, para grass, buffalo
grass, water grass, ruzigrass(Inggris).
Jenis dan kultivar
• B. mutica cocok untuk tanah-tanah yang lembab tetapi
tidak tahan terhadap penggembalaan berat.
• B. humidicola cocok untuk ditanam di dataran rendah
dan basah. Rumput ini tahan penggembalaan berat.
• B. ruziziensis tahan terhadap kekeringan tidak Iebih
dari 3-4 bulan, lebih sesuai untuk pastura ternak kecil,
tidak tahan injakan dan rengutan.
• B. decumbens merupakan rumput penggembalaan
yang sangat balk dan sangat balk apabila ditanam
bersama dengan stilo ( Stylosanthes spp.).
• B. brizantha merupakan rumput penggembalaan yang
tumbuh
balk
pada tanah kering.
Namun ada
kelemahannya, di Australia dilaporkan menyebabkan
ternak
Ciri-cin
yang
matahari.
memakannya peka terhadap sinar
• Perakaran dangkal sampai dalam tergantung varietas
• Batang agak kasar dan beruas pendek-pendek
• Daun pendek kaku berbulu berstektur halus
• Bunga berbentuk mayang bendera
91
Asal dan penyebaran
• Asal dari Uganda, Afrika Selatan, Kongo dan Kenya
Pertumbuhan
• Tumbuh membentuk hamparan lebat
• Tinggi tanaman dapat mencapai 20 sampai 250 cm,
tergantung pada varitas tanaman.
Gambar 8.13. Brach/area brizantna
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th
• Toleran terhadap jenis tanah dengan kisa ran cukup
l uas mulai dari berstruktur ringan dengan pH 6-7.
92
O
.-
• Tahan terhadap kekeringan selama 6 bulan, dan
terhadap cuaca dingin, juga toleran terhadap
pengembalan.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Kandungan protein 8 - 10 % tergantung kultivar.
• Produksi berat segar 80 -150 ton /ha/th/ tergantung
varitas.
• Responsif terhadap pemupukan nitrogen
• Dengan produksi berat segar 100 sampai 150 ton/ha
per tahun atau sekitar 12,5 - 18,75 ton satu kali
pemotongan, berarti mencukupi kebutuhan untuk 9 -13
Budidaya
ekor sapi dengan berat badan 300 kg.
• Penanaman dengan biji atau pols
• Jarak tanam: apabila ditanam dengan pols sebaiknya
30 X 30 cm atau disesuaikan dengan kondisi tanah.
Kalau ditanam sebagai penguat teras jarak tanamnya
bisa 20 cm. Apabila ditanam dengan biji, takarannya kl.
2 kg/ha.
• Pemanenan pertama umur 60 hari setelah tanam
• Pada musim hujan interval panen 40 hari dan musim
kemarau 50 - 60 hari.
• Tinggi pemotongan 5-10 cm dari permukaan tanah
93
13. Rumput meksiko
Nama lain
Teosinte (teosinte grass)
Jenis dan kultivar
Ciri-ciri
•
•
Euchlaena mexicana (E. luxurians)
Euchlaena perennis
• Rhizoma yang bersifat perenial
• Batang beruas pendek-pendek
• Daunnya pendek kaku, terkulai dan kasar (coarse).
• Bunga berbentuk mayang seperti bunga jagung
Asal dan penyebaran
• Berasal dari Amerika Tengah dan Mexico.
• Dimasukkan ke P. Jawa tahun 1878.
Pertumbuhan
• Batangnya kaku dan tegak menyerupai tanaman
jagung. Tinggi tanaman dapat mencapai 1 - 5 m.
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan 1000 mm/th
• Toleran terhadap berbagai jenis tanah
• Tidak tahan terhadap kekeringan
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Dengan produksi bobot segar 100 sampai 120 ton/ha/
tahun atau 12.5 - 15 ton/ha berarti dapat mencukupi
kebutuhan untuk kurang lebih 9 -11 ekor sapi dengan
berat badan 300 kg
94
• Kandungan protein 8-13 % tergantung cultivar
• Ternak kecil tidak begitu menyukai.
Gambar 8.14. Rumput meksiko
95
Budidaya
• Penanaman dengan biji atau dengan pols. Daya
kecambah bijinya bisa mencapai 90%.
• Apabila ditanam dengan pols jarak tanam sebaiknya
90 x 90 cm, atau 100 x 100 cm disesuaikan dengan
kondisi tanah, kalau dtanam sebagai penguat teras
14. Ruml
~~
Nama lain
~_-
Jon's dan
bisa ditanam dengan jarak 30 - 40 cm.
• Pemanenan pertama umur 60 hari setelah tanam
• Pada musim hujan interval panen 45 hari dan musim
kemarau 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 15 - 20 cm dari permukaan tanah
• Setelah dipotong memerlukan air lebih banyak untuk
Ciri-ciri
bertunas lagi. Pada musim kering agak panjang tidak
bertunas. Tangkai dan daun yang belum terlalu tua
sangat digemari sapi dan kerbau. Kadar air yang
tinggi pada rumput segar dapat menyebabkan diarhe,
sebaiknya dilayukan
%2
hari sebelum diberikan.
Penyeban
Pertumbul
Persyarat
96
14. Rumput cenchrus
Nama lain
Cenchrus ciiiaris (Nama botani), Buffe/grass, African
foxtaii dan Rhodesian foxtaii(I nggris).
Jenis dan kultivar
• C. ciiiaris cv.
Biloela,
Molopo,
Boorara,
Lawes,
Nunbank, Tarewinnabar ( tinggi tanaman 1,5 m),
• C.ciiiaris cv Gayndah dan American, tinggi tanaman 1
r.~+1
1
Or1w--
rv-+~
rr
IF
I
m.
Ciri-ciri
• C. ci//aris cv West Australia tinggi tanaman 0,75 m
• Perakaran kuat dan dalam
• Batang beruas pendek, tidak berbulu
• Panjang daun 30 cm, lebarnya 8 mm
• Bunga berbentuk tandan
Penyebaran
• Afrika sub-tropis, India, Indonesia
Pertumbuhan
• Membentuk hamparan
• Tinggi tanaman dapat mencapai 1.5 m tergantung
cultivarnya..
Persyaratan tumbuh
• Dapat tumbuh pada curah hujan 300 - 900 mm/th
• Toleran terhadap berbagai jenis tanah, namun lebih
menyukai tanah bertekstur tingan.
97
• Tahan
terhadap
kekeringan,
kebakaran
dan
penggembalaan berat. Namun tidak tahan terhadap
genangan air.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
•
Produksi berat segar 30 - 40 ton /ha/th
•
Dengan produksi berat segar 20 sampai 30 ton
•
Kandungan protein 9
ton/ha/tahun atau sama dengan 2.5 - 3.75 ton setiap
satu
kali
pemotongan,
berarti
dapat
mencukupi
kebutuhan untuk ternak sebanyak kurang lebih 2 - 3
ekor sapi dengan berat badan 300 kg.
Gambar 24. Rumput cenchrus
98
Budidaya
• Penanaman dengan biji atau pots
• Apabila ditanam dengan pots jarak tanam sebaiknya
40 x 40 cm, atau disesuaikan dengan kondisi tanah.
• Pemanenan pertama umur 45 - 60 hari setelah tanam
• Pada musim hujan umur panen 45 hari
• Pada musim kemarau umur panen 50 - 60 hari
• Tinggi pemotongan 10 -15 cm dari permukaan tanah
ME
r
99
15. Arachis
~
Nama lain, jenis dan kultivar
• Yang dimaksud dengan arachis perennial adalah
l eguminosa dari keluarga Arachis (seperti kacang
tanah) namun hidupnya menahun, artinya setelah
menghasilkan bunga dan bush, tanaman tidak mati.
• Keuntungan Arachis perennial ini sebagai pakan
ternak adalah bisa tetap hidup dan berkembang biak
walaupun
sudah
dipangkas
atau
sehingga tidak perlu menanam ulang.
digembalai,
• Ada beberapa spesies kacang arachis perennial yang
dikenal saat ini di Indonesia diantaranya A. glabrata,
A. pintoii, A. repens, dan A. hybrid.
• Karena tanaman ini baru diintroduksi di Indonesia
maka belum ada nama Iokalnya. Namun di beberapa
penjual tanaman hias (arachis juga ditanam sebagai
tanaman hias) dikenal dengan nama "pintonia"
Ciri-ciri
( mungkin diambil dari A. pinto!).
• Perakarannya kuat dan dalam, akarnya berkembang
dengan banyak cabang
• Batangnya menjalar di permukaan tanah. Bisa distek
untuk perbanyakan vegetatif.
• Daunnya mirip daun kacang tanah
• Bunganya mirip bunga kacang tanah, berbentuk
bunga kupu-kupu, berwarna kuning
100
Asal dan penyebaran
• Amerika Selatan
• Di Indonesia tanaman ini telah mulai dikembangkan
sebagai
tanaman
pakan
walaupun
penyebarannya masih sangat terbatas.
wilayah
• Di beberapa wilayah Indonesia seperti di Lampung
sudah ditanam sebagai tanaman penutup tanah di
perkebunan lada, sekaligus sebagai pakan kambing
yang dipelihara di dekat kebun lada.
Pertumbuhan
• Tanaman tahunan
•
Menjalar
• Biji/polong di bawah tanah seperti kacang tanah.
• Penyebarannya dengan rhizoma.
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh baik pada wilayah dengan curah hujan 1000
mm - 2000 mm per tahun, namun bisa juga tumbuh di
daerah dengan curah hujan dibawah 750 mm per
tahun.
• pH tanah yang cocok adalah antara 5,0 - 6,5.
• Tanaman ini juga bisa tumbuh pada kondisi tanah
yang kurang subur.
• Tidak cocok untuk daerah dengan musim kering yang
panjang,
• Sebagai tanaman pakan tahunan, arachis tahan
terhadap pangkasan dan renggutan ternak.
101
• A. pintoi relatif lebih tahan terhadap kekeringan dan
musim kemarau panjang, sementara A. glabrata l ebih
tahan terhadap intensitas cahaya yang rendah.
7r~
.
G
~~~
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
Budidaya
•
Mempunyai nilai gizi (protein) tinggi.
G
•
Penanaman dengan biji atau stek batan 9
~
•
Jarak tanam 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm tergantung
pada keperluan. Semakin rapat jarak tanam semakin
cepat menutup tanah.
1
-~
~
L.
_
-3
T
-
Gambar 8.16. Arachisglabrata
102
16. Sentro
Nama lain, jenis dan kultivar
• Ada beberapa spesies kacang sentro yang dikenal
saat ini di Indonesia diantaranya
pubescensdan C. macrocarpom.
Centrosema
• Di Jawa Centrosema piumieridikenal sebagai kacang
ketopong.
• Merupakan hijauan pakan ternak dengan kualitas
Ciri-ciri
tinggi, mengandung protein yang tinggi,
• Batang lunak, hijau tua, berbuku-buku, agak berbulu,
panjangnya bisa mencapai 5 m
• Berdaun tiga helai pada tangkainya, daun berbentuk
oval, agak meruncing di ujungnya, berukuran panjang
2,5 cm, berbulu lembut di kedua permukaannya.
• Bunga berbentuk bunga kupu-kupu, berwarna violet
keputih-putihan.
• Polongnya panjang, sekitar 10 cm, berwarna hijau,
setelah tua menjadi kecoklat-coklatan, tiap polong
berisi 12-20 biji.
Asal dan penyebaran
• Amerika Selatan yang beriklim tropis, sekarang
sudah menyebar ke wilayah tropis di seluruh dunia.
• Di Indonesia tanaman ini mula-mula dikembangkan
sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan.
103
Pertumbuhan
• Tanaman berumur panjang
• Tumbuh merambat dan memanjat
• Akarnya dapat masuk sangat dalam ke dalam tanah,
membentuk akar tunggang dan akar serabut.
Persyaratan tumbuh
•
Cocok untuk daerah tropis basah, dengan curah
hujan 1.500 mm atau lebih.
• Dapat beradaptasi pada tanah yang tidak terlalu
subur dan tanah masam. Juga bisa tumbuh pada
tanah tergenang atau drainasenya jelek.
• Responsif terhadap pemupukan P.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Mempunyai nilai gizi (protein) tinggi.
• Kandungan protein kasar: 16-19% dari bahan kering.
Di Australia pada musim panas kandungan PK bisa
mencapai 23%.
• Apabila - ditanam secara monokultur daya hasilnya
bisa
Budidaya
sampai 12 t BK/ha/th, namun di dalam
pertanaman campuran hanya 3 t BK/ha/th.
• Biasanya ditanam dengan biji.
• Semakin rapat penanaman semakin cepat menutup
tanah.
T
T
T
Gambar 8.17. Centrosema pubescens
17. Stylosanthes
Nama lain, jenis dan kultivar
• Brazilian lucerne (Inggris)
• Spesies dan kultivar yang dikenal di Indonesia antara
l ain Sty/osanthes guianensis (cv. cook; cv. Schofield;
cv. graham; cv. Endeavour). S. hamata cv. Verano; S.
Ciri-ciri
humilis, dan S. scabra.
• Akar tunggang sangat kuat
• Batang berwarna coklat, berambut, agak keras dan
semakin
•
•
•
l ama
semakin
Percabangannya banyak.
keras
dan
berkayu.
Daun berbentuk elips (bulat telur) sampai lancip,
panjang 4-5 cm, lebar 2 cm.
Bunga kecil-kecil berwarna kuning atau jingga. Bisa
menghasilkan polong berbiji tunggal.
Bijinya berwarna kuning kecoklat-coklatan.
Asal dan penyebaran
•
•
Berasal dari Brazilia, Argentina dan Meksiko.
Sekarang sudah tersebar di daerah tropis, terutama di
padang-padang rumput.
Pertumbuhan
•
Berupa perdu pendek yang tumbuhnya agak tegak
sampai tegak. Tingginya bisa mencapai 1,5 m.
• Dapat ditanam dengan rumput pakan, khususnya
rumput guinea dan rumput molases, tetapi sebaiknya
106
j angan ditanam dengan rumput menjalar yang agresif
seperti rumput pangola.
Gambar 8.18. Sty/osanthes sp.
Persyaratan tumbuh
• Dapat beradaptasi pada berbagai kondisi iklim dan
tanah, termasuk tanah kurang subur dan tanah masam.
• Sangat cocok untuk wilayah iklim lembab dan hangat
dengan curah hujan 1500 mm/th. Namun ada juga jenis
yang mampu tumbuh pada curah hujan di bawah 1500
mm/th
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
107
• Tanaman
monokultur
dapat
menghasilkan
bahan
kering 10 t/ha. Apabila ditanam dengan rumput,
hasilnya 2-6 t/ha dengan protein kasar 13 ,0 - 18,9 %.
• Dapat digunakan juga sebagai penutup tanah di
Budidaya
perkebunan dan sebagai pupuk hijau.
• Penanaman dengan biji yang ditebar pada musim
hujan, biji yang baru daya kecambah 5 % tapi setelah
scarification dapat mencapai 90 %.
• Bisa juga disemaikan terlebih dahulu di persemaian.
• Takaran yang biasa digunakan adalah 2-3 kg biji per
ha.
• I nokulasi biji perlu dilakukan.
10 8
18. Lablab
Nama lain, jenis dan kultivar
• Lablab purpureus (nama botani),
Dolichos lablab
(sinonim), Lablab bean (Inggris). belmbohne, arbila,
kekara, kara-kara,kacang bado, kacang biduk (Timor);
kacang jeriji, kacang peda, roay katopes (Sunda);
kara, kekara, kara andong, kara useng, kara wedus
Ciri-ciri
(Jawa); komak (Madura); ndoto, loto, rato (Roti).
• Batang berwarna hijau dan agak lunak
• Daunnya tiga helai di satu tangkai daun. Helain daun
berbentuk oval dengan ukuran 10-15 cm
• Bagian bawah daun berbulu halus
• Karangan bunga terdiri dari beberapa kuntum
• Polong berukuran 4-5 cm yang berisi 2-4 biji
Asal dan penyebaran
• Tersebar di daerah sub tropis Afrika, Amerika Tengah
dan Amerika Selatan.
• Juga terdapat di Asia Tenggara termasuk Indonesia
Pertumbuhan
• Merupakan leguminosa semusim atau setahun
• Pertumbuhannya menjalar, tebalnya mencapai 100
cm dengan membentuk masa yang padat menutup
tanah.
• Termasuk l eguminosa tahan naungan dan sangat
produktif.
10 9
Gambar 8.19. Lablab
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh baik pada kondisi lembab, namun termasuk
tanaman tahan kering sehingga masih dapat tumbuh
di daerah dengan curah hujan 500 mm/th.
• Pada musim kering yang panjang daunnya tetap hijau
•
•
110
dan merupakan makanan ternak yang disukai.
Beradaptasi baik dengan berbagai kondisi tanah,
termasuk tanah masam
Sangat responsif dengan pemupukan P
r
rr
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Termasuk leguminosa yang disukai ternak
• Kandungan proteinnya tinggi dengan kandungan
protein kasar 22 %.
• Sebagai leguminosa potong, tinggi pemotongan
sebaiknya 25 cm dari permukaan tanah.
• Dengan pemotongan dan perawatan yang balk
produksi segarnya bisa mencapai 6 - 10 t/ha/tahun.
I
11 1
19. Siratro
Nama lain, jenis dan kultivar
•
Ciri-ciri
Macroptillum atropurpureum (nama botani), Atro, purple
bean (Inggris)
• Batang agak berbulu, menghasilkan akar sekunder
• Daun berwarna hijau tua, di permukaannya agak
berbulu, di bagian bawah bulunya lebat. Helai daun
berbentuk oval.
• Perakarannya dalam
• Panjang tangkai bunga 10-30 cm. Warna bunga ungu
tua kehitam-hitaman
• Panjang polong 8 cm berwarna cokiat kehitam-hitaman
dengan isi 12-13 biji
Asal dan penyebaran
• Tanaman asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan
• Sekarang tersebar di Australia,
Tenggara
Pasifik
dan
Asia
Pertumbuhan
• Tanaman tahunan yang menjalar. Dibandingkan dengan
l eguminosa menjalar lainnya tumbuhnya lebih lambat
• Berkembang-biak dengan biji
Persyaratan tumbuh
•
Cocok untuk daerah sub-tropis sampai tropis dengan
curah hujan 700-1800 mm/th. Namun di Meksiko bisa
tumbuh di daerah dengan curah hujan 250 mm/th.
112
Daya has!
• Tumbuh balk pada berbagai jenis tanah, mulai tanah
berpasir sampai tanah fiat
• Kurang tahan naungan
• Tidak baik pada ketinggian di atas 1600 m dpi.
Gambar 8.20. Siratro
Daya hasil, mutu hijauan clan kegunaan lain
• Termasuk leguminosa yang disenangi ternak
•
Bisa
•
Bisa digunakan sebagai tanaman penutup tanah
menghasilkan hijauan segar 5-7 Vha dengan
protein kasar 14,5 - 16,44 %.
• Tahan terhadap penggembalaan berat
113
20. Kalopo
Nama lain, jenis dan kultivar
•
•
•
Ciri-ciri
•
•
•
•
Ca/opogonium
mucunoides
(Nama
kalopogonium (Indonesia), kacang asu (Jawa)
Selain
botani).
C. mucunoides yang banyak ditanam di
I ndonesia adalah C. caeruleum
Merupakan hijauan pakan ternak yang berfungsi juga
sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan
Batang lunak, hijau, agak berbulu, panjangnya bisa
sampai beberapa meter dan tumbuh menjalar atau
memanjat
Berdaun tiga helai pada tangkainya, berbentuk oval,
agak meruncing di ujungnya, panjangnya sampai 10
cm, lebar 2-5 cm, berbulu di kedua permukaannya.
Bunga berbentuk bunga kupu-kupu, berwarna kebirubiruan.
Polongnya panjang atau melengkung, sekitar 4 cm,
berwarna
hijau,
setelah
tua
coklatan, tiap polong berisi 3-8 biji.
menjadi
kecoklat-
Asal dan penyebaran
•
•
11 4
Berasal dari wilayah Amerika yang beriklim tropis,
sekarang sudah menyebar ke wilayah tropis di
seluruh dunia.
Masuk ke Indonesia sebagai tanaman penutup tanah
dan pupuk hijau di perkebunan pada tahun 1922 .
~~
Pertumbuhan
• Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan
produksi
daun
yang tinggi,
bisa
membentuk
hamparan yang tebal (0,5 - 1,0 m) dalam waktu 4 - 5
T
bulan.
• Umurnya tidak panjang, hanya 1-2 tahun
4woo
A.-
77
0
4
77
\t. 6
l
Gambar 8.21. Kalopo
11 5
Persyaratan tumbuh
•
Cocok untuk daerah tropis basah, dengan curah
hujan 1.250 mm atau lebih dengan ketinggian sampai
2000 m dpl. Yang paling cocok pada ketinggian 300 1500 m dpl.
• Dapat beradaptasi pada tanah masam (pH 4,5 - 5).
• Agak tidak tahan naungan.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Bukan pakan yang palatabel
• Kandungan protein kasarnya hanya 2,6 - 3,8% dari
bahan kering. Walaupun demikian tetap ditanam di
padang padang rumput untuk menyuburkan tanah.
• Sebagai pakan ternak telah ditanam sejak tahun
Budidaya
1925 dengan pemberian 2 kg/hari/ekor.
Biasanya ditanam dengan biji 1 - 3 kg/ha, semakin
rapat penanaman semakin cepat menutup tanah.
Pertumbi
11 6
21. Kembang Telang
Nama lain, jenis dan kultivar
•
Ciitoria ternatea (nama botani). Bunga biru (Maluku),
bunga kelentit, bunga telang (Sunda), kembang
teleng
(Jawa),
( Makasar),
Ciri-ciri
bunga
kembang
teleng,
temenraleng
menteleng
(Bugis),
Bisi
(Halmahera), Saya ma gulele (Ternate).
•
•
•
•
•
Batang lunak, tumbuh
membelit
kekiri,
hidup
menahun dan memanjat sehingga kurang cocok
untuk pupuk hijau.
Berdaun tiga helai per tangkai, berbentuk oval.
Bunga berwarana biru, sering digunakan sebagai
tanaman hias.
Polongnya panjang atau melengkung, sekitar 4 cm,
berwarna hijau, setelah tua menjadi putih tiap polong
berisi 3-5 biji.
Tanaman ini menghasiikan banyak daun.
Pertumbuhan
•
Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan
produksi
daun
yang tinggi,
yang
merupakan
tumbuhan menahun, hidupnya dari dataran rendah
sampai 700 m dpI dengan curah hujan 1.250 mm
r
F
atau lebih dengan ketinggian sampai 2000 m dpl.
117
Persyaratan tumbuh, daya hasil dan kegunaan lain
•
Cocok untuk daerah tropis dan tahan kering, tahan
pemangkasan dengan produksi kering per tanaman
51,45 g pada musim hujan dan 50, 67 g pada musim
kering.
• Kandungan protein kasar 14,03 - 16,00 %.
• Kegunaan daun dan bunga ditumbuk ditambah gula
jawa untuk obat bisul, daun dan bungan ditambah
adaspulawaras dan bawang merah untuk obat yang
berat.
• Biasanya ditanam dengan biji dengan yang memiliki
daya kecambah tinggi dari tanaman yang baru.
Gambar 8.7. Kembang telang
118
G -a
W-
22. Kaliandra
Nama lain, jenis dan kultivar
Ciri-ciri
•
Ca/liandra calothyrsus (n am a botani)
• Merupakan pohon kecil yang bercabang banyak.
Tingginya bisa mencapai 10 m namun rata-rata 4-6
m. Diameter batang sampai 30 cm. Warna batang
cokiat tua.
• Daunnya sangat lebat
• Perakarannya tumbuh sangat cepat, dalam waktu 5
bulan bisa mencapai 2 m.
• Bunganya komposit terdiri dari beberapa bunga.
Warna bunga merah jambu sampai merah tua.
Asal dan penyebaran
• Amerika Tengah iklim basah, kemungkinan besar
dari Suriname
• Sekarang tersebar di daerah tropika lembab,
termasuk Asia Tenggara.
• Diintroduksikan ke Jawa tahun 1936.
Pertumbuhan
• Berkembang biak dengan biji, baik langsung maupun
dikecambahkan lebih dahulu.
• Biji yang sudah tua mudah sekali berkecambah.
• Tanaman ini bisa berbunga sepanjang tahun, namun
biji biasanya dihasilkan pada musim kemarau.
• Umur tanaman bisa mencapai 12 tahun.
119
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh balk pada ketinggian 400 - 800 m dpl.
• Bisa tumbuh pada wilayah dengan curah hujan 700 3000 mm/th dengan tidak Iebih dari 7 buian kering
per tahun, namun di P Jawa pertumbuhan yang balk
dicapai pada curah hujan 2000 - 4000 mm/th.
• Tumbuh pada berbagai tipe dan kesuburan tanah.
Bisa beradaptasi pada tanah masam yang tidak
begitu subur.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Bisa menghasiikan bahan kering hijauan 7-10 t/ha
per tahun.
• Selain daun dan batang mudanya sebagai hijauan
pakan, batangnya digunakan sebagai kayu bakar.
• Tanaman ini bagus untuk pengendaii erosi di lahanl ahan miring dan pupuk hijau. Karena bisa menambat
N dari udara, baik juga untuk memperbaiki kesuburan
tanah.
• Walaupun kandungan taninnya tinggi (11%), tidak
-,
ada laporan mengenai kandungan racun di daun
kaliandra.
• Kd
an ungan N 3-3,5% d an serat kasar sampai 75%
dari bahan kering. Ternak Iebih menyukai daun segar
Budidaya
120
daripada yang sudah layu.
• Untuk keperluan pakan atau kayu bakar jarak tanam
T
yang balk 1 x 1 m atau 1 x 2 m. Namun untuk
keperluan konservasi tanah biasanya ditanam Iebih
rapat dengan jarak 50 cm di dalam barisan.
• Pertumbuhan tanaman dalam enam bulan bisa
mencapai 1-2 m.
Gambar 8.23. Kaliandra
121
23. Gamal
Nama lain, jenis dan kultivar
• G/iricidia sepium (nama botani), G/iricidia macu/ata
(sinonim), liriksidia,
Ciri-cin
gelisidia
(Indonesia),
(Indonesia, Jawa), cebreng (Sunda).
gamal
• Batangnya berwarna coklat muda atau coklat keputihputihan.
• Seringkali cabang keluar di bagian bawah batang.
• Panjang tangkai daun 15-40 cm mengandung 7-17
helai daun yang berukuran 1x3 cm sampai 3x6 cm.
• Bunganya berwarna merah muda pucat.
• Berbunga hanya pada musim kemarau pada saat
daunnya rontok.
Asal dan penyebaran
• Pantai Pasifik Amerika Tengah, Meksiko dan masuk
I ndonesia tahun 1960-an
• Dibudidayakan di tempat-tempat dengan ketinggian
1200 - 1500 m dpl, dari mulai Meksiko sampai bagian
utara Amerika Selatan.
• Hingga sekarang tanaman telah menyebar sampai ke
I ndonesia, Malaysia, Thailand dan India
Pertumbuhan
• Biji
berkecambah
dalam
waktu
7-10
hari.
• Perkecambahan pada awalnya lambat, namun bila
sudah tumbuh, pertumbuhannya sangat cepat.
122
•
Tinggi tanaman bisa mencapai 12 m apabila
dibiarkan.
Persyaratan tumbuh
• Di tempat asalnya tumbuh balk pada daerah dengan
curah hujan 900 - 1500 mm per tahun dengan lima
bulan kering setahun. Namun terbukti tumbuh balk
juga di daerah dengan curah hujan 3500 mm per
tahun tanpa musim kemarau panjang.
• Toleran terhadap tanah masam dan alkalin.
• Memerlukan kesuburan sedang.
• Tidak tahan genangan dalam waktu yang lama.
• Setelah terbakar terbukti masih bisa tumbuh kembali.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Tanaman berumur 1 tahun menghasilkan bahan
•
kering 3-4 kg sekali panen.
Pada jarak tanam 0,5 m x 0,5 m bisa menghasilkan
hijauan segar sampai 43 t per tahun.
• Kandungan N pada daun 3-4%, serat kasar 13-30%.
• Kualitas pakan bervariasi tergantung pada umur
tanaman, bagian tanaman, musim dan genotipenya.
• Daun gamal mempunyai kualitas tinggi sebagai
pakan ternak, disukai domba dan kambing. Dapat
digunakan juga sebagai pakan sapi dan kerbau.
• Kadang-kadang perlu waktu untuk disukai karena
baunya yang tidak enak. Untuk disukai pertama kali
campur daun gamal dengan rumput.
123
• Di Bali telah digunakan untuk penggernukan sapi.
• Batangnya sebagai kayu bakar atau dibuat arang.
• Bisa juga untuk bahan furniture yang sederhana.
• Sebagai naungan di perkebunan kopi, kakao dan
l ada. Juga sebagai tanaman tempat merambat lada,
vanili.
• Bisa digunakan juga sebagai tanaman pagar dan
Budidaya
untuk pupuk hijau.
• Perbanyakan dengan biji maupun dengan batang,
• Cocok sebagai pagar hidup.
A
AM-
.
Rte-'
Gambar 8.24. Gamal
124
v-
24.
Lamtoro
Nama lain, jenis dan kultivar
•
Leucaena leucocephala (Nama botani) L. glauca
(Sinonim);
petal
cina,
pelending
kemalandingan,
(Indonesia), peuteuy selong (sunda); Kemlandingan,
l antara,
Ciri-ciri
(Madura).
metir,
selamtara
(Jawa);
Klandingan
• Lamtoro lokal tingginya 2-10 m. Jenis lamtoro gung
tingginya bisa mencapai 15-20 m (tipe Salvador)
• Tumbuh tegak, ada yang tidak bercabang banyak,
ada juga yang cabangnya sangat banyak.
• Daunnya lebat, biasanya hijau sepanjang tahun.
• Bunganya berwarna putih.
Asal dan penyebaran
• Lamtoro "biasa" diperkirakan berasal dari Tanjung
Yucatan. Tipe lain yang tingginya mencapai 16 m
berasal dari Salvador, Guatemala dan Honduras
• Pada tahun 1500-an dibawa ke Amerika Selatan
kemudian tahun 1600-an dibawa ke Filipina sehingga
abad 19 sudah menyebar ke seluruh dunia.
• Tipe Salvador yang dikenal dengan nama Lamtoro
gung masuk ke Indonesia pada tahun 1977.
Pertumbuhan
• Tinggi pohon ini bisa mencapai 16 m. Kalau sering
dipangkas atau digembalai bisa menjadi perdu.
125
• Bisa
hidup
secara teratur.
bertahun-tahun dengan pemotongan
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh di daerah dataran rendah sampai 1000 m
dpl. Namun ada cuitivar yang bisa tumbuh pada
ketinggian lebih dari 1500 m dpl.
• Curah hujan yang ideal 650 - 1500 mm per tahun tapi
ada juga yang tumbuh di tempat yang lebih kering
atau lebih basah.
• pH tanah yang cocok adalah > 5. Kurang toleran
terhandap Al.
• Masih bisa tumbuh pada saiinitas tinggi, tapi tidak
menyukai tanah yang tergenang.
• Kurang cocok untuk daerah ding in.
• Beberapa jenis tidak tahan terhadap hama kutu
l oncat.
Namun ada beberapa jenis lamtoro atau
kultivar yang tahan kutu loncat antara lain Leucaena
diversifolia, L. pallida, L. leuco-cepha/a KX2 hybrid.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Hasil bahan kering hijauan berkisar antara 1 - 15 t/ha
tergantung pada, kesuburan tanah, curah hujan, dan
cara
pemangkasan.
Semakin sering dipangkas
hasiinya semakin berkurang.
• Produksi hijauan tinggi dan daunnya merupakan
pakan yang berkuaiitas tinggi terutama pada musim
kemarau.
126
if,
T
Baik digunakan sebagai tanaman penghijauan atau
untuk reklamasi tanah kritis
• Batangnya untuk kayu bakar yang berkualitas baik.
Budidaya
Gambar 8.25. Lamtoro
• Daya kecambah biji lamtoro sangat baik, sehingga
penanaman dapat dilakukan dengan bijinya. Namun
tipr Salvador clan Peru bijinya lambat matang.
• Kecambah lamtoro lambat tumbuh, namun kemudian
bisa tumbuh dengan sangat cepat. Untuk mengatasi
hal ini lahan harus benar-benar dipersiapkan dengan
baik, kalau perlu diberi pupuk fosfat.
• Ada laporan yang menyatakan bahwa lamtoro bisa
127
ditanam dengan stek batang, namun di Indonesia
25. Turi
penanaman dengan bijinya lebih praktis.
Nama lair
• Kayu cukup keras sehingga baik digunakan untuk
tangkai alat-alat pertanian seperti cangkul
• Biji yang belum masak apabila dimakan memiliki
khasiat mengeluarkan cacing.
Asaldanl
128
T
T
T
T
T
Pertumbu
Persyarat
25. TO
Nama lain, jenis dan kultivar
• Sesbania grandiflora (nama botani) : Turi (Indonesia,
Sunda, Jawa, Timor), gala-gala (Timor), tuwi (Bali),
toroy (Madura), palawu (Bima), tanumu, (Sumba), tuli
(Talaud), turing (Sulawesi Utara), ulingo (Gorontalo),
aju taluma (Bugis), kayu jawa (Makasar), nggang
Ciri-cid
gala, kalala (Rote), katuri (Halmahera).
• Berupa pohon kecil, tingginya sampai 3-4 m.Tumbuh
tegak, cabang sedikit.
• Bunganya berwarna putih, kekuning-kuningan atau
merah muda.
Asal dan penyebaran
• Diduga merupakan tumbuhan asli Indonesia atau
I ndia. Sekarang tersebar di wilayah beriklim tropis,
termasuk Meksiko sampai Amerika Selatan, Hawaii,
Afrika Barat dan Afrika Timur.
Pertumbuhan
• Pertumbuhan pada saat muda sangat cepat. Dalam
12 minggu tingginya bisa mencapai 2 m. Namun
untuk mencapai 8 m diperlukan waktu 3 tahun.
• Berumur pendek (2 - 3 tahun)
Persyaratan tumbuh
• Tumbuh baik pada dataran rendah sampai ketinggian
800 m dpl.
129
• Sangat beradaptasi pada daerah yang musim
kemaraunya panjang.
• Memerlukan kesuburan tanah yang relatif sedang.
Gambar 8.26. Turi
130
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
•
•
•
•
•
Sumber hijauan pakan yang berkualitas terutama
untuk
rendah.
musim kering tetapi produksi hijauannya
Tidak tahan potong, sehingga pengambilan hijauan
yang tepat adalah dengan memetik cabang/ ranting
secara bergiliran.
Daun dan bunga dapat untuk pakan ternak
Bunganya, terutama bunga putih di daerah tertentu
dimakan untuk sayur yang dapat menambah produksi
susu (dikonsumsi manusia)
Kayu untuk bahan bakar, dan dapat digunakan pulp
(pembuatan kertas)
• Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lada,
•
vanili
Ekstrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk
obat tradisional penyakit malaria, obat sariawan,
disentri, sakit tenggorokan dan juga untuk scabies.
26. Jayanti
Budidaya
Nama lain, jenis dan kultivar
•
Ciri-ciri
Sesbania sesban (nama botani), Jayanti (Sunda),
Janti,
giyanti,
(Ternate)
kelor
wana (Jawa), gayati itam
Tumbuhan ini merupakan perdu pohon, bercabang
banyak dan tumbuh cepat. Tinggi mencapai 2 - 6 m.
Asal dan penyebaran
• Tanaman ini di Jawa ditemukan secara liar dan
sering ditanam di pekarangan dan galengan sawah.
Dapat ditanam dari biji namun tumbuhnya tidak
teratur.
Pertumbuhan
• Tanaman
i ni
..
J
A~
A
tumbuhnya sangat cepat dengan
produksi daun yang tinggi dan cabang banyak.
• Umurnya tidak panjang, dapat tumbuh pada tanah
yang jelek.
Persyaratan tumbuh
• Cocok untuk daerah kering dan hidup dari dataran
rendah - 800 m dpl.
• Dapat beradaptasi pada tanah jelek.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Daun sebagai pakan ternak
• Sebagai naungan, pupuk hijau atau penahan angin.
13 2
7-
-
Budidaya
• Biasanya ditanam dengan biji namun tumbuhnya
tidak teratur dengan daya kecambah rendah yaitu
sekitar 30 %.
• Sebagai obat, ekstrak daun dan akar digunakan
sebagai obat cacing anak-anak dan obat batuk.
Gambar 8.27. Jayanti
133
27. Bunga kupu-kupu
Nama lain, jenis dan kultivar
• Bauhinia malabarica Ro •b
kukupu,
kripi
(Sunda),
benculuk, tayuman (Jawa)
Ciri-ciri
(nama botani), areuy
kendayakan kupu-kupu,
• Tumbuhan ini merupakan perdu kecil dengan bunga
putih.
• Berdaun membentuk kupu-kupu.
• Polongnya panjang atau meiengkung, sekitar 25 cm,
berwarna
coklat,
seteiah
tua
menjadi
kecoklat-
coklatan, tiap polong berisi 5-8 biji.
Asal dan penyebaran
• Tanaman ini teiah ditanam sebagai tanaman hias
penghijauan di pinggir-pinggirjalan.
Persyaratan tumbuh
• Tanaman ini tumbuhnya sangat cepat dengan
produksi daun yang tinggi.
• Cocok untuk daerah kering dan tumbuh di hutan jati
dan di daerah dengan musim kemarau yang keras,
tanah-tanah miskin, terutama di Jawa Tengah dan
Jawa Timur, pada ketinggian 0 0 400 m dpl.
• Mudah beradaptasi balk di daerah basah maupun
daerah kering.
Daya hasil, mutu hijauan dan kegunaan lain
• Leguminosa ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan
13 4
ternak karena cukup palatabel khususnya untuk
ruminansia besar. Pada domba pemberian daun ini
meningkatkan konsumsi makanan.
• Produksi bahan kering rata-rata 1 D 1,7 kg/pohon pada
umur 2 tahun.
• Dan tahan pangkas
• Kandungan protein kasar 19 %,
• Kegunaan tanaman ini selain produksi hijauan juga
dari kulit batangnya dicampur dedak atau rumput
untuk menambah selera makan kuda.
Gambar 8.28. Bauhinia malabarica
135
Budidaya
• Penanaman dapat dilakukan dengan biji yang ditabur
Ciri-ciri r
pada awal musim hujan sebagai tanaman pagar, batas
Tumbuhi
kebun. Dan setelah tinggi 100 cm dapat dipngkas
sebagai pakan ternak.
Brewbak
I
Prosea,
Flora. CO
Horne,
I
Agronor
A guide
~..-
Better p.
StUr, W.
Nutrisi F
Tabel N
13 6
BACAAN YANG DIANJURKAN
Ciri-ciri morfologi
Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. Heyne, K. 1987. Terj.
Badan Libang Kehutanan. Cetakan I. Koperasi karyawan
Departemen Kehutanan Jakarta Pusat.
Brewbaker, J., P.Cheeke, N.Glover, C.Hughes, D. Kass, M.Kass,
B. Seibert, J.stewart, J. Sumberg, F.Wiersum. 1996.
Glirisidia Produksi dan Manfaat. NFTA. Winrock
I nternational. Arkansas. USA.
Prosea, Plant Resources of South-East Asia. No. 4. Forages. L.
't Mannetje and R.M. Jones. Bogor, 1992.
Flora. CGGJ van Steenis. Pradnya Paramita. Jakarta, 1981.
Horne, P.M. and W.W. Stur. 1999. Mengembangkan teknologi
hijauan makanan ternak bersama petani kecil. Monograf
ACIAR no 65. (Cara memilih varietas terbaik untuk
ditawarkan kepada petani)
Agronomi dan Ekologi padang rumput
A guide to better pastures for the tropics and sub-tropics. L.R.
Humphreys. Wrigth Stephenson & Co Australia 1980
Better pastures for the tropics. Arthus Yates & Co Pty Ltd. PO Box
117 Rockhampton 4700 Queensland Australia. (Bisa
minta Cuma-cuma)
Stir, W.W. and P.M. Horne, 2001 teknologi hijauan makanan
ternak bersama petani kecil. Monograf ACIAR no 65.
(Cara menanam, mengelola dan memanfaatkan HMT)
Monograf ACIAR No. 90.
Nutrisi Pakan
Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Hari Hartadi dkk.
Gadjah mada University Press.
13 7
Download