bab i manajemen keuangan internasional

advertisement
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
BAB I MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Persamaan dan Perbedaan MK dan MK Internasional

Persamaan :
membahasan keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijaksanaan
deviden
serta
bertujuan
memaksimalkan
nilai
perusahaan
dengan
memaksimalkan harga saham perusahaan.

Perbedaan :
MK = untuk perusahaan domestik walaupun punya banyak anak perusahaan
tetapi masih dalam satu negara (satu mata uang) sehingga tidak terjadi
masalah resiko perubahan nilai tukar (foreign exchange rate),
perpajakan dan akuntansu khususnya pembuatan laporan keuangan
rekonsiliasi.
MK Internasional =
 membahas tentang lingkungan manajemen keuangan internasional,
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dan neraca pembayaran
serta implikasinya pada suatu negara
 Pasar valuta asing (foreign exchange market) dan bagaimana pasar
valas ini berfungsi dalam perekonomian dunia.
 Mengukur dan manajemen ekposur mata uang asing,
 Analisis investasi langsung,
 Manajemen operasi multinasional
 Perbankan internsional
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
BAB II
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Perusahaan Multinasional(MNC)
Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di dua
negara atau lebih sehingga dalam aktivitasnya melibatkan dua mata uang
atau lebih yang berbeda. Pada umumnya MNC memiliki kantor pusat
disuatu negara dan didukung oleh beberapa anak perusahaan dinegara
lain
yang
pengoperasiannya
dengan
telekomunikasi.
Kondisi
ini
menggugurkan teori perdagangan internasional oleh Adam Smith dan
Davd ricardo yang mengatakan bahwa 1) faktor-faktor produksi tidak daat
dipindahkan/mobilitasnya sangat rendah, 2) kunci sukses perdagangan
internasional tidak lagi mengandalkan keunggulan komperatif akan tetapi
keunggulan
kompetitif
disamping
itu
adanya
artifcial
material
menggantikan SDA dan kesadarang suatu negara akan hak-hak minimum
pekerja membuat keunggulan komperatif tidak lagi dapat diandalkan.
Ada tiga motif utama berdirinya MNC :

Bermotif memperluas usahanya dalam rangka mencari bahan baku(raw
material seker) dan menjual produknya keluar negeri, bahkan pemerintah
tidak tahu berapa banyak dan apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan
asing tersebut. (Spt : PT Freeport (timah dan emas) di irian jaya, PT Caltex
(minyak) di riau, PT Port Newman (minyak) di batu binjai NTB dll.

Bermotif mencari pasar (market seeker). Spt : data jumlah penduduk Ind.
Tahun 1998 ada 203.000.000 jiwa bila 50% wanita dan 50 %nya
menggunakan alat-alat kewanitaan, berapa besar keuntungannya ?

Bermotif menimumkan biaya (cost minimazer), Spt : keringan pajak, tenaga
kerja murah, harga tanah murah, biaya pengolahan limbah dg syarat ringan,
menghindari adanya batasan kuota dinegaranya, pelayanan purna jual cepat.
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Evolusi Perusahaan Multinasional melalui tahapan-tahapan :
 Ekspor, merupakan proses awal menjadi perusahaan multinasional.
Kebaikan :
secara tidak langsung dapat melakukan riset pasar, investasi rendah krn
tidak
mendirikan
fasilitas
produksi,
kemungkinan
gagal
dan
dinasionalisasikan rendah
Keburukan :
Jika respon pasar baik akan sulit memenuhi permintaan pasar dan sering
dijadikan sasaran protoksi produk subsitusi impor dinegara tujuan
sehingga memaksa MNC mendirikan fasilitas produksi atau memberikan
lisensi kepada mitra lokalnya.
 Memberikan Lisensi dan mendirikan fasilitas produksi kepada mitra lokalnya.
Kelemahannya
sering tidak terjadi tranfer teknologi dikarenakan memang tidak ditulis,
komponen utama masih dikirim dari pusat dan mitra lokal hanya tertarik
dengan merakit saja tidak mendirikan pabrik secara utuh. Spt mobil
jepang dari built up (utuh) menjadi terurai (knock down).
 Investasi langsung (foreign direct investmnet).
Cara ini diambil setelah ada jaminan bahwa investasi itu aman dari resiko
dan persaiangan mitra lokal dan mnguntungkan karena pasar telah
berkembang
dan
memberikan
respon
yang
positif.
Spt
:
Astra
mengembangkan program diklat kepada bengkel-bengkel hingga ke desadesa diseluruh Indonesia dg tujuan mengamankan investasi yang besar telah
tertanam karena pelayanan purna jual dan ketersediaan suku cadang dapat
dipenuhi.
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
BAB III
NILAI MATA UANG DAN PENENTUAN NILAI MATA
UANG DAN VALAS
Depresiasi :
Mata uang suatu negara mengalami penurunan nilai terhadap mata uang
negara lain, seperti memerlukan Rp. > untuk mendapatkan US $. Dan dari
sisi akuntansi maka MNC akan membebankan kerugian akibat penurunan
mata uang pada laporan R/L tahun berjalan.
Apresiasi :
Bila mata uang suatu negara mengalami peningkatan nilai terhadap mata
uang negara lain seperti : memerlukan Rp. < untuk mendapatkan US $
Devaluasi :
mata uang suatu negara menunjukkan penurunan nilai secara sengaja
dan diumumkan oleh pemerintah, dan dari sisi akuntansi maka MNC
dapat membebankan kerugian akibat penurunan nilai tukar pada
beberapa tahun kedepan
Revaluasi :
mata uang suatu negara menunjukkan peningkatan nilai tukar mata uang
terhadap mata uang negara lain dan diumumkan oleh pemerintah
Faktor-faktor Penentu Nilai Tukar
Seperti halnya komoditi lain, maka mata uangpun dapat dianggap sebagai
komoditi selain sebgai alat pembayaran. Dengan demikian maka nilai
tukar mata uang ditentukan :
 Kekuatan permintaan dan penawaran dalam transaksi ekspor dan
import
 Permintaan
Rp
ditentukan
permintaan
barang/jasa
buatan
Indonesia oleh orang Amerika. Makin banyak import Amerika dari
Indonesia makin besar kebutuhan Rp untuk membayar import dari
Indonesia.
Transaksi
import
dari
Indonesia
juga
akan
mempengaruhi penawaran US $, karena makin besar import dari
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Indonesia, maka semakin banyak US $ harus ditukar atau
ditawarkan terhadap Rp utuk membayar import tersebut.
 Permintaan US $ ditentukan permintaan barang/jasa buatan
Amerika Serikat oleh orang Indonesia . Makin banyak import
Indonesia dari Amerika Serikat, makin besar kebutuhan US $ untuk
membayar import dari Amerika Serikat. Transaksi import dari
Amerika juga akan mempengaruhi penawaran Rp, karena makin
besar import dari Amerika, maka semakin banyak Rp harus ditukar
atau ditawarkan terhadap US $ utuk membayar import tersebut.
Rp/$
Ε1
S1
So
Ε2
Do
o
q2
qo q1
D1
q3
Keterangan :
Sumbu datar menunjukkan q (kuantitas Rp)
Sumbu vertikal menunjukkan nilai tukar Rp terhadap US $
Nilai tukar antara Rp terhadap US $ akan menuju keseimbangan baru
sesuai dengan arus barang/jasa diantara dua negara.

Jika ekspor Indonesia ke Amerika Serikat turun, maka penawaran
US $ akan turun juga, berarti kurva penawaran bergeser ke kiri
atas dari So ke S1.

jika import Indonesia dari Amerika Serikat meningkat, maka
permintaan US $ akan meningkat juga, berarti kurva permintaan
akan bergeser ke kanan atas dari Do ke D1

Penurunan penawaran US $ disertai dg kenaikan permintaan,
mengakibatkan nilai tukar Rp trhadap US $ mengalami perubahan
dari εo menuju keseimbangan baru ε1
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
 Tingkat inflasi
Bila tingkat inflasi di Indonesia tahun 1998 sebesar 80% (kenaikan
harga barang secara umum sebesar 80%) dan inflasi di Amerika
Serikat sebesar 4%, maka akibatnya orang Indonesia melihat barang
buatan Amerika Serikat lebih murah, import meningkat, permintaan
US $ untuk bayar import akan naik. Disisi lain orang Amerika Serikat
melihat barang buatan Indonesia mahal, import turun, permintaan Rp
untuk bayar turun. Kedua hal tersebut mengakibatkan Rp mengalami
depresiasi terhadap US $, sebagai akibat inflasi di Indonesia > inflasi
di Amerika Serikat.
 Tingkat bunga
Tingkat
bunga
deposito
secara
teoritis
mencerminkan
tingkat
keuntungan riil ditambah tingkat keuntungan premi resiko.
Premi resiko adalah tingkat keuntungan untuk menutup resiko sepeerti
resiko inflasi, resiko likuiditas dan resiko lainnya. Bila di Indonesia r
deposito < r inflasi, dan di Amerika r deposito > r inflasi, maka pemilik
modal akan senang menanam dananya dalam bentuk US $ dengan
cara deposito dalam US $ dan terjadilah depresiasi Rp terhadap US $
dan sebaliknya.
 Pengharapan pasar (market expectation) atas kondisi masa datang.
Apabila pasar berpengharapan inflasi akan tinggi dimasa datang,
maka pemilik modal akan membelanjakan uangnya baik untuk barang
durable (tahan lama)
yang diperkirakan akan mengalami kenaikan
harga atau ditukarkan dalam bentuk mata uang lain yang nilainya
stabil.
Reputasi bank sentral dipandang sebagai salah satu faktor
penting yang berpengaruh terhadap stabilitas nilai rupiah. Apakah
kebijaksanaannya gigih mengendalikan inflasi atau justru sebaliknya
lebih longgar. Jika ekonomi dilonggarkan, maka tingkat bunga akan
diturunkan
dengan
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
harapan
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
ekonomi dan menurunkan pengangguran dan bila ekspansif, maka
ancaman inflasi akan datang dan berarti menurunkan nilai mata uang.
 Intervensi bank sentral di pasar valas
Bank sentral sebagai pengendali pembayaran pemerintah perlu
melakukan intervensi melalui mekanisme tingkat bunga dan operasi
pasar. Spt : bila dipandang depresiasi Rp terlalu besar maka BS
melakukan penjualan US $ langsung dipasaran atau menaikan tingkat
bunga dan sebaliknya bila apresiasi maka akan membeli US $ dan
menurunkan tingkat bunga. Contoh : pada bulan juli 1998 nilai inflasi
mencapai 60% dan nilai tukar belum stabil, maka pemerintah mematok
bunga SBI pada tingkat 60% dengan harapan tk bunga deposito dapat
menarik dana masyarakat sehingga JUB akan turun dan menyerap
modal kerja perusahaan asing yang ada di Indonesia dalam bentuk
rupiahkarena pada awal krisis mereka berusaha mengurangi modal
kerja dalam bentuk rupiah.
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
BAB IV
SISTEM KEUANGAN (MONETER) INTERNASIONAL
Merupakan seperangkat kebijakan, institusi, praktek, peraturan dan
mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan
dengan mata uang lain (Shapiro, 1996, hal. 75)
Ada 4 mekanisme Penentuan Nilai Tukar, yaitu :
 Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed rate system)
Adalah sistem dimana nilai mata uang suatu negara ditentukan tetap
terhadap mata uang negara lain.
Sistem ini memaksa pemerintah untuk
menyesuaikan nilai tukarnya jika lagi mencerminkan nilai yang wajar dengan
cara :
 mendevaluasi nilai mata uangnya atau merevaluasikannya.
Penggunaan sistem nilai tukar tetap ini seringkali mengakibatkan negara
terpaksa harus meminjam dalam jumlah besar, tetapi pinjaman itu sifatnya
sementara dan jumlahnya juga terbatas. (spt Ind pernah melaksanakan
sistem
ini
dan
tidak
cocok
dg
perkembangan
global
sehingga
mengakibatkan hutang pemerintah meningkat terus).
Dampak dari devaluasi : barang/jasa kurang kompetitif, pertumbuhan
ekonomi rendah, pengangguran meningkat dan hutang luar negeri
meningkat.
 Mengurangi pengeluaran pemerintah dan meningkatkan pajak.
Cara ini mungkin lebih baik dari pada harus mendevaluasi rupiah. Tetapi
ini menjadi dilema kaena kita juga masih membutuhkan investasi asing
dalam jumlah besar dan dg keringan pembebasan pajak, agar investor
tertarik tentunya.
 Melakukan pengawasan lalu lintas devisa
Pengawasan itu dilakukan dengn memonoitor arus keluar masuknya dana
selama tarnsaksi itu berkaitan dengan ekspor dan import hal itu tidak akan
bahaya. Dan ini tidak boleh terlalu ketat karena bila tidak baik eksportir
maupun importir akan menahan dananya diluar negeri.
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
FILE : MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
 Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Managed floating rate system)
BAB V
PASAR VALUTA ASING
BAB VI
PERAMALAN PERUBAHAN VALUTA ASING
BAB VII
MANAJEMEN RESIKO AKIBAT VALUTA ASING
BAB VIII
MANAJEMEN LINDUNG NILAI (HEDGING)
BAB IX
PROGRAM LNDUNG NILAI DALAM PASAR FORWARD DAN
FUTURE
BAB X
HEDGING DENGAN OPTION DAN SWAP
BAB XI
PERBANDINGAN PROGRAM LINDUNG NILAI (HEDGNG)
BAB XII
BANK
DAN
PERANANNYA
DALAM
PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
ARMAINI AKHIRSON 07/18/17
9
Download