Tugas Pendidikan Gizi Nomor 2

advertisement
2. Motivasi merupakan kondisi internal yang mengaktifkan perilaku dan memberikannya
arah; hal itu menjadi penyemangat dan pengarah perilaku yang berorientasi pada
tujuan. Selain itu, motivasi juga merupakan keyakinan tentang hasil yang diharapkan
dari perilaku x terhadap nilai-nilai yang kita tempatkan pada hasil tersebut. Dengan
motivasi, pendidik gizi dapat memberikan alasan kepada individu bahwa mengapa
individu/klien dianjurkan untuk menentukan pilihan makanan tertentu atau mengubah
pola makan mereka, seperti mengapa kita harus makan lebih banyak buah dan sayuran,
mengapa kita harus makan lebih banyak makanan yang kaya kalsium, atau mengapa
kita membeli bahan makanan dari petani lokal, dsb. Alasan-alasan diatas membentuk
sebuah keyakinan individu terhadap hasil dari tindakan gizi/diet tertentu seperti makan
buah-buahan dan sayuran. Hanya ketika mereka yakin bahwa ada sesuatu di dalamnya
yang bermakna bagi mereka (secara pribadi) maka mereka termotivasi untuk bertindak.
Motivasi untuk perilaku tergantung pada nilai individu yang bertempat pada tujuan dan
harapan mereka, atau keyakinan dan perkiraan, bahwa perilaku tertentu akan
menyebabkan tujuan individu dapat tercapai (Lewin et al. 1944). Contoh lain: dalam
sebuah komunitas yang terdiri dari sebagian besar wanita yang bertubuh ideal terdapat
2 orang wanita yang bertubuh gemuk (overweight). Dengan melihat keadaan di
sekelilingnya yang rata-rata wanita bertubuh ideal, maka kedua orang wanita yang
bertubuh gemuk ini termotivasi untuk mengubah perilaku makannya sehari-hari.
201232034 – Ryanti Indraswari
Page 1
Download