1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori umum yang berkaitan

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori – teori umum yang berkaitan dengan topik dibahas
Pada pembahasan mengenai teori umum, menjelaskan apa saja teori–
teori yang digunakan untuk penelitian ini.
2.1.1
Komunikasi
Menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah suatu proses
menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa yang
dapat membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari
pikirannya yang serupa dengan apa yang dimaksud komunikator (Mulyana,
2007: 69).
Ilmu komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia, dan
karenanya, kita nyatakan ilmu ini sebagai ilmu yang mempelajari usaha
penyampaian pesan antar manusia (Vardiansyah, 2004 : 8).
Komunikasi adalah sarana untuk mengirim pesan, makna pesan ini
diinterpretasikan dengan melihat konteksnya (Rejeki, 2010 : 50).
Kesimpulan yang diambil penulis, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan antar manusia. Keterkaitan dengan penelitian adalah
bagaimana perusahaan dapat membangun berkomunikasi dengan publiknya
dan pengelolaan citra perusahaan melalui social media.
11
12
2.1.1.1 Proses Komunikasi
Harold Laswell (dalam Deddy Mulyana, 2007:69) mengatakan, cara yang
baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana
?” (Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?). Dengan begitu
dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu
:
1. Sumber (Source) : Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Untuk menyampaikan apa
yang ada dalam hatinya (perasaan) atau dalam kepalanya (pikiran),
sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut ke dalam
seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang idealnya dipahami oleh
penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding).
2. Pesan (Message) : yaitu apa yang akan dikomunikasikan oleh sumber
kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau
nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber
tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, simbol yang digunakan
untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.
3. Saluran atau Media (Channel) : yaitu alat atau wahana yang
digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.
Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada
penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal.
13
4. Penerima (Receiver) : yaitu orang yang menerima pesan dari sumber.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi,
pola piker dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau
menafsirkan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang ia terima
menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandianbalik (decoding).
5. Efek (Effect) : yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan, terhibur,
perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan
sebagainya.
Gambar 2.1 Berlos’s SMCR Model Of Communication
(Sumber : communicationtheory.org / 22 Juli 2013, 16. 47)
14
2.1.2
Media Baru
Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis,
ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa (mass
communication) adalah komunikasi kepada khalayak dengan menggunakan saluransaluran komunikasi ini.Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat
kabar, video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new
media). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi
komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video
seperti DVD, pesan instan, (instan messaging -IM) dan telepon genggam (West dan
Turner, 2009 : 41).
Internet merupakan alat yang banyak dipakai masyarakat pada saat ini.
Teknologi komunikasi ini banyak dipakai karena dapat digunakan di mana saja,
kapan saja, oleh siapa saja, dan tentunya mudah digunakan. Media internet sangat
melekat di masyarakat, karena dapat berkomunikasi dari dalam negeri hingga ke luar
negeri dan mengetahui informasi di belahan dunia, serta menjalin kerjasama untuk
mempromosikan suatu produk ataupun jasa. Menurut Lee M dan Carla Johnson
(2007 : 382-383), internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super
cepat (information superhigway), dan memungkinkan transfer informasi secara
elektronik. Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling
terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari
ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan. Tanpa tergantung
dari sistem operasi jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet menawarkan
beberapa mode pertukaran informasi :
a. E-mail, merupakan sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang
mudah disesuaikan.
15
b. World Wide Web (WWW), merupakan anjungan multimedia pertama. Pada
umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website. (Misalnya:
www.facebook.com, www.yahoo.com, dan sebagainya).
c. IRC (Internet Relay Chat), merupakan percakapan berbasis teks secara
langsung.
2.1.2.1 Karakteristik New Media
Menurut (Jan van Dijk, 2006 : 4-9) mencirikan media baru dalam
beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Integrasi (Integration)
Karakteristik utama media baru secara struktural adalah integrasi antara
telekomunikasi, data komunikasi, dan komunikasi massa dalam satu media
tunggal. Ini yang disebut proses konvergensi. Karena itu, media baru sering
disebut multimedia. Integrasi dapat terjadi pada salah satu ranah berikut.
a.
Infrastruktur—misalnya
menggabungkan
sambungan
transmisi
dengan peralatan yang berbeda untuk telepon dan komunikasi data
komputer.
b.
Transportasi—misalnya telepon Internet dan web TV menumpang
pada televisi satelit atau televisi kabel.
c.
Manajemen—misalnya
sebuah
perusahaan
kabel
yang
terjun
menggeluti layanan telepon dan sebuah perusahaan telepon yang
terjun menggeluti televisi kabel.
d.
Layanan—misalnya kombinasi layanan komunikasi dan informasi di
Internet.
16
e.
Jenis data—menyatukan suara, data, teks, dan gambar.
Integrasi ini mengarah pada penggabungan bertahap telekomunikasi,
komunikasi data, dan komunikasi massa, bahkan mungkin perbedaan makna
ketiga istilah ini akan hilang.
2. Interaktivitas (Interactivity)
Karakter struktural media baru yang kedua dalam revolusi komunikasi adalah
kemunculan media interaktif. Secara umum, interaktivitas adalah urutan aksi
dan reaksi. Van Dijk dan de Vos menawarkan definisi operasional
interaktivitas yang seharusnya berlaku untuk komunikasi tatap muka. Kedua
peneliti ini mendefinisikan interaktivitas pada empat tingkat akumulatif—
dengan landasan bahwa konsep interaktivitas bersifat multidimensi.
Pada level pertama, interaktivitas adalah kemungkinan untuk membangun
komunikasi dua sisi atau multilateral komunikasi. Ini adalah dimensi ruang.
Semua media digital menawarkan kemungkinan ini sampai batas tertentu.
Level kedua interaktivitas adalah derajat sinkronisitas. Ini adalah dimensi
waktu. Hal ini juga diketahui bahwa urutan aksi dan reaksi (yang tidak
terganggu) biasanya meningkatkan kualitas interaksi.
Level ketiga interaktivitas adalah cakupan kontrol yang dilakukan oleh para
pihak yang berinteraksi. Ini adalah dimensi perilaku, yang didefinisikan
sebagai kemampuan pengirim dan penerima untuk berganti peran setiap saat.
Dengan kata lain, ini tentang kontrol atas peristiwa dalam proses interaksi.
Interaktivitas dalam hal kontrol adalah dimensi yang paling penting dalam
semua definisi interaktivitas dalam kajian media dan komunikasi.
17
Level keempat dan tertinggi interaktivitas adalah bertindak dan bereaksi
dengan memahami makna dan konteks. Ini adalah dimensi mental—kondisi
yang diperlukan untuk interaktivitas penuh, misalnya, dalam percakapan fisik
dan komunikasi melalui komputer.
3. Kode Digital (digital code)
Kode digital merupakan karakteristik media secara teknis yang hanya
digunakan untuk mendefinisikan bentuk baru operasi media. Namun, kode
digital memiliki konsekuensi yang besar besar untuk komunikasi. Kode
digital berarti bahwa dalam menggunakan teknologi komputer, setiap sitem
informasi dan komunikasi dapat diubah dan ditransmisikan dalam bentuk
rangkaian satu dan nol yang disebut bit. Kode buatan ini menggantikan kode
alami pembuatan serta transmisi informasi dan komunikasi analog. Efek
besar pertama dari transformasi semua isi media dalam kode digital yang
sama adalah keseragaman dan standarisasi isi. Bentuk dan substansi tidak
dapat dipisahkan dengan mudah seperti yang dikira oleh banyak orang.
2.1.3
Pengertian Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari
jutaan bisnis; pendidikan dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan
dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara (Brien, 2003 : 3)
(Allan, 2005 : 5) internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang
saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan
menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut internet protocol (IP)
18
dan transmission control protocol (TCP). Protokol adalah spesifikasi
sederhana mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan internet adalah sekumpulan
jaringan komputer yang terhubung secara fisik dengan penggunanya lebih
dari 200 negara.
2.1.4
Public Relations
Menurut Scott M. Cutlip, Public relations adalah fungsi manajemen
yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan
antara organisasi dan masyarakat yang menajdi sasaran keberhasilan dan
kegagalannya. (Nova, 2009 : 35)
Menurut (Putra, 2009 : 46) “public relation is a profession, an
academic field of study and an industry, when an organization is
under crisis or having problem, it is also the public relations who is in
duty to speak out the case”.
Jika diterjemahkan public relations adalah sebuah profesi, bidang studi
akademik dan industri, ketika sebuah organisasi berada dalam krisis atau
memiliki masalah, public relations merupakan pihak yang bertugas untuk
berbicara masalah tersebut.
Sedangkan menurut Public Relations News (Kasali, 2008 : 7) public
relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap–
sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah
perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan
program–program
penerimaan publik.
komunikasi
untuk
memperoleh
pemahaman
dan
19
Jadi kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, public relations
adalah fungsi manajemen yang menjalankan program–program komunikasi,
melakukan evaluasi terhadap publik perusahaannya dan pihak yang berbicara
saat perusahaan dalam masalah atau krisis.
Jika dikaitkan pada penelitian, di dalam perusahaan, public relations
bertugas menjalankan program-program komunikasi melalui social media.
Dalam pelaksanaannya seperti yang diungkapkan
public
relations
menggunakan
komunikasi
(Ardianto, 2004 : 92)
untuk
memberitahukan,
mempengaruhi maupun mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya. Hasil yang dicapai dalam kegiatan public relations pada intinya
adalah citra baik (good image), itikad baik (good will), saling pengertian
(mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence), saling
menghargai (mutual appreciation) dan toleransi (tolerance).
Fact Finding
Define Problems
Planning and Programing
Action and Communication
Evaluation
2.2 Bagan Proses Public Relations (Cutlip, 2003 : 38)
20
2.1.5 Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relations, Menurut (Center, 2004 : 42) mengemukakan
bahwa fungsi Public Relations meliputi hal-hal sebagai berikut :

Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan
organisasi

Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik pada perusahaan.

Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan
organisasi untuk kepentingan umum

Membina hubungan secara harmonis antar organisasi dan
publik , baik internal maupun eksternal.
Jika ditarik kesimpulan, fungsi public relations dapat dibagi menjadi
2, fungsi internal yang ditujukan bagi perusahaan dan fungsi eksternal yang
ditujukan bagi publik.
2.1.6
Strategi Public Relations (Publikasi)
PR diperhitungkan sebagai langkah terbaik perusahaan dalam
menjaga, memelihara, mengelola dan menciptaka citra positif bagi
perusahaan. PR diharapkan mampu mengelola citra positif perusahaan dimata
konsumen hingga konsumen tetap loyal prodk maupun krediilitas perusahaan.
Strategi PR harus membuahkan hasil pada saat krisis terjadi pada perusahaan
ataupun sebelum krisis tersebut berakhir. Untuk itu seorang PR harus tahu
apa saja strategi PR yang dapat digunakan saat menghadapi krisis atau
menciptakan citra positif serta mempublikasikan perusahaan ke masyarakat.
21
Terdapat 7 strategi PR oleh Philip Kotler ( dalam Soemirat & Ardianto, 2007
: 14) yang disingkat menjadi PENCILS yaitu Publikasi, Event, News,
Community Involvement, Identity Media, Lobbying , Social Investment.
Jika dikaitkan pada penelitian ini, strategi PR yang digunakan yaitu
Publikasi melalui social media (facebook & twitter) oleh PT MNC Pictures.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1110) publikasi
(pub.li.ka.si)
adalah
pengumuman
atau
penerbitan.
Memublikasikan
(me.mub.li.ka.si) adalah mengumumkan, menerbitkan, menyiarkan atau
menyebarkan. Publikasi berbeda dengan publisitas. Banyak orang yang
menyamakan pengertian dari kedua kata ini. Menurut Lesly (1992:6) dalam
buku Iriantara (2011:190) menyatakan publisitas adalah penyebaran pesan
yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu
untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran
tertentu pada media.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah publikasi merupakan
menyebarkan pesan yang direncanakan melalui media untuk kepentingan
tertentu.
2.1.7
Agenda Setting Theory
Teori Penentuan Agenda atau yang biasa disebut teori agenda setting
adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat,
penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer
dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan
22
mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang
dianggap penting oleh media massa.
Disini audience atau komunikan berperan pasif dalam menerima
informasi dan hanya menerima konstruksi-konstruksi informasi yang
disampaikan oleh media massa.
Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang teori
agenda setting adalah:
1.
Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan,
mereka menyaring dan membentuk isu.
2.
Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu
lain.(Agenda Setting Media Massa, Apriadi Tamburaka, 2012 : 25)
Teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan
Donald Shaw dalam “Public Opinion Quarterly”, adalah salah satu teori
tentang proses dampak media atau efek komunikasi massa terhadap
masyarakat dan budaya. Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh
media yang sangat kuat terhadap pembentukkan opini masyarakat, karena
media memberi tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting (Rakhmat, 2007 :
68).
Agenda setting mempunyai fungsi yaitu media mengacu pada
kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, yaitu
mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik (Tankard, 2005 : 261,
dalam Effendy 2003 :189-190). Teori agenda setting bisa dilihat dari
23
seringnya media massa memilihkan topik tertentu bagi pemirsa atau pembaca
sehingga mereka menjadi akrab dengan topik tersebut dan dianggap penting.
Cohen (1963), hampir satu dasawarsa sebelum McCombs dan Shaw
mengemukakan teori Agenda Setting, dengan singkat menyatakan asumsi
dasar model ini bahwa membentuk persepsi khalayak tentang apa yang
dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, memberikan
clues tentang mana issue yang lebih penting (Rakhmat, 2007 : 68).
Pemberitaan suatu masalah atau peristiwa saat diterima individu
berdasarkan apa yang dilihat, timbul suatu pemikiran aktif dalam diri individu
tersebut. selama proses berlangsung, individu mengevaluasi pesan yang
diterimanya berdasarkan pengetahuan dan sikap yang dimiliki sebelumnya,
dan pada akhhirnya akan terjadi perubahan atau terbentuknya sikap yang baru
terhadap isu atau berita yang disampaikan oleh media. Efek media massa
diukur dengan membandingkan dua pengukuran yaitu agenda media dan
agenda khalayak. Menurut Manhein (dalam The Agenda Setting Of Mass
Media, Effendy, 2003 : 288) agenda media dimensi-dimensinya yaitu :
(1.) Visibility (visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjolnya acara;
(2.) Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi
acara dengan kebutuhan khalayak;
(3.) Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara
pemberitaan bagi suatu peristiwa.
Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensinya adalah
(1.) Familiarity (keakraban (derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu));
24
(2.) Personal salience (penonjolan pribadi (relevansi kepentingan dengan ciri
pribadi));
(3.) Favorability (kesenangan (pertimbangan senang atau tidak senang akan
topik berita)).
Untuk agenda kebijakan, dimensi-dimensinya adalah
(1.) Support (dukungan (kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita
tertentu));
(2.) Likelihood of action (kemungkinan kegiatan (kemungkinan pemerintah
melaksanakan apa yang diibaratkan));
(3.) Freedom of action (kebebasan bertindak (nilai kegiatan yang mungkin
dilakukan pemerintah).
Karena pembaca dan pemirsa serta pendengar memperoleh kebanyakan
informasi melalui media massa, maka agenda setting tentu berkaitan dengan
masyarakat
(public
agenda).
Agenda
masyarakat
diketahui
dengan
menanyakan kepada anggota-anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan,
apa yang mereka bicarakan kepada orang lain atau apa yang mereka anggap
sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat (community
salience) ( dalam Psikologi Komunikasi, Rakhmat, 2007 : 68).
Di Indonesia sendiri sudah banyak media massa yang menerapkan teori
ini. Berbagai motif dan tujuan dijadikan kenapa media massa menggunakan
teori agenda setting untuk mengkonstruksi suatu informasi. Umunya terkait
untuk menaikan rating pada suatu media atau menyangkut kepentingan-
25
kepentingan dari pemilik perusahaan media, pemodal ataupun pemegang
kekuasaan.
2.2
Teori Khusus
Pada pembahasan teori khusus ini akan membahas teori – teori yang
berhubungan dengan judul pembahasan penelitian ini.
2.2.1 Social media
Menurut (Safko, 2010 : 5) “social media is only a new set of tools,
new technology that allows us to more efficiently connect and build
relationships with our customers and prospects. It is doing what the
telephone, direct mail, print advertising, radio, televison, and
billboards did for us up until now. But social media is exponentially
more effective”.
Jika diartikan makan media sosial adalah sebuah set alat – alat baru,
teknologi baru, yang memungkinkan kita untuk lebih terhubung secara efisien
dan membangun hubungan dengan konsumen kita dan prospek–prospek. Hal
tersebut dilakukan dengan telepon, direct mail, iklan cetak, radio, televisi,
dan billboards untuk mengangkat kita sampai sekarang. Tetapi media sosial
secara exponensial lebih efektif.
Menurut (Brogan, 2010 : 11) “social media is a new set of
communication and collaboration tools that enable many types of
interactions that were previously not available to the common
person”.
Jika diterjemahkan media sosial adalah sebuah set baru dari
komunikasi dan kolaborasi alat–alat yang dapat menerima berbagai interaksi
yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang–orang biasa.
26
Social media yang berbasis web 2.0 adalah fitur berbasis website yang
dapat membentuk jaringan, serta memungkinkan orang untuk berinteraksi
dalam sebuah komunitas.
Kesimpulan dari social media adalah fitur berbasis website yang
memungkinkan berinteraksi dengan dan membangun hubungan dengan
konsumen atau komunitas.
Gambar 2.3 Social Media yang telah diciptakan dan digunakan
(http://www.socialsearchmobile.org/engage-forum-social-media-conference/ 22 juli
13, 21.34)
27
Fungsi dari social media itu sendiri :
Gambar 2.4 Fungsi-Fungsi Social Media
(http://www.citeworld.com/socialcollaboration/20596/why-every-companyneeds-social-media-specialist, 22 juli 13, 21.40)
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, social media memiliki fungsi
dimana digunakan untuk mensosialisasikan citra positif PT MNC Pictures.
Dimana melalui social media (facebook & twitter) yang dipilih oleh PT MNC
Pictures, PT MNC Pictures berusaha mengoptimalkan (optimalization)
penggunaannya dengan memberikan pesan (message) yang menghibur
(entertainment), interactive, commercial dan mendapatkan feedback secara
langsung. Serta dapat membangun sebuah community atau pun forum bagi
banyak orang (people) yang berkaitan dengan MNC Pictures.
Dalam penelitian ini social media dikaitkan dengan kegiatan Public
Relations dan penggunaannya dalam pengelolaan citra postif dari suatu
perusahaan. Hal ini dipertegas dimana salah satu kegiatan public relations
28
adalah menulis atau yang sering disebut dengan istilah PR Writing. Dalam hal
ini social media dijadikan sebagai sarana menulis yang ditujukan bagi
khalayaknya.
Gambar 2.5 Social Media dengan PR, Marketing dan Costumer
Service
(http://www.academyofworldbusiness.com/wp/, 22 Juli 2013, 21,45)
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa social media dijadikan
sebagai media untuk melakukan kegiatan public relations, marketing dan
costumer service. Hal ini menunjukkan social media memiliki tempat
tersendiri dimana klien-klien mulai melirik social media sebagai sarana
berkomunikasi dengan perusahaan.
29
2.2.2 Facebook
Menurut
(Kurniali, 2009 : 1) facebook adalah situs pertemanan
populer yang berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna
yang berusia lebih dari tiga belas tahun dan memiliki sebuah alamat email
yang valid.
Facebook memperkenankan para penggunanya untuk saling berbagi
informasi, berhubungan dengan pengguna lain serta menciptakan brand
awareness
(Riese, Pennisi, & Major, 2011 : 1). Seperti yang diketahui,
facebook adalah jaringan yang berorientasi pada pertemanan yang diciptakan
oleh Mark Zucheberg pada tahun 2004. Sudah lebih dari 640 juta orang
membuat profil pada layanan facebook dan hal ini menjadikan facebook
sebagai social media terbesar di dunia.
Penggunaan Facebook telah menciptakan banyak fungsi (Dominikus Juju
& MataMaya Studio, 2009 : 3). Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu :
1. Untuk menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk
menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai
perasaan anda.
2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada temanteman.
30
3. Mencari teman-teman baru di dunia maya.
4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure.
5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link)
artikel yang dibuat pada twitter.
6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung.
7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia
maya.
8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan
informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu.
9. Bisa digunakan untuk berbisnis.
Kelebihan dan kekurangan dari facebook, antara lain :
A. Kelebihan
1. Tampilannya lebih sederhana dan clean, tidak banyak iklan yang
dipajang disana-sini, hanya ada dua iklan saja yang otomatis berubah.
2. Memiliki fasilitas tag foto, jadi dalam sebuah foto kita bisa
memberikan keterangan pada foto tersebut, ketika kursor mouse diarahkan tentu saja akan berisi keterangan mengenai apa yang ada
dalam foto tersebut, seperti nama masing-masing orang yang ada
dalam foto.
3. Memiliki aplikasi yang jumlahnya cukup banyak.
4. Memiliki fasilitas chat, yang memungkinkan penggunanya bisa chat
secara langsung dengan friends jika sedang online.
5. Memiliki fasilitas untuk mengiklankan produk atau usaha yang kita
miliki.
31
6. Proses request friend yang tidak rumit, untuk merequest cukup
dengan meng-add dan memasukan kode captcha (security code) saja.
7. Informasi yang ditampilkan di facebook umumnya adalah data
personality yang dibuat dengan benar.
8. Memiliki fasilitas Privacy Setting, kamu bisa men-setting siapa saja
yang boleh mengakses informasi di profile kamu, dan siapa yang tidak
diperbolehkan.
B. Kekurangan
1. Uncustomize, artinya facebook belum mengijinkan usernya untuk
memodifikasi template, warna, kursor, background dan lainnya.
2. Banyaknya aplikasi yang di pasang di facebook terkadang membuat
aksesnya menjadi lebih lambat, untuk itu mendingan kamu sesuaikan
saja aplikasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Facebook terkadang lama untuk di akses, mungkin karena usernya
sudah banyak.
4. Fitur chat yang masih sangat sederhana.
5. Banyak user facebook lama (old facebook) yang tidak menyukai
tampilan facebook yang baru. (Dominikus Juju & MataMaya Studio,
2009 : 10)
32
2.2.3 Twitter
Menurut (Brogan, 2010 : 99) “Twitter is a great place, to share
ideas, an idea bank, a place to gather information, to inspire
thoughts, or to see what your friends are doing”.
Jika diartikan Twitter adalah sebuah tempat yang bagus untuk berbagi
ide–ide, bank ide, tempat mengumpulkan informasi, menginspirasi pikiran,
atau melihat apa yang dilakukan oleh oleh teman–temanmu.
Menurut (Juju & MataMaya, 2009 : 2-3) Twitter adalah sebuah web
dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan
(update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter.
Pembaharuan di twitter dikenal dengan sebutan tweets.
Twitter diluncurkan pada bulan juli 2006 dan sejak itu lebih dari 175
juta orang telah menjadi pengguna layanan ini.
Kesimpulan yang didapat, Twitter adalah social media yang
memberikan kemudahan bagi penggunanya (followers) untuk mendapat
informasi berupa teks. Keterkaitan dengan penelitian, twitter adalah salah
satu social media yang digunakan untuk mengelola citra dan memberikan
33
informasi terbaru dari MNC Pictures mulai dari I Drama, FTV (Film televisi)
& informasi mengenai casting.
Twitter sendiri memilik fungsi yang serupa dengan Facebook seperti
yang diungkapkan (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 3). Fungsifungsi tersebut yaitu :
1. Untuk menuliskan bebagai hal yang ingin ditulis tidak
mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat
menuliskan apa saja mengenai perasaan anda
2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video
kepada teman-teman.
3. Mencari teman-teman baru di dunia maya.
4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public
figure.
5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi
tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter.
6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung.
7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye
di dunia maya.
8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti
memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian
tertentu.
9. Bisa digunakan untuk berbisnis.
Kesimpulan yang dapat diambil, fungsi Twitter adalah berbagi
informasi kepada sesama pengguna (followers) melalui internet dimana
informasi yang disampaikan dapat berupa gambar (foto), video, lagu,
perubahan status, berita dan informasi lainnya.
34
Keterkaitan dengan penelitian adalah Twitter digunakan sebagai
media berbagi informasi mengenai MNC Pictures itu sendiri dengan produk–
produk yang dihasilkan seperti I Drama, Film Televisi, Open casting.
Biasanya yang dibagikan dalam twitter adalah poster, trailer, sinopsis, jadwal
tayang, lokasi casting.
Kelebihan dan kekurangan twitter, antara lain :
A. Kelebihan
1. Alat komunikasi yang cepat dan tanggap.
2. Semua orang bisa mengikuti orang lain, kecuali diblokir.
3. Tak perlu log in untuk mendapatkan update, karena bisa
menggunakan pembaca RSS.
4. Navigasi yang mudah dan tampilan yang sederhana.
5. Pengguna yang memiliki banyak pengikut, berpotensi mendatangkan
iklan, sehingga bisa menguntungkan penggunanya.
6. Bisa mengganti tema, background, maupun warnanya.
7. Bebas dari banner iklan
8. Mudah dinavigasi dan memperbarui, “link to” dan mempromosikan
apapun.
9. Menjangkau lebih luas tidak hanya antara teman
10. Satu feed untuk semua pengguna dan siapa pun dapat mengikuti orang
lain kecuali diblokir
11. Alat komunikasi yang murni dan cepat tanggap, sangat interaktif
12. Banyak aplikasi lain maupun widget yang sedang dikembangkan
(Twitterific, Summize, Twhirl, dll)
35
13. Pesan teks SMS berpotensi untuk memberi pendapatan dari jaringan
nirkabel
14. Potensi periklanan di masa mendatang atau perusahaan berbasis
langganan
15. Twitter mungkin lebih terukur dari Facebook dan memberikan
keuntungan biaya
B. Kekurangan
1. Terbatas hanya bisa menuliskan teks 140 karakter.
2. Mudah disalahgunakan untuk melakukan spam.
3. Tidak bisa mengelompokkan mana teman, keluarga, atau orang lain.
4. Tidak dapat menulis informasi profil lengkap pemiliknya.
5. Kemampuan terbatas: menemukan orang-orang, mengirim pesan
singkat, balasan langsung
6. Tidak semua orang menemukan manfaat langsungnya
7. Lebih menekankan pada penghitungan follower
8. Mudah disalahgunakan untuk spam dan meningkatkan tingkat
kebisingan
9. Relatif lebih kecil basis pengguna diinstal
10. Belum ada strategi keuangan yang mudah dan jelas. (Dominikus Juju
& MataMaya Studio, 2009 : 11)
36
2.2.4
Citra
Menurut (Henslowe, 2000) Image can defined as being : the
impression gained according to the level of knowledge and
understanding of facts (about people, products, situations).
Yang jika diartikan citra dapat didefinisikan sebagai kesan
yang didapat menurut tingkatan pengetahuan dan pemahaman akan
fakta (orang-orang, produk, situasi).
Menurut (Soemirat & Ardianto, 2007 : 114) citra berakar nilai-nilai
kepercayaan yang diberikan, konkritnya diberikan secara individual dan
merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari
amanat kepercayaan yang diberikan individu-individu, akan mengalami suatu
proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas
dan abstrak, yaitu yang sering disebut citra.
Menurut David A. Arker, John G Mayer yang dikutip oleh Nova
menjelaskan bahwa citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau
gambaran seseorang/sekelompok orang mengenai suatu objek yang
bersangkutan. (Firsan Nova, 2011 : 298)
Kesimpulan yang dapat diambil, citra adalah kesan yang didapat
individu-individu berakar dari nilai-nilai kepercayaan dimana nantinya akan
mengalami suatu proses untuk membentuk suatu opini publik yang luas dan
abstrak.
Keterkaitan dengan penelitian ini, citra positif suatu perusahaan
merupakan cerminan dari perusahaan tersebut untuk dapat dikenal luas oleh
publik.
37
2.2.4.1 Jenis Citra
Menurut Frank Jefkins dalam buku Essential of Public Relations yang
dikutip oleh Soemirat, Citra dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Mirror Image (Citra bayangan). Citra ini melekat pada orang
dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah
pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra
yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar,
terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan
hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya
informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki
oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau
pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering
muncul fantasi semua orang menyukai kita.
2. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah
suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar
mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan
oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka
yang mempercayainya.
3. Multiple Image (Citra Majemuk). Yaitu adanya image yang
bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu
yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita
dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama
dengan tujuan atau asas organisasi kita.
38
4. Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud
dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi
secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan
pelayanannya.
5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah
suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu
organisasi. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan
diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak
belum memiliki informasi yang memadai mengenainya
(Soemirat dan Ardianto,2007:117).
2.3
State Of The Art
Ada beberapa penulisan sebelumnya, yang dilakukan mengenai
Public Relations, social media dan citra perusahaan :
1. ‘Public Relations Excellence 2010’ oleh James Gurnig dan
Larissa
Grunig dalam Journal of Professional Communication (1) 2011. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator-indikator yang dapat
mengidentifikasikan kualitas dari hubungan korporat yang dilakukan
secara praktis oleh Public Relations. Penelitian ini menggunakan teori
umum Public Relations dan opini publik. Penlitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu dengan teknik studi kepustakaan dan
fenomenologi.
2. “Professionalism: social media outreach” Collier, Roger. Canadian
Medical Association. Journal 184. 11 (Aug 7, 2012): E587-8. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas komunikasi
39
melalui media social dapat dibuat dan profesionalisme dalam peningkatan
kualitas komunikasi tersebut. Studi kasus dilakukan pada pengguna
facebook, twitter dan LinkedIn.
3. “THE INFLUENCE OF CORPORATE COMMUNICATIONS ON
CORPORATE IMAGE - THE PICTURE OF THE CROATIAN CAR
MARKET” oleh Piric, Valentina. An Enterprise Odyssey. International
Conference Proceedings: 1834-1845. Zagreb: University of Zagreb,
Faculty of Economics and Business. (Jun 17-Jun 19, 2004). Tujuan dari
makalah ini adalah untuk membuktikan bahwa komunikasi yang jelas dan
strategis perusahaan, terutama dua bentuk mereka yang paling penting:
public relations perusahaan dan iklan korporat, juga landasan untuk
mengembangkan konsep citra perusahaan sangat positif di benak publik.
Ternyata bahwa komunikasi perusahaan memberikan pengaruh yang kuat
pada citra perusahaan.
Penelitian-penelitian diatas hanya meneliti citra perusahaan, hubungan
korporat
dan peningkatan kualitas komunikasi melalui social media,
sedangkan peneliti meneliti pengelolaan citra perusahaan melalui social
media dan penanganan social media tersebut.
40
2.4
Kerangka Teori
Teori-teori yang terkait pada pembahasan ini dapat dijelaskan dalam
kerangka teori sebagai berikut :
Teori Umum
Teori Komunikasi
Public Relations
Internet
Media Baru
Strategi Public
Relations
Agenda Setting Theory
Publikasi
Teori Khusus
Social Media
Citra
Facebook &
Twitter
Gambar 2.8 Kerangka Teori
Jenis-jenis
Citra
41
2.5
Kerangka Pemikiran
MASALAH YANG DIANALISA
Mengetahui strategi public relations PT MNC Pictures
dalam mengelola citra positif melalui social media
(facebook dan twitter)
Strategi public relations PT MNC Pictures
melalui social media (facebook dan twitter)
Citra Positif PT MNC Pictures
Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran
Download