energi alternatif gas metan tpa bukit kancil

advertisement
Energi Alternatif Gas Metan TA Bukit Kancil
Timbunan Sampah Adalah Energi Alternatif
Energi Alternatif Gas Metan
Mekanisme Teknis – Inovasi Gas Metan
Strategi Suksesi Inovasi Gas Metan
Outcome dan Lessons Learned
1
ENERGI ALTERNATIF GAS
METAN TPA BUKIT KANCIL
TIMBUNAN SAMPAH ADALAH ENERGI ALTERNATIF
Indonesia dikatakan kaya akan cadangan sumber energi, yang
tidak akan habis dalam waktu ratusan tahun, ini membuat
Indonesia merasa terlena dan tidak menyadari bahwa saat ini
Indonesia
terancam
mengalami
krisis
energi
ditahun-tahun
mendatang. Hal ini berkaitan erat dengan meningkatnya harga
dari biaya produksi akibat kekurangan sumber energi seperti
minyak bumi, atau listrik dan sumber daya energi yang berasal dari
alam. Krisis energi ini akan berpengaruh terhadap perekonomian
yang nantinya berdampak pada keberlangsungan hidup manusia.
Tingginya permintaan energi dan jumlah pasokan minyak dalam
negeri yang terus meningkat Hal ini terlihat jelas dengan kenaikan
harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik sehingga
masyarakat perlu beralih ke sumber energi gas sebagai sumber
energi alternatif yang terbaharukan. Jika kita tidak berbuat apaapa dengan kebutuhan energi yang terus meningkat dan pasokan
energi yang terus menurun, maka Indonesia akan menjadi Negara
importer. Sampah yang saat ini sudah menjadi permasalah
Nasional belum dikelola secara optimal , sampah yang dihasilkan
2
dibawa
ke
TPA
untuk
ditimbun.
Timbunan
sampah
mengandung gas metan yang tergolong gas berbahaya
TPA
yang
dapat memberikan kontribusi besar terhadap pemanasan global.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pemanfaatan gas metan yang
dihasilkan dari sampah TPA
sebagai energi alternatif yang
terbaharukan sekaligus mendukung program pemerintah untuk
mengurangi pemanasan global (global warming) secara umum.
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim selaku lembaga
teknis yang membidangi masalah lingkungan memandang perlu
mencari cadangan sumber energi baru sebagai energi alternatif.
Selama sampah hanya menjadi persoalan yang tidak ada
habisnya dan belum dikelola dan dimanfaatkan . Tumpukan
sampah di TPA akan menghasilkan gas metan (CH4) yang jika tidak
dikelola secara bijak dapat menimbulkan pencemaran dan
memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Oleh karena
itu diperlukan upaya pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG yang dapat
dimanfaatkan secara ekonomis bagi masyarakat.
ENERGI ALTERNATIF GAS METAN
Inovasi yang dikembangkan di Badan Lingkungan Hidup tidak
terlepas dari dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang
membidangi program Adipura yang mempersyaratkan kota bersih
dan teduh dengan melakukan konservasi energi dari energi yang
belum termanfaatkan menjadi energi termanfaatkan dalam hal ini
3
energi gas metan (CH4) atau biogas
yang dihasilkan timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif sebagai bahan bakar
menganti LPG dan untuk penerangan. Akhirnya Badan Lingkungan
Hidup melakukan koordinasi berinisiatif untuk mengembangkan gas
metan TPA menjadi sumber energi alternative di pemukiman
penduduk
malaui
pipanisasi
dan
diharapkan
TPA
melayani
pengisisan ulang gas metan.
Tujuan dari inovasi pemanfaatan gas metan (CH4) dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG adalah
sebagai upaya pencadangan energi baru yang terbaharukan
untuk mengantisipasi krisis energi yang saat ini sedang dihadapi
oleh bangsa Indonesia , sebagai upaya pengurangan pemanasan
global (global warming), mengurangi pencemaran lingkungan dari
tumpukan
sampah
yang
dihasilkan,
memperpanjang
umur
pemakaian TPA serta membantu masyarakat menengah kebawah
untuk mendapatkan pasokan sumber energi LPG secara gratis.
Kelompok sasaran utama dari inovasi ini adalah masyarakat yang
tinggal di perumahan TPA Bukit Kancil, Masyarakat sekitar TPA Bukit
Kancil, Rumah Hapiz Alquran
Kabupaten Muara Enim
dan
masyarakat menengah kebawah pemanfaat LPG yang bias
melakukan pengisian ulang secara langsung dengan membawa
tabung ke TPA Bukit Kancil .
Inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA
menjadi energi alternatif pengganti LPG sebagai tindak lanjut dari
upaya pengurangan pemanasan global melalui pemanfaatan gas
metan dari timbulan sampah TPA . Selama ini kandungan metan
yang ada pada sampah hanya memberikan kontribusi terhadap
pemanasan global belum dilakukan upaya pengelolaan dan
4
pemaanfaatan. Selain itu, masyarakat sekitar TPA menggunakan
bahan bakar LPG , kayu bakar
dan kompor minyak untuk
keperluan memasak sehari-hari. Melalui inovasi ini diharapkan
dapat membantu masyarakat mendapatkan sumber bahan bakar
secara gratis tanpa dipungut biaya yang penyalurannya melalui
pipanisasi atau mengisi ulang di TPA Bukit Kancil.
MEKANISME TEKNIS INOVASI GAS METAN
Ribuan ton sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) merupakan
biomassa dan aneka material dengan segala potensinya guna
mensejahterakan. Setidaknya, sampah TPA memiliki kandungan
energi dari terbentuknya gas metan (CH4), potensi kalor dari jenis
biomassa kering (kayu, ranting, daun, kain, kertas) serta pupuk. Hasil
pelapukan (dekomposisi) jenis organik secara alami bertahuntahun, telah menjadi kompos, guna menyuburkan pertamanan
kota serta usaha budidaya tanaman.
Sebelum berlaku Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 sampah
dibiarkan dalam keadaan terbuka di TPA (open dumping), selama
puluhan tahun TPA menghasilkan jutaan m3 gas metan ke udara.
Merujuk referensi, tiap1 ton sampah adalah penyumbang 50 kg
metana ke atmosfir menjadi penyebab efek rumah kaca atau
pemanasan global (global warming).
5
Gas metana merupakan komponen utama dari biogas. Gas ini
dapat menghasilkan energi yang cukup besar karena satu meter
kubik gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48
kilogram gas elpiji. Gas metana dapat ditemukan di sekitar kita
berasal dari sampah organik yang telah melalui perombakan oleh
bakteri,. Gas ini sebenarnya termasuk berbahaya dan disebut
sebagai penyebab pemanasan global (global warming) karena
memiliki efek pemanasan beberapa kali lebih kuat dalam
menyebabkan pemanasan bumi dibandingkan dengan CO2.
Untuk setiap ton metan yang dilepaskan setara dengan pelepasan
72 ton gas karbon dioksida.CH4 = 72 * CO2
Melalui teknologi pengolahan sampah secara Sanitary Landfill
merupakan metode pengolahan sampah dengan penimbunan
yang akan mengalami proses dedradasi secara aerob.
Sejalan
dengan teknik sampah ditimbun lapis demi lapis dengan ketebalan
tanah 30 cm kondisi aerob tidak dapat bertahan lama. Kondisi
yang dominan adalah kondisi anaerob sehingga memunculkan
gas bio yaitu CH4 dan CO2.
Pembentukan gas metane dari landfill
Gas metane dari tumpukan sampah TPA dihasilkan dari proses
dekomposisi
sampah
oleh
dekomposisi
berlangsung
aktivitas
dalam
mikroorganisme.
keadaan
aerobic
Proses
melalui
beberapa tahapan:
a. Hydrolisis, pemecahan rantai karbon panjang menjadi rantai
karbon yang lebih sederhana.
6
b. Acidogenesis, senyawa rantai karbon yang telah sederhana
diubah
menjadi
asam-asam
organic
akibat
aktivitas
mikroorganisme acidogen. Gas yang tebentuk gas CO2
c. Methanogenesis, tahapan degradasi yang menghasilkan gas
metan dan gas lain akibat aktivitas mikrooeganisme pembentuk
metan.
Karakteristik
gas
yang
dihasilkan
dari
dekomposisis
sampah
tergantung dari karakteristik sampah yang ditimbun. Komposisi gas
terbesar
yang
dihasilkan
adalah
Gas
metan
(CH4)
dan
karbondioksida (CO2). Gas-gas ini dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi yang sangat potensial sebagai energi alternative
dan jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi
terhadap pemanasan global.
TPA Bukit Kancil telah dioperasikan sebagai TPA sejak tahun 1990
namun pada tahun 2012 TPA Bukit Kancil telah menerima bantuan
dana dari APBD untuk pembangunan TPA sanitary Landfill sekaligus
dilengkapi dengan peralatan pipanisasi sebagai penangkap gas
metan.
Pada tahun 2013 pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah
TPA mulai digali dan sudah dimanfaatkan sebagai energi alternatif
untuk bahan bakar kompor di TPA Bukit Kancil
7
STRATEGI SUKSESI INOVASI GAS METAN
Strategi yang dilakukan untuk pelaksanaan inovasi ini dengan
melakukan koordinasi ke Dinas PU Cipta Karya selaku Dinas yang
bertanggung jawab terhadap masalah sampah di Kabupaten
Muara Enim dan bekerjasama dengan UPTD Kebersihan yang
secara langsung dibawah Dinas PU Cipta Karya yang bertanggung
jawab terhadap pengelolaan TPA Bukit Kancil. Prinsip koordinasi ini
sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan kota Muara Enim
untuk mewujudkan konservasi energi melalui pemanfaatan gas
metan dari tumpukan sampah di TPA Bukit Kancil.
Setelah gas metan TPA berhasil di dapat kemudian dilakukan
penyaluran pipa yang baru termanfaatkan di sekitar area TPA Bukit
Kancil sebagai sumber energi pengganti energi LPG yang selama
ini digunakanmasyarakat untuk keperluan memasak.
Melalui inovasi ini diharapkan kedepan pemanfaatan gas metan
TPA Bukit Kancil bukan hanya dimanfaatkan disekitar TPA namun
dapat didistribusikan ke masyarakat sekitar TPA malaui pipanisasi
dan jika memungkinkan di TPA Bukit Kancil akan dijadikan sebagai
panggalan gas metan yang melayani pengisian ulang gas bagi
masyarakat,
pedagang
yang
tergolong
menengah ke bawah.
8
kelompok
ekonomi
Pemangku kepentingan
Proses terbentuknya inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG sebagian
besar melibatkan pihak Pemerintah Kabupaten Muara Enim ,
dalam hal ini Bupati Muara Enim, Asisten, Staf Ahli , Dinas Instansi
Terkait.
Namun yang paling penting pihak Pemerintah Kabupaten Muara
Enim dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup sedang mencari
sponsor dengan menggandeng perusahaan yang berada di
dalam Kabupaten Muara Enim untuk
inovasi
ini
melalui
pemanfaatan
membiayai pelaksanaan
dana
Coorporate
Social
Responsibility (CSR) perusahaan.
Tidak menutup kemungkinan Badan Lingkungan Hidup akan
mencari sumber dana alokasi khusus (DAK) bidang lingkungan
melalui kementerian Lingkungan Hidup untuk pelaksanaan inovasi
ini.
Untuk menjalankan inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG, maka sumber
daya yang digunakan adalah sumber daya manusia (SDM) ,
sumberdaya alam dan sumberdaya modal.
Sumber daya manusia (SDM) di kalangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Muara Enim yang meliputi Dinas Pu Cipta Karya, Badan
Lingkungan Hidup dan UPTD Kebersihan.
Sumberdaya alam berupa bahan bahan pendukung yang diproses
menjadi barang kemudian setelah dimanfaatkan dikembalikan ke
TPA
sedangkan
sumberdaya
modal
9
segala
sesuatu
yang
digunakan
untuk
menghasilkan
barang
seperti
peralatan,
pemipaan, mesin-mesin.
Untuk memobilisasi sumber daya tersebut agar bekerja secara
efektif
sekeligus
menumbuhkan
rasa
kebersamaan
dan
kebersihasilan dalam pelaksanaan inovasi ini maka dilakukan diskusi
dan koordinasi secara kontinyu melalui rapat bulanan atau diskusi
secara langsung dengan petugas dilapangan . Mobilisasi tidak
hanya dilakukan di kalangan pimpinan, namun juga melibatkan
petugas pengelolaa TPA yang secara langsung melakukan
pengelolaan sampah.
Output dari inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah
TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG adalah Tersedianya
prasarana sarana pemanfaat gas metan ke pemukiman penduduk
berupa tangki pengumpul, pipanisasi gas, dan kompor gas .
Sistem
yang diterapkan untuk memantau
keberhasilan dan
mengevaluasi inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG dilakukan
oleh jajaran pimpinan , staf dan petugas lapangan dengan
mencatat sampah yang masuk ke landfill TPA, volume gas metan
yang dihasilkan, temperature gas metan, tekanan gas metan
Dalam pelaksanaan inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG, akan selalu
ada kendala yang dihadapi, dalam hal ini terbentur dalam
masalah perencanaan secara teknis yang meliputi perencanaan
peralatan yang akan digunakan, jarak pipanisasi yang akan
10
dipasang, jumlah volume gas metan yang dihasilkan beserta sifat
fisik dan kimia gas metan itu sendiri yang akan mempengaruhi
produksi gas metan yang akan dihasilkan. Selain itu sumber dana
yang akan digunakan untuk pelaksanaan inovasi pemanfaatan
gas metan dari timbulan sampah TPA menjadi energi alternatif
pengganti
LPG
apakah
bersumberkan
dana
DAK
bidang
Lingkungan Hidup, dana APBD Kabupaten Muara Enim ataukah
dana CSR perusahaan. Untuk mengatasi kendala tersebut pihak
badan
Lingkungan
Hidup
akan
terus
berkoordinasi
dengan
Kementerian Lingkungan Hidup terkait masalah perencanaan,
sumber dana dan juga berkoordinasi dengan Badan Perencana
Pembangunan
Pendapatan
Daerah
Daerah
Kabupaten
kabupaten
Muara
Muara
Enim
Enim
dan
dinas
selaku
yang
membidangi penganggaran kegiatan dalam kabupaten Muara
Enim.
OUTCOME & LESSONS LEARNED
Inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan sampah TPA
menjadi
energi
alternatif
pengganti
LPG
diharapkan
akan
memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar lokasi TPA
Bukit kancil yang akan memanfaatkan sumber energi tersebut
secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya dan mendukung
program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca melalui pemanfaatan gas metan dari tumpukan sampah TPA
11
sekaligus sebagai upaya pengurangan pemanasan global (global
warming).
Terdapat banyak kemungkinan dan peluang bagi Kabupaten/kota
lainnya untuk mereplikasi inovasi yang di lakukan oleh Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim. Hal ini khususnya bagi
Kabupaten/Kota yang telah memiliki TPA sanitary landfill untuk
memanfaatkan gas metan dari tumpukan sampah TPA menjadi
sumber energi alternative pengganti LPG.
Lessons learned
Dari uraian tentang inovasi pemanfaatan gas metan dari timbulan
sampah TPA menjadi energi alternatif pengganti LPG yang akan
dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup kedepan dapat diambil
benang merah untuk dijadikan pelajaran sekaligus inspirasi bagi
kabupaten/kota lainnya yang ingin mereplikasi inovasi ini di
kembangkan daerahnya. Pelajaran-pelajaran yang dapat diambil
dari kegiatan inovasi ini adalah sebagai berikut :

Diharapkan kita lebih arif dalam mengkonsumsi energi yang
tidak terbaharukan.

Diperlukan upaya pencadangan sumber energi alternatif yang
terbaharukan dari alam.

Diharapkan agar kita lebih arif dalam mengelolah sampah
sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif.

Pemanfaatan
gas
metan
dari
tumpukan
sampah
TPA
merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap emisi gas
rumah kaca yang dapat memberikan kontribusi terhadap
pemanasan global.
12
Download