BAIJ2 L\l\DASAN TEORI 2.1 Pengertian Dem.ografi Demografi

advertisement
BAIJ2
L\l\DASAN TEORI
2.1
Pengertian Dem.ografi
Demografi berasal dari bahc.sa Yunani yang berarti
rakyat atau. penduduk dan "Grqfein" adalah ffienuiis.
"Demos" adalah
Maka Jemografi ndalah
tulisan-tuEsan atau karangan-karangan mcngenai rakyat atau penduduk.
fstilah
ini dlpakai untuk pertama kalinya oleh Achille Gui11ard dalam karangannya yang
berjudul "Liements de S!a!lsttque Humaine ulf Demngraphic Compan:s"' pada
tahun 1885.
Donald J.Bogue (1973) dalam bukunya yang berjudul "Principles of
Demugraphy" memherikan definisi Demografi sehagai berikut:
"Demografi athdah Hmu
yang mempelajari secara statistik dan
mal':cmatik tentang besar 1 kornposisi dan distribusi penduduk dan
prTuhahan-perubahannya
komponen
dernografi
sepanjan:g masa melah.J:i
y.ai:tu
Kebhi.ran
bekerjanya
(Fertilitas).
(1\IortaHtas), Perk.awinan, Migrasi, dan .\'IobHitas Sosi2l"
5
Kematian
9
Heberapa ukuran k'"llantltatifuntuk tingkat kematian, antara lain:
a. Angka Kematian Kasal" (Crude Death Rate =CDR)
CDR
didcfinisikan sebagai jumlah kematian pada
ter::entu dibagi deogan jumlah penduduk pada
tersebut
tahun
pertengahan tahun
Secara konvensionaJ, angka kematian untuk
1000 orang
dapat dinyatakan der:gan .
di mana : D = jumlah kcmatian pada tahun x
P
=
Jumlah penduduk pada pcnengahan tahun x
k !COO
h. A.ngka Kem2-tian M(':nurut Umur ( Age Specific Death Rate
ASDR)
Tingkat kematian rncnurut
sederhana yang ha:1ya
umur adalah suatu
menur:_ju.tc.l.can
suatu sub
angka
yang
kelompok dalam
penduduk itu sehingga dalam bentuk rumus dapat dinyatakan dengan:
jASDR,. = k
I
dimana:
Ll'
-'--1
I
ASDR;-' Ting;.;-2!kematian untuk kelompok urnur i_
D;
- Kema ian penduduk kclompok umur i.
10
Pi
Jumlah
penduduk
pada
pertcngahan
tahun
kelompok i.
k
-
lOOO.
c. Angk.\o_ Kema.tbm Bayi (Infimt A1ortality Rate= IMR)
lMR mcmpakan angka kematian bayi yang bemmui dibawa:1
l tahun., sehingga dalsm bentuk rumus dapat dinyatakan dengan :
1
., !
IL\JR
1 -'-D
-K - '
:
B I
dimana
D:; = Jumlah kernatian pada anak anak dibawah umur 1
tahLLn_
2.2
B
Jmnlah kdahiran hidup dalam tahun x.
k -
;ooo_
Tabe! Morta!it.as (f.£fe Table)
Tabe1 mortalitas (l{fe !able) rnempakan aiat
me:-nberikan
populasi_
analisa mortalitas yang
gambanm mengenai tiogl<at kematian (mortalita) dalam
Terdapat du.a :nacam cant yang biasa
ti,1gbt kematian yaitu
scbuah
digunakan dalam menentukan
cara lang ung (direct method) dan cara tidak langsung
(indtrect method). Cara langsung rnengumpuikan keterangan mengenai kcmatian
yang terjadi selama kurun waktu terteJ.tu (biasa;cya satu
tahun scbelum \vaktu
wawancara) dan membagi angka tersebut ciengan pcmbagi yang tepat, biasanya
11
jumlah penduduk . Cara tidak langsung mempcrkirakan tingkat kemalian dcngan
menggunakan infonnasi tertentu yang tidak berhubungan langsung dengan data
kematian, seperti struktur umur penduduk, jumlah anak
yang iahir hidup dan
jumlah anak yang masih hid up, kemudian dikonversikan dengan m tode tertentu
(BPS; p56). Banyak negara berkcmbang tidak memiliki data yang
mengenai kematian dari
lcngkap
penduduknya dikarcnakan inforrnasi yang dikumpu!kan
tidak rinci , atau tidak dapat digunakannya karena data tidak rnenye\uruh. Dalam
kasus ketidaktersediaan data tersebut, ru11i demografi mcnggunakan teknik tak
langsung (indirect techniques) yaitu teknik pendekatan dengan mcny-usuTJ sebuah
model mortalitas atau
model table kehid:tlpan (model /if;: tables). Walaupun
secara teori kita tidak dapat menentukan waktu yang tersisa bagi seseorang.
Dalam
penggunaannya
terdapat
dua
macam
lif'c table yang
biasa
digunakan, &."'ltara 1a1n .
a. Complete LU?: Table
b. Abridge L fe J(Jllie
Pada
complete life table, umur ditampilkan dengan imerva1 l tahcm
(0,1,2,3,... ). Scdangkan pada
interval leblh
dari
satu
abridfie life
table, umur ditampilkan dcngan
(biasanya 5 :ahem periode), dimulai dengan 0 dar;
meningkat menjadi I ,5,10,15 dan sclC"'!.lsnya. Grup pertama dan kedua adalah
grup "dibawah l tahun" rian "1-4 tahun'·, hal ini disebabkan f::husus dan
pentingnya tingkat kematian bayi (LVJR)(Epidemiological Rulletin; p. 3).
12
Heberapa komponen yang pada life tah!e antara lain :
a.
Umur tepat (x), kolom tersebut menur:jukkan bahwa anggo:a cohort
yang dimaksud telah mejalani hidup selama tepat x tahun arau pada
saat tersebut bcrada pada ulnng tnhunnya yang ke-x.
b.
Interval umur (n).
untuk umur 0-1
Pada abridge l[(e table digunakan interval umur 1
tahun, inte"'·al ,1 untuk i-4, dan sclanjutnya de11gan
interval 5.
c.
Jumlah orang yang
bcrhasi! mencapai umur tepat x Clx)
lo bcrarti
jumJah orang yang saat lepat lahir, scdangkan untuk h berartjumlah
orang yang
berhasil
mencapai
ulang tahunnya
ya:1g ke-1,
dan
setemsny2.. Dalam setiap tabel kerr:c..tlan, nilai 10 ditcn"tukan :;ecara
scmbara:1g,
dimana
ditentukan t0
=
unt1.2l<
100_000 (at2.u
memudahkar1
QF·Jc)_
membactt,
biasanya
Besar kecilnya 10 tidak akan
rnempengan;hi intcrprc:tasi tebel ke:l;atian_
Oleh karena itu lu di ebut
radiks tabel kematian, yaitu mc:t.·pckan jumiah orang yang akan
diikuti sejak kelahirarmya sampai scmua orang tersebut meninggal.
Jika diketahui !;. = 65.5 berarti bahwa rne:eka yang lahir, 65_5%
diantaranya dapat mer,capai u1ang tab.:nnya yang ke-5.
13
d
Rata-rata angka tahun hiCup oleh yang meninggal antara umur x dan
x+n (,a,.), walaupun nilai tcrschut penting dalam pcrhitungan tetapi
kcrap kali fa.ktor tersebut tidak muncul pada life table_ Pada abridge
lire tabel
terdapat beberapa nilai ,a_ Untuk yang
mcninggal pada
inten.'<d umur 5 tn.hun menggunakan nilai ,a,, -2_5_ Indonesia mcmiliki
tingkat IMR (Infant l\4ortality Rate) dibawah 0,1.Untuk group umur 0
c_
Tingkat !<::ematian (fil-Vl.x). Nilai
tcrscbut
diperoleh
pembagian angka kematian pada interval x dan x+l
jumlah orang pad a sub grup umur tertentu (Px).
dari
has;]
(dx) der.gan
14
\
f
Probabilitas kcmatian antara umur tepat x dan x+n (nq;.,:). nqx dihimng
berdasarka.'1 tingkat kematian sub grup umur tcrtentu. Nilai tersebut
menunjukkan peluar:g kcmatian antara umur x dan- x+n.
grup terakhir pada life tabl<>, saat kematian tidak
peluar,g kcmatian ada!ah l. Jibt nilai
5q40=
Untuk sub
tcrclakkan, maka
0,05 berarti sckitar 5%
dari mercka yang telah mencapai ulang tahunnya ke 40 meninggal
sebelum mencapai umur 45(40-i-5) tahun_
!
0
nxnfvf,
!' •
g_ Jumlah waktu dalam tahurt orang hidup yang dijalani antara umur
tcpat x dan x+n (nLx). Setiap anggota dari sebuah cohort yang hid up
memberikan se_iumlah tahun hidup untuk nilai L, untuk setiap anggota
cohort meninggal antara tahun x dan x -n.
Jika dikct:ithui
.1L1
=
305 000 . maka hal tersebut menunjukkan bahwa cohort dengan
radiks 100_000 orang antara umur tepat
t dan 5 tahun menjaiani
305.000 tahun hidup_
h_ Angka harapan hidup pada saat umur tepat x (ne_.:. ).
Ini rnenrpakan
rata-rata tahun hid:..rp yang dijalani oleh anggota cohort setelah ia
mencapai ulang tahunnya yang ke x. Ji.ka dikctahui e5= 51,5 hal
tcrsebut menunjukkan bahwa apabila seseorang mencapai u1a g
!5
talmnnya yang
ke-5, secw.""a rata-rata ia diharapkan akan hidup 51,5
tahun lagi.
.e
I
i
11.7:
rl
/!
::c:: !
n x
I
Misalkan dx jumlah
orang
yang meninggal dari dx orang
sebelum
mcncapai usia x t- 1 tahun. J.adi,,
Misalkan ....v usia tertinggi schingga lw> 0 dan lw- 1-0. lni berarti bahwa w adalah
usia te11inggi yang dapat dicapai olch suatu kohort. dx menyatakan jumlah orang
yang meninggal setahun antara usia x dan x+1,
l OOOq;.: rr:enyata.l.;:an peluang
seseorang berusia x akan me:iinggal sebeium us:a x+l dikalikan 1000 (dikalikan
1000 agar bilangan datam lajur tidak terlalu ban yak di be1akang koma). nPx
mcnyatakan peluatlg seseorang bcmsia x akan hidup (paling scdikit) n tahun.
Dengan pcrkataan lain, nPx adalah jumlah ·orang(dari sebanyak lx pada usia x)
yang mencapax usia x+n dibagi jumlah orang pada usia x. Bila n-1, maka
16
Sedangkan nqx menyatakan peluaog seseorang berusia x akan meninggal da1am n
tabun, atau sebelum mencapai usia n + x.
I
In
qX
-]·.-.,J'n
Lajur tcrakhir pacta tabe! mortalitas berisi harapan hldup menurut usia,
nex, menyatak:a.11 rata-rata jumlah tahun yang lengkap yang masih akan dia\ami
oleh seseorang yag sekarang berusia x tahun_ Tahun yang
lengkap maksudnya
bahwa dalam pe:-hitt:ngan harapan hidup tcrscbut hanya diperhitungkan tahun
yang pcnuh dialami, jadi bagian ta,1un (pecahan) tidak diperhitungkan_ Sehingga
jtka ses.eora..r.g lahir pada 2 JuE
maka
dalam perhitungzn
1951 dan meninggal pada 18 September 1984
barapan hidup
ringkas,
orang
tersebut diar:ggap
meninggal tanggar 2 Juli 1984, schingga orang tersebut meninggal pada umur 3 I
tahun bukan 31,2 tahun. Jika terdapal scbanyak lx orang yang
bcrusia x tahun.·sebanyak lx>l orang daripadanya masih akan
semua tepat
hidup pada uiang
ti.i"J.unnya yang kc x+1, J "'"'" daripadanya :r:.asih akan hidup pada ulang tahunnya
yar::g Ke x+2, dan seterusnya,
dan tinggal lv. yang masih dapat merayakan har
ulang tahu:mya untuk terakhir kalinya. Sehingga jumlah tahu:-1 yang dialaminya
oleh lx orang sampai semua mcninggal adalah
17
lni berarti, setiap or&tg dari I_, pada rata-ratanya mcmperoleh sebanyak
karena
I
I" - '=
' j
'
'
(J
'
, ...
Jika dalam perhitungan ex bagian pccahan rah:..m yang dial ami scscorang anggota
I, ih1t diperhitungkan maka kita pewleh apa yang disebut harapan hidup lcngkap
r:ei "'
I)
dan dit:Jlis [
u
,iC, -.r
2.3
f-,
1
1
1
d
, 11
-i
.
p,dt
[
Indirect ,_11;-fethod
Untuk mengukur tingkat kemat an (lewd of mortality). terdapat 2 macam
cara yang biasa digcnakan yaitu cara langsung (direct method) dan cara tak
langsur:;g (indirect methoa)- Cara !angsung menb"Umpulbn kctcrangan menge!lai
kerna ian yang terjadi selama k:urun waktu terLentu (biasanya setahun sebelum
waktu 'vawancara) dan
membag: angka tadi
dengan pe:1.yebul yang tepat,
biasar:ya jumlah pcnduduk. Cara tidak iangsung memperkirakan angka kematian
!8
bayi dengan menggunakan. inforrnasi tertentu yang lidak bcrhubungan langsung
dengan data
kernatian, rnisalnya struktur umur
penduduk, komposisi anggota
rumah tangga, jumlah anak lahir hidup dan jumlah anak yang masih hid up yang
kemudian dikonversikan dengan mctodc terfentu_
Cara langsung tidak dapat
digunakan t ntuk rnemperkirakan angka kematian bayi dari hasil sensus karena
informasi yang dikumpulkan tidak
rinci seperti dalam pengumpulan data di
beberapa survei kepcndudukan_
A Metode Sullivan
Sullivan ( 197:2) mengembangkan Met ode Rrass dengan perbedaan pada
faktor pengali yang di dapat dari persamc:an rcgresi
Model regresi cara Sullivan
ini tcrdiri dari emp2..!modei l{fe table coa!e-demeny yaitu : West, South, F.ast dan
North
Pada
saat ini para peneEti biasa
memperkirakan AKB
menggunakan YVest 1\1odel unruk
karena pola mortalitas di Indonesia mendekati model
tersebut. Da1am memperkirakan kcmatian anak, Sullivan hanya memakai rasio
B Mc ode Feeney
Dalam
pcrhitungan kematian, Feeney menyeG.iakan tabel
kh:1sus yang
dikembangkaa dari ::;rode! kurva fcrtilitas polinomial (Brass, 1975 dan Feeney,
!976). Dari
s.eti<::p nilai
rasio
paritas
d.?.pct diperkirakan ur:mr
rata rata
me]ahirkan dari \vanita dalam masa reproduksi yang akan menghasilkan rat-rata
1:mur
:r:elah:rkan dari seluruh penduduk wanita subur. Perkiraan angka kematian
anak beserta waktu rujukarmya dihi:ung bcrdasarkan nilai proporsi anak mati dan
nilai umur rata-rcta mclahirkan
19
C. Metodc Brass
Ada beberapa metode perhitungan IMR
(lt?fant !dorta!ity Rate/Angka
Kcmatian Bayi) salah s.atunya rnetode Brass_ Metode Brass adalah suatu metoda
untuk menghitung a tau memperkirakan tingkat kematian (level of mortali(v) dari
suatu
daerah atau
ncgara
dengan dasar
pcnggunaan data
sensus
penduduk
ten.tang:
®
Rata-rata anak yang pernah lahir (Average number of Chikken ever bom)
untuk setiap g.;·up umur perempuan 15-19 tahun sampai gmp umur 30-34
tahun yang pernah kawin
®
Rata-rata anak yang masih hidup (Average number of children stili alive)
untuk setiap grup umur tersehut diatas.
0
Proporsi peremp'-"an umur 15-19 tabun dan umur 20-24 tahun yang pemab
kawin.
Metode Braas menghitung rasio kematian anak dcngan mengalikan data
propo;-s1 anak
yang
masih
hidup
dan proporsi anak yang sudah
meninggai
menurut umur _ibu (dalam renggang waktu 5 mhunan) dengan suam fabor
pcngali_
Perhitungan. in.i menghasilkat
su:atu ukuran kematian anak yang
dia1iikar. sebagai Oanyaknya anak yang meninggal per
an<>-"-
tersehut
mencapa1
us1a
1,2,3,5,10,15,20
1.000 kelahiran sebclum
atau
diberi
simbol
ql,q2,q3,q5,qlO,ql5. dan q20. Faktor pengali yang dlgunakan didasarkan pada
nilai V1/P.2 atau P2/P3 dcngan
Pl,P2,dan P3 adalah mta-rata anak lahir hidup
pada wanita umur 15-19 untuk ?1,20-24 unluk P2, 25-29 urituk P3_
20
2.4
Mood Life Table
Terdapat empat sistem mode! tabe1 mortalitas yang tclah dikernbangkan
untuk
menambah pllihan daflar tabcl kehidupan sebagai
das.ar penentuan dan
perhitungan dari tingkat resiko kematian pada populasi yang scbenarnya (U!\l ;
p18). Sistem sistem tcrsebut antara lain :
'*'
Model United Nations (UN life tables).
'*
Model Coaie dan Demcny_
'l>
Sistem model tabe1 kehidupan Lcdermann's
®
Sistc:n Brass legit.
Pada
penggunaanya model
mortalitas Coale-Demeny yaitu
tersebut a.\::ar: menggur.akrm model
model
tabel
West, South, E."ast, dan North_ Dalam
kas ts ini. kita me::tggunakan model ·west_ Karena menurut McDonald (1978)
bahwa sctc!ah Ta mengadakan penelitian (ana!isa) yang memakan waktu
lebih
dari tiga tahun unhik sepuluh wilayah di Indonesia maka menurutnya :ebih baik
menggunakan l{fe table model west dari model CocJc Demeny untuk )Jegara
Republik lndon.esia dibandingkan dengan model life table lainnya_(UG\.1 ; p.ll)
21
2.4.1
1'\:!orld Life Table Coaie-Demen.y
Model l(fe tahle dari Coale-Demcny dipcrluaskan tahun 1966.
Model tersebut berisi
l 92 tabel kehidupan berdasar jenis kelamin yang
terkumpul dari populasi sebenarnya.
Dari ana\isa dapat
dinyatakan
bahwa terdapat empat pola mortaiitas yang berbeda , yaitu pola ''North",
"South··. "l;:ast '', dan
daiam
"fVesl".
pcnggunaannya
Sctiap pola memiliki perbcdaan yang
disesuaikan
dcngan
karakteristik
nega.ra.
Beberapa negara yang menggtmakan pol a tersebut antara lain:
Pol a "F.ast". Deberapa negara yang menggunakan life table tersebat
antara lain·
Austria, Jerman(sebelum 1900), Republik Jerman(setelah
perang dunia kedua). itaE bagian utara dat1 pusat, serta Cekoslovakia
dan
Polandia_
Yola
tersebut
menggambarkart tinggir;ya angka
kema:ian bayi dan renlan_g umnr diatas 50 tahun.
2.
Pola "jVorth" Negara yang sesuai dengan pola tersehut antara lain:
Iceland, Norwcgia, dan Swedia. Pola tersebut digunakan oleh negara
negara yang mr;:.!niliki 2.11gka kematian diakibatkan oleh pen yak it.
3.
Pola ·'South"
Reberapa negara yang
sesuc.i dcngan po1a tersebut
ar;tara lain: Spanyol, Portugi\ dan beberapa bagian Hali. Pol a tersebut
mempu:1y:::i k2taktcristik tingginya angka kematian bayi
dibawah
umur .5 tahun, rendahnya angka Kernalian pada rentang umt:r '10-60
tahun, dan
tahun.
tingginya angka kematian untuk rentang urr:ur diatas 65
22
4.
Poia "Wesf'. Pola tersebut disusun sedemikian rupa sehingga tidak
dijumpai pada
pola yang lain. Model
l{fe table berik'llt memiliki
tingkat keragaman y.ang 1ua.s, oleh sebab itu model life table berih.ut
dapat
rnenggambarkan pola mortalitas secara umum. Sccara umum
negara-negara mengs.runakan acuan model life table berikut ini.
Pada
mode! "West' te:-dapat
bcbcrapa level
mortalitas, untuk
memperkirakan level tersebllt dilakubm. beberapa langkah perhitungan.
Menurut metode Brass ma.ka kita hanya membatas.i group umur 15-19
tahun sampai 30-34 tahun.
2. 4.2
Perkiraan Level :MortaJi\tas
Dalam mencari 1:iiai dsri proporsi t:nak yang meninggal untuk
r:na.sing-masing group umur dapat digunakan mmus:
, ·
P".rporsi
:
I
-
--,---c
anc.k m:.:ni:1 gul
---cc· -
mtu
- wta anak
rata
- raca an_ak ya:;g
"' I - ----
y ng
me\_ ih
flidup
P< _'!h _}Rhi.,.
[
Scdang:<an untuk memperoleh propors1 perempuan yang pcrnah
kawin digunakar: persamaan bcrlkut:
h _
JUI::l l; percmpuan \"ang ne:mah ktJ,,in
.
·
·pmpors! pcrcmpuan tc 1a 1r;<mm = -·
_1unilah penduduk pcrcmpuan
scbc1un' rne:1e:-1tukan faktor pengali kita ha.'Us menentukan PJP2 dcngan
mmus befikut: (rata-rata anak
ya::tg pen1ah lahir untuk umur 20-211)
(proporsi perer:1puan yang pcrnah kawin pada umur 20-24)
23
r::--:--··"-----.
! J;
l.r,
XIIll
h,xm1
diman:a ·
b 1= rata-rata anak yang pernah lahir umuk group 1 (15-19tahun)
bi-.,. rata-rata anak yang pernah lahir :..mtuk group 2 (20-24tahun)
m 1=propursi percmpuan yang pemah kawin pad a group 1 (15-19 tahun) m
2=proporsi
perempuan yang pernah kawin pada group 2 (20-24 tahan)
kemudian dengan menggunakan tabel multiplier factor, k'_ta interpolasi
untuk mendapatk.?.n harga faktor pengali sesuai dengan group umurnya_
Sedangkan untuk
rnencar1 nilai
xl..j_o yang tclah
disesuaikan,
digunakan mrr,ns ·
ktor pe:-tgali :< proporsi <:.nak mer.inggal i
kc:nudian
dengan
mengg;;.nakan
nilai
);q0
yang
tclah
diperoleh
sebelumny?. kita dapat menghitung nilai L: yaiu jumlah anak yang masih
tinggal
dar!
dirumuskan
kelahiran
:if, -100000
Dengar.
1 DC GOO
orang,
dalam
rr:a1ema1ika
dapat
A 0 (l00000)!
menggunakan
tabel
kita
dapat
menentukan
level
mortalita.::. sesuc.i deo1gan L.. sch\ngga berdasarkan rata-rata niiai level
24
mortalitas yang diperoieh untuk scluruh group umur dapat d1tentukan
nilai ekspektasi hidup setiap group umur.
2.5
Angka Harapan Hid up Personal
Angka harapan h;dup (life expectancy) seseorang berarti berapa lama
\Vaktu yang tersisa untttk menjalankan hidup, wa1.aupun umur seseorang adalah
relatif
dan
hanya
Tuhan \'1vffi
memperkirakan secara
yang
dapat
menentukan, tetapi
kita
dapat
matematika be pa besar angka hara.pan hidup terscbut.
Harapa.t'1 hidup setlap orang berbeda - beda dika1 enakan beberapa faktor yang
mempengaruhtingkal
i<cmatian (nMx) seseorang lidaklah sama_ Para
kcsehatan melakukan penelitian dan diperoleh beberapa faktor
mempcngn.mhi tingkat kematian tcrscbut.
scbagcj acuan
dalam
meGgkalkulasL
dasar
ahli
yang
Ahua..ris menggunakan data tersebut
tingkat
atau
besar
premi
yang
akan
dikenabn pada nasabah. Dari jurnal - jurnal kesehatan dari beberapa insti':L1Si
seperti :New England .loumal of Afedicine, American Joumal of Epidemiology,
National Center of !lealth Statistic, Journal
Health Jan
of Epide:niology
and Community
Amials ofEpidemiology dipe:oleh kcsimpu1an beberapa fa.'l;.tor yang
mernpengaruhi tingkat kcmatian dan akan berpengamh kcpada harapan hidup
seseorang.
Menurut hebe:apa jurnal diatas faktor
tingkat kematian adalah .
w
Urnur
faktor yang mempcrngaruhi
25
e
Jents Kelamin
e
Status pemikahan
"'
BtxF A1a:,s Index (BMI) yang dipengaruhi oleh berat dan tinggi scseorang.
'
Status merokok_
>
Status bekerja
Faktor- fa.ictor tcrscbut akan diikutsertakan dalam menghitung harapan
hidup
scseorang.
Kita
akan
melihat
mempcngaruhi ting.l.;.at kematian
ter..tunya mcrni1iki
bagaimana
scseorang_ Orang yang bcrumur
harapan hidup lebih lama
telah bemm :: 50 tahun_
interval 5 tahu:-1.
Kita
faktor-faktor
berikut
I 0 tahun
dibandingkan dengan orang yang
menggur.akan grol!p umur dengan rentang atau
Scdangkan pria memiliki harapan hidup yang !ebih rendah
dihandingkan peremp"tan_
scsemang berpemgaruh pada
Dalnm beberapa kasus didapati bahwa status
kcschatan, dimana berdasarkan pcnclitian oleh
Smith dan \Vaitzman (Annals of Epidemiclogy ?'.o.7 July 1997) marital status
berpengaruh
Pemikahan
terhadap
dapat
terjadinya
berpengaruh
menir.gkatnya tingkat sosia! dan
Waite 1995).
obesitas
Bmy f,cfass
merupakar
faktor
penyaki;: pada
dalam
cardiovascular dan
kcschatan
seseorang
hati.
dalaT!l
hal
meningkatka:1 kebiasaan sehat (Liilard and
Index r.1.en:.1njukkan tingkat obcsitas seseorang,
pemicu
dari
muncdnya
beberapa
penyaki.t.
Meningkatr;ya HMl se"eora.Ig maka orang tersebut memiliki peluang yang besar
tersera.ng kanker
(1\"'EJM, vol.
341), pada
pria
ditemukan kasus kanker
26
pencernaan
dan
prostat,
sedangkan pad.a wanita ditemukan kasus
payudara, uterus, cen'ix dan ovarium (NEJM, vol. 348).
kanker
Mcnurut penelitian
merokok berhubungan dengan tingkat kematian seseorang (CDC 2001b).
Rody A1av.s Index juga berhubungan dengan merokok dan resiko kematian
(Garrison et aL 1983). Umumnya, bekas perokok memiliki BMI
lebih
tinggi
dibandingkan dengan non perokok, yang juga memiliki BM1 lebih tinggi dari
perokok.
Mcrokok dapat mengurangi lcmak tubuh dengan mcngurangi kalori
yang ada, meningkatkB..n metabolisme dan mcningkatkan energy yang dihasilkan
(Himes 2000).
Mewkok dapat mengurangi BMI seseorang, ironisnya dcngan
bcrhenti
merokok
da."i
akan
mengakibatkan
rneningkatkan resiko kematian
dengan perokok yang
ter ebut akan
dikarenakan
merniiiki
naiknya
berat
mer:.iugkatnya BML
Bivll dtbawah rata-rata
tubuh
dan
Lain
hal
(under >Feight) hal
mengakibatkan naiknya resiko kematian dikarcnakan hal tersebur
menunjukkan bahwa orruJg tersebut dalam keadaan kronik terjangkit penyakit.
2.5.1
.Falktor-faktor dan toiak ukur tingkat kematian
F"a!...-tor umur menjadt
salah satu
variabd yaug bcrpengaruh
terhadap tingkat kematian seseorang Cimana kita gunakan dengan interval
5 tabun dimulai dengan 0,1-4,5-9,10-14, dan seterusnya. Jenis kciamin
dibagi
rnenjadi
pna
dikarenaka;1 harapan
dan
wan:ta.
hidup
pria
Jcnis
Xelamin
menjadi
faktor
lebib rendah dibar.dingkar:. dcngan
harapan hidup wanita.
Status merokok dikclom?okkan menjadi non perokok, perokok
yang mengkonsumsi kurang dari
l (satu) bungJ.'.Us (kurang dari
19
27
batang) rokok perhari, perokok yang mengkonsumsi kurang dari 2 (dua)
bungkus
(20
samp<'n 40
1-r,engkcnsumsi 2 atau
batang)
lebih
dari
rokok
perhart,
perokok
2 (dua) bungkus -(40 batang
yang
atau.
lebih)rokok perhari, bckas perokok yang mengkonsumsi kurang dari l
(satu} bungkus (kurang dari
19 batang) rokok
pcrhari, bekas perokok
yang mengkonsumsi kurang dari 2 (dua) bungkus (19 sampai kurang dari
40 batang) rokok
bungkus atau
perhari, bekas perokok
lehih
(40
batang
alau
yang mengkonsumsi 2(dua)
ehih)
rokok
perhari.
perkembangannya non perokok juga didcfmisikan sebagai
Daiarn
orang yang
werokok kurang dari 100 batar:g dalam hidupnya(Rogers and PowcllGriner 1991).
Fa1..i.or s:atus
pemikahan
dikelompokkan
pernah :nenikal":.., dan tidak pemah mcnikah_
mcnjadi
menikah,
Dalam hal sosio-ekonomi
faktor- faktor yang mempengaruhi aJalzh status bekerja. Status bckcrja
dikelompokkan menjadi karyawa, bukan karyawan dan bukan termasuk
angkatan pekerja
Da1am mengukur B:\·fL yang dihitur.g dengan
badan
mer:1bagi berat
(dalam kilogram) dcngar; kuadrat tinggi (dalam meter)_
Hm!th Organi:::ation (1997)
merchagi menjadi 6 kelas,
yaitu
World
1mder
weighi (Bl\1J<18 5), normal(B: vil 1 X 5-24 9), over weight (BMl 25_029.9), obcs;tas tingkat l (B:\11 30_0-34.9), obesitas tingkat 2 (B 1J 35 039.9), dan obesitas tingkat 3 (BMI >=4.0).
28
2.5.2
Penye:suaiao l.i.le Table
L{fe table yang telah kita perolch sebelumnya akan kita scsuaikan
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
nilai
tingkat
kematian
seseorang_ Menumt l{fe table yang telah kita peroleh untuk wilayah DKi
Jakarta setiap orang cohort memiliki harapan hidup yang sama, dengan
disesuaikan
kernatian
berdasarkan
akan
diperoleh
seseorang hendak mcnjadi
faktor-faktor
nilai
yang
harapan
nasabah
sebuah
rnempengaruhi
hidup
personal.
tingkat
Misaikan
pcrusahaan asuransi, maka
akan dilakukan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan informa i
yang diantaranya . nama lcngkap, umur, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan,
ke'Jiasaan merokok, status pernikahan, dan status bckerja_
Ini merupakan hal ha1 dasar yang dipertanyakan untuk menyusun sebuah
proposal yang nantinya akan memberikan sebuah g.ambaran berapa besar
premi aka!1 berpengaruh terhadap perlindungan yang dipcrolch. Semakin
sehat
seseorang maka semakin ringan
pcrlindungan yang diperoleh.
besar
premi
dan scmakin besar
OJch karena itu dibutuhka:n
informasi
berapa bcsar harapan hidup orang tt:rsebut, semakin ehat semakin besar
harapan hidup orang tcrsebut. A.l....-tuaris dibutuhkan pada posisi tersebut,
mengil.itung
pcrlindungan.
hampan
hidup
dan
mcnentukan
besar
prem1
dan
29
Setiap orang mempunyai keadaan fisik, kebiasaan, dan keadaan
sosio-ekonomi yang berbeda, rnaka
dengan fa1..-tor-faktor terscbut.
harapan hidup
barus disesuaikan
indonesia tidak mcmi!iki registrasi vital
sehingga tidak dapat dipero1eh berapa jumlah orang yang meningga1
akibat dari sebuah penyakit, oleh karena itu dalam
hal ini digunakan
kocfisien dan nilai inten,ept yang dipcroleh dari penelit!an kependlidukan
National Center for Health Statistics (NCHS)nrlai
koefis1cn
tersebut kita
disest:aikan untuk persor.al.
Dengan menggunakan
menyusun life table
dapat
yang
telah
Pada life table terdahulu nilai rata-rata
tingkat kematian (Jvfx} diperolch dengan membagi jum1ah kematian pacta
group umur tertentu dengar1 jumlah pcnduduk group umur tersebut.
Fungsi Sigmoid menggunakan beberapa input dalam mengalikan
dengan peluar:.g da.ri setiap input. Fungsi Sigmoid merupakan fungsi nonEnicr yang digunakan dalarn fungsi regrcsi logistik (Anderson, 1995
p.413) (Nelson, 1990 p !08).
t d+c-'1
--------- --h------- :;_:::..,
.
''://
l'. "':;
I
):
-""'/
:
-"5,='-::,.-----'---,,_--- -
X
Gam bar 2. 1Kurva 2 Dimemi Fungsi Sigrnold
30
Berdasarkan model regres1 !ogistik , kita dapat mengkalkulasi
nilai t Mxdengan rumus berikut:
r-------1
.:,M_y = j 1
,
+e ("eel,
I
dimana x menunjukkan group umur, dan ace menunjukkan nilai hasil
regresi logistik dengan mcnggvnakan koefisien yang tdah tersedia.
lace
2.6
-
f3u
+ fl
1
x
1
+f3:x
-
{i,x 1
2
)
R.ckayasa Piranti Ltmak
Rekayasa piranti lunak menw ut Fritz Rauer (Pressman, 1992, p23) adalah
pcnctapan dan pemakaian prinsip-prinsip rckayasa dalam rangka menrJapatkan
piranti Junak yang ekonomis yaitu terpe:rcaya dan bekerja efisien pada mesin
(komputer). Mcnumt "Pressman (1992, p24) rekayasa pirami Junak mencak-up 3
elemen yang mamp:.t mcngontrol proses pengembangan piranti lunak, yaitu ·
l_
Metode--metude (A1ethods)
c.
2.
Menyediakao. cara-cara teknis untuk membangtm piranti lunak_
Alat-alat bantu (Tools)
'll'
Mcngadakan dukungan otomatis atau
semi
otomatis untuk metode-
metodc scpcrti CASF (Compnter Aided S( ft;vare Lngineering) yang
mr.:ngkombinasikan
sojtlmre, hardware dan
software
database_
3_
Proscdur·prosedur (Procedures)
e
Merupakan pengcmbangan metode dan alat bantu.
engineering
31
Dalam
pemncangan
software
Serangkaian kegiatan yang
dikenal
istilah
Classic
Life
L)cie.
sclama masa pcrancangan sqjtware,
dilak.'Ukan
diantaranya·
1.
Rckavasa svstem
'
'
Tahap awa! perancangan piran1i tunak adalah rekayas.a sistem
yang akan dtbangun dengan menetapkan kebutuhan-kebutuhan dc;nen
sistem.
2.
Analisa kebutuhan piranti lunak
Sebelum merancang s;stem harus
terleblh dahulu
diketahui
kebutuhan, informasi bcscrta spes.ifikasi piranti h.:.nak.
3.
Pcrancangan
Tz.hap perancangan ini
menitikbcratkan pada
tiga
komponen
program yaitu struktur data, arsitektur piranti iunak d<n prosedur detail.
4.
Pengkodcan
merupakan
pcr.crjcmahan
hasil
rancangan ke
bahasa
yang
dimengerti oleh mesln Calam bcntuk program-program.
5
Pengujian
Scbelum diapiikasikan suatu piranti !unak harus diuji dahu1u agar
keluaran yang dihasilkan oleh sistem sesuai dengan yang diharapkan_
6_
Pemelihan:an
Pemclihcraa:1
piranti
lunak
diiaku.kan
untuk
pcningkatan kebutuhan pengguna akan fJng i-fun[;si baru_
mcngantlSlpasl
32
i
System
Er1gioeerlng
-·
--·
'
TeS:mg
Maintenance
Gambar 2. 2 Clas ·ic Life Cycle
,
Download