Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di

advertisement
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dafarm, yaitu unit usaha peternakan Darul
Fallah yang terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) mengingat Darul
Fallah adalah salah satu pelaku usaha yang relatif baru dalam industri minuman
olahan susu fermentasi yogurt. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober
sampai November 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara dan observasi langsung di
lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan
penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik, serta jurnal dan artikel elektronik yang
terkait dengan penelitian ini. Untuk informasi tambahan yang mendukung
penelitian ini menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan objek
permasalahan.
4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan
kalkulator Casio fx-350TL dan Microsoft Excel 2003. Analisis data dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif meliputi tahap pengolahan data dan interpretasi
data secara deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan
usaha Dafarm pada kondisi saat ini. Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi
analisis kelayakan non finansial dan analisis kelayakan finansial. Analisis
kelayakan non finansial mengkaji berbagai aspek mulai dari aspek pasar, aspek
teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan lingkungan serta aspek
hukum. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengkaji kelayakan usaha Dafarm
secara finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah analisis
kelayakan finansial dan analisis switching value.
4.4. Analisis Kelayakan Non Finansial
Pada penelitian ini, analisis kelayakan non finansial akan mengkaji
kelayakan usaha dari berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Dalam
aspek pasar, variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi jumlah permintaan,
harga jual produk, penawaran, pemasaran, dan struktur persaingan. Pada aspek
teknis, variabel-variabel yang dianalisis meliputi kondisi fisik, teknologi,
keterampilan, loaksi usaha Dafarm, dan proses pembuatan yaghurt. Pada aspek
manajemen, variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi bentuk organisasi,
struktur organisasi, deskripsi jabatan, personil kunci, dan jumlah tenaga kerja
yang digunakan. Pada aspek hukum, variabel yang dianalisis adalah bentuk badan
usaha dan izin usaha. Sedangkan untuk aspek sosial ekonomi dan lingkungan akan
dikaji pengaruh usaha Dafarm terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
4.5 Analisis Kelayakan Investasi
Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria
kelayakan investasi. Untuk mengetahui kelayakan usaha Dafarm akan dilihat
melalui kriteria kelayakan investasi. Adapun kriteria kelayakan investasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini antara lain Net Present Value (NPV),
Internal Rate Return (IRR), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) dan Payback
Period (PBP).
4.5.1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) suatu proyek adalah selisih antara nilai sekarang
(present value) dari manfaat terhadap arus biaya. NPV juga dapat diartikan
sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam
menghitung NPV dibutuhkan informasi mengenai tingkat suku bunga yang
relevan. Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut :
n
Bt  Ct
NPV = 
1  i 
t
t 0
30
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga (diskonto)
Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu :
1) NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian
sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata
lain, proyek tersebut tidak untung maupun rugi.
2) NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan.
3) NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya
tidak dilaksanakan.
4.5.2. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio)
Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) merupakan angka
perbandingan antar jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai
sekarang yang bernilai negatif. Adapun rumus perhitungan Net B/C yaitu :
n
Net B/C =
Bt  C t

t
t  0 1  i 
n
Bt  C t

t
t  0 1  i 
Dimana
Bt  Ct  0
Bt  Ct  0
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga (diskonto)
Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :
1) Net B/C = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi
2) Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek tersebut menguntungkan
3) Net B/C < 1, maka NPV < 0, artinya proyek tersebut merugikan
31
4.5.3. Internal Rate of Return (IRR)
IRR yaitu tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan bagi perusahaan
yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek
untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila
memiliki nilai IRR lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku,
demikian juga sebaliknya investasi akan dianggap tidak layak apabila nilai IRR
lebih kecil daripada tingkat suku bunga yang berlaku. Rumus IRR yaitu :
IRR =
i
NPV
i'  i
'
NPV  NPV


Keterangan :
i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif
i’ = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV = NPV yang bernilai positif
NPV’ = NPV yang bernilai negatif
4.5.4. Payback Period
Payback Period digunakan untuk melihat jangka waktu pengembalian
suatu investasi yang dikeluarkan melalui pendapatan bersih tambahan yang
diperoleh dari usaha Dafarm. Semakin kecil Payback Period menunjukkan
semakin cepat jangka waktu pengembalian suatu investasi dan semakin kecil
risiko yang dihadapi oleh investor. Rumus untuk menghitung Payback Period
yaitu :
Payback Period =
I
Ab
Keterangan:
I = Besarnya investasi yang dibutuhkan
Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya
4.6. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak dari suatu keadaan
yang berubah dari hasil suatu analisis. Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk
melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi,
32
apakah ada perubahan dan apabila terjadi kesalahan atau adanya perubahan di
dalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis ini perlu dilakukan karena dalam
berinvestasi, perhitungan didasarkan pada proyek-proyek yang mengandung
ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang
(Gittinger, 1986).
Menurut Gittinger (1986) suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah
nilai pengganti (switching value). Pada analisis sensitivitas secara langsung
memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut dapat dilakukan perubahan
terhadap masalah yang dianggap penting pada analisis proyek dan kemudian dapat
menentukan pengaruh perubahan tersebut terhadap daya tarik proyek. Dalam
penelitian ini, analisis kepekaan digunakan apabila terjadi perubahan pada
kenaikan harga input atau bahan baku dan penurunan jumlah penjualan.
4.7. Defenisi Operasional
1) Usaha pembuatan yoghurt adalah pengolahan susu sapi menjadi yoghurt untuk
meningkatkan nilai tambah susu.
2) Pendapatan adalah dana yang diperoleh dari jumlah penjualan produk
dikalikan dengan harga.
3) Biaya adalah dana yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk.
4) Investasi adalah dana yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha.
5) Penyusutan adalah pengurangan nilai investasi karena pemakaian barangbarang investasi tersebut untuk menjalankan usaha dan biasanya dihitung
dalam satuan tahun.
6) Produksi per tahun adalah jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam satu
tahun.
7) Skenario usaha adalah rencana atau pola yang akan diterapkan pada suatu
usaha yang meliputi biaya dan manfaat.
8) Umur usaha adalah perkiraan lamanya usaha akan berjalan yang dihitung
berdasarkan umur ekonomis terlama dari barang investasi.
9) Inflow adalah jumlah dana yang diperoleh oleh suatu usaha baik dari hasil
penjualan atau dari sumber lainnya.
10) Outflow adalah jumlah dana yang dikeluarkan oleh suatu usaha untuk
membiayai seluruh kegiatan usaha.
33
11) Saluran distribusi adalah media atau jalan yang ditempuh oleh suatu usaha
untuk menyampaikan produknya ke tangan konsumen.
12) Nilai sisa adalah sisa nilai investasi pada akhir tahun kesepuluh yang
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.
13) Biaya reinvestasi adalah investasi ulang untuk mengganti investasi yang telah
habis masa pakainya atau yang mengalami kerusakan.
14) Biaya operasional adalah dana yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu
usaha. Terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
15) Biaya tetap adalah biaya yang selalu dikeluarkan dalam jumlah yang sama
meskipun perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi.
16) Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan
produksi yang jumlahnya tergantung dari besarnya produksi yang dihasilkan.
17) Satuan ternak (ST) adalah satuan yang digunakan untuk menentukan populasi
ternak dimana satu ST setara dengan satu ekor ternak dewasa atau setara dua
ekor ternak muda atau setara empat ekor pedet atau anakan.
4.8. Asumsi-asumsi untuk Analisis Finansial
Untuk melakukan perhitungan analisis finansial, digunakan beberapa
asumsi sebagai berikut:
1) Umur proyek usaha pembuatan yoghurt di Dafarm diperoleh berdasarkan
umur ekonomis dari mesin inkubator dan mesin pasteurisasi. Penetapan mesin
inkubator dan mesin pasteurisasi sebagai variable yang dijadikan lamanya
umur proyek karena usaha pembuatan yoghurt sangat bergantung pada kedua
mesin tersebut. Kedua mesin tersebut memiliki umur ekonomis selama 10
tahun.
2) Biaya investasi dikeluarkan pada tahun 2007 dan 2008, tetapi karena investasi
pertama dilakukan diakhir tahun 2007 dan investasi terbanyak terjadi pada
tahun 2008, maka awal perhitungan atau tahun pertama investasi diasumsikan
dimulai dari tahun 2008.
3) Perusahaan telah mulai beroperasi dan menghasilkan produk sejak tahun
pertama investasi.
4) Perusahaan beroperasi 12 bulan dalam satu tahun.
34
5) Biaya yang dikeluarkan untuk usaha ini terdiri dari biaya investasi dan biaya
operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama proyek dan biaya
reinvestasi dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur
ekonomisnya.
6) Modal yang digunakan dalam usaha ini berasal dari modal sendiri dan hibah
dari Departemen Pertanian berupa dana LM3 (Lembaga Mandiri dan
Mengakar di Masyarakat).
7) Penentuan harga yang digunakan dalam perhitungan adalah harga yang
berlaku pada saat penelitian dilakukan dan diasumsikan konstan hingga umur
proyek berakhir.
8) Penyusutan barang investasi menggunakan metode garis lurus. Perhitungan
beban penyusutan dilakukan untuk perhitungan laba rugi yang akan
menghasilkan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar oleh pemilik
usaha setiap tahunnya.
9) Perhitungan besarnya pajak penghasilan berdasarkan Pasal 21 Undang-undang
PPh tahun 2009 tentang Penghasilan Kena Pajak untuk Wajib Pajak Pribadi.
10) Tingkat keberhasilan pembuatan yoghurt adalah sebesar 90 persen. Penentuan
besarnya tingkat keberhasilan berdasarkan pengalaman usaha selama ini.
11) Tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis adalah tingkat suku bunga
deposito rata-rata Bank Indonesia pada bulan November 2009, yaitu sebesar
6,5 persen. Tingkat suku bunga diasumsikan konstan selama masa umur
proyek.
12) Harga jual yoghurt yang dipakai terdiri dari 6 harga yang terdiri dari 3 harga
untuk kemasan 45 ml (Rp 300, Rp 350, dan Rp 500 untuk masing-masing
saluran pertama, kedua dan ketiga) dan 3 harga untuk kemasan 80 ml (Rp 600,
Rp 700, Rp 1000 untuk masing-masing saluran pertama, kedua dan ketiga).
13) Upah tenaga kerja borongan adalah sebesar Rp 20 untuk setiap pengisian 1
stik yoghurt. Tenaga kerja borongan hanya bekerja setiap kali proses produksi
dilakukan. Proses produksi biasanya dilakukan 3 kali seminggu.
14) Pada analisis finansial skenario II, jumlah input produksi setiap bulannya
meningkat 16 persen dari skenario I dan diasumsikan konstan hingga akhir
umur proyek.
35
Download