bab 2 akuntansi manajerial dan konsep biaya

advertisement
BAB 2 AKUNTANSI MANAJERIAL
DAN KONSEP BIAYA
Tujuan:
1. Menjelaskan perbedaan antara sistem Akuntansi berdasarkan fungsi (FBM)
dan Aktivitas(ABM).
2. Mendiskripsikan proses pembebanan biaya
3. Menerangkan bahwa didalam akuntansi manjerial, istilah biaya dapat
digunakan untuk berbagai konsep biaya .
1.
Sistem Akuntansi Manajemen :
Sistem akuntansi manajemen dapat di klasifikasikan secara umum sebagai
sistem beradasarkan fungsi dan sistem berdasarkan aktivitas. Pendekatan
berdasarkan fungsi dan aktivitas dapat ditemukan dalam praktek nyata. Sistem
akuntansi manajemen beradasarkan fungsi (functional based manajement – FBM)
telah dikenal dari tahun 1900-an dan masih digunakan secara luas dalam sektor
manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity
based management – ABM) merupakan sistem yang lebih baru (dikembangkan
dalam tiga dekade terkahir). Sistem manajemen biaya berdasarkan aktivitas juga
digunakan secara luas dan pemanfaatannya semakin tinggi, khususnya di antara
organisasi – organisasi yang memiliki beragam produk dan pelanggan, produk yang
lebih rumit,siklus waktu produk yang lebih pendek, peningkatan persyaratan kualitas,
dan tekanan persaingan yang ketat.
Contoh sistem berdasarkan aktivitas ditemukan ditemukan dalam), industri
keuangan (seperti bank dan bursa saham) Industri tranportasi (seperti penerbangan
dan kereta api), dan dalam semua jenis manufaktur (seperti perusahaan elektronik
dan mobil). industri medis seperti rumah sakit dan laboratorium medis
1.1. Sistem Akuntansi FBM versus ABM
Model umum untuk sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi dan
aktivitas ditunjukkan pada gambar model diagram 2-1 dan 2-2. Dari keduanya
menunjukan bahwa kedua model memliki dua dimensi.
Dimensi vertikal dari model ini menggambarkan bagaimana biaya dibebankan
pada objek biaya, seperti produk dan pelanggan, sedangkan dimensi horizontal
memperhatikan bagaimana sistem mencoba memperbaiki efisiensi operasional dan
mengendalikan biaya.
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
Elemen utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari
model ABM adalah aktivitas.
Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan dalam unit-unit organisasional, seperti
departemen pabrik (fungsi: teknik, pengendalian kualitas, dan perakitan adalah
fungsi-fungsi yang diatur dalam departemen).
Aktivitas-aktivitas dengan tujuan umum di kelompokkan bersama dalam satu
bentuk porses. Sebagai contoh, pembelian barang, penerimaan barang, pembayaaran
barang yang diterima adalah aktivitas utama yang menggambarkan proses pengadaan
persediaan. Perbandingan tiap dimensi akan memberikan pandangan mendalam yang
signifikan atas perbedaan kedua model akuntansi manajemen tersebut.
(i). Tinjauan biaya FBM (Functional Based Management)
Dalam sistem akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan pada unitunit yang berfungsi, kemudian pada produk. Dalam pembebanan biaya, penelusuran
langsung dan penelusuran penggerak digunakan. Namun, penelusuruan penggerak
dalam sisem FBM hanya menggunakan penggerak produksi (tingkat unit) yang
merupakan pengukuran konsumsi yang sangat berkolerasi dengan keluaran produksi.
Jadi, unit-unit produk atau penggerak yang sangat berkolerasi dengan unit-unit
yang diproduksi, seperti jam kerja dari tenaga kerja langsung, bahan langsung, dan
jam kerja mesin adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting. Karena sistem
FBM hanya menggunakan penggerak yang berhubungan dengan fungsi produksi
untuk membebani biaya, pendeketan pembebanan biaya ini dianggap sebagai
perhitungan biaya berdasarkan produksi atau fungsi (functional based costing –
FBC).
Produksi atau penggerak tingkat unit dimana FBC sering bergantung padanya
adalah bukan satu-satunya penggerak yang menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Selain penggerak produksi, penggerak yang mendeskripsikan hubungan sebab-akibat
dianggap sebagai penggerak tingkat nonunit.
Sebagai contoh, penggerak produksi seperti unit yang di produksi atau jam
kerja Tenaga kerja langsung mungkin tidak memiliki hubungan apa pun dengan
biaya pembelian bahan baku.
Pada kenyataannya, jumlah pesanan pembelian bisa menjadi ukuran yang tepat
dari konsumsi tiap produk. Namun, biaya pembelian dalam sistem FBC dibebankan
dengan menggunakan suatu ukuran seperti unit yang di produksi atau jam kerja
tenaga kerja langsung.
Dalam hal ini, pembebanan biaya yang dibuat harus diklasifikasikan sebagai
alokasi (ingat kembali bahwa alokasi adalah pembebanan biaya berdasarkan
hubungan yang diasumsikan atau berdasarkan kemudahan).
Lebih jauh lagi, jika biaya tingkat nonunit seperti pembelian signifikan,
perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat dideskripsikan sebagai alokasi yang
intensif.
Tujuan perhitungan harga pokok produk dari perhitungan biaya berdasarkan
fungsi dapat dipenuhi dengan pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan
harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.
17
17
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
Definisi harga pokok produk yang lebih komperhensif seperti definisi rentai
nilai dan biaya operasional tidak tersedia untuk digunakan oleh manajemen.
Akan tetapi, sistem perhitungan biaya berdasarkan produksi sering melengkapi
varian-varian yang berguna dari definisi harga pokok produk tradisional.
Diagram 2-1. MODEL MANAJEMEN BERDASARKAN FUNGSI
(Adaptasi dari Don R.Hansen dan M.M Mowen)
Tinjauan biaya
Sumber Daya
Tinjauan operasional
Analisis Efisiensi
Fungsi
Analisis kinerja
Produk
Diagram 2-2 MODEL MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
(Adaptasi dari Don R.Hansen dan M.M Mowen)
Tinjauan biaya
Sumber Daya
Tinjauan Proses
Analisis Penggerak
Aktivitas
Seberapa baik? Mengapa?
Apa ?
Produk dan
Pelanggan
18
Analisis kinerja
18
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
(ii). Tinjauan Biaya ABM (Activity Based Management)
Dalam perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity based costing - ABC),
biaya ditelusuri hingga aktivitas, kemudian produk. Sebagaimana perhitungan biaya
berdasarkan fungsi, penulusuran langsung dan penulusuran penggerak digunakan.
Namun, peranan penelusuran penggerak secara signifikan diperluas dengan
mengidentifikasikan dan menggunakan penggerak yang tidak berhubungan dengan
volume produk yang diproduksi (penggerak beradasarkan non-unit).
Jadi, pembebanan biaya berdasarkan aktivitas menekankan pada penelusuran
alokasi; bahkan, bisa disebut sebagai penelusuran yang intensif. Penggunaan
penggerak unit dan nonunit meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, kualitas
keseluruhan, dan informasi biaya yang relevan.
Sabagai contoh pertimbangkanlah pembebanan biaya dari aktivitas
“menggerakan bahan mentah dan barang setengah jadi dari satu titik ke titik
lain dalam satu pabrik”. Jumlah pergerakan yang dibutuhkan untuk suatu produk
adalah ukuran yang jauh lebih baik dari permintaan produk untuk aktivitas
penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi. Pada kenyataannya, jumlah
yang diproduksi bisa jadi tidak berpengaruh pada pengukuruan permintaan produk
untuk penanganan bahan.
Perhitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas cenderung fleksibel.
Informasi biaya dibuat untuk mendukung berbagai tujuan manajerial, termasuk
tujuan pelaporan keuangan. Definisi perhitungan harga pokok produk yang lebih
komperehensif ditekankan untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, sistem akuntansi yang lebih fleksibel dengan sejumlah
informasi mengenai biaya, aktivitas, dan penggerak dapat bertindak sebagai sistem
pengingat awal dari masalah yang berkaitan dengan etika.
1.2. Perbedaan Pendekatan FBM dan ABM
(i).
Tinjauan Efisiensi Operasional
Tinjauan Efisiensi Operasional FBM penyediaan informasi untuk perencanaan
dan pengendalian adalah tujuan lain dari akuntansi manajemen. Pendekatan
manajemen berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan biaya pada unit
organisasional, kemudian menuntut tanggung jawab manajer unit organisasional
untuk mengendalikan biaya yang dibebankan. Kinerja diukur dengan
membandingkan hasil aktual dengan standar atau hasil yang dianggarkan.).
Tinjauan Efisiensi Operasional ABM secara signifikan, subsistem
pengendalian berdasarkan aktivitas berbeda dengan sistem berdasarkan fungsi.
Penekanan berdasarkan fungsi adalah pada pengelolaan biaya. Akan tetapi, muncul
persetujuan bahwa aktivitas manajemen bukan biaya adalah kunci sukses
pengendalian.
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan
tujuan memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima dengan
menyediakan nilai ini. Hal ini meliputi analisis penggerak, analisis aktivitas, dan
19
19
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
evaluasi kinerja, serta penggunaan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas sebagai
sumber informasi utama. Tinjauan proses berkaitan dengan identifikasi faktor-faktor
penyebab biaya suatu aktivitas (menjelaskan penyebab munculnya biaya),
pengukuran pekerjaaan apa yang telah dilakukan (mengidentifikasi aktivitas), serta
evaluasi kinjera pekerjaan dan hasil yang dicapai (seberapa baik aktivitas
dikerjakan). Jadi, pengendalian berdasarkan aktivitas membutuhkan informasi
terperinci mengenai aktivitas.
(ii)
Pendekatan Penekan Ukuran Kinerja .
Tinjauan pendekatan ukuran FBM penekanannya lebih pada kinerja ukuran
keuangan dari pada ukuran nonkeuangan. Manajer diberi penghargaan
berdasarkan kemampuan mereka untuk mengendalikan biaya. Jadi, pendekatan
berdasarkan fungsi menelusuri biaya individu yang bertanggung jawab atas biaya
yang terjadi. Sistem penghargaan digunakan untuk memotivasi individual ini untuk
mengelola biaya dengan meningkatkan efisiensi operasional unit organisasi mereka.
Pendekatan ini menanggap bahwa memaksimalkan kinerja organisasi secara
keselurahan tercapai dengan memaksimalkan kinerja sub-unit organisasi individual
(disebut sebagai pusat pertanggungjawaban
Pendekatan ukuran kinerja pada ABM berfokus pada akuntabilitas dari
aktivitas daripada biaya, dan menekankan maksimalisasi kinerja sistem secara luas
daripada kinerja individu. Aktivitas lintas fungsi dan garis departemen adalah sistem
meluas dalam fokus tertentu dan membutuhkan pendekatan global untuk
mengendalikannya. Intinya, bentuk pengendalian ini mengakui bahwa
memaksimalkan efisiensi dari subunit individual tidak selalu mengarah pada efisiensi
maksimum untuk sistem secara keseluruhan. Perbedaan signifikan lainnya juga harus
disebutkan. Pendekatan ukuran kinerja dalam ABM adalah pada kedua ukuran
kinerja yakni ukuran keuangan dan nonkeuangan
Ikhtisar: 2-1
Perbandingan karakter sistem manajemen biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas
No
Berdasarkan Fungsi
1
Penggerak berdasarkan unit
2
3
4
5
6
7
Intensif dalam Pengalokasian
Perhitungan harga pokok produk
secara sempit dan kaku
Berfokus pada Pengelolaan Biaya
Informasi Aktivitas Sempit
Maksimalisasi kinerja unit
individual
Penggunaan ukuran kinerja adalah
keuangan
20
Berdasarkan Aktivitas
Penggerak berdasarkan unit dan
non- unit
Intensif dalam Penelusuran
Perhitungan harga pokok produk
secara luas flexible
Berfokus pada Pengelolaan
Aktivitas
Informasi Aktivitas terinci
Maksimalisasi kinerja seluruh
sistem
Penggunaan ukuran kinerja
keuangan dan non keuangan
20
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
(iii). Pendekatan Pilihan Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem manjemen berdasarkan fungsi (FBM) hanya menggunakan penggerak
berdasarkan unit, cenderung lebih intensif dalam pengalokasian, menggunakan
definisi biaya yang sempit, berfokus pada pengolalan biaya, menyediakan sedikit
informasi aktivitas, menekankan pada kinerja unit organisasi individual, dan
menggunakan ukuran kinerja keuangan. Sistem manajemen berdasarkan aktivitas
(ABM) menggunakan penggerak berdasarkan unit dan nonunit, intensif dalam
penelusuran, memungkinkan definisi perhitungan harga pokok produk yang
fleksibel, berfokus pada pengolahan aktivitas, menyediakan informasi aktivitas
secara terperinci, menekankan informasi aktivitas secara keseluruhan, serta
menggunakan ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan.
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (ABM) menawarkan keuntungan
yang signifikan, termasuk memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk,
memperbaiki pengambilan keputusan, serta meningkatkan perecanaan startegis dan
kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitas. Secara khusus, sistem
berdasarkan aktivitas sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan berkelanjutan yang
merupakan tujuan penting bagi perusahaan untuk bersaing secara global. Akan tetapi,
berbagai manfaat tersebut tidak diperoleh tanpa biaya. Sistem akuntansi manajemen
berdasarkan aktivitas lebih rumit dan memerlukan perbaikan signifikan atas aktivitas
pengukuran, dan pengukuran bisa menjadi mahal. Akan tetapi, biaya pengukuran
telah menurun dengan kemajuan teknologi informasi sehingga sistem berdasarkan
aktivitas semakin menarik. Secara bersamaan, biaya pengambilan keputusan yang
buruk meningkat karena persaingan semakin ketat sebagai akibat dari timbulnya
ekonomi dunia, deregulasi jasa, dan lain-lain. Kebutuhan untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan juga telah meningkatkan daya tarik pendekatan
berdasarkan aktivitas. Bagi banyak perusahaan manfaat perpindahan sistem FBM
menjadi sistem ABM melebihi biayanya. Jadi, penggunaan ABC dimana ABM
semakin meluas. Perhatian terhadap akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas pun
menjadi tinggi.
Ringkasan Tujuan Belajar
Mendiskripsikan proses pembebanan biaya. Biaya dibebankan pada objek
biaya, seperti produk, proyek, pabrik, dan pelanggan. Tiga metode pembebanan
biaya, yaitu penulusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Penelusuran
langsung dan penelusuran penggerak lebih akurat karena didasarkan pada hubungan
sebab-akibat. Penelusuran langsung bergantung pada pengamatan secara fisik untuk
membebankan biaya. Penelusuran penggerak bergantung pada penggunaaan faktorfaktor penyebab yang disebut penggerak untuk membebankan biaya. Alokasi
bergantung pada hubungan yang diasumsikan dan kemudahan membebankan biaya.
Alokasi pada intinya adalah pembebanan yang bersifat arbitrase dan harus dihindari
sedapat mungkin.
Mendifinisikan produk berwujud dan tidak berwujud, serta menjelaskan
perbedaan beberapa definisi harga pokok produk.
21
21
Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Manajemen
Dua jenis keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah
barang-barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan
tenaga kerja langsung dan masukan modal, seperti pabrik, tanah dan mesin. Jasa
adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan yang menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Harga
pokok produk didefinisikan sebagai biaya yang dibebankan pada produk yang
memenuhi tujuan material bisa berbeda-beda, definisi harga pokok pun bisa berbedabergantung pada tujuan manjerial yang hendal dicapai.
Menyusun laporan laba rugi untuk organisasi manufaktur dan jasa
Jika beban dikelompokkan menurut fungsi dan dikurangkan dari pendapatan,
maka diperoleh laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi. Laporan laba rugi
perhitungan biaya absorpsi diperlukan untuk pelaporan keuangan eksternal. Pada
perusahaan manufaktur, klasifikasi fungsional utaa adalah manufaktur dan
nonmanufaktur. Pada organisasi jasa, kategorinya adalah produksi dan nonproduksi.
Harga pokok produksi pada perusahaan manufaktur harus dihitung, sedangkan harga
pokok produksi pada organisasi jasa tidak ada keharusan demikian.
Menjelaskan perbedaan antara sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
dan aktivitas.
22
22
Download