bab 2 review ssk dan prioritas pembangunan sanitasi

advertisement
BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
SANITASI
2.1. Profil Kabupaten / Kota
Profil Kabupaten
2.1.1 Kependudukan
a. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Pada tahun 2011 tercatat jumlah pertumbuhan dan kepadatan penduduk
Kabupaten Tanah Laut sebanyak 296.333 jiwa. Rata – rata pertumbuhan
penduduk sebesar 0.01 % pertahun
Sementara itu, bila dilihat dari segi kepadatan penduduk, yaitu dengan
memperhatikan luas wilayah suatu wilayah, Kabupaten Tanah Laut dengan
jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak 296’333 jiwa dan dengan luas wilayah
sebesar 3631,35 Ha, memiliki kepadatan penduduk sebesar 82 jiwa/ha.
Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2011
Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kelurahan dan Jumlah Penduduk
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2011
No
Kecamatan
Luas (Ha)
Desa/
Kelurahan
∑ Penduduk
1
Panyipatan
336,00
10
21.151
2
Jorong
628,00
11
29.002
3
Batu Ampar
548,10
14
23.233
4
Kintap
537,00
14
38.118
5
Pelaihari
379,45
20
63.895
6
Takisung
343,00
12
27.998
7
Bati-Bati
234,75
14
38.645
8
Tambang Ulang
160,75
9
14.925
9
Kurau
127,00
11
11.578
10
Bumi Makmur
141,00
11
11.831
11
Bajuin
196,30
9
15.957
3631,35
135
296.333
Total
Sumber : BPS Kabupaten Tanah Laut 2012
Sumber : Buku Putih Sanitasi Bab. 2
b. Proyeksi Penduduk Kabupaten Tanah Laut
Untuk memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut sampai
dengan akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2017,
akan digunakan
pendekatan Aritmetic rate of growth berdasarkan pada angka pertumbuhan
rata-rata Kabupaten Tanah Laut sebesar 3.42 % per tahun untuk
memprediksikan jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut hingga tahun 2017.
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan dengan
menggunakan metode tersebut maka jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut
pada tahun 2017 adalah sebesar 542.671 jiwa. Selengkapnya proyeksi jumlah
penduduk Kabupaten Tanah Laut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini
Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanah Laut
No
Kecamatan
Jumlah
Pendd.
2011
Per
tum
buhan
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
1
Panyipatan
21.151
2.41
21.660
22.182
22.717
23.264
23.825
24.399
24.988
2
Jorong
29.002
5.76
30.672
32.439
34.307
36.283
38.373
40.584
42.922
3
Batu Ampar
23.233
3.86
24.129
25.061
26.028
27.033
28.076
29.160
30.286
4
Kintap
38.118
8.79
41.468
45.113
49.079
53.393
58.086
63.192
68.747
5
Pelaihari
63.895
4.45
66.738
69.708
72.810
76.050
79.434
82.969
86.661
6
Takisung
27.998
2.64
28.737
29.495
30.274
31.073
31.894
32.736
33.600
7
Bati-Bati
38.645
5.81
40.890
43.266
45.779
48.439
51.253
54.231
57.383
8
Tambang
Ulang
14.925
3.29
15.416
15.923
16.447
16.988
17.547
18.124
18.721
9
Kurau
11.578
-0.04
11.573
11.568
11.564
11.559
11.554
11.550
11.546
10
Bumi
Makmur
11.831
-1.21
11.687
11.546
11.406
11.268
11.132
10.997
10.865
11
Bajuin
15.957
1.84
16.250
16.549
16.854
17.164
17.480
17.801
18.129
309.225
322.855
337.269
325.519
368.559
385.748
403.847
Jumlah
296.333
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2.1.2. Area Beresiko
Tabel 2.3 Area Beresiko Sanitasi
No.
Desa/Kel/Kecamatan
Tingkat Resiko
Risiko 4
Perkotaan/
Pedesaan
Desa
Kebutuhan Penanganan/
Penyebab Utama Resiko
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
1
Bati-bati/Bati-bati
2
Benua Raya/Bati-bati
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
3
Kurau/Kurau
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
4
Maluka Baulin/Kurau
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
5
Muara Asam-asam/
Jorong
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
6
Asam-asam/Jorong
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
7
Handil Labuan Amas/
Bumi Makmur
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
8
Pagatan Besar/
Takisung
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
9
Salaman/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
10
Kintapura/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
11
Pasir Putih/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
12
Kintap Kecil/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
13
Kintap/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
14
Riam Adungan/Kintap
Risiko 4
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
15
Angsau/Pelaihari
Risiko 4
Kelurahan
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
16
Sarang Halang/
Pelaihari
Risiko 4
Kelurahan
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
17
Karang Taruna/
Pelaihari
Risiko 3
Kelurahan
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
18
Ambungan/Pelaihari
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah,
Drainase
19
Panggung Baru/
Pelaihari
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
20
Batu Ampar/ Tajau
Pecah
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
21
Sungai Rasau/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
22
Handil Maluka/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
23
Handil Gayam/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
24
Kurau Utara/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
25
Handil Babirik/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
26
Handil Birayang Atas/
Bumi Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
27
Handil Birayang Bawah/
Bumi Makmur
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
28
Tambang Ulang/
Tambang Ulang
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
29
Sungai Bakau/Kurau
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
30
Raden/Kurau
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
31
Handil Negara/Kurau
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
32
Kali Besar/Kurau
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
33
Kuala Tambangan/
Takisung
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
34
Takisung/Takisung
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
35
Telaga Langsat/
Takisung
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
36
Benua Tengah/
Takisung
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
37
Panyipatan/Panyipatan
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
38
Sabuhur/Jorong
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
39
Sungai Baru/Jorong
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
40
Pandan Sari/Kintap
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
41
Pelaihari/Pelaihari
Risiko 3
Kelurahan
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
42
Pabahanan/Pelaihari
Risiko 3
Kelurahan
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
43
Panjaratan/Pelaihari
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
44
Pandahan/Bati-bati
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
45
Pantai Harapan/ Bumi
Makmur
Risiko 3
Desa
46
Taabanio/Takisung
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
47
Batakan/Panyipatan
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
48
Tanjung Dewa/
Panyipatan
Risiko 3
Desa
49
Muara Kintap/Kintap
Risiko 3
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
50
Sungai Riam/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
51
Sumber Mulia/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
52
Tampang/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
53
Bumi Jaya/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
54
Telaga/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
55
Pemuda/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
56
Panggung/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
57
Jilatan/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
58
Jilatan Alur/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
59
Durian Bungkuk/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
60
Tajau Mulia/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
61
Gunung Mas/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
62
Damar Lima/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
63
Damit Hulu/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
64
Pantai Unuh/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
65
Gunung Melati/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
66
Bluru/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
67
Padang/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
68
Ujung/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
69
Ujung Baru/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
70
Nusa Indah/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
71
Bentok Darat/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
72
Banyu Irang/Bati- bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
73
Tirta Jaya/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
74
Tanjung/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
75
Ketapang/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
76
Kunyit/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
77
Bajuin/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
78
Bingkulu/ Tambang
Ulang
Risiko 1
Desa
79
Kayu Abang/ Tambang
Ulang
Risiko 1
Desa
80
Pulau Sari/ Tambang
Ulang
Risiko 1
Desa
81
Gunung Raja/ Tambang
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Ulang
82
Sungai Jelai/ Tambang
Ulang
Risiko 1
Desa
83
Martadah/ Tambang
Ulang
Risiko 1
Desa
84
Tambak Karya/Kurau
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
85
Padang Luas/Kurau
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
86
Sarikandi/Kurau
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
87
Benua Lawas/Takisung
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
88
Ranggang/Takisung
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
89
Ranggang Dalam/
Takisung
Risiko 1
Desa
90
Bumi Asih/Panyipatan
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
91
Batu Mulia/Panyipatan
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
92
Suka Ramah/
Panyipatan
Risiko 1
Desa
93
Alur/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
94
Karang Rejo/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
95
Asam Jaya/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
96
Asri Mulya/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
97
Batalang/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
98
Bukit Mulia/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
99
Sumber Jaya/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
100
Kebun Raya/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
101
Mekar Sari/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
102
Sebamban Baru/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
103
Kampung Baru/
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Pelaihari
104
Atu-atu/Pelaihari
Risiko 1
Desa
105
Guntung Besar/
Pelaihari
Risiko 1
Desa
106
Tungkaran/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
107
Ujung Batu/Pelaihari
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
108
Damit/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
109
Ambawang/Batu Ampar
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
110
Batu Ampar/ Batu
Ampar
Risiko 1
Desa
111
Kait-kait/Bati-bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
112
Kait-kait Baru/Bati-bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
113
Bentok Kampung/ Batibati
Risiko 1
Desa
114
Sambangan/Bati-bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
115
Liang Anggang/Bati-bati
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
116
Galam/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
117
Pemalongan/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
118
Sungai Bakar/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
119
Tebing Siring/Bajuin
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
120
Handil Suruk/ Bumi
Makmur
Risiko 1
Desa
121
Bumi Harapan/ Bumi
Makmur
Risiko 1
Desa
122
Sungai Pinang/
Tambang Ulang
Risiko 1
Desa
123
Martadah Baru/
Tambang Ulang
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
124
Bawah Layung/Kurau
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
125
Tambak Sarinah/Kurau
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
126
Gunung Makmur/
Takisung
Risiko 1
Desa
127
Sumber Makmur/
Takisung
Risiko 1
Desa
128
Batilai/Takisung
Risiko 1
Desa
129
Kandangan Lama/
Panyipatan
Risiko 1
Desa
130
Batu Tungku/
Panyipatan
Risiko 1
Desa
131
Kuringkit/ Panyipatan
Risiko 1
Desa
132
Kandangan Baru/
Panyipatan
Risiko 1
Desa
133
Swarangan/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
134
Jorong/Jorong
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
135
Sungai Cuka/Kintap
Risiko 1
Desa
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Air Bersih, Limbah, PHBS, Sampah
Peta 1.1 Area Beresiko Sanitasi
2.1.3. Keuangan Daerah
Kemampuan APBD Kabupaten Tanah Laut untuk dalam mendanai Program dan Kegiatan
tahun 2013 sampai Tahun 2018, dimana Perkiraan Besaran Pendanaan APBD
Kabupaten Tanah Laut untuk Sanitasi total pendanaannya sebesar 129.821.925.500,-,
dimana untuk perkiraan kebutuhan oprasional / pemeliharaan di akhir perencanaan
sebesar 120. 000.000. sedangkan untuk perkiraan APBD murni untuk sanitasi hingga
akhir tahun sebesar 880.000.000, dan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi hingga
akhir tahun sebesar 880.000.000,.
Tabel 2.4 Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi
No.
Uraian
2014
1
Perkiraan Belanja Langsung
2
3
Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi (Rp. Juta)
2015
2016
2017
2018
Jumlah
300.368.675.72
0
318.390.796.
263
337.494.244.
039
357.743.898.68
1
379.208.532.60
2
1.313.997.614.704
Perkiraan APBD murni untuk
Sanitasi
23.043.402.550
24.096.093.6
17
25.534.807.5
66
27.059.423.316
28.675.069.836
128.408.796.886
Perkiraan Komitmen pendanaan
Sanitasi APBD Kabupaten/Kota
23.043.402.550
24.419.263.1
03
25.877.272.6
47
27.422.336.080
29.059.651.160
129.821.925.539
7,67 %
7,67 %
7,67 %
7,67%
7,66 %
7,67 %
Prosentase Komitmen terhadap
Belanja Langsung
Sumber : SSK, Bab. 2
2.2 Air Limbah
2.2.1 Permasalahan Air Limbah
Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut meliputi beberapa aspek
diantaranya :
Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Air Limbah Domestik
Input
GreyWater
User Interface
Pengumpulan dan
Penampungan/Peng
olahan Awal
Pengaliran
Pengolahan
Akhir
Pembuangan/
Daur Ulang
Kode/Nama
Aliran
Dapur, Kamar
Mandi, Tempat
Cuci
Saluran depan
rumah, sungai
Ke
Saluran
---
Sungai
Aliran Limbah
AL1
Sungai,
Air Tanah
-----
Sungai, tanah
Aliran Limbah
AL2
Black
Tangki Septik,
WC
Water
BABS
Sumber : Dinas PU CKTR Kabupaten Tanah Laut
Tabel 2.5 : Permasalahan mendesak air limbah domestik
A. Sistem Air Limbah Permukiman :
1. Aspek pengembangan
sarana dan prasarana
Kepemilikan jamban pribadi dan MCK umum = 82,6 %
User Interface
Pengumpulan dan
Penampungan /
Pengolahan Awal
Keterangan :
 Kepemilikan akses pribadi dan MCK = 82,6 % (53.336 KK)
Kesimpulan :
1. Penyaluran akhir tinja rumah tangga yang aman = .94,2% (50.242 KK)
2. Penyaluran akhir tinja rumah tangga tidak aman = 5,8% (3.093 KK)
Pengangkutan dan
Pengaliran
Perencanaan
Belum adanya masterplan air limbah permukiman yang terintegrasi dengan
RTRW kabupaten.
B. Lain-lain
2. Aspek Pendanaan :



Terbatasnya alokasi pendanaan dari pemerintah
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukkan investasi
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat
3. Aspek Kelembagaan:



Belum adanya kelembagaan yang menangani air limbah
Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
Koordinasi antara instansi dalam penetapan kebijakan belum optimal

Belum ada peraturan secara khusus tentang pengelolaan air limbah
domestik
Belum adanya perda terkait retribusi air limbah permukiman
4. Aspek Peraturan
perundangan dan
penegakan hukum :

5. Aspek peran serta
masyarakat dan dunia
usaha / swasta




Masih rendahnya kesadaran masyarakat
Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem yang berbasis
masyarakat
Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan air
limbah
Belum Optimalnya kerja sama dengan pihak swasta
6. Aspek Komunikasi ,PMJK
dll

Kurangnya kerja sama media dalam penyampaian Limbah domestik
karena ini tidak dianggap penting
2.2.2 Sasaran Pembangunan air Limbah
Pengelolaan air limbah di Kabupaten Tanah Laut pada saat ini masih membutuhkan banyak intervensi
penanganan dari pemerintah. Keseluruhan aspek pengelolaan air limbah domestik ditangani oleh pemerintah
Kabupaten Tanah Laut melalui instansi teknis/SKPD terkait, yakni: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan
Badan Lingkungan Hidup
Pada beberapa kawasan padat penduduk, pendirian tangki septik belum memenuhi syarat standar jarak
tangki septik dengan sumber air bor/sumur sehingga menimbulkan resiko yang tinggi terhadap kondisi kesehatan
masyarakat yang mengkonsumsi air bersih dengan adanya pencemaran air bawah tanah. Pada kawasan lainnya
perilaku buang air besar sembarangan masih cukup tinggi terutama pada kawasan yang berdekatan dengan sungai
dan pesisir pantai.
Pengelolaan air limbah rumah tangga (grey water) masih disalurkan secara langsung pada saluran drainase
lingkungan dan kota tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sebagaimana halnya kota-kota yang sedang
berkembang lainnya, belum ada pemisahan saluran yang jelas antara peruntukan drainase air limpasan hujan dan air
limbah. Kondisi ini kemudian menunjukkan situasi rendahnya kualitas infrastruktur yang ada untuk penanganan air
limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut. Menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah
dalam pengelolaan air limbah domestik merupakan tantangan tersendiri di Kabupaten Tanah Laut disamping faktor
rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena
masih minimnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap perilaku hidup dan lingkungan yang sehat
terutama pada kawasan-kawasan tertentu yang padat dan kumuh.
Tabel 2.6 Resume Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik
Air Limbah Permukiman
Berkurang Perilaku BABS dari 16,8 % menjadi 0 % Tahun 2018
Tersedianya 1 unit IPLT tahun 2018
Tersedianya truk tinja sebanyak 2 truk sampai dengan tahun 2018
Tersedianya masterplan air
Tersedianya
2015
limbah
skala Kabupaten
tahun 2015
Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestik di tahun
Perlu adanya kajian kelembagaan yang menangani air limbah
Tabel 2.7: Rencana Pengembangan Jangka menengah Air Limbah Domestik Kab. Tanah Laut
No
(a)
A
1
Sistem
Cakupan
layanan
eksisting
(c)
(n+1)
(n+2)
(n+3)
(n+4)
(n+5)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
76,2%
77%
78%
79%
80%
81%
Dinkes
6,4%
10%
15%
20%
25%
30%
DPU
5%
4%
3%
2%
1%
0%
Dinkes
-
-
-
-
-
-
Perumahan
matah
Tahun
3
B
1
(b)
Sistem On-Site
Individual (tangki septik)
Komunal (MCK, MCK++,
tangki septik)
Cubluk dan sejenisnya
Sistem Off-site
Skala Kota
2
Skala Wilayah/Kawasan
-
-
-
-
-
-
C
BABS
Lumpur Tinja ke IPLT
(m3/bln)
16,8%
16%
13%
10%
5%
0%
0
0
0
10%
17%
19%
2
D
Keterangan
2.2.3. Prioritas Pembangunan Air Limbah
Lembaga utama yang menangani sektor Air Limbah Domestik adalah Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya Kabupaten Tanah Laut. Pelibatan masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan air limbah domestik belum ada. Pengelolaan grey water
(air buangan rumah
tangga seperti air bekas cucian, air bekas mandi, dan lain- lain)
secara
umum
saluran
pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanah Laut masih menjadi masalah, hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air
limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan hasil studi EHRA tahun 2013 yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut tempat pembuangan akhir tinja
adalah 11,6% tangki septik yang aman. Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan
kebutuhan mendasar bagi daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah
dikawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanah Laut belum memiliki instalasi
pengolahan limbah domestik Data pokok Kabupaten Tanah Laut tahun 2013, cakupan
kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 76,2 % atau 49.203 unit.
Tabel.2.8 Prioritasi Program dan Kegiatan Air Limbah Domestik
Score (dan bobot)
No.
Program/Kegiatan
Penerima
manfaat
Permasalahan
mendesak
25%
(1)
(2)
Pembangunan MCK++
Pembangunan MCK
Penyuluhan, Kampanye & Edukasi
Pembangunan IPAL Komunal
Perda
Truck Lumpur Tinja
Masterplan air limbah
Pembangunan IPLT
(3)
Persepsi Pokja
25%
(4)
1
1
3
3
4
4
4
3
Pro-poor
25%
(5)
3
3
3
4
4
4
4
4
25%
(6)
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
Total
Score
Prioritas
(7)
(8)
2,25
2,25
3,25
3,5
4
4
4
3,5
8
7
6
5
1
2
3
4
2.3. Persampahan
2.3.1 Permasalahan Persampahan
2. Permasalahan Utama Persampahan
A. Sistem Persampahan Domestik
User Interface
Tingkat Pengolahan Sampah Rumah Tangga (RT) sebagaiberikut :
1. Tingkat layanan penanganan
sampah RT : 3,9 % diangkut tukang
sampah, sisanya 96,1 % tidak diangkut (dikubur, dibuang ke sungai,
dibakar, dst.)
Sumber : Study EHRA Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013
Keterangan :
1. Produksi sampah kabupaten per hari = 691 m3 / hari
2. Timbulan sampah wilayah perkotaan per hari = 40 m3 / hari
3. Pelayanan sampah 3,9 % per hari = 32 m3 / hari, hanya ada dikluster 1
dan 2 (wilayah perkotaan)
Sedangkan untuk Pemilahan Sampah untuk Rumah Tangga pada Tahun 2013
dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Sumber : Study EHRA Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013
1. Pemilahan sampah yang ada dirumah tangga yaitu sebanyak 8,5% (59
m3 / hari)
2. Pengurangan sampah dari sumbernya :
 44 Unit (17 rusak, 27 yang masih berfungsi) gerobak ampah, kapasitas 1,5
Pengumpulan
m3, jadi dapat mengangkut = 41 m3 / hari.
setempat
 Pengumpulan Sampah dilakukan oleh Pemulung
Penampungan
 TPS sejumlah 171 unit (160 yang berfungsi)
Sementara
(TPS)
Pengangkutan
Ada 8 unit dump truck (dan amroll truck), berfungsi 7 unit
(Semi)
1 Buah TPA
Pengolahan
Akhir Terpusat
Daur Ulang /
 Sudah adanya TPA Bakunci dengan produksi sampah terangkut 32 m3/hr.
Pembuangan
Akhir:
 Pengelolaan TPA masih open dumping
Perencanaan
 Belum adanya masterplan persampahan skala kabupaten
B. Lain-lain
Aspek
Kelembagaan
Aspek
pendanaan


Lembaga pengelola masih berfungsi sebagai operator dan regulator
SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas






Penganggaran terkait pengelolaan persampahan masih kurang
Pengelolaan sampah masih belum menjadi prioritas
Pola penanganan sampah belum optimal
Rendahnya dana penarikan restribusi
Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis
Rendahnya investasi dunia usaha / swasta
Aspek Peran
Serta
Masyarakat dan
Dunia Usaha /
Swasta:
Aspek

Peraturan

Perundangan
dan penegakan
hukum:
Dokumen
Penerapan sanksi hukum dari Perda belum efektif
Belum tersosialisasinya ketentuan penangan sampah terhadap masyarakat
 Belum Tersedianya master plan dan dokumen perencanaan lainnya
Perencanaan
Sumber Referensi : BPS Bab III dan Study EHRA 2013
2.3.2 Sasaran Pembangunan Persampahan
Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait
pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 20142018.
Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan
merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan
mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab
sebelumnya.
Persampahan
1. Peningkatkan kapasitas TPA menjadi sanitary landfill
di tahun
2018.
2. Adanya
pengolahan
sampah dengan 3R sampai dengan di
tahun 2018
3. Bertambahnya truk sampah dari 8 truk menjadi 12 truk sampai
dengan tahun 2018
4. Tersedianya masterplan
persampahan
skala
Kabupaten
sampai dengan tahun 2018.
5. Terbitnya perda persampahan tahun 2015
6. Perlunya kajian dan serta dorongan kepada pemerintah kabupaten
untuk bidang kebersihan menjadi dinas tersendiri.
Tabel 2.11 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan
No
(a)
A
1
B
1
C
Cakupan
layanan
eksisting
(c)
2014
2015
2016
2017
2018
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
Penanganan Langsung
Kawasan komersial
32
34
36
38
40
40
Penanganan tidak
langsung
Pedesaan
0
2
5
7
10
13
Sistem
(b)
Penanganan berbasis
masyarakat
Sasaran Tahun
Keterangan
(i)
1
2
3
4
5
6
D
Dibakar
Dibuang ke dalam lubang
tetapi tidak ditutup
dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang
dan ditutup dengan tanah
Dibiarkan saja sampai
membusuk
Dibuang ke
sungai/kali/danau/laut
Dibuang ke lahan
kosong/kebun/hutan dan
dibiarkan membusuk
TPA
65
60
50
40
30
0
6,7
5
4
3
2
0
0,8
2
4
6
8
10
0,1
0
0
0
0
0
15,9
10
6
4
2
0
6,8
6
4
3
2
0
48
60
70
80
100
100
2.3.3. Prioritas Pembangunan Persampahan
Tabel 2.12 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Persampahan Domestik
Score (dan bobot)
No.
Program/Kegiatan
(2)
(1)
1
2
3
4
5
6
7
Peningkatan Pengelolaan TPA
TPST 3 R
Pengadaan Truck Biasa (Terpilah/3R)
Pembuatan perda persampahan
Penyusunan Masterplan persampahan
Pembentukan Bank Sampah
Pengadaan kontainer
Penerima
manfaat
Permasalahan
mendesak
Persepsi
Pokja
Pro-poor
25%
25%
25%
25%
(3)
(4)
(5)
(6)
4
4
4
3
3,75
1
3
4
4
3
3,5
1
4
4
4
2
3,5
1
2
4
4
1
2,75
2
1
3
3
3
2,5
2
2
2
3
3
2,5
2
4
4
4
2
3,5
1
Total
Score
(7)
1.4 Drainase
2.4.1 Permasalahan Drainase
Secara umum drainase di Tanah Laut masih menggunakan sistem gabungan (mix drain)
di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran.
Peruntukan saluran drainase tersebut hanya untuk memindahkan genangan air ke sungai. Di
Kabupaten Tanah Laut pada saat hujan lebat air meluap terjadi genangan air dimana-mana.
Kejadian ini akan mengganggu aktivitas masyarakat karena sebagian besar genangan terjadi di
jalan raya termasuk di jalan-jalan protokol seperti jalan di daerah sekitar Kelurahan Timbangan.
Berdasarkan hasil studi EHRA kondisi Drainase lingkungan dan pengelolaannya di
Kabupaten Tanah Laut diperoleh data sebanyak 37 % penduduk mengeluhkan adanya
genangan di sekitar rumah mereka , sebanyak 19,2 % menjawab banjir terjadi hampir setiap
tahun dengan tinggi air setengah lutut orang dewasa dengan periode banjir lebih dari satu hari.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Prioritas
(8)
Beberapa isu strategis terkait drainase antara lain :
 Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah (limbah organik di Saluran
Drainase sehingga mengakibat terjadinya penyumbatan)
 Belumnya adanya perda yang mengatur tentang drainase
Tabel 2.13 Permasalahan Dranase
A. Sistem Drainase Lingkungan :
 Periode banjir yang terjadi lebih dari 1 hari, dimana penduduk mengalami banjir hampir
rutin
User Interface

Kondisi di Kabupaten Tanah Laut adalah sebagai berikut, sebanyak 23,3 % penduduk
mengalami banjir rutin (genangan) dan sebanyak 76,7 % penduduk tidak mengalami banjir.
Penampungan/
pengolahan awal :
Pengangkutan/
Pengaliran :
Data lain berdasarkan
hasil EHRA 2013
Dokumen Perencanaan
B. Lain-lain
Aspek Kelembagaan:
Aspek Pendanaan:
Teknis dan Operasional


Tidak Ada Data
Belum Ada Dokumen Perencanaan


Belum memadainya sistem penegakan aturan yang terkait drainase
Belum memadainya sistem penegakan aturan yang dapat mendukung pengelolaan
drainase yang baik

Sementara pendanaan masih berpegang pada APBD.

Belum adanya Perencanaan sistem drainase terpadu yang lebih detil dan belum
terkoneksinya sistem saluran drainase yang ada yaitu antara saluran tersier skala rumah
tangga dengan saluran sekunder dan saluran tersier
Kurangnya kerja sama media dalam penyampaian dampak dari timbulan sampah yang
membuat mampet Drainase karena ini tidak dianggap penting
Kurangnya penyuluhan tentang drainase lingkungan
Kurangnya peran masyarakat dalam mengelola drainase di lingkungan masing-masing dan
dalam pengurangan sampah (3R)
Koordinasi lintas sektor maupun lintas program masih kurang
Belum adanya partisipasi pihak swata dalam pengelolaan drainase

Komunikasi


PMJK & HIGIENE
Partisipasi Swasta
Secara umum drainase di Tanah Laut masih menggunakan sistem gabungan (mix drain) di
mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran
Pengangkutan/ pengaliran dari drainase rumah tangga langsung dialirkan menuju sungai


2.4.2 Sasaran Pembangunan Drainase
Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait
sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas
dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan mempertimbangkan
“Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab sebelumnya.
Tabel 2.14 Resume Tujuan dan Sasaran Utama Pembangunan Drainase
Drainase
 Mengurangi genangan sampai dengan tahun 2018 yang diakibatkan meluapnya air sungai pada musim
hujan
Tabel 2.15 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Drainase
No
Sistem
eksisting
(a)
A
(b)
Cakupan Layanan
(c)
1%
B
Fungsi Drainase
C
3
B
1
2
C
Luas Genangan
Sasaran Tahun
2014
2015
2015
2017
2018
(d)
2%
(e)
3%
(f)
4%
(g)
5%
(h)
6%
Keterangan
(i)
Penanganan tidak langsung
Penanganan berbasis masyarakat
2.4.3 Prioritas Pembangunan Drainase
Pengembangan Drainase Kabupaten Tanah Laut menggunakan sistem gravitasi dengan cakupan layanan eksisting
sebesr 1 % hanya berada di perkotaan. Sedangkan cakupan layanan skala kabupaten belum ada.
Tabel 2.16 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Drainase
No.
(1)
1
2
3
Program
(2)
Masterplan Sistem Drainase Skala
Kota/Kawasan
Perencanaan Teknis Pembangunan
Saluran dan Gorong-gorong Drainase
sekunder dan tersier
Pembuatan peraturan tentang
Penerima
manfaat
25%
(3)
Score (dan bobot)
Permasal
ahan
Persepsi
mendesa
Pokja
k
25%
25%
(4)
(5)
Propoor
Score
total
Urutan
priorita
s
25%
(6)
(7)
(8)
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
3
4
3
4
3.5
4
1
1
4
drainase
Normalisasi sungai
4
4
4
4
4
1
2.5. PHBS terkait sanitasi
2.5.1 Permasalahan PHBS terkait sanitasi
CONTOH:
Tabel 2.17 Permasalahan mendesak PHBS terkait sanitasi
Berdasarkan
hasil EHRA
2013, maka:
2.5.2 Sasaran PHBS terkait sanitasi
Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS
terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2018. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan
Tingkat Prioritas dan merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota Pokja. Penetapan sasaran dengan
mempertimbangkan “Permasalahan Utama” seperti yang diuraikan pada sub bab sebelumnya.
CONTOH:
Tabel 2.18 Tujuan dan Sasaran PHBS terkait sanitasi
PHBS
1) Terjadinya peningkatan PHBS dari 16,8 % menjadi 90 %
2)
2.5.3 Prioritas PHBS terkait sanitasi
Uraian pada Sub bab ini merupakan rangkaian dari sub bab sebelumnya dan sesuai manual data ini bisa di adopsi
dari Daftar Program dan Kegiatan yang sudah disusun dari SSK. Penekanan pada sub bab ini, adalah agar Pokja
dapat mengkaji dan menyepakati Daftar Program sesuai urutan Tingkat Prioritas-nya, dengan semata-mata
mempertimbangkan kepentingan Kab/Kota dan tanpa dipengaruhi keprntingan dari masing-masing kedinasan.
Secara proses, direkomendasikan untuk menetapkan terlebih dahulu 3 atau 4 saja sebagai Prioritas UTAMA – kaji
terkait ketersediaan ANGGARAN dan RENCANA IMPLEMENTASI-nya. Apabila dalam proses ke 3 atau 4 program
diatas sudah ada kepastian penganggarannya (dari berbagai sumber pendana), Pokja dapat menetapkan kembali
prioritas lanjutan (kemungkinan bisa dilakukan pada tahun n+3 atau n+4 atau di review pada dokumen “MPS
Tahunan”). Konsultasi dan koordinasi dengan seluruh Dinas terkait untuk penetapan prioritasi ini merupakan
KEHARUSAN.
CONTOH:
Tabel 2.19 Prioritas implementasi program dan kegiatan PHBS terkait sanitasi
No.
Program
(1)
1
2
(2)
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Score (dan bobot)
Permasal Perse
Penerima
ahan
psi
manfaat
mendesak Pokja
25%
25%
25%
(3)
(4)
(5)
4
4
4
4
4
4
Propoor
Score
total
Urutan
prioritas
25%
(6)
4
4
(7)
4
4
(8)
1
2
2.6. Review Kerangka Kerja Logis
Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah
Permasalahan
mendesak
Kesadaran
masyarakat terhadap
PHBS masih Rendah
dengan angka BABS
sebesar 16,8 %
Masih kurangnya
sarana dan prasarana
pengelolaan air limbah
domestik
Tujuan
Turunnya
angka BABS di
tahun
2018
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dalam
menerapkan
STOP BABs.
Tersedianya 1
Unit IPLT dan
Ipal
komunal di
Kabupaten
sampai dengan
tahun 2018
Sasaran
Berkurang
Prilaku BABS
dari 16,8 %
menjadi 0 %
Tersedianya 1
unit IPLT di
Kabupaten
sampai
dengan
tahun
2018
Strategi
Program
Meningkatkan
pengelolaan
limbah melalui
STBM serta
penyediaan MCK
bagi keluarga yang
tidak memiliki jamban
pribadi
Infrastruktur
air limbah
sistem
setempat dan
komunal
Pembangunan
MCK
Promosi.
Advokasi dan
sosialisasi
Promosi.
Advokasi dan
sosialisasi
Infrastruktur
air limbah
sistem
setempat dan
komunal
Pembangunan
IPLT
Pembangunan 1 unit
IPLT
Pembangunan IPAL
Komunal di
Kabupaten
Kegiatan
Pembangunan
IPAL Komunal
Mengadakan
truk tinja di
Kabupaten
sampai tahun
2018
Terwujudnya
pengolahan
air limbah
domestik yang
terintegrasi
Belum adanya
Regulasi yang
mengatur air limbah
domestik
Adanya Perda
yang mengatur
tentang air
limbah
domestik
Mengadakan
truk tinja
sebanyak 2
truk sampai
dengan tahun
2018
Tersedianya
masterplan air
limbah
skala
Kabupaten
sampai
dengan
tahun
2015
Tersedianya
Peraturan
Daerah yang
mengatur
tentang
pengelolaan
air limbah
domestik di
tahun
2015
Menyediakan truk
tinja untuk
meningkatkan
cakupan layanan
penyedotan lumpur
tinja
Menyediakan master
plan air limbah skala
Kabupaten Tanah
Laut
Pengadaan
truck tinja
Pengadaan
truck tinja
Program
penyusunan
Masterplan
Penyusunan
master plan air
limbah
Menyediakan
Peraturan
Daerah yang
mengatur tentang
pengelolaan air
limbah 33domestik
di tahun
2015
Program
Penyusunan
Peraturan
Daerah
Penyusunan
Perda air limbah
domestik
Tabel 2.21 Kerangka Kerja Logis Persampahan
Permasalahan
mendesak
Tingkat
pelayanan
sampah skala
kabupaten
masih 3,9 %
Tujuan
Meningkatkan
pelayanan
persampahan
Terwujudnya
pengelolaan
sampah
Sasaran
Strategi
Program
Kegiatan
Meningkatnya
pelayanan
sampah di
perkotaan dari 32
m3/ hari menjadi
40 m3/hari
Meningkatkan sarana dan
prasarana persampahan
Pembangunan
sarana dan
prasarana
persampahan
Pengadaan
TPs
Penambahan
Armada truk
Meningkatnya
pelayanan
sampah skala
kabupaten dari
3,9 % menjadi 50
%
Pengelolaan sampah
berbasis masyarakat
Pengelolaan
sampah
berbasis
masyarakat
Pengadaan
TPST 3R
Adanya
masterplan
persampahan
Menyediakan masterplan
persampahan skala
kabupaten sampai dengan
Penyediaan
Masterplan
Persampahan
Penyusunan
Masterplan
Persampahan
Sebagian
besar
penduduk yaitu
sebanyak
96,1% masih
membuang
sampah
secara tidak
benar
Terdapatnya
hanya 8 unit
truk
pengangkut
sampah
Manajemen
Pengelolaan
TPA masih
belum
maksimal
Pengelolaan
Sampah B3
masih belum
maksimal
terpadu
sampai
dengan tahun
2018
Masyarakat
tidak lagi
membuang
sampah secara
tidak benar
skala kabupaten
sampai dengan
tahun 2018
tahun 2018
Skala
Kab./Kota,
Skala
Kab./Kota,
Berkurangnya
masyarakat yang
membuang
sampah secara
tidak benar dari
96,1 % menjadi
0%
Mendorong pengolahan
sampah dengan 3R
sampai tahun 2018
Penyediaan
Pembangunan
Berkurangnya
jumlah
TPST 3 R,
TPST 3 R
Bertambahnya
jumlah truk
pengangkutan
sampah di
tahun
2018
Tersedianya 12
truk sampah di
tahun 2018
Pengadaan 4 truk sampah
sampai dengan tahun
2018
Pengadaan
truk sampah
Pengadaan
truk sampah
Peningkatan
Pengelolaan
TPA sesuai
dengan standar
SOP menuju
Sanitari Landfill
Sampah B3
terkelola
dengan baik
Meningkatnya
Pengelolaan TPA
Meningkatnya Pengelolaan
TPA
Meningkatnya
Pengelolaan
TPA
Meningkatnya
Pengelolaan
TPA
Sampah B3
terkelola dengan
baik
Sampah B3 terkelola
dengan baik
Sampah B3
terkelola
dengan baik
Sampah B3
terkelola
dengan baik
Tabel 2.22 Kerangka Kerja Logis Drainase
Permasalahan
Mendesak
Rumah tangga yang
mengalami banjir rutin
76,7 %.
Tujuan
Sasaran
Mengurangi
genangan
sampai
dengan tahun
2018
Berkurangya
genangan
sampai
dengan tahun
2018 dari
76,3%
menjadi 30 %
Terwujudnya
peningkatan
layanan
drainase
sampai
dengan tahun
2018
Tersusunnya
peraturan
tentang fungsi
sungai dan
drainase
Adanya
masterplan
drainase
skala
kabupaten
sampai
dengan
tahun 2018
Adanya
peraturan
tentang fungsi
sungai dan
drainase
sampai
dengan tahun
2018
Tabel 2.22 Kerangka Kerja Logis PHBS
Permasalahan
Tujuan
Sasaran
mendesak
Tingkat PHBS baru
Meningkatkan Terjadinya
mencapai 16,8 %
PHBS
peningkatan
PHBS dari
16,8 %
menjadi 90 %
Strategi
Peningkatan
fungsi sungai
Program
Kegiatan
Rehabilitasi
Sungai
Normalisasi saluran
drainase dan sungai
Peningkatan
infrastruktur
saluran drainase
Pembangunan
Saluran Drainase
Menyediakan
masterplan
drainase skala
kabupaten
sampai dengan
tahun 2018
Program
penyusunan
Masterplan
Penyusunan
Masterplan drainase
Skala Kabupaten
Menyusun
peraturan
tentang fungsi
sungai dan
drainase
Penyusunan
peraturan
Penyusunan
peraturan tentang
fungsi sungai dan
drainase.
Strategi
Program
Kegiatan
Meningkatkan
Advokasi,
kampanye dan
sosialisasi
PHBS
Pemicuan
dengan
membangun
sarana
prasarana PHBS
Advokasi,
kampanye dan
sosialisasi PHBS
Penyluhan tentang
PHBS
Lomba lingkungan
sehat
Pembangunan
sarana prasarana
PHBS
Pembagunan tempat
cuci tangan dengan
instalasinya
Pembangunan WC
sekolah
Pedoman Penyusunan MPS
Download