Diapositiva 1

advertisement
Ide Inovasi Laboratorium Inovasi
Kabupaten Kebumen
1. Sertifikasi Tanah Untuk UMKM
Mengapa?
• Banyaknya tanah hak milik UMKM yang belum
dilekati suatu hak milik dan sering timbul konflik;
• Nilai tanah yang masih rendah;
• Belum adanya data jumlah bidang tanah pelaku
usaha UMKM
Apa Dampaknya?
• Terjadinya peningkatan kesejahteraan bagi pelaku
UMKM karena harga tanah yang meningkat
• Meningkatnya
kesadaran
akan
pelekatan
terhadap suatu hak tanah
Apa Inovasinya?
• Pada
tahun 2016
diberikannya
sertifikat
tanah pelaku UMKM
sebanyak 5.000 bidang
2. (KUPU-KUPU MALAM)
Mengapa?
• Jumlah pengunjung perpustakaan dalam sehari
masih kurang
• Minat baca masyarakat dan pelajar Kebumen
yang masih kurang
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya jumlah pengunjung sebanyak 500
orang per hari
• Membiasakan diri berkunjung ke perpustakaan
daerah untuk menambah wawasan
• Meningkatkan popularitas perpustakaan daerah di
kalangan pelajar dan mahasiswa
Apa Inovasinya?
• Membuat
jadwal
kunjungan wajib pelajar
ke perpustakaan daerah
• Kunjungan wajib tiap
sekolah minimal sekali
dalam setahun
3. ELEGAN
(Electronic Legal Drafting)
Mengapa?
• EKKPD tingkat Provinsi Jawa Tengah Pemkab
Kebumen mendapatkan peringkat 16 dari 35
Kabupaten/Kota
• Terdapat data dalam buku LPPD yang kurang
valid dan tidak lengkap
Apa Dampaknya?
• Data dalam buku LPPD menjadi lebih lengkap dan
akurat
• Pengharmonisasian PHD sudah dilakukan secara
elektronik
• Proses menjvdi lebih efektif dan cepat
Apa Inovasinya?
• Perancangan
UU
dilakukan
secara
elektronik
dengan
melakukan harmonisasi
PHD Sebanyak 750 PHD
dalam setahun
4. Klinik Hukum Online
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Masyarakat masih dilayani secara manual/tatap
muka oleh advokat;
• Kurang terlayaninya masyarakat dengan efektif
Apa Dampaknya?
• Terlayaninya masyarakat yang meminta advokasi
dengan lebih efektif
• Konsultasi dapat dilakukan secara tatap muka
maupun secara elektronik
• Menerapkan pelayanan
di
bidang
hukum
berbasis internet (via
online)
5. One Day One Rice
Mengapa?
• Nilai konsumsi beras di daerah Kebumen sebesar
131,9 kg/kapita/tahun
• Popularitas produk beras lokal kurang begitu
memiliki tempat di pasaran
Apa Dampaknya?
• Membiasakan masyarakat untuk mengkonsumsi
beras produksi petani lokal
• Kesejahteraan petani semakin meningkat
Apa Inovasinya?
• Menerapkan One Day
One Rice di wilayah
Kebumen
untuk
membiasakan
masyarakat
mengkonsumsi nasi/hari
6. Ratih TV Streaming
Mengapa?
• Keterbatasan jangkauan siaran Tv
• Penguasaan dan pemanfaatan teknologi yang
belum memadai
Apa Dampaknya?
• Jangkauan informasi menjadi luas
• Masyarakat lebih terbuka dalam pengetahuan
serta informasi terhadap peristiwa-peristiwa dunia
luar
Apa Inovasinya?
• Mengakses via internet
(streaming)
• Media
streaming
Kebumen
ini
dapat
diakses
melalui
www.streaming.ratihtelevi
si.com
7. Gerakan Observasi Kegiatan Tematik
(GEROBAK TEMATIK)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Banyaknya
program/kegiatan
yang
belum
terintegrasi
• Belum adanya model-model monitoring tematik
Apa Dampaknya?
• Terintegrasinya seluruh program/kegiatan yang
ada
• Kegiatan berjalan secara efektif dan maksimal
karena terjun langsung melihat kondisi di lapangan
• Kunjungan lapangan
bersama melihat kondisi
riil dan mencari solusi
penyelesaian
dari
kegiatan
8. SAPU SADA
Mengapa?
• Banyaknya tanah hak milik UMKM yang belum
dilekati suatu hak milik dan sering timbul konflik;
• Nilai tanah yang masih rendah;
• Belum adanya data jumlah bidang tanah pelaku
usaha UMKM
Apa Dampaknya?
• Menurunnya angka kemiskinan melalui CSR
• Jumlah pengangguran di Kabupaten Kebumen ini
menurun
• Lebih terjaminnya kesejahteraan masyarakat
Apa Inovasinya?
• Dilakukannya
bedah
rumah, bimbingan dan
pelatihan kerja serta
pendampingan usaha
• Tiap
perusahaan
difasilitasi
untuk
kemudian menyalurkan
CSR
kepada
desa
kategori miskin
9. Sistem Informasi Manajemen Pelaporan
(SIMPEL)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Pelaporan SIM masih menggunakan cara manual;
• Memakan waktu yang lama dan tidak efisien;
• Laporan sampai terlambat dan tidak lengkap
Apa Dampaknya?
• Penggunaan teknologi untuk pelaporan SIM
• Mempersingkat dan menghemat waktu
• Laporan tidak lagi sampai dengan tepat waktu
• Sistem
laporan
berbasis IT dan digital
10. SOP Rencana Kerja (SOP REJA)
Mengapa?
• Penyusunan Rencana kerja masih
berdasarkan persepsi masing-masing
• Rencana kerja yang kurang akurat
Apa Inovasinya?
berjalan
Apa Dampaknya?
• Terstandarisasinya
rencana
kerja
dan
menurunnya deviasi
• Penyusunan rencana kerja sudah sesuai dengan
standar
• Menerapkan SOP yang
lebih akurat dengan cara
sosialisasi
11. Kebumen Online Shop via Instagram (KIOS)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Keterbatasan pengetahuan masyarakat akan
teknologi dan internet;
• Pemasaran prosduk UMKM belum maksimal;
• Masih jarangnya penjualan produk UMKM
berbasis online
• Memanfaatkan
informasi dan teknologi
sebagai
sarana
penjualan produk;
Apa Dampaknya?
• Masyarakat Kebumen dapat lebih mudah
memasarkan produk mereka;
• Pendapatan dari penjualan produk usaha
masyarakat menjadi meningkat;
• Memudahkan calon pembeli unuk meliht hasil
karya warga Kebumen
• Memberikan penekanan
pada masyarakat untuk
bisa membuka lapangan
pekerjaan sendiri yang
berwawasan lingkungan
12. Pembentukan Perumda Aneka Usaha
(PERKASA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Rendahnya pemasukan dan kunjungan disektor
wisata (<10% per tahun);
• Pemasukan dari PAD yang bersumber dari objek
wisata belum jelas
•Memanfaatkan informasi
dan teknologi sebagai
sarana penjualan produk;
• Mengembangkan
potensi
utama
lokal
seperti
pertanian,
pariwisata, industri dan
lainnya;
• Memberikan penekanan
pada masyarakat untuk
bisa membuka lapangan
pekerjaan sendiri yang
berwawasan lingkungan
Apa Dampaknya?
• Pengelolaan
biaya
pemeliharaan
dan
pengembangan objek wisata menjadi lebih jelas dan
fleksibel;
• Pendapatan daerah yang bersumber dari BUMD
ini lebih jelas
13. Dokterku Datang, Siswaku Sehat
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Banyaknya siswa yang terkena pengaruh media
sosial, narkoba pada tahun 2015
• Pelayanan kesehatan siswa belum terlayani
dengan baik
• Pelaksanaan UKS di sekolah masih terpaku pada
upaya kesehatan secara jasmani
•Memberikan pendidikan
karakter
terhadap
seluruh siswa di sekolah
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya kesehatan para siswa di sekolah
• Memaksimalkan Program UKS
• Memberikan kesempatan pada tenaga medis
sekolah untuk menguasai bidang mereka
• Para dokter sekolah
lebih
memperhatikan
kondisi
kesehatan
siswanya
selarah
menyeluruh
14. Kebumen Diujung Jari
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Banyaknya permasalahan yang dikeluhkan oleh
masyarakat
• Sulitnya menyampaikan keluhan dan pendapat
oleh warga
Apa Dampaknya?
• Terjadinya pelayanan publik yang efisien dan
transparan
• Memudahkan
masyarakat
menuangkan
aspirasinya
• Membuka
layanan
keluhan via line sms
yang dapat dihubungi
oleh masysarakat
15. Kebumen Terkini
Mengapa?
• Berita-berita yang ada hanya disiarkan melalui
media cetak serta media radio dan televisi
• Kebutuhan masyarakat akan kepraktisan dalam
mengakses informasi
• Penggunaan internet lebih mudah dan praktis
Apa Dampaknya?
• Masyarakat dengan mobilitas tinggi menjadi lebih
mudah mengakses informasi pembangunan yang
terjadi
• Pemberitaan pembangunan wilayah Kebumen
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat diluar
Kebumen
Apa Inovasinya?
• Pemberitaan
pembangunan
di
Kebumen
di
posting
melalui
website
dan
media
sosial
seperti
Facebook, twitter.
17. ASN Peduli Kemiskinan (APIK)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Banyaknya masyarakat yang membutuhkan
bantuan dari aparatur
• Kesejahteraan masyarakat yang masih kurang
Apa Dampaknya?
• Tergeraknya kepedulian para aparatur negara
dalam membantu masyarakat yang membutuhkan
• Terbentuknya citra yang baik terhadap para
pejabat publik
• Terbantunya masyarakat miskin
• Melakukan
“Bedah
Rumah”
untuk
para
warga
yang
kurang
mampu
18. Jalinan Meningkatkan Silaturahmi (JEMARI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
19. Nikah YES, HIV/AIDS NO
Mengapa?
• Banyaknya jumlah kasus ibu rumah tangga dan
anak yang terjangkit virus HIV/AIDS
• Rendahnya pendidikan mengenai apa itu
HIV/AIDS dan bagaimana bahaya virus tersebut
• Maraknya pergaulan yang terlalu bebas
Apa Dampaknya?
• Para ibu memiliki pengetahuan mengenai bahaya
virus HIV/AIDS
• Meminimalisirkan terjadinya penularan HIV/AIDS
dari ibu kepada anak
Apa Inovasinya?
•Melaksanakan konseling
terpadu kepada
para
ibu rumah tangga serta
dengan SKPD terkait
• Melakukan
pendeteksian terhadap
para calon pengantin di
26 Kecamatan
• Bekerjasama
dengan
KUA serta Puskesmas
setempat
20. Aplikasi Pencatatan Ruangan Online
(A-PRO)
Mengapa?
• Pengaturan pemakaian ruangan masih dilakukan
secara manual
• Terjadinya pemakaian doubel dalam memakai
ruangan
• Peminjaman ruangan rapat dalam satu bulan
mencapai 90 kali
Apa Dampaknya?
• Kemudahan dalam pengorganisir ruangan rapat
• Tidak ada lagi pemakaian ruangan secara doubel
karena kesalahan pencatatan
Apa Inovasinya?
• Menggerakan
dan
menjalankan
sistem
online dalam pencatatan
pemakaian
ruangan
rapat
21. Aplikasi Persuratan Elektronik (APEL)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Jumlah surat yang ditangani dalam setahun
sebanyak 8.876 buah
• Pengelolaan surat bersifat manual
• Membutuhkan waktu yang lama
Apa Dampaknya?
• Lebih menghemat waktu dan memudahkan dalam
pencarian surat-surat masuk
• SDM yang lebih menguasai teknologi
• Pengelolaan
surat
berbasis
aplikasi
elektronik
• Disposisi
pimpinan
dilakukan secara online
22. Aksi Expose
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
23. Aksi Vote Indonesia
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
24. Aksi IMF Modern Parliament (Information
Management for Modern Parliament)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
25. Sistem Informasi Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
(SI JAPRA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Data capaian kinerja tidak lengkap dan lambat
• Pengukuran kinerja yang tidak akurat
• Informasi manajemen kinerja masih dilakukan
secara manual
Apa Dampaknya?
• Proses informasi manajemen kinerja menjadi lebih
tepat dan akurat karena sudah di lakukan berbasis
IT
• Pembuatan
sistem
untuk
pengukuran,
pelaporan
kinerja
Pemerintah via online
26. Laporan Masyarakat Lebih Cepat (LAP
PESAT)
Mengapa?
• Sulitnya pelaporan yang disampaikan oleh
masyarakat
• Laporan masih berbentuk surat manual
• Tidak langsung sampai kepada pemangku
kebijakan terkait
Apa Dampaknya?
• Kemudahan dalam mengidentifikasi kejadian yang
dialami masyarakat
• Cepat dan mempersingkat waktu
• Langsung diteruskan dan diterima Bupati, Sekda,
dll.
Apa Inovasinya?
• Menerapkan
sistem
online
yang
dimana
masyarakat
membuat
akun dan mengirimkan
laporan mereka secara
elektronik
27. Izin Penelitian dan Pengajuan SKT
(APEL LAN SUKET)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
28. AKADEMI KRIYA
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kurangnya anggaran yang dibutuhkan untuk
pengadaan pangan
• Pemberian anggaran
sebesar 1 M
• Penambahan
dana
talangan
pada
50
gapoktan
• Melaksanakan sistem
tunda
jual
dengan
menggunakan
dana
talangan
pengadaan
pangan
Apa Dampaknya?
• Masyarakat penghasil panen tidak terlalu
mengalami kerugian yang besar
• Meningkatnya harga beras sebesar Rp. 28,- per
kg (0,66%) di atas pasar
29. Sistem Dana Talangan (SIDATAL PANGAN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
30. Ibu Pintar Balita Sehat
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
31. SIMAPEL
Mengapa?
• Kurang praktisnya pengolahan data laporan
pelaksanaan kegiatan
• Membutuhkan waktu lama
• Proses pengolahan data terkadang tidak sesuai
dan akurat
Apa Dampaknya?
• Kemudahan dalam pengolahan dan pengelolaan
data pelaksanaan kegiatan
• Lebih praktis dan menghemat waktu
• Pengolahan data laporan pelaksanaan kegiatan
lebih akurat dan sesuai
Apa Inovasinya?
• Penerapan pengolahan
data laporan berbasis
sistem teknologi
32. Biogas Pengolah Limbah (GASPOL)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Banyaknya konsumsi sapi potong yang berpotensi
menghasilkan 9.600 kg gas metana/hari
• Limbah industri yang mencemari lingkungan
sekitar
Apa Dampaknya?
• Limbah cair rumah tangga berubah menjadi pupuk
yang sebelumnya telah diolah terlebih dahulu
• Tersedianya energi alternatif yang ramah
lingkungan
• Pemanfaatan tinja dan
gas
metan
untuk
penanggulangan
pencemaran
33. Gerakan Sejuta Biopori
Mengapa?
• Kurangnya cadangan air dalam tanah di wilayah
Kebumen
• Timbulnya genangan air ketika musim penghujan
• Beberapa wilayah di Kebumen mengalami
kekeringan cukup parah ketika kemarau
Apa Dampaknya?
• Kadar cadangan air tanah meningkat
• Meningkatnya kemandirian dan kesadaran
masyarakat dalam upaya penanganan serta
pencegahan kekeringan
• Tanah menjadi lebih subur dan sehat
Apa Inovasinya?
• Melakukan sosialisasi
kepada masyarakat akan
pentingnya
menjvga
lingkungan
• Penanaman pohon dan
biopori untuk mencegah
resiko banjir
34. Gerakan Melayani dengan Senyum Empati
Responsif (GE-SER)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
35. Gerakan Melayani dengan Komunikasi
Efektif dan Responsif (GA-KEPO)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
36. e-Payment Pembayaran Melalui Kartu Debet
(PEPY)
Mengapa?
• Pembayaran menggunakan uang kertas atau
uang logam tidak efisien
• Sebagian masyarakat yang masih belum
mengenal pembayaran elektronik
Apa Dampaknya?
• Pembayaran menggunakan kartu debet menjadi
lebih mudah dan praktis
• Masyarakat menjadi lebih maju mengenai
pembayaran via e-payment ini
• Meminimalisirkan salah hitung uang
Apa Inovasinya?
• Pemberian sosialisasi
kepada
masyarkat
setempat mengenai epayment
dan
cara
penggunaan kartu debet
37. Respon Cepat Penanganan Pengaduan
(RECEPP)
Mengapa?
• Penanganan terhadap berbagai aduan/keluhan
masyarakat masih berjalan lamban
• Penanganan pengaduan tidak dapat diselesaikan
secara menyeluruh
Apa Dampaknya?
• Masyarakat bisa menyalurkan aspirasi ataupun
keluhan mereka berkaitan kinerja pemerintah
• Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap
pengawasan penyelenggaraan pemerintah
Apa Inovasinya?
• Mengadakan
sosialisasi
kepada
perangkat
desa
mengenai
pentingnya
peran serta masyarakat
dalam mengawasi kinerja
pemerintah
38. Sistem Pengaduan Masyarakat (SIDUMAS)
Mengapa?
• Penanganan terhadap berbagai aduan/keluhan
masyarakat masih berjalan lamban
• Penanganan pengaduan tidak dapat diselesaikan
secara menyeluruh
Apa Dampaknya?
• Masyarakat bisa menyalurkan aspirasi ataupun
keluhan mereka berkaitan kinerja pemerintah
• Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap
pengawasan penyelenggaraan pemerintah
Apa Inovasinya?
• Proses
administrasi
serta verifikasi dilakukan
dengan memanfaatkan
teknologi informasi
39. Klinik Konsultasi Pengawasan
(KLINIK ON-PAS)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
40. Pembentukan Kawasan Taat Peraturan Daerah
Bidang Perizinan Tempat Usaha (KATA JITU)
Mengapa?
• Rendahnya kesadaran dan ketaatan masyarakat
terhadap Perda khusus nya Bidang Perizinan
• Keterbatasan SDM
Apa Dampaknya?
• Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
Perda
• Terciptanya data valid penegakan Perda
• Peningkatan Pendapatan asli daerah dari retribusi
Bidang Perizinan
Apa Inovasinya?
• Labelisasi
terhadap
masyarakat/pelaku
usaha yang telah taat
Perda
(memiliki
izin
lengkap sesuai dengan
ketentuan)
41. Sistem Informasi Manajemen Perizinan 3
Jam (SIPERI)
Mengapa?
• Pelayanan perizinan masih bersifat manual
• Formulir permohonan perizinan rumit dan sulit
diakses
• Prosedur penerbitan izin belum seluruhnya
memenuhi standart
Apa Dampaknya?
• Menghemat waktu dan mempercepat proses izin
• Meminimalisir pelayanan tatap muka (pemohon
hanya sekali datang)
• Memberantas pungutan liar
Apa Inovasinya?
• Pembenahan
pelayanan
melalui
pengawasan
waktu
pengurusan 14 jenis izin
yang diberikan waktu
maksimal 3 jam selesai
• Pembuatan
sistem
informasi
perizinan
terpadu yang mudah
diakses oleh masyarakat
42. Perusahaan Mitra Bina Lingkungan
(PUTRA arum BINANG)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
43. Informasi Catatan Lengkap Bencana Kabupaten
Kebumen (INFO CLBK)
Mengapa?
• Terintegrasinya informasi data bencana sampai
tingkat Kecamatan
• Kecepatan dalam menyajikan data kebencanaan
secara lengkap
• Keterbatasan tim reaksi cepat di BPBD
Kabupaten Kebumen
Apa Dampaknya?
• Sudah tersedianya informasi data bencana secara
cepat
• Masyarakat
sudah
mulai
terlibat
dalam
memberikan informasi bencana
Apa Inovasinya?
• Mampu
menyajikan
informasi
data
kebencanaan
melalui
web dan aplikasi lain
yang mudah di akses
oleh masyarakat
44. Cepat, Koordinatif, Akurat 3/24 Jam (CEKAT 3/24)
Mengapa?
• Terbatasnya tim reaksi cepat di BPBD Kabupaten
Kebumen
• Kecepatan dalam penanggulangan bencana
• Kecepatan dan ketepatan koordinasi antar SKPD
dan organisasi kebencanaan yang ada di Kebumen
Apa Dampaknya?
• Pelayanan kepada masyarakat yang terkena
bencana menjadi lebih cepat
• Keterlibatan SKPD terkait dalam penanggulangan
bencana menjadi lebih cepat
Apa Inovasinya?
• Memberikan pelayanan
yang
cepat
tanggap
ketika terjadi bencana
dalam waktu 3 jam
45. Srikandi Tangguh Bencana
Mengapa?
• Penanggulangan terhadap berbagai bencana
masih kurang
• Para
perempuan
di
daerah
Kebumen
kemampuannya
masih
hanya
sebatas
di
administrasi saja
Apa Dampaknya?
• Terciptanya kesetaraan gender dalam melakukan
tugas yang berhubungan dengan penanggulangan
bencana;
• Dapat dengan sigap meningkatkan ketahanan
masyarakat, khususnya para perempuan setempat
Apa Inovasinya?
• Melibatkan
para
perempuan
sebagai
relawan untuk melakukan
penanggulangan
bencana;
• Menanamkan motivasi
kepada
seluruh
perempuan untuk peduli
dan
awas
terhadap
bencana
46. Administrasi Pensiun Jemput Bola
(SIJEMBOL)
Mengapa?
• Sebanyak 328 PNS menerima THT dan KRIP di
PT TSPEN Purwekerto setelah pensiun
• Pelayanan pensiun yang rumit dan berbelit
• Waktu proses yang relatif lama dan sering terjadi
keterlambatan
Apa Dampaknya?
• Peningkatan pelayanan pensiun menjadi lebih
cepat dan mudah
• Lebih aman
• Tidak terjadinya keterlambatan dalam proses
administrasi kepengurusan pensiun
Apa Inovasinya?
• BKD langsung datang
ke
SKPD
yang
bersangkutan
untuk
melakukan pemberkasan
(diadakannya
Jemput
Bola)
• 328 PNS menerima
THT dan KRIP sebelum
TMT
pensiun
pada
Upacara 17-an setiap
bulan
47. Layanan Administrasi Izin Penggunaan Gelar
Online
(NASI PENGGEL)
Mengapa?
• Surat Izin Gelar di daerah Kab. Kebumen
diterbitkan secara manual;
• Pelayanan kepegawaian belum optimal;
• Membutuhkan waktu yang lama
Apa Dampaknya?
• Pelayanan kepegawaian menjadi lebih optimal
dan mudah;
• Terjadinya peningkatan jumlah SDM yang
menangani penggunaan Gelar Online;
Apa Inovasinya?
• Surat Izin Penggunaan
Gelar sudah berbasis
online;
• Menambah
jumlah
anggaran
untuk
mendukung
sistem
penggunaan IT dalam
pelayanan
48. Sasaran Kerja Pegawai Online (SKP ONLINE)
Mengapa?
• Pelayanan SKP dan penilaian kerja PNS belum
terintegrasi dengan SIMPEG
• SKP dan penilaian prestasi kerja PNS yang
diusulkan sering terlambat
Apa Dampaknya?
• Tidak ada lagi kesalahan dalam pengetikan
• SKP dan penilaian prestasi yang diajukan sudah
tepat waktu
• Pengelolaan dokumen SKP sudah terintegrasi
oleh SIMPEG
Apa Inovasinya?
• Pelayanan
SKP
prestasi
kerja
PNS
dilaksanakan
secara
online melalui website:
www.simpeg.kebumenka
b.go.id
• Pengelolaan arsip SKP
penilaian prestasi PNS
dapat
dilvcak
dalam
SIMPEG
49. Pelayanan Cuti PNS Online (YANTI ON)
Mengapa?
• Pelayanan kepegawaian di Kab. Kebumen belum
maksimal;
• Keterlambatan pengiriman berkas yang melewati
birokrasi berjenjang
• Pengajuan cuti masih berbasis manual dan
memakan waktu yang lama
Apa Dampaknya?
• Pengajuan cuti sudah bisa lebih praktis karena
bisa dilakukan secara online;
• Sudah tidak adanya keterlambatan pengajuan;
• Lebih menghemat biaya
Apa Inovasinya?
• Membuat kemudahan
pengajuan surat cuti
berbasis IT (SIMPEG)
• Surat izin cuti dapat
diupload situs SIMPEG;
• PNS
mendapatkan
Surat Izin Cuti print out
SIMPEG;
50. Pelayanan Otomatis Gaji Berkala
(YANTO GALA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kualitas KGB yang masih belum optimal
• Sebanyak 400 SK KGB diketik secara manual
• Banyaknya kasus salah hitung gaji pokok dan
masa kerja
Apa Dampaknya?
• Menghemat waktu proses
• Menjadi
lebih
cepat
dan
tepat
penghitungan gaji pokok dan masa kerja
• Terhindar dari gratifikasi
dalam
• Dibuatnya pelayanan
secara otomatis melalui
SIMPEG, selain mudah
juga
mengurangi
penggunaan
kertas
(paperless)
51. BABONISASI
Mengapa?
• Penduduk perempuan yang bekerja dn tidak
dibayar sebanyak 23.503 orang
• Pekerjaan tambahan untuk perempuan masih
belum mencukupi
• Kurangnya perhatian dan intervensi dari
pemerintah
Apa Dampaknya?
• Pendapatan perempuan miskin meningkat
• Dengan membuka usaha mandiri, angka
ketergantungan kerja terhadap orang lain berkurang
• Kesejahteraan perempuan meningkat
• Mengurangi angka pengangguran
Apa Inovasinya?
• Menggerakkan kembali
program
Kemandirian/kewirausah
aan untuk perempuan
• Pemberdayaan
perempuan miskin untuk
dibekali
pengetahuan
dan kecakapan dalam
membuka usaha mandiri
52. Dasawisma Datang, KDRT Hilang
(MATA KILA)
Mengapa?
• Banyaknya kasus KDRT yang terjadi di tingkat
Dasawisma
• Kondisi perempuan yang masih rentan terhadap
kekerasan
• Sosialisasi baru sebatas penghapusan KDRT
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya kasus KDRT yang terjadi di tingkat
Dasawisma
• Tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban
kekerasan
• Masyarakat mengetahui bahwa KDRT dapat
dicegah dan ditangani sedini mungkin
Apa Inovasinya?
• Penanganan
KDRT
melalui PPT dan P2TP2
• Pembuatan
Tim
penggerak PKK Desa di
masing-masing
Dasawisma
• Penempatan
Tenaga
terampil
untuk
pendampingan
53. Pelayanan KB Gratis
Mengapa?
• Masih banyaknya masyarakat yang belum
mengikuti program KB
• Belum mengertinya masyarakat mengenai
pentingnya KB
Apa Dampaknya?
• Kebutuhan masyarakat untuk ber-KB sudah
terpenuhi
• Masyarakat miskin sudah bisa mendapatkan
pelayanan KB dengan gratis tanpa pungutan sedikit
pun
Apa Inovasinya?
• Pemberian KB oleh
pemerintah
daerah
kepada
masyarakat
secara gratis
• Sudah tidak ada lagi
pemungutan biaya untuk
tindakan medis dalam
pelayanan KB
54. Ramah Desane, Tentrem Anake
Mengapa?
• Kurang diperhatikannya hak anak
• Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di
wilayah pedesaan Kabupaten Kebumen
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya tingkat kekerasan anak yang
dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
Desa
ramah anak yang di
dalamnya
terdapat
fasilitas edukasi dan
fasilitas
untuk
anak
bermain dengan aman
• Sosialisasi pentingnya
kesejahteraan
anak
untuk
masa
depan
bangsa
55. KPAD nya Mantap, Kekerasan Lenyap
Mengapa?
• Kekerasan pada anak yang semakin marak terjadi
• Peredaran narkoba yang meluas ditakutkan
sampai kepada anak-anak dan anak muda wilayah
Kebumen
• Bingungnya masyarakat untuk melaporkan bila
terjadi kasus
Apa Dampaknya?
• Tertanganinya korban HIV, narkoba dan korban
human trafficking
• Tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan
adanya pengawasan terhadap kegiatan yang
dilakukan
Apa Inovasinya?
• Pengembangan KPD
untuk
keefektifan
kelembagaan
tingkat
desa
• Melakukan
pengawasan
terhadap
masyarakat
56. Windows Village Online Kebumen (WIVI
OKE)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kemajuan teknologi yang telah sampai ke
pedesaan
• Perlunya informasi ke publik mengenai potensi,
pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan
Apa Dampaknya?
• Memudahkan
pihak
yang
berkepentingan
memperoleh informasi yang lengkap tentang desa
• Pelayanan terhadap masyarakat lebih cepat dan
tepat
• Pengimplementasian
SID di seluruh desa-desa
di Kabupaten Kebumen
57. Sistem Izin Riset (SIRISET)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
58. Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Desa
dan Kelurahaan (SIMPERDESKEL)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
59. Ujian Sekolah Berbasis Komputer
(USBK KEBUMEN)
Mengapa?
• Masih banyaknya sekolah-sekolah di Kebumen
yang menggunakan cara manual / paperbased test
untuk melaksanakan ujian sekolah
• Kurangnya Integritas dalam pelaksanaan Ujian
Sekolah
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya
penggunaan
kertas
dalam
pelaksanaan ujian sekolah
• Menjadikan lingkungan bebas sampah kertas
serta mengefisiensikan pembiayaan
• Meningkatnya integritas dan kejujuran dalam
pelaksanaan Ujian Sekolah
Apa Inovasinya?
• Menciptakan aplikasi
pembantu berbasis data
komputer
untuk
melaksanakan
Ujian
Sekolah
• Pengelolaan pelaporan
administrasi perkantoran
dan
pendidikan
menggunakan database
60. Pejabat dan Tokoh Mengajar
Mengapa?
• SIswa di sekolah-sekolah Kabupaten kebanyakan
kurang memiliki motivasi belajar
• Kurangnya informasi mengenai lingkup pekerjaan
dan profesi dalam dunia kerja
• Kurangnya wawasan dan pengetahuan siswa
dalam menghadapi daya saing globalisasi
Apa Dampaknya?
• Sudah siapnya para siswa dalam menghadapi
daya saing globalisasi
• dah siapnya para siswa dalam menghadapi daya
saing globalisasi
• Meningkatnya motivasi belajar para siswa
Apa Inovasinya?
• Sekolah-sekolah
mendapatkan
layanan
Program Pejabat dan
Tokoh Mengajar sebesar
100%
61. Kampung Inggris
Apa Inovasinya?
Mengapa?
• Kemampuan
masyarakat
Kebumen
berbahasa Inggris m asih sangat rendah
• SDM
lokal
Kabupaten
Kebumen
sepenuhnya siap menghadapi MEA
dalam
belum
Apa Dampaknya?
• Kemampuan
masyarakat
Kebumen
untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan menggunakan
bahasa Inggris mulai meningkat
• Masyarakat Kebumen sudah siap menghadapi
MEA
• Mengundang tutor dari
Lembaga
Mitra
(Sosialisasi, training)
• Melakukan monitoring
dan evaluasi lanjutan
• Pengiriman
tenaga
muda potensial lembaga
kursus ke mitra, sebagai
calon pengganti tutor
mitra
• Penentuan 1 desa
yang
layak
sebagai
Kampung Inggris
62. Kampung Arab
Apa Inovasinya?
Mengapa?
• Kurangnya kemampuan masyarakat
berkomunikasi dengan bahasa arab
dalam
Apa Dampaknya?
• Kemampuan komunikasi masyarakat dengan
menggunakan bahasa arab secara aktif meningkat
• SDM di Kabupaten Kebumen lebih berakhlak
mulia
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokak untuk
menghadapi MEA
• Mengundang tutor dari
Lembaga
Mitra
(Sosialisasi, training)
• Melakukan monitoring
dan evaluasi lanjutan
• Pengiriman
tenaga
muda potensial lembaga
kursus ke mitra, sebagai
calon pengganti tutor
mitra
• Penentuan 1 desa
yang
layak
sebagai
Kampung
63. Kewirausahaan
Mengapa?
• Belum adanya upaya yang konkrit dalam
penanaman nilai-nilai kewirausahaan
• Cara pandang siswa yang masih pragmatis dalam
menentukan jenis pekerjaan
Apa Dampaknya?
• Munculnya sikap/jiwa enterpreneur di kalangan
para siswa
• Terbentuknya mental siswa untuk mampu
menangkap peluang usaha sejak dini
Apa Inovasinya?
• Mengembangkan
model-model
kewirausahaan
pada
seluruh
siswa
di
Kabupaten Kebumen
• Mengajak
seluruh
siswa untuk mengunjungi
tempat-tempat
produksi/wirausaha
64. Sistem Data Base Olahraga (SIDORA)
Mengapa?
• Belum adanya database atlit berprestasi secara
digital
• Sistem database masih bersifat manual
Apa Dampaknya?
• Data-data para atlit berprestasi di Kebumen lebih
tersusun rapi dan tersimpan dalam sistem yang
mudah diakses oleh staff yang bersangkutan
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
aplikasi
database atlit secara
digital
• Inventarisasi data atlit
di satuan pendidikan (atlit
berprestasi maupun atlit
yang potensial)
65. Buy One Get One
Apa Inovasinya?
Mengapa?
• Masih adanya masyarakat miskin yang belum
memiliki jaminan kesehatan
• Data maskin dari Disnakestransos anggaran
APBD II belum tersedia
Apa Dampaknya?
• Seluruh masyarakat miskin memiliki jaminan
kesehatan
• Penyediaan
mobil
ambulan: puskesmas (35
unit), RS (8 unit)
• Adanya aplikasi jejaring
antara Pkm RI, RS, dan
dinkes
66. Gelang Ibu Hamil
Mengapa?
• Belum tercapainya target RPJMD angka kematian
ibu
• Cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat
masih rendah
Apa Dampaknya?
• Tercapainya angka kematian ibu sesuai dengan
target RPJMD
• Meningkatnya cakupan pelayanan rujukan kasus
gawat darurat bagi maskin
Apa Inovasinya?
• Penyediaan
mobil
ambulan: puskesmas (35
unit), RS (8 unit)
• Adanya aplikasi jejaring
antara Pkm RI, RS, dan
dinkes
67. Ambulan Gratis Bagi Masyarakat Miskin
(AMBULAN GRATIS)
Mengapa?
• Belum tercapainya target RPJMD angka kematian
ibu
• Cakupan pelayanan rujukan kasus gawat darurat
masih rendah
Apa Dampaknya?
• Tercapainya angka kematian ibu sesuai dengan
target RPJMD
• Meningkatnya cakupan pelayanan rujukan kasus
gawat darurat bagi maskin
Apa Inovasinya?
• Penyediaan
mobil
ambulan: puskesmas (35
unit), RS (8 unit)
• Adanya aplikasi jejaring
antara Pkm RI, RS, dan
dinkes
68. Lanting Mendo dan Sate Ambal dalam
Kemasan (LANDO SAMBALAN)
Mengapa?
• Jumlah pedagang sate ambal di Kebumen
sebanyak 38 orang
• SDM yang belum profesional dalam pengolahan
sate ayam ambal kemasan dan lanting mendo
• Masih banyaknya pengangguran
Apa Dampaknya?
• Produk lanting mendo menjadi lebih higienis dan
lebih praktis
• Menjadikan produk Frienchies khas Kebumen
• Meningkatkan nilai jual lanting mendo
dan
peningkatan kesejahteraan pedagang sate ambal
dan pengrajin lanting
Apa Inovasinya?
• Pembuatan outlet di
beberapa titik di wilayah
Kebumen
• Penyediaan peralatan
untuk
pengemasan
produk
• Produk sudah bisa
dibawa pulang (Take
away) dan berbentuk
kemasan
69. Sistem Integrasi Fasilitasi dan Pendampingan Gula
Semut (SILAGUMUT)
Mengapa?
• Proses pembuatan gula semut yang masih belum
dilakukan di dapur bersih
• Belum adanya fasilitasi untuk pembuatan
sertifikasi organik
• Belum adanya kelembagaan yang mewadahi
Apa Dampaknya?
• Produksi Gumut sudah dapat di promosikan dan
di pamerankan ke seluruh daerah luar Kebumen
• Proses pembuatan Gumut sudah dilakukan di
dapur bersih, menjadikan produk lebih higienis
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
sarana
pemasaran Gumut
• Melaksanakan proses
produksi
yang
menerapkan ICS
• Pembentukan
kelembagaan
sebagai
pendamping (LPPSLH,
TPL)
70. Open Data KIT Untuk Perencanaan (OPA-KREN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
71. Situs Jual Beli UMKM Online (SIJABON)
Mengapa?
• Keuntungan yang diperoleh masih sangat minim
• Pelaku UKM masih sulit untuk memasarkan
produk mereka
• Pelaku usaha masih belum bisa memanfaatkan
teknologi yang ada
Apa Dampaknya?
• Keuntungan dan pertumbuhan ekonomi Kebumen
menjadi meningkat
• Jangkauan produk menjadi lebih luas dan tidak
terbatas di kawasan Kebumen saja
• Pelaku usaha menjadi peka terhadap IT
Apa Inovasinya?
• Pelatihan tenaga kerja
dalam
pemanfaatan
teknologi
informasi
sebagai
media
manajemen pemasaran
• Penggunaan
sistem
online
untuk
memasarkan produk
72. Orang Jualan Lanting Mendo (ORLANDO)
Mengapa?
• Proses produksi pembuatan Lanting Mendo masih
tidak higienis
• Penggunaan
minyak untuk memasak masih
belum sesuai dengan standar kesehatan
• SDM yang belum bisa menangkap peluang pasar
Apa Dampaknya?
• Lanting mendo menjadi lebih bersih dan higienis
• Pelaku usaha yang sudah bisa membaca peluang
pasar
Apa Inovasinya?
• Pelatihan
dasar
manajemen
kawasan
industri lanting mendo
untuk
SDM
yang
potensial
• Menjadikan Kampung
Lanting sebagai Wisata
Edukasi
• Memfasilitasi
pembangunan
dapur
sehat sebanyak 20 IKM
dari 178 IKM Lanting
73. Pelayanan KTP Elektronik Bagi Masyarakat Berulang
Tahun ke-17 (KETAPEL 17)
Mengapa?
• Masyarakat mengeluh lamanya proses cetak KTP;
• Waktu yang tersedia sangat terbatas menjadi
kendala;
• Diberlakukannya pembuatan KTP diatas umur 17
tahun dirasa kurang efektif
Apa Dampaknya?
• Pelajar/warga telah memiliki KTP saat umur 17
tahun;
• Meminimalisir pemalsuan dan penggandaan KTP;
• Identitas penduduk aman tersimpan dalam
rekaman yang hanya bisa diakses oleh pihak-pihak
yang bersangkutan
Apa Inovasinya?
•Melakukan rekam dan
cetak
ke
seluruh
kecamatan di Kabupaten
Kebumen;
• Menambah
alat
penunjang seperti printer
e-KTP sebanyak 33 unit;
• Mendata dan merekam
warga sebelum berumur
17 tahun lebih agar lebih
efektif
74. Pelayanan Cetak KTP Elektronik Sehari Jadi
(YANCE KATAPEL SEJADI)
Mengapa?
• Masyarakat masih mengeluhkan lamanya waktu
pencetak an KTP
• Membutuhkan biaya transportasi yang tinggi
• Pelayanan yang masih berbelit-belit
Apa Dampaknya?
• Masyarakat lebih bisa merasakan kemudahan
pembuatan KTP;
• Waktu pembuatan KTP menjadi lebih cepat
(estimasi waktu paling lama 2 hari)
Apa Inovasinya?
• Melakukan
proses
pembuatan KTP (dari
mulai pendaftaran hingga
penyerahan
e-KTP)
langsung di tempat.
75. Bayi Lahir dengan Membawa Akta Kelahiran
(BALADEWA LAHIR)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kepengurusan akta kelahiran setelah sampai di
rumah kurang efisien;
• Belum semua anak memiliki akta kelahiran;
• Sering terjadinya penundaan pembuatan akta
kelahiran;
• Lamanya pengurusan akta (selama 1 minggu)
• Pembuatan
akta
kelahiran
secara
langsung
ini
tanpa
pungutan biaya;
• Sudah melibatkan 2
pihak, yaitu rumah sakit
dan
Dinas
Kependudukan
• Pengurusan
akta
kelahiran langsung saat
berada di RS/Puskesmas
Apa Dampaknya?
• Memberi kemudahan bagi warga setempat dalam
memperoleh akta bagi anaknya;
• Menghemat waktu dan biaya;
• Proses pembuatan akta tidak lagi berbelit-belit
76. Sistem Cepat dan Prima (SIPATMA)
Mengapa?
• Metode penerbitan SP2D yang masih memakan
waktu cukup lama
• Belum adanya ruang pelayanan yang memadai
dan tidak mengganggu aktivitas pegawai
Apa Dampaknya?
• Sudah bisa diakses online oleh Bank Persepsi
• Pelayanan menjadi lebih cepat dan menghemat
waktu
• Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai
penggunaan teknologi online untuk mengakses
sistem
Apa Inovasinya?
• Metode
penerbitan
SP2D yang efektif dan
efisien
• SIM Kasda menjadi
teknologi informasi yang
open source
• Menyediakan ruangan
khusus untuk pelayanan
77. Sistem Penjualan Lelang Online (SI JULANG LONCAT)
Mengapa?
• Keterbatasan pengamanan dalam pelaksanaan
lelang
• Gedung dan ruangan yang tidak mencukupi
• Masyarakat pengikut lelang semakin bertambah
Apa Dampaknya?
• Peserta lelang menjadi lebih nyaman karena tidak
harus hadir langsung pada saat acara lelang
• Masyarakat peserta lelang menjadi tau cara
penawaran lelang via website
Apa Inovasinya?
• Penawaran dilakukan
via website
• Penjangkauan peserta
yang jauh dari wilayah
Kebumen agar dapat
mengikuti lelang
• Pembayaran
dan
pelunasan uang jaminan
melalui transfer
78. Sosialisasi Gerakan Makan Ikan (SIGEMI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Rendahnya
kesadaran
masyarakat
untuk
mengkonsumsi ikan
• Produksi pengolahan hasil perikanan sebesar
231.099 kg
• Distribusi produk hasil perikanan tidak merata
• Jaringan pemasaran produksi hasil perikanan
masih terbatas
• Membangun
jaringan
pemasaran produk hasil
perikanan secara masif
• Memberikan sosialisasi
kepada
masyarakat
(PKK,
Guru,
Dasa
Wisma, Posyandu, dll)
mengenai
gerakan
makan ikan
• Memberikan
fasilitas
pendukung
untuk
pengolahan
dan
pemasaran ikan
Apa Dampaknya?
• Produksi pengolahan hasil perikanan meningkat
• Masyarakat sudah mulai paham pentingnya
mengkonsumsi ikan
79. SIDATISASI
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Penjualan ikan di daerah Kebumen masih rendah
• Kurangnya masyarakat dalam membudidayakan
ikan
Apa Dampaknya?
• Menjadikan Kebumen sebagai lumbung ikan sidat
di Jawa Tengah
• Membudidayakan ikan-ikan
untuk dijaga
kelestariannya
•
• Pembuatan Budidaya
ikan eksport yang bernilai
ekonomis tinggi
80. Embung Mini Masyarakat Kebumen yang Mengairi
Lahan Saat Kemarau (EMAS KEMILAU)
Mengapa?
• Banyaknya lahan di daerah perbukitan yang
gersang
• Lahan yang masih belum dimanfaatkan secara
optimal
• Tempat penampungan air yang belum dapat
dimanfaatkan
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat
sekitar Embung
• Terlaksananya Konservasi sumber air
• Menjadikan wilayah yang potensial untuk ditanami
tanaman Hortikultural
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
Embung
Mini
untuk
mengairi
tanaman Hortikultura
• Diadakan
pendampingan
dari
yayasan Obor Tani
• Dilakukannya
koordiansi intens antara
Pemerintah
Desa,
Masyarakat
dan
Perhutani
81. WINGKO KENCONO
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
82. Sistem Informasi dan Komunikasi Desa
(SITI SOKO DESA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
83. Sistem Informasi dan Aplikasi Tenaga Kerja
(SIAP KERJA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
84. Petani Terampil Rakyat Jadi Makmur
(KETAN KRAMBIL DI SEMUR)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
85. Pelayanan e-Ticketing (SI ETIK)
Mengapa?
• Sektor Pariwisata sebagai salah satu sektor yang
diandalkan bagi penerimaan daerah
• Sistem pengelolaan penjualan tiket masuk di
objek
wisata
masih
menggunakan
cara
konvensional
• Pelayanan terhadap pengunjung yang lambat
Apa Dampaknya?
• Setiap transaksi
penjualan akan otomatis
tersimpan di dalam komputer untuk mempermudah
pengawasan
• Penggunaan sistem e-ticketing lebih efisien dan
lebih rapi
Apa Inovasinya?
• Data
rekam
hasil
penjualan di objek wisata
dapat diakses secara
langsung via online
86. Kawasan Tujuan Wisata Edukasi Hutan Mangrove
(KATA SIHUMA)
Mengapa?
• Kurangnya sarana dan prasarana di kawasan
hutan Mangrove
• Konsep ekowisata harus tetap memperhatikan
konservasi lingkungan
Apa Dampaknya?
• Pemeliharaan Kawasan Hutan Mangrove akan
menambah potensi ekonomi setempat
• Menjadikan kawasan yang penuh dengan edukasi
bagi pengunjung
• Menarik para investor untuk berinvestasi
Apa Inovasinya?
• Pemanfaatan
tumbuhan
mangrove
sesuai dengan UU
• Pengembangan
kawasan
hutan
mangrove sebagai daya
tarik eduwisata
87. Fasilitas Pengamanan Pintu Kereta Api
(LINMATUKA)
Mengapa?
• Jumlah perlintasan Kereta api di Kabupaten
Kebumen sebanyak 55 buah (yang berpalang pintu
hanya 19 buah)
• Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
rambu-rambu
dan
menyebabkan
tingginya
kecelakaan
Apa Dampaknya?
• Meminimalisir kecelakaan di perlntasan kereta api
• Menyadarkan masyarakat untuk bisa lebih
berhati-hati ketika menyebrangi rel kereta api
• Meningkatkan kepedulian masyarakat akan
rambu-rambu.
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
palang
pintu kereta api secara
bertahap
• Pembuatan
palang
pintu
kereta
api
dilengkapi dengan pos
jaga,
lampu,
ramburambu, marka, papan
himbauan serta petugas
jaga sebanyak 6 orang
tiap lokasi
88. Angkutan Gratis Bagi Pelajar dan Warga Miskin
(ANGTIS JARWAKING)
Mengapa?
• Kondisi beberapa angkutan umum yang kurang
terpelihara
• Belum bisa dilaksanakannya angkutan gratis
untuk pelajar & warga miskin
Apa Dampaknya?
• Pelayanan angkutan kepada masyarakat berjalan
dengan optimal dan tetap sesuai dengan trayeknya
• Mengurangi pemakaian
kendaraan pribadi
dikalangan pelajar yang belum memiliki SIM
Apa Inovasinya?
• Pemberian tiket/karcis
keterawangan
warga
miskin
dari
instansi
berwenang
kepada
angkutan gratis
• Pemerintah Kebumen
turut serta melakukan
pelayanan
kepada
pelajar dan warga miskin
dengan angkutan gratis
89. Angkutan Bebas Asap Rokok (ANGBASARO)
Mengapa?
• Tingginya angka kemiskinan merupakan dampak
dari pembelian rokok
• Terganggunya kesehatan perokok ataupun
penumpang lainnya
Apa Dampaknya?
• Pengguna angkutan merasa lebih nyaman naik
angkutan umum
• Mengurangi jumlah penderita sakit yang
diakibatkan oleh asap rokok
• Berkurangnya angka kemiskinan di pedesaan
Apa Inovasinya?
• Pemasangan
stiker
“Dilarang Merokok” di
setiap angkutan
• Menyediakan ruangan
khusus merokok di setiap
terminal bus
• Pengawasan
secara
kontinu oleh instansi
terkait
90. Kebumen Zero Blankspot (KAZEBO)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• 433 dari 460 desa di Kabupaten Kebumen sudah
terlayani oleh jaringan telekomunikasi walaupun belum
maksimal
• Permasalahan menara telekomunikasi yang kurang
tertangani
• Ketidakjelasan masalah tanggung jawab antar operator
seluler
Apa Dampaknya?
• Keluhan dan komplain dari masyarakat dapat ditangani
dengan baik
• Jangkauan menara telekomunikasi bisa sampai ke
daerah terpencil
• Melakukan pemetaan
daerah
yang
masih
minim akses jaringan
telekomunikasi
• Pemasangan
alat
penguat sinyal
• Pembuatan
aturan
tentang Cell Menara
91. Keselamatan Pelajar Berlalu Lintas di Jalan
Raya
(KEJAR BERLINTAS JAYA)
Apa Inovasinya?
Mengapa?
• Jumlah Sekolah Menengah atas di Kabupaten
Kebumen 83 sekolah, namun kapasitas sosialisasi
keselamatan lalu lintas per tahunnya hanya 10x
• Terbatasnya SDM dan anggaran
Apa Dampaknya?
• Para guru BK yang telah mengikuti penyuluhan
dapat mensosialisasikan kembali materi-materi
keselamatan lalu lintas kepada siswa
• Penyelenggaraan
penyuluhan
rencana
dilaksanakan
di
Dishubkominfo
• Program
sosialisasi
keselamatan lalu lintas
yang
diselenggarakan
pada Kabupaten/Kota
• Dishubkominfo
bekerjasama
dengan
Politeknik
Transportasi
Jalan (PKT)
92. Tertib Parkir Rapi (TERKIRA)
Mengapa?
• Sebanyak 173 titik yang dijadikan wilayah parkir
tepi jalan di Kebumen rata-rata tarif parkir di
Kebumen bervariasi
• Belum adanya pembatasan luas titik parkir
Apa Dampaknya?
• Setiap 3 tahun dilaksanakan kajian potensi
retribusi parkir tepi jaln umum oleh pihak ke-3
• Tersedianya pemetaan pengkuran ruas lokasi
pada titik parkir
Apa Inovasinya?
• Penanganan
perpakiran ditangani oleh
UPTD parkir
• Dibentuknya
UPTD
Parkir Dishubkominfo
• Disiagakannya
para
polisi, satpol PP, dan
Dishubkominfo
93. Penyelamatan Sapi PO Kebumen (MAT SAPON)
Mengapa?
• Pola pikir peternak yang belum menyadari bahwa
ternak yang dimiliki sangat berharga
• Menjual ternak dengan harga yang tak sesuai
dengan kondisi ternaknya (harga lebiih rendah)
Apa Dampaknya?
• Pola pikir masyarakat sudah mulai terbentuk
bahwa ternak mereka sangat berharga
• Hasil yang dipasarkan enjualan ternak sesuai
dengan kondisi ternnak dan
Apa Inovasinya?
• Pengajuan dana untuk
menyelamatkan sapi-sapi
unggul yang baik dengan
harga yang wajar
• Pemeliharaan sesuai
dengan Good Breeding
Practices
dan
bersertifikat
94. Konferensi Dinas Online Untuk Entaskan Masalah
Masyarakat (KENDIL EMAS)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
95. Serentak akan Lunas Pajak Bareng-bareng Tuntas
(TAKKAN LUPA BATAS)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
96. Pelayanan Perizinan IUKM Menggunakan Media
Whatsapp (MEC-CIS)
Mengapa?
• Dari 961 pelaku usaha di Kecamatan Kebumen,
246 diantaranya sudah dibuatkan IUKM
• Sarana prasarana administrasi yang masih
terbatas membuat masyarakat harus datang
langsung ke Kecamatan
Apa Dampaknya?
• Timbulnya pemahaman dan kesadaran dari para
pelaku usaha untuk segera mengajukan perizinan
• Pengurusan perizinan IUKM ini menjadi lebih
efisien dan dapat menghemat waktu para warga
karena berbasis media Whatsapp yang mudah
diakses
Apa Inovasinya?
• Menggunakan aplikasi
Whatsapp
untuk
kepengurusan perizinan
IUKM
97. Pelayanan Pengaduan Masyarakat Melalui SMS Gateway
dan Website (YANDUMASGETWEB)
Mengapa?
• Pelayanan informasi publik dan pengaduan
masyarakat masih tergantung pada saat jam kerja
• Pelayanan bersifat manual
• Masih adanya biaya yang dikeluarkan masyarakat
Apa Dampaknya?
• Masyarakat Kecamatn Mirit dapat dengan mudah
melakukan pengaduan karena berbasis SMS
Gateway
• Pengaduan dilayani secara cepat, tepat dan
maksimal
Apa Inovasinya?
• Pelayanan pengaduan
masyarakat
berbasis
aplikasi
• Masyarakat
dapat
menggunakan
SMS
Gateway kapan pun
98. Sistem Perencanaan Keuangan Desa (SIPERKEDES)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
99. Sistem Pelunasan PBB Satu Hari Lunas (SISANAS)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Pembayaran PBB lunas dalam waktu yang lama
• Rawan penyalahgunaan keuangan
Apa Dampaknya?
• Masyarakat menjadi sadar untuk membayar lunas
PBB mereka, tidak lagi mengulur waktu
pembayaran
• Berkurangnya potensi penyalahgunaan keuangan
• Dana dari PBB lebih cepat masuk ke Kas Daerah
• Melakukan sosialisasi
mengenai waktu dan
tempat
pembayaran
kepada seluruh warga
oleh perangkat daerah
setempat
100. KLINIK APBDesa
Mengapa?
• Sebanyak 21 desa penyusunan dan penetapan
anggaran masih selalu terlambat
• Tidak dilaksanakannya bimbingan teknis tentang
penyusunan dan penetapan PBDesa
Apa Dampaknya?
• Penyusunan dan penetapan anggaran belanja
tidak lagi berjalan terlambat
• Meningkatnya kapasitas perangkat desa karena
telah dilakukannya bimbingan teknis
Apa Inovasinya?
• Pelaksanaan
bimbingan teknis bagi
Kepala Seksi yang akan
di
tunjuk
sebagai
pelaksana kegiatan
• Metode
fasilitasi
penyusunan
PBDesa
dengan bintek kepada
perangkat
desa
dan
monitoring langsung ke
lapangan
101. Perizinan Jemput Bola (SI JEMPOL)
Mengapa?
• Banyaknya orang jompo di wilayah Kebumen
yang masih belum memiliki e-KTP
• Tempat pelayanan e-KTP yang jauh dari rumah,
menjadi kendala warga usia tua ataupun
penyandang cacat
Apa Dampaknya?
• Para warga jompo serta penyandang cacat di
wilayah
Kebumen
dapat
dengan
mudah
memperoleh kartu identitas elektronik
• Terdatanya seluruh warga di wilayah Kebumen
Apa Inovasinya?
• Perekaman
e-KTP
dilakukan di rumah yang
bersangkutan
• Pelayanan e-KTP bagi
orang
jompo
dan
penyandang
cacat
dilaksanakan
secara
Jemput Bola
102. Gerakan Serentak Pembayaran PBB Sehari Lunas
(GERTAK PBB)
Mengapa?
• Waktu pembayaran PBB tidak serempak dan
cenderung lambat mengakibatkan rawannya
penyalahgunaan keuangan
• Rawan penyelewengan keuangan
Apa Dampaknya?
• Masyarakat menjadi sadar untuk membayar lunas
PBB mereka, tidak lagi mengulur waktu
pembayaran
• Berkurangnya potensi penyalahgunaan keuangan
• Dana dari PBB lebih cepat masuk ke Kas Daerah
Apa Inovasinya?
• Melakukan sosialisasi
mengenai waktu dan
tempat
pembayaran
secara serentak dalam
sehari
• SPPT distribusi ke
desa
103. Penyusunan dan Pelaporan Dokumen Belanja Desa
Selesai Tepat Waktu (DIKARANTINA)
Mengapa?
• SDM
yang
kurang
kompeten
sering
mengakibatkan proses penyusunan dan pelaporan
dokumen-dokumen belanja pembangunan desa
tersebut terlambat
• Penyusunan dan pelaporan dokumen belanja
pembangunan desa tidak tepat waktu
Apa Dampaknya?
• Penyusunan dan pelaporan dokumen menjadi
lebih cepat dan bebas hambatan
• Pengetahuan para perangkt kerja bertambah dan
menjadi semakin berkompeten sehingga dapat
melayani dengan baik
Apa Inovasinya?
• Penyuluhan/sosialisasi
untuk
meningkatkan
SDM di daerah setempat
104. Pelayanan e-KTP Selesai Satu Hari (KAE BISRI)
Mengapa?
• Proses pembuatan e-KTP yang memakan waktu
sangat lama
• Pencetakan
e-KTP terpisah dari
tempat
perekaman
• Banyaknya gangguan koneksi dan peralatan
Apa Dampaknya?
• Pelayanan e-KTP menjadi lebih cepat dan hanya
selesai dalam waktu sehari
• Meningkatkan efisiensi kerja dari pelayan publik
yang bersangkutan
Apa Inovasinya?
• Penyediaan printer dan
peralatan lainnya untuk
penunjak pencetakan eKTP di Kecamatan
105. Pengiriman Surat/Informasi antara
Kecamatan dan Desa Melalui HP dan WA
Mengapa?
• Proses pengiriman pesan/surat masih secara
manual
• Kondisi geografis (tempat, struktur tanah yang
tidak memungkinkan untuk dilalui
Apa Dampaknya?
• Proses
pengiriman
surat/informasi
antar
kecamatan dan desa menjadi lebih cepat
• Menghemat biaya, waktu, dan tenaga
• Dapat dengan cepat dan tepat dalam merespon
suatu laporan
Apa Inovasinya?
• Penggunaan aplikasi
Whatsapp dan berbasis
mobile
yang
memudahkan pengiriman
surat/informasi
106. Administrasi Masyarakat Berbasis Aplikasi
(PLAMINAN SIAP)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
107. Unit Pengumpul Zakat Untuk Mengatasi
Masyarakat Miskin Tidak Dapat Beras Miskin
(ZAK TASTIKIN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
108. Pemberian KTP Pada Keluarga yang Sakit Jiwa
(PROKA SAJI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Jumlah warga Kec. Pejagon dengan gangguan
kejiwaan sampai dengan Maret 2016 sebanyak 213
jiwa
• Kurangnya pemahaman WNI untuk memiliki Kartu
identitas
• Membentuk
Tim
khusus
penanganan
kesehatan jiwa di Kec.
Pejagon
• Membentuk
Forum
Peduli Kesehatan Jiwa
• Menghadirkan warga
penderita gangguan jiwa
di Puskesmas untuk
direkam datanya dengan
didampingi oleh keluarga
guna pembuatan KTP
Elektrik
Apa Dampaknya?
• Peningkatan
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat bahwa penderita gangguan kejiwaan
perlu memiliki kartu identitas
• Pembuatan KTP untuk penderita gangguan
kejiwaan
109. Delivery Order Layanan Pembuatan Dokumen
Kependudukan dan Perizinan Terpadu (DOLKIN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
110. Klinik Perencanaan Desa (KLINIK RESA)
Mengapa?
• Laporan administrasi keuangan di 23 desa pvda
akhir 2015 belum seluruhnya terselesaikan
• Kualitas laporan administrasi keuangan desa
masih terdapat salah tulis
• Pengetahuan Perangkat Desa mengenai IT
sangat terbatas
Apa Dampaknya?
• Pengetahuan perangkat desa mengenai IT
meningkat
• Kemudahan
dalam
pembuatan
laporan
administrasi desa
Apa Inovasinya?
• Pembentukan
Tim
“Klinik Desa” di Tingkat
Kecamatan
• Menyediakan helpdesk
bagi perangkat desa
yang
membutuhkan
konsultasi
mengenai
pengelolaan administrasi
desa
• Memberikan langsung
kepada masyarakat
111. Ayo Tingkatkan Pajak Untuk Daerah (MBA PANDA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
112. Klinik Tertib Administrasi dan Anggaran
(KLINTERAN: ADE TERPIKAT)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
113. Sistem Pelayanan Administrasi Berbasis Web
(SIPINTAR BEB)
Mengapa?
• Pelayanan administrasi masih dilakukan secara
manual
• Keluhan masyarakat terhadap lambat nya
pelayanan administrasi setempat
Apa Dampaknya?
• Pelayanan administrasi sudah tidak berbelit dan
lebih efisien
• Kemudahan yang diterima masyarakat dalam
pengurusan administrasi
Apa Inovasinya?
• Penggunaan teknologi
informasi
(website)
dalam
pelayanan
administrasi
• Melakukan pelatihan IT
untuk
meningkatkan
kualitas pelayan publik
114. Pengajuan Izin Usaha Masyarakat Melalui
Internet
(PELIHARA WALET)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
115. JEMPOL PADURESO
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
116. Sistem Informasi Desa se Kecamatan Prembun
(SIMPEDES PREMBUN)
Mengapa?
• Sebanyak 13 desa telah mengimplementasikan
SID namun belum begitu maksimal
• Belum tersedianya jaringan internet di pedesaan
• Belum tersedianya biaya operasional untuk
menunjang SID
Apa Dampaknya?
• Masyarakat
desa
dapat
dengan
mudah
mengakses data informasi terkini
• Terlatihnya SDM 13 operator dalam penggunaan
teknologi sehingga menjadi lebih optimal
• Bertambahnya pengetahuan masyarakat akan
teknologi
Apa Inovasinya?
• Penyediaan
sistem
oleh Pemkab melalui
Pemerintah Kecamatan
• Dilaksanakannya
pelatihan intensif untuk
13 operator
• Penyediaan
jaringan
Internet di seluruh desa
117. Pengelolaan Pertanian Padi Secara Mandiri
(PADIKU SENDIRI)
Mengapa?
• Masih banyaknya buruh tani yang tidak memiliki
lahan sawah sendiri
• Sebanyak 3.519 petani bekerja pada pemilik
sawah dan mendapat upah yang belum cukup
memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apa Dampaknya?
• Petani yang tidak memiliki sawah dapat menyewa
sawah secara mandiri
• Meningkatnya kesejahteraan pendapatan tani
karena tidak lg bekerja kepada pemilik lahan
Apa Inovasinya?
• Pembentukan
unit
pengelola
untuk
memfasilitasi 3.519 tani
dalam
menggarap
sawahnya sendiri
• Pembelian hasil panen
dengan harga tinggi dan
mengemasnya menjadi
suatu produk unggulan
118. Pengelolaan Lebah Madu Oleh Keluarga Miskin
(MADUKU MANIS)
Mengapa?
• Sebanyak 2.959 rumah tangga miskin memiliki
tanaman pengahil makanan bagi lebah madu
• Banyak yang masih memelihara lebah secara
konvensional
Apa Dampaknya?
• Warga miskin pemilik lebah madu dapat mengolah
madu menjadi produk unggulan
• Kondisi perekonomian menjadi terbantu oleh
ternak lebah madu ini
Apa Inovasinya?
• Pelatihan pengolahan
ternak lebah madu untuk
kemudian
hasilnya
dipasarkan
• Pinjaman alat untuk
pengolahan
dan
pengelolaan lebah madu
119. Pengelolaan Kelapa Menghasilkan VCO dan HCO
(PAN COCO)
Mengapa?
• Terdapat 757 Ha tanaman kelapa yang perlu
dimaksimalkan
• Pengolahan Kelapa masih belum diproses secara
modern
Apa Dampaknya?
• Sebanyak 2.258 Ha tanaman kelapa sudah bisa
menghasilkan VCO dan HCO yang berkualitas
• Sudah diolah dengan mesin modern sehingga
produk dapat dikemas menjadi produk unggulan
Apa Inovasinya?
• Pembentukan
unit
pengelola kelapa untuk
mengolah
kelapa
menjadi VCO dan HCO
yang berkualitas
120. Penerbitan Perizinian dalam Waktu 2 Jam Jadi
(SI DUDI LARI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
121. Gerakan Mendampingi Penyusunan
APBDesa Serempak (GEMAS)
Mengapa?
• Desa belum mampu menetapkan Perdes
APBDesa tepat waktu
• Banyaknya kendala dalam penyusunan APBDesa
• Pelaksanaan tupoksi perangkat desa belum
maksimal
Apa Dampaknya?
• Desa mampu menetapkan Perdes APBDesa
tahun berikutnya secara jelas dan tepat waktu
• Terfasilitasinya penyusunan APBDesa
Apa Inovasinya?
• Peningkatan
pemberdayaan
Perangkat Desa
• Memfasilitasi
dan
memberikan
pendampingan
dalam
penyusunan APBDesa
122. Pelayanan Publik PATEN dengan Berbasis Data
Base dan Aplikasi SID (SMART)
Mengapa?
• Kurangnya mutu Pelayanan dministrasi Terpadu
(PTEN) di Kecamatan Prembun
• Jaringan internet yang belum memadai
• Sarana dan prasarana yang kurang mendukung
Apa Dampaknya?
• Pelaksanaan PTEN di Kecamatan Prembun
menjadi lebih optimal
• Meningkatnya kualitas pelayanan serta lebih
mendekatkan diri kepada masyarakat setempat
Apa Inovasinya?
• Merekrut
dan
membentuk Tim terlatih
dan
terampil
untuk
menunjang pelaksanaan
PTEN
• Menambah sarana dan
prasarana penunjang
123. Sederhana, Mudah, Adil, Ramah, dan Tepat
(SEMAR)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
124. Rawuh Sowan (RAWAN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
125. One Day One Finish
Mengapa?
• Pembuatan akta tanah belum tepat waktu (lbebih
dari 1 hari)
• Pemahaman masyarakat mengenai pembuatan
akta tanah hanya di Notaris saja
• Banyaknya tanah di Kecamatan Kebumen yang
belum di sertifikasi
Apa Dampaknya?
• Pembuatan akta tanah selesai 1 hari
• Terjadinya sosialisasi pelaksanaan kegiatan
pembuatan akta tanah ini
• Pembuatan akta tanah sudah bisa dibuat di
Kecamatan Kebumen
Apa Inovasinya?
• Pemasangan
papan
nama untuk sosialisasi
pada
Kecamatan
Kebumen
• Pembuatan
brosur
untuk
menyebarkan
informasi
mengenai
pembuatan akta tanah
126. Pelayanan Surat Menyurat Masyarakat 5
Menit (PESUTRA LIMIT)
Mengapa?
• Pelayanan yang masih cenderung lambat
• Kurangnya SDM yang dapat menguasai program
bersangkutan
• Belum tersedia dengan lengkap sarana dan
prasarana pendukung
Apa Dampaknya?
• Pelayanan berjalan optimal dan tidak menyulitkan
masyarakat
• Membantu mengurangi pemborosan
Apa Inovasinya?
• Penerapan pelayanan
efektif dan efisien, yaitu
Pelayanan
surat
menyurat
masyarakat
yang selesai hanya 5
menit
• Penguasaan program
oleh SDM
127. Sistem Informasi Manajemen Kelurahan Pelayanan 5
Menit (SIMKEL PELMANIT)
Mengapa?
• Hanya beberapa SDM yang mengusai teknologi
informasi yang tersedia
• Kurang adanya sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan pelayanan
• Kurang
optimalnya
pelayanan
terhadap
masyarakat
Apa Dampaknya?
• Proses pengerjaan pelayanan administrasi
menjadi lebih cepat dan efisien
• Penguasaan teknologi informasi oleh seluruh
SDM ditingkatkan
Apa Inovasinya?
• Memberikan sosialisasi
mengenai penguasaan IT
bagi
SDM
untuk
menunjang
pelayanan
publik yang memuaskan
• Memfasilitasi
sarana
prasarana penunjang
• Membuat
program
pelayanan administrasi di
Kelurahan selesai dalam
waktu 5 menit
128. Tempat Pembayaran PBB Keliling (TEMPE KELING)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
129. Buku Turunan Layanan Cepat Desa (BUTUH LCD)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
130. Bank Sampah Untuk Bayar PBB (BANK SAMIUN)
Mengapa?
• Banyaknya WP dengan kondisi ekonomi yang
kurang sehingga keberatan untuk membayar PBB
• Kurangnya
kesadaran
akan
pentingnya
membayar PBB
• Pelunasan PBB baru mencapai 35%
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya membayar PBB
• Memberikan kontribusi yang optimal bagi PD
• Menjadikan lingkungan sekitar bersih dan sehat
bebas dari sampah
Apa Inovasinya?
• Membuat
Bank
Sampah
untuk
membayar PBB
• Pembuatan
jadwal
launching dan penarikan
Bank Sampah PBB di
Pasar Tumenggungan
131. Sampah Dikumpulkan, Dijual, dan Ditabung Untuk
Pembayaran PBB (BANK SAMPAH PBB)
Mengapa?
• Banyaknya WP dengan kondisi ekonomi yang
kurang sehingga keberatan untuk membayar PBB
• Kurangnya
kesadaran
akan
pentingnya
membayar PBB
• Pelunasan PBB baru mencapai 35%
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya membayar PBB
• Memberikan kontribusi yang optimal bagi PD
• Menjadikan lingkungan sekitar bersih dan sehat
bebas dari sampah
Apa Inovasinya?
• Membuat
Bank
Sampah
untuk
membayar PBB
• Pembuatan
jadwal
launching dan penarikan
Bank Sampah PBB di
Pasar Tumenggungan
• Sampah sekitar yang
telah dikumpulkan harus
ditabung
untuk
pembayaran PBB
132. Silahkan Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (SI
LAMBA PAK MINGUN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
133. Pelayanan Sepuluh Menit (PELASEMEN)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Belum tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai
• Kurangnya SDM yang menguasai IT
• Pelayanan masyarakat yang belum optimal
•
Apa Dampaknya?
• Masyarakat mendapatkan pelayanan secara
cepat karena berbasis IT (aplikasi SIMKEL)
• Peningkatan SDM dalam pemahaman IT
• Pelayanan lebih efektif dikarenakan tercukupinya
sarana penunjang
134. Sistem Informasi Manajemen Kelurahan
(SIMPKEL)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
135. Kring, Info, SMS BPJS (KIS BPJS)
Mengapa?
• Belum meratanya ketersediaan obat-obatan dasar
di masyarakat
• Tidak optimalnya pemberian informasi dan
komunikasi mengenai kegawatdaruratan
• Keterbatasan geografis serta biaya
Apa Dampaknya?
• Terjadinya komunikasi 2 arah antara peserta
BPJS dengan Puskesmas
• Distribusi obat-obatan tersebar secara merata
• Puskesmas mampu memberikan informasi
kegawatdaruratan
Apa Inovasinya?
• Penggunaan teknologi
dalm
pemberian
informasi
• Membuat MOU dan
kerjasama antara jejaring
puskesmas
• Pendistribusian obatobatan
secara
menyeluruh ke desa
136. Ante Natal Care Terpadu (ANC TERPADU)
Mengapa?
• Belum seluruhnya ibu hamil yang diperiksa dokter,
mendapatkan koseling gizi dan pelayanan gizi oleh
petugas gizi
• Data Triwulan I tahun 2016, kematian ibu
sebanyak 2 kasus
Apa Dampaknya?
• berkurangya angka kematian ibu dan anak
• Pemeriksaan kehamilan dilakukan secara terpadu
di Puskesmas
• Permasalahan yang dialami ibu hamil langsung
ditangani
Apa Inovasinya?
• Pemeriksaan
kehamilan dilakukan oleh
bidan di BPS, PKD,
Pustu dan Puskesmas
sesuai
dengan
pemeriksaan terpadu
137. Klinik Pranikah (KIPRAH)
Mengapa?
• Maraknya seks bebas yang ditandai dengan
tingginya angka kehamilan diluar nikah (26%)
• Kurangnya edukasi yang diterima para remaja
mengenai kesehatan reproduksi
• Calon
pengantin
belum
mendapatkan
pemeriksaan lab.
Apa Dampaknya?
• Wawasan para remaja dan calon pengantin
semakin
bertambah
mengenai
pentingnya
kesehatan reproduksi
• Menekan angka seks bebas
Apa Inovasinya?
• Konseling untuk remaja
dan calon pengantin
mengenai
kesehatan
reproduksi,
tes
kehamilan, imunisasi TT,
pelayanan
VCT,
pemeriksaan lab, KB
serta
IMS
untuk
mencegah
terjadinya
seks bebas
138. Gerakan Serentak Jumantik dengan Memberantas
Sarang Nyamuk (GERTAK JUPE)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
139. Home Care Sanitasi
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kurangnya rumah tangga yang sehat di wilayah
Kebumen
Apa Dampaknya?
• Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya sanitasi
• Terciptanya rumah tangga yang sehat dan bersih
• Diadakannya
penyuluhan
mengenai
sanitasi rumah tangga
oleh perangkat daerah
setempat
140. Arisan Jamban Menuju Open Defecation Free
(RISBAN FOR ODF)
Mengapa?
• Banyaknya masyarakat yang BB sembarangan
• Tidak sterilnya jamban yang ada di pemukiman
warga
• Kondisi ekonomi yang sangat buruk
Apa Dampaknya?
• Tidak ada lagi masyarakat yang terjangkit
penyakit kulit yang disebabkan oleh sungai dan kali
yang kotor
• Masyarakat menjadi terbiasa untuk tidak
sembarangan membuang hajat
karena sudah
tersedianya jamban yang steril
Apa Inovasinya?
• Diberlakukannya arisan
jamban
di
beberapa
wilayah
untuk
mengurangi
BB
sembarangan
• Sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenai
pentingnya hidup sehat
dan menjaga lingkungan
sekitar
141. JEMPUT TB
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
142. Satu Kader Mendampingi Dua Ibu Hamil
(SAKDUMIL)
Mengapa?
• Masih banyaknya angka kematian bayi
• SDM yang belum optimal
• Belum adanya pendampingan oleh Kader untuk
ibu hamil
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya angka kematian bayi
• Kinerja Kader kesehatan lebih optimal untuk
memberikan pelayanan kepada ibu hamil
• Pelaksanaan kelas ibu hamil berjalan dengan
maksimal
Apa Inovasinya?
• Pendampingan
Ibu
hamil
oleh
Kader
Kesehatan
• Pemberdayaan
dan
peningkatan SDM kader
kesehatan
143. Calon Pengantin Siap Berkeluarga (CATIN
SIAGA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Calon pengantin mengetahui status kesehatannya
secara lengkap melalui pemeriksaan medis
• Peningkatan kasus HIV di wilayah Kecamatan
Petanahan sebanyak 43 kasus sampai tahun 2015
Apa Dampaknya?
• Pendeteksian
dini
kasus
HIV
penularannya dapat dicegah
• Berkurangnya angka kematian Ibu
sehingga
• Pemeriksaan
kesehatan bagi seluruh
calon pengantin secara
lengkap
144. Pelayanan Kesehatan Puskesmas Keliling
(YANAKELING)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
145. Media Informasi Ibu Hamil Masa Kini
(KABAR BUNDA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
146. Rakyat Kerja Berantas Nyamuk DBD dengan
Gerakan Satu Jumantik Satu Rumah Oleh Keluarga
(RAKET NYAMUK)
Mengapa?
• Kurangnya pengawasan jentik oleh Kader PSN
• Peran lintas sektor belum optimal
• Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap
pemberantasan DBD
Apa Dampaknya?
• Masyarakat lebih aktif berpartisipasi mengikuti
pencegahan penularan penyakit DBD
• Pemantauan jentik menjadi lebih efektif
Apa Inovasinya?
• Pelaksana
pemantauan jentik yang
dilakukan
oleh
litas
program
dan
pemberdayaan
masyarakat
• Pelaksanaan
pemantauan jentik oleh 1
rumah
1
anggota
keluarga
147. Gebyar ANC Terpadu (GENCAR PADU)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
148. Kartu Ibu Hamil Resiko Tinggi (KARTU BU HARTI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Kasus kematian ibu di wilayah UPTD Unit Puskesmvs
Prembun Kebumen membu at seakan-akan bidan kurang
berperan aktif
• Pengetahuan Ibu mengenai kehamilan resiko tinggi
masih kurang
• Kurangnya dukungan dari stakeholder mengenai
masalah kehamilan dengan resiko tinggi
Apa Dampaknya?
• Kinerja bidan menjadi lebih terarah dan dapat dipantau
• Pengetahuan dan kesadaran ibu hamil beresiko tinggi
meningkat
• Tidak lagi adanya keterl ambatan rujukan semua ibu
hamil beresiko tinggi
• Melakukan
pemantauan
dan
pendampingan
ibu
hamil beresiko tinggi
• Deteksi ibu hamil resiko
tinggi dengan menggunakan
ceklis penapisan, buku KI
dan “Kartu Bu Harti”
• Pengalokasian
dana
kegiatan deteksi dini ibu
hamil
ke
dalam
BOK
(Bantuan
Operasional
Kesehatan)
149. Kartu Keluarga Sadar Gizi
(KARTU KADARZI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Rendahnya cakupan Kadarzi periode Tahun 2010 11.3%
dan Tahun 2013 sebesar 58.13%
• Belum adanya kartu pendataan yang tepat
• Belum adanya media yang mudah dipahami dan
digunakan secara berkala untuk pemantauan kadarzi
Apa Dampaknya?
• Media pendataan Kadarzi menjadi lebih praktis
• Terlatihnya petugas-petugas gizi yang ada di
setiap Puskesmas
• Tercapainya target cakupan Kadarzi
• Pembuatan Kartu Kadarzi
• Dibentuknya Tim Pokja
Kadarzi
• Dilakukannya monitoring
oleh Tim Pokja Kadarzi
setiap 1 tahun sekali
150. Gerakan Memproduksi Makanan Sehat
(GEMES)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Masih beredarnya makanan di kalangan masyarakat
Prembun yang mengandung BTM berbahaya
• Belum adanya SOP Pengawasan Makanan Jajanan
• Belum adanya pembagian tupoksi yang jelas
Apa Dampaknya?
• Masyarakat menjadi lebih waspada ketika membeli
makanan jajanan
• Sudah adanya pengawasan terhadap makanan jajanan
• Dibentuknya Tim Pembina
GEMES Kecamatan
• Pembentukan kemitraan
dan
penyuluhan
kepaa
seluruh pembuat makanan
jajanan
151. Personal Health Service (PHS)
Mengapa?
• Belum adanya pelayanan kesehatan dengan
sistem private health service
• Pelayanan kesehatan di Puskesmas Prembun
belum memuaskan
Apa Dampaknya?
• Masyarakat sudah lebih mudah mendapatkan
akses pemeriksaan secara pribadi
• Sudah tersedianya media komunikasi yang
mudah dihubungi
Apa Inovasinya?
• Dibentuknya pelayanan
kesehatan yang cepat,
tepat,
dan
nyaman
(adanya SOP, standart
tarif, dan Tupoksi)
152. Sistem Pelayanan Cepat dan Berkualitas
(SIMPEL KU)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
153. Reward Pada Kader Pengumpul Dahak Suspect
Penderita TB (REIDER TB)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
154. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Mobile
(JAMKESMAS MOBILE)
Mengapa?
• Pelayanan masyarakat miskin belum terpenuhi
secara maksimal
• Peningkatan
jumlah
kunjungan
pasien
Jamkesmas pada tahun 2016
• Pasien Jamkesmas mvsih mengeluarkan biaya
Apa Dampaknya?
• Terlaksananya
pelayanan
prima
terhadap
masyarakat miskin
• Pasien Jamkesmas tidak perlu lagi mengeluarkan
biaya
• Pasien Jamkesmas dapat merasakan manfaat
layanan
Apa Inovasinya?
• Mendekatkan
pos
pelayanan sampai tingkat
RT
yang
dilakukan
terjadwal
• Tim akan memberikan
pelayanan langsung di
rumah pasien apabila
pasien
tidak
dapat
datang ke pos pelayanan
155. Kader Pengumpul Riak TB (KPR-TB)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
156. Kelompok Pendukung ASI (KEDUNG ASI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
157. Manfaat IT Dalam Kelas Bumil dengan SMS
Online (ITU BUMIL SON)
Mengapa?
• Tahun 2015 terdapat 6 kasus kematian bayi, 4
kasus kematian balita
• Terdapat 1 desa yang belum memiliki bidan desa
• Sulitnya berkonsultasi mengenai kehamilan
Apa Dampaknya?
• Seluruh desa dapat memiliki bidan desa
• Terjalinnya hubungan yang sinergis antara ibu
hamil dengan bidan
• Menurunkan angka kematian bayi dan ibu
• Pelayanan yang diberikan lebih efisien dan praktis
Apa Inovasinya?
• Puskesmas Kuwarasan
Kebumen merencanakan
1 desa sebagai tempat
percontohan
• Konsultasi
dan
informasi yang diberikan
oleh bidan dilakukan via
sms
• Pembelajaran
penggunaan IT untuk
para ibu
158. Pelayanan Poned dengan WA (PENDAWA)
Mengapa?
• Ketidaktepatan waktu Tim Poned ada di tempat
ketika pasien gawat darurat datang
• Belum terstandarisasinya ruangan nifas
• Kasus angka kematian bayi tahun 2015 11 kasus
Apa Dampaknya?
• Sudah terstandarisasinya ruangan nifas di setiap
puskesmas desa
• Pelayanan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien
• Mengurangi kelalaian bidan desa dan Tim Poned
untuk melayani ibu hamil
Apa Inovasinya?
• Bidan
desa
menginformasikan
kepada
Tim
Poned
melalui
aplikasi grup
Whatsapp
mengenai
pasien dan kasus yang
akan dirujuk
159. Mencari Rekam Medis dengan Sistem Eksel
(MARISSKEL)
Mengapa?
• Pasien lupa membawa kartu berobat menyulitkan
petugas sehingga membuat pendaftaran terhambat
• Perasaan pasien yang merasa tidak dilayani
dengan baik
Apa Dampaknya?
• Kemudahan dalam mencari nomor RM sehingga
dapat mempercepat pencarian status pasien
• Mempersingkat waktu pendaftaran
Apa Inovasinya?
• Mengajari
para
petugas
pendaftaran
dalam
pengoperasian
komputer
• Mengoptimalkan
pelayanan pendaftaran
menggunakan
sistem
Excel
160. Sehat Bersama Sedyo Gawe Rahayu (ESS BUAH SEGAR)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
161. Berantas TB Paru dengan SMS Gateway (BASWAY)
Mengapa?
• Banyak masyarakat yang terkena penyakit TB
• Sulitnya akses ke puskesmas sekitar dikarenakan
tidak adanya sarana yang memadai (transportasi,
letak yang jauh, dll)
Apa Dampaknya?
• Memudahkan pencegahan penyakit TB secara
dini
• Masyarakat menjadi tau mengenai gejala TB dan
bagaimana
penanganan
pertama
dalam
mencegahnya
Apa Inovasinya?
• Melayani masyarakat
yang terkena gejala TB
dengan SMS
• Tenaga medis yang
menerima
laporan
mengenai gejala TB akan
langsung
datang
ke
rumah si penderita
162. Koin Pola Hidup Bersih dan Sehat (KOIN PHBS)
Mengapa?
• Banyaknya masalah kebersihan di lingkungan
sekolah
• Sampah-sampah belum dikelola dengan baik
• Perilaku/gaya hidup yang sehat dan bersih masih
kurang
Apa Dampaknya?
• Para siswa mengerti tentang pentingnya
kebersihan dan kesehatan
• Berkurangnya
sampah
yang
dibuang
sembarangan
• Menjadikan lingkungan sekolah sehat dan bersih
Apa Inovasinya?
• Pengumpulan
dana
dari siswa dan lainnya
untuk
meningkatkan
PHBS di sekolah
• Kegiatan
pelatihan
pengelolaan
sampah
untuk siswa
• Pengadaan
sarana
penunjang
kebersihan
(tempat sampah)
163. Masih Ada Senyum Sampai Sore
(MAS PAISO)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Peserta BPJS PNS kesulitan untuk mendapat
pelayanan kesehatan di Puskesmas karena harus
meninggalkan jam kantor
Apa Dampaknya?
• Peserta BPJS mendapatkan pelayanan yang lebh
mudah setelah jam kerja sehingga tidak perlu
meninggalkan pekerjaan
• Kepuasan peserta BPJS meningkat
• Peserta BPJS PNS
mendapatkan pelayanan
kesehatan
setelah
bekerja/mengajar pada
jam 13.00-16.00
164. Berpikir Sehat Bersama Kesawa (BERHATI
KESUMA)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
165. NCMC
Mengapa?
• Pelayanan Posyandu di Karanganyar belum
bekerja secara optimal
• Sosialisasi petugas kepada masyarakat masih
kurang
• Kegiatan Posyandu yang monoton
Apa Dampaknya?
• Peningkatan status gizi pada bayi/balita
• Pelayanan oleh Posyandu menjvdi lebih optimal
• Mengurangi gizi buruk serta angka kematian bayi
Apa Inovasinya?
• Memberikan
variasi
kegiatan posyandu agar
lebih
menarik
masyarakat
• Pengaktifan pelayanan
meja penyuluhan
• Memberi motivasi agar
petugas
mampu
bersosialisasi
masyarakat lebih luas
lagi
166. Aplikasi Zero Eklambsia dengan Android
(AKSI ZELLA)
Mengapa?
• Belum bisa ditanganinya kasus Eklampsia, yang
dimana setiap tahunnya meningkat
• Jumlah tenaga yang belum mencukupi dan
mampu mengguakan teknologi (android)
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya angka kematian ibu yang
disebabkan oleh Eklampsia
• Seluruh tenaga yang ada harus memiliki dan bisa
menggunakan android
Apa Inovasinya?
• Pendanaan terhadap
perawat
yang
dialokasikan
oleh
Pemerintah Kabupaten
tahun 2016
• Penyuluhan
dan
pembelajaran
penggunaan
android
terhadap perawat
167. Berantas Jentik Nyamuk Demam Berdarah dari
Lingkungan Sendiri
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
168. Bayi Lahir Langsung Diberikan Kartu Keterangan
Kelahiran (BALA PASUKAN KELIR)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
169. Program Gerakan Peningkatan Peserta KB (GALIPAT)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
170. Kelas Ibu Hamil Cerdas (BUMIL CERDAS)
Mengapa?
• Tingginya angka kematian bayi (11 kasus) di
wilayah puskesmas alian kebumen
• Belum semua ibu hamil diperiksa sesuai dengan
standar pelayanan terpadu
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya angka kematian ibu dan bayi
• Seluruh desa termotivasi untuk melaksanakan
Kelas Ibu Hamil
• Seluruh persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan
Apa Inovasinya?
• Dilaksanakannya
program Kelas Ibu Hamil
Cerdas
• Meningkatkan
pelayanan agar sesuai
dengan standar terpadu
• Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil ke seluruh desa di
wilayah alian kebumen
171. Kelas Balita dengan Kebutuhan Khusus (KLAS
BABERKHU)
Mengapa?
• Jumlah balita gizi buruk di wilayah puskesmas
alian dari tahun 2011-2015 sebanyak 17 orang
• Balita dengan kondisi berkebutuhan khusus selalu
dalam gizi buruk
Apa Dampaknya?
• Diharapkan mampu membantu menurunkan
angka gizi buruk yang diderita oleh anak
berkebutuhan khusus
Apa Inovasinya?
• Dibuatnya
KLS
BRBEKHU di wilayah
alian kebumen
• Balita dan keluarga
mendapatkan
pendampingan di dalam
kelas
•
172. Peran FKD Dalam Kegiatan Desa Siaga
Mengapa?
• Peranan FKD belum maksimal
• FKD belum secara rutin melaksanakan pertemuan
dan kegiatan kesehatan desa
• Kurangnya kepedulian dan dukungan Kades
Apa Dampaknya?
• FKD lebih berperan secara maksimal dalam
melaksanakan tupoksinya
• Pertemuan FKD secara rutin memaksimalkan
kegiatan kesehatan desa di puskesmas alian
Apa Inovasinya?
• Melakukan pertemuan
rutin
FKD
untuk
penggalangan dana desa
siaga
dan
untuk
mendukung kelancaran
tugas dan fungsi FKD
173. Air Minum Isi Ulang
Mengapa?
• Depot air minum isi ulang di wilayah puskesmvs
alian berjumlah 8 dan hanya 2 yang baru memiliki
izin dari KPPT
• Pemeriksaan air produksi mereka ini hanya
sebatas ketika ada petugas yang berkunjung
Apa Dampaknya?
• Seluruh depot air isi ulang harus memeriksakan
air minum produksi mereka ke laboratorium
kesahatan serta harus mengajukan izin ke KPPT
• Meningkatnya kesadaran para pemilik untuk
memproduksi air minum yang sehat dan bersih
Apa Inovasinya?
• Depot air minum isi
ulang
diperiksakan
terlebih
dahulu
ke
laboratorium dan harus
izin kepada KPPT
• Melakukan kunjungan
dan pendekatan kepada
pemilik depot air minum
isi ulang
174. Screening Suspek TB Paru
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Identifikasi suspek dahak belum sesuai dengan
kriteria
• Penderita TB Paru positif sebanyak 580 kasus
• Kulitas dahak yang kurang bagus
Apa Dampaknya?
• Tercapainya target penemuan kasus Paru Positif
• Penentuan suspek menjadi lebih ketat
• Kualitas sampel yang dikirim lebih bagus
• Setiap kader mengirimi
sampel dahak, dn harus
mengulangi
screening
sampel jika masih berupa
liur
175. Kecamatan Sehat Jiwa
Mengapa?
• Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai
kesehatan jiwa
• Sebanyak 383 pasien yang terdata, hanya 50
pasien yang melakukan pengobatan rutin
Apa Dampaknya?
• Tersedianya tenaga kesehatan dengan kualifikasi
pendidikan yaitu perawat jiwa
• Data pasien yang terupdate setiap bulannya
Apa Inovasinya?
• Pemeriksaan
jiwa
dilakukan di puskesmas,
shelter jiwa, dll.
• Kerjasama
dengan
panti sosial serta satpol
PP
• Pembentukan
forum
bagi
pasien
dengan
keluarganya
176. Pemicuan Jamban Keluarga Semangat Tiada
Akhir
Mengapa?
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat
• Kali dan sungai banyak yang tercemar oleh
sampah dan kotoran manusia
Apa Dampaknya?
• Berkurangnya penyakit kulit dan penyakit lainnya
yang disebabkan oleh kototrnya sungai dan kali
• Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar dapat
membiasakan diri buang air di tempat yang
seharusnya
Apa Inovasinya?
• Pembuatan
jamban
yang bersih yang tidak
lagi
pembuangan
kotorannya dibuang ke
sungai dan kali
• Pemberian
dana/anggaran
untuk
pembuatan jamban yang
sehat dan bersih
•
177. Konselor HIV/AIDS Siaga (KONSERVASI)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Terdapat 9 kasus HIV / AIDS di Kebumen dari
tahun 2012-2015
• Korban HIV / AIDS diantaranya ialah Ibu hamil
Apa Dampaknya?
• Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kasus HIV / AIDS
• Mengurangi kasus HIV / AIDS di wilayah kerja
Puskesmas Karanggayam II
• Mencanangkan proses:
1. Find the Target
2. Sharing to Caring
3. SMS 24 Jam
4. Delivery Order
5. Door to Door
178. Kemitraan Bidan dan Dukun (MIDADU)
Mengapa?
• Sebagian ibu hamil di Daerah Sadang Kebumen
masih membawa dan terpengaruh oleh tradisi lama
mereka bahwa persalinan dengan dukun bayi
• Dukun bayi dipercaya berhak menolong
persalinan
Apa Dampaknya?
• Peningkatan Kualitas dan kuantitas bidan desa
• Para ibu hamil dapat berpikiran lebih terbuka
bahwa persalinan itu bisa dilakukan di Puskesmas
• Pembagian tugas dan peran antara bidan desa
dan dukun bayi tertuang dalam nota kesepakatan
Apa Inovasinya?
• Melakukan kerjasama
dengan
puskesmas
Sadang, terutama bidan
desa untuk bersosialisasi
mengenai penurunan KI
KB bersama dengan
dukun bayi
179. Inovasi Permainan Ular Tangga Ibu Hamil
(SI PUTIH)
Mengapa?
• Peningkatan angka kematian ibu tahun 2011-2013
42,5 per 100.000 kelahiran hidup (hanya 9 kasus
• Kurang terpenuhinya sarana dan prasarana
pendukung
Apa Dampaknya?
• Sarana dan prasarana pendukung (komputer,
pulpen,
• Mengakses informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan debgan
Apa Inovasinya?
• Penerapan permainan
ular tangga untuk ibu
hamil
• Pembekalan
untuk
deteksi dini menghindari
kehamilan resiko tinggi
• Sosialisasi terhadap ,
masyarakat
mengenai
bahaya uuntuknya
180. Kuberantas Sarangmu Lewat Mediaku
Mengapa?
• Kasus DBD di wilayah Puskesmas Sempor II
meningkat menjadi 29 kasus pada tahun 2014
• Tidak seluruh desa yang melakukan PSN mandiri
• Belum adanya petugas yang memantau
pelaksanaan PSN
Apa Dampaknya?
• Pelaksanaan PSN sudah dilakukan serentak di
seluruh desa
• Masyarakat peduli dengan lingkungan dan
bergotong royong untuk mencegah terjadinya
wabah DBD
Apa Inovasinya?
• Setiap seminggu sekali
Puskesmas
mengingatkan
pelaksanaan
PSN
mandiri ke desa binaan
melalui grup sosial media
• Penggunaan
alat
penunjang
seperti
komputer, internet
• Dukungan oleh seluruh
stakeholders
181. Wanita Beruntung yang Sehat Sejahtera dan
Harmonis (WARUNG SASTRO)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
Apa Dampaknya?
•
• Diberikan
“Hidangan
Spesial”, yang berisi:
Konsultasi
kandungan,
psikologi,
pendidikan
kesehatan,
serta
telekonferens untuk ibu
hamil
• “Hidangan
Komplet”:
Pemeriksaan
hamil,
pemeriksaan lab, senam
hamil, dll.
182. KOLAK KESAJI
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
183. Puskesmas Ramah Anak
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
184. Dasawisma Surveilans Peduli Lingkungan Stop
BAB Sembarangan (DAWIS SUPEL SBS)
Mengapa?
• Belum adanya kemajuan terhadap akses
kepemilikan jamban sehat
• Pemberdayaan masyarakat yang belum optimal
• 1 dari 19 desa yang telah menerapkan ODF
Apa Dampaknya?
• Pemberdayaan masyarakat lebih optimal
• Dengan
memanfaatkan
dasawisma
di
masyarakat, mereka menjadi lebih peduli dengan
keluarga di sekitarnya
Apa Inovasinya?
• Pemberdayaan
masyarakat
melalui
pendekatan
dengan
menggunakan
metode
pemicuan CLTS\
• Puskesmas
Kutowinangun berfokus
pada pelayanan akses
sanitasi dan kepemilikan
jamban sehat
185. Pelayanan Kredit Mikro Bagi Masyarakat
Mengapa?
Apa Inovasinya?
•
•
Apa Dampaknya?
•
186. Delivery Order Telpon, Sms, WA (DERING APOTIK)
Mengapa?
• Pelaksanaan tugas-tugas
bencana berjalan lambat
•
Apa Inovasinya?
dan
penanganan
•
Apa Dampaknya?
•
187. Mbayar Banyu Sak Durunge Tanggal Enem
(MBA’YU SARINEM)
Mengapa?
• Beberapa warga masih belum tepat waktu dalam
membayar rekening air
• Kurangnya motivasi dan minat masyarakat untuk
membayar rekening air tepat waktu
Apa Dampaknya?
• Pelanggan
mendapatkan
suatu
bentuk
penghargaan atas usaha yang mereka lakukan
dalam membayar rekening air tepat waktu
• Keuangan BUMD membaik
• Memberikan efek membiasakan diri untuk selalu
disiplin
Apa Inovasinya?
• Pemberian
“reward”
berupa undian berhadiah
untuk pelanggan yang
membayar tagihan tepat
waktu
188. Banyu Mancur Wit Tukul (BMW T-21)
Mengapa?
Apa Inovasinya?
• Sumber air baku yang belum mencukupi
• Program penghijauan di sekitar sumber air baku
belum sepenuhnya melibatkan pelanggan
Apa Dampaknya?
• Pelanggan bisa berperan aktif dalam menjaga
kelestarian sumber air baku
• Membiasakan diri untuk menanam pohon dalam
rangka penghijauan
• Meningkatnya kelangsungan produksi air bersih
• Setiap
1
orang
pelanggan
baru
menyerahkan 1 pohon
untuk ditanam di sekitar
sumber air baku
Download