Bab 4 HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI

advertisement
Bab 5
MENJALIN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
ANTAR BANGSA-BANGSA
DI DUNIA
Ruthini Alphayoga – SMAK GS
PERWAKILAN
DIPLOMATIK
FUNGSI PERWAKILAN DIPLOMATIK
Fungsi perwakilan diplomatik menurut
Kongres Wina 1961:
1. Mewakili negara pengirim di negara penerima;
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan
warga negaranya di negara penerima dalam
batas-batas yang diizinkan oleh hukum Internasional;
3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah
negara penerima;
FUNGSI PERWAKILAN DIPLOMATIK
Fungsi perwakilan diplomatik menurut
Kongres Wina 1961:
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai
dengan undang-undang dan melaporkan
kepada pemerintah negara pengirim;.
5. Memelihara hubungan persahabatan antar
kedua negara.
Association of South East
Asian Nations(ASEAN)
Dasar hukum berdirinya ASEAN
Deklarasi Bangkok
8 Agustus 1967
Faktor-faktor terbentuknya ASEAN
Faktor intern – bersatu untuk memperjuangkan
kepentingan bersama sebagai negara-negara bekas
jajahan bangsa Barat.
Faktor ekstern – adanya perang Vietnam (Indo-China) dan
sikap RRC yang ingin mendominasi Asia Tenggara.
Struktur Organisasi ASEAN
Berdasarkan KTT Kuala Lumpur 1977, struktur
organisasi ASEAN adalah sebagai berikut:
1. Summit meeting (pertemuan kepala pemerintahan) yang memegang kekuasaan tertinggi
ASEAN.
2. Annual ministerial meeting (sidang tahunan
menteri luar negeri).
3. Sidang menteri ekonomi ( 1 tahun 2 kali).
4. Sidang menteri lainnya (nonekonomi).
5. Standing committee.
6. Komite-komite.
PERSERIKATAN
BANGSA-BANGSA
(PBB)
Pemrakarsa PBB
Winston Churcil (PM. Inggris)
2. F.D. Roosevelt (Presiden AS)
 Mengadakan pertemuan pada
tanggal 14 Agustus 1941 dan menghasilkan Piagam Atlantik (Atlantic
Charter)  ditandatangani oleh 26
negara pada tanggal 1 Januari 1942.
1.
Dasar Hukum PBB
Atlantic Charter
2. Piagam San Fransisco
 ditandatangani oleh 50 negara
pada tanggal 26 Juni 1945.
1.
PBB secara resmi berdiri pada
tanggal 24 Oktober 1945
Jenis Keanggotaan PBB
Anggota Asli
 negara-negara yang ikut menandatangani Piagam San Fransisco
(50 negara).
2. Anggota Tambahan
 negara-negara yang menjadi anggota PBB setelah penandatanganan Piagam San Fransisco.
1.
Jenis Keanggotaan PBB
Indonesia  Anggota Tambahan.
 Menjadi anggota PBB sejak tanggal
28 September 1950 sebagai anggota
yang ke-60.
 Tahun 1965 keluar dari PBB karena
konfrontasi dengan Malaysia.
 Tahun 1966 masuk kembali menjadi
anggota PBB (tetap sebagai anggota
yang ke-60).
Jenis Keanggotaan PBB
Syarat-syarat menjadi anggota PBB :
Negara
merdeka
Disetujui
DK PBB
Disetujui
MU PBB
Memenuhi
kewajiban
Tujuan berdirinya PBB
Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional.
2. Memajukan hubungan persahabatan
antar bangsa  menghormati :
- hak menentukan nasib sendiri;
- persamaan hak setiap bangsa;
- kedaulatan setiap bangsa (tidak campur
tangan urusan dalam negeri negara
lain).
1.
Tujuan berdirinya PBB
3. Menciptakan kerjasama dalam memecah-
kan masalah internasional di berbagai
bidang.
4. Menjadikan PBB sebagai pusat kegiatan
dalam mewujudkan tujuan bersama.
Badan-badan
atau
Lembaga-lembaga umum
PBB
MAJELIS UMUM
(General Assembly)

Kedudukan dan keanggotaan :
Merupakan struktur organisasi tertinggi
 anggotanya perwakilan seluruh
negara anggota PBB (setiap negara
maksimal 5 orang yang memiliki 1
suara).
MAJELIS UMUM
(General Assembly)

Tugas pokoknya, antara lain :
1. Membahas masalah perdamaian dan
keamanan dunia.
2. Mengambil keputusan yang berkenaan
dengan kegiatan PBB.
3. Menerima anggota baru dan memberi
sanksi bagi yang tidak memenuhi
kewajiban.
MAJELIS UMUM
(General Assembly)

Sidang yang diselenggarakan :
Sidang
Umum
1 tahun 1 kali
Sidang
Istimewa
Insidental
Bahasa resmi :
Inggris, Perancis, Rusia,
Spanyol, Cina, Arab
MAJELIS UMUM
(General Assembly)

Sidang yang diselenggarakan :
Sahnya
keputusan
sidang
Disetujui 2/3
jumlah suara
yang hadir
Berdasarkan
hak veto
anggota tetap
DK PBB
DEWAN KEAMANAN
(Security Council)

Keanggotaan :
Anggota
tetap
• 5 negara (the big five)
• masa jabatan :
selama- lamanya
Anggota
tidak tetap
•10 negara (dipilih MU)
• masa jabatan :
2 tahun
Peranan PBB bagi Indonesia
Peranan PBB bagi Indonesia, antara lain:
1. Membentuk UNCI (United Nations Commision for
Indonesia) pada tahun 1946 untuk meredakan
ketegangan antara Indonesia dengan Belanda.
2. Membentuk UNTEA (United Nations Temporary
Executive Authority) untuk mengembalikan
wilayah Irian Barat yang dikuasai oleh Belanda,
kembali menjadi bagian yang tak terpisahkan
dengan NKRI.
Menghargai kerjasama dan Perjanjian Internasional
Dengan melihat peranan Indonesia dalam berbagai
kegiatan internasional yang sudah berlangsung, maka
sudah sepatutnya setiap Warga Negara Indonesia memiliki
sikap menghargai setiap bentuk dan hasil dari kerjasama
bangsa Indonesia dengan negara-negara lain. Sikap tersebut
antara lain dapat diwujudkan dengan tindakan :
Menghargai kerjasama dan Perjanjian Internasional
Tidak membuat isu negatif tentang berbagai proses
dan hasil kerjasama internasional yang ada, tetapi
berpartisipasi aktif mendukungnya;
 Mengembangkan hasil kerjasama melalui kajiankajian dan penelitian-penelitian dengan substansi
kerjasama yang dilakukan;
 Bersikap jujur dan terbuka dalam menjelaskan
kerjasama dan hasil-hasilnya kepada masyarakat dan
tidak menjerumuskan penjelasan tersebut untuk
kepentingan pihak tertentu.
 Ikut aktif dalam mengawasi jalannya proses
kerjasama, baik melalui lembaga-lembaga swadaya
masyarakat maupun melalui media massa atau
lembaga-lembaga lainnya.

Download