HIV/AIDS...? Katakan Tidak..! Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia tepatnya Tanggal 1 Desember, Banyak masyarakat Indonesia yang merasa takut tertular dengan penyakit HIV/AIDS. Apa sebenarnya HIV/AIDS ? Bagaimana cara penularan ? Bagaimana gejala dan pencegahannya ? AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan oleh masuknya virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam tubuh manusia. HIV dengan cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia. Setelah sistem kekebalan tubuh lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan meninggal karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan dapat dibasmi oleh tubuh seandainya sistem kekebalan itu masih baik. AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh. Gejala-gejala umum orang yang tertular HIV/AIDS biasanya adalah berat badan turun secara drastis biasanya lebih dari 10% dalam waktu 1 bulan, kemudian demam lebih dari 38 C yang disertai keringan tanpa sebab yang jelas pada malam hari, diare kronis lebih dari 1 bulan, rasa lelah yang berkepanjangan,pembesaran kelenjar getah bening yang menetap, biasanya disekitar leher dan lipatan paha, gatal-gatal, herpes kulit dan kelainan lain pada kulit, rambut, mata, rongga mulut, alat kelamin, dan lainnya. Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari HIV/AIDS antara lain: Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual. Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang dikandungnya. Akan bila berkeinginan hamil hendaknya selalu berkonsultasi dengan dokter.Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV/AIDS di kalangan panasun (pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding perilaku risiko lainnya. (admin/net)