Presentasi PowerPoint - al

advertisement
FIQH DAKWAH 6
PROBLEMATIKA DAKWAH
)‫(مشكالت الدعوة‬
PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN,MS
PENGERTIAN PROBLEMATIKA DAKWAH
Sejumlah problem, permasalahan,tantangan yang
ada, yang dihadapi oleh para dai (pendakwah Islam),
yang menjadi hambatan-hambatan serius di jalan
dakwah, sehingga diperlukan kesabaran, keteguhan,
dan keistiqomahan dalam menghadapinya.
PEMBAGIAN PROBLEMATIKA DAKWAH
 Pertama, problematika dakwah internal ( ,)‫مشكالت الدعوة الداخلية‬
yakni problem-problem, permasalahan-permasalahan, dan
hambatan-hambatan dakwah yang bersumber dan berasal dari
lingkup internal kaum muslimin sendiri.
 Kedua, problematika dakwah eksternal ( ,)‫مشكالت الدعوة الخارجية‬
yakni problem-problem, hambatan-hambatan, dan tantangantantangan dakwah yang bersumber dan berasal dari berbagai
kalangan dan pihak ummat manusia di luar lingkup kaum
muslimin.
A. Problematika Internal
1. Salah Niat dan Tidak Ikhlas
Dalam menebarkan dakwah Islam, sifat keikhlasan ini sangat fundamental dan
menentukan keberhasilan dakwah, sebab dakwah yang disampaikan melalui hati yang
ikhlas akan diterima pula oleh hati yang ikhlas, tetapi jika dakwah sudah dimotivasi
oleh kepentingan-kepentingan lain, atau ambisi pribadi, maka dakwah tidak akan
mencapai sasarannya. Seruan dakwah menjadi kehilangan ruhnya, tidak membekas di
hati, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Hati yang tidak ikhlas akan melahirkan sikap lemah semangat jika harapan-harapan juru
dakwah tidak tercapai, sifat ini disebut futhûr (kejenuhan) atau akan melahirkan sikap overacting juru dakwah manakala didepan matanya menunggu keuntungan materi dan popularitas.
Allah SWT berfirman dalam QS. Yusuf [12] ayat 108 dan QS. Al-A’raf [7] ayat 175-177.
Firman Allah SWT
َ ُ َْ
ُ
‫َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ُ ْ َ َ ه‬
َ
َ‫اّلل َو َما َأ َن ْا من‬
َ
ْ
ِ ‫ْق ُل ْ ه ِـذ ِه َ س ِب ِيلي أدعو ِإلى‬
ِ ‫هللا على ب ِصيرة أنا وم ِن اتبع ِني وسبحان‬
ِ
.﴾١٠٨ :‫ ﴿يوسف‬.‫اْلش ِر ِكين‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang
nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik". (QS. Yusuf [12]: 108).
Firman Allah SWT
َ َ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ
َّ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ
َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ
َ
‫) ول َّو ِشئنا لرفعناه ِبها ول ِكنه أخلد ِإلى‬175
( ‫الشيط َان فكان ْ ِمن الغ ِاوين‬
‫ْو َاتل علي ِهم نبأ ال ِذي آت ُيناه آيا ِتنا ْف ْانسلخ ِمنها فأتب َعه‬
ْ
ْ
َ
َ
َ
ْ
ْ
ْ
َ
ْ
ْ
َّ
َ
َ
َ
َ
ُ
ُ ‫اْل ْرض َو َّات َب َع َه َو ُاه َف َم َثل ُه َك َم َثل ال َكلب إ ْن َت ْحم ْل َعل ْيه َيل َهث أ ْو تت ُركه َيل َهث ذلك َمث ُل الق ْوم الذي َن كذ ُبوا ب َآياتنا فاق‬
‫ص‬
‫ص‬
َِ ِ ْ ُ َ ِ ُ َْ َ
ِ ِ
ِ َّ َ ِ ْ ‫ِ ِ َ ا‬
ِ َ َّ َ َ َ َّ َ َ ِ َ َ ْ
ِ
َ
َّ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
ُ
ْ
َ
ُ
ْ
َ
َ ‫القص‬
ُ
ُ
]177 – 175 :‫) ساء مثًل القوم ال ِذين كذبوا ِبآيا ِتنا وأنفسهم َانوا يْ ِلمون } [اْلعراف‬176( ‫ص لعل ُه ْم يتفك ُرون‬
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami
(pengetahuan tentang al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti
oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau
Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya
seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat
buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka
sendirilah mereka berbuat lalim.” (QS. Al-A’raf, 7: 175-177).
Sabda Rasulullah SAW
َّ َ َ َ ْ ُ ُّ ُ ‫َ َّ ُ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ َّ ْ َ ُ ْ َن َ ْ َ ُ ْ َن ُ ُّ ُ ْ َ َ َ َّ ْ َ ُ ْ َن َ ْ َ ُ ْ ن‬
‫ا ْلناس َلهم ْهلك ِإال الع ِ َاْلو و َالع ِاْلو َلهم هلك ِإال الع ِاملو والع ِاملو َلهم هلك ِإال‬
َ َ ‫ُ ْ ُ ْ َن َ ُ ْ ُ ْ َن‬
َ
ْ
.‫اْلخ ِلصو واْلخ ِلصو على خطر ع ِْيم‬
“Setiap manusia pasti akan celaka kecuali orang yang berilmu. Dan orang yang berilmu akan
celaka kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang yang mengamalkan ilmunya akan
celaka kecuali orang yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas pun berada pada bahaya yang besar
(banyak godaan dan tantangannya).”
Imam Ghazali berkata:
ُ ُ ْ َ َ َ َ ‫ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُّ َ َ َ َ َ ْ َ ه‬
.‫ وَلما خرج ِمن الف ِم دخل ِإلى اْلذ ِن‬،‫َلما خرج ِمن القل ِب دخل ِإلى القل ِب‬
“Segala sesuatu yang keluar dari hati (penuh dengan keikhlasan) akan masuk ke dalam hati.
Dan segala sesuatu yang keluar dari mulut, hanya akan masuk ke dalam telinga.”
A. Problematika Internal (lanjutan)
2. Hilangnya Keteladanan
َ‫َ َ ْ ُ ُ َ َّ َ ْ ه َ َ َ ْ َن َ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َن ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ن‬
.﴾٤٤ :‫ ﴿البقرة‬. ‫أتأمرون الناس ِبال ِب ِر وتنسو أنفسكم وأنتم تتلو ال ِكتاب أفًل تع ِقلو‬
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu
berpikir?” (QS. Al-Baqarah [2]: 44).
َ‫َ ُ َ َ ْ ا َ َّ َ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ ُ ن‬
َ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ ُ َن َ َ َ ْ َ ُ ن‬
‫اّلل أن تقولوا ما ال تفعلو‬
ِ ‫﴾ كبر مقتا ِعند‬٢﴿ ‫يا أيها ال ِذين آمنوا ِلم تقولو ما ال تفعلو‬
.}3-2 :‫ {الصف‬.﴾٣﴿
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu katakan apa yang tidak kamu kerjakan? Amat
besar murka Allah bilamana kamu hanya bicara tentang apa yang kamu tidak kerjakan” (Q.S.
Ash-shof / 61 : 2 & 3)
A. Problematika Internal (lanjutan)
3. Ashobiyah dan Perpecahan
َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ ‫َ ْ َ ُ ْ َ ْ ه َ ا َ َ َ َ َّ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ه‬
ْ‫ف َب ْي َن ُق ُلوب ُكم‬
‫اّلل عليكم ِإذ كنتم أعداء فأل‬
‫اّلل ج ِم‬
‫واعت ِصموا ِبحب ِل‬
ِ ‫يعا وال ت ُفرقوا واذكروْا ِنع امت‬
ِ
ِ
َ
َ
ْ
َ
ْ
ْ
َ
َ
﴾١٠٣ :‫فأصبحتم ِب ِنعم ِت ِه ِإخوانا… ﴿ال عمران‬
“Dan berpegang-teguhlah kalian dengan tali Allah semuanya dan jangan kalian berpecah belah
dan ingatlah kalian akan nikmat Alloh yaitu ketika dulu kalian saling bermusuhan lalu Alloh
lembutkan hati-hati kalian sehingga dengan nikmatNya kalian menjadi saudara”. 3 : 103
ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ََ ْ ُ َ ََْ ْ ُ َ ََ َ َ ُ َ ُ ََ َ ْ ُ ََ
َّ
َ
َ
َ
َ
َّ
.﴾٤٦ :‫ ﴿اْلنفال‬.‫وأ ِطيعوا هللا ورسوله وال تنازعوا فتفشلوا وتذهب ِريحكم واص ِبروا ِإن هللا مع الص ِاب ِرين‬
“Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal [8]: 46).
Rasulullah saw bersabda
ُ َ ْ َ َ ‫َّ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ا‬
ْ‫ َو َأ ْن َت ْع َتص ُموا‬،‫ َي ْر َض ى َل ُك ْم َأ ْن َت ْع ُب ُد ْو ُه َو َال ُت ْشر َُ ْوا به َش ْي ائا‬: ‫ط َل ُك ْم َث ًَل اثا‬
‫(( ِإن هللا يرض ى لكم َث ًَل َثا ُو ي‬
ُ َ ْ َ ِ َ َ َ َ َ ْ ِ ‫سخَ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ ُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ ُ ِ ْ َ ِ َ ا‬
َ ،‫ب َـح ْبل هللا َجم ْي اعا َوال تف َّرق ْوا‬
‫أ‬
‫و‬
‫ و كثرة‬،‫ و يسخط لكم ثًلثا ؛ ِقيل و قال‬.‫اصحوا م َن و ُاله ْ َهللا أمركم‬
‫ن‬
‫ت‬
‫ن‬
ِ ِ ِ ِ
َ
َ
َ
ُّ
.‫السؤ ِال و ِإضاعة اْل ِال)) رواه مسلم‬
“Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala ridho kepada kalian atas 3 perkara
dan murka kepada kalian atas 3 perkara. Dia ridho kepada kalian jika; kalian
hanya beribadah kepadaNya saja dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu,
kalian berpegang teguh kepada tali Alloh dan tidak berpecah belah, kalian saling
memberi nasehat kepada orang yang Alloh beri kekuasaan atas urusan kalian.
Dan Alloh murka kepada kalian dalam 3 hal; Banyak bicara tanpa tahu sumber
yang dibicarakan, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta. HR. Muslim.
B.
Problematika Eksternal
1. Makar Musuh Islam
Berupa makar yang terus-menerus dan bertubi-tubi dari musuh-musuh Islam
dan kaum muslimin (lihat: QS.Al-Anfaal [8]: 30; QS. Ar-Ra'd [13]: 42; QS. Ibrahim
[14]: 46; QS. Saba' [34]: 33; QS. Ath-Thaariq [86]: 15-17; Dan lain-lain).
َ ‫وك َأ ْو َي ْق ُت ُل‬
َ ‫ين َك َف ُروا ل ُي ْثب ُت‬
َ‫ّلل َخ ْي ُر ْاْلَاكرين‬
َ ‫َوإ ْذ َي ْم ُك ُر ب َك َّالذ‬
ُ َّ ‫اّلل ۖ َوا‬
ُ َّ ‫وك َأ ْو ُي ْخر ُجو َك ۚ َو َي ْم ُك ُرو َن َو َي ْم ُك ُر‬
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ ِ
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk
menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan
tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
(QS.Al-Anfal:30)
Firman Allah SWT
َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ُّ ُ ُ َّ َ ْ َ ْ َ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ ُ
َ
ُ
.﴾٨ :‫ ﴿الصف‬.‫اّلل ِبأفو ِاه ِهم واّلل م ِتم نو ِر ِه ولو ك ِره الكا ِفرون‬
ِ ‫ي ِريدون ِليط ِفؤوا نور‬
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. Ash-Shaff [61]: 8).
َ‫ص ُّد ْوا َعن َسبيل ا هّلل َف َس ُينف ُق َون َها ُث َّم َت ُكو ُن َع َل ْيه ْم َح ْس َر اة ُث َّم ُي ْغ َل ُبو َن َو َّالذين‬
َ ‫إ َّن َّالذ‬
ُ ‫ين َك َف ُرو ْا ُينف ُقو َن َأ ْم َو َال ُه ْم ل َي‬
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
َ
ْ
َ
َ
َ
َ
َّ
َ
ْ
ُ
َ
َ
ُ
ُ
‫و‬
‫و‬
.﴾٣٦ :‫ ﴿اْلنفال‬.‫كفر ا ِإلى جهنم يحشر ن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan
Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan
dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal [8]: 36).
B.
Problematika Eksternal (lanjutan)
2. Kerja sama musuh Islam dalam menghalangi dakwah Islam
ٓ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ۟ ُ َ َ َ َّ َ
َ َ َ َ َْ ْ
ُ َ ُ ُ َ ْ َ َّ
َ
ْ
َ
ْ
ُ
.}73 :‫ {اْلنفال‬.‫ض وفساد ك ِبير‬
ِ ‫وٱل ِذين كفروا بعضهم أوِلياء بعض ِإال تفعلوه تكن ِفتنة ِِى ٱْلر‬
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika
kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya
akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfaal [8]: 73)
‫َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ َّ َ َ ى َ َّ َ َّ َ َّ َ ُ ْ ُ ْ َّ ُ َ ه‬
َ‫اءهم َب ْعد‬
ُ ‫اّلل ُه َو ْال ُه َدى َو َلئن َّات َب ْع َت َأ ْه َو‬
ِ َ َ ‫ولن ترض ى عنك َّاليهود وال َالنص َار ْ ْحتى تتَ ِب َع ِمل َتهم هقل ِإن هدى‬
ِِ
َ ‫الذي َجاءك من العلم‬
﴾١٢٠ :‫﴿البقرة‬. ‫اّلل ِمن َو ِل هي َوال ن ِصير‬
‫ن‬
‫م‬
‫ك‬
‫ل‬
‫ا‬
‫م‬
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu,
maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 120).
B. Problematika Eksternal (lanjutan)
3. Ghazwul Fikri, Sekularisme, Liberalisme, Atheisme, dll
Yaitu perang pemikiran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
senang dengan kemajuan umat Islam, untuk mempengaruhi cara
berpikir dan perilaku umat Islam. Sehingga perilaku umat Islam tidak
mencerminkan dan bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2005 telah menetapkan
fatwa nomor 7 tentang beberapa pemikiran yang sangat berbahaya
bagi umat Islam, yaitu PLURALISME, LIBERALISME, DAN
SEKULARISME AGAMA
ISI FATWA
Majelis Ulama Indonesia, setelah
MENIMBANG :
1. bahwa pada akhir-akhir ini berkembang
paham pluralisme, liberalisme dan
sekularisme agama serta paham-paham
sejenis lainnya di kalangan masyarakat;
2. bahwa berkembangnya paham pluralisme,
liberalisme dan sekularisme agama di
kalangan masyarakat telah menimbulkan
keresahan sehingga sebagian masyarakat
meminta MUI untuk menetapkan fatwa
tentang masalah tersebut;
3. bahwa oleh karena itu, MUI memandang
perlu
menetapkan fatwa tentang paham
pluralisme,
liberalisme, dan sekularisme agama tersebut
untuk dijadikan pedoman oleh umat Islam.
DALIL FATWA
a. Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku
adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena
agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena
agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu
(orang lain) untuk Mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan
mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim”. (QS. al-Mumtahinah: 8-9).
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah)”. (QS. al-An’am : 116).
Nabi SAW bersabda “Demi Dzat Yang menguasai jiwa
Muhammad, tidak ada seorang pun baik Yahudi maupun
Nasrani yang mendengar tentang diriku dari umat Islam ini,
kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang
aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni neraka”. (HR.
Muslim)
b. Nabi mengirimkan surat-surat dakwah kepada orangorang non-muslim, antara lain Kaisar Heraklius, Raja Romawi
yang beragama Nasrani, al-Najasyi raja Abesenia yang
bergama Nasrani dan Kisra Persia yang beragama Majusi, di
mana Nabi mengajak mereka untuk masuk Islam. (riwayat
Ibn Sa’d dalam al-Thabaqat al-Kubra dan Imam al-Bukhari
dalam Shahih al-Bukhari).
c. Nabi saw melakukan pergaulan sosial secara baik dengan
komunitas-komunitas non-muslim seperti komunitas Yahudi
yang tinggal di Khaibar dan Nasrani yang tinggal di Najran;
bahkan salah seorang mertua Nabi yang bernama Huyay bin
Ahthab adalah tokoh Yahudi Bani Quradzah (Sayyid Bani
KEPUTUSAN FATWA
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN: FATWA TENTANG PLURALISME, LIBERALISME, DAN
SEKULARISME AGAMA
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan :
1. Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua
agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif;
oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya
agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama
juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup
berdampingan di surga.
2. Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah
tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.
3. Liberalisme agama adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur’an &
Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yangg bebas; dan hanya menerima
doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
4. Sekularisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama; agama
hanya digunakan untuk mengatur hu-bungan pribadi dengan Tuhan,
sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan
kesepakatan sosial.
Ketentuan Hukum
1. Pluralisme, sekularisme dan liberalisme agama sebagaimana dimaksud pada
bagian pertama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
2. Umat Islam haram mengikuti paham pluralism, sekularisme dan liberalisme
agama.
3. Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat Islam wajib bersikap eksklusif,
dalam arti haram
mencampuradukkan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan ibadah
pemeluk agama lain.
4. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain
(pluralitas agama), dalam masalah sosial yang tidak berkaitan dengan aqidah
dan ibadah, umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan
pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling
merugikan.
B. Problematika Eksternal (lanjutan)
4. Jumud dan Keterbelakangan peradaban
Indikator keterbelakangan ini terlihat nyata dari kondisi umat sekarang ini, dimana
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan menjadi milik sendiri, tetapi
merupakan hasil impor dari negara non Muslim. Jadi umat Islam statusnya sebagai
konsumen yang sudah tentu akan selalu tertinggal dari negara-negara produsen
kemajuan ilmu dan teknologi tersebut. Umat Islam statusnya sebagai yang
ditentukan bukan yang menentukan, keadaan ini tentu tidak boleh dibiarkan tanpa
ada respon dan usaha preventif dalam upaya menanggulangi ketertinggalan dan
keterbelakangan.
Sabda Rasulullah SAW
‫ ومن قلة نحن‬: ‫ فقال قائل‬، ” ‫”يوشك اْلمم أن تداعى عليكم كما تداعى اْلَلة إلى قصعتها‬
‫ ولينزعن هللا من صدور عدوكم‬،‫ ولكنكم غثاء كغثاء السيل‬، ‫ ” بل أنتم يومئذ كثير‬: ‫يومئذ؟ قال‬
‫ ” حب‬: ‫ يا رسول هللا وما الوهن ؟ قال‬:‫ فقال قائل‬، ” ‫اْلهابة منكم وليقذفن ِي قلوبكم الوهن‬
.}‫ {روا أبوا داود‬. ”‫ وكراهية اْلوت‬، ‫الدنيا‬
“Nyaris sudah para umat (selain Islam) berkumpul (bersekongkol) menghadapi kalian
sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana
makanannya.” Lalu bertanya seseorang, “Apakah kami pada saat itu sedikit?” Beliau
menjawab, “Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih
seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa
takut terhadap kalian dan menimpakan ke dalam hati-hati kalian wahn (kelemahan).”
Maka seseorang bertanya, “Wahai Rasulullaah, apakah wahn itu?”. Kata beliau,
“Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Daud no. 4297, shohih li ghairihi).
C. Solusi Problematika Dakwah
1. Berjamaah dalam ibadah dan mu’amalah
ْ َ َ َ َ ْ َّ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ
ْ َ ََُ
َ‫ َو َم ْن َأ َراد‬، ‫االث َن ْين َأ ْب َع ُد‬
َ
‫ وهو ِمن‬، ‫ ف ِإن الشيطان مع الو ِاح ِد‬، ‫ وِإي ْاكم والفرقة‬،َ ‫اع ِة‬
‫عليك َم ِب ْالج َّم‬
ِ
َ
َ ‫ُب ْح ُب َحة ال َجنة ف َعل ْيه بال َج َم‬
. " ‫اع ِة‬
ِ
ِ ِ
Hendaklah kalian tetap dalam satu jamaah, dan jauhilah
perpecahan, karena sesungguhnya syetan bersama orang yang
sendirian, dan dia lebih menjauhi dari dua orang, dan siapa ingin
dirindukan syurga, maka hendaklah ia tetap dalam satu jamaah.
(HR.Ahmad)
C. Solusi Problematika Dakwah
1. Berjamaah dalam ibadah dan mu’amalah
ََ ‫َ ه ا‬
َ‫َّ َّ َ ُ ُّ َّ َ ُ َ ُ ن‬
َّ
َ
ُ
ُ
َ
َّ
ُ
ْ
.﴾٤ :‫ ﴿الصف‬.ٌ‫ِإن اّلل ي ِحب ال ِذين يقا ِتلو ِِي س ِب ِيل ِه صفا َأنهم بنيان مرصو‬
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-Shaff [61]: 4).
ْ َ َ َ َ ْ َّ َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ
ْ َ ََُ
َّ‫ َو َم ْن َأ َر َاد ُب ْح ُب َح َة ْال َجنة‬، ‫االث َن ْين َأ ْب َع ُد‬
َ
‫ وهو ِمن‬، ‫ ف ِإن الشيطان مع الو ِاح ِد‬، ‫ وِإياكم والفرقة‬، ‫َعل َيكم ِب ْالجماع ِة‬
ِ
ِ
َ ‫ف َعل ْيه بال َج َم‬
. " ‫اع ِة‬
ِ ِ
Hendaklah kalian tetap dalam satu jamaah, dan jauhilah perpecahan, karena sesungguhnya syetan bersama orang
yang sendirian, dan dia lebih menjauhi dari dua orang, dan siapa ingin dirindukan syurga, maka hendaklah ia tetap
dalam satu jamaah. (HR.Ahmad)
C. Solusi Problematika Dakwah (lanjutan)
2. Ta’awun Dalam Dakwah
َ‫َ ْ ُ ْ ُ َن َ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َن َ ْ ُ ْ َ َ ُ ُ ن‬
‫واْلؤ َِمنو واْلؤ ِمنات بعضهم أوِلياء بعض ي َأم ُرو َن ِباْلعرو ِف وينهو ع ِن اْلنك ِر وي ِقيمو‬
َ‫َّ َ َ ُ ْ ُ َن َّ َ َ َ ُ ُ ن‬
َّ
َّ َّ ُ َّ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َ
ُ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
ُ
.‫الصًلة ويؤتو الزَاة وي ِطيعو اّلل ورسوله أول ِئك سيرحمهم اّلل ِإن اّلل ع ِزيز ح ِكيم‬
.}71 :‫{التوبة‬
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka
taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS AtTaubah [9]: 71).
C. Solusi Problematika Dakwah (lanjutan)
3. Taat Syariat Allah dan Rasul-Nya dan bersabar
َ ‫اصب ُر ْوا إ َّن ه‬
َ ‫يع ْوا ه‬
ُ ‫اّلل َو َر ُس َول ُه َو َال َت َنا َز ُع ْوا َف َت ْف َش ُل ْوا َو َت ْذ َه َب ر‬
َ‫اّلل َمع‬
ُ ‫َو َأط‬
ْ ‫يح ُك ْم َو‬
ِ
ِ ِ
ِ
َ
َّ
.﴾٤٦ :‫الص ِاب ِرين ﴿اْلنفال‬
“Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah
kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.
Al-Anfal [8]: 46).
C. Solusi Problematika Dakwah (lanjutan)
4. Menguatkan Ukhuwwah Islamiyah dan selalu melakukan Islah, jika terjadi pertentangan
َ‫َّ َ ْ ُ ْ ُ َن ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َّ َ َ َ َّ ُ ْ ُ ْ َ ُ ن‬
. ‫ِإنما اْلؤ ِمنو ِإخوة فأص ِلحوا بين أخويكم واتقوا اّلل لعلكم ترحمو‬
.﴾١٠ :‫﴿الحجرات‬
“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara
karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat [49]: 10).
Sabda Rasulullah SAW
َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ ‫َ َ َّ ُ َ ْ ُ َ ْ َّ ه‬
ُّ ‫َع ْن‬
َ ‫الن ْع َمان ْبن‬
ُ ‫ َم َث ُل ْاْلُ ْؤمن َين ِي َت َو هاده ْم َو َت َر‬: ‫ال‬
ْ‫احمهم‬
َ
‫ل‬
‫ع‬
‫ل‬
‫س‬
‫و‬
‫ه‬
‫ي‬
‫ي‬
‫ب‬
‫الن‬
‫ن‬
‫ع‬
‫ه‬
‫ن‬
‫ع‬
‫اّلل‬
‫ي‬
‫ض‬
‫ير‬
‫ش‬
‫ب‬
‫ق‬
‫م‬
‫ل‬
‫ص‬
‫اّلل‬
‫ى‬
‫ر‬
ِْ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ ِِ ُ ْ َ
ِ َ ِْ ُ َ َ َ
ِِ
ِ
ِ
َ
ْ
َ
َ
َ
َ
ْ
َ
َ
َ
‫ا‬
َ
ُ
ْ
َ
َ
َ
َ
َ
َّ
َّ
ُ
َ
.}‫ {رواه البخاري ومسلم‬.‫وتعاط ِف ِهم مثل الجس ِد إذا اشتكى شيئا تداعى له سا ِئ ُر الجس ِد ِبالسه ِر والحَّى‬
Dari Nu’man bin Basyir Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Permisalan
orang-orang mu’min didalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menjaga hubungan sesama
mereka seperti satu tubuh ; jika salah satu bagian merasakan sakit, seluruh tubuh merasakan demam dan
tidak dapat tidur”. [HR. Bukhari dan Muslim]
ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ َّ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ ‫َ ْ َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ْ ُ َ ْ َّ ه‬
ُ
ُ
ُّ
‫ا‬
َ
َ
ْ
ْ
.‫ اْلؤ ِمن ِللمؤ ِم ِن َالبني ِان يشد بعضه بعضا‬: ‫عن أ ِبي موس ى ر ِض ي اّلل عنه عن الن ِب ِي صلى اّلل علي ِه وسلم أنه قال‬
.}‫{رواه البخاري ومسلم‬
Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Orang mu’min satu dengan lainnya seperti bangunan yang sebagiannya menopang sebagian
yang lain”. [HR. Bukhari dan Muslim]
C. Solusi Problematika Dakwah (lanjutan)
5. Tidak Putus Asa dalam berdakwah
‫َ ُ ُ ْ َ ْ َ ُ َن َ َّ ُ ْ َ ْ َ ُ َن َ َ َ ْ َ َن َ َ ْ ُ َن َ ه َ َ َ ْ ُ َن َ َ َ ه‬
َْ َ ْ ْ ُ ََ َ
ُ‫اّلل‬
ْ
‫اّلل ما ال يرجو وَان‬
ِ ‫وال ت ِهنوا ِِي اب ِتغاء القو ِم ِإن تكونوا تأْلو ف ِإنهم يأْلو كما تأْلو وترجو ِمن‬
‫َ ا َ ا‬
.﴾١٠٤ :‫ ﴿النساء‬.‫ع ِليما ح ِكيما‬
“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita
kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu
menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’ [4]: 104).
Firman Allah SWT
َ َ َ ُ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َ ْ َّ َ َ
َ ْ َ َ ُ َّ ‫َ َ َ ْ َ ُ ْ َّ ْ ه‬
‫َّ ْ ه‬
ُ‫اّلل إ َّال ْال َق ْوم‬
ُ
ِ ‫يا ب ِني اذهبوا فتحسسوا ِمن يوسف وأ ْ ِ َخ ِيه وال تيأسوا ِمن رو ِح‬
ِ ِ ‫اّلل ِإنه ال ييأس ِمن رو ِح‬
َ
.﴾٨٧ :‫ ﴿يوسف‬.‫الكا ِف ُرون‬
087. Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir". (QS. Yusuf [12]: 87).
َ َ ُّ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ُ ُ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ
َ‫ْ َ ْ َ َّ َ َ َ ُ َ ه ُ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ن‬
َ
. ‫وق ِل اعملوا فسيرى اّلل عملكم ورسوله واْلؤ ِمنون وستردون ِإلى ع ِال ِم الغي ِب والشهاد ِة فين ِبئكم ِبما كنتم تعملو‬
.}105 :‫{التوبة‬
“Katakanlah! Beramallah kamu, niscaya Allah akan melihat amal kamu, dan juga Rasul-Nya beserta orang-orang
beriman. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada Dzat yang Maha Mengetahui yang ghaib dan nyata. Maka
(ketika itu) kamu akan diberitahukan apa yang kamu kerjakan (ketika di dunia)” (QS. At-Taubah [9]: 105).
Download