Digunakan untuk Screening Kanker

advertisement
I N F O K E S E H ATA N
Pemeriksaan
Organ Pencernaan
dengan Endoskopi
dan Kolonoskopi
MODERN: Pakar gastrohepatologi dr Paulus Simadibrata SpPD menunjukan alat untuk melakukan tindakan endoskopi di MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.
agus wahyudi/jawa pos
Kecanggihan dunia medis
menghasilkan metode modern
pemeriksaan organ dalam tanpa
perlu melalui proses bedah. Sebut
saja tindakan endoskopi yang
menggunakan tabung lentur
(fleksibel) dengan kamera pada
bagian ujung yang dimasukkan ke
saluran pencernaan pasien.
ISTILAH endoskopi makin familier
di telinga. Teknik nonbedah tersebut
sering disarankan untuk memeriksa
saluran pencer­naan pasien. Bahkan,
pada bebe­rapa kasus, endoskopi ju­ga
diguna­kan untuk pengo­batan.
Endoskopi sering digunakan untuk
melaku­kan pemeriksaan atau pengo­
batan organ dalam tubuh seperti pen­
cer­naan, telinga, hidung, dan tenggorokan
(THT) serta paru-paru. Prosedur endos­
kopi dilakukan dengan mema­sukkan
kamera melalui slang elastis yang fleksi­
bel (flexible scope) ke organ tubuh yang
berongga. Misalnya, masuk melalui
mulut, lalu mele­wati kerongkongan,
ke­mudian masuk ke lambung, tindakan
itu disebut gastroskopi. Bisa juga melalui
Pusat Pelayanan Ambulans 24 jam: 1 – 500 – 911
dubur untuk memeriksa usus besar.
Tin­dakan itu disebut kolonos­kopi.
Spesialis penyakit dalam MRCCC
Siloam Semanggi dr Paulus Simadibrata
SpPD mengatakan, endos­kopi makin
mo­dern dengan canggihnya teknologi.
Metode terbaru endoskopi menggu­
nakan camera chip device (CCD),
sehingga meng­hasilkan gambar high
definition. Sebelum­nya, endos­kopi
menggu­nakan serat optic yang lebih
mudah rusak setelah beberapa kali
pema­kaian.
Pada tindakan endoskopi pencernaan,
alat yang digunakan bukan hanya terdiri
atas kamera dan lampu, tetapi juga di­
leng­­kapi dengan lubang working channel.
Lu­bang tersebut dapat dilalui alat forceps
(seperti capit). Alat tersebut akan diguna­
kan untuk biopsi, yakni pengambilan
jaringan tubuh untuk pemerik­saan labo­
ra­torium. Bisa juga digunakan untuk
me­ngam­bil benda asi­ng.
’’Misalnya, ada pasien anak kecil yang
nelen uang logam. Untuk mengambilnya,
bisa digunakan alat capit tersebut.
Untuk bidang paru-paru beda lagi.
Melalui working channel bisa keluar
berupa sikat untuk brushing bagian
paru-paru,” kata Paulus.
Tindakan endoskopi dilakukan ketika
pasien mengalami sakit dengan bebe­
rapa gejala serius. Contohnya, buang
air besar berdarah, diare berkepanjangan,
tidak bisa buang air besar, atau sakit
pencernaan yang diikuti dengan penu­
runan berat badan secara drastis. ’’Endos­
kopi diguna­kan untuk men­diagno­sis
penyakit yang diderita. Menge­tahui
secara langsung penyakit yang diderita
melalui kamera,’’ terang dia.
Endoskopi bisa dilakukan untuk pasien
semua umur. Endoskopi pediatrik dila­
kukan pada bayi oleh dokter anak.
Tin­­da­kan tersebut dilakukan jika bayi
terindikasi ke­lainan genetik, misalnya
megakolon (kelainan usus besar). ’’Dulu
hanya bisa diron­sen, sekarang bisa
endoskopi. Sehingga, me­ngu­rangi pa­
paran radiasi dalam melakukan diag­
nosa,” papar­nya
Saat proses diagnosis dilakukan dengan
endoskopi, terapi bisa ju­ga se­ka­­­li­gus
di­la­ku­kan. ’’Contohnya, ada polip atau
kutil, dapat lang­sung dicapit atau dibakar
dengan hot biopsy forceps atau Argon
Plasma, sehingga polip dapat terpotong
dengan aman,” tutur Paulus yang juga
pakar gastro­hepatologi terse­but.
Cara kerja endoskopi untuk lambung
lebih sederhana. Prosesnya, digunakan
slang sepan­j ang 40 cm yang
dimasukkan melalui mulut. Se­belum
dilakukan tindakan, pasien akan
mendapat bius lo­k al dengan cara
penyem­protan di are­a tenggorokan
untuk membuatnya mati rasa. Jika
panik, pasien akan diberi obat
penenang atau bius total. ’’Sebe­lum
endoskopi lambung dilaku­kan, pasien
diharuskan puasa enam jam. Tindakan
dilakukan dengan mema­sukkan slang,
pasien yang masih sadar disu­ruh
menelan, sementara untuk pa­sien
yang dibius ya didorong masuk skop­
nya. Mudah kok,’’ jelas Paulus. Selan­
jutnya, proses pemerik­saan ber­lang­
sung 3–5 menit. Pemeriksaan dilakukan
juga dengan mengam­bil foto organ
yang diperiksa. (tih/c10/aan)
Digunakan untuk
Screening Kanker
SALAH satu jenis endoskopi yang sering
dilakukan adalah kolonoskopi, pemeriksaan
usus besar yang dilakukan dengan
memasukkan slang melalui dubur. Tindakan
tersebut dilakukan sebagai upaya screening
kanker usus besar, penyakit yang saat ini
menempati posisi tertinggi ke-3 di Indonesia.
Pakar gastrohepatologi dr Paulus Simadibrata
SpPD mengatakan, saat ini makin banyak
penderita kanker usus besar yang berusia
muda. Karena itu, beliau menyarankan
kolonoskopi dilakukan sebagai bagian dari
medical checkup yang wajib dilakukan. ’’Banyak
pasien yang datang dengan keluhan susah
buang air besar, diare berkepanjangan, dan
buang air besar berdarah. Saat datang berobat
seringkali penyakitnya sudah lanjut,
ditemukan tumor yang sudah stadium lanjut,’’
tuturnya. ’’Kami nggak mau sampai ada di
tahap itu, sudah terlambat. Jadi, harus sadar
jangan menunggu seperti itu,” lanjut Paulus.
Kolonoskopi dilakukan dengan cara
memasukkan slang melalui dubur. Sebelum
tindakan dilakukan, selama 24 jam, pasien
diharuskan diet rendah serat dengan
mengonsumsi bubur tanpa daging dan tanpa
sayur. ’’Malam hari sebelum pemeriksaan,
pasien diberi obat pencahar untuk cuci perut.
Saat melakukan kolonoskopi, biasanya pasien
dianjurkan untuk dibius,” kata Paulus.
Slang yang digunakan untuk kolonoskopi
berukuran 1,5–2 meter. Cara memasukkannya,
kata Paulus, digunakan manuver-manuver.
’’Kamera dimasukkan ke usus besar dan
dikendalikan, digerakkan ke kiri, kanan, atas,
atau bawah,’’ terangnya.
Saat ini MRCCC Siloam Semanggi sedang
melangsungkan promo menarik hingga
Desember 2016. Pemeriksaan kolonoskopi
hanya dikenakan biaya Rp 3,8 juta dengan
syarat dan ketentuan berlaku (tih/c10/aan)
YANG PERLU DIKETAHUI:
Endoskopi: Metode pemeriksaan nonbedah yang
menggunakan tabung lentur (fleksibel) dengan
kamera pada bagian ujung yang dimasukkan ke
saluran pencernaan pasien.
Gastroskopi: Prosedur endoskopi dilakukan dengan
memasukkan kamera melalui slang elastis yang
fleksibel (flexible scope) melalui mulut, lalu melewati
kerongkongan, kemudian masuk ke lambung.
Kolonoskopi : Prosedur endoskopi dilakukan dengan
memasukan flexible scope melalui dubur untuk
memeriksa usus besar.
Pusat Pendaftaran Rawat Jalan: 1 – 500 – 181
Download