evolusi manajemen bisnis

advertisement
EVOLUSI
ILMU MANAJEMEN BISNIS
Bahan Matrikulasi
SPS PERBANAS INSTITUTE
20 Februari 2016
Steph Subanidja
ETYMOLOGY
• Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno ménagement, yang memiliki arti "seni
melaksanakan dan mengatur."[4]
• Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa
Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutama dalam konteks
mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa
latin manus yang berarti "tangan".[5]
• Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari
bahasa Inggris menjadi ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.[4]
Pengantar
• Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah
manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen
telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir.[6]
• Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang
selama 20 tahun.
• Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada
seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk
manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus
dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya,
memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa
segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pengantar
• Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini
tak mungkin terlaksana tanpa adanya
seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para
pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Pengantar
• Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun
1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat
perekonomian dan perdagangan.
• Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis
dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi
modern saat ini.
• Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang
diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku
dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut.
• Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan
olehHenry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan,
orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan
untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.
Henry Ford
Pengantar
• Daniel Wren membagi evolusi pemikiran
manajemen dalam empat fase, yaitu:
1.
2.
3.
4.
pemikiran awal,
era manajemen sains,
era manusia sosial, dan
era modern.[7]
Era Pemikiran Awal
•
•
•
•
•
•
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.[3]
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation.
Dalam bukunya itu, Ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh
organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke
dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan
bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—
perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari.
Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti
sehari.
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan
– (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
– (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
– (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.[8]
Era Pemikiran Awal
• Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan
ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris.
• Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju
tempat khusus yang disebut "pabrik."
• Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka
meramalkan permintaan, memastikan cukupnya
persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada
bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain,
sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para
ahli.
Era Ilmiah
• Era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan
ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry
Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey,
dan Harrington Emerson[9]
• Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow
Taylor dalam bukunya,Principles of Scientific Management,
pada tahun 1911.
• Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai
"penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara
terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan."
• Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap
tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori
manajemen modern.[3]
Era Ilmiah
• Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya
pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth.
• Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel
Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor
mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat
rajin (industrious ) dan kooperatif.
• Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang
disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan
mengontrol pekerjaan.
• Sementara itu, pasangan suami-istri Frank danLillian
Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat
mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya
waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih
efesien.[9
Era Ilmiah
• Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori
mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan
bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.[9]
• Pada awal abad ke-20,seorangindustriawan Perancis bernama Henri
Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan.[10]
• Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja
buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan
terus berlangsung hingga sekarang.[3]
• Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang
merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari
keberhasilan sebuah manajemen.
Teori Manajemen Henry Fayol
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
(subordination of individual interests to the general interests)
Pembayaran upah yang adil (renumeration)
Pemusatan (centralisation)
Hirarki (hierarchy)
Tata tertib (order)
Keadilan (equity)
Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
Inisiatif (Inisiative)
Semangat kesatuan (esprits de corps)
Era Ilmiah
• Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max
Weber.
• Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut
sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian
kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan
ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
• Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu
tidak ada dalam realita.
• Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud
menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana
pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar.
• Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak
organisasi besar sekarang ini.[3]
Era Ilmiah
• Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang
merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori
mikroekonomi.
• Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,
khususnya di bidang logistik dan operasi.
• Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak
Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal
tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the
Corporation).
• Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General
Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.[11]
Peter F Drcuker
Era Manusia Sosial
• Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya
mahzab perilaku (behavioral school) dalam
pemikiran manajemen di akhir era
manajemen sains.
• Mahzab perilaku tidak mendapatkan
pengakuan luas sampai tahun 1930-an.
• Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku
adalah serangkaian studi penelitian yang
dikenal sebagai eksperimen Hawthorne.
Era Manusia Sosial
• Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930an di Pabrik Hawthorne milik Western Electric Company Works di
Cicero, Illenois.[3]
• Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai
macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja.
• Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti
jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih
sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan
tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang
menyertainya.
• Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar
kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.[9]
Era Manusia Sosial
• Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet.
• Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi
dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku
berjudul Creative Experience pada tahun 1924.[9]
• Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi
sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi
atau dominasi.
• Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk
menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan
tujuan individu dan tujuan kelompok.
• Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan
pada etika kelompok daripada individualisme.
• Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang
diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Era Manusia Sosial
• Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The
Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi
dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem
koperasi.
• Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard
menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
• Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan
efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia
memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan
kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal,
sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan
pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan.
• Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang
didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika
bawahan menerima otoritasnya.
Era Modern
• Era modern ditandai dengan hadirnya
konsep manajemen kualitas total (total quality
management—TQM) pada abad ke-20 yang
diperkenalkan oleh beberapa guru
manajemen, yang paling terkenal di antaranya
W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph
Juran (lahir 1904).
Era Modern
• Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di
Jepang.[9]
• Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam
kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya.
Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan
mengajukan teori lima langkah reaksi berantai.
• Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan
berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik
atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa
pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga;
(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan
dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.
• Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas
pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Era Modern
• Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.[9]
• Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya
dapat dikontrol oleh manajemen.
• Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi
manajemen yang memasukkan perencanaan,
kontrol, dan peningkatan kualitas.
• Juran mengusulkan manajemen untuk memilih
satu area yang mengalami kontrol kualitas yang
buruk. Area tersebut kemudian dianalisis,
kemudian dibuat solusi dan diimplementasikan.
Keterampilan manajer
•
•
•
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuanorganisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar
•
•
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach.
Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa
ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit
yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji
yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah
dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi
dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Teori Manajemen Klasik
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali
ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi
industri di Inggris pada abad 18.
Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian
terhadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri
maupun masyarakat. Para pemikir itu yang
terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol,
Frederick W. Taylor dan lainnya.
Teori Manajemen Klasik
•
•
•
•
• Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan
kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan
terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para
pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya,
Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum
kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi
karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan
dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat
karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan,
sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik.
Sebab itu, beliau disebut &quot : Bapak Personal Manajemen Modern&quot.
Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya,
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain
mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
Teori Manajemen Klasik
• Henry Fayol (1841 -1925)
• Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang
sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks,
sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang
lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
• Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya
ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan
metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol
berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang
dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori
umumnya yang telah dirumuskan.
6 macam kegiatan :
• a)Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan
membuat barang-barang produksi.
• b) Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan
pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
• c) Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas
modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
• d) Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia)
berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan
perusahaan.
• e) Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan
biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data
statistik.
Manajemen Klasik
• 1. Pengembangan manajemen di lakukan
secara teoritis.
2. Investasi terbesar adalah karyawan
3. Tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan
sesuai operasi pabrik.
4. Karyawan bertanggung jawab atas
pekerjaan tertentu yang berulang.
5. Adanya skema pembagian keuntungan.
Teori Perilaku
•
Tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian
mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus
pada sejumlah kecil aspek dari perilaku.
• Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode
tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang
berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan.
Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku
tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas
kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan.
• Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium
atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin
mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati,
satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori
perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian
mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Studi Kepemimpinan
•
•
•
•
•
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa perilaku
pemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu consideration dan
initiating structure.
Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin
memiliki kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada
produksi/hasil. Sementara itu, model leadership continuum dan Likert’s
Management Sistem menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin terhadap
bawahan dalam pembuatan keputusan.
Pada sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya menggambarkan secara grafik
kriteria yang digunakan oleh Ohio State University dan orientasi yang digunakan
oleh Michigan University.
Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari perilaku yang
pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatiannya pada
produksi. Jadi prilaku yang menyimpang dari kepemimpinan bangsa ini, hemat
saya tidak mencitrakan kepribadian seorang pemimpin yang humanis dan
cendrung kepada Ambition of blind bagi dirinya dan golongannya yang tidak dapat
termanifestasi bagi masyarakat keseluruhan.
Pemimpin bukan hanya menjadi milik segolongan orang tetapi milik semua
golongan, termasuk pemimpin negeri ini.
A LEADER
Seseorang tidak akan bisa
memimpin individuindividu tanpa bisa
membangun kejelasan
masa depan bagi mereka.
Sebab pemimpin adalah
penjelas masa depan”
(Napoleon)
Jika kita tahu dimana kita berada dan bagaimana kita akan
mencapai tujuan kita, kita mungkin dapat melihat arah
kita berjalan- dan jika hasil yang terlihat tidak sesuai,
maka buatlah perubahan segera
( Abraham Lincoln)
Jika seseorang tidak
memikirkan apa yang jauh di
depan, ia akan menemukan
kesedihan di dekatnya. Ia
yang tidak kawatir tentang
apa yang akan terjadi di masa
depan, segera akan
meemukan sesuatu yang
lebih buruk daripada
kekawatiran itu sendiri
Pemimpin itu seperti Dirigen Musik
Okestra
Masa
Lalu
Masa
Sekar
ang
Masa Depan
PEMIMPIN MELALUI PENGEMBANGAN
KOMPETENSI, AKAN MENJADI:
•
•
•
•
•
•
Difference maker (pembawa perbedaan) yang positif dan berdampak bagi organisasi;
Reality maker ( pencipta realitas) yang membentuk budaya yang kuat, unik, relevan,
dan berbeda yang mempengaruhi pola interaksi yang utuh antara pihak manajemen
dengan stakeholdersnya secara luas;
Performance Drivers (pengungkit kinerja) yang mampu memahami keunikan anggota
timnya secara individual dan mengkapitalisasikannya dalam mencapai target kinerja
dalam konteks tantangan dan peluang dari dinamika lingkungan eksternal
Strategic Aligner (yang mengaitkan berbagai perspektif strategic) yang menjadi key
success factors dan pendorong penciptaan daya saing, serta pencapaian kinerja
organisasi secara berkelanjutan;
Deployers (yang memampukan tim dan segenap komponen dalam bank) yang dapat
mengeksekusi berbagai strategi dan plan of action yang telah ditetapkan;
Transformational Change Agent (agen perubahan) yang mampu menginisiasikan dan
mewujudkan proses perubahan
FILOSOFI DASAR
Kepemimpinan (leadership)
merupakan inti dari
a. proses pencapaian kinerja dan
b. penciptaan daya saing
organisasi secara berkelanjutan.
Michael Porter
DAYA
SAING
DAYA SAING
• Adalah apa yang membedakan sebuah
organisasi dengan organisasi lain, atau apa
yang unik
• Dilihat dari sudut pandang konsumen
Steph Subanidja
45
Tiga Strategi Generik Porter
1. Keunggulan/kepemimpinan biaya
(cost leadership) –Tipe 1
o Biaya rendah (low cost) – Tipe 2
o Nilai terbaik (best value)-Tipe 3
2. Pembedaan/diferensiasi-Tipe 4
3. Fokus-Tipe 5
Teori Kuantitatif
•
•
•
•
(Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model
optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam
mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk
membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya analisis jalur kritis (Critical Path
Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas
pesanan ekonomi (Economic Order Quantity Model) membantu manajer menentukan tingkat
persediaan optimum dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap
masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan
statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor
bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “Whiz Kids”.
Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini
menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan
di Ford. Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah
industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional
kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.
Evolusi Teori Manajemen Versi Lain
•
Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang
bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi
manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan
kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai
pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya
dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula,
sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat
diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
A. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Teori Pembagian Kerja
• Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris
yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen.
Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (Devision of
Labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
• Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalamanpengalaman yang baru.
• Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari
satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus
menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan
menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
• Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang
pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
• Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi
alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Teori Manajemen Ilmiah
•
Teori Manajemen Ilmiah.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain :
1. Frederick Winslow Taylor
Dari hasil penelitian dan analisanya Taylor mengemukakan empat
prinsip Scientific Management, yaitu :
• Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metodemetode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
• Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
• Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan
didalam menjalankan tugasnya.
• Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dan pekerja.
Teori Manajemen Ilmiah
• 2. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( 1868 –
1924 dan 1878 – 1917 ).
3. Hendry Laurance Gantt ( 1861 – 1919 )
Hendry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri
sendiri sebagai seorang konsultan. Adapun gagasan
yang dicetuskannya adalah :
• Kerjasama yang saling menguntungkan antara
manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan
bersama.
• Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
• Pembayar upah pegawai dengan menggunakan
sistem bonus.
• Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Teori X dan Y
• Teori X
– Pekerja pada dasarnya tidak menyukai bekerja, jika dimungkinkan berupaya
– menghindarinya Pekerja harus dipaksa, dikontrol atau diancam dengan
hukuman untuk
– mencapai sasaran tertentu Pekerja akan mengelakkan tanggung jawab Pekerja
harus
– diberi motivasi dengan paksaan, uang atau pujian
• Teori Y
– Pekerja memandang bekerja itu seperti halnya sedang beristirahat atau
bermain
– Pekerja akan giat mengarahkan dirinya sendiri jika mereka telah mengikat diri
pada
– sasaran-sasaran Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima dan mencari
tanggung
– jawab Orang memang sudah mempunyai motivasi untuk bekerja dan
melakukan
– pekerjaan dengan baik
Perbedaan pandangan dalam
Fungsi-fungsi Manajemen
Luther
Gullick
George
Terry
James AF
Stoner
Koontz
&O
’Donnelly
Nickels,
McHugh &
Mc Hugh
Richard
W Griffin
Ernest
Dale
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
REPORTING
Leading
DIRECTING
STAFFING
Directing
Leading
COORDINATING
Actuat ing
DIRECTING
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
CONTROLLING
Pustaka
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business &
Economics - 2003. - Page 51.
^ a b c Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
^ a b c d e f Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
^ a b Oxford English Dictionary
^ Online Etymology: Manage
^ C.S. George Jr. 1972. The History of Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ.
Prentice Hall. h.4
^ Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought
^ Smith, Adam. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
^ a b c d e f g h i http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-ofManagement.html
^ Fayol, Henry. 1949. Administration, industrielle et generale.
^ Drucker, Peter. 1946. Concept of Corporation. John Day Company.
^ a b Kisah Whiz Kids
^ HENRI FAYOL’S 14 Principles of Management
^ a b Mintzberg 1973. The Nature of Managerial Work
^ Robert L. Katz. Skills of an Effective Administrator.
Download