PROSES KOMUNIKASI

advertisement
PROSES KOMUNIKASI
Dra. Dwi P Marhaeni, M.Si
PROSES KOMUNIKASI
Sumber / Pengirim pesan / Komunikator
2. Pesan  berupa lambang / tanda seperti
kata-kata tertulis atau lisan
3. Saluran  Suatu yang dipakai sebagai
alat penyampaian pesan
4. Penerima / Komunikan  yakni
seseorang atau sekelompok orang atau
organisasi yang jadi sasaran
1.
Cont’d
Akibat / dampak / hasil yang terjadi pada
pihak penerima
6. Umpan balik / Feetback --- tanggapan
balik dari penerima
7. Noise / gangguan --- Fakto-faktor fisik
atau psikologis yang dapat mengganggu
kelancaran proses komunikasi
5.
Proses Komunikasi
Sumber/
Penerima
Pesan
---------Saluran
Umpan balik
Penerima/
sumber
Akibat/ hasil
Cont’d
Message
Source/
receiver
Channel
Encoding
Decoding
Interpretin
g
Interpreting
Encoding
Decoding
Message
Channel
Feed back
Receiver/
Source
Cont’d
Keterangan
 Source
 Encoding
 Decoding





Interpreting
Message
Channel
Receiver
Feed back
: Sumber pengirim pesan
: Membentuk kode-kode pesan
: Memecahkan/membaca kodekode pesan
: Mengintrepetasikan kode pesan
: Pesan
: Saluran
: Penerima pesan
: Umpan balik
Overlaping of
Interest
A
Frame of reference
M
Keterangan:
A dan B
: Para pelaku komunikasi
M
: Message / pesan
B
Frame of reference
Sudut Penyimpangan Komunikasi
Pesan yang diterima
B1
A
Pesan Yang Dikirim
B
Pesan yang dimaksud
Tingkatan Proses Komunikasi
1.
Komunikasi intra-pribadi, yakni proses
komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang, berupa proses pengolahan
informasi melalui panca indra dan sisitem
syaraf.
Misalnya : berpikir, merenung,
mengingat-ingat sesuatu,menulis surat.
2.
Komunikasi antar-pribadi, yaitu kegiatan
yang dilakukan secara langsung antara
seseorang dengan orang lain.
Misalnya: percakapan secara tatap muka
diantara dua orang, percakapan melalui
telepon. Corak komunikasinya juga lebih
bersifat pribadi, dalam arti pesan yang
disampaikan hanya ditujukan untuk
kepentingan pribadi para pelaku
komunikasi yang terlibat.
3.
Komunikasi dalam kelompok, yakni kegiatan
komunikasi yang berlangsung diantara
anggota suatu kelompok. Pada tingkatan ini,
tiap individu yang terlibat masing-masing
berkomunikasi sesuai dengan peran dan
kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau
informasi yang dikomunikasikan juga
menyangkut kepentingsn seluruh anggota
kelompok, bukan bersifat pribadi.
Misalnya : ngobrol-ngobrol dalam keluarga,
diskusi, kegiatan belajar mengajar dikelas.
4.
Komunikasi antar kelompok , yakni kegiatan
komunikasi yang berlangsung antara suatu
kelompok dengan kelompok lainnya, atau
antara suatu asosiasi dengan asosiasi lainnya.
Jumlah pelaku yang terlibat dalam komunikasi
jenis ini boleh jadi hanya 2 orang atau
beberapa orang saja. Tetapi masing-masing
membawakan peran dan kedudukannya
sebagai wakil dari kelompok. Dengan demikian
pesan yang disampaikan menyangkut
kepentingan kelompok.
Misalnya: pertemuan antara pengurus ISKI
(Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia) dengan
ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia)
5.
Komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi
mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu
organisasi dan komunikasi antar organisasi.
Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah
bahwa sifat komunikasi organisasi lebih formal
dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip
efisiensi dalam melakukan kegiatan
komunikasinya.
Misalnya: pertemuan antara Dekan FISIP
dengan Dekan Hukum, surat-menyurat antar
perusahaan, dsb.
6.
Komunikasi dengan masyarakat secara luas. Pada
tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada
masyarakat secara luas. Bentuk kegiatan
komunikasinya dapat dilakukan melalui 2 cara:
a. komunikasi massa, yakni komunikasi melalui media
massa seperti radio, majalah, surat kabar, dan TV.
b. Langsung tanpa melalui media massa, misalnya
ceramah atau pidato dilapangan terbuka.
Sifat isi pesan komunikasi yang disampaikan
menyangkut kepentingan orang banyak, tidak bersifat
pribadi.
 Komunikasi dengan
masyarakat luas
sedikit kasus
Komunikasi organisasi
 Komunikasi antar
Kelompok
 Komunikasi dalam
kelompok
Komunikasi antar
pribadi
Komunikasi intra
Pribadi
banyak kasus
TERIMAKASIH
Download