Membaca Maulid Nabi Saw

advertisement
Membaca Ulang Spirit
Maulid Nabi Muhammad SAW
Saya memilih Nabi Muhammad
sebagai urutan pertama tokoh yg
paling berpengaruh di dunia
mungkin mengejutkan sebagian
pembaca
dan
mungkin
dipertanyakan oleh yg lainnya.
Tapi memang hanya dialah satusatunya manusia dalam sejarah
yg berhasil meraih kesuksesan
luar biasa, baik dari ukuran
agama maupun ruang lingkup
dunia.
Michael H. Heart, profesor
astronomi, fisika dan sejarah
sains. The 100: A Ranking of the
Most Influential Persons in
History (New York, 1978: 33)
4 tahun setelah
runtuhnya
kekaisaran Roma
Timur (Kaisar Justin),
thn 569 Masehi, di
Makkah jazirah Arab,
lahirlah manusia yg
di antara seluruh
manusia telah
memberikan
pengaruh amat
besar bagi umat
manusia.. Menjadi
pimpinan spiritual
bagi banyak
kekuasaan,
membimbing
kehidupan 1/3 umat
manusia dunia,
Muhammad layak
mendapat gelar
Utusan Allah.
Muhammad layak
disebut penyelamat
umat manusia. Saya
yakin, apabila orang
semisal beliau
memegang kekuasaan
tunggal di dunia
modern ini, beliau
akan berhasil
mengatasi segala
macam permasalahan,
hingga membawa
kedamaian dan
kebahagiaan yang
dibutuhkan dunia
Versi Pertama: maulid Nabi pertama
kali diperkenalkan Abu Said alQakburi, Gubernur Irbil, Irak, masa
pemerintahan Sultan Shalahuddin
al-Ayyubi (1138-1193 M).
Versi Kedua: pencetus Sultan
Shalahuddin al-Ayyubi sendiri.
Momentum memperkokoh
semangat umat Islam dan
mental tentara muslim
menghadapi serangan
tentara Salib dari Eropa, yg
ingin merebut tanah suci
Yerusalem.
Maulid Nabi Saw.
Wafatnya Nabi Saw.
Senin 12 Rabiul Awwal,
tahun Gajah di Makkah
Hari Senin tanggal 12
Rabiul Awwal tahun 11 H
Peristiwa Hijrahnya
Nabi Saw.
Makkah – Madinah.
12 Rabiul Awwal thn 1 H
Menurut sebagian ulama, kelahirannya diiringi berbagai
keajaiban. Qadhi Iyadh menyebut ada 132 keajaiban..
Ketika lahir dan digendong As-Syifa` Ummu Abdurrahman bin
Auf, beliau Saw menangis keras dan berkata kepada As-Syifa’:
“Rahimakillah” (Semoga Allah merahmatimu). (As-Syifa` bi Ta’rif
Huquq al-Mushtafa, hal. 205).
Maulid Nabi Saw.
Senin 12 Rabiul Awwal,
tahun Gajah di Makkah
Keistimewaan Nabi Saw yang sangat terasa, adalah beliau
memegang dua kedudukan sekaligus, yakni sebagai nabi
sekaligus kepala negara..
Abdul Qadim Zallum (2002: 116-117) menyatakan: “Nabi Saw
dahulu memegang kedudukan kenabian dan kerasulan, dan
pada waktu yang sama Nabi Saw memegang kedudukan
kepemimpinan kaum muslimin dalam menegakkan hukumhukum Islam.”
Peristiwa Hijrahnya
Nabi Saw.
Makkah – Madinah.
12 Rabiul Awwal thn 1 H
Wafatnya Baginda Saw ini merupakan
sinyal lahirnya negara Khilafah Islam
Rasyidah. Karena, pada hari yg sama,
sebelum jenazah Saw dimakamkan,
umat Islam telah membaiat Abu Bakar
sebagai khalifah.
Jadi, Rasul Saw meninggal pada waktu
Dhuha hari Senin tersebut. Sementara
Abu Bakar dibaiat (baiat in’iqad)
sebagai khalifah hari Senin itu pula.
Lalu, selasa pagi Abu Bakar ra dibaiat
(baiat tha’at) oleh kaum muslimin di
masjid. Sedangkan, Nabi Saw sendiri
baru dimakamkan pada pertengahan
malam pada malam Rabu.
(Ajhizah Daulah al-Khilafah, 2005: 13).
Wafat Nabi Saw
Hari Senin tanggal 12
Rabiul Awwal tahun 11 H
Mewujudkan Rasa Cinta
Kepada Rasulullah Saw.
• Mentauhidkan Allah, sebab para rasul diutus menyeru manusia pada tauhid yg
murni dan menentang syirik (QS. An-Nahl [16]: 36).
• Mempelajari, memahami & mengamalkan al-Quran yg Beliau Saw bawa, sebagai
petunjuk & rahmat bagi manusia (QS. An-Nahl [16]: 89).
• Meneladani segala ucapan dan perbuatan Nabi Saw (QS. Al-Ahzab [33]: 21).
Menaati semua perintah dan menjauhi larangan Beliau Saw (QS. Al-Hasyr [59]: 7).
• Mencintai mereka yg dicintai Nabi Saw, misal: keluarga & Sahabatnya, serta seluruh
kaum muslim yg berpegang teguh kepada ajarannya; serta membenci orang yg
dibenci Beliau, seperti orang kafir yg memusuhi Islam dan kaum muslim.
• Mengemban risalah Beliau, yakni mendakwahkan syariah yg Beliau bawa.
“Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan al-khair
(Islam) serta melakukan amar ma’ruf nahi munkar.” (Lihat, QS. Ali Imran [3]: 103).
‫فَ َعلَ ْي ِه ب ُِسن َّ ِِت َو ُس نَّ ِة الْ ُخلَ َفا ِء َّالر ِاش ِد َين الْ َمهْ ِد ِي َني َعضُّ وا عَلَ ْْيَا ِِبلنَّ َو ِاج ِذ‬
Sabda Nabi Saw: “Maka hendaklah kalian berpegang teguh
dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat
petunjuk, dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi
gerahammu [peganglah dan amalkan dengan kuat].”
(HR. At-Tirmidzi, 2600).
Download