Ringkasan: Menuju pemulihan

advertisement
Ringkasan: Menuju pemulihan
Pada pertengahan 2009,
ekonomi Indonesia mulai
pulih dari guncangan
ekonomi yang terjadi
pada awal tahun
Pada pertengahan 2009, ekonomi Indonesia telah memasuki siklus tahap pemulihan
ekonomi. Pertumbuhan kuartalan berakselerasi sejak awal 2009, setelah terhenti di
kuartal akhir 2008, walaupun tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun terus melambat
menjadi 4,0 persen sampai KUARTAL KEDUA. Tren pemulihan bertahap yang relatif
stabil ini diproyeksikan berlanjut sampai 2011.
Pemulihan Indonesia terjadi bersamaan dengan membaiknya lingkungan eksternal.
Pertumbuhan PDB KUARTAL KEDUA di seluruh negara tujuan ekspor utama lebih baik
daripada yang diperkirakan dan sebagian besar telah keluar dari resesi pada pertengahan
tahun. Harga internasional sebagian besar komoditi ekpor Indonesia telah menembus
penurunan yang terjadi akhir 2008. Perkembangan ini mendukung ekonomi Indonesia
dengan ekspor pulih lebih cepat daripada impor.
Konsumsi domestik tetap
kuat
Konsumsi domestik terus memberi kontribusi kepada pertumbuhan di kuartal kedua. Di
kuartal pertama, sejumlah besar belanja kampanye untuk pemilihan legislatif mengangkat
konsumsi swasta. Belanja untuk kampanye pemilihan presiden tampaknya jauh lebih kecil
dan konsumsi swasta tidak terlalu banyak berubah dibandingkan KUARTAL PERTAMA.
Namun, konsumsi pemerintah yang tinggi menyeimbangkan hal ini karena pemerintah
mempercepat pencairan anggaran 2009. Berlanjutnya ketahanan dalam konsumsi
domestik terutama mendukung industri jasa yang outputnya mengalami akselerasi
dibandingkan KUARTAL PERTAMA. Sebagian besar indikator kondisi ekonomi domestik
juga menguat mulai dari awal tahun, dengan tingkat keyakinan konsumen mencapai rekor
historis dan terus naik, penjualan ritel dan kendaraan membaik, serta kegiatan industri
mulai pulih dari penurunan yang terjadi di akhir 2008.
…walaupun investor
menjadi sangat berhatihati
Walaupun ada daya tahan dalam ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan
lingkungan bisnis, investor tetap waspada di pertengahan 2009. Pembelian barang modal
tetap terbatas, walaupun pertumbuhan dalam investasi bangunan baru tetap kuat.
Perlambatan dalam investasi secara keseluruhan ini sejalan dengan tidak bergeraknya
pemberian pinjaman untuk investasi dan modal kerja sejak akhir 2008, yang berlawanan
dengan pertumbuhan cepat dalam pemberian pinjaman pada awal tahun itu.
Sektor perbankan terbukti
jauh lebih kuat daripada
perkiraan sebagian besar
pengamat walaupun
pinjaman baru tetap
terbatas
Sektor perbankan Indonesia tetap dalam keadaan sehat secara keseluruhan. Rasio kredit
macet stabil walaupun diperkirakan naik pada pergantian tahun karena pengambil
pinjaman yang terpengaruh oleh perlemahan ekonomi tidak akan dapat memenuhi
komitmen pembayaran mereka. Di bulan September, Bank Indonesia tidak mengubah
suku bunga acuan setelah melakukan pemotongan sejumlah 300 basis poin dalam 9
bulan terakhir. Hanya sedikit dari pemotongan suku bunga acuan ini yang diterapkan oleh
bank, sehingga pada akhir Agustus BI meminta 14 bank terbesar untuk menurunkan suku
bunga tabungan mereka secara progresif sampai 200 basis poin di atas suku bunga
acuan BI. BI berharap hal ini akan mengurangi biaya dana sehingga memampukan bank
untuk memberikan lebih banyak pinjaman pada suku bunga yang lebih rendah.
Pasar keuangan terus
menguat sepanjang
pertengahan 2009
Sepanjang pertengahan 2009 pasar keuangan Indonesia terus menguat, pada umumnya
lebih besar dibandingkan dengan pasar lain di wilayah ini. Rupiah terus mengalami
apresiasi terhadap dolar Amerika yang melemah, walaupun lebih lambat, dan stabil di
sekitar 10.000 per dolar Amerika pada awal September. Pasar saham terus menguat,
naik lebih dari 20 persen dari akhir Mei sampai awal September. Pada awal Juni, imbalan
obligasi rupiah pemerintah kembali ke tingkat awal 2008, sementara sebaran obligasi
dolar Amerika pemerintah Indonesia turun melampaui rata-rata pasar negara berkembang
global. Dalam tiga bulan berikut, imbalan obligasi dalam mata uang setempat sangat
stabil, sementara sebaran obligasi dolar Amerika kembali turun satu poin persentase.
Peningkatan kondisi pasar ini memampukan pemerintah untuk terus membiayai
anggarannya melalui pasar obligasi, mengakses dana untuk jangka panjang dan dengan
imbalan yang terus turun.
…dan portofolio investor
Peningkatan kondisi pasar keuangan terjadi bersamaan dengan arus transaksi modal
kembali ke pasar
Indonesia yang tidak bergejolak, dan posisi eksternal Indonesia di bulan September 209
Indonesia. Tingkat
lebih kuat daripada awal tahun. Secara keseluruhan, neraca pembayaran tetap surplus di
perpanjangan utang tinggi
kuartal kedua walaupun lebih sedikit dibandingkan kuartal pertama. Surplus transaksi
i
sehingga neraca
pembayaran mengalami
sedikit defisit di
KUARTAL KEDUA
berjalan sedikit naik karena membaiknya lingkungan eksternal mengangkat ekspor lebih
daripada impor. Walaupun investor asing kembali sebagai pembeli bersih atas aset
keuangan Indonesia, transaksi berjalan mengalami defisit terutama karena investasi
langsung asing bersih lebih lambat setelah mengalami arus masuk yang besar dalam
beberapa kuartal. Sebagian besar utang eksternal terjadwal Indonesia diperpanjang di
paruh pertama 2009 yang mengatasi kekhawatiran di awal tahun bahwa tingkat
perpanjangan akan rendah dan jumlah utang lebih besar daripada laporan resmi. Devisa
stabil di sepanjang pertengahan 2009, sekitar 58 miliar dolar Amerika.
Inflasi, setelah lebih
Setelah tertahan lebih lama daripada yang diperkirakan, inflasi mulai naik di bulan Juli dan
rendah daripada perkiraan Agustus, sementara inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sedikit naik menjadi 2,8 persen
di awal tahun, mulai naik
tahun-ke-tahun dan inflasi masyarakat miskin naik menjadi 3,8 persen. Inflasi inti, yang
di bulan Agustus
tidak menyertakan efek pemotongan dalam harga bahan bakar pada pergantian tahun
dan stabilnya harga pangan sepanjang semester pertama, tetap jauh lebih tinggi daripada
IHK yaitu 4,8 persen. Inflasi Indonesia turun lebih dari sebagian besar mitra dagangnya,
tapi tetap tinggi.
Lapangan kerja
meningkat, lebih daripada
peningkatan populasi usia
kerja, walaupun hanya
sedikit lapangan kerja
formal yang baru
Lapangan kerja meningkat lebih cepat daripada populasi usia kerja sampai bulan
Februari, dan tingkat pengangguran turun walaupun sebagian besar populasi usia kerja
memasuki angkatan kerja. Namun, sebagian besar pekerjaan baru adalah informal,
terutama bagi perempuan. Lapangan kerja yang tinggi, harga yang stabil, tahap akhir
program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah, dan perlambatan pertumbuhan yang
terbatas menghasilkan penurunan 1,2 poin persentase pada tingkat kemiskinan sampai
bulan Maret 2009, menjadi 14,2 persen.
Keuangan publik lebih
memberikan stimulus
daripada tahun-tahun
sebelumnya
Keuangan publik lebih memberikan stimulus daripada tahun-tahun sebelumnya Sampai
bulan Juli, anggaran pemerintah mengalami defisit. Biasanya anggaran mencatatkan
surplus besar di semester pertama. Pendapatan menurun karena pemotongan tingkat
pajak yang dijadwalkan dalam paket stimulus pemerintah dan laba yang lebih rendah
karena turunnya harga komoditas dan permintaan eksternal walaupun data bulan Juli
menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pada periode yang sama, pemerintah
membelanjakan lebih banyak program inti dibandingkan periode yang sama tahun 2008.
Penurunan subsidi energi menurunkan belanja pemerintah secara keseluruhan. Setelah
berjalan sangat lambat di awal, belanja pemerintah untuk paket stimulus mengalami
akselerasi pada pertengahan Juli.
…dan ada peluang untuk
belanja yang lebih
ambisius di tahun 2010
daripada yang
diperkirakan usulan
anggaran pemerintah
Realisasi defisit anggaran kemungkinan lebih kecil daripada yang dianggarkan, sekitar 2,2
persen PDB. Usulan anggaran pemerintah untuk 2010 memproyeksikan defisit 1,6 persen
PDB, tapi pertumbuhan PDB nominal dan asumsi harga minyak yang konservatif
menunjukkan bahwa realisasi defisit mungkin jauh lebih kecil daripada usulan rencana
belanja yang menciptakan peluang untuk belanja yang lebih ambisius.
Tren pemulihan ekonomi
secara bertahap terus
berlanjut ke 2011 melalui
akselerasi output dan
harga sementara akhir
bantuan langsung tunai
pemerintah
memperlambat penurunan
tingkat kemiskinan
Pemulihan bertahap di pertengahan 2009 akan berlanjut selama satu setengah tahun.
Pertumbuhan kuartalan diperkirakan naik secara perlahan dari tingkat di KUARTAL
KEDUA dan pertumbuhan tahun-ke-tahun akan mulai naik pada akhir tahun dan secara
bertahap mencapai sedikit di atas 6 persen tahun 2011. (Tabel 1) Permintaan domestik
kemungkinan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan karena pemerintah terus
mencairkan stimulusnya dan tahun 2010 kepercayaan investor akan pulih. Ekspor bersih
kemungkinan tidak akan terus memberi kontribusi kepada pertumbuhan di 2010 karena
ekonomi Indonesia kemungkinan akan terus tumbuh lebih cepat daripada mitra
dagangnya tapi akan lebih mendukung di tahun 2011 karena ekonomi global secara
perlahan kembali ke tren pertumbuhan. Melemahnya surplus perdagangan dan pemulihan
dalam harga komoditas membuat transaksi berjalan kemungkinan mendekati
keseimbangan atau bahkan mencatatkan sedikit defisit di tahun 2011. Namun, neraca
pembayaran akan tetap surplus dan cadangan devisa secara perlahan bertambah karena
pembiayaan terjadwal Indonesia tetap berlanjut dan kondisi pasar keuangan global
menjadi lebih mendukung pasar negara berkembang. Naiknya permintaan domestik dan
harga komoditas global diperkirakan mendorong naik inflasi IHK dan masyarakat miskin,
kecuali BI mengubah kebijakan menjadi lebih agresif dalam membatasi inflasi dan
ekspektasi inflasi dari sebelumnya. Perkembangan ini, ditambah selesainya program BLT,
kemungkinan akan memperlambat penurunan tingkat kemiskinan dalam 18 bulan
mendatang.
Tabel 1: Pertumbuhan diproyeksikan secara bertahap kembali ke tingkat sebelumnya di
tahun-tahun mendatang
(perubahan persentase tahunan)
Gross domestic product
2008
2009
2010
2011
6.1
4.3
5.4
6.0
Consumer price index
9.8
4.7
5.6
6.5
Major trading partner growth
2.1
-1.8
3.3
3.4
15.4
14.2
13.6
11.5
Poverty rate
Sumber: Depkeu, BPS melalui CEIC dan Bank Dunia
Download