PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN

advertisement
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA
MATERI RELASI DAN FUNGSI SMP KELAS VIII
Oleh: Nuriah
Pembimbing: (I) Sapti Wayuningsih (II) Trianingsih Eni Lestari
Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Malang.
ABSTRAK: Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sangatlah penting perannya
dalam proses pembelajaran, karena menjadi salah satu acuan penting berhasil tidaknya
pembelajaran yang dilaksanakan. Bagi guru, rencana pembelajaran merupakan manual
pembelajaran yang akan memudahkan dalam mengelolah kelas. RPP tidak akan hanya
memberi kesempatan menyajikan pembelajaran yang lebih baik, namun yang terpenting
adalah adanya kesempatan untuk melakukan refleksi atas apa yang telah dibelajarkan
selama ini. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik
di kelas, laboratorium, atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa
yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam
menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi
Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus
dimuat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkahlangkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, istrumen, dan penilaian. Pada hal ini
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting untuk diterapkan di
sekolah-sekolah. Dalam tulisan RPP ini mencoba menerapkan model diskusi kelompok
pada pokok pembahasan materi relasi dan fungsi SMP kelas VIII. Dimana rencana
pelaksanaan pembelajaran memuat hirarki konsep, uraian materi, dan skenario
pembelajaran yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara
bersama-sama, dan bagiannya dibagi 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir.
Kata kunci: RPP, pembelajaran, relasi dan fungsi
Pendahuluan
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model
pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan
yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk
memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan
demi tercapainya tujuan pendidikan.
Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran
penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan
dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan
pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan
belajar siswa bisa menjadi seorang professional. Hal tersebut tertuang dalam Putusan MK
Nomor: 013/PUU-VI/2007 tanggal 13 Agustus 2008. Kata profesional di atas menuntut guru
untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya
menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan kenyataan
dalam mengajar. Adanya ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan
kenyataan, maka seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Salah
satu cara yang harus dilakukan adalah guru merancang rencana pembelajaran.
Rencana pembelajaran sangatlah penting perannya dalam proses pembelajaran, karena
menjadi salah satu acuan penting berhasil tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan. RPP
tidak akan hanya memberi kesempatan kita menyajikan pembelajaran yang lebih baik, namun
yang terpenting adalah adanya kesempatan untuk melakukan refleksi atas apa yang telah
dibelajarkan selama ini. Hal tersebut merupakan peran penting RPP sebagai bahan refleksi
pembelajaran. Harapannya akan ada perbaikan pembelajaran di episode-episode selanjutnya.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru untuk mengarahkan dalam mengajar dan efesiensi
waktu sehingga berjalan sesuai dengan apa yang guru harapkan. Dampak yang diharap antara
lain siswa akan merasa senang dan aktif dalam belajar karena memungkinkan para guru
memberikan intruksi dengan baik dan siswa menjadi tertib sesuai dengan rencana
pembelajaran.
Kajian Pustaka
Abdul Majid (2011) bahwa inti proses pendidikan adalah pembelajaran. Inilah
aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih
terarah, maka harus tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah
sebagai bahan untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya dapat
memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak
hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru
sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan
pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno ( 2009) dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan
Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan bahwa perencanaan merupakan salah satu
syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu
kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan
minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran
tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar.
Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan
dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah
tujuan atau beberapa tujuan.( Puskur- Balitbang, 2003). Indikator adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu
pada materi pokok yang ada dalam silabus.( Puskur- Balitbang, 2003). Metode dapat
diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkahlangkah kegiatan memuat unsur kegiatan :1) Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam
suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. 3) Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 4) Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional. 5) Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk
matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes
unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Hasil dan Pembahasan
Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan bahwa KTSP merupakan singkatan dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan karakteristik peserta didik. Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen
penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus
dilakukan secara profesional. Karena adanya relevansi yang sangat kuat antara silabus dan
RPP, Pada silabus terdapat poin penting yang dapat kita masukkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajaran. Dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu guru harus memperhatikan hirarki konsepnya
sebelum guru menguraikan materi ajar.
Pada gambar 3.1 untuk hirarki konsep materi relasi dan fungsi terdapat poin penting
yaitu prasarat, materi , dan materi lanjut. Didalam prasarat siswa harus memahami syaratsyarat harus diketahui sebelum masuk waktunya materi pembelajaran berlangsung siswa
harus paham betul mengenai apa itu diagram panah, himpunan pasangan berurutan , dan
diagram cartesius. Sehingga pada saat guru menerangkan pelajaran mengenai materi yang
akan guru ajarkan, siswa tidak lagi merasa binggung apa itu diagram panah, himpunan
pasangan berurutan , dan diagram cartesius. Sedangkan untuk materi, pada saat guru
memberi materi siswa sudah sedikit paham apa yang dimaksud dengan relasi, sehingga
siswa akan mudah menjawab pertanyaan yang guru berikan ketika nantinya guru
memberikan contoh soal, kuis maupun yang lainya. Setelah itu guru memberikan materi
yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya, siswa akan diberikan penjelasan sedikit
tentang materi lanjut yaitu tentang fungsi, memilih relasi yang termasuk fungsi atau bukan
fungsi, dan menentukan domain, kodomain, dan range fungsi.
A. Hirarki Konsep relasi
Prasarat
Diagram panah
-Himpunan pasangan berurutan
-Diagram cartesius
Materi/materi lanjut
Diketahui A= {1, 2}, B ={1, 2,
3, 4}. Dan relasi A ke B adalah
relasi “setengah dari”. Nyatakan
relasi tersebut dalam bentuk
diagram panah
Setengah dari
Materi
-Mendefinisikan pengertian relasi
A
B
1
1
2
2
3
-Menyatakan relasi dengan
diagram panah
-Menyatakan relasi dengan
himpunan pasangan berurutan
-Menyatakan relasi dengan
diagram Cartesius
4
fungsi
memilih relasi yang termasuk
fungsi atau bukan fungsi
menentukan domain, kodomain,
dan range fungsi
Gambar 3.1. Hirarki konsep relasi dan fungsi
A. Skenario pembelajaran 1
Skenario pembelajaran 1 yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama,
tahapan ini terbagi menjadi 3yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Kegiatan-1
Tujuan pembelajaran melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan model matematika suatu
masalah yang berkaitan dengan pengertian relasi.
Pada kegiatan awal guru memberikan waktu 10 menit. Guru membuka kegiatan
pembelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa kemudian
guru menyampaikan apersepsi dengan menggingat siswa tentang diagram panah, himpunan
pasangan berurutan dan diagram cartesius kemudian guru memberikan contoh 1tentang
pengertian relasi,
misalkan: Diketahui A= {1, 2}; B ={1, 2, 3, 4 }; Dan relasi A ke B adalah relasi
“setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut dalam bentuk diagram panah.
Setengah dari
A
B
1
1
2
2
3
4
Pada kegiatan inti guru memberikan masalah kontekstual untuk waktu yang terbatas
yaitu hanya 15 menit. Guru memberikan kelompok dalam setiap kelompok siswa dibagi
menjadi 4-5 orang siswa secara heterogen dengan melihat nilai keaktifan siwa serta nilai
ujian sebelumnya. Guru memberikan penjelasan tentang materi menyelesaikan model
matematika dari masalah yang berkaitan dengan pengertian relasi.
Contoh 2 :
Misalkan Sitti, Keban, Yuni diminta menyebutkan berat badan masing-masing. Sitti berat
badannya 49kg , Keban berat badannya 54kg , Yuni berat badan 80kg. Pada uraian tersebut,
terdapat dua himpunan, yaitu himpunan anak dan himpunan berat badan. Misalkan A adalah
himpunan anak sehingga A = {Sitti, Keban, Yuni} dan B adalah himpunan berat badan
sehingga B = {49kg, 54kg, 80kg}.
Berat badan
A
B
Sitti
49kg
Keban
54kg
Yuni
80kg
Dalam kerja kelompok siswa secara berkelompok berdiskusi tentang menyelesaikan
permasalahan yang diberikan dalam LKS1 dan dikerjakan dengan teliti, kreatif, dan rasa
pantang menyerah. Setelah guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan LKS1. Kemudian dalam diskusi kelas membahas LKS1, yaitu masalah “
berat badan” sehingga disini menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang besar. Setiap
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas, setiap kelompok satu soal untuk kelompok yang tidak presentasi hasil pekerjaannya,
1)
2)
3)
4)
memberikan tanggapan dan membandingkan dengan hasilnya. Apabila ada perbedaan
jawaban, ditampilkan dipapan tulis setelah siswa selesai menampilkan jawaban yang
benar. Dengan alokasi
waktu 25 menit akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
Guru bersama-sama membuat kesimpulan dari apa yang sudah di pelajari selama pelajaran
berlangsung, yaitu tentang bagaimana cara memodalkan masalah yang berkaitan dengan
pengertian relasi kedalam model matematika serta menyelesaikannya.
Guru memberikan KUIS
Mengingatkan siswa mempelajari materi yang akan dibahas selanjutnya, yaitu tentang
pengertian relasi
Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
A. Hirarki konsep fungsi
Melihat pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran diatas, maka perencanaan
pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru, sesuai tujuannya yaitu agar
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan poin-poin
komponen pembelajaran yang sudah dibahaskan diatas terlihat bahwa dalam meyusun
hirarki konsep sangatlah penting untuk memudahkan guru dalam menentukan poin-poin
apa saja yang harus dia masukkan kedalam langkah-langkah pembelajaran. Tahap
selengkapnya dibuat kearah konsep untuk materi fungsi.
Prasarat
-Mendefinisikan
pengertian relasi
-himpunan
-Anggota himpunan 𝜖
materi/ materi lanjut
Anto, Bintang, Rijal dan hera
bersaudara. Namun mereka
memiliki perbedaan jenis rambut
mereka. Perbedaan tersebut
dinyatakan dalam diagram panah
berikut.
A
Jenis rambut
Materi
-mendefinisikan pengertian
fungsi
B
Rijal
Keriting
Bintang
Ikal
Anto
Lurus
-memilih relasi yang
termaksuk fungsi atau
bukan fungsi
-menentukan domain,
kodomain, dan range
fungsi
a.Tentukan daerah asal (domain),
daerah kawan ( kodomain) dan
daerah hasil ( range) dari diagram
panah
b.Tentukan jenis rambut Anto.
Menentukan rumus fungsi jika
nilainya diketahui
Gambar 3.4. Hirarki konsep fungsi
Pada Gambar 3.4 ini terdapat poin-poinnya yang sama dengan hirarki konsep yang
pertama hanya saja dalam hirarki konsep yang kedua menjelaskan materi tentang fungsi
sedangkan hirarki konsep yang pertama menjelaskan tentang relasi. Berdasarkan gambar
3.4 tentang hirarki konsep materi relasi dan fungsi diberlikan prasarat mendefinisikan
tentang pengertian relasi, himpunan dan anggota himpunan 𝜖 sedangkan untuk materi sisiwa
dapat mendefenisikan pengertian fungsi, memilih relasi yang termasuk fungsi atau bukan fungsi
dan menentukan domain, kodomain dan range fungsi pembelajaran untuk materi terapan diberikan
contoh tentang fungsi dengan materi lanjut siswa dapat menentukan fungsi jika nilainya diketahui.
B. Skenario pembelajaran 2
Skenario pembelajaran 2 meliputi kegiatan yang dilakukan adalah guru dan siswa
secara bersama-sama, dimana terdapat 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir.
Untuk kegiatan2
Tujuan pembelajarannya siswa diharapkan adalah siswa dapat mendefinisikan pengertian
fungsi, memilih relasi yang termaksuk fungsi atau bukan fungsi dan siswa bisa menentukan
domain, kodomain, dan range fungsi
pada kegiatan awal guru memberikan waktu 10 menit yaitu yang pertama guru
memberi salam dan mengecek kehadiran siswa, siswa diimformasikan tentang materi yang
akan dipelajari yaitu fungsi, siswa dijelaskan indikator hasil belajar sesuai dengan materi
yang akan dipelajari diberi pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pengetahuan prasarat
yaitu tentang fungsi keingintahuan siswa akan materi fungsi dibangkitkan dengan
memberikan contoh riil tentang penerapan materi fungsi dalam kehidupan nyata.
Misalnya:
Anto, Bintang, Rijal dan Hera bersaudara. Namun mereka memiliki perbedaan pada jenis
rambut mereka. Perbedaan tersebut dinyatakan dalam diagram panah berikut.
a. Tentukanlah daerah asal (domain), daerah kawannya (kodomain) dan daerah
hasilnya (range) dari diagram panah
b. Tentukan jenis rambut Anto.
c. Tentukanlah siapa yang memiliki rambut keriting.
Jawab:
a. Domainnya
= { Rizal, Bintang, Anto}
Kodomainnya = {Keriting, Ikal, Lurus}
Rangenya(Rf) = { Keriting, Ikal, Lurus}
b. Jenis rambut Anto adalah Lurus
c. Yang memiliki rambut keriting adalah Bintang.
Pada kegiatan awal guru memberikan motivasi tentang fungsi dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa dapat berpikir kritis sehingga pada saat guru memberikan
pertanyaan tentang relasi siswa dapat menjawab, untuk kegiatan inti guru membagikan
kelompok . didalam setiap kelompok terdiri 4-5 orang siswa yang diberikan lembar
kerja siswa.sebelum siswa dbagikan kelompok guru memberikan masalah kontekstual
setelah itu siswa menerima LKS2 yang berisi soal tes pemahaman dan soal refleksi diri
dari guru. Dalam kerja kelompok siswa diberi waktu hanya 15 menit. Seteah itu siswa
dalam kelompok secara individu mengerjakan LKS kemudian berdiskusi dengan
anggota kelompok yang lain untuk menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS.
Untuk diskusi kelas siswa diberi waktu 15 menit dalam waktu yang singkat siswa
dibimbing untuk memahami masalah dan merumuskannya secara formal dengan
melakukan tanya jawab kepada siswa masing-masing kelompok menyajikan hasil
diskusi kelompok melalui diskusi kelas untuk ditanggapi kelompok lain paada saat
siswa menyajikan hasil diskusi siswa diarahkan untuk menemukan hal-hal penting
terkait hasil pekerjaan LKS dengan pengalaman yang siswa miliki dalam bentuk diskusi
kelompok.
Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu 25 menit, pertama yang dilakukan
adalah membimbing siswa dalam membuat kesimpulan, guru memberikan KUIS2,
meminta siswa mempersiapkan pertemuan selanjutnya, dan terakhir menutup pelajaran
dengan mengucapkan salam.
kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru yang berguna untuk
membantu kelancaran pembelajaran dikelas. Untuk dapat mencapai pembelajaran yang
berkualitas, seorang guru harus dapat mengelola berbagai faktor seperti penguasaan
bahan ajar, karakteristik siswa, sarana dan prasara yang tersedia, kurikulum, alokasi
waktu yang disediakan, pendekatan yang digunakan, serta alat evaluasi yang
digunakan. Agar rencana pembelajaran benar-benar dapat membantu kelancaran
pembelajaran dikelas, seharusnya rencana pembelajaran dibuat dengan lebih
mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan siswa maupun guru dalam
langkah-langkah yang terurut.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Yaitu berdasarkan kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Saran
Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami perencanaan
pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis.
1) Guru diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
wawasan dalam proses pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang
baru konseptual teknik, metode dan model pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
2) Guru harus lebih memperhatikan kondisi rencana pelaksanaan
pembelajaran(RPP) yang dibuat, ketika guru mencoba menggunakan RPP
ini disekolah, maka pada saat guru mengetahui kondisi disekolah guru sudah
bisa mempersiapkan apa saja yang harus diperlukan dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik dan benar.
3) Untuk menyempurnakan skripsi yang sederhana ini saya mengharapkan
saran dan kritik agar tersempurnanya skripsi ini. Dan mudah-mudahan
skripsi ini bermanfaat untuk pembaca khususnya untuk saya sendiri.
4) Kepada penulis berikutnya, agar rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dibuat dapat lebih baik, hendaknya sumber data tidak hanya berasal dari
bahan pustaka tetapi perlu ditambah hasil observasi dan wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Puskur-Balitbang. 2003. Pengelolaan kurikulum di tingkat sekolah pelayanan
Profesional kurikulum 2004.
Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep
Islami. Bandung: Prospect
Download