Uploaded by User109583

11. Regresi Linear dan Analisis Korelasi

advertisement
Statistika
11. REGRESI LINEAR
YUITA ARUM SARI, S.Kom, M.Kom
Jurusan Teknik Informatika
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh : Tim Ajar Mata Kuliah Statistika 2018-2019 FILKOM
Regresi
Regresi merupakan alat ukur yg digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi (hubungan) antar
variabel.
Analisis regresi merupakan metode analisis data yang
memanfaatkan hubungan antara dua variabel atau
lebih
Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara
satu atau lebih variabel bebas dengan satu variabel
tak bebas (terikat) .
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
2
Regresi
Variabel Bebas dan Tak Bebas
Nilai variabel bebas (prediktor)ditulis pada sumbu X (sumbu
horizontal) .
Nilai variabel tak bebas (terikat) ditulis pada sumbu Y (sumbu
vertikal) .
Variabel tak bebas (Y) dalam penelitian merupakan respon
(outcome) yang diukur akibat perlakuan dari variabel bebas (X).
CONTOH :
Umur VS Tinggi Tanaman (X : Umur, Y : Tinggi)
Biaya Promosi VS Volume penjualan (X : Biaya Promosi, Y : Vol.
penjualan)
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
3
Regresi
Contoh Variabel Bebas dan Tak Bebas
Case Summariesa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Total
N
berat badan
15.00
13.00
9.00
6.00
6.00
18.00
16.00
11.00
6.00
12.00
18.00
22.00
7.00
10.00
10.00
14.00
20.00
17
umur
20.00
16.00
12.00
6.00
10.00
34.00
25.00
20.00
8.00
14.00
30.00
36.00
9.00
10.00
15.00
24.00
30.00
17
a. Limited to first 100 cases .
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
4
Regresi
Ukuran Dalam Regresi
Koefisien Regresi
mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y
Koefisien korelasi
mengukur Kuat tidaknya hubungan X dan Y
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
5
Regresi Linear
Tujuan regresi Linier adalah untuk melihat hubungan
linier antara 2 variabel/lebih
y
Garis Regresi Linier
dengan persamaan
y = a + bx
dimana
a = konstanta
b = koefisiensi regresi
x
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
6
Regresi Linear
Pemahaman regresi
Persamaan regresi memungkinkan peramalan nilai suatu variabel
tak bebas (dependent variable) dari nilai variabel bebas
(independent variable).
Garis Regresi merupakan Garis linear yang
menunjukan pola hubungan antara dua variabel
misalnya variabel X dan Y. Sebenarnya hanya
merupakan garis taksiran yang dipakai untuk
mewakili pola sebaran data tersebut .
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
7
Regresi Linear
8
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
8
Regresi Linear
Persamaan umum regresi linier : Y = a + bX
Rumus yang digunakan untuk menentukan persamaan garis regresi adalah:
b
n  xy -  x  y 
n  x   x 
2
2

y  x    x  xy 

a
n  x   x 
2
2
2
a  y  bx
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
9
9
Regresi Linear
CONTOH
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
10
Regresi Linear
CONTOH
bentuk umum persaman regresi linier sederhana : Y = a + b X
n=5
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
11
Regresi Linear
CONTOH
Peramalan dengan Persamaan Regresi :
Dari kasus di atas, jika biaya promosi 10 juta, berapa
volume penjualannya.
Y = 2.530 + 1.053 X
X = 10
Y = 2.53 + 1.053 (10) = 2.53 + 10.53 = 13.06 (ratusan juta kue)
Volume penjualan = 13.06 x 100 000 000 kue
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
12
Regresi Linear
Latihan
Berikut ini data mengenai pengalaman kerja dan penjualan
X=pengalaman kerja (tahun)
Y=omzet penjualan (ribuan)
X
2
3
2
5
6
1
4
1
Y
5
8
8
7
11
3
10
4
1. Tentukan nilai a dan b.
2. Buatkan persamaan regresinya!
3. Berapa omzet penjualan dari seorang karyawan yg
pengalaman kerjanya 3,5 tahun
13
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
13
Regresi Linear
X
2
3
2
5
6
1
4
1
Y
5
8
8
7
11
3
10
4
24
56
___
X
a.
b.
c.
24
3
8
X2
4
9
4
25
36
1
16
1
96
___
Y 
Y2
25
64
64
49
121
9
100
16
448
56
7
8
XY
10
24
16
35
66
3
40
4
198
(8)(198)  (24)(56)
b
(8)(96)  (24) 2
1.548  1.344
b
 1,25
768  576
a  7  1,25(3)
a  3,25
nilai a = 3,25 dan nilai b = 1,25
Persamaan regresi linearnya adalah Y=3,25+1,25X
Nilai duga Y, jika X=3,5 adalah Y=3,25+1,25X
Y=3,25+1,25(3,5)
14
=7,625
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
14
Korelasi
PERSAMAAN KORELASI
Korelasi (r) atau koefisien korelasi menyatakan tingkat keeratan atau
seberapa kuat hubungan antara dua variabel = ukuran hubungan dua
variabel .
Nilai r berkisar antara (-1) sampai (+1)
Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai kovarians yang (+)
Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai kovarians yang (-)
Jika nilai r mendekati -1 atau r mendekati +1 maka X dan Y memiliki
korelasi linier yang tinggi .
Jika nilai r = -1 atau r = +1 maka X dan Y memiliki korelasi linier sempurna .
Jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier .
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
15
Korelasi
Koefisien korelasi (X dan Y) mempunyai hubungan positif
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
10
11
12
13
16
Korelasi
Koefisien korelasi (X dan Y) mempunyai hubungan negatif
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
9
10
11
12
13
17
Korelasi
Koefisien korelasi (x dan y) tidak mempunyai hubungan atau hubungan lemah sekali
Y
Y
atau
0
X
0
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
X
18
Koefisien Korelasi
Derajat hubungan antara x dan y dinyatakan
dengan koefisien korelasi dengan rumus:
J xx
rb
J yy


Dengan
 x 

2
J xx   x
2
n
 y 

r bergantung b
r bernilai (-) berhubungan
terbalik
 r2 Koefisien determinasi
ialah
sumbangan variabel terikat terhadap
variabel
bebas
2
J yy   y
2
n
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
19
Koefisien Determinasi
• X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan
menyebabkan perubahan nilai Y.
• Akan tetapi, naik turunnya Y adalah sedemikian rupa
sehingga nilai Y bervariasi, tidak semata-mata disebabkan
oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
• Jadi untuk mengetahui berapa besar kontribusi dari X
terhadap naik turunnya nilai Y maka harus dihitung dengan
koefisien penentuan (koefisien determinasi).
Koefisien Determinasi = r2
Tim Ajar Mata Kuliah Probabilitas & Statistik 2015-2016 FILKOM
20
Terima
Yuita Arum Sari, S.Kom, M.Kom
21
Download