BAB I - Universitas Sebelas Maret

advertisement
Perencanaan dan perancangan interior
orchestra center di Surakarta
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Disusun Oleh :
Prima Damayanti Harahap
C 0802036
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia musik di Indonesia saat ini semakin maju dan
pesat. Berbagai aliran jenis musik bermunculan demikian pula dengan
perkembangannya jumlah peminatnya. Pada mulanya musik adalah bunyibunyian yang mewakili nada dengan penyertaraannya, yang digunakan pada
acara-acara ritual sebagai alat berkomunukasi dalam penyampaian doa. Pada
perkembangannya nada dan ritme tersebut dibudayakan sebagai musik,
sehingga akhirnya musik menjadi salah satu cara untuk berkarya seni. Musik
merupakan media potensial untuk meningkatkan dan membina budaya, karena
musik dapat langsung menyentuh perasaan manusia tanpa memandang
tingkatan dan golongan. Karena perkembangan budaya maka menjadi 2 jenis
musik, yaitu musik tradisional dan musik modern. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa musik adalah suatu bagian dari kebudayaan yang bernilai seni
dan bahwa hal ini perlu dikembangkan.
Saat ini perkembangan jenis musik banyak yang berkembang di
Surakarta, diantaranya yaitu musik diatonis modern seperti jenis musik pop,
jazz, rock, klasik, dll. Yang mampu dikomersialkan menjadi sarana hiburan
bergengsi. Jenis musik diatonis modern ini lebih banyak diminati oleh para
masyarakat umum terutama masyarakat usia muda, dibandingkan dengan jenis
musik tradisional. Karena jenis musik tradisional lebih cenderung susah
dimengerti ole masyarakat awam.
Perkembangan
Industri
musik
di
Indonesia
ini
pun
telah
menggairahkan beragam jenis bisnis yang terkait didalamnya, misalnya
sekolah musik, management artis, koreografer sampai pada pertunjukan musik
secara langsung. Musik sendiri yang menjadi bagian dari seni yang
dipertunjukkan memiliki dimensi kreatif dan memiliki bagian identik dengan
proses belajar, sebagai contoh dalam musik terdapat analogi melalui persepsi,
visualisasi, konsentrasi dan logika.
Musik center merupakan alternatif sebagai wadah kegiatan yang
berkaitan dengan seni musik. Selain itu musik center adalah suatu tempat
pengembangan dan pembinaan dibidang seni musik serta sebagai tempat
wadah bagi pergelaran pertunjukan musik diatonis modern serta sebagai
sarana hiburan bagi masyarakat pecinta musik.
B. Batasan Masalah
1. Jenis musik dibagi menjadi 2, yaitu musik tradisional (pentatonik) dan
Musik Non Tradisional (Diatonis). Perencanaan dan perancangan musik
center ini dibatasi pada musik diatonis modern (Musik ochestra)
2. Perencanaan dan perancangan musik center ini hanya dibatasi pada
perencanan dan perancangan interior auditorium pada musik center yang
khusus ditujukan bagi pertunjukan musik diatonis modern.
3. Pembahasan ini hanya dibatasi pada masalah dalam desain interior,
sedangkan lingkup disiplin ilmu lainnya diambil sebagai masukan yang
bermanfaat.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan dan perancangan auditorium musik center yang
dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan adanya suatu wadah
pertunjukan musik ?
2. Bagaimana perencanaan dan perancangan auditorium musik center yang
sesuai dengan aspek desain interior antara lain dengan mempertimbangkan
lay-out, sirkulasi, system akustik ruangan, pencahayaan, penghawaan dan
kenikmatan jarak pandang ?
3. Bagaimana menyusun konsep perencanaan dan perancangan interior music
center yang sesuai dengan tema dan batasan perencanaan dan perancangan
pada penggunaan elemen-elemen interior?
D. Tujuan
1. Menyusun konsep perencanaan
dan perancangan interior yang dapat
memenuhi tuntutan ruang sebuah musik center yang merupakan pusat
informasi, hiburan dan pertunjukan.
2. Merancang interior musik center sebagai wadah pendidikan, informasi
serta wadah pertunjukan musik diatonis modern dengan pertimbangan
prinsip-prinsip desain interior sehingga proses kegiatan didalamnya dapat
berlangsung dengan baik.
3. Mengonsep perancangan dan perencanaan interior musik center sesuai
dengan tema desain.
E. Sasaran
1. Dari perencanaan dan perancangan interior musik center ini, diharapkan
mampu mendapatkan sebuah perancangan musik center yang dapat
berfungsi sebagai wadah atau media informasi, hiburan dan pendidikan.
2. Diharapkan dapat mempu memenuhi kebutuhan akan sarana sebuah
auditorium yang dapat digunakan untuk mengekspresikan hasil karya seni,
sehingga dapat diminati masyarakat.
F. Metodologi
1. Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada sebuah gedung auditorium atau
ruang pertunjukan. Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai lokasi adalah:
a. Gedung Pertunjukan Teater Besar Sekolah Tinggi Seni Indonesia
(STSI) Surakarta di Kentingan Jebres, Surakarta 57126. Dengan
mewawancarai
Surakarta)
Bapak Joko Iswanto (Pengelola Gedung STSI
b. Institut Seni Indonesia ( ISI ) Yogyakarta di Jl. Parangtritis Km 6,5
Sewon Panggungharjo Bantul Yogyakarta. Dengan mewawancarai
Bapak Irawan selaku pengelola fedung ISI Jogyakarta
2. Bentuk Penelitian.
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka bentuk penelitian
yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Bentuk
penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi dengan
deskriptif yang penuh nuansa. “ Deskriptif mempersyaratkan suatu usaha
dengan keterbukaan pikir yang menentukan obyeknya yang sedang
dipelajari “ ( HB. Sutopo, 2002; 110 ).
3. Sumber Data.
Sumber data yang dimanfaatkan pada penelitian ini meliputi :
a. Informan, dalam permasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah
selaku pengelola auditorium gedung atau ruang pertunjukan.
b. Arsip dan dokumen resmi mengenai pertunjukan musik serta buku –
buku yang relevan.
c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data.
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga sumber data
yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data adalah :
a. Wawancara
Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau hal yang sifatnya
tidak terungkap secara fisik ( Sutresno Hadi, 1985 ; 31). Wawancara
ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan “ pertanyaan
yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup
mendalam.” (HB. Sutopo, 1989 ; 31 ).
b. Observasi
Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai Observasi
berperan pasif ( Spandley,1980 ). Observasi ini dilakukan secara
formal dan infomal, untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi
penelitian yang sesuai dengan daftar masalah.
Observasi ini juga menggunakan alat bantu observasi seperti alat
pencatat, alat perekam, kamera serta alat yang digunakan lainnya.
c. Contect Analisa ( Analisa Dokumen )
Teknik ini akan dilakukan untukmengumpulkan data yang bersumber
dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.
5. Validitas Data
Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam
penelitian ini, maka penelitian kualitaif ini menggunakan trianggulasi data
dan trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguji
lebih dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang
beragam sehingga bisa menguji kebenaran data dan perspektif teori yang
ada dan diperoleh saat melakukan penelitian ini.
6. Analisa Data
Model analisa data yang digunakan adalah model analisia interaktif,
dimana peneliti bergerak diantara tiga komponen analisa yaitu reduksi
data, sajian data, penarikan simpulan / verifikasi sesudah pengumpulan
data selesai unitnya dengan menggunakan waktu yang tersisa. ( HB.
Sutopo,2002 ; 96 ).
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Penariakan Kesimpulan /
Verifikasi
Gb 1. 1 Skema Model Analisis Data Interakrif
( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif , HB Sutopo, 2002 ; 96 )
G. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dalam Perencanaan dan Perancangan Interior
Auditorium Musik Center di Surakarta adalah :
I. PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran perancangan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
II. KAJIAN TEORI
Berisi tentang kajian teoritis tentang Proyek Perencanaan dan Perancangan
Auditorium Musik Center di Surakarta, yang meliputi pembahasan teori
tentang musik secara umum yang mencakup didalamnya kurikulum musik
Diatonis Modern, pengertian, besaran ruang, jenis ruang, pola organisasi
ruang, sirkulasi,
komponen pembentuk ruang, sistem interior, serta
pertimbangan desain.
III. STUDI LAPANGAN
Beisi tentang hasil observasi di lapangan, baik sebagai dasar acuan atas
pemilihan lokasi perencanaan, maupun sebagai bahan pembanding dan
bahan pengayaan bagi proses analisa dari konsep Perencanaan dan
Perancangan Auditorium Musik Center di Surakarta.
IV. ANALISA DESAIN
Berisi tentang analisa Perencanaan dan Perancangan yang diperoleh dari
kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan titik tolak
dasar konsep Perencanaan dan Perancangan Auditorium Musik Center di
Suarakarta.
V. KESIMPULAN
Beisi kesimpulan dari hasil analisa data, evalusi konsep perencanaan dan
perancangan serta keputusan desain dari konsep Perencanaan dan
Perancangan Orchestra Center Surakarta.
Download