pengembangan perangkat pembelajaran berbasis problem

advertisement
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI
VIRUS KELAS X SMA
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
A’ida Fariroh
4401410034
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Allah
tidak
membebani
seseorang,
melainkan
sesuai
dengan
kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah: 286)
Setiap kesulitan itu selalu disertai dengan kemudahan.
(QS. Al-Insyirah: 5-6)
Persembahan
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Kedua orang tua tercinta, Ibu Sukiswati dan Bapak Tohari alm, yang
senantiasa memberikan do’a, dukungan, semangat, cinta, dan pengorbanan
yang tiada henti;
Kakak adikku tersayang, mba Nurul dan Ririn yang selalu memberi
dukungan;
Dosen pembimbing yang sangat saya hormati, Bapak Yustinus Ulung
Anggraito, M.Si, yang senantiasa sabar membimbing saya dalam
pembuatan skripsi ini;
Sahabat dan teman-teman tersayang: Umam, Fitri, Etika, Ovita, serta semua
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan,
dukungan, dan semangat yang kalian berikan sehingga menguatkanku dan
membuatku semangat menyelesaikan skripsi ini.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based
Learning pada Materi Virus Kelas X SMA”. Pada kesempatan yang baik ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi
ini, antara lain:
1.
Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
menyelesaikan studi strata 1 Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2.
Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
melaksanakan penelitian.
3.
Ketua jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kemudahan dalam hal administrasi.
4.
Bapak Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi.
5.
Ibu Dr. Siti Harnina Bintari, M.Si, selaku Dosen Penguji Utama dan ahli materi
yang telah mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi dan memberikan
masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran.
6.
Ibu Ir. Tuti Widianti, M.Biomed, selaku Dosen Penguji kedua yang telah
memberikan masukan serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
7.
Bapak Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St, selaku dosen wali yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi.
8.
Bapak Dr. Saiful Ridlo, M.Si selaku ahli media yang telah memberikan arahan
dan masukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran.
9.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandar yang telah memberikan izin
pelaksanaan penelitian.
10. Bapak Agus Sulistyo, S.Pd, guru biologi kelas X SMA N 1 Bandar yang telah
memberi masukan dan kerjasama selama penelitian.
v
11. Seluruh dosen Jurusan Biologi yang telah memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama menempuh studi.
12. Kedua orang tuaku Bapak Tohari alm. dan Ibu Sukiswati, kakakku Nurul
Aristin, serta adikku Arinta Setyani yang selalu mendoakan dan memberi
semangat demi terselesaikan studi ini.
13. Teman-teman tercinta, sahabat terbaikku Fitri, Etika, Ovita, Suyati, Umam
yang selalu memberi dukungan, semangat untuk penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
para pembaca.
Semarang, 11 Februari 2015
Penulis
vi
ABSTRAK
Fariroh, A’ida. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA. Skripsi, Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Yustinus Ulung
Anggraito, M.Si
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang
diperlukan dalam abad ini agar mampu bersaing, oleh karena itu pembelajaran
harus mampu memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Namun hasil observasi di SMA N 1 Bandar menunjukkan bahwa pembelajaran
maupun bahan ajar yang digunakan belum mampu mendukung perkembangan
keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis siswa SMA
cenderung masih rendah, khususnya siswa kelas X. Oleh karena itu dibutuhkan
perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi pengembangan
keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL)
pada materi virus, dan mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran berbasis
PBL pada materi virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development
(R&D), dengan dua uji coba lapangan, yaitu uji coba skala kecil dan uji coba
skala besar yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandar, pada kelas X MIA 1
dan X MIA 4 Semester Gasal tahun 2014/2015. Sampel uji coba skala besar
diambil dengan metode random sampling dengan desain penelitian One Group
Pretest Posttest Design.
Hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran berbasis PBL
menunjukkan perangkat pembelajaran hasil pengembangan layak digunakan
dalam pembelajaran dengan presentase aspek kelayakan silabus memperoleh
92,25%, kelayakan RPP 88,75%, dan kelayakan LKS 87,7%. Hasil uji coba
skala besar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif
dalam pembelajaran. Rata-rata persentase keterampilan berpikir kritis siswa
yaitu 74,9% dengan nilai N-gain ternormalisasi sebesar 0,63 menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang. Hasil
belajar meningkat sebesar 0,58 dengan kategori sedang berdasarkan analisis Ngain, rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 81,25% dan rata-rata sikap
siswa mencapai 83%.
Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis Problem Based Learning layak dan efektif diterapkan dalam
pembelajaran Virus untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa.
Kata kunci: perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning,
keterampilan berpikir kritis, virus
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................
PENGESAHAN ..............................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Penegasan Istilah ..................................................................................
D. Tujuan Penelitian..................................................................................
E. Manfaat Penelitian................................................................................
1
4
4
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjaun Pustaka ....................................................................................
1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........................................
2. Problem Based Learning ................................................................
3. Keterampilan Berpikir Kritis ..........................................................
4. Materi Virus ...................................................................................
5. Penelitian yang Relevan .................................................................
B. Kerangka Berpikir ................................................................................
7
7
10
12
15
15
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian ...............................................................................
B. Data dan Metode Pengumpulan Data ...................................................
C. Metode Analisis Data ...........................................................................
D. Indikator Kelayakan .............................................................................
19
24
25
30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 31
B. Pembahasan .......................................................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Simpulan...............................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN–LAMPIRAN ............................................................................
viii
73
73
74
79
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Sintaks pembelajaran PBL .......................................................................... 11
2.2 Indikator keterampilan berpikir kritis ........................................................ 14
3.1 Jenis, sumber, metode pengumpulan dan metode analisis data .................. 24
3.2 Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif persentase ... 25
4.1 Perbandingan desain dan strategi pembelajaran yang digunakan guru
dengan perangkat pembelajaran berbasis PBL ........................................... 34
4.2 Analisis kelayakan perangkat pembelajaran ............................................... 39
4.3 Saran validator dan perbaikan yang dilakukan ........................................... 40
4.4 Saran hasil uji coba skala kecil dan perbaikan yang dilakukan .................. 44
4.5 Peningkatan hasil pre-test dan post-test ...................................................... 46
4.6 Data ketuntasan belajar peserta didik .......................................................... 46
4.7 Data pencapaian keterampilan berpikir kritis peserta didik ........................ 47
4.8 Data keterampilan berpikir kritis peserta didik tiap indikator .................... 47
4.9 Data analisis hasil LKS ............................................................................... 48
4.10 Data sikap ilmiah peserta didik ................................................................... 48
4.11 Kesesuaian antara indikator berpikir kritis dan keterampilan dalam
pendekatan saintifik .................................................................................... 63
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS ........................................ 9
2.2 Diagram alir kerangka berpikir ................................................................... 18
3.1 Langkah-langkah penelitian research and development (R&D) ................ 19
4.1 Data keterampilan berpikir kritis siswa....................................................... 32
4.2 Perbedaan silabus dari Kemendikbud dengan silabus yang dikembangkan 36
4.3 Bagian indikator dan tujuan belajar ............................................................ 37
4.4 Bagian kegiatan pembelajaran .................................................................... 37
4.5 Sampul ........................................................................................................ 38
4.6 Petunjuk belajar ........................................................................................... 38
4.7 Pertanyaan berpikir kritis pada rangkuman materi ..................................... 38
4.8 Kasus PBL................................................................................................... 38
4.9 Revisi bagian indikator pembelajaran ......................................................... 40
4.10 Revisi bagian penilaian .............................................................................. 41
4.11 Revisi bagian gambar kasus dan kalimat pengantar .................................. 41
4.12 Revisi penggunaan data dalam kasus ......................................................... 42
4.13 Revisi penambahan aspek nilai religi ......................................................... 42
4.14 Revisi penambahan sumber pada gambar .................................................. 43
4.15 Grafik peningkatan hasil belajar ................................................................. 46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi................................................... 80
2. Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi) ............................................ 83
3. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa ........................................... 85
4. Rekapituasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 87
5. Hasil Wawancara Siswa ............................................................................ 89
6. Silabus dari Kemendikbud 2013 materi virus kelas X.............................. 90
7. Hasil Validasi Silabus dan RPP ................................................................ 93
8. Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan RPP ........................................... 99
9. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Materi ........................................................ 101
10. Rubrik Penskoran Validasi Materi LKS Berbasis PBL ............................ 102
11. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi ..................................................... 106
12. Kisi-kisi Validasi LKS Pakar Media ......................................................... 108
13. Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis PBL ............................. 109
14. Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media ..................................................... 113
15. Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS ............................................ 115
16. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Coba Skala Kecil ........ 117
17. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik ............................... 119
18. Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil................................... 120
19. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru terhadap Silabus dan RPP ............... 122
20. Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test .................................. 124
21. Soal Uji Coba ............................................................................................ 125
22. Hasil Analisis Uji Coba Soal .................................................................... 128
23. Data Hasil Analisis N-gain Hasil Belajar ................................................. 133
24. Data Hasil Analisis Nilai Akhir Peserta Didik ......................................... 134
25. Contoh Hasil Post-test .............................................................................. 135
26. Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa .......................................................... 137
27. Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa .................................... 138
28. Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa ............................................................. 140
29. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ........... 147
30. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 148
xi
Lampiran
Halaman
31. Rekapitulasi Pencapaian Berpikir Kritis Siswa (Analisis N-gain) ........... 147
32. Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis .............................. 148
33. Data Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis ..................... 150
34. Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ............................ 153
35. Hasil Angket Penilaian Sikap ................................................................... 154
36. Rekapitulasi Skor Sikap Siswa ................................................................. 155
37. Rubrik Penilaian Poster............................................................................. 156
38. Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster ............................. 157
39. Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster ...................... 158
40. Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar ................. 159
41. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Peserta Didik pada Uji Skala Besar ......... 161
42. Hasil Angket Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar ..................... 163
43. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Skala Besar ...................... 166
44. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 167
45. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 168
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad ke-21 sebagai era globalisasi merupakan masa pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong manusia ke dalam era persaingan
global yang semakin ketat. Hal tersebut berimbas pada diperlukannya sumber daya
manusia (SDM) dengan kualitas tinggi yang menuntut pola berpikir dan bersikap
terhadap berbagai informasi dan tantangan. Trilling and Hood (1999),
mengemukakan bahwa ada tujuh kemampuan yang diperlukan untuk sukses
menghadapi tantangan pada abad ini yaitu mampu berpikir kritis dan bertindak,
kreatif, kolaboratif, memahami berbagai budaya, kemampuan komunikasi,
kemampuan komputer, dan mampu belajar mandiri. Kurikulum 2013 menekankan
pendekatan saintifik yang dalam proses pembelajarannya harus memenuhi
beberapa kriteria, salah satunya adalah mendorong dan menginspirasi siswa
berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi
pembelajaran (Kemendikbud 2013a). Berdasarkan hal tersebut seharusnya
pembelajaran dapat mengarahkan siswa untuk berpikir kritis.
Berdasarkan hasil observasi awal di beberapa sekolah di Kabupaten Batang,
yaitu SMA N 1 Wonotunggal, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1
Bandar diperoleh informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X
cenderung masih kurang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru dalam
wawancara, hasil angket siswa, dan observasi kelas. Berdasarkan hasil angket pada
Lampiran 2 diketahui hanya 12,9% siswa yang terbiasa mengajukan pertanyaan dan
9,7% yang terbiasa menyampaikan pendapat. Hanya 9,7% siswa yang senang
mencari informasi sendiri, selebihnya lebih senang bila dijelaskan oleh guru,
padahal seharusnya siswa diarahkan untuk dapat mencari dan membangun
pengetahuannya sendiri terutama di era teknologi informasi sekarang ini. Hanya
32,2% siswa yang berani mengemukakan alasan dari jawaban yang diberikan dan
hanya 22,6% siswa yang mampu membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
dengan baik. Kemampuan-kemampuan tersebut termasuk dalam keterampilan
berpikir kritis.
1
2
Keterampilan berpikir kritis dapat terlatih bila didukung dengan
pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Pembelajaran akan
terlaksana dengan baik bila disertai dengan rencana pembelajaran yang baik, oleh
karena itu diperlukan perangkat pembelajaran yang mendukung dalam melatihkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan analisis perangkat pembelajaran
yang digunakan guru dan hasil wawancara guru, perangkat pembelajaran yang
digunakan guru sudah lengkap meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan alat evaluasi.
Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah menerapkan pembelajaran aktif, namun
belum mengarahkan pengembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan
masih cenderung sering menggunakan metode ceramah. Selain itu bahan ajar yang
digunakan di beberapa sekolah di Kabupaten Batang berupa buku paket dan LKS,
seperti di SMA N 1 Bandar dan SMA N 1 Wonotunggal menggunakan lembar kerja
siswa (LKS) Biologi untuk SMA/MA kelas X dari MGMP yang berisi materi dan
latihan soal. Pertanyaan lebih bersifat teoritis yang menguji konsep/teori, sangat
sedikit pertanyaan dan kegiatan yang melatih siswa berpikir kritis. Hal tersebut
menjadikan siswa tidak terdorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritisnya dalam menemukan gagasan/konsep materi secara mandiri dan lebih sering
menghafal materi tanpa mengetahui proses menemukan konsep.
Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu keterampilan yang harus
dilatihkan melalui pemberian stimulus yang menuntut seseorang untuk berpikir
kritis. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan berpikir secara logis dan
reflektif dalam memecahkan masalah sehingga menghasilkan keputusan yang tepat
tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan (Ennis 2011). Berpikir kritis
memungkinkan seseorang dapat menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan
bahwa ia telah menentukan pilihan yang cerdas. Sedangkan orang yang tidak
berpikir kritis akan cenderung meniru orang lain, percaya dan menerima
kesimpulan orang lain dengan pasif (Lambertus 2009). Oleh karena itu
keterampilan berpikir kritis harus dilatihkan kepada siswa sehingga kelak mereka
dapat menentukan pilihan cerdas dalam hidupnya.
Materi virus berkaitan erat dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari
yang dihadapi siswa. Virus dikenal merugikan tapi juga mempunyai peran penting
dalam kehidupan. Saat mempelajari materi virus siswa diharapkan dapat
3
memahami konsep virus, sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam menanggulangi
permasalahan yang disebabkan oleh virus. Namun pada pembelajaran materi virus
guru belum menerapkan model yang memungkinkan siswa aktif dan mandiri
mencari informasi untuk memecahkan masalah dan menemukan konsep. Padahal
berdasarkan hasil angket pada Lampiran 2, 100% siswa menyatakan lebih tertarik
dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan permasalahan nyata. Adanya
fasilitas yang memadai seperti laboratorium, perpustakaan, LCD, dan Wi-Fi
memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri mencari informasi untuk
menemukan konsep dan memecahkan masalah.
Salah satu model pembelajaran yang memberikan peluang bagi siswa untuk
memiliki
pengalaman
menemukan
suatu
konsep
dan
mengembangkan
keterampilan berpikir kritis adalah model Problem-Based Learning (PBL).
Menurut John Dewey (Trianto 2011), PBL merupakan model pengajaran yang
menggunakan masalah dari lingkungan sebagai stimulus bagi siswa untuk belajar
dengan menganalisis dan memecahkan masalah, sehingga siswa memperoleh
pengetahuan dan konsep yang mendalam dari materi pelajaran.
Kurikulum
2013
menggunakan
pendekatan
saintifik
yang
lebih
mengutamakan sikap yang diperoleh melalui belajar aktif daripada pengetahuan,
dengan penekanan pada struktur capaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
(Kemendikbud
2013a).
Dalam
kegiatannya
PBL
juga
mengedepankan sikap melalui pembelajaran aktif untuk memperoleh pengetahuan.
Pembelajaran berbasis PBL menyuguhkan masalah nyata dalam kehidupan yang
menuntut siswa untuk aktif berpikir dan bekerjasama dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah sehingga siswa dapat menemukan konsep. Ketika siswa
mempelajari sesuatu dengan diberikan masalah, hal tersebut memberikan tantangan
untuk berfikir lebih dalam. Dengan begitu model PBL diaharapkan akan sesuai
diterapkan dalam pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dalam upaya
mencapai kompetensi yang diharapkan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penerapan PBL dalam pembelajaran. Saeed & Sarah (2013) menunjukkan bahwa
penerapan PBL dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan berpikir kreatif dan
kritis siswa. Setyorini (2011), menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat
4
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Arnyana (2007), juga
menunjukkan bahwa penerapan PBL pada pelajaran biologi dapat meningkatkan
kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian di atas diperlukan suatu rancangan kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran efektif dengan menyajikan permasalahan nyata
yang menuntut keaktifan dan mendorong keterampilan berpikir kritis siswa untuk
memecahkan masalah. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut dan
keberhasilan yang dicapai penelitian sebelumnya, menjadi titik acuan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Problem Based Learning pada Materi Virus Kelas X SMA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini
yaitu,
1. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang
dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran?
2. Apakah perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning yang
dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran materi virus, khususnya
untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa?
C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran istilahistilah dalam penelitian ini. Istilah-istilah terkait adalah:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning
(PBL).
Perangkat pembelajaran merupakan seperangkat alat yang harus
dipersiapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, yang meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran
(Kemendikbud
2013b).
Pengembangan
dalam
penelitian
ini
adalah
mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis PBL berupa silabus
(menggunakan
silabus
dari
kemendikbud
yang
disesuaikan
dengan
5
pembelajaran yang akan dilakukan), RPP, bahan ajar berupa Lembar Kerja
Siswa berbasis PBL yang dalam penggunaannya disertai buku paket dan alat
evaluasi berupa soal-soal tes tertulis yang dibuat mengacu pada indikator
berpikir kritis untuk mengukur penguasaan materi dan keterampilan berpikir
kritis siswa.
2. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai titik awal dari proses pembelajaran (Graff and Kolmos 2005).
Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada masalah dalam kehidupan
nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk proses pembelajaran. PBL
merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar melalui pemecahan masalah,
sehingga memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
pelajaran.
3. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan/logis dan reflektif dengan
menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan (Ennis 2011). Berdasarkan indikator berpikir kritis yang diuraikan
oleh Robert Ennis, indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini
ada lima yaitu kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu
penjelasan, mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil
observasi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan, mengidentifikasi
asumsi, dan menentukan suatu tindakan.
4. Materi Virus
Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah
virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini membahas
mengenai ciri-ciri, struktur, dan perkembangbiakan virus, serta kasus-kasus
penyakit yang disebabkan virus, peran virus, dan partisipasi remaja dalam
menanggulangi permasalahan yang disebabkan virus.
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan
untuk,
1. Menganalisis kelayakan perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi virus
yang dikembangkan.
2. Menganalisis efektivitas perangkat pembelajaran berbasis PBL pada materi
virus, khususnya dalam melatih keterampilan berpikir ktitis siswa.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Mendorong siswa belajar secara aktif dan berpikir kritis dalam menemukan
gagasa-gagasan pemecahan masalah dan pemahaman terhadap konsep dari
materi virus.
2. Menghasilkan inovasi perangkat pembelajaran yang telah tervalidasi.
3. Memberi sumbangan perangkat pembelajaran yang baik untuk melatihkan
keterampilan berpikir kritis.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
optimalisasi kualitas pembelajaran Biologi di sekolah.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
kompetensi dasar (Devi dkk. 2009). Menurut Kemp J.E (Trianto 2011), dalam
pengembangan
perangkat
pembelajaran
terdapat
sepuluh
unsur
rencana
perancangan pembelajaran, yaitu identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas,
perumusan indikator, penyusunan evaluasi, strategi pembelajaran, media atau
sumber belajar, merinci pelayanan penunjang, menyiapkan evaluasi hasil belajar,
dan revisi perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS, dan alat evaluasi.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup kompetensi
inti (KI), kompetensi dasar (KD), materi pokok, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk setiap satuan pendidikan
(Kemendikbud 2013b). Pada Kurikulum 2013 silabus sudah disiapkan oleh
pemerintah. Kurikulum 2013 yang dikembangkan saat ini adalah desain
minimum, sekolah dapat mengembangkan lebih bagus lagi, guru dapat
menyalurkan kreativitasnya dalam proses belajar mengajar (Kemendikbud
2013b).
b. Rencana proses pembelajaran (RPP)
Rencana proses pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih untuk mencapai kompetensi dasar
yang dikembangkan dari silabus (Kemendikbud 2013b). Menurut Majid (2009),
unsur-unsur penting yang harus ada pada suatu RPP adalah apa yang akan
diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan bagaimana mengevaluasi hasil
7
8
kerjanya, yaitu dengan merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap
siswa terhadap materi yang mereka pelajari.
c. Lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber pembelajaran
Sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta
didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Depdiknas 2008a).
Sumber belajar dikategorikan menjadi enam yaitu lingkungan, benda, orang,
bahan, buku, dan peristiwa (Direktorat Pembinaan SMA 2010).
Menurut Prastowo (2012), bahan ajar merupakan segala bahan, baik
informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan
secara utuh kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa bahan ajar cetak yang meliputi handout,
buku, modul, poster, lembar kerja siswa, dll, serta dapat berupa bahan ajar audio,
audio visual, multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web (Direktorat
Pembinaan SMA 2010). Sumber maupun bahan ajar sebagai komponen sistem
pembelajaran perlu dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis bahan
ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS yang berbasis
problem based learning (PBL).
Lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Lembar kerja siswa yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, LKS termasuk dalam bahan ajar
kategori bahan cetak. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga
siswa mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Majid
2009).
Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya
(Depdiknas 2008a).
9
Manfaat LKS bagi guru yaitu memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, sedangkan bagi siswa yaitu siswa dapat belajar secara mandiri dan
mampu memahami maupun menjalankan suatu tugas tertulis. Pemanfaatan LKS
dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan LKS sebagai berikut.
Analisis Kurikulum
(untuk menentukan materi yang memerlukan alat bantu)
Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Menentukan Judul LKS
Penulisan LKS
Merumuskan KD
 Prinsip relevansi/keterkaitan
 Prinsip konsistensi/keajegan
 Prinsip kecukupan
Menentukan Alat
Penilaian
(proses dan hasil kerja)
Menyusun Materi
Memperhatikan Struktur LKS
Gambar 2.1. Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS (Depdiknas
2008a)
Penyusunan LKS juga harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat
didaktik yang mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal, syarat
konstruksi yang mengatur tentang penggunaan bahasa dalam LKS, dan syarat
teknik yang mengatur tentang penyajian LKS (Darmodjo & Kaligis 1992).
Agar LKS dapat dikatakan layak, maka LKS harus dinilai oleh para ahli.
Adapun penilaian unsur-unsur dalam penyusunan sebuah bahan ajar mengacu
pada tiga komponen yaitu kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian (BSNP
2013).
10
d. Alat evaluasi
Menurut Kemendikbud (2013c), penilaian hasil belajar peserta didik
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang. Penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik,
projek, penugasan, tes lisan, penilaian portofolio, jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman. Teknik penilaian dapat berupa teknik tes dan nontes, baik
dalam bentuk tertulis maupun lisan, tergantung dari guru yang akan
mengevaluasi. Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur kompetensi
pengetahuan dalam penelitian ini yaitu teknik tes yang berupa nilai hasil pretest
dan posttest materi virus dan penugasan dalam LKS. Untuk mengukur
kompetensi sikap digunakan penilaian diri dan untuk kompetensi keterampilan
digunakan skala penilaian.
2. Problem Based Learning (PBL)
Problem based learning didasarkan pada hasil penelitian Barrow dan
Tamblyn (Barret 2005) yang pertama kali diimplementasikan pada sekolah
kedokteran di McMaster University Kanada pada tahun 60-an. Problem based
learning sangat efektif untuk sekolah kedokteran karena mahasiswa dihadapkan
pada permasalahan kemudian dituntut untuk memecahkannya. Hal tersebut
diterapkan karena pada kenyataannya dokter selalu dihadapkan pada
permasalahan pasien sehingga harus mampu menyelesaikannya.
Menurut Graff dan Kolmos (2005), PBL adalah suatu pendekatan
pendidikan dengan menggunakan masalah sebagai sebuah titik awal dari proses
pembelajaran. Biasanya masalah yang disajikan didasarkan pada masalah dalam
kehidupan nyata yang berfungsi penting sebagai dasar untuk proses
pembelajaran, karena akan menentukan arah proses pembelajaran yang
menekankan pada perumusan pertanyaan daripada jawaban sehingga
memungkinkan mendorong motivasi dan pemahaman siswa. Sedangkan Barrow
(Huda 2013), mendefinisikan PBL sebagai pembelajaran yang dihasilkan
melalui proses bekerja menuju pemahaman dari suatu masalah yang ditetapkan
pada awal proses pembelajaran.
11
Pengalamam belajar merupakan bagian penting dari proses pembelajaran
menggunakan PBL. Peserta didik diarahkan untuk membangun konsep dari
pengalamannya sendiri. Hal ini dapat memotivasi dan memberikan siswa
kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih dalam. Berdasarkan
teori yang dikembangkan Barrow, Liu (2005) menjelaskan karakteristik dari
PBL, yaitu: pembelajaran berpusat pada siswa, masalah otentik mengorganisir
fokus belajar, informasi baru diperoleh melalui self-directed learning, belajar
terjadi dalam kelompok kecil, dan guru bertindak sebagai fasilitator
Pelaksanaan PBL memiliki ciri tersendiri berkaitan dengan langkah
pembelajarannya. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PBL sebagai berikut
(Chin & Chia 2008)
Tabel 2.1. Sintaks pembelajaran PBL
Tahap
Identifikasi
masalah
Mengeksplor
permasalahan
Melakukan
penyelidikan
ilmiah
Mengumpulkan
informasi
bersama
Menyampaikan
penemuan,
evaluasi guru,
dan evaluasi diri
Perilaku Guru
Menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa untuk terlibat
dalam pemecahan masalah yang
dipilih
Membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
masalah tersebut
Mendorong dan mengarahkan
siswa dalam mengumpulkan
informasi untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan
masalah
Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi
tugas dengan teman
Mengevaluasi hasil belajar
tentang meteri yang telah
dipelajari/meminta kelompok
presentasi hasil kerja
Perilaku Siswa
• Membaca dan mencermati kasus
permasalahan yang diberikan
• Menulis pokok permasalahan pada
problem logs
• Mengorganisasikan pertanyaan
mengenai permasalahan yang
berfokus pada “Apa yang kamu
ketahui?”, “Apa yang perlu kamu
ketahui?”, dan “Bagaimana kamu
bisa mengetahui apa yang perlu
kamu tahu?”
• Mengidentifikasi sumber dan
tugas untuk memecahkan masalah
Mengumpulkan data untuk
menjawab pertanyaan dari
berbagai sumber
• Melakukan tukar informasi dan
diskusi tentang apa yang telah
dipelajari dan menyelesaikan
tugas
• Menyajikan/ mempresentasikan
penyelesaian masalah
• Mengisi lembar penilaian diri
12
Dalam pelaksanaannya, PBL memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat
mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata, membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar,
menilai kemajuan belajarnya, dan melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan
diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka. Dengan menggunakan
pendekatan PBL juga akan terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja
kelompok, siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari
perpustakaan, internet, wawancara dan observasi, dan kesulitan belajar siswa
secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer
teaching.
Selain memiliki kelebihan, PBL juga memiliki kekurangan, yaitu dalam
suatu kelas yang memiki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi
kesulitan dalam pembagian tugas. Model PBL biasanya membutuhkan waktu
yang tidak sedikit, guru harus mampu mendorong motivasi kerja siswa dalam
kelompok secara efektif, dan adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia
dengan lengkap.
3. Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang tidak bisa
berkembang dengan sendirinya, namun perlu adanya upaya yang dapat
mendorong pengembangan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis akan
terbentuk bila seseorang didorong untuk menggunakan pemikirannya dalam
memecahkan masalah (Huda 2013). Salah satu model pembelajaran yang
memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis melalui kegiatan
pemecahan masalah adalah model PBL. Pembelajaran PBL berisi kegiatan yang
berorientasi pada masalah. Ketika siswa dihadapkan dengan suatu masalah saat
kegiatan pembelajaran, maka ia akan berpikir secara mendalam atau
menggunakan kemampuan berpikir kritisnya untuk dapat memecahkan masalah.
Oleh karena itu model PBL sangat tepat digunakan dalam upaya pengembangan
keterampilan berpikir kritis siswa.
Ada berbagai definisi mengenai berpikir kritis menurut para ahli seperti
menurut Edward Glaser (Fisher 2009), mendefinisikan berpikir kritis sebagai
13
suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal
yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang dengan menerapkan
metode-metode pemeriksaan dan penalaran logis. Sedangkan Ennis (2011),
mendefinisikan bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
reflektif sehingga menghasilkan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap
keyakinan atau pengetahuan asumtif dengan menggunakan keterampilan
berpikir tertentu berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan yang akan
didapatkan.
Menurut Edward Glaser terdapat keterampilan-keterampilan berpikir
sebagai landasan untuk berpikir kritis yaitu, mengenal masalah dan menemukan
cara-cara dan informasi yang dapat dipakai untuk menangani permasalahan,
mengenal asumsi dan nilai, memahami dan menggunakan bahasa yang tepat,
menganalisis data, menilai dan mengevaluasi pernyataan, mengenal adanya
hubungan yang logis antara masalah-masalah, menarik dan menguji kesimpulan,
menyusun kembali pola-pola keyakinan berdasarkan pengalaman yang lebih
luas, dan membuat penilaian yang tepat.
Penemuan indikator keterampilan berpikir kritis dapat diungkapkan
melalui aspek-aspek perilaku yang diungkapkan dalam definisi berpikir kritis.
Menurut Ennis (2011), terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis yang
diuraikan menjadi 12 indikator.
14
Tabel 2.2. Indikator keterampilan berpikir kritis
No.
Aspek
1.
Memberikan
penjelasan sederhana
2.
Membangun
keterampilan dasar
3.
Menyimpulkan
4.
Memberikan
penjelasan lanjut
5.
Mengatur strategi dan
taktik
Indikator
 Memfokuskan pertanyaan
 Menganalisis pertanyaan
 Bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan
 Mempertimbangkan apakah sumber
dapat dipercaya atau tidak
 Mengobservasi dan mempertimbangkan
suatu laporan hasil observasi
 Mendeduksi dan menganalisis
mempertimbangkan hasil deduksi
 Menginduksi dan mempertimbangkan
hasil induksi
 Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan
 Mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan suatu definisi dalam
tiga dimensi
 Mengidentifikasi asumsi
 Menentukan suatu tindakan
 Berinteraksi dengan orang lain
Kemampuan berpikir kritis dapat diukur dengan menggunakan instrument
yang dikembangkan melalui aspek dan indikator berpikir kritis. Instrumen
berpikir kritis dapat bertujuan untuk mengukur satu aspek atau lebih dari satu
aspek berpikir kritis (Ennis 2001).
Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan, dari 12 indikator
berpikir kritis yang dikemukakan oleh Robert Ennis, dirumuskan lima indikator
kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1)
kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, yang
dilatihkan melalui kegiatan mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan
permasalahan kelompok, (2) Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu
laporan hasil observasi, yang dilatihkan dengan mencermati dan mengkaji kasus
yang disajikan, (3) membuat dan menentukan hasil pertimbangan, yang
dilatihkan
melalui
kegiatan
diskusi
dalam
menyelesaikan
soal-soal
permasalahan dan membuat kesimpulan, (4) mengidentifikasi asumsi, yang
dilatihkan dengan cara mencari sumber-sumber informasi untuk mengasosiasi
15
antara pengetahuan awal siswa dengan teori saat mengerjakan soal permasalahan
dan menyampaikan hasil diskusi dan, (5) menentukan suatu tindakan, yang
dilatihkan dengan mendiskusikan peran generasi muda dalam upaya
menanggulangi infeksi virus dan membuat poster pencegahan/ penanggulangan
virus.
4. Materi Virus
Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah
virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini termasuk
dalam Kompetensi Dasar (KD) 3. 3 yaitu menerapkan pemahaman tentang virus
berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat dan KD 4. 3 yaitu menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. Materi virus meliputi
ciri-ciri, struktur, replikasi virus secara litik dan lisogenik, peran virus dalam
kehidupan baik peran positif maupun peran negatif, dan jenis-jenis partisipasi
remaja dalam menanggulangi persebaran infeksi suatu virus.
Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan sehari-hari
yang dihadapi siswa, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bila
menyajikan permasalahan dalam kehidupan nyata mengenai virus. Dalam
pembelajaran menggunakan PBL siswa akan dihadapkan pada permasalahan
tentang virus pada kehidupan nyata yang akan mengarahkan siswa untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah sehingga menemukan konsep
tentang virus.
5. Penelitian yang Relevan
Chin and Chia (2006), melakukan penelitian pada siswa kelas IX dengan
materi makanan dan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa
siswa awalnya mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi masalah, namun
setelah dilakukan diskusi siswa mampu mengatasi hambatan tersebut dan
kemudian dirumuskan masalah untuk penyelidikan. Masalah yang terstruktur
merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengarahkan pada
penyelidikan independen.
16
Hasil penelitian Arnyana (2007), menunjukkan bahwa model PBL dapat
meningkatkan pemahaman konsep biologi siswa, kemampuan memecahkan
masalah biologi, kemampuan menerapkan konsep-konsep biologi, sikap positif
siswa terhadap pelajaran biologi, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
Penelitian Chin and Chia (2008), menjelaskan bagaimana menggunakan
PBL pada kelas sembilan kelas biologi di Singapura. Dalam pembelajaran siswa
diberikan beberapa kasus atau isu-isu mengenai gizi dan makanan untuk
mengembangkan ide-ide permasalahan yang akan diangkat dan dipecahkan.
Dalam penyelesaian masalah siswa mengacu pada pertanyaan “Apa yang anda
ketahui?”, Apa yang perlu anda ketahui?”, dan “Bagaimana anda bisa
mengetahui apa yang anda perlu tahu?”. Dengan menggunakan PBL membuat
kelas menjadi lingkungan belajar aktif. Dalam hal tersebut guru memainkan
peran penting dalam membantu siswa untuk merumuskan masalah yang layak,
merencanakan tindakan, mengevaluasi, dan mensintesis.
Hasil penelitian Setyorini (2011), menunjukkan bahwa model problem
based learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Pengukuran keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan tes dan praktikum,
pada kelas eksperimen diperoleh hasil 83% siswa memiliki kemampuan berpikir
kritis yang baik dan sangat baik, nilai prikomotorik 82,75% siswa memiliki
kategori sangat baik, dan nilai afektif 73,38% dengan kategori baik. Sedangkan
pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan namun tidak signifikan.
Penelitian Saeed and Sarah (2013), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan PBL berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa. Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest. Saat diukur menggunakan rumus N-gain
menunjukkan hasil perbedaan yang sangat signifikan pada kemampuan berpikir
kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan
bahwa PBL membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian Gokhale (1995), bertujuan untuk menguji efektivitas
pembelajaran
individu
dibandingkan
pembelajaran
kolaboratif
dalam
17
meningkatkan keterampilan praktek dan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
kolaboratif
mendorong
pengembangan berpikir kritis melalui diskusi, klarifikasi ide, dan evaluasi ide.
Pembelajaran kolaboratif lebih efektif digunakan untuk meningkatkan berpikir
kritis dan kemampuan memecahkan masalah.
Snyder L.G and Snyder M.J (2008), dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa pendidikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
melalui penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam
proses belajar daripada mengandalkan ceramah dan hafalan, memfokuskan
instruksi pada proses belajar daripada hanya pada konten, dan menggunakan
teknik penilaian yang memberikan tantangan intelektual pada siswa, bukan
mengingat memori. Lingkungan yang secara aktif melibatkan para siswa dalam
belajar penyelidikan informasi dan penerapan pengetahuan akan mendorong
keterampilan berpikir kritis siswa. Siswa yang kritis dapat berpikir sendiri dan
memecahkan masalah di dunia nyata.
18
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan uraian tinjauan pustaka di atas, kerangka berpikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Guru lebih sering menggunakan metode
ceramah
• Keterampilan berpikir kritis
diperlukan siswa untuk
menghadapi abad-21
• Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan saintifik yang dalam
proses pembelajarannya dituntut
dapat mendorong dan
menginspirasi peserta didik
berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi
pembelajaran
• Model Problem Based Learning
merupakan pembelajaran dengan
menggunakan masalah sebagai
sebuah titik awal dari proses
pembelajaran (Graff and Kolmos
2005)
• Dengan berorientasi pada masalah
siswa akan terdorong untuk berpikir
kritis dalam memecahan masalah
dalam situasi nyata sehingga siswa
dapat membangun dan menemukan
konsep materi yang diajarkan
.
LKS yang digunakan berisi ringkasan materi
dan latihan soal
Siswa kurang
terdorong
berpikir kritis
Siswa terbiasa menghafal
materi, cenderung menerima
materi saja tanpa mengetahui
proses menemukan konsep
Keterampilan berpikir kritis siswa masih
kurang (tidak terbiasa bertanya, berpendapat,
memberikan penjelasan, dan menyimpulkan)
Materi virus berkaitan dengan kehidupan dan
permasalahan sehari-hari yang dihadapi siswa
Saeed & Sarah (2013), menunjukkan
penerapan PBL dapat meningkatkan
keaktifan dan keterampilan berpikir
kreatif dan kritis siswa
Setyorini (2011), menunjukkan
penerapan PBL dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa.
Arnyana (2007), juga menunjukkan
penerapan PBL pada pelajaran biologi
dapat meningkatkan kompetensi dan
kemampuan berpikir kritis siswa
Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based
Learning pada materi virus
Menarik minat siswa untuk belajar
Siswa aktif dan berpikir kritis
Gambar 2.2. Diagram alir kerangka berpikir
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development
(R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu (Sugiyono, 2012). Pelaksanaan penelitian sesuai dengan langkah-langkah
penelitian R&D menurut sebagai berikut.
Potensi dan
masalah
Pengumpulan
data
Desain produk
Uji coba
produk
Revisi desain
Validasi
desain
Revisi
produk
Uji coba
pemakaian
Revisi produk
Produk jadi
Gambar 3.1. Langkah-langkah penelitian Research and Development (Sugiyono
2012)
Langkah-langkah penelitian ditempuh sesuai alur jalur kerja pada Research
and Development adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian, dengan melakukan observasi
pada beberapa sekolah di Kabupaten Batang untuk mengetahui potensi dan
masalah, dengan cara pengumpulan data berupa wawancara guru, observasi
kelas, dan angket siswa. Wawancara dilakukan pada Februari-Mei 2014 di SMA
N 1 Bandar, SMA N 1 Batang, SMA N 2 Batang, dan SMA N 1 Wonotunggal
dengan responden adalah Nurhayati, S.Pd, Ning Rahayu, S.Pd Yati Suharti,
S.Pd, dan Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
permasalahan tentang pembelajaran.
19
20
Masalah yang ditemukan adalah keterampilan berpikir kritis siswa masih
kurang. Pembelajaran di sekolah kurang memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran yang sering
dilakukan guru adalah melalui tanya jawab dan ceramah, terkadang diskusi. Di
sisi lain, sekolah memiliki potensi untuk dapat mendukung terjadinya
pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir kritis siswa. Sekolah
memiliki fasilitas berupa laboratorium, charta struktur dan replikasi virus, WiFi, serta buku-buku penunjang pembelajaran Biologi di perpustakaan.
Berdasarkan hasil angket siswa menyatakan lebih tertarik jika pembelajaran
menyuguhkan permasalahan pada dunia nyata. Namun pada materi virus guru
belum menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah.
2. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui potensi dan masalah yang ada di beberapa sekolah di
Kabupaten Batang, selanjutnya pengumpulan data dilakukan lebih mendalam
pada salah satu sekolah yang akan digunakan dalam penelitian yaitu SMA N 1
Bandar. Berikut pengumpulan data yang dilakukan.
a. Melakukan wawancara dengan guru Biologi dan siswa untuk memperoleh
data tentang permasalahan pembelajaran. Diperoleh data sebagai berikut.
1) Siswa kurang terbiasa mengajukan pertanyaan dan pendapat, meskipun
guru sering memberikan kesempatan, namun siswa cenderung menerima
apa yang diberikan guru dan cenderung pasif, siswa kurang berani
mengemukakan alasan terhadap alternatif jawaban, serta kesulitan untuk
membuat kesimpulan.
2) Bahan ajar yang digunakan hanya berupa LKS yang menurut siswa
tampilannya kurang menarik. Perangkat yang digunakan guru dalam
materi virus terdiri dari silabus dan RPP dengan model pembelajaran
gallery walk (pembelajaran berbentuk pameran karya siswa yang
menimbulkan interaksi antar kelompok untuk saling memberi tanggapan)
yang menurut guru pelaksanaannya masih kurang efektif.
b. Mencatat kekurangan yang ada pada perangkat pembelajaran dan LKS yang
digunakan siswa yaitu kegiatan dalam LKS kurang mengarahkan siswa untuk
21
berpikir kritis. Lembar kerja siswa hanya berisi ringkasan teori dan latihan
soal saja. Guru belum menggunakan model pemecahan masalah.
c. Mengumpulkan materi tentang virus dari buku mata pelajaran, buku yang
relevan, dan referensi internet. Melakukan analisis KI, KD, dan indikator
pencapaian, serta karakteristik, kelebihan, dan kekurangan PBL untuk
dijadikan bahan kajian dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Materi
virus berkaitan dengan kehidupan dan permasalahan yang dihadapi siswa,
sehingga akan tepat bila dalam pembelajaran disuguhkan permasalahan yang
menuntut siswa untuk dapat memecahkannya
3. Desain Produk
Mendesain produk yang berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS berbasis PBL, dan soal evaluasi
berupa tes tertulis pada materi virus yang dibuat berdasarkan indikator berpikir
kritis.
Perangkat tersebut disusun dengan menyajikan permasalahan-permasalah
dalam kehidupan nyata terkait materi virus, serta mengarahkan siswa untuk
mengidentifikasi masalah dan membuat pertanyaan permasalahan agar terampil
berpikir dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat menguasai konsepkonsep serta melatih keterampilan bepikir kritis. Penyajian LKS dibuat
semenarik mungkin dari segi tampilan dan bahasa yang digunakan lebih bersifat
komunikatif sehingga dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.
4. Validasi Desain
Validasi dilakukan dengan cara menyerahkan produk awal untuk
divalidasi. Desain perangkat pembelajaran berbasis PBL dievaluasi dan
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Ahli media yaitu dosen Jurusan
Biologi, Dr. Saiful Ridlo, M.Si sedangkan ahli materi yaitu dosen Jurusan
Biologi, Dr. Siti Harnina Bintari, M.S. Untuk menilai produk ini digunakan
angket penilaian kelayakan perangakat pembelajaran PBL dan untuk menilai
LKS digunakan standar kelayakan bahan ajar dari BSNP yang meliputi tiga
aspek yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Hasil penilaian
terhadap produk perangkat pembelajaran berbasis PBL digunakan untuk
22
merevisi kekurangan agar perangkat yang dihasilkan layak dipakai dalam
pembelajaran.
5. Revisi Desain
Revisi dilakukan berdasarkan hasil validasi dari pakar. Kekurangan
produk dapat diketahui dari hasil validasi dan saran-saran dari pakar ketika
validasi. Setelah desain produk divalidasi dan mendapat masukan dari validator,
langkah selanjutnya adalah revisi atau perbaikan produk perangkat
pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi, diketahui perangkat pembelajaran
yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, maka selanjutnya perangkat
pembelajaran siap diujicobakan pada skala kecil.
6. Uji Coba Skala Kecil
Uji coba skala kecil melibatkan satu guru biologi kelas X dan 10 siswa
kelas X MIA 1 di SMA Negeri 1 Bandar pada September 2014 yang diambil
secara acak. Tujuan dari uji coba skala kecil adalah untuk menguji produk yang
telah divalidasi dan direvisi untuk mengetahui tingkat keterbacaan LKS yang
dikembangkan dari segi bahasa, penulisan, dan tampilan LKS, serta tanggapan
guru mengenai silabus dan RPP yang dikembangkan. Dengan dilakukan uji coba
skala kecil akan dapat diketahui kekurangan dari produk sehingga dapat
dilakukan perbaikan sesuai tanggapan dan masukan dari siswa dan guru
(Sugiyono 2012). Instrumen yang digunakan adalah angket. Dalam pengambilan
data tanggapan siswa terhadap LKS yang dikembangkan dilakukan dengan
dipandu oleh peneliti selama dua jam pelajaran (2x45 menit). Pada uji coba skala
kecil siswa tidak diminta memberikan tanggapan mengenai silabus dan RPP,
namun hanya diminta untuk memberikan tanggapan mengenai LKS, hal tersebut
dikarenakan siswa belum mengenal tentang silabus dan RPP sehingga tanggapan
terhadap silabus dan RPP yang dikembangkan diambil dari guru biologi kelas
X.
Pada tahap ini juga dilakukan uji coba soal yang berupa tes tertulis bentuk
uraian untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan analisis
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.
23
7. Revisi Produk tahap 1 (ke-1)
Perangkat pembelajaran direvisi dengan mempertimbangkan hasil
tanggapan guru dan siswa pada uji coba skala kecil beserta kritik dan saran yang
diberikan. Bagian LKS yang masih kurang dapat dipahami siswa diperbaiki
sebelum LKS diterapkan dalam pembelajaran serta silabus dan RPP yang kurang
sesuai diperbaiki sesuai masukan dari guru.
8. Uji Coba Pemakaian Produk
Uji coba pemakaian perangkat pembelajaran berbasis PBL dilakukan di
SMA Negeri 1 Bandar pada tanggal 1 Oktober–29 Oktober 2014. Populasi pada
penelitian ini adalah kelas X Semester Ganjil tahun 2014/2015 yang terdiri dari
enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling
yaitu teknik pengambilan sampel secara acak. Sampel pada penelitian ini adalah
kelas X MIA 4. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menerapkan perangkat
pembelajaran berbasis PBL yang telah divalidasi dan direvisi dalam kegiatan
belajar mengajar pada materi virus. Dengan uji coba pemakaian produk dapat
diketahui kekurangan atau hambatan yang muncul selama penggunaan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk perbaikan lebih lanjut.
Penerapan menggunakan bentuk penelitian Pre-Experimental Design dengan
jenis One group pretest-posttest design.
Desain eksperimen yang digunakan dapat ditunjukkan sebagai berikut
(Sugiyono 2012).
O1
X
O2
Keterangan:
X
: perlakuan (pembelajaran dengan BPL)
O1 : skor pre-test
O2 : skor post-test
Pengambilan data hasil belajar sebanyak dua kali yaitu sebelum (pre-test)
dan sesudah (post-test) dilakukan pembelajaran menggunakan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Soal tes berupa soal uraian yang mengacu
pada indikator berpikir kritis. Perbedaan antara nilai pre-test dan post-test
diasumsikan sebagai efek dari penerapan perangkat pembelajaran berbasis PBL
dalam pembelajaran. Data pendukung yang diambil saat pembelajaran dalam uji
coba skala besar adalah data keterampilan siswa dalam membuat poster. Setelah
24
pelaksanaan pembelajaran selesai, siswa diberikan lembar penilaian kemampuan
berpikir kritis siswa untuk mengetahui kemajuan keterampilan berpikir kritis
siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis PBL. Selain itu siswa juga
diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran berbasis PBL untuk
mengetahui produk perangkat pembelajaran masih perlu diperbaiki atau tidak.
Guru juga diberikan angket tanggapan terhadap pembelajaran menggunakan
perangkat berbasis PBL.
9. Revisi Produk Tahap II (ke-2)
Berdasarkan hasil tanggapan guru dan siswa beserta saran yang diperoleh
pada uji coba skala besar, perangkat pembelajaran berbasis PBL sudah baik
sehingga revisi tahap ke-2 hanya dilakukan dengan mengecek struktur, tata lis,
dan tampilan perangkat pembelajaran yang perlu diperbaiki lagi.
10. Produk Jadi
Produk jadi berupa perangkat pembelajaran berbasis PBL yang telah
disempurnakan dari revisi hasil uji coba pemakaian dan dinyatakan layak serta
efektif digunakan dalam pembelajaran.
B. Data dan Metode Pengumpulan Data
Tabel 3.1. Jenis, sumber, metode pengumpulan dan analisis data
Jenis Data
Sumber Data
Kelayakan perangkat 1. Ahli media
pembelajaran
2. Ahli materi
Tanggapan siswa
Tanggapan guru
Hasil Belajar
1. Uji coba skala
kecil: 10 siswa
2. Uji coba skala
besar: 32 siswa
1. Uji coba skala
kecil: 1 guru
2. Uji coba skala
besar: 1 guru
32 siswa
Metode
Pengumpulan
Angket
Metode Analisis
Deskriptif persentase
Angket
Deskriptif persentase
Angket
Deskriptif persentase
Tes
Deskriptif kuantitatif
Keterampilan
berpikir kritis
32 siswa
1. Tes (Uraian)
2. Penilaian diri
Deskriptif kuantitatif
Deskriptif persentase
Sikap
32 siswa
Penilaian diri
Deskriptif persentase
25
C. Metode Analisis Data
1. Analisis Uji Kelayakan Perangkat Pembelajaran dan Tanggapan Siswa terhadap
LKS yang Dikembangkan.
Data tentang instrumen penilaian kelayakan perangkat pembelajaran dan
tanggapan siswa terhadap LKS dianalisis secara deskriptif persentase dengan
rumus sebagai berikut (Sudijono, 2006).
𝑓
× 100 %
𝑁
Keterangan:
P : skor yang diharapkan
f : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimum
𝑃=
Persentase kelayakan perangkat pembelajaran yang diperoleh dikonversikan
dengan persentase sesuai kriteria penerapan.
Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan persentase
tertinggi dan terendah terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Persentase tertinggi:
∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi
× 100 %
∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi
Persentase terendah:
∑ item x ∑ responden x skor nilai terendah
× 100 %
∑ item x ∑ responden x skor nilai tertinggi
Setelah diperoleh persentase tertinggi dan terendah langkah selanjutnya adalah
menentukan interval kelas dengan rumus:
Interval kelas =
% tertinggi − % terendah
kelas yang diinginkan
Tabel 3.2. Kriteria penilaian perangkat pembelajaran dengan deskriptif
persentase
Interval
Kriteria
25 % < skor ≤ 43,75 %
Tidak layak
43,75 % < skor ≤ 62,50 %
Cukup layak
62,50 % < skor ≤ 81,25 %
Layak
81,25 % < skor ≤ 100 %
Sangat layak
26
2. Data tentang tanggapan guru dan siswa tentang penggunaan perangkat
pembelajaran dianalisis dengan uji deskriptif persentase dengan rumus berikut
(Sudijono, 2006).
𝑓
× 100 %
𝑁
Keterangan:
P : skor yang diharapkan
f : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimum
𝑃=
Kriteria penskoran sebagai berikut.
Sangat baik = 81,25% < P ≤ 100%
= 62,5% < P ≤ 81,25%
Baik
Cukup baik = 43,75% < P ≤ 62,5%
Tidak baik = 25% < P ≤ 43,75%
3. Analisis kelayakan soal
3.1. Analisis validitas soal
Sebuah soal dikatakan valid bila soal tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur (Arikunto, 2006). Butir soal yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product
moment sebagai berikut.
rXY 
N X
N XY  (X )(Y )
2

 (X ) 2 N Y 2  (Y ) 2

Keterangan:
rXY
: koefisien korelasi antara X dan Y
N : jumlah peserta tes
∑x: jumlah skor butir soal
∑x2
: jumlah kuadrat skor butir soal
∑y: jumlah skor total
∑y2
: jumlah kuadrat skor total
∑xy
: jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
Kemudian hasil rXY dibandingkan dengan r tabel product moment dengan α =
5%, jika rXY > rtabel maka butir soal valid (Arikunto 2006).
Kriteria koefisien korelasi adalah:
0,81-1,00 = sangat tinggi
0,61-0,80 = tinggi
27
0,41-0,60 = cukup
0,21-0,40 = rendah
0,00-0,20 = sangat rendah
3.2. Analisis Reliabilitas
Suatu soal dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes
tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur
(Sukardi 2010). Reliabilitas soal bentuk uraian dihitung dengan menggunakan
rumus Alfa Cronbach.
Rumus:
𝑟11 =
∑ 𝜎𝑡2
𝑛
[1 − 2 ]
𝑛−1
𝜎𝑡
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas yang dicari
n
: jumlah soal dalam tes
𝜎𝑡2 : varians total
Σ𝜎𝑡2 : jumlah varians butir tes
Harga r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r tabel
dengan taraf signifikan 5%. Bila rhitung > rtabel maka soal tersebut reliabel
(Arikunto 2009).
Kriteria koefisien reliabilitas:
0,00 – 0,20 = sangat rendah
0,21 – 0,40 = rendah
0,41 – 0,60 = sedang
0,61 – 0,80 = tinggi
0,81 – 1,00 = sangat tinggi
3.3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar (Arikunto 2009). Rumus mencari tingkat kesukaran soal adalah
P
B
JS
Keterangan:
P : indeks Kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
28
Kriteria tingkkat kesukaran soal:
0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah
3.4. Indeks pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat
membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum
menguasai materi. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal adalah
DP 
Ba Bb

Ja
Jb
Keterangan:
DP : daya pembeda
Ba : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar soal
Bb : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab salah soal
Ja : jumlah siswa pada kelompok atas
Jb : jumlah siswa pada kelompok bawah
Kriteria daya pembeda soal adalah
0,00 – 0,20 = jelek
0,21 – 0,40 = cukup
0,41 – 0,70 = baik
0,71 – 1,00 = sangat baik
(Arikunto, 2009)
4. Data efektivitas
a. Kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa
Data kemampuan berpikir kritis, sikap, dan keterampilan siswa dianalisis
dengan uji deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut (Arikunto,
2006).
𝑛
𝑃=
× 100 %
𝑁
Keterangan:
P : skor yang diharapkan
n : jumlah skor yang diperoleh
N : jumlah skor maksimal
Kriteria penskoran sebagai berikut,
81.25< x <100
= sangat baik
29
62.5< x <81.25
= baik
43.75< x <62.5
= kurang baik
25< x <43.75
= tidak baik
b. Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa
Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari
perbedaan antara nilai pretest dan posttest yang dihitung dengan menggunakan
rumus N-gain sebagai berikut.
𝐺𝑎𝑖𝑛 =
S 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
S maksimal − S 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Untuk mengintepretasikan N-gain yang diperoleh menggunakan kriteria
sebagai berikut.
0,00 - 0,29 = rendah
0,30 - 0,69 = sedang
0,70 - 1,00 = tinggi
(Hake, 1999)
c. Ketuntasan klasikal siswa dihitung dari rata-rata nilai tugas (LKS) dan nilai
posttest yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Akumulasi nilai akhir
sebagai nilai hasil belajar siswa dinilai dengan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 2009).
NA =
A + 2B
3
Keterangan:
NA : nilai akhir
A : rata-rata nilai LKS
B : nilai posttest
Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui
ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑃 =
∑𝑛𝑖
× 100 %
∑𝑛
Keterangan:
P
: ketuntasan belajar klasikal
∑ni : jumlah siswa yang tuntas
∑n : jumlah total siswa
30
Penilaian kualitas hasil belajar dilakukan dengan mengkonfirmasikan
persentase ketuntasan klasikal dengan parameter sebagai berikut.
0% - 20%
= jelek
21% - 40% = kurang
41% - 60% = cukup
61% - 80% = baik
81% - 100% = sangat baik
Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75 % siswa mencapai nilai KKM.
D. Indikator Kelayakan
1. Perangkat pembelajaran dikatakan layak digunakan apabila rata-rata validasi
pakar mencapai >62,50% dengan kategori layak sesuai dengan instrumen
penilaian yang digunakan.
2. Perangkat pembelajaran dikatakan dapat diterapkan dalam pembelajaran jika
tanggapan guru dan siswa minimal baik dengan skor >62,50%.
3. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila terdapat peningkatan hasil
belajar dan keterampilan berpikir kritis dengan kategori sedang berdasarkan
kriteria N-gain, ketuntasan klasikal minimal dengan kategori baik, yaitu ≥75%
siswa mencapai nilai KKM 75, nilai sikap dan keterampilan berpikir kritis
siswa mencapai > 62, 50% dengan kategori baik sampai sangat baik.
73
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang
dikembangkan layak diterapkan dalam pembelajaran materi Virus. Skor
kelayakan silabus mencapai 92,25%, kelayakan RPP mencapai 88,75%, dan
kelayakan lembar kerja siswa mencapai 87,7% dengan kategori sangat layak.
2. Perangkat pembelajaran berbasis PBL berpengaruh positif terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran, dengan rata-rata
persentase keterampilan berpikir kritis secara klasikal mencapai 74,9%
dengan peningkatan sebesar 0,63 berdasarkan analisis N-gain.
3. Perangkat pembelajaran berbasis PBL efektif digunakan dalam pembelajaran
materi virus, dengan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,58 yang menunjukkan
peningkatan hasil belajar sedang, ketuntasan klasikal mencapai 81,25%, ratarata sikap ilmiah siswa mencapai 83%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Pengembangan kegiatan pada LKS berbasis PBL selain menyajikan
permasalahan terkini juga perlu diselingi dengan kegiatan yang lebih menarik
seperti game kompetisi agar siswa tidak jenuh.
2. Frekuensi alokasi waktu pada pembelajaran menggunakan model PBL perlu
dimaksimalkan agar hasil pencapaian tujuan pembelajaran maksimal.
3. Sebagian besar siswa dalam pembelajaran mengalami kesulitan dikarenakan
siswa belum terbiasa memecahkan masalah, sehingga pembelajaran berbasis
masalah masih perlu dilanjutkan.
73
74
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Kontekstual
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arnyana I.B.P. 2007. Penerapan model PBL pada pelajaran biologi untuk
meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA
Negeri Singaraja. J Pendidikan dan Pengajaran. On line at
http://www.pasca.undiksha.ac.id [diakses 19 Mei 2014].
Azwar S. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2013. Deskripsi Instrumen I
Penilaian Buku Teks Pelajaran Biologi SMA/MA. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Barret T. 2005. Understanding Problem Based Learning. Galway: CELT. On line
at http://www.aishe.org/readings/2005-2/chapter2.pdf [diakses 22 Januari
2014].
Berley D.E. 2000. A theory of human curiosity. British J of Psy 45(3): 180-190.
Bledsoe K.E dan Flick L. 2012. Concept development and meaningful learning
among electrical enginering students enganged a problem based laboratoris
experience. J Sci Edu Tech 2: 226-245.
Carlgren T. 2013. Communication, critical thinking, problem solving: a suggested
course for all high school students in the 21st century. J Interch 44: 63-81.
Chin C and Chia L.G. 2004. Problem Based Learning: using students questions to
drive knowledge construction. J. Sci Ed 88 (5): 707-727.
Chin C and Chia L.G. 2006. Problem Based Learning: using ill structured problems
in biology projek work. J. Sci Ed 90: 44-67.
74
75
Chin C and Chia L.G. 2008. Problem Based Learning tools: Problem Based
Learning pedagogy and strategies are used to implement project-based
science. On line at http://www.sites.uci.edu [diakses 19 Mei 2014].
Corte .D, Verschaffel L, dan Masui C. 2004. The CLIA-model: a framework for
designing powerful learning environments for thinking and problem solving.
Eu J of Psy of Edu 19 (4): 365-384.
Darmodjo H & Kaligis J.R.E. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008a. Panduan Pengembangan
Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
. 2008b. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Devi K.P, Sofiraeni R, dan Khairuddin. 2009. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran untuk Guru SMP. Bandung: PPPPTK IPA.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA.
Direktorat Pembinaan SMA.
Ennis R.H. 2001. Critical thinking assessment. Jo Theory Practice 32 (3): 179-186.
Ennis R.H. 2011. The nature of critical thinking: An outline of ctitical thinking
dispositions and abilities. Disampaikan pada Sixth International Conference
on Thinking at MIT, Cambridge, MA, July 1994 (Last revised May, 2011).
On line at
http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritical
Thinking 51711000.pdf. [diakses 23 Januari 2014].
Fisher A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyemin
Hadinata. Jakarta: Erlangga.
Graff E.D & Komlos A. 2003. Characteristics of Problem Based Learning. Int. J.
Eng Ed 19 (5):657-662.
Gokhale A.A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. J of Tech
Ed 7 (1).
Hager P, Sleet R, Logan P, dan Hooper M. 2003. Teaching critical thinking ni
undergraduate science courses. J Sci & edu 12: 303-313.
76
Hake R.R. 1999. Analyzing change/Gain scores. On line at
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyzingchange-Gain.pdf [diakses 18
Januari 2014].
Howard L.W, Tang T. L, dan Austin M. J. 2014. Teaching critical thinking skills:
ability, motivation, intervention, and the pygmalion. J Bus Ethics.
Huda M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isi-isu Metodis dan
Paragdimatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jufri W A. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta
[Kemendikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Analisis Materi
Ajar Jenjang SD/SMP/SMA: Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
. 2013b. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
. 2013c. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
. 2013d. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA
Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kim J.S. 2005. The effect of constructivist teaching approach on student academic
achievement, self Condet, and learning strategis. J Pacific Edu 6 (1): 7-19.
Kim K, Sharma P, Land S.M, dan Furlong K.P. 2013. Effects of active learning on
enhancing student critical thinking in an undergraduate general science
course. J Innov High Edu 38: 223-235.
Kurniasih I dan Sani B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Laird T. F. N. 2005. College students’ experiences with diversity and their effects
on academic self-confidence, social agency, and disposition toward critical
thinking. J Res Ni High Edu 46 (4): 365-387.
Lambertus. 2009. Pentingnya melatih keterampilan berpikir kritis dalam
pembelajaran Matematika di SD. Artikel Forum Kependidikan 28 (2): 136142.
77
Liu M. 2005. Motivating students through Problem-based Learning. Austin. On
line at http://www.ie.sullivan.edu [diakses 8 Februari 2014].
Majid A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mayer R.E. 1996. Integration of informatif during problem solving due to a
meaningful context of learning. J Memory & Cognitif 4 (5): 603-608.
Masek A dan Yamin S. 2011. The effect of problem based learning on critical
thinking ability: a teoritical and empirical review. Int Rev of Soc and Human.
2 (1): 215-221.
Miri B, David B, Uri Z. 2007. Purposely teaching for the promotion of higher-order
thinking skills: a case of critical thinking. J Res Sci Edu 37: 353-369.
Mulyani, D. 2013. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.
Jurnal Ilmiah Konseling 2 (1): 27-31.
Oostendorp H.V dan Mul S.D. 1999. Learning by exploration: thinking aloud while
exploring an information system. J Instr Sci 27: 269-284.
Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press.
Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Rifa’i, Achmad & C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi belajar siswa ditinjau dari kecemasan akan
kegagalan dalam belajar dan peran orang tua. Skripsi. Tersedia di
http://eprints.unika.ac.id/2073/1/ [diakses 31-05-2014].
Savery R.J. 2006. Overview of problem based learning: definition and distinctions.
the interdisciplinary J of Problem-Based Learning 1 (1): 9-20.
Saeed S.J.G.M and Sarah N.R. 2013. The effect of Problem Based Learning on
critical thinking ability. J Acade ed Studies 3(7):1-14.
Setyorini U. 2011. Penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. J Pendidikan Fisika Indonesia 2 (7):52-56.
78
Slavin, R.E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Translated by Samosir,
M. 2011. Jakarta: Permata Puri Media.
Snyder L.G and Snyder M.J. 2008. Teaching criticl thinking and problem solving
skills. The Delta Pi Epsilon J 1 (2): 90-99.
Song H. D, Barabara L. G, Tiffany A. K, dan Harkness. 2006. Petterns of
instructional-design factors prompting reflective thinking in middle-school
and college level problem-based learning environment. J Instr Sci 34: 63-87.
Soyomukti N. 2010. Teori-teori Pendidikan. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Sudijono A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnnya. Jakarta: Bumi
Aksara
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Trilling B & Hood P. 1999. Learning, technology, and education reform in the
knowledge age or “we’re wired, webbed, and windowed, now what?” J Edu
Technol. On line at http://www.wested.org/....pdf [diakses 8 Februari
2014].
Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah disampaikan pada
Kegiatan Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan
KTSP bagi Guru SMK/MK. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY:
Yogyakarta 22 Agustus 2008.
Widyatmoko, A. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Semarang: PT. Bengawan
Ilmu.
Yu K.C, Fan.S.C, dan Lin K.Y. 2014. Enhancing strudents problem solving skills
through context based learning. J of Sci and Math Edu.
Zain A.N, Samsudin M.A, Rohandi R, & Jusoh A. 2010. Improving students
attitude toward Science pusing instructional congruence. J of Sci and Math
Edu 33 (1): 39-64.
79
Lampiran 1.
Wawancara Pembelajaran Biologi di Beberapa SMA di Kabupaten Batang
A. Masalah Belajar di Sekolah
1. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi?
2. Bagaimana kemampuan siswa menggunakan media online dalam
pembelajaran Biologi?
3. Bagaimana rasa ingin tahu siswa tentang fenomena Biologi?
4. Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran menurut
Bapak/Ibu?
5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah terkait materi
pembelajaran?
6. Pembelajaran Virus:
a. Kesulitan apa yang dialami siswa saat pembelajaran virus?
b. Saat pembelajaran materi virus, model/metode apa yang biasa
digunakan?
c. Media pembelajaran apa yang biasa digunakan?
d. Sumber belajar apa yang biasa digunakan?
e. Bagaimana hasil belajar untuk materi virus?
B. Desain dan Strategi Pembelajaran di Kelas
1. Perangkat pembelajaran apa saja yang dipersiapkan guru sebelum
pelaksanaan kegiatan pembelajaran?
2. Metode/model apakah yang sering digunakan guru dalam pembelajaran
Biologi?
3. Media pembelajaran apakah yang digunakan guru?
4. Pernahkah menggunakan model PBL
C. Fasilitas Belajar
Bagaimana fasilitas pembelajaran di sekolah?
80
Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Wonotunggal
Waktu pelaksanaan
: Mei 2014
Responden
: Bpk Yuli Eko Prasetyawan, S.Pd. (guru Biologi)
A. Masalah belajar di sekolah
1. Keaktifan kelas X memang masih kurang, kalaupun ada hanya 1 atau 2 orang
saja. Yang lainnya kalau ditanya belum berani mengajukan pendapat, sehingga
guru kesulitan mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum.
2. Guru sering memberi tugas ke siswa dan sebagian besar siswa sering
memanfaatkan fasilitas internet, disekolah pun ada fasilitas internet.
3. Siswa cukup antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka
sangat memperhatikan dan membuat siswa mau bertanya mengenai fenomena
tersebut.
4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X memang masih kurang,
kebanyakan disuruh bertanya tidak ada yang bertanya, di tanya tidak menjawab.
Tapi untuk kelas XI sudah mulai bagus, apa lagi untuk kelas XII, terkadang apa
yang mereka tanyakan saya tidak bisa menjawab.
5. Sama halnya seperti kemampuan berpikir kritis siswa, kemampuan memecahkan
masalah pun masih kurang.
6. Pada pembelajaran Virus,
a. Metode yang digunakan sepenuhnya masih ceramah
b. Kesulitan dalam pembelajaran hampir tidak ada karena di jelaskan
semuanya, tapi memang jadi membuat siswa cenderung menghafal materi
c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point
d. LKS dari MGMP dan buku-buku paket Biologi dari beberapa penerbit
e. Untuk hasil belajar sudah cukup, meski masih ada yang mendapat nilai
kurang dari KKM
B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas
1. Silabus, RPP, alat evaluasi berupa tugas yang akan diberikan siswa dan soal
evaluasi
2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, dan diskusi.
81
3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada
beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta dan
sebagainya.
4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung
dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah.
C. Fasilitas belajar
Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak,
Laboratorium Biologi juga ada namum masih menjadi satu dengan kimia. Di
laboratorium ada beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka
manusia, torso mata, dll, ada beberapa Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah.
Hasil Wawancara Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Batang
Waktu pelaksanaan
: Mei 2014
Responden
: Ibu Yati Suharti, S.Pd. (guru Biologi)
A. Masalah belajar di sekolah
1. Keaktifan kelas X sudah cukup, walau hanya siswa itu-itu saja yang aktif, masih
banyak yang belum aktif, seperi saat ditanya atau di suruh berpendapat jarang
yang mau menjawab tau berpendapat, harus ditunjuk dulu
2. Guru sering memberi tugas ke siswa seperti presentasi, jadi siswa sering mencari
informasi melalui internet, siswa juga diperbolehkan menggunakan smartphone
atau laptop saat diskusi.
3. Siswa antusias jika diberi contoh mengenai fenomena biologi, mereka sangat
memperhatikan dan cukup banyak siswa yang mau bertanya mengenai fenomena
tersebut.
4. Kemampuan berpikir kritis siswa untuk kelas X cukup tapi masih perlu di dorong
agar lebih berkembang lagi, kadang jika harus menyampaikan pendapat secara
langsung siswa masih kesulitan
5. Kemampuan memecahkan masalah selama ini hanya dilatihkan melalui diskusi,
misal saat membahas mengenai materi, kemudian guru memberikan pertanyaan
dan siswa disuruh berdiskusi, jadi spontan saja saat pembelajaran. Jadi kalo
untuk memecahkan masalah yang sederhana sudah cukup.
82
6. Pada pembelajaran Virus,
a. Metode yang digunakan pada materi virus biasanya disuruh browsing
macam-macam bentuk virus dan peran virus, atau menggunakan metode
Role Play
b. Kesulitan dalam pembelajaran materi virus biasanya siswa kesulitan
mengingat nama-nama latinnya
c. Yang biasa digunakan adalah media Power Point
d. Buku paket dari penerbit Erlangga, untuk LKS belum menggunakan tapi
kalau praktikum ada LKS yang bisa dibuat sendiri atau mengambil dari
buku-buku
e. Untuk hasil belajar kalau dikatakan baik ya belum tapi jelek juga tidak, jadi
masih cukup, karena ada yang dapat nilai sangat bagus tapi masih ada
beberapa yang remidi
B. Desain dan strategi pembelajaran di kelas
1. Silabus, RPP, alat evaluasi, bahan ajar berupa buku paket dari penerbit
Erlangga jadi guru tidak mempersiapkannya
2. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktikum, ,diskusi, presentasi,
observasi.
3. Media yang digunakan Power Point, video. Di Laboratorium Biologi ada
beberapa torso seperti kerangka manusia, sistem pencernaan, charta-charta dan
sebagainya.
4. Untuk model PBL belum pernah menggunakannya, tapi secara tidak langsung
dalam pembelajaran juga menyampaikan masalah-masalah tepi belum
sepenuhnya mengikuti prosedur PBL
C. Fasilitas belajar
Terdapat perpustakaan dengan koleksi buku yang sudah cukup banyak, ada buku
paket dari beberapa penerbit seperti Erlangga, Yudhistira, Intan Pariwara. Bukubuka tentang Biologi juga cukup banyak dan bagus-bagus. Tinggal siswa mau
memanfaatkannya atau tidak. Laboratorium Biologi juga ada. Di laboratorium ada
beberapa torso seperti torso sistem pencernaan, kerangka manusia, ada beberapa
Charta, LCD,dan fasilitas Wi-Fi di sekolah.
83
Lampiran 2.
Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi)
84
85
Lampiran 3.
Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa (Observasi)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Nama
Agus Setiawan
Andina Widhayanti
Asti Ramandani
Atika A
Bayu Widyanto
Bella Wandai
Budi Utomo
Ela Marsela
Erma Septianingrum
Eva Yusriyanah
Feni Fadzilah
Getha Yuliana
Janggan A A
Khoridatul Khasanah
Liya Akhsin M
Maghfiroh
Muh Aminurrohman
M Pratama Irham
Nina Andriyani
Nur Azizah
Nur Khamami
Puji Fitriana
Shafiatun
Sofiyatun
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
Pertanyaan
5
6
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
Total
7
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
9
5
6
8
7
7
6
7
7
7
9
8
6
8
9
6
9
8
8
5
9
6
5
86
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Sri Madiastuti
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
6
Titik Triyani
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
7
Ulul Ilma N
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
7
Uswatun Khasanah
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
4
Wahdiyo
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
7
Winarsih
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
7
Yordan Famelio M
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
6
Jumlah
26
26
31
7
25
15
18
31
8
30
Persentase siswa setuju
83,9% 83,9% 100% 22,6% 80,6% 51,6% 58,1% 100% 25,8% 96,8%
Keterangan:
0
= siswa yang menjawab tidak setuju
1
= Siswa yang menjawab setuju
Hasil:
1. 83,9% siswa menyukai biologi
2. 83,9% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi guru sering menggunakan metode ceramah
3. 100% siswa tertarik dan termotivasi bila pembelajaran menyuguhkan permasalahan nyata terkait materi
4. 22,6% siswa menyatakan dalam pembelajaran biologi sering dilakukan diskusi
5. 80,6% dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk menyelesaika masalah, tetapi jarang
6. 51,6% siswa tertarik dan menyukai diskusi
7. 58,1% menggunankan bahan ajar
8. 100% menggunakan LKS
9. 25,8% siswa menyatakan tampilan dan isi LKS menarik untuk dipelajari
10. 96,8% siswa menyatakan perlu dikembangkan LKS dengan penyajian yang lebih menarik dan menyajikan permasalahan pada
kehidupan nyata mengenai materi virus
87
Lampiran 4.
Rekapitulasi Hasil Angket Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Nama
Agus Setiawan
Andina Widhayanti
Asti Ramandani
Atika A
Bayu Widyanto
Bella Wandai
Budi Utomo
Ela Marsela
Erma Septianingrum
Eva Yusriyanah
Feni Fadzilah
Getha Yuliana
Janggan A A
Khoridatul Khasanah
Liya Akhsin M
Maghfiroh
Muh Aminurrohman
M Pratama Irham
Nina Andriyani
Nur Azizah
Nur Khamami
Puji Fitriana
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
4
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
Pertanyaan
5
6
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
Total
7
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
8
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
9
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
10
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
5
4
3
3
6
2
3
2
5
2
1
2
7
4
2
3
2
4
1
1
1
4
88
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Shafiatun
Sofiyatun
Sri Madiastuti
Titik Triyani
Ulul Ilma N
Uswatun Khasanah
Wahdiyo
Winarsih
Yordan Famelio M
Jumlah
Persentase siswa setuju
Rata-rata
Keterangan:
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
12,9%
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
9,7%
1
0
0
0
1
0
0
0
0
10
32,2%
1
1
0
0
0
0
0
0
0
7
22,6%
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
26
6
83,9% 19,3%
29,03%
0
0
0
0
0
1
1
0
1
9
29%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
9,7%
0
0
0
0
1
1
1
0
0
8
25,8%
0
0
0
0
1
0
1
0
0
14
45,2%
0 = siswa yang menjawab tidak setuju
1 = Siswa yang menjawab setuju
Indikator
Persentase (%)
Rata-rata
Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Pertanyaan
5
7
1
3
10
8
9
2
4
Mengobservasi dan
Membuat dan
Bertanya dan menjawab
mempertimbangkan
menentukan
Mengidentifikasi
pertanyaan tentang suatu
laporan hasil
hasil
asumsi
penjelasan
observasi
pertimbangan
83,9
29
12,9
32,2%
45,2
9,7
25,8
9,7
22,6
56,45%
30,03%
16,15%
17,75%
6
Menentukan
tindakan
19,3
19,3%
3
2
0
1
5
4
5
1
2
89
Lampiran 5.
Hasil Wawancara Siswa
Pertanyaan wawancara
1. Apakah kamu menyukai pelajaran biologi? Mengapa demikian?
2. Apakah sering dilakukan diskusi dalam pembelajaran biologi?
3. Apakah kamu menyukai kegiatan diskusi?
4. Apakah kamu tertarik bila pembelajaran menyajikan permasalahan pada kehidupan
nyata?
5. Apakah dalam pembelajaran biologi pernah dilakukan diskusi untuk menyelesaikan
masalah?
6. Bahan ajar apa yang kamu gunakan dalam pembelajaran biologi?
7. Menurutmu bahan ajar yang kamu gunakan menarik? Mengapa?
8. Apakah perlu dikembangkan bahan ajar/ LKS dengan penyajian lebih menarik dan
menyajikan permasalahan pada kehidupan nyata?
9. Apakah kamu mempunyai laptop atau smarthphone?
Hasil wawancara siswa
Waktu pelaksanaan
: Mei 2014
a. Kurang begitu suka pelajaran biologi, karena banyak materi dan istilah yang sulit
dihafalkan
b. Jarang dilakukan diskusi, lebih sering dijelaskan oleh guru, pernah dilakukan diskusi
sekitar dua kali
c. Tidak terlalu suka, lebih mudah dijelaskan
d. Tertarik, karena jadi tahu seperti apa biologi dalam kehidupan, daripada dijelaskan
materi terus malah susah dipahami
e. Pernah tapi jarang, misal saat ditengah pembelajaran diberikan pertanyaan oleh guru
kemudian disuruh berdiskusi untuk menjawab pertanyaan tersebut
f. LKS, tapi kadang disuruh pinjam buku paket di perpustakaan
g. Kurang menarik, karena tulisannya kecil-kecil, buram, sedikit gambar, seharusnya
lebih banyak gambar akan lebih menarik
h. Sangat perlu, agar kita tertarik untuk membaca/mempelajarinya
i. Beberapa siswa punya laptop, sebagian besar punya smarthphone
90
Lampiran 6
Silabus dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Materi Virus Kelas X
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas
: X
KI 1
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
:
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
:
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1.
Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup.
MATERI POKOK
Virus
 Ciri-ciri virus:
struktur dan ciri
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3. Virus, ciri dan peranannya dalam kehidupan
Mengamati
Tugas
 Diberikan berbagai kasus penyakit
 Model tiga dimensi
yang merebak saat ini yang
Virus HIV
disebabkan oleh virus seperti
Observasi
ALOKASI
WAKTU
2 minggu 
x 4 JP

MEDIA, ALAT, BAHAN
Charta virus
Charta penyebaran
virus HIV
91
Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses

1.3.
Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya

2.1.
Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data dan
fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium
1.2.
2.2.
Peduli terhadap keselamatan
diri dan lingkungan dengan

Kasus-kasus
penyakit yang
disebabkan virus
Peran virus dalam
kehidupan
Jenis-jenis
partisipasi remaja
dalam
menanggulangi
virus HIV dan
lainnya
influenza, Aids, dan flue burung, siswa
mengamati fenomena alam tersebut
Menanya
 Siswa menanya dibantu oleh gurunya
tentang apa penyebab beberapa
penyakit tersebut?
 Bagaimana karakteristik penyebab
penyakitnya, cara
perkembangbiakannya, dan cara
penularan dan pencegahannya?
Mengumpulkan
Data(Eksperimen/Eksplorasi)
 Mengamati karakteristik virus dari
charta
 Mengamati proses perkembangbiakan
pada organisme hidup
 Mendiskusikan penyebaran virus HIV
 Mendiskusikan dampak ekonomi dan
sosial akibat serangan virus
 Mendiskusikan apa maksud Tuhan
menciptakan makhluk yang
menyebabkan penyakit dikaitkan
dengan perilaku yang tidak terpuji
pada seseorang
Mengasosiasikan
 Mendiskusikan tentang apa yang telah
dipelajarinya dengan pemahaman
sebelumnya, dan mendiskusikan apa
 -

Portofolio
 -

Tes
 Essay bagan
replikasi virus
 Essay penyebaran
virus HIV
 Essay dampak
ekonomi dan
sosial
 Tertulis tentang
pe,aha,am istilahistilah ilmiah yang
digunakan
berkaitan dengan
virus seperti
kapsid, DNA, RNA,
tail/ekor, fase litik
dan lisogenik, dll
Charta
perkembangbiakan
virus
Foto/gambar berbagai
penyakit yang
disebabkan oleh virus
92
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di
lingkungan sekitar
3.3.
Menerapkan pemahaman
tentang virus berkaitan
tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek
kesehatan masyarakat.
4.3.
Menyajikan data tentang ciri,
replikasi, dan peran virus
dalam aspek kesehatan
dalam bentuk model/charta.
yang diperolehnya dengan perilaku
yang harus dilakukannya
Mengkomunikasikan
 Menjelaskan secara lisan: ciri dan
karakter virus, perkembangbiakan dan
cara penularan HIV
 Menjelaskan dampak ekonomi dan
sosial dengan terjangkitnya virus
 Menyajikan sketsa model virus yang
akan dibuatnya (PR)
93
Lampiran 7.
Hasil Validasi Silabus dan RPP
a. Validator 1
94
95
96
b. Validator 2
97
98
99
Lampiran 8.
Rekapitulasi Hasil Validasi Silabus dan RPP
A. Rekapitulasi hasil validasi silabus
No
Butir Kelayakan
Skor
Validator Validator
1
2
1
Kelengkapan komponen-komponen silabus
4
4
2
Materi ajar sesuai dengan KD
4
3
3
Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menemukan
3
4
konsep dan memecahkan masalah
4
Memungkinkan adanya interaksi antar peserta didik
4
4
5
Menyajikan masalah nyata yang up do date
4
4
6
Menggunakan tiga atau lebih metode pembelajaran
3
4
7
Menggunakan lebih dari dua media pembelajaran
4
4
8
Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa
4
4
9
Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian KD
3
4
10 Menggunakan berbagai sumber belajar
4
4
11 Aspek dan teknik penilaian jelas
2
4
12 Penilaian memperhitungkan penugasan
4
4
13 Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan
2
4
kognitif
Jumlah skor
45
51
Skor total instrumen 52
Persentase
86,5%
98%
Rata-rata
92,25%
Kriteria
Sangat layak
B. Rekapitulasi hasil validasi RPP
No
1
2
3
4
5
6
Kriteria
Terdapat identitas RPP lengkap
Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur
Tujuan pembelajaran mencakup kompetensi
spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan
hasil belajar yang sesuai dengan KD
Bagian pendahuluan terdapat apersepsi, motivasi,
tujuan pembelajaran dan cakupan materi
Kegiatan Inti terdiri dari kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan
Skor
Validator Validator
1
2
4
4
1
3
4
4
3
4
4
4
4
3
100
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai
dengan KD
Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan
otentik
Mendorong siswa berpikir kritis dalam
memecahkan masalah melalui diskusi
Siswa dituntun menemukan konsep materi
Memberikan kesempatan untuk bekerja secara
kelompok
Skenario pembelajaran runtut, jelas, sistematis
Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik
Mendorong siswa untuk membaca dan menulis
Penugasan mengembangkan keterampilan berpikir
kritis siswa
Menilai proses dan hasil belajar
Penilaian mencakup ranah afektif, psikomotor, dan
kognitif
Memberi umpan balik dan tindak lanjut
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Dapat digunakan tanpa menimbulkan penafsiran
ganda
Jumlah skor
Skor total instrumen 80
Persentase
Rata-rata
Kriteria
3
4
2
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
69
73
86,25% 91,25%
88,75%
Sangat layak
101
Lampiran 9.
Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Materi
Dimensi
Kelayakan isi
Indikator
Dimensi kecakapan spiritual (KI1)
Dimensi kecakapan sosial (KI2)
Dimensi pengetahuan (KI3)
Dimensi keterampilan (KI4)
Item
1
2, 3
4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12
13, 14, 15
Total
Jumlah
item
1
2
9
3
15
102
Lampiran 10
Rubrik Penskoran Validasi Materi
LKS Berbasis Problem Based Learning
Butir Penilaian
Deskripsi
1. Mengajak siswa untuk Materi/kasus/contoh yang disajikan sangat membuka
menghayati agama
wawasan peserta didik untuk mengenal materi virus dan
yang dianutnya
sangat membangkitkan rasa syukur peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan.
Dapat membuka wawasan peserta didik untuk mengenal
materi virus dan membangkitkan rasa syukur peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan.
Kurang membuka wawasan peserta didik untuk mengenal
materi virus dan kurang membangkitkan rasa syukur peserta
didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang
diberikan
Tidak membuka wawasan peserta didik untuk mengenal
materi virus dan tidak membangkitkan rasa syukur peserta
didik kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang
diberikan
2. Materi/kegiatan yang Materi/permasalahan/kegiatan yang disajikan mengajak siswa
disajikan mengajak
mengembangkan rasa ingin tahu untuk mempelajari, tekun,
siswa
kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah
mengembangkan rasa Hanya mencakup 3 aspek
ingin tahu, tekun,
Hanya mencakup 2 aspek
kritis, dan kreatif
Hanya mencakup 1 aspek
3. Mengajak siswa untuk Permasalahan dan kegiatan yang disajikan mengajak siswa
mengembangkan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, gotong rotong,
kemampuan
toleransi, dan terbuka
berkomunikasi,
berinteraksi, dan
Hanya mencakup 3 aspek
bekerjasama dengan
Hanya mencakup 2 aspek
orang lain
Hanya mencakup 1 aspek
4. Keluasan materi
Materi yang disajikan sangat mencerminkan jabaran substansi
sesuai KI3 dan KD
materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam
nya
batas yang wajar untuk peserta didik
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi
yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta dalam batas
yang wajar untuk peserta didik
Materi yang disajikan kurang mencerminkan jabaran
substansi materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya
serta kurang sesuai dengan batas yang wajar untuk peserta
didik
Materi yang disajikan tidak mencerminkan jabaran substansi
materi yang terkandung dalam KI3 dan KD nya serta tidak
dalam batas yang wajar untuk peserta didik
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
103
5. Kedalaman materi
sesuai KI3 dan KD
nya
6. Akurasi konsep/ teori
yang disajikan
7. Akurasi fakta
8. Akurasi
prosedur/kegiatan
9. Materi yang disajikan
sesuai dengan
perkembangan ilmu
biologi
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan
interaksi antarkonsep yang sangat sesuai dengan KI3 dan KD
nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan
interaksi antarkonsep yang sesuai dengan KI3 dan KD nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan
interaksi antarkonsep yang kurang sesuai dengan KI3 dan KD
nya
Materi mencakup mulai pengenalan konsep sampai dengan
interaksi antarkonsep yang tidak sesuai dengan KI3 dan KD
nya
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir
dan istilah-istilah yang dipakai sangat sesuai dengan definisi
dalam ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir
dan sesuai dengan definisi dalam ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir
dan kurang sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar
Konsep/teori yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir
dan tidak sesuai dengan definisi ilmu biologi secara benar
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
sangat mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
kurang mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman peserta didik
Fakta/kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan tidak
mendorong motivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuan
dan meningkatkan pemahaman peserta didik peserta didik
Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir
dan dapat diterapkan dengan runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan tidak menimbulkan salah tafsir
dan dapat diterapkan dengan sangat runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan kurang dapat dipahami dan
kurang dapat diterapkan dengan runtut dan benar
Alur kegiatan yang disajikan sulit dipahami dan sulit dapat
diterapkan dengan runtut dan benar
Materi/contoh yang disajikan sangat up to date (semua contoh
yang disajikan berupa informasi terbaru) sesuai dengan
perkembangan keilmuan biologi terkini dan
contoh/permasalahan yang disajikan sangat mendorong
peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai
sumber
Materi/contoh yang disajikan up to date (sebagian besar
contoh yang disajikan berupa informasi terbaru) dan
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
104
10. Keterkinian/ketermas
aan contoh dan
permasalahan
11. Menyajikan contoh,
atau permasalahan
yang konkret dari
lingkungan
lokal/nasional/regiona
l/internasional dan
menarik
12. Tidak menimbulkan
masalah SARA
13. Memotivasi siswa
untuk mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi/data, dan
menalar/mengasosiasi
kan informasi yang
diperoleh untuk
memecahkan masalah
contoh/permasalahan yang disajikan mendorong peserta didik
untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber
Materi/contoh yang disajikan kurang up to date (sedikit
menyajikan contoh terbaru) dan contoh/permasalahan yang
disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber
Materi/contoh yang disajikan tidak up to date (tidak
menyajikan informasi terbaru) dan contoh/permasalahan yang
disajikan kurang mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber
Contoh dan kasus yang disajikan sangat relevan dan menarik,
serta sangat mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
(merebak kurang dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan relevan dan menarik, serta
mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa (merebak lebih
dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan kurang relevan dan menarik,
serta kurang mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
(merebak lebih dari dua dari satu tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan tidak relevan dan menarik,
serta tidak mencerminkan peristiwa atau kondisi termasa
(merebak lebih dari tiga tahun belakangan)
Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan
terdekat peserta didik di Indonesia atau Asia tenggara atau
dunia
Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari
lingkungan terdekat peserta didik di Indonesia
Contoh dan kasus yang disajikan hanya berasal dari
lingkungan terdekat peserta didik Asia tenggara
Contoh dan kasus yang disajikan berasal dari lingkungan
terdekat peserta didik di dunia
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS tidak menimbulkan
masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS sangat sedikit
menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS cukup
menimbulkan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Materi/isi dan bahasa/gambar dalam LKS menimbulkan
masalah suku, agama, ras, dan antargolongan
Kegiatan dalam LKS mengajak siswa untuk mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/data, dan
menalar/mengasosiasikan informasi yang diperoleh untuk
memecahkan masalah
Hanya mencakup 3 aspek
Hanya mencakup 2 aspek
Hanya mencakup 1 aspek
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
105
14. Mendorong siswa
berpikir kritis dalam
memecahkan masalah
Sangat mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan
masalah
Mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan masalah
Kurang mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan
masalah
Tidak mendorong siswa berpikir kritis dalam memecahkan
masalah
15. Memotivasi siswa
Kegiatan yang disajikan sangat memotivasi peserta didik
untuk
untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
menyajikan/mengkom Kegiatan yang disajikan memotivasi peserta didik untuk
unikasikan hasil
menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
pemecahan masalah
Kegiatan yang disajikan kurang memotivasi peserta didik
untuk menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
Kegiatan yang disajikan tidak memotivasi peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah
4
3
2
1
4
3
2
1
106
Lampiran 11.
Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Materi
107
108
Lampiran 12
Kisi-kisi Lembar Validasi LKS Pakar Media
Dimensi
Indikator
Item
Kebahasaan
Kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik
Keterbacaan
Kemampuan Memotivasi
Kelugasan
Koherensi dan keruntutan alur pikir
Kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia yang benar
Penggunaan istilah dan simbol lambang
Teknik penyajian
Pendukung penyajian
Penyajian pembelajaran
1, 2
Jumlah
item
2
3
4, 5
6
7
8
2
1
1
1
1
9
10, 11
12, 13, 14, 15
16, 17, 18, 19,
20
Total
1
2
4
2
Penyajian
20
109
Lampiran 13
Rubrik Penskoran Validasi Media LKS Berbasis Problem Based Learning
1. KOMPONEN KEBAHASAAN
Butir Penilaian
1. Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan
Intelektual siswa
2. Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan sosialemosional siswa
3. Kejelasan informasi terhadap
keterpahaman siswa terhadap
pesan
4. Kemampuan memotivasi
siswa untuk merespon pesan
5. Kemampuan mendorong
peserta didik untuk berpikir
kritis
6. Ketepatan struktur kalimat dan
kebakuan istilah
Deskripsi
Skor
Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa
Sesuai dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa
Kurang sesuai dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa
Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa
Sangat sesuai dengan tingkat perkembangan
sosial-emosional siswa
Sesuai dengan tingkat perkembangan sosial
emosional siswa
Kurang sesuai dengan tingkat perkembangan
sosial-emosional siswa
Tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
sosial-emosional siswa
Informasi yang disajikan sangat jelas,
menggunakan bahasa yang tepat, efektif dan
mudah dipahami siswa
Hanya 3 aspek yang terpenuhi
4
Hanya 2 aspek yang terpenuhi
2
Hanya 1 aspek yang terpenuhi
1
Sangat memotivasi siswa
Dapat memotivasi siswa
Kurang dapat memotivasi siswa
Tidak Dapat memotivasi siswa
Sangat mendorong siswa untuk berpikir
kritis
Mendorong siswa untuk berpikir kritis
Kurang mendorong siswa untuk berpikir
kritis
Tidak mendorong siswa untuk berpikir kritis
4
3
2
1
4
Struktur kalimat yang digunakan sangat
tepat dan menggunakan istilah baku
Struktur kalimat tepat dan menggunakan
istilah baku
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
3
2
1
3
110
Struktur kalimat kurang tepat, terdapat
istilah yang tidak baku
Struktur kalimat tidak tepat, terdapat istilah
tidak baku
7. Ketertautan
Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling
antarbab/subbab/alinea/kalimat berhubungan dan sangat runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling
berhubungan dan cukup runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat saling
berhubungan namun kurang runtut
Antarbab/subbab/alinea/kalimat ada yang
tidak berhubungan dan tidak runtut
8. Ketepatan tata bahasa dan
Bahasa dan ejaan yang digunakan sangat
ejaan
tepat dan sangat sesuai dengan EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan tepat dan
sesuai EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan kurang
tepat dan kurang sesuai EYD
Bahasa dan ejaan yang digunakan tidak tepat
dan tidak sesuai EYD
9. Konsistensi penggunaan
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah
istilah,simbol, atau nama
sangat konsisten
ilmiah.
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah
konsisten
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah
kurang konsisten
Penggunaan istilah, simbol atau nama ilmiah
tidak konsisten
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
2. KOMPONEN PENYAJIAN
Butir Penilaian
10. Konsistensi sistematika
sajian dalam LKS
1. Keruntutan penyajian alur
kegiatan
2. Petunjuk penggunaan
LKS
Deskripsi
Sistematika sajian dalam LKS sangat konsisten
Sistematika sajian dalam LKS konsisten
Sistematika sajian dalam LKS kurang konsisten
Sistematika sajian dalam LKS tidak konsisten
Penyajian alur kegiatan sangat runtut
Penyajian alur kegiatan runtut
Penyajian alur kegiatan kurang runtut
Penyajian alur kegiatan tidak runtut Penyajian
alur kegiatan tidak runtut
Sangat memudahkan siswa menggunakan LKS
Memudahkan siswa menggunakan LKS
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
111
13. Adanya rujukan/sumber
acuan termasa untuk teks,
tabel, dan gambar
14. Ketepatan penomoran dan
penamaan tabel dan
gambar
15. Terdapat petunjuk belajar
yang jelas
1. Keterlibatan aktif siswa
dan berpusat pada siswa
17. Mengembangkan
keterampilan merumuskan
masalah
18. Melatih keterampilan
komunikasi
Kurang memudahkan siswa menggunakan LKS
2
Tidak memudahkan siswa menggunakan LKS
1
Terdapat sumber acuan termasa yang sangat
jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar
Terdapat sumber acuan termasa yang jelas pada
setiap teks, tabel, atau gambar
Terdapat sumber acuan termasa yang kurang
jelas pada setiap teks, tabel, atau gambar
Tidak erdapat sumber acuan yang jelas pada
setiap teks, tabel, atau gambar
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar dengan sangat tepat
dan runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar dengan tepat dan
runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar dengan kurang tepat
dan kurang runtut
Terdapat penomoran dan penamaan pada
semua tabel dan gambar namun tidak tepat
Petunjuk belajar sangat mudah dipahami
Petunjuk belajar mudah dipahami
Petunjuk belajar kurang dapat dipahami
Petunjuk belajar sulit dipahami
Kegiatan pembelajaran sangat berpusat pada
siswa dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa
dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran kurang berpusat pada
siswa dan mendorong keaktifan siswa
Kegiatan pembelajaran tidak berpusat pada
siswa dan mendorong keaktifan siswa
Sangat melatih keterampilan merumuskan
masalah
Melatih keterampilan merumuskan masalah
4
Kurang melatih keterampilan merumuskan
masalah
Tidak melatih keterampilan merumuskan
masalah
Sangat melatih keterampilan komunikasi
Melatih keterampilan komunikasi
Kurang melatih keterampilan komunikasi
Tidak melatih keterampilan komunikasi
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
112
19. Melatih keterampilan
membuat kesimpulan
20. Melatih berpikir kritis
Sangat melatih keterampilan membuat
kesimpulan
Melatih keterampilan membuat kesimpulan
Kurang melatih keterampilan membuat
kesimpulan
Tidak melatih keterampilan membuat
kesimpulan
Melatih mengidentifikasi masalah, bertanya
dan menjawab pertanyaan atas suatu
penjelasan, mengidentifikasi asumsi,
menganalisis pertanyaan, mengobservasi,
mempertimbangkan, melakukan tindakan
Melatih 5 atau 4 aspek saja
Melatih 3 atau 2 aspek saja
Melatih 1 aspek saja
4
3
2
1
4
3
2
1
113
Lampiran 14
Hasil Validasi LKS Oleh Pakar Media
114
115
Lampiran 15.
Rekapitulasi Hasil Validasi Kelayakan LKS
A. Kelayakan Materi
No
Poin
1 Kecakapan
spiritual
2 Kecakapan
personal
3 Kecakapan
sosial
Kriteria
Mengajak siswa menghayati agama yang
dianutnya
Materi/kegiatan mengajak siswa mengembangkan
rasa ingin tahu, tekun, kritis, dan kreatif
Permasalahan/kegiatan mengajak siswa
mengembangkan kemampuan berkomunikasi,
berinteraksi, dan bekerjasama
4 Cakupan
Keluasan materi sesuai KI3 dan KDnya
materi
Kedalaman materi sesuai dengan KI3 dan KDnya
5 Akurasi
Akurasi konsep/hukum/teori yang disajikan
materi
Akurasi fakta
Akurasi kegiatan
6 Kemutakhiran Materi sesuai dengan perkembangan ilmu biologi
dan
Keterkinian contoh dan permasalahan
kontekstual
Menyajikan contoh/permasalahan yang konkret
dari lingkungan lokal/regional/internasional dan
menarik
7 Wawasan
Tidak menimbulkan masalah SARA
nusantara
8 Keterampilan Memotivasi siswa untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi informasi
untuk memecahkan masalah
Mendorong siswa berpikir kritis dan memecahkan
masalah
Memotivasi siswa untuk mengkomunikasikan
hasil pemecahan masalah
Jumlah skor
Skor total instrumen = 60
Persentase
Kriteria
Skor
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
52
86,7%
Sangat
layak
B. Kelayakan Media
No
1
2
3
4
5
Butir
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual siswa
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional siswa
Kejelasan informasi terhadap keterpahaman siswa terhadap pesan
Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespon pesan
Kemampuan medorong peserta didik untuk berpikir kritis
Skor
3
4
4
3
3
116
6
7
8
9
10
11
12
13
Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah
3
Ketertautan antarbab/subbab/alinea/kalimat
3
Ketepatan tata bahasa dan ejaan
3
Konsistensi penggunaan istilah, simbol dan nama ilmiah/asing
4
Konsistensi sistematika sajian dalam LKS
4
Keruntutan penyajian alur kegiatan
4
Petunjuk penggunaan LKS
4
Adanya rujukan/sumber acuan termasa untuk teks, tabel, gambar, dan
3
lampiran
14 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel dan gambar
3
15 Terdapat petunjuk belajar yang jelas
4
16 Keterlibatan aktif peserta didik dan berpusat pada peserta didik
4
17 Mengembangkan keterampilan merumuskan masalah
4
18 Melatih keterampilan komunikasi
4
19 Melatih keterampilan membuat kesimpulan
4
20 Mendorong keterampilan berpikir kritis siswa
3
Jumlah skor
71
Skor total instrumen = 80
Persentase
88,75%
Kriteria
Sangat
layak
117
Lampiran 16
Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil
118
119
Lampiran 17
Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Kecil
Kelas
: X MIA 1
Selolah : SMA Negeri 1 Bandar
No
Pertanyaan
Skor/Responden
4
5
6
7
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
1
2
3
8
9
10
Tampilan LKS berbasis PBL menarik
4
3
3
4
3
4
Komposisi warna pada LKS menarik
3
4
3
4
3
4
jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan dalam LKS 3
3
4
3
3
4
mudah dibaca
4 Terdapat kesalahan penulisan/pengetikan yang menyulitkan 3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
dalam membacanya
5 Bahasa yang digunakan dalam LKS mudah dipahami
3
4
3
2
4
2
3
3
3
3
6 Gambar yang tercantum pada LKS jelas dan mudah dipahami
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
7 Keterangan pada gambar mudah dipahami
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
8 Istilah-istilah yang digunakan mudah dipahami
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
9 Permasalahan/kasus yang disajikan dalam LKS menarik
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
10 Petunjuk belajar jelas dan mudah dipahami
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
11 Langkah-langkah kegiatan dalam LKS jelas, mudah dipahami 3
4
3
2
4
3
4
3
3
3
dan diikuti
12 Kegiatan/permasalahan dalam LKS mendorong untuk berpikir 4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
kritis
Jumlah skor
39 43 41 41 41 38 42 42 39
41
Skor total instrumen = 48
Persentase (%)
81,75 89,6 85,4 85,4 85,4 79,2 87,5 87,5 81,75 85,4
Rata-rata
84,9%
Kriteria
Sangat baik
1
2
3
Jumlah Persentase
(%)
35
87,5
35
87,5
36
90
27
67,5
30
39
33
29
38
30
32
75
97,5
82,5
72,5
95
75
80
37
92,5
83,54
120
Lampiran 18
Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Kecil
121
122
Lampiran 19
Rekapitulasi hasil tanggapan guru terhadap silabus dan RPP
1. Silabus
No.
Aspek yang dinilai
1.
Terdapat komponen-komponen silabus (identitas, KI, KD, materi
pokok kegiatan pembelajaran, penilaian, sumber belajar, alokasi
waktu)
2.
Materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar
3.
Pembelajaran menyajikan masalah nyata dalam kehidupan
4.
Kegiatan pembelajaran mendorong keaktifan siswa
5.
Adanya interaksi antara guru dan siswa
6.
Alokasi waktu sesuai untuk pencapaian kompetensi dasar
7.
Menggunakan berbagai sumber belajar
8.
Penilaian jelas mencakup ranah afektif, psikomotor, dan kognitif
Jumlah skor
Skor total instrumen 32
Persentase
Kriteria
Skor
3
3
4
3
4
3
3
4
27
84,4%
Sangat baik
2. RPP
No.
Aspek yang dinilai
Skor
1.
2..
3..
4..
Kesesuaian antara silabus dan RPP
Keterkaitan dan keterpaduan antar komponen-komponen RPP
Terdapat identitas RPP dengan lengkap
Indikator dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur
Tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar
Kegiatan pembelajaran menunjang dan sesuai dengan kompetensi
dasar yang dicapai
Kegiatan pembelajaran berfokus pada permasalahan otentik
Kegiatan pembelajaran menekankan pada kemampuan berpikir
dalam memecahkan masalah melalui diskusi
Memberikan kesempatan untuk bekerja secara kelompok
Skenario pembelajaran terinci dengan jelas, runtut, dan sistematis
dengan mengandung unsur-unsur PBL dan alokasi waktu terinci
dengan jelas pada setiap tahap
Menekankan pada partisipasi aktif peserta didik
Penugasan yang diberikan sesuai dan memberikan kesempatan
pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa
Penilaian memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik
3
3
4
3
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
4
3
3
3
4
3
3
3
4
123
14.
Memberi umpan balik dan tindak lanjut selama proses
pembelajaran
15. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
16. Dapat digunakan oleh orang lain tanpa menimbulkan penafsiran
ganda
Jumlah skor
Skor total instrumen 64
Persentase
Kriteria
4
4
3
54
84,4%
Sangat baik
124
Lampiran 20
Kisi-Kisi Soal Uji Coba dan Pre-test dan Post-test
No
1
Indikator Pembelajaran
Mengidentifikasi ciri-ciri virus
Nomor Soal
Indikator Berpikir Kritis
1
2
Mengidentifikasi asumsi
11*
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
7
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
2
Menggambarkan struktur tubuh
virus
8*
Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
3
Menjelaskan replikasi virus
9*
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
4
Mengidentifikasi peranan virus
bagi kehidupan
3*
Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
13*
Mengidentifikasi asumsi
Menjelaskan cara penularan,
pencegahan, dan penanggulangan
penyakit yang disebabkan oleh
virus
4
12
Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
5
Mengobservasi dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi
6
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
10*
14
Menentukan suatu tindakan
5
Keterangan:
*Soal yang digunakan untuk Pre-test-Post-test setelah dilakukan uji coba soal
125
Lampiran 21.
Soal Uji Coba
Mata Pelajaran
Materi Konsep
Kelas/Semester
Waktu
: Biologi
: Virus
: X/I
: 70 menit
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal-soal berikut dan kerjakanlah dengan
jujur.
2. Bacalah setiap soal dengan cermat dan teliti.
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan ringkas dan benar
4. Tanyakan pada pengawas apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.
1.
Virus dalam hidupnya mutlak sebagai parasit sejati, setujukah kamu dengan
pernyataan tersebut? Beri alasan yang tepat!
2. Beberapa ilmuan menyatakan bahwa virus adalah bukan makhluk hidup, namun ada
pula yang berpendapat bahwa virus merupakan makhluk hidup, Bila dilihat dari ciriciri yang dimiliki virus, menurutmu virus termasuk makhluk hidup atau bukan?
Jelaskan alasanmu!
3. Perhatikan grafik kondisi penderita AIDS dari waktu ke waktu di bawah ini.
Adakah hubungan antara jumlah limfosit T dengan jumlah RNA HIV terhadap kondisi
penderita AIDS? Jelaskan!
126
4. Ati dan Doni memakan telur ayam yang berasal dari peternakan yang diindikasi
terjangkit flu burung. Ati memakan telur rebus setengah matang, sedangkan Doni
memakan telur rebus matang. Kemungkinan apa yang bisa terjadi pada Ati dan Doni?
Jelaskan!
5. Berdasarkan hasil observasi, Papua merupakan provinsi dengan tingkat pengidap
HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Hingga akhir 2006, data yang dirilis Direktorat
Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes
Indonesia menyebutkan, tingkat prevalensi tiap 100 ribu penduduk di Papua, 51,4%
tertular AIDS. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat secara
kumulatif kasus HIV/AIDS untuk tri wulan kedua (per 30 Juni 2008) mencapai 4114
kasus. Kasus HIV/AIDS akibat hubungan seks antara lawan jenis (Heteroseks)
menempati urutan pertama dengan 3855 kasus. Sungguh merupakan angka yang
mencengangkan jika dibandingakan dengan penduduk Papua yang hanya 2,6 juta jiwa.
Mengapa kasus HIV/AIDS tertinggi dapat menyerang di daerah Papua yang tergolong
terpencil dari ibukota? Jelaskan!
6. Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza, hampir semua orang
pernah terserang flu. Dokter sering memberikan resep obat yang disertai antibiotik.
Apabila kamu terserang flu, akankah kamu meminum antibiotik yang diresepkan
dokter? Tepatkan penanganan flu menggunakan antibiotik? Jelaskan!
7. Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhosa.
Penularan tipes dapat terjadi melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu food
(makananan), fingers (jari tangan atau kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan feces.
Namun tidak semua orang yang memakan makanan yang terkontaminasi bakteri
tersebut akan menderita tipes, karena bakteri yang masuk dari mulut manusia sebagian
akan dimusnahkan oleh asam lambung (HCI). Terlebih lagi masa inkubasi bakteri ini
cukup lama yaitu 8-14 hari sehingga apabila ditangani dengan cepat maka tipes dapat
dicegah. Bakteri mampu melakukan reproduksi secara aseksual (pembelahan biner)
setiap 20 menit sekali. Berbeda dengan flu disebabkan virus Influenza yang mudah
menular melalui udara. Penularannya terjadi dari manusia ke manusia melalui udara
pada saat berbicara, batuk, bersin, atau kontak dengan benda yang disentuh
penderita. Virus influenza memiliki masa inkubasi 1-4 hari, tapi gejalanya bisa
muncul secara tiba-tiba. Influenza dapat menular 1-2 hari sebelum gejalanya
muncul. Sekali bereplikasi virus membutuhkah waktu 20-30 menit, dan sekali
replikasi mampu menghasilkan 100-200 virus baru. (Sumber: http://www.tipsehat.org/
dan http://www.ardastudents-blogundip.ac.id)
Terdapat penyataan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lebih mudah dan
cepat menular. Setelah membaca artikel di atas, setujukah kamu dengan pernyataan
tersebut? Jelaskan alasanmu!
127
8. Perhatikan struktur tubuh beberapa virus berikut!
a. Bagian utama struktur tubuh yang dapat ditemukan pada semua jenis virus
adalah?
b. Apakah ketiga jenis virus tersebut menggunakan cara yang sama dalam
menginfeksi inang? Jika tidak apa perbedaannya?
9. Virus berkembangbiak melalui replikasi, ada dua daur replikasi virus, yaitu daur litik
dan lisogenik. Jelaskan perbedaan replikasi litik dan lisogenik, buatlah
dalam bentuk tabel!
10. Apabila salah satu anggota keluargamu menunjukkan gejala flu burung, MERS, AIDS,
atau demam ebola tindakan awal apa yang dapat kamu lakukan? (pilih salah satu
penyakit)
11. a. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Jika kita ingin memisahkan
antara virus dan bakteri bagaimana caranya?
b. Seorang ilmuan ingin melakukan penelitian tentang virus sehingga ia harus
membiakkan virus, medium seperti apa yang cocok untuk membiakkan virus?
Berikan contohnya.
12. Salah satu tindakan pencegahan terhadap infeksi virus adalah dengan melakukan
vaksinasi, vaksinasi diberikan pada seseorang dalam kondisi sehat, mengapa
demikian? Bisakah vaksin diberikan kepada orang yang sudah terinfeksi virus untuk
menganganinya?
13. Salah satu peran virus adalah untuk membuat vaksin, vaksin digunakan untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun ada beberapa orang yang
antivaksin dan menganggap vaksin justru berbahaya bahkan dapat menyababkan
kematian. Menurut mereka bayi tidak perlu divaksin karena tubuh sudah mempunyai
sistem imun. Bagaimana menurutmu, perlukah seseorang divaksinasi? Jelaskan
alasanmu!
14. Sebagai generasi muda bangsa, hal apa saja yang dapat kamu lakukan sebagai upaya
pencegahan/penanggulangan infeksi virus-virus yang berbahaya seperti HIV, H7N9,
Coronavirus, ebola dll?
#Selamat mengerjakan, semoga sukses#
128
Lampiran 22
Hasil Analisis Uji Coba Soal Pretest dan Posttest
129
130
131
132
133
Lampiran 23
Rekapitulasi Pencapaian Hasil Belajar Siswa (Analisis N-gain)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Bayu Anggoro W
Cecep Dwi Antoro
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul Khasanah
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
Muhammad Burhanudin
Muhammad Daffa D H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun Khasanah
Tita Indriyani
Triyatno
Wahyu Hasani
32 Wahyu Nofa Setiawan
Rata-rata nilai
Rata-rata Skor N-gain
Nilai
Pre-test Post-test
36
68
40
68
52
72
48
80
48
84
36
80
36
76
36
72
36
76
24
60
36
64
24
76
32
72
36
60
56
88
20
72
44
72
44
92
36
68
20
64
44
92
36
64
48
72
52
76
32
72
44
64
48
88
52
84
44
72
44
80
40
88
40
72
39,5
74,625
Skor
max
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Skor Ngain
0,50
0,47
0,42
0,62
0,69
0,69
0,63
0,56
0,63
0,47
0,44
0,68
0,59
0,38
0,73
0,65
0,50
0,86
0,50
0,55
0,86
0,44
0,46
0,50
0,59
0,36
0,77
0,67
0,50
0,64
0,80
0,53
0,58
Kriteria
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
134
Lampiran 24
Rekapitulasi Data Nilai Akhir Siswa
Nilai
Nilai
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Bayu Anggoro W
Cecep Dwi Antoro
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul Khasanah
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
Muhammad B
Muhammad Daffa D H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun Khasanah
Tita Indriyani
Triyatno
Wahyu Hasani
Wahyu Nofa Setiawan
Post-test
68
68
72
80
84
80
76
72
76
60
64
76
72
60
88
72
72
92
68
64
92
64
72
76
72
64
88
84
72
80
88
72
74,625
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata-rata nilai
LKS
Poster
Akhir
90
86
86
87
82
87
86
87
87
82
84
84
87
84
87
82
84
90
87
87
84
90
90
82
82
82
86
87
86
90
87
86
85,87
75
81
81
81
75
94
81
94
81
75
87,5
87,5
94
87,5
94
75
87,5
75
81
81
87,5
81
81
75
75
81
81
81
81
75
94
81
82,54
74,25
75,75
77,75
82,00
81,25
85,25
79,75
81,25
80,00
69,25
74,88
80,88
81,25
72,88
89,25
76,25
78,88
87,25
76,00
74,00
88,88
74,75
78,75
77,25
75,25
72,75
85,75
84,00
77,75
81,25
89,25
75,75
79,42
Nilai
KK
M
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Kriteria
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
89,25
69,25
79,42
135
Lampiran 25
Contoh Hasi Post-test
136
137
Lampiran 26
Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa
Kelompok
Tahap
1
Skor maksimal
1
2
3
4
5
6
Skor total
Persentase (%)
5
4
4,5
5
5
4
5
27,5
91,7
a
3
3
3
3
3
3
2
17
94,4
1
2
3
4
5
6
Skor total
Persentase (%)
4,5
4,5
5
4
4,5
5
27,5
91,7
3
3
3
2,5
3
2
16,5
91,7
1
2
3
4
5
6
Skor total
Persentase (%)
5
5
5
4,5
4,5
5
29
96,7
3
3
3
2,5
3
3
17,5
97,2
Kasus PBL 1
Skor
Tahap 2
Tahap 3&4
b
c
a
b
5
2
8
4
4,5
1,5
7
3
4
1,5
6
3
5
1
6
3
5
1,5
5,5
3
5
1,5
6,5
3
4,5
1
7
3,5
28
8
38
18,5
93,3 66,7 79,2 77,08
Kasus PBL 2
5
2
7,5
3,5
4,5
2
6,5
3,5
5
1,5
6,5
4
4
1,5
6,5
3,5
4,5
1,5
6
4
5
1,5
7,5
3,5
28
10
40,5
22
93,3 83,3 84,4 91,7
Kasus PBL 3
5
1,5
7,5
3,5
5
1,5
7
3,5
5
1
6
4
5
1,5
6,5
3,5
4,5
1,5
6
3,5
5
1,5
5,5
2,5
29,5
8,5
38,5 20,5
98,3 70,8 80,2
85
Tahap 5
Skor
total
Nilai
3
2
2
2
2
2,5
2,5
13
72,2
30
25
24
25
25
25,5
25,5
150
83,3
100
83,3
80
83,3
83,3
85
85
500
83,3
2
2
2
2
2,5
2,5
13
72,2
27,5
26
27
24
26
27
157,5
87,5
91,7
86,7
90
80
86,7
90
525
87,5
Naik
Naik
Naik
Turun
Turun
Naik
2
2
2
2
2,5
2,5
13
72,2
27,5
27
26
25,5
25,5
25
156,4
86,9
91,7
90
86,7
85
84,7
83,3
521,3
86,9
Naik lagi
Naik lagi
Turun
Naik lagi
Turun lagi
Turun
Keterangan:
Tahap 1
: Identifikasi masalah
Tahap 2
: Mengeksplor permasalahan
a : apa yang kamu tahu
b : apa yang perlu kamu tahu
c : bagaimana kamu bisa mengetahui apa yang perlu kamu tahu
Tahap 3&4 : Penyelidikan ilmiah dan pengelolaan informasi
a : hasil pemecahan
b : kesimpulan
Tahap 5 : penyajian/presentasi
Keterangan
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
138
Lampiran 27
Rekapitulasi Analisis Hasil Lembar Kerja Siswa
Kelompok
1
2
3
4
5
6
Rata-rata
Anggota
Bayu A
Laili F
Nia F*
Nolalita W
Triyatno
Cecep
Cicik
Hana
Tita
Wahyu N
Dipa N L
Hidayatun N
M Burhanudin*
M Miftah M
Reni R Y*
Sholehatun K
Ega T P
Ihsanudin*
Krisna A Y
Nur Indah K
Qurota A
Khutrotul A
Khafidhotul K
Hasana S
Fajar M S
Wahyu
Ilmiyatul A*
Kastiyanto
Khikmatul K*
Margi S
M Daffa H
Nilai
Rata-rata
Keterangan
91,7
88,9
Naik
86,7
90
85,6
Naik
83
90
86,7
86,6
Naik turun
83
80
85
82,7
Naik
85
86,7
84,7
85,5
Naik turun
85
90
83,3
86,1
Naik turun
83,2
87,5
86,9
85,8
Cenderung
naik
PBL 1
PBL 2
PBL 3
83,3
91,7
80
Keterangan:
Nama dengan tanda (*) adalah siswa yang tidak tuntas
139
Kegiatan
Tahap
1
Tahap 2
PBL 1
PBL 2
PBL 3
91,7
91,7
96,7
a
94,4
91,7
97,2
Keterangan
Stabil
naik
b
93,3
93,3
98,3
naik
Persentase (%)
Tahap 3&4
c
66,7
83,3
70,8
naik
turun
Pemecahan
79,2
84,4
80,2
Kesimpulan
77
91,7
85
naik turun
naik turun
Tahap
5
72,2
Rata-rata
83,3
86,94
86,6
cenderung
naik
140
Lampiran 28
Contoh Hasil Diskusi LKS Siswa
141
142
143
144
145
Lampiran 29
Hasil Analisis Tes Berpikir Kritis
Indikator/Soal Pre-test
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
Bayu Anggoro
Cecep Dwi A
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu
Ega Tania P
Fajar M
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul K
Khikmatul K
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Y
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah M
Muhammad B
A
1
1
0
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
2
1
1
2
0
0
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
0
1
1
2
1
2
1
2
1
Indikator/Soal Post-test
B
C
D
E
3
1
1
2
3
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
3
0
1
2
2
0
4
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
5
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
3
2
2
2
6
2
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
1
2
2
2
1
Jumlah
Skor
9
10
13
12
12
9
9
9
9
6
9
6
8
9
14
5
11
11
9
5
Nilai
36
40
52
48
48
36
36
36
36
24
36
24
32
36
56
20
44
44
36
20
A
1
2
3
3
4
2
4
3
3
3
1
3
3
3
2
4
3
3
4
4
1
2
3
3
3
2
4
4
3
4
2
2
2
3
2
3
4
3
3
4
2
2
B
C
D
E
3
1
2
1
2
2
2
2
1
3
2
1
4
2
2
2
2
3
4
1
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
5
4
3
3
4
4
2
3
2
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
2
3
6
3
3
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
3
5
3
2
4
4
4
Jumlah
Skor
Nilai
Skor Ngain
Kriteria
17
17
18
20
21
20
19
18
19
15
16
19
18
15
22
18
18
23
17
16
68
68
72
80
84
80
76
72
76
60
64
76
72
60
88
72
72
92
68
64
0,50
0,47
0,42
0,62
0,69
0,69
0,63
0,56
0,63
0,47
0,44
0,68
0,59
0,38
0,73
0,65
0,50
0,86
0,50
0,55
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
146
21 M Daffa
22 Nia F
23 Nolalita W
24 Nur Indah
25 Qurrota Ayun
26 Reni Rimayanti
27 Saifudin Al A
28 Sholehatun K
29 Tita Indriyani
30 Triyatno
31 Wahyu B
32 Wahyu Nofa S
Jumlah
Persentase (%)
1
1
1
2
1
0
2
1
1
2
1
1
32
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
53
32,7
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
50
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
51
2
2
2
3
1
3
2
3
2
2
1
2
61
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
69
39
39,8
47,6
54
11
9
12
13
8
11
12
13
11
11
10
10
96
44
36
48
52
32
44
48
52
44
44
40
40
1264
39,5
4
1
3
3
2
3
4
3
4
4
4
3
96
Keterangan:
A : Indikator mengobservasi dan mempertimbang-kan laporan hasil observasi
B : Indikator bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan
C : Indikator membuat dan menentukan hasil pertimbangan
D : Indikator mengidentifikasi asumsi
E : Indikator menentukan suatu tindakan
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
94
74,2
2
2
1
3
2
2
3
3
1
1
2
2
66
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
121
4
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
2
98
5
4
3
3
3
3
5
3
4
4
4
3
119
52
94,5
75,8
93
22
16
18
19
18
16
22
20
18
20
22
17
594
88
64
72
76
72
64
88
80
72
80
88
68
2376
74,25
0,86
0,44
0,46
0,50
0,59
0,36
0,77
0,67
0,50
0,64
0,80
0,53
Rat-rata
0,58
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
147
Lampiran 30
Rekapitulasi Pencapaian Keterampilan Berpikir kritis Siswa (Analisis N-gain)
Nilai
No
Indikator berpikir kritis
Mengobservasi dan
mempertimbangkan
laporan hasil observasi
Bertanya dan menjawab
2 pertanyaan tentang suatu
penjelasan
Membuat dan menentukan
3
hasil pertimbangan
4 Mengidentifikasi asumsi
Menentukan suatu
5
tindakan
Rata-rata
1
Kriteria:
0,00 - 0,29 = rendah
0,30 - 0,69 = sedang
0,70 - 1,00 = tinggi
Skor
max
Skor
N-gain
Kriteria
Pre-test
Post-test
32,7
75
100
0,62
Sedang
39
52
100
0,21
Rendah
39,8
94,5
100
0,91
Tinggi
47,6
75,8
100
0,54
Sedang
54
93
100
0,85
Tinggi
42,62
78,06
Sedang
148
Lampiran 31
Hasil Angket Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis
149
150
Lampiran 32
Hasil Analisis Angket Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Pernyataan
No.
Nama
Mengobservasi dan
mempertimbangkan laporan hasil
observasi
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan tentang
suatu penjelasan
Membuat dan
menentukan
hasil
pertimbangan
Mengidentifikasi asumsi
Menentukan
suatu tindakan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah Persentase Kriteria
1
Bayu Anggoro W
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
46
71,88
Kritis
2
Cecep Dwi Antoro
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
2
3
4
3
4
3
49
76,56
Kritis
3
Cicik Hidayanti
3
3
4
3
2
3
3
4
3
4
2
2
3
3
4
4
50
78,13
Kritis
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
1
4
4
4
55
85,94
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
53
82,81
4
3
4
4
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
4
52
81,25
Sangat
kritis
Sangat
kritis
Kritis
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
1
3
2
2
1
2
1
2
3
2
1
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
2
3
4
47
47
48
44
43
49
73,44
73,44
75,00
68,75
67,19
76,56
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad
Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
151
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Khafidhotul
Khasanah
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
Muhammad B
Muhammad Daffa D
H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun
Khasanah
29 Tita Indriyani
30 Triyatno
31 Wahyu Hasani
32 Wahyu Nofa
Setiawan
Jumlah
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
46
71,88
Kritis
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
2
4
2
2
4
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
4
4
45
52
42
49
57
70,31
81,25
65,63
76,56
89,06
2
3
4
2
2
4
3
3
4
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
3
4
4
3
4
3
2
3
2
2
4
4
2
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
44
44
59
68,75
68,75
92,19
3
3
3
2
2
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
2
2
3
2
2
4
3
3
3
4
2
4
3
4
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
45
48
53
70,31
75,00
82,81
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
4
3
3
2
4
2
2
3
3
2
3
3
1
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
45
52
45
52
70,31
81,25
70,31
81,25
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Sangat
kritis
Kritis
Kritis
Sangat
kritis
Kritis
Kritis
Sangat
kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
2
4
4
2
2
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
1
2
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
47
43
52
42
73,44
67,19
81,25
65,63
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
102
98
110
10
5
95
87
90
94
97
10
3
70
73
88
10
0
11
7
10
9
1538
2403,13
152
Persentase
Rata-rata tiap indikator
Jumlah siswa sangat setuju
79,69 76,5 85,9
6
4
80,73
8
7
14
82,
03
70,
31
12
74, 67,
22 97
73,63
8
4
73,
44
54,
69
57, 68,
03 75
60,16
4
3
3
78,
13
4
75, 80,
78 47
76,56
4
5
8
91, 85,
41 16
84,90
4
21 16
Jumlah siswa setuju
22
20
18
17
16
15
18
23
24
23
19
18
21
28
Jumlah siswa kurang setuju
2
5
0
3
7
13
10
5
2
1
8
10
5
0
Jumlah siswa tidak setuju
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
3
0
Rata-rata persentase tiap
indikator berpikir kritis
Mengobservasi dan mempertimbangkan
laporan hasil observasi
Bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan
Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan
Mengidentifikasi asumsi
80,73%
Menentukan suatu tindakan
76,09
77
76,09765
63
Jumlah siswa
sangat kritis
11 16
Jumlah siswa
kritis
0
0
Jumlah siswa
kurang kritis
0
0
Jumlah siswa
tidak kritis
Sangat baik
73,63%
Baik
76,56%
Baik
60,16%
Kurang baik
84,90%
Sangat baik
Kritis
5
27
0
0
153
Lampiran 33
Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Skor
No.
Nama
Tes
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Bayu Anggoro W
Cecep Dwi Antoro
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul Khasanah
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
M. Burhanudin
Muhammad Daffa D H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun Khasanah
Tita Indriyani
Triyatno
Wahyu Hasani
Wahyu Nofa Setiawan
Rata-rata
68
68
72
80
84
80
76
72
76
60
64
76
72
60
88
72
72
92
68
64
92
64
72
76
72
64
88
84
72
80
88
72
74,62
Penilaian
diri
72
76
78
86
83
81
73
73
75
69
67
77
72
70
81
66
77
89
69
69
92
70
75
83
70
81
70
81
73
67
81
66
75,4
Persentase
(%)
69
71
74
82
84
80
75
72
76
63
65
76
72
63
86
70
74
91
68
66
92
66
73
78
71
70
82
83
72
76
86
70
74,9%
Kriteria
Kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
Sangat kritis
Kritis
Kritis
154
Lampiran 34
Hasil Angket Penilaian Sikap
155
Lampiran 35
Rekapitulasi Skor Sikap Siswa
No.
Nama
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Bayu Anggoro W
Cecep Dwi Antoro
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul Khasanah
12
15
15
15
16
13
14
15
15
12
14
15
15
14
Persentase
(%)
71
88
88
88
94
76
82
88
88
71
82
88
88
82
15
12
14
16
12
14
88
71
82
94
71
82
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
Muhammad
Burhanudin
Muhammad Daffa D H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun Khasanah
Tita Indriyani
Triyatno
Wahyu Hasani
Wahyu Nofa Setiawan
Jumlah
Rata-rata
16
13
13
16
14
13
14
15
15
12
14
14
452
14,125
94
76
76
94
82
76
82
88
88
71
82
82
2659
83
Kriteria
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
156
Lampiran 36
Rubrik Penilaian Poster
No
1.
2.
3.
4.
Indikator
A. Isi
Skor
4
B. Tampilan
3
2
1
4
B. Format
3
2
1
4
C. Penggunaan
bahasa
3
2
1
4
3
2
1
Nilai =
jumlah skor
x 100
16
Kriteria
Isi sesuai dengan tema/judul, berisi informasi yang jelas,
benar secara konsep, informasi bermanfaat bagi
masyarakat
Mencakup 3 aspek saja
Mencakup 2 aspek saja
Mencakup 1 aspek saja
Poster kreatif dan menarik dengan kombinasi warna
bagus, penggunaan gambar sesuai dan jelas, penggunaan
tulisan dan gambar seimbang, tata letak menarik
Mencakup 3 aspek saja
Mencakup 2 aspek saja
Mencakup 1 aspek saja
Sitematis, lengkap meliputi judul, deskripsi singkat,
bahaya dan pencegahan, pesan, mudah dipahami
alurnya, bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca
Mencakup 3 aspek saja
Mencakup 2 aspek saja
Hanya mencakup 1 aspek
Menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar, jelas,
bersifat persuasif atau mengajak masyarakat sesuai
dengan ide yang dituangkan di dalam poster, mudah
dipahami
Mencakup 3 aspek saja
Mencakup 2 aspek saja
Hanya mencakup 1 aspek
157
Lampiran 37
Hasil Penilaian Keterampilan dalam Membuat Poster
Kelompok
Indikator yang diamati
Total Skor
Nilai
Kriteria
3
12
75
Terampil
3
3
13
81,25
Sangat terampil
3
4
3
13
81,25
Sangat terampil
4
3
3
2
12
75
Terampil
5
4
4
4
3
15
93,75
Sangat terampil
6
4
4
3
3
14
87,5
Sangat terampil
82,3
Sangat terampil
A
B
C
D
1
3
3
3
2
4
3
3
3
4
Rata-rata
158
Lampiran 38
Rekapitulasi Nilai Keterampilan dalam Pembuatan Poster
No.
Nama
1
Bayu Anggoro W
2
Cecep Dwi Antoro
3
Cicik Hidayanti
4
Dipa Madzifatu Ulfa
5
Ega Tania Pangastuti
6
Fajar Muhammad Sidiq
7
Hana Furoida
8
Hasana Sifa
9
Hidayatun Nisa
10 Ihsanudin
11 Ilmiyatul Afifah
12 Kastiyanto
13 Khafidhotul Khasanah
14 Khikmatul Khasanah
15 Khutrotul Azi
16 Krisna Abdul Yusuf
17 Margi Sularni
18 Laila Fitri
19 M Miftah Mubaroq
20 Muhammad Burhanudin
21 Muhammad Daffa D H
22 Nia Farizaturrizqi
23 Nolalita Widianti
24 Nur Indah
25 Qurrota Ayun
26 Reni Rimayanti
27 Saifudin Al Ammar
28 Sholehatun Khasanah
29 Tita Indriyani
30 Triyatno
31 Wahyu Hasani
32 Wahyu Nofa Setiawan
Rata-rata
Skor
Persentase (%)
Kriteria
12
13
13
13
12
15
13
15
13
12
14
14
15
14
15
12
14
12
13
13
14
13
13
12
12
13
13
13
13
12
15
13
75
81,25
81,25
81,25
75
93,75
81,25
93,75
81,25
75
87,5
87,5
93,75
87,5
93,75
75
87,5
75
81,25
81,25
87,5
81,25
81,25
75
75
81,25
81,25
81,25
81,25
75
93,75
81,25
82,6
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Terampil
Sangat terampil
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Terampil
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
Sangat terampil
159
Lampiran 39
Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Skala Besar
160
161
Lampiran 40
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Besar
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Nama
Bayu Anggoro W
Cecep Dwi Antoro
Cicik Hidayanti
Dipa Madzifatu Ulfa
Ega Tania Pangastuti
Fajar Muhammad Sidiq
Hana Furoida
Hasana Sifa
Hidayatun Nisa
Ihsanudin
Ilmiyatul Afifah
Kastiyanto
Khafidhotul Khasanah
Khikmatul Khasanah
Khutrotul Azi
Krisna Abdul Yusuf
Margi Sularni
Laila Fitri
M Miftah Mubaroq
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
4
2
4
4
4
3
4
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
3
2
3
3
2
4
4
3
2
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
4
2
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
2
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
Jumlah
Persentase
(%)
Kriteria
32
33
38
41
42
36
38
36
35
30
35
36
32
35
37
31
35
43
32
72,73
75,00
86,36
93,18
95,45
81,82
86,36
81,82
79,55
68,18
79,55
81,82
72,73
79,55
84,09
70,45
79,55
97,73
72,73
Setuju
Setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Sangat setuju
Setuju
Setuju
Sangat setuju
Setuju
Setuju
Sangat setuju
Setuju
162
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
Muhammad
Burhanudin
Muhammad Daffa D H
Nia Farizaturrizqi
Nolalita Widianti
Nur Indah
Qurrota Ayun
Reni Rimayanti
Saifudin Al Ammar
Sholehatun Khasanah
Tita Indriyani
Triyatno
Wahyu Hasani
Wahyu Nofa Setiawan
Persentase (%)
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
34
77,27
Setuju
4
3
3
3
3
4
4
1
4
4
4
3
102
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
108
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
98
4
4
4
3
2
3
3
4
4
4
3
3
108
4
3
4
4
2
4
3
4
3
3
4
3
108
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
106
4
3
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
102
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
103
4
4
3
4
2
4
4
3
3
3
3
3
103
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
107
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
107
43
35
40
38
30
38
36
36
36
38
38
33
1152
97,73
79,55
90,91
86,36
68,18
86,36
81,82
81,82
81,82
86,36
86,36
75,00
2618,18
Sangat setuju
Setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat setuju
Setuju
87,1
87,1
13
16
85,4
8
12
82,2
6
9
83,0
6
8
83,0
6
10
86,2
9
12
86,2
9
12
82,26 87,1
Jumlah siswa sangat setuju
12
13
79,0
3
4
Jumlah siswa setuju
16
18
26
18
12
18
20
23
19
19
19
Jumlah siswa kurang setuju
2
1
2
1
4
2
3
1
3
1
1
Jumlah siswa tidak setuju
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
81,81
Jumlah siswa sangat
setuju
Jumlah siswa setuju
18
Jumlah siswa kurang
setuju
Jumlah siswa tidak
setuju
0
14
0
163
Lampiran 41
Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar
164
165
166
Lampiran 42
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Guru pada Uji Coba Skala Besar
No.
1
Pertanyaan
Apakah perangkat pembelajaran berbasis problem based
learning tepat digunakan untuk pembelajaran biologi khususnya
materi virus?
2
Apakah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dapat menarik minat belajar siswa?
3
Apakah pembelajaran menggunakan perangkat yang
dikembangkan dapat memebantu siswa memahami materi
virus?
4
Apakah dengan adanya pembelajaran menggunakan perangkat
yang dikembangkan mampu mendorong keaktifan siswa?
5
Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan mudah
digunakan?
6
Apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat
membantu pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik?
7
Apakah kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dapat membantu melatih keterampilan berpikir
kritis siswa?
8
Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dapat melatih siswa dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah?
9
Apakah kegiatan-kegiatan dalam perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dapat melatih kemampuan komunikasi siswa?
10
Apakah alokasi waktu yang digunakan sesuai untuk mencapai
kompetensi?
Jumlah skor
Skor maksimal = 30
Persentase (%)
Kriteria
Skor
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
100
Sangat
sesuai
167
Lampiran 43.
Surat Keterangan Penelitian
168
Lampiran 44.
Dokumentasi Pnelitian
Foto 1. Kegiatan Pretest
Foto 2. Kegiatan mencermati kasus dalam LKS
Foto 3. Kegiatan mencari informasi
pendukung
Foto 4. Kegiatan memecahkan masalah dalam
LKS
Foto 5. Mempresentasikan hasil diskusi
169
Foto 6. Antusias siswa bertanya saat kegiatan
presentasi
Foto 8. Siswa mengurutkan urutan daur litik
dan lisogenik melalui gambar
Foto 10. Kegiatan menyimpulkan
Foto 7. Siswa aktif maju ke depan untuk
membaca grafik
Foto 9. Siswa menunjukan poster virus di
depan kelas
Foto 11. Kegiatan Posttest
Download