Uploaded by andika.hartaw00

BAB 2-KP-converted

advertisement
BAB II
ADMINISTRASI KEGIATAN
2.1
Cara Pemberian Pekerjaan
Cara pemberian pekerjaan untuk melaksanakan suatu proyek perlu diperhatikan
agar mendapat hasil yang maksimal, baik dari segi mutu pekerjaan maupun ketepatan
waktu pelaksanaan serta penghematan biaya. Cara pemberian pekerjaan pada
Kegiatan pembangunan Gedung Ruang Makan Politeknik Transportasi Darat di Desa
Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan adalah melalui tender atau
pelelangan. Jenis tender atau pelelangan yang digunakan adalah, Pelelangan Umum
dimana dalam pelaksanaan tender tersebut menggunakan sistem LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik). LPSE adalah unit sistem yang dibentuk di seluruh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya untuk
menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta
memfasilitasi ULP dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik.
ULP (Unit Layanan Pengadaan) adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah/lnstitusi
yang
berfungsi
melaksanakan
pengadaan
barang/jasa. Adapun tahap pelelangan secara elektronik adalah sebagai berikut :
1. Pengumuman Pascakualifikasi
2. Download Dokumen Pengadaan
3. Pemberian Penjelasan
4. Upload Dokumen Penawaran
5. Pembukaan Dokumen Penawaran
6. Evaluasi Penawaran
7. Evaluasi Dokumen Kualifikasi
8. Pembuktian Kualifikasi
9. Upload Berita Acara Hasil Pelelangan
10. Penetapan Pemenang
11. Pengumuman Pemenang
12. Masa Sanggah Hasil Lelang
13. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
14. Penandatanganan Kontrak
20
21
2.2
Sistem Kontrak
Sistem kontrak yang digunakan dalam Kegiatan pembangunan Gedung Ruang
Makan Politeknik Transportasi Darat di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan,
Kabupaten Tabanan adalah gabungan dari sistem kontrak lumpsum dan harga satuan
(Unit Price Contract), dimana lumpsum merupakan kontrak jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai persyaratan yang telah disepakati (gambar
konstruksi, schedule, dan semua persyaratan dalam dokumen lainnya) dalam jangka
waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap yang disetujui secara tertulis
sebelum pekerjaan dimulai, sedangkan kontrak harga satuan yaitu kontrak jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
tertentu yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar – benar telah dilaksanakan oleh pihak kedua. Karena
hal tersebut dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
2.3
Isi Kontrak
Setelah diterbitakannya surat penunjukan pemenang penyedia jasa oleh pemilik
proyek yaitu Kementrian Perhubungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Politeknik Transportasi Darat Bali kepada PT Bianglala Bali, dilanjutkan dengan
penandatangan kontrak paling lambat 22 (Dua Puluh Dua) hari setelah diterbitkannya
surat penunjukan pemenang. Adapun isi dari kontrak tersebut terdiri dari :
2.3.1
Administrasi Umum
Administrasi umum pada kontrak dapat berupa aturan-aturan atau pasal-pasal
yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Adapun salah satu
aturan umum yang terdapat pada kontrak Kegiatan pembangunan Gedung Ruang
Makan Politeknik Transportasi Darat di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan,
Kabupaten Tabanan adalah mengenai penggunaan produk, dimana dalam
pelaksanaan
konstruksi
di
lapangan
penggunaan produk dalam negeri.
kontraktor
diwajibkan
mengutamakan
22
2.3.2
Administrasi Teknis
Administrasi teknis dapat berupa produk atau laporan yang terkait dengan
bidang teknis. Produk atau laporan ini dapat digunakan untuk melihat progres dari
Kegiatan pembangunan Gedung Ruang Makan Politeknik Transportasi Darat
Kabupaten Tabanan secara menyeluruh. Berikut adalah beberapa produk atau laporan
yang terdapat didalam administrasi teknis yaitu
2.3.2.1 Laporan Harian
Laporan Harian kegiatan merupakan laporan kegiatan kegiatan yang
merupakan pertanggung jawaban kontraktor dalam waktu persehari. Laporan harian
akan dibuat oleh kontraktor berdasarkan persetujuan dari konsultan pengawas untuk
diserahkan kepada pemilik kegiatan atau owner. Dalam laporan harian juga
menjelaskan mengenai volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan yang
digunakan, masuknya bahan dan material dilapangan, dan keadaan cuaca di lokasi
kegiatan.
2.3.2.2 Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan laporan yang dibuat oleh pelaksana di
lapangan dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan progress atau prestasi yang telah
dicapai selama pekerjaan berlangsung kepada owner atau pemilik proyek, Pada
kegiatan KP di proyek progress di lapangan sudah sesuai dengan time schedule,
sehingga pekerjaan tidak mengalami kemunduran Volume RAB (Rencana Anggaran
Biaya) dan bobot di masing-masing pekerjaan.
2.3.2.3 Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan yang dibuat oleh pelaksana di lapangan
dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan progress atau prestasi yang telah dicapai
selama pekerjaan berlangsung kepada owner atau pemilik proyek, Pada kegiatan KP
di proyek progress di lapangan sudah sesuai dengan time schedule, sehingga
pekerjaan tidak mengalami kemunduran Volume RAB (Rencana Anggaran Biaya)
dan bobot di masing-masing pekerjaan.
2.3.2.4 Administrasi Pembayaran
Administrasi proyek ini mencangkup tentang cara pembayaran, sebagai berikut
a. Uang muka diberikan sebesar 20% (dua puluh persen) dari Nilai Kontrak
setelah Penyedia mengajukan permohonan uang muka. Pengamprahan uang
23
muka diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak tanggal SPMK dikeluarkan. Permohonan pengajuan uang muka disertai
dengan :
•
Rencana rinci mengenai penggunaan dan keperluannya
• Time Schedulle Pelaksanaan Kegiatan
•
Berita Acara MC 0
•
Kwitansi Iuran BPJS Ketenagakerjaan
• Jaminan uang muka dari Bank umum atau Bank pemerintah setempat,
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi (Surety
bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri
Keuangan, yang nilainya minimal sama dengan uang muka yang
dimohon.
• Jaminan tersebut harus berlaku sampai dengan pengembalian seluruh
uang muka tersebut lunas. Uang muka tersebut sepenuhnya
dipergunakan hanya untuk pelaksanaan pekerjaan ini. PPK berwenang
melakukan pengendalian atas penggunaan uang muka tersebut sesuai
dengan rencana penggunaan yang telah disetujui bersama antara PPK
dengan Penyedia.
b. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kemajuan prestasi fisik
pekerjaan (termin). Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
•
Jumlah yang dibayarkan kepada Penyedia pada setiap pembayaran
adalah Jumlah Nilai Kemajuan Pekerjaan dikurangi Pengembalian
Uang Muka secara proporsional dari setiap nilai tagihan. Pembayaran
tersebut diatas dilakukan berdasarkan :
Permintaan pembayaran oleh Penyedia kepada PPK
1. Laporan kemajuan pekerjaan
2. Addendum dan Reschedulle (bila ada)
3. Mutual Check/Tes Laboratorium (bila ada)
4. Berita
acara
pemeriksaan
pekerjaan
(dari
Kontraktor,
Konsultan Pengawas, Direksi, PPTK dan PPK), laporan
harian, mingguan, bulanan, shop drawing, request pekerjaan
(perhitungan backup volume)
5. Foto-foto proses kegiatan
c. Pembayaran untuk pekerjaan prestasi 100% (seratus persen) / pekerjaan
selesai dimana Serah Terima Pekerjaan sudah dilaksanakan, nilai pekerjaan
24
yang akan dibayar 100% (seratus persen) dikurangi dengan sisa
pengembalian uang muka, pembayaran yang sudah dilakukan pada angsuran
sebelumnya, sisa pengenaan denda (bila ada) dan Pajak dengan syarat bahwa
Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar tidak kurang
dari 5 % (lima persen) dari nilai kontrak.
•
Pembayaran tersebut diatas dilakukan berdasarkan :
1. Permintaan pembayaran oleh Penyedia kepada PPK
2. Laporan kemajuan pekerjaan
3. Addendum dan Reschedulle
4. Mutual Check/Tes Laboratorium
5. Berita acara pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor, Konsultan
Pengawas, Direksi, PPTK, PPK dan Tim PPHP, laporan harian,
mingguan, bulanan, shop drawing, reques pekerjaan (perhitungan
backup volume) mutual check, izin kerja dan persetujuan material
6. Foto-foto proses kegiatan
7. Asbuilt drawing lengkap
2.3.2.5 Administrasi Penyerahan Kegiatan
Pada saat kegiatan sudah selesai dikerjakan 100% maka selanjutnya
dilakukan serah terima pekerjaan. Sesuai yang tercantum dalam dokumen kontrak
terdapat beberapa ketentuan yaitu:
a. Setelah
pekerjaan
selesai
100%
(seratus
perseratus),
penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada PA/KPA
untuk Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
e. Apabila PPHP belum menerima hasil pekerjaan, PPK memerintahkan
Penyedia untuk memperbaiki pekerjaan dan dikenakan denda sesuai
dengan ketentuan dalam SPK.
25
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari
harga SPK, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi
selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i.
PPK
menerima
penyerahan
akhir
pekerjaan
setelah
penyedia
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa harga SPK yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
j.
Apabila
penyedia
tidak
melaksanakan
kewajiban
pemeliharaan
sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi
untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.
Adapun pada saat proses penyerahan pertama hasil pekerjaan, kelengkapan
dokumen yang harus dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut:
1. Kontrak (beserta perubahannya jika ada)
2. Permintaan tertulis dari kontraktor kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
3. Surat penugasan PPK kepada PPHP.
4. Pakta Integritas dari PPHP.
5. Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) yang ditandatangani oleh PPK
dengan kontraktor, dengan dilampiri sekurang-kurangnya:
a. Berita Acara Hasil Pekerjaan yang dibuat PPHP.
b. Foto Visual kemajuan pekerjaan (sekurang-kurangnya 0%, 50% dan
100%)
c. As Build Drawing dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
d. Manual operasional penggunaan bangunan (jika ada)
e. Laporan-laporan selama pelaksanaan pekerjaan (harian, mingguan dan
bulanan yang telah diketahui dan dibenarkan oleh unsur pengawasan,
misal konsultan pengawas)
Adapun pada saat proses penyerahan akhir hasil pekerjaan, kelengkapan
dokumen yang harus dilengkapi oleh PPK adalah sebagai berikut:
26
1. Permintaan tertulis dari kontraktor kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan (Final Hand Over/FHO).
2. Berita acara pemeriksaan akhir yang dibuat oleh PPHP.
3. Berita acara serah terima akhir antara kontarktor dan PPK.
4. Bukti pengembalian jaminan pemeliharaan atau pembayaran uang retensi
sebesar 5% dari nilai kontrak.
2.3.2.6 Time Schedule
Pada setiap kegiatan konstruksi perlu diadakannya pengawasan terhadap
waktu pelaksanaan pekerjaan. Pada pengawasan ini pihak kontraktor dan konsultan
pengawas selalu berpedoman pada time schedule pelaksanaan yang telah ditetapkan
dalam dokumen kontrak yaitu selama 300 (Tiga Ratus) hari kalender terhitung mulai
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dari hasil pengawasan dilapangan untuk setiap
jenis pekerjaan agar digambarkan prestasi kerjanya dalam bentuk kurva s. Dari kurva
s tersebut dapat diketahui kemajuan atau kemunduran pelaksanaan suatu jenis
pekerjaan. Pada setiap jangka waktu tertentu pihak konsultan pengawas akan
membandingkan time schedule (kurva s) dengan realisasi dilapangan. Jika terjadi
keterlambatan berdasarkan laporan konsultan, maka kontraktor akan berusaha untuk
menganalisis penyebabnya dan selanjutnya mencari solusinya. Untuk Time Schedule
Kegiatan pembangunan Gedung Ruang Makan Politeknik Transportasi Darat di Desa
Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Download