K-14 REKSADANA

advertisement
K-14
REKSADANA
•
•
Istilah Reksadana diterjemahkan dari kata Mutual Funds, Pool, atau
Investment Trust. Menurut Victor L. Harper; Mutual Funds adalah
sejenis investasi dengan banyak investor dengan tujuan dan
kebutuhan yang sama, menghimpun dana investasi mereka, dan
memanfaatkan manajemen yang berpengalaman yang secara
professional, melakukan pembelian dan penjualan sekuritas dari
banyak perusahaan, yang jika dilakukan secara indivividu sulit
dilakukan. (New York Institute of Finance “Handbook of Investment
Product and Services” 2nd ed, 1986)
“Reksadana” dan “Danareksa”
Reksadana; instrumen Pasar Modal yang diterbitkan oleh perusahaan
sekuritas (Danareksa, Trimegah).
Danareksa; suatu BUMN yang bergerak di Pasar Modal, yang arti
katanya adalah; Dana = dana, uang; dan reksa = mengelola. Nama
Danareksa sudah ada jauh sebelum istilah Reksadana dikenal.
•
Reksadana menawarkan jasa;
1. Diversification (diversifikasi/penganeka ragaman); dengan cara
membeli surat berharga berbagai perusahaan dari berbagai industri,
Dengan diversifikasi, terjadi spreading risk (penyebaran risiko);
2. Liquidity (likuiditas); khusus untuk Reksadana bersifat terbuka
(open-end type), penerbit Reksadana berekewajiban membeli kembali
Unit Reksadana, apabila ada investor yang ingin menjula kembali;
3. Professional manager (manajemen yang professional); sesuatu hal
yang sulit jika dilakukan oleh perseorangan, karenaketiadaan waktu
untuk mengamati masalah perekonomian/keuangan, dan pergerakan
harga-harga saham yang telah dibelinya, atau jika ia mempunyai
waktu, mungkin ia tidak/kurang memahami cara membaca Laporan
Keuangan perusahaan, serta menganalisa harga saham.
Konsep mutual funds sudah ada sejak awal sejarah komersial.
Bangsa Mesir dan Phunisia di daerah Mediteranian Sea,
menjual saham kapal dagang (vessel) dan kafilah onta
(caravan) dalam rangka spreading risk.(“Handbook of
Investment Product and Services” 2nd ed, New York Institute of
Finance, 1986)
Dewasa ini banyak Fund Manager yang melakukan ekspansi
sampai keluar batas negaranya dalam rangka mencari peluang
investasi yang lazimnya disebut sebagai Indirect investment.
Dari sudut pandang Fund Manager, indirect investment jauh
lebih aman dibanding direct investment, karena jika terjadi
sesuatu, mereka dengan segera bisa keluar dengan melikuidasi
potofolionya.
•
•
Definisi Reksadana; Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam Portfolio Efek oleh Manajer Investasi (UU no.8 tahun 1995 ttg
Pasar Modal pasal 1).
Beranjak dari definisi tersebut, berbicara tenyang Reksadana, ada 5
hal yang saling terkait;
1. Wadah untuk menghimpun dana;  Investment Company yang
menghimpun dana masyarakat pemodal atau Pihak ketiga lainnya;
2. Masyarakat pemodal; Investor baik individual mapun institusional;
3. Investasi; Suatu metode/cara membeli sesuatu (harta/aktiva) untuk
mendapat keuntungan yang layak dan dapat diprediksi (Burton G.
Malkiel; A Random Walk Down WallStreet, WW Norton, Co. 1990;
4. Portfolio Efek; Kumpulan efek, baik yang dimiliki oleh individu,
usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisir (UU no.
8 tentang Pasar Modal pasal 1.23 dan 1.24)
5. Manajer Investasi; Pihak yang kegiatan usahanya mengelola
Portofolio Efek untuk para nasabah, atau mengelola portofolio
investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundangan undangan yang
berlaku (UU no. 8 tentang Pasar Modal pasal 1.11).
Dalam prakteknya; Reksadana dapat diibaratkan seperti suatu
Tim Sepakbola; ada Regulasi; ada Otoritas Pasar Modal dan
Otoritas Bursa sebagai Wasit dan Hakim Garis; ada Manajer
Investasi sebagai Manajer Tim; ada saham berbagai jenis
perusahaan dan industri sebagai pemain dengan berbagai
karakter yang bisa diganti-ganti; ada iklim investasi sebagai
faktor cuaca, keadaan lapangan, dan sikap penonton.
Dalam penghimpunan dana dan keuntungan, Reksadana dapat
diibaratkan seperti sekelompok masyarakat (20 orang) ber
patungan dalam menghimpun dana dengan jumlah yang sama
untuk membeli sapi seberat 350 kg 3 bulan sebelum Hari Raya.
Sapi tersebut digembalakan dengan baik, sehingga beratnya
bertambah menjadi 400 kg. Kemudian 1 atau 2 hari sebelum
Hari Raya, sapi dipotong, sehingga masing masing orang akan
mendapat 20 kg daging sapi. Selisih 2,5 kg tersebut merupakan
keuntungan atau dalam istilah Reksadana disebut sebagai
capital gain
• Konsep Reksadana sebenarnya sudah dimulai di Indonesia tahun
1958, dengan didirikannya PT Biro Sertifikat Indonesia, setelah
sempat mensertifikasikan Saham PT Gunung Agung
dan
mensertifikasikan 6% Obligasi RI. Karena situasi politik dan
perekonomian pada waktu itu PT BSI mati sebelum ber kembang.
Tahun 1977, Pemerintah mendirikan PT Danareksa yang
menerbitkan “Sertifikat Danareksa” dalam berbagai Serie. Dalam
rangka pembelajaran, Danareksa menerbitkan berbagai jenis
Sertifikat yang mekanisme penerbitan dan pengelolaannya sama
dengan Sertifikat PT BSI, dan agak berbeda dengan
pengelolaannya Mutual Funds yang lazimnya dikenal. Terbitnya UU
no. 8/1995 ttg Pasar Modal, Danareksa melakukan penyesuaian
dengan ketentuan UU tersebut.
Total Nilai Aktiva Bersih Reksadana di Indonesia per Maret 2005
berjumlah Rp.106,32 triliun
• Bentuk Reksadana
- Reksadana berbentuk Perseroan (saham)
- Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)  unit
• Sifat Reksadana
Kedua bentuk Reksadana bisa bersifat;
Bersifat Terbuka, Penerbit Reksadana berkewajiban membeli
kembali unit yang dijual investor
Bersifat Tertutup, Penerbit Reksadana tidak berkewajiban
membeli kembali unit yang dijual investor.
Reksadana (sambungan)
• Pengelolaan
Dikelola oleh Manajer Investasi Berdasarkan kontrak
• Satuan Perdagangan
Tidak diatur satuan perdagangan Reksadana, tapi umumnya
diperdagangkan per 100 unit
• Nilai Pasar Wajar
Reksadana Terbuka, penilaian dilakukan setiap hari Bursa
Reksadana Tertutup, penilaian dilakukan setiap minggu
Reksadana (sambungan)
• Net Asset Value/NAV (Nilai Aktiva Bersih/NAB)
Formula ; Total Assets (Nilai pasar portfolio) – Total Debt
Unit KIK yang terjual
• Mark to Market
Nilai NAV harus didasarkan kepada harga pasar sekuritas yang ada
dalam portfolio Reksadana
• Redemption
Kewajiban Penerbit Reksadana (bersifat Reksadana Terbuka) untuk
membeli kembali Unit Reksadana yang telah dijual, jika ada investor
yang ingin menjual kembali Unit Reksadana yang dimilikinya
Perhitungan NAV atau NAB
•
1 April 2004 diterbitkan 2.500.000 unit reksadana “Reksadana Cerdik” (bentuk
KIK-bersifat terbuka ) dengan harga @ Rp 25.000,- per unit yang diinvestasikan
pada berbagai finansial instrumens. Awalnya Reksadana terjual habis, namun
selama periode 1 April 2004 s/d 31 Maret 2005, tercatat pembelian kembali
600.000 unit, dan penjualn baru 100.000 unit. Pada tanggal 30 Maret 2005 ,
Neraca Reksadana memperlihatkan angka-angka sebagai berikut:
•
Aktiva: - Kas dan setara kas Rp 2.000.000.000,- 2 juta saham PT Dewi Kunti kurs @ Rp 1000/saham.
- Surat berharga Komersial (SBK) PT Srikandi nom. Rp 1.200.000.000,- Obligasi PT Pandu nom. Rp 30.000.000.000,- Promissory Notes PT Krisna nom. Rp 20.000.000.000,-
•
Passiva: - Utang pajak Rp 200.000.000,-
•
Ditanya : Berapa NAV per unit penyertaan Reksadana Cerdik tersebut ?
•
Unit terjual Reksadana;
- Penerbitan awal per 01 April’04
= 2.500.000 unit
- Pembelian kembali 01.04.04 – 31.03.05 = 600.000 unit
- Penjualan baru 01.04.04 – 31.03.05
= 100.000 unit
Jumlah unit terjual per 1 April 2005
= 2.000.000 unit
•
Aktiva; - Kas setara Kas
- Saham PT Dewi Kunti
- SBK PT Srikandi
- Obligasi PT Pandu
- Promnotes PT Krisna
Total Aktiva
Rp 2.000.000.000,Rp 2.000.000.000,Rp 1.200.000.000,Rp 30.000.000.000,Rp 20.000.000.000,Rp 55.200.000.000,-
•
Pasiva: - Hutang Pajak
Rp
200.000.000,-
•
Formula:
NAV/NAB
= Total Assets (Nilai pasar portfolio) – Total Debt
Unit KIK yang terjual
= Rp 55.200.000.000,- minus Rp 200.000.000,2.000.000
= Rp 55.000.000.000,-  = Rp 27.500,2.000.000
•
Assets Back Securities/ABS (Efek Beragun Aset/EBA)
Keputusan Ketua Bapepam tentang Pedoman KIK EBA, dikatakan; KIK
EBA adalah; unit penyertaan KIK yang portofolionya terdiri dari aset
keuangan berupa tagihan yang timbul dari; SBK, Sewa Guna Usaha,
Perjanjian jual beli bersyarat, Perjanjian pinjaman cicilan, tagihan
Kartu Kredit, pemberian kredit (termasuk KPR/KPA), Efek yang bersifat Utang yang dijamin Pemerintah, Sarana peningkatan kredit/arus
kas (cash enhancement/cash-flow, serta aset keuangan setara dan
aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.
Berdasarkan Keputusan, dalam prakteknya EBA dikelompokkan
dalam Reksadana KIK- terbuka.
•
Manfaat EBA
- Bagi penerbit/originator (umumnya Bank dan Lemb. Pembiayaan);
1. Meningkatkan likuiditas dengan cara memutar “uang tidur”,
2. Membantu memperbesar penyaluran kredit, tanpa membahayakan rasio
kecukupan modal (capital adequasi ratio/CAR),
3. Bagi Public Service Utilities (PLN dan Telkom), potofolio tagihan bisa
segera dijadikan dana untuk modal kerja, dibandingkan harus menerbitkan
obligasi.
- Bagi investor;
1. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibanding deposito, reksadana.
2. Peringkat/rating EBA lebih tinggi dari Obligasi.
Namun karena EBA produk baru, tidak dijamin oleh Pemerintah, investor
perlu berhati hati.
•
Jenis EBA
- EBA Arus Kas Tetap; investor menerima pembayaran bunga yang
besarnya tetap dalam jangka tertentu;
- EBA Arus Kas Tidak Tetap; investor menerima pembayaran bunga
yang besarnya tidak tetap).
Untuk bisa menerbitkan EBA, harus didirikan suatu Special purposes
Vehicles (SPV) atau PT Khusus. Suatu PT yang didirikan membatasi
kegaiatnya dengan hanya untuk memiliki aset kredit, namun tidak
mengelola aset kredit tersebut. Dengan pembatasan ini dan
pembatasan lainnya, SPV distrukturkan agar sulit dipailitkan.
Download