Uploaded by yektipatklin

1. PPT Biosafety dan Biosecurity di Laboratorium Versi Akhir 4 April 2021

advertisement
BIOSAFETY dan BIOSECURITY
DI LABORATORIUM
PELATIHAN PEMERIKSAAN PCR COVID-19 BAGI
AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK
Jakarta, 5 – 16 April 2021
Spektrum BIORISIKO
ALAMI KECELAKAAN KESENGAJAAN
Sabotase
Wabah/ outbreak
Epidemi Pandemi
Biokriminal
ITLs
Bioterorisme
Kegagalan Containment
Tingkah laku
BIOSAFETY BIOSECURITY
Apa
itu
Biosafety dan Biosecurity ?
• Laboratory biosafety – Prinsip, teknologi, dan
praktik penahanan yang diimplementasikan
untuk mencegah paparan yang tidak disengaja
terhadap agen biologis atau pelepasannya yang
tidak disengaja
• Laboratory biosecurity - Prinsip, teknologi, dan
praktik yang diterapkan untuk perlindungan,
pengendalian dan akuntabilitas bahan biologis dan /
peralatan, keterampilan dan data yang terkait
dengan penanganannya. Biosecurity bertujuan
untuk mencegah mereka yang tidak berhak/tidak
mempunyai akses, kehilangan, pencurian,
penyalahgunaan, pengalihan atau pelepasan
Sumber : Laboratory Biosafety Manual, WHO, 2020
“
Keselamatan Laboratorium Biologik”
adalah istilah yang mencakup prinsip, teknologi dan
praktek penanganan dan penyimpanan bahan, yang
dilakukan untuk mencegah pajanan atau lepasnya
patogen dan toksin dengan tidak disengaja.
“Keamanan Laboratorium Biologik”
adalah upaya keamanan yang diterapkan di tingkat
perorangan dan institusional untuk mencegah
kehilangan, pencurian, penyalahgunaan, penyimpangan
atau pelepasan dengan sengaja organisme patogen
dan toksin.
Sumber: Kepmenkes No: 835/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pedoman Keselamatan dan
Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
Sumber: Kepmenkes No: 835/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pedoman Keselamatan dan Keamanan
Laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
Tingkatan Laboratorium
Sumber: Biosafety in Microbiological and Biomedical Laboratories, 6th edition
Laboratorium BSL-2
Dimodifikasi dari : Manual Biosafety World Health Organization edisi ke-3. 2004.
Klasifikasi
Mikroorganisme
≠
Tingkatan Laboratorium
Biorisiko
Risiko yang terkait dengan material biologi
BIORISIKO = Biosafety + Biosecurity
Tujuan Sistem Manajemen Biorisiko
•Melindungi karyawan dan keluarganya dari paparan atau bahaya
terkait dengan pekerjaan menangani agen biologis
berbahaya/racun
•Mencegah kontaminasi lingkungan dan meningkatkan kualitas
lingkungan
•Mematuhi semua pedoman dan peraturan lokal, nasional dan
Internasional untuk penggunaan bahan biologis yang
berpotensi berbahaya
Pendekatan Manajemen Biorisiko
•Berdasarkan pendekatan sistem manajemen
•Memberikan jaminan adanya persyaratan biosafety dan biosecurity dan
diterapkan secara efektif
•Berbasis kinerja atau performance-based:
•Bukan pendekatan bagaimana mengembangkan program, tetapi
menguraikan apa yang ingin dicapai
• Semua individu turut bertanggung jawab dan berpartisipasi
dalam mengelola risiko, keselamatan dan kesehatan:
• karyawan, teknisi lab, supervisor, manajemen puncak,
penasihat manajemen biorisiko (BSO)
Komponen Kunci dari Sistem Manajemen Biorisiko
AMP Model
•Assessment : identifikasi hazard dan
mengevaluasi risiko terkait
•Mitigation : aksi atau tindakan pengendalian
yang diambil untuk menurunkan risiko terkait
• Performance : mendokumentasikan,
mengukur dan mengevaluasi langkah mitigasi
dan outcome dalam menurunkan risiko
“The backbone of the practice of
biosafety is risk assessment”
Sumber: Laboratory Biosafety Manual 3rd Edition WHO
Kapan penilaian risiko dilaksanakan
1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang baru
2. Saat ada perpindahan atau renovasi 3.
Pergantian personel
4. Bekerja dengan agen biologi infeksius yang baru
5. Peralatan baru, supplies, reagent dll 6. Ada
kejadian/insiden
7. Perubahan kebijakan
Penilaian Risiko ( Risk Assesment )
Proses pengumpulan informasi dan
evaluasi yang sistematis
kemungkinan (Likelihood) dan
konsekuensi (Consequences) dari
paparan atau pelepasan bahaya di
tempat kerja dan menentukan
langkah-langkah pengendalian
risiko yang tepat untuk
mengurangi risiko menjadi risiko
yang dapat diterima
Sumber : Laboratory Biosafety Manual, WHO, 2020
Bahaya (Hazard) dan Risiko
• Hazard is a source or object that can
cause harm (membahayakan)
environment or situation
• Risiko adalah kemungkinan yang bisa
ditimbulkan oleh bahaya (hazard) dan
mempunyai konsekuensi
( Likelihood X Consequences )
• Hazard is not a risk without a specific
Penilaian Risiko
Matriks Risiko
Hasil Evaluasi Risiko Awal
Sumber :Pedoman Biorisiko COVID-19. BSN. 2020
na
n
i
k
g
n
u
m
Low
e
K
Grafik Risiko
Very
Low
Very
High
High
Moderate
Konsekuensi
Grafik Risiko
Tinggi
Low
Anak kecil yang tidak
biasa bermain dengan
korek api sedang
bermain-main dengan
korek api dan
mengenakan baju dari
bahan sintetik (mudah
terbakar)
Very
High
High
d
o
o
Moderate
h
i
l
e
k
Low
i
L
Very
Consequences
Grafik Risiko
Sedang
Anak kecil yang
sudah biasa
menyalakan korek api
sedang bermain main
dengan korek api dan
mengenakan baju
dari bahan sintetik
(mudah
terbakar)
Low
Very
High
d
o
High
o
h
i
l
Moderate
e
k
i
L
Low
Very
Consequences
Grafik Risiko
Sedang
Anak kecil yang tidak
biasa menyalakan
korek api sedang
bermain
main dengan korek
api dan hanya
mengenakan baju
bahan non sintetik
Very
High
High
d
o
Moderate
o
h
i
l
Low
e
k
(tidak mudah terbakar)
L
i
Very
Low
Consequences
Grafik Risiko
Rendah
Anak kecil yang
sudah biasa
menyalakan korek api
sedang
bermain-main
dengan korek api dan
hanya mengenakan
baju bahan non
sintetik (tidak
mudah terbakar)
Low
Very
High
d
o
High
o
h
Moderate
i
l
e
k
i
L
Low
Very
Consequences
Hasil Penilaian Risiko
Setiap laboratorium kemungkinan dapat berbeda , karena adanya
: - Perbedaan Fasilitas
- Perbedaan Equipment yang ada
- Perbedaan Jumlah dan Kompetensi SDM
- Perbedaan Kontrol Mitigasi yang ada
- Perbedaan Kebijakan Manajemen
Penanggulangan Risiko
( Risk Mitigation )
Langkah langkah dan tindakan pengendalian yang dilakukan
untuk mengurangi atau mengeliminasi risiko yang
berhubungan dengan zat dan racun biologis
Tindakan Mitigasi Risiko Biosafety
• Elimination (Eliminasi)
• Substitution (Substitusi)
• Engineering Controls
(Pengendalian Teknik)
•Administrative Control
(Pengendalian Administrasi)
• Personel Protective Equipment
(Alat Pelindung Diri)
• Physical Security (Keamanan
Fisik)
• Personnel Security
(Keamanan Personel)
• Material Control
Accountability (Akuntabilitas
Pengendalian Material)
• Transport Security
(Keamanan Transportasi)
• Information Security
(Keamanan Informasi)
Kinerja ( Performance )
Implementasi dari keseluruhan sistem manajemen biorisiko,
meliputi evaluasi dan memastikan bahwa sistem sudah
bekerja sebagaimana dirancang termasuk proses
berkelanjutan untuk perbaikan sistem
health/services/laboratory-biosafety-biosecurity/pathogen
safety-data-sheets-risk-assessment.html
SARS CoV 2 masuk
Kelompok Risiko 3
Panduan WHO untuk Biosafety Laboratory
terkait COVID-19
10
Januar
i 2020
12
Febru
a ri
2020
19
Mare
t
2020
13 Mei
2020
28
Januar
i 2021
https://www.who.int/publications/i/item/WHO-WPE-GIH-20
21.1
• Penilaian Risiko/Risk Assessment
• Proses awal sebelum inaktifasi semua spesimen, dilaksanakan di BSC atau primary
containment device
• Non propagative diagnostik dapat dilaksanakan di BSL 2
• Point of care or near POC assays can be performed on a bench without employing a
BSC, when the local risk assessment so dictates and proper precautions are in place •
Propagative prosedur dilaksanakan di BSL 3
• Gunakan desinfektan yang tepat
• Spesimen klinis dari pasien terduga COVID19 dikirim dengan standar UN3373,
Biological Substance Category B, jika isolat dikirim dengan standar Category A,
UN2814
CORE
REQUIREMENT – PERSYARATAN INTI
1. GMPP – Good Microbiological Practice and Procedure
2. Kompetensi Personel dan Pelatihan
3. Desain Fasilitas
4. Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen
5. Dekontaminasi dan Manajemen Limbah
6. Alat Pelindung Diri
7. Peralatan Laboratorium
8. Emergency Response
9. Kesehatan Kerja
Good
Microbiological Practice and Procedure
Best Practice
- Tidak menyimpan makanan atau minuman, atau barang-barang pribadi di
laboratorium
- Tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat bekerja di
laboratorium - Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
- Pastikan sumber panas tidak diletakkan di dekat bahan/reagen yang mudah
terbakar
- Tutup luka atau kulit pecah sebelum masuk ke laboratorium - Pastikan,
sebelum masuk ke laboratorium, bahwa persediaan peralatan laboratorium
dan barang habis pakai, termasuk reagen, APD dan desinfektan, mencukupi
dan sesuai untuk kegiatan yang dilakukan.
Good
Microbiological Practice and Procedure
- Pastikan persediaan disimpan dengan benar (yaitu, sesuai dengan
instruksi penyimpanan)
- Pelabelan yang tepat dari semua agen biologis dan bahan kimia dan radioaktif. Lindungi dokumen tertulis dari kontaminasi (dimasukkan ke dalam plastik) - Pastikan
pekerjaan dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dan tanpa terburu-buru. - Jagalah
area kerja tetap rapi, bersih, dan bebas dari material yang tidak perlu saat pekerjaan
sudah selesai dilaksanakan
- Dilarang penggunaan earphone,
- Lepaskan perhiasan apa pun yang dapat merobek bahan sarung tangan,
dengan mudah terkontaminasi ketika tidak secara khusus diperlukan untuk
prosedur laboratorium yang dilakukan
Good
Microbiological Practice and Procedure
Prosedur teknis
- Hindari menghirup agen biologi
- Hindari kontak dengan kulit dan mata, serta ingestion dari agen
biologi - Gunakan sarung tangan sekali pakai
- Hindari kontak tangan bersarung dengan wajah.
- Lindungi mulut, mata, dan wajah selama prosedur di mana percikan mungkin terjadi.
- Gunakan gunting dengan ujung tumpul atau bundar,
- Penanganan benda tajam , syringe dan jarum → sharp container
- Gunakan pembuka ampul untuk penanganan ampul yang aman.
- Jangan re-cap jarum suntik
- Buang spesimen dan kultur dalam wadah anti bocor
https://www.who.int/ihr/publicati
ons/biosafety-video-series/en/
Pelatihan Umum : awareness, lay out laboratorium, pedoman institusi,
manajemen dll
Pelatihan Khusus terkait Pekerjaan → harus memahami GMPP, ada
penilaian kompetensi, pelatihan penyegaran, update prosedur
baru
Pelatihan Keselamatan dan Keamanan Hayati → Semua personel harus
menyadari bahaya yang ada di laboratorium dan risiko yang terkait;
prosedur kerja yang aman; langkah-langkah keamanan; dan
kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
• Cukup space dan designated tempat cuci tangan , akses masuk • Pintu-pintu harus
diberi label yang sesuai;
• Dinding, lantai, dan mebel laboratorium : mudah dibersihkan, tahan kimia, • Tata
udara laboratorium
• Penyimpanan yang aman atas bahan-bahan infeksius
• Fasilitas makan dan minum
• Sistem keamanan : bahaya kebakaran, putus listrik serta fasilitas tanggap darurat.
• Sumber listrik yang memadai dan handal harus tersedia untuk
penerangan darurat agar memastikan orang keluar dengan aman.
• Emergency response : mencakup konteks geografis/meteorologis. .
Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen
Penerimaan Spesimen
• Dilakukan desinfeksi terlebih dahulu
pada bagian permukaan kemasan. •
Pencatatan terhadap informasi yang
menyertai spesimen tersebut. •
Spesimen WAJIB di buka di dalam
Biosafety Cabinet (BSC).
• Apabila ditemukan spesimen yang
rusak seperti pecah atau botol,
maka dilakukan prosedur
penanganan dengan menggunakan
spill kit dan desinfektan.
Penyimpanan Spesimen
• Memiliki identitas dan
ketertelusuran yang jelas selama masa
covid-19 disertai dengan pencatatannya.
penyimpanan • Laboratorium harus
• Laboratorium harus mempunyai
menginventarisir
prosedur pemusnahan spesimen covid
semua spesimen covid-19 yang
19 beserta berita acara
disimpan dalam tempat penyimpanan
spesimen. • Laboratorium harus
pemusnahannya secara berkala jika
melakukan pengawasan terhadap
diperlukan
pengambilan atau penggunaan spesimen
Disinfektan yang dapat digunakan untuk Covid-19 diantaranya : natrium hipoklorit (pemutih; misalnya, 1000 bagian per juta [ppm]
(0,1%) untuk disinfeksi permukaan umum dan 10 000 ppm (1%) untuk
desinfeksi tumpahan darah);
- 62-71% etanol;
- 0,5% hidrogen peroksida;
-senyawa ammonium quarts; dan senyawa fenolik (cara pemakaian
mengikuti rekomendasi pabrikan).
Alat Pelindung Diri
• Laboratory Coats : lengan panjang, pakai cuff, resistant
splash , digunakan di designated area
•Disposable gloves : semua prosedur, cek sebelum
digunakan
•Alas kaki
•Respiratory protection
https://apps.who.int/iris/handle/10665/331498
https://www.who.int/ihr/publicati
ons/biosafety-video-series/en/
Peralatan
Laboratorium
Penggunaan peralatan laboratorium secara tepat dan
aman akan meminimalisir risiko paparan
Daftar peralatan laboratorium yang diperlukan
untuk pengujian covid-19:
•Biosafety Cabinet (BSC)
•Laminar Airflow (LAF)
•Real-time PCR
•Autoclave
•Microcentrifuge
•Micropipette
•Ultra-Low Freezer
• Prosedur terkait kedaruratan medis, personel harus
mendapatkan pelatihan untuk penanganan kedaruratan medis di
laboratorium • Spill Kit termasuk desinfektan yang mudah diakses
oleh pekerja laboratorium
• Kotak P3K, termasuk band aid dan mudah diakses oleh
pekerja laboratorium
•Adanya sistem pelaporan kejadian LAI’s dan diinvestigasi untuk update
prosedur
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
•Institusi laboratorium melalui manajer puncak harus
bertanggungjawab dan memastikan kesehatan personel di
laboratorium diperiksa secara rutin dan didokumentasikan.
•Pemeriksaan medis atau informasi status kesehatan personel
laboratorium dapat diminta untuk memastikan bahwa
mereka aman untuk bekerja di laboratorium.
Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Biorisiko
Terimakasih
Download