Uploaded by intina1299

MAKALAH MEMBANGUN KEPUASAAN PELANGGAN MELALUI MUTU

advertisement
MEMBANGUN KEPUASAAN PELANGGAN
MELALUI MUTU, PELAYANAN DAN NILAI
Mata Kuliah :
Manajemen Pemasaran Bank Syariah
Dosen Pengampuh :
Husni Mubarak,S.P.d.I,M.A
Disusun Oleh :
Dwi Utami
Sheila Adisti
Intan Purnama Sari
Robby Baktiar
(1842000014)
(1842000024)
(1420000052)
( 1842000023)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
T.A 2021/2022
ii
KATA PENGANTAR
.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang begitu besar
sehingga makala ini dapat tersusun dengan baik dan bisa selesai tepat waktu. Tak lupa pula penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara aktif maupun
pasif dalam memberikan sumbangsi baik itu secara materi maupun pikirannya.
Penulis sangat mengaharapkan bahwa makalah ini dapat menambah pengetahuan atau paling
tidak dapat membuka cakrawala pemikiran bagi sidang pembaca, agar pada suatu momen nanti bisa
dijadikan referensi atau dapat memperbaiki bentuk maupun manambah isi makalah ini agar menjadi lebih
sempurna.
Penulis juga menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis terutama dalam
mempredikasikan makalah ini sehinggah makalah ini jauh dari kesempurnaan atau dengan kata lain
mengalami kekurangan di sana-sini. Dengan demikian, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang tentunya bersifat konstruktif.
Medan , 30 maret 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Nilai dan Kepuasan Pelanggan ...................................................................................... 3
2. Penyampaian Nilai Bagi Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan ....................................................... 4
3. Mendefinisikan Nilai Bagi Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan .................................................. 6
4. Membangun Nilai, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan ................................................................ 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelanggan biasanya menghadapi sederetan besar produk dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan tertentu.Bagaimana mereka memilih dari sedemikian banyak produk dan jasa?Konsumen
membuat pilihan pembelian berdasarkan presepsi mereka terhadap nilai yang melekat pada berbagai
produk dan jasa.Pelanggan Fedex memperoleh sejumlah manfaat, yang paling jelas adalah pengiriman
paket yang cepat dan dapat diandalkan. Akan tetapi, ketika menggunakan jasa FedEx, pelanggan
mungkin juga menerima status dan citra.Menggunakan FedEx biasanya membuat pengirim dan penerima
paket merasa lebih penting. Ketika memustukan apakah akan mengirim paket melalui FedEx, pelanggan
akan mempertimbangkan hal-hal tersebut dan nilai lain terhadap uang, usaha, dan biaya psikis
penggunaan jasa. Dan juga meraka akan membandingkan nilai penggunaan FedEx terhadap nilai
penggunaan agen pengiriman lainnya, dan memilih salah satu yang memberikan nilai terbesar. Pelanggan
sering mengukur niali produk dan biaya tidak secara akurat atau objektif.Mereka bertindak berdaarkan
nilai perkiraan.Makalah ini memfokuskan pada membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas
pelayanan dan nilai kepuasan pelanggan.Di dalamnya terdapat strategi-strategi yang cocok digunakan
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.Strategi-strategi ini sering digunakan oleh perusahaanperusahaan kelas dunia.
Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli
memilih penawaran berbeda berdasarkan presepsinya akan penawaran yang memberikan nilai terbesar.
Nilai menverminkan sejumlah manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.Dan biaya
yang dipresepsikan oleh pelanggan.Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan harga yang disebut
dengan “tiga elemen nilai pelanggan”.Nilai meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas dan
pelayanan. Dan sebaliknya menurun seiring dengan menurunya harga, walauoun faktor lain juga dapat
memainkan peran penting dalam memainkan presepsi nilai.Nilai adalah konsep yang sentral perananya
dalam pemasaran. Kita dapat memandang pemasaran sebagai kegiatan mengidentifikasi, menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan dan memantau nilai pelanggan.Kepuasan mencerminkan penilaian
seseorang tentang kinerja produk hasil dalam kaitanya dengan ekspektasi. Pelanggan tidak puas dan
kecewa jika produk sesuai ekspektasi dan pelanggan puas jika produk melebihi ekspektasi/
1
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah pengertian nilai dan kepuasan pelanggan?
2. Bagaimanakah penyampaian nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan?
3. Bagaimanakah mendefinisikan nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan ?
4. Bagaimanakah membangun nilai, kepuasan, dan loyalitas pelanggan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nilai dan kepuasan pelanggan.
2. Untuk mengetahui penyampaian nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan.
3. Untuk mengetahui definisi nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan.
4. Untuk mengetahui bagaimana membagun nilai, kepuasan, dan loyalitas pelanggan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nilai dan Kepuasan Pelanggan
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara Nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai
pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang di harapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa
tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang di
keluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau jasa.Sedangkan
kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi terhadap kinerja atau hasil dari sesuatu produk yang di harap-harapkan. Jika kinerja berada di
bawah harapan maka pelanggan tidak puas dan jika memenuhi harapan maka pelanggan akan puas dan
jikan kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat sangat puas dan kembali lagi untuk membeli
produk yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut.
Harapan dan kinerja ini berkaitan dengan barang/jasa yang dikonsumsi oleh seorang konsumen.
Sebelum konsumen mengkonsumsi barang/jasa, mereka akan mempunyai harapan tentang kinerja
barang/jasa tersebut. Setelah mereka mengkonsumsi, barulah mereka mengetahui kinerja yang
sesungguhnya dari barang/jasa tersebut.Harapan dari konsumen dapat berubah seiring waktu dan
dipengaruhi banyak faktor.Oleh karena itu kinerja dari barang/jasa pun harus berubah agar dapat
mengikuti bahkan melebihi harapan konsumen untuk dapat mencapai kepuasan konsumen.
Menurut Eangel (1990), kepuasan pelanggan merupakan “Evaluasi purna beli di mana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan,
sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan
pelanggan.
Menurut Rangkuti (2004) adalah mengukur sejauh mana harapan pelanggan terhadap produk atau
jasa yang diberikan dan telah sesuai dengan aktual produk atau jasa yang ia rasakan.
(Tjiptono,1997), Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah
konsumen melakukan/menikmati sesuatu.
3
Sedangkan Wilkie mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosial pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.Dengan demikian dapat diartikan bahwa
kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan
situasi yang diberikan perusahaan (perguruan tinggi) di dalam usaha memenuhi harapan konsumen
2. Menyampaikan Nilai Bagi Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan

Sistem penyampaian nilai
Urutan penciptaan dan penghantaran nilai dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu memilih nilai,
mempresentasikan pemasaran yang di lakukan sebelum produk di buat.Fase kedua adalah
menyediakan nilai, pemasaran harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi. Tugas
dalam fase ketiga adalah mengomunikasikan nilai dengan mendayahgunakan penjualan, promosi dan
penjualan, iklan, dan sasaran komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.
Dalam mencari keunggulan pesaing, perusahaan perlu melihat dibalik rantai nilai dan kedalam
rantai nilai dari pemasok dan distribusor, serta akhirnya, pelanggannya. Dewasa ini semakin banyak
perusahaan “bermitra” dengan anggota lain dari rantai pasokan untuk memperbaiki kinerja sistem
penyerahan nilai bagi pelanggan ( customer value deliveri chain) misalnya, campbell soup
mengoprasikan progam pemasok bermutu yang menetapkan standar tinggi bagi pemasok dan hanya
memilih beberapa yang bersedia memenuhi persyaratan tinggi untuk mutu, penyerahan barang tepat
waktu, dan perbaikan terus menerus. Camphebell kemudian menugaskan ahlinya sendiri untuk
bekerja dengan pemasok untuk secara tetap memperbaiki kinerja gabungan .

Rantai nilai
Rantai nilai adalah alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak nilai pelanggan.
Menurut model ini, setiap merupakan sintesis dari kegiatan yang di laksanakan untuk merancang,
memproduksi, memasarkan, menghantarkan dan mendukung produknya.
Michael Porter mengusulkan rantai nilai (value chain) sebagai alat utama untuk mengidentifikasi
cara menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi. Setiap perusahaan terdiri dari kumpulan
4
aktivitas yang dilaksanakan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan
mendukung perusahaan.Rantai nilai memecahkan perusahaan menjadi sembilan aktivitas menciptakan
nilai dalam usaha untuk memahami tingkah laku biaya dalam bisnis spesifik dan sumber potensial untuk
membedakan diri dari pesaing. Kesembilan aktifitas menciptakan nilai termasuk lima aktifitas utama dan
empat aktifitas pendukung.
Aktifitas
utama
mencakup
urutan
bahwa
material
kedalam
perusahaan
(logistik
penerimaan/ inbound logistic), mengoperasikannya (operasi/ operation), mengirimkan keluar (logistik
pengiriman/outbound logistic) memasarkannya (pemasaran dan penjualan/ marketing and sales) dan
memberikan jasa( pelayanan/ service)
Dalam konsep rantai nilai , perusahaan harus mencermati biaya dan kinerja dalam setiap aktifitas
yang menciptakan nilai untuk mengupayakan perbaikan. Perusahaan sebaiknya memperkirakan biaya
dan kinerja pesaing sebagai perbandingan.Kalau dapat melaksanakan aktifitas tertentu lebih baik
ketimbang pesaing, perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam pesaing.
Sesungguhnya keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja setiap
departemen, tetapi juga seberapa baik perusahaan mengkoordinasikan kegiatan deparmenen untuk
melaksanakan proses bisnis. Proses bisnis meliputi:
1. Proses mengindera pasar. Semua kegiatan untuk mengumpulkan intelijen pasar, menyebarkannya
dalam organisasi, dan menindaklanjuti dalam informasi
2. Proses realisasi penawaran baru. Semua kegiatan dalam meneliti, mengembangkan dan
meluncurkan penawaran berkualitas tinggi yang baru dengan cepat dan sesuai dengan anggaran.
3. Proses akuisi pelanggan. Semua kegiatan dalam mendefinisikan pasar sasaran dan mencari calon
pegawai baru.
4. Proses manajemen pemenuhan. Semua kegiatan dalm menerima dan menyetujui pesanan,
mengirimkan barang tepat waktu.
Perusahaan menciptakan tim untuk berfokus pada penjualan dan pertumbuhan margin,
kesempurnaan operasi, optimalisasi pasar, peningkatan rantai pasokan berkelanjutan dan kendali biaya
berkelanjutan.
5
Agar berhasil perusahaan harus bisa mencari keunggulan kompetitif di luar operasinya sendiri,
kedalam rantai nilai pemasok, distibutor dan pelanggan. Saat ini banyak perusahaan yang bermitra
dengan pemasok dan distributor tertentu untuk menciptakan jaringan penghantar nilai yang bagus yang
disebut rantai pasokan.
3. Mendefinisikan Nilai Bagi Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan
Lebih dari 35 tahun yang lalu, Peter Drucker telah mengamati secara jelas, bahwa tugas utama
perusahaan adalah “menciptakan pelanggan” akan tetapi, menciptakan pelanggan mungkin tugas yang
sulit. Pelanggan dewasa ini menghadapi jajaran produk dan merek, harga, dan amat banyak pemasok
sebagai pilihan. Perusahaan harus menjawab pertanyaan kunci: bagaimana pelanggan memilih?
Jawabanya adalah bahwa pelanggan memilih tawaran pemasaran yang memberikan nilai penting
banyak kepada mereka.Pelanggan memaksimalkan nilai, dalam batas-batas biaya yang dicari serta
pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan terbatas.Mereka membentuk harapan nilai dan bertindak
berdasarkan itu.Kemudian mereka membandingkan nilai sebenarnya yang mereka terima ketika
mengkomsumsi produk dengan nilai yang diharapkan, dan hal ini mempengaruhi kepuasan dan tingkah
laku membeli ulang. Ketika akan meneliti konsep nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan secara
lebih cermat.

Nilai bagi pelanggan
Konsumen membeli dari perusahaan yang mereka percaya menawarkan nilai bagi pelanggan
(customer delivered value) tertinggi-perbedaan antara nilai bagi pelanggan dan biaya total pelanggan
misalkan andaikan ada dua perusahaan kontruksi besar yang ingin membeli buldoser untul dipakai dalam
kontruksi permukiman. Perusahaan itu menginginkan buldoser andal dan awet yang berkinerja
baik.Perusahaan itu dapat membeli buldoser dari Ceterpillar dan Komatsu.Tenaga penjual kedua
perusahaan ini secara cermat memberikan tawaran mereka kepada pembeli.
Perusaaan kontruksi kemudiaan mengevaluasi tawaran dua buldoser yang bersaing untuk menilai
mana tawaran yang memberikan nilai tetinggi.Perusahaan mengjhitung semua nilai dari empat sumberproduk, layanan, personel, dan citra.Pertama, perusahaan menilai bahwa buldoser Ceterpillar lebih
6
handal, awet, dan baik kerjanya.Perusahaan juga menambahkan bahwa Ceterpillar mempunyai pelayanan
ikutan yang lebih baik-penyerahan, pelatihan, dan pemeliharaan.Pelanggan menilai pengetahuannya
karyawan Ceterpillar lebih baik dan lebih reponsif.Akhirnya, perusahaan menempatkan reputasi
Ceterpillar lebih tinggi. Jadi, pelanggan memutuskan Caterpillar menawarkan nilai total pelanggan
(total customer value)
Dalam mencari keunggulan pesaing, perusahaan perlu melihat dibalik rantai nilai dan kedalam
rantai nilai dari pemasok dan distribusor, serta akhirnya, pelanggannya. Dewasa ini semakin banyak
perusahaan “bermitra” dengan anggota lain dari rantai pasokan untuk memperbaiki kinerja sistem
penyerahan nilai bagi pelanggan ( customer value deliveri chain) misalnya, campbell soup
mengoprasikan progam pemasok bermutu yang menetapkan standar tinggi bagi pemasok dan hanya
memilih beberapa yang bersedia memenuhi persyaratan tinggi untuk mutu, penyerahan barang tepat
waktu, dan perbaikan terus menerus. Camphebell kemudian menugaskan ahlinya sendiri untuk bekerja
dengan pemasok untuk secara tetap memperbaiki kinerja gabungan

Mempertahankan Pelanggan
Lebih jauh dari menjalin hubungan lebih erat dengan mitranya dalam rantai pasokan, perusahaan
dewasa ini harus berusaha mengembangkan ikatan lebih kuat dan loyalitas dengan pelanggan
akhirnya. Pelanggan sering tidak mempunyai alternatif pemasok , atau pemasok lainnya yang sama
buruknya dalam mutu dan pelayanan, pasar tumbuh demikian cepat sehingga perusahaan tidak perlu
memikirkan untuk memuaskan pelanggan sepenuhnya. Dengan keadaan tersebut perusahaan lebih baik
mempertahankan pelangan yang ada daripada mencari pelanngan baru karena kita kehilangan pelanggan
karena kualitas dan pelayanan kita kurang memuaskan.

Biaya Kehilangan Pelanggan
Perusahaan harus mencermati tingkat pelanggan yang lari dan mengambil langkah – langkah
untuk menguranginya.Perusahaan harus menetapkan dan mengukur tingkat pelanggan yang masih
bertahan. Kemudian perusahaan harus meneliti penyebab larinya pelanggan dan menetapkan mana yg
dapat kurangi atau hilangkan.perusahan harus membuat distribusi frekuensi yg menunjukkan persentase
pelanggan yg lari karena alasan berbeda.banyak yang dapat dilakukan untuk pelanggan yg lari karena
7
produk jelek ,pelayanan jelek atau harga yg terlalu tinggi,namun tidak pada pelanggan yg usahanya
bangkrut atau disebabkan pindah rumah.

Kunci Pemasaran Yang Akrab Dengan Pelanggan
Pemasaran
yang
akrab
dengan
pelanggan
(relationship
marketing)
meliputi
hal
menciptakan,mempertahankan dan mendorong hubungan erat dengan pelanggan dan pihak
berkepentingan lain. pemasaran yang membangun hubungan lebih berorientasi jangka panjang.sasaranya
adalah memberikan jangka panjang kepada pelanggan,dan ukuran monutut semua bagian dalam
perusahaan berkerja sama dengan pemasaran sebagai tim untuk melayani pelanggan,yang mencakup
hubungan di berbagai tingkat antara lain ekonomi,sosial,teknik,hukum yang menghasilkan loyalitas
pelanggan tinggi.
Kita dapat membedakan 5 tingkat hubungan kita dapat membedakan 5 tingkat hubungan yang
dapat dibentuk dengan pelanggan yg telah membeli produk perusahaan,seperti mobil atau mesin industi.
1. Tenaga penjual perusahaan penjual produk tetapi tidak melakukan tindak lanjut dalam bentuk
apapun.
2. Tenaga penjual menjual produk dan mendorong pelanggan untuk menelpon kalau ada pertanyaan
atau masalah.
3. Bertanggung jawab. tenaga penjual menelpun pelanggan beberapa saat penjualan untuk
mengetahui apakah produknya sesuai harapan pelanggan. Tenaga penjual juga meminta sarat
perbaikan dari pelanggan dan tidak puasa spesifik. Informasi ini membantu perusahaan untuk
terus menerus memperbaiki tawarannya.
4. Wira niaga atau karyawan lain menelpon pelanggan dari waktu kewaktu dengan memberi saran
mengenai perbaikan penggunaaan produk atau produk baru yg menentu.
5. Perusahaan berkerja sama terus menerus dengan pelanggan dan dengan pelanggan lain untuk
menemukan cara menyerahkan nilai lebih baik.

Manfaat Keuangan
Pendekatan membangun nilai bagi pelanggan terutama mengandalkan penambahan manfaat
keuangan bagi hubungan dengan pelanggan. Misalnya, perusahaan penerbangan menawarkan program
8
sering terbang ( frequent – flyer), hotel memberikan kamar dengan standar lebih tinggi kepada tamu
yang sering menginap, toko swalayan memberikan potongan harga.

Manfaat Sosial
Mempengaruhi pemilihan produk oleh pelanggan, program seperti ini dan insentif keuangan
lainnya dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing dan mungkin gagal membedakan secara permanen apa
yang ditawarkan perusahaan. Disini karyawan perusahaan meningkatkan ikatan sosial mereka dengan
pelanggan dengan jalan meneliti kebutuhan dan keingina individual pelanggan kemudian menyesuaikan
produk dan jasa dengan kebutuhan dan keinginan itu.Misalnya , karyawan hotel ritch crlton
memperlakukan pelanggan sebagai individual, bukan anggota pasar masal yang mana dan wajahnya
tidak dikenal. Mereka menyiapkan data pilihan spesifik dari tamunya dalam basis data, yang dapat
diakses dari semua hotel rangkaian ritz di seluruh dunia. Untuk menjalin hubungan lebih baik dengan
pelanggannya, selama musim panas tahun 1994 dan seluruh pemilik santrun, yang berjumlah hampir
tujuh ratus ribu ke acara santrun pulang kandang, di kawasan pabriknya di spring hill tennese pada
program dua hari itu diisi dengan acara keluarga untuk keliling pabrik, dan aktvitas fisik menantang yang
dirancang untuk membina keperayaan dan semangat tim. Menunjukkan bahwa kami memperlukan
pelanggan kami berbeda dibanding perusahaan mobil yang lain.
4. Membangun nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Satu-satunya nilai yang dapat
diciptakan perusahaan adalah nilai yang berasal dari pelanggan dan iti merupakan nilai yang di miliki di
masa sekarang dan masa depan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan, mempertahankan,
dan menumbuhkan pelanggan.Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaaan membangun
pabrik, menperkerjakan karyawan, menjadwalkan rapat dan lain sebagainya.
Manajer yang meyakini bahwa pelanggan adalah pusat laba sejati perusahaan menganggap bahwa
diagram organisasi tradisional. Sebuah piramid dengan presiden berada pada puncaknya, manajemen di
tengah dan orang-orang garis depan serta pelanggan pada bagian bawah.
9
Sedangkan perusahaan yang berhasil adalah yang membalik diagram tersebut. Pada puncak
piramida terdapat pelanggan, urutan berikutnya adalah orang garis depan yamg memenuhi, melayani, dan
memuaskan pelanggan di bawahnya terdapat manajer menengah yang tugasnya mendukung orang garis
depan sehingga dapat melayani pelanggan dengan baik dan di pasar piramid terdapat manajemen puncak
yang tugasnya mempekerjakan dan mendukung manajer menengah yang baik

Nilai yang dipersepsikan pelanggan
Nilai yang dipersepsikan pelanggan (CPV-customer perceived value) adalah selisih antara
penilaian pelanggan prospektif atas semuan manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap
alternatifnya. Total manfaat pelanggan ( total customer benefit ) adalah nilai moneter kumpulan manfaat
ekonomi , fungsional, dan psikologis yang diharapkan pelanggan dari suatu penawaran pasar yang
disebabkan oleh produk , jasa, personel, dan citra yang terlibat. Total biaya pelanggan ( total customer
cost ) adalah kumpulan biaya yang dipersepsikan yang diharapkan pelanggan untuk dikeluarkan dalam
mengevaluasi , mendapatkan, menggunakan, dan menyingkirkan suatu penawaran pasar, termasuk biaya
moneter, waktu, energy, dan psikologis.

Menerapkan konsep nilai
Sering kali manajer mengadakan analisis nilai pelanggan untuk mengungkapkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan relatif terhadap kekuatan dan kelemahan berbagai pesaingnya . langkah-langkah
dalam analisis ini adalah :
1. Mengidentifikasi atribut dan manfaat utama yang dinilai pelanggan , pelanggan ditanyai apa
tingkat atribut , manfaat dan kinerja yang mereka cari dalam memilih produk dan penyedia
layanan.\
2. Menilai arti penting kuantitatif dari atribut dan manfaat yang berbeda ., pelanggan diminta
memeringkat arti penting berbagai atribut dan manfaat .
3. Menilai kinerja perusahaan dan pesaing berdasarkan nilai pelanggan yang berbeda dan
membandingkannya dengan peringkat arti pentingnya , pelanggan menggambarkan di tingkat
mana mereka melihat kinerja perusahaan dan pesaing setiap atribut dan manfaat.
4. Mempelajari bagaimana pelanggan dalam segmen tertentu menentukan peringkat kinerja
perusahaan terhadap pesaing utama tertentu berdasarkan suatu atribut atau manfaat.
10
5. Mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu , secara berkala. Perusahaan harus mengulangi studi
nilai pelanggan dan posisi pesaing ketika terjadi perubahan dalam hal ekonomi, teknologi, dan
fitur.

Mengamati kepuasan
Perusahaan akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan secara teratur
.karena salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan . pelanggan yang
sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama membeli lagi ketika perusahaan
memperkenalkan produkbaru dan memperbaharui produk lama. Membicarakan hal – hal baik tentang
perusahaan dan produknya kepada orang lain .tidak terlalu memperhatikan merek pesaing dan tidak
terlalu sensitive terhadap harga, menawarkan ide produk atau jasa kepada perusahaan dan biaya
pelayanannya lebih murah dibandingkan pelanggan baru karena transaksi dapat menjadi hal rutin.

Keluhan pelanggan
Dari pelanggan yang menyampaikan keluhan , antara 54% dan 70% akan membeli kembali dari
perusahaan jika keluhan mereka terselesaikan. Angka itu akan naik menjadi 95% jika pelanggan merasa
keluhan mereka diselesaikan dengan cepat. Pelanggan yang menyampaikan keluhan pada sebuah
perusahaan dan keluhan mereka diselesaikan dengan memuaskan menceritakan perlakuan baik yang
mereka terima tersebut kepada rata-rata 5 orang. Namun pelanggan yang tidak puas rata – rat
menggerutu kepada 11 orang .jika masing – masing orang tersebuut masih memberitahu orang lain lagi,
jumlah orang yang mendapat berita buruk akan berlipat ganda.
Faktanya sesempurna apapun rancangan dan implementasi sebuah progam pemasaran. Kesalahan
akan terjadi. Hal terbaik yang dapat dilakukan perusahaan adalah mempermudah pelanggan
menyampaikan keluhan.Formulir saran, nomor bebas pulsa, situs Web dan alamat e-mail memungkinkan
komunikasi dua arah yang cepat.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara Nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai
pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang di harapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa
tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang di
keluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau jasa.Pelanggan
memilih tawaran pemasaran yang memberikan nilai penting banyak kepada mereka. Pelanggan
memaksimalkan nilai, dalam batas-batas biaya yang dicari serta pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan
terbatas.Mereka membentuk harapan nilai dan bertindak berdasarkan itu.Kemudian mereka
membandingkan nilai sebenarnya yang mereka terima ketika mengkomsumsi produk dengan nilai yang
diharapkan, dan hal ini mempengaruhi kepuasan dan tingkah laku membeli ulang. Ketika akan meneliti
konsep nilai bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan secara lebih cermat.
Di perlukan usaha yang besar untuk menarik pelanggan yang puas agar beralih dari pemasok
mereka.sayangnya,kebanyakan teori dan praktik pemasaran lebih terpusat pada seni menarik pelanggan
baru dari pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada.Penekanan secara tradisional di arahkan pada
penjualan daripada perhatian kepada pelanggan setelah penjualaan tetapi,saat ini lebih banyak
perusahaan menyadari pentingnya memuaskan dan mempertahankan pelanggan yang ada Dan ada dua
cara untuk memperkuat ketahanan pelanggan.Pertama dengan mendirikan rintangan beralih yang tinggi,
maksudnya agar para pelanggan lebih enggan untuk beralih ke pemasok lainnya jika melibatkan biaya
modal yang tinggi, kehilangan potongan harga dan sebagainya.Pendekatan yang lebihbaik adalah dengan
memberikan kepuasaan tinggi kepada pelanggan.Hal ini mempersulitkan pesaing untuk meruntuhkan
rintangan beralih dengan hanya menawarkan harga yang lebih rendah atau perangsang lain untuk beralih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler dan Gary Armstrong.Prinsip Pemasaran.2001.Jakarta;Erlangga
William J. Stanton. Prinsip Pemasaran.1984.Jakarta;Erlangga
Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran: Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
13
Download