LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 20 BANDUNG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018 oleh: Riska Destheana Pertiwi 1401581 Departemen Pendidikan Bahasa Inggris DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN DIREKTORAT AKADEMIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2018 IDENTITAS PRAKTIKAN PPL KEPENDIDIKAN 1. Nama : Riska Destheana Pertiwi 2. Nomor Induk Mahasiswa : 1401581 3. Jurusan/Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris 4. Fakultas : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra 5. Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 16 Desember 1995 6. Agama : Islam 7. Alamat Tempat Tinggal : Jl. Sulaksana II No.20 RT.02/08 Kel. Cicaheum Kec. Kiaracondong, Bandung. 8. Status Marital : Belum Kawin 9. Pekerjaan : Mahasiswa 10. Pendidikan Terakhir : SMA 11. Pelaksanaan PPL Kependidikan a. Sekolah/Tempat Latihan : SMA Negeri 20 Bandung b. Dosen Pembimbing PPL : Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D. c. No. HP : 081219406291 a. Guru Pamong PPL : Dra. Hj. Komara Dewi LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 20 BANDUNG SEMESTER GENAP TAHUN 2017/2018 Menyetujui: Dosen Pembimbing PPL, Guru Pamong PPL, Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D. NIP. 196810231998031001 Dra. Hj. Komara Dewi NIP. 196202081984032007 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Rabb semesta alam yang senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya karena hanya dengan ridhanya laporan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SMA Negeri 20 Bandung ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sang pemberi syafaat Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita dapat berjumpa dengan beliau di syurga abadi. Aamiin. Laporan PPL ini merupakan salah satu syarat agar penulis dapat menyelesaikan salah satu mata kuliah profesi Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Departemen Pendidikan Bahasa Inggris. Penyusunan laporan ini berisi pengalaman penulis selama melakukan praktek mengajar di SMA Negeri 20 Bandung. Pelaksanaan PPL ini memberikan gambaran faktual bagi praktikan tentang bagaimana pelaksanaan profesi guru di lapangan serta kendala-kendala yang sering dihadapi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat kekurangan, serta kelemahannya, baik dalam penyajian materi maupun dalam tutur bahasanya. Akan tetapi, penulis berusaha semaksimal mungkin agar penyusunan laporan ini mendekati kebenaran. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan penulis terima dengan tangan terbuka. Banyak hal yang telah dilewati selama pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini yang penulis akan utarakan dalam laporan ini sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi bagi penulis maupun pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini. i Untuk itu, praktikan mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, kecerdasan, pikiran yang jernih dan atas semua nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. 2. Orangtua yang senantiasa menyemangati dan mendoakan sehingga memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis selama PPL ini berlangsung. Semoga dengan segala bimbingan, bantuan dan kebaikan dari berbagai pihak, diberikan balasan yang lebih sempurna oleh Allah SWT. Aamiin. 3. Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik UPI yang telah mengurus seluruh keperluan administrasi praktikan PPL. 4. Bapak Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing praktikan selama PPL ini berlangsung. 5. Ibu Dra. Hj. Heniyati, M.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 20 Bandung yang telah menerima praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMA Negeri 20 Bandung. 6. Bapak Hendi Syahmadi, M.Pd. selaku Wakasek Kurikulum dan Koordinator Guru Pamong PPL SMA Negeri 20 Bandung yang menerima praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMA Negeri 20 Bandung. 7. Ibu Dra. Hj. Komara Dewi selaku guru pamong PPL yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta pengalaman yang tak ternilai selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung. 8. Bapak Sulistiyo, M.Pd. selaku salah satu guru pamong Bahasa Inggris yang telah banyak memberikan masukkan dan dukungan selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung. 9. Bapak Diki Sopian, S.Pd. selaku pembina Ekstrakurikuler English Club SMA Negeri 20 Bandung yang telah banyak memberikan bantuan, saran serta dukungan selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung. ii 10. Seluruh bapak dan ibu guru SMA Negeri 20 Bandung yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 11. Seluruh siswa-siswi SMA Negeri 20 Bandung, khususnya siswa-siswi dari kelas yang praktikan ajar, yakni XI LINTAS MINAT, X LINTAS MINAT, XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 6 dan XI MIPA 7 yang telah memberi banyak pelajaran berharga dan pengalaman yang takkan ternilai. 12. Seluruh siswa-siswi anggota ekskul English Club yang telah memberi banyak kesan, pelajaran berharga dan pengalaman tak ternilai. 13. Seluruh staf, Tata Usaha dan penjaga sekolah SMA Negeri 20 Bandung. 14. Rekan-rekan PPL UPI dan UNPAS di SMA Negeri 20 Bandung yang telah menjalin kerjasama yang baik selama ini. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Semoga para pembaca dapat mengambil khasanah ilmu dari laporan ini. Penulis memohon maklum karena banyaknya kekurangan pada laporan ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah. Akhir kata semoga Allah SWT menjadikan kita guru-guru profesional yang cerdas dan mencerdaskan. Bandung, Mei 2018 Penulis iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL ....................................................................................... 1 A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) ............................ 3 B. Proses Penampilan .................................................................................... 4 C. Ekstrakurikuler .......................................................................................... 6 D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ....................................................... 7 E. Proses Bimbingan ..................................................................................... 7 BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI ........ 12 A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 12 B. Proses Penampilan ................................................................................... 12 C. Ekstrakurikuler ......................................................................................... 13 D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ...................................................... 13 E. Proses Bimbingan .................................................................................... 14 BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH ................................... 16 A. Penyusunan RPP ...................................................................................... 16 B. Proses Penampilan ................................................................................... 16 C. Ekstrakurikuler ......................................................................................... 17 D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ...................................................... 18 E. Proses Bimbingan .................................................................................... 18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 20 A. Kesimpulan .............................................................................................. 20 B. Saran ........................................................................................................ 21 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24 LAMPIRAN DOKUMENTASI iv BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk kelompok mata kuliah profesi pada program studi kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan. Dalam konteks pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, PPL memiliki fungsi dan peran. Kegiatan PPL dilakukan pada hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan bekerja pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan tertentu. Mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan dan keterampilan akademik yang telah diperoleh melalui perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja, tetapi juga dituntut untuk mendapatkan pengalaman mengajar secara profesional serta mengintegrasikan pengalamannya ke dalam pola perilaku sebagai pribadi yang efektif dan produktif. Dengan adanya kegiatan PPL ini diharapkan para mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan oleh setiap program studinya masing-masing. Tujuan umum dari PPL kependidikan yaitu agar mahasiswa (praktikan) mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan dan sebagai wahana untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional, pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PPL kependidikan yaitu sebagai berikut: 1. Mengenal karakteristik peserta didik dari segi perkembangan dan perbedaan individual; 2. Mengamati lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial sekolah mitra; 3. Mengkaji KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) serta kurikulum/ Silabus yang dikembangkan oleh Kemendikbud. 4. Mengamati aktivitas pembelajaran; 1 5. Mangkaji materi, metode, media dan sumber pelajaran yang digunakan guru; 6. Mengenal struktur organisasi dan manajemen sekolah; 7. Mengkaji proses dan hasil penilaian belajar peserta didik oleh guru; 8. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bidang studi yang mendidik; 9. Mengimplementasikan RPP dalam ragka menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan supervisi dari Dosen Pembimbing dan Guru Pamong; 10. Menganalisis dan menindaklanjuti proses dari hasil evaluasi belajar peserta didik; 11. Melaksanakan diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remedial; 12. Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang dapat diteliti dalam rangka penyelesaian skripsi; 13. Melaporkan, membahas dan mempertanggungjawabkan proses dari hasil PPL. (Panduan PPL Kependidikan UPI, 208). Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik UPI menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan PPL Kependidikan semester genap tahun ajaran 2017/2018 dari bulan Februari sampai dengan Mi 2018, dimulai dari proses penerimaan di sekolah yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh pihak UPI dan pihak sekolah sampai dengan kegiatan perpisahan PPL di sekolah.. Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini, praktikan ditempatkan di SMA Negeri 20 Bandung, yang berada di Jl. Citarum No. 23, Bandung. Selama melaksanakan kegiatan praktik kependidikan ini mulai dari awal hingga akhir kegiatan, tentunya banyak kendala serta permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh praktikan. Untuk itu praktikan merumuskan permasalahan-permasalahan tersebut selama di SMA Negeri 20 Bandung sebagai berikut: 2 A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh guru. Perencanaan dilakukan dengan melihat berbagai faktor diantaranya materi pelajaran, kondisi siswa, dan lingkungan sekolah. Perencanaan penting dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan dikelas menjadi terarah dan dapat terukur tujuan yang hendak dicapainya. Satu RPP disusun untuk dua hingga empat kali pertemuan, dikarenakan materi yang disampaikan masih merupakan satu kesatuan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan saja. Keberhasilan pembelajaran juga dapat dilihat dari keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan RPP saat di lapangan tidarklah sesederhana yang dibayangkan, sehingga muncul beberapa masalah dalam penyusunan RPP selama melaksanakan PPL. Adapun beberapa masalah yang dihadapi praktikan diantaranya yaitu: Penyusunan RPP Pertama 1. Hambatan dalam menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan metode dan indikator yang telah disusun, serta disesuaikan dengan keadaan fasilitas pembelajaran yang ada dikelas yang akan diajarkan; 2. Kesulitan merencanakan alokasi waktu untuk menyampaikan setiap pokok bahasan ataupun sub bahasan agar tersampaikan dengan baik dalam proses pembelajaran di kelas dan tepat waktu; 3. Kesulitan menentukan jumlah indikator setiap pertemuan, praktikan dalam hal ini kurang dapat menyesuaikan banyaknya indikator yang bisa disajikan dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu yang tersedia; 4. Kesulitan menyusun evaluasi yang akan diberikan di kelas yaitu dalam memberikan penilaian yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta kemampuan siswa; 5. Kesulitan menentukan instrumen tes pada siswa agar sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai, dan dipahami oleh peserta didik. Penyusunan RPP Kedua sampai Ketiga Praktikan tidak terlalu banyak mengalami kendala dalam penyusunan RPP kedua sampai ketiga, karena praktikan telah memiliki pengalaman pada 3 penyusunan RPP pertama. Akan tetapi, praktikan masih sedikit kesulitan dalam menyusun evaluasi yang akan diberikan di kelas dan menentukan instrumen tes pada siswa agar sesuai dengan kompetensi inti yang harus dicapai, dan dipahami oleh peserta didik. Penyusunan RPP Keempat sampai Kedelapan Pada penyusunan RPP keempat sampai dengan delapan dirasakan tidak ada masalah yang berarti, karena berkaca dari pengalaman dan intesitas pembimbingan dengan guru pamong PPL dan sharing dengan guru bahasa Inggris lainnya di SMAN 20 Bandung. Penyusunan RPP Ujian Pada penyusunan RPP ujian, praktikan mengalami sedikit kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu, karena kelas yang menjadi kelas ujian praktikan adalah kelas lintas minat dengan alokasi waktu 4x45menit, sedangkan waktu dalam ujian adalah 2x45 menit. Selain itu, menyesuaikan alokasi waktu dengan evaluasi pembelajaran, dikarenakan saat ujian PPL harus mengandung penilaian Kompetensi Inti (KI) 3 dan 4. B. Proses Penampilan Proses penampilan di kelas merupakan kegiatan utama praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Penampilan menuntut kesiapan mental, penguasaan materi yang akan disampaikan dan kemampuan dalam menyampaikan materi dengan baik, sehingga dapat tercapai suasana pembelajaran yang kondusif, komunikatif, interaktif, efektif dan efisien. Dalam hal ini, praktikan berhadapan langsung dengan peserta didik untuk melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana layaknya seorang guru tetap. Sebagai calon pendidik, praktikan berusaha menjadi teladan budi pekerti yang baik bagi anak didiknya. Praktek keprofesian di kependidikan sangat dibutuhkan bagi calon pendidik sebagai bekal untuk melatih penguasaan ilmu serta untuk melatih emosi dalam menghadapi anak didiknya di kemudian hari sebagai calon generasi penerus bapak dan ibu guru di sekolah. 4 Dalam pelaksanaan PPL di SMAN 20 Bandung, praktikan berkesempatan untuk mengajar 6 kelas dalam seminggu, yaitu XI MIPA 6, XI MIPA 7, XI IPS 1, XI IPS 2, X Lintas Minat, dan XI Lintas Minat. Adapun jadwal mengajar selama PPL di SMA Negeri 20 Bandung sebagai berikut: Jamke Waktu 06.30 - 07.00 07.00 - 07.45 07.45 - 08.30 08.30 - 09.15 09.15 - 10.00 10.00 - 10.15 10.15 - 11.00 11.00 - 11.45 11.45 - 12.15 12.15 - 13.00 13.00 - 13.45 13.45 - 14.30 14.30 - 15.15 Rabu Kamis XI LM XI LM XI LM XI LM XI LM 1 2 3 4 Istirahat 5 6 7 8 9 10 Waktu 06.30 - 07.00 07.00 - 07.40 07.40 - 08.20 08.20 - 09.00 09.00 - 09.15 09.15 - 09.55 09.55 - 10.40 10.40 - 11.20 XI MIPA 6 XI MIPA 6 Istirahat XI MIPA 7 XI MIPA 7 XI IPS 1 XI IPS 1 Jamke 1 2 3 4 5 6 Jumat XI IPS 2 XI IPS 2 XI IPS 2 Istirahat X LM X LM X LM Namun, sebelum melaksanakan penampilan mengajar, praktikan diberikan kesempatan untuk mengamati guru pamong mengajar di dalam kelas guna mengetahui kondisi dan karakter tiap kelas yang akan dijadikan latihan belajar mengajar. Dalam proses penampilan, praktikan menyampaikan materi yang telah disiapkan sebelumnya yang tertuang dalam kurikulum dan direncanakan secara sistematis dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun 5 permasalahan yang terdapat dalam proses penampilan selama mengajar diantaranya sebagai berikut. Pada penampilan mengajar pertama di kelas XI Lintas Minat, praktikan didampingi oleh guru pamong, namun praktikan sempat mengalami kesulitan dalam penguasaan kelas, mulai dari menertibkan kelas, menarik perhatian siswa dalam pembelajaran, menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, serta memberikan materi dengan tepat dan efektif kepada siswa. Saat penampilan mengajar kedua, praktikan mulai bisa beradaptasi dengan kondisi kelas, meskipun masih ada kesulitan dalam pengelolaan kelas dan memberikan perhatian kepada seluruh siswa karena banyaknya jumlah siswa dalam setiap kelasnya. Sedangkan, saat penampilan mengajar ketiga sampai yang terakhir praktikan sudah terbiasa dengan kondisi kelas dan mulai merasa percaya diri dalam mengajar di depan peserta didik dan penguasaan kelas. C. Ekstrakurikuler Dalam kegiatan PPL, selain tugas mengajar praktikan juga diberi tugas untuk mengikuti kegiatan-kegiatan lain, seperti ektrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMA Negeri 20 Bandung adalah sebagai berikut: 1. PMR 2. Paskibra 3. Pramuka 4. DKM Al-Hikmah 5. DWIDASAPALA 6. Taekwondo 7. JCRC 8. Karate 9. Softball 10. TOF 11. Basket 12. Modern Dance 13. Voxxy VG 6 14. Kabaret 15. Angklung 16. Tari Lisda 17. Gamelan 18. Garangan 19. Pencak Silat 20. Renang 21. BTAQ 22. Volly Ball 23. Cheerleader 24. Futsal 25. English Club 26. Japanese Club Praktikan dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif di dalam kegiatan tersebut. Praktikan memilih satu ekstrakurikuler untuk diikuti yaitu English Club. Dikarenakan ekstrakurikuler ini linear dengan jurusan praktikan yaitu bahasa Inggris. Ekstrakurikuler English Club dilaksanakan setiap hari Rabu setelah kegiatan KBM selesai. Ekstrakurikuler English Club ini sempat hiatus untuk beberapa lama yang kemudian dibentuk kembali Agustus 2017. Namun, struktur organigram dalam ektrakurikuler ini cukup terbentuk dengan baik. Dalam pelaksanaan ektrakurikuler English Club, praktikan menemui beberapa kendala, seperti variasi materi apa yang cocok untuk disampaikan di setiap pertemuan kegiatan English Club. D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah Dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 20 Bandung, praktikan dapat melaksanakan tugas dengan lancar. Seiring dengan berjalannnya waktu, praktikan dapat membiasakan diri dalam kehidupan yang cukup kompleks dengan berbagai peraturan yang telah ditentukan, dan mampu bersosialisasi di lingkungan sekolah SMA Negeri 20 Bandung, serta ikut aktif dalam berbagai akivitas akademik sekolah. 7 Selain kegiatan mengajar dan ekstrakurikuler, praktikan juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh praktikan selama praktek di SMA Negeri 20 Bandung diantaranya: 1. Upacara Bendera Upacara bendera dilakukan setiap hari Senin mulai dari pukul 06.30 WIB sampai dengan 07.45 WIB atau bahkan bisa lebih lama tergantung pengumuman yang diberikan. Dalam mengikuti kegiatan upacara bendera, praktikan tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena hal ini sudah menjadi kebiasaan praktikan saat duduk di bangku sekolah. 2. Melaksanakan piket umum (piket guru) Praktikan mendapat giliran piket umum yang disesuaikan dengan kegiatan dan kesediaan praktikan disekolah. Praktikan mendapat giliran piket umum pada hari Selasa setiap minggunya. Adapun tugas yang dilaksanakan pada saat tugas piket umum adalah: Menjaga meja administrasi sekolah Mencatat daftar tamu sekolah Melayani tamu sekolah yang datang Mencatat siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib di gerbang sekolah. Mengunjungi seluruh kelas-kelas X s/d XII untuk memberikan presensi kehadiran guru dan presensi program pembiasaan. Memfasilitasi/menyediakan surat izin masuk dan surat izin keluar siswa. Menginformasikan surat panggilan, dispensasi kepada guru atau siswa di setiap kelas. Membunyikan bel program pembiasaan, pergantian jam pelajaran, jam istirahat dan jam pulang sekolah Merekapitulasi data pada buku siswa terlambat, dan tidak hadir. Pada saat melaksanakan piket umum pertama kalinya, praktikan mendapatkan sedikit kendala, seperti telat saat mengunjungi kelas-kelas untuk menyebarkan presensi kehadiran mengajar dan presensi program pembiasaan 8 pada semua guru, serta telat dalam membunyikan bel pergantian jam pelajaran dan istirahat. 3. Melaksanakan piket layanan perpustakaan Partisipasi praktikan juga diimplementasikan dalam bentuk kegiatan piket perpustakaan, yang dilaksanakan oleh praktikan satu hari dalam seminggu yaitu hari Senin setelah mengikuti upacara bendera, kegiatan ini diantaranya menjaga perpustakaan, melayani pengembalian buku bagi kelas XII, melayani printing dan scanning. Selama melaksanakan piket perpustakan, praktikan tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti. 4. Keikutsertaan pada saat mengawas USBN-BK Selain melaksanakan piket rutin harian, praktikan diikutsertakan menjadi pengawas saat USBN-BK (Ujian Sekolah Berstandar Nasional-Berbasis Komputer). Praktikan mendapatkan jatah tiga hari mengawas, sebagai berikut. Senin, 19 Maret 2018 untuk mata pelajaran Agama dan Kimia; Selasa, 20 Maret 2018 untuk mata pelajaran Matematikan dan Seni Budaya; serta Sabtu, 24 Maret 2018 untuk mata pelajaran PPKn dan Geografi. Selama melaksanakan tugas menjadi pengawas USBN-BK, praktikan menemui beberapa kendala, seperti koneksi wifi yang tidak stabil dan kekurangan colokan terminal. Alhasil, kondisi ini membuat sebagian siswa panik. 5. Keikutsertaan dalam PAS-BK Selain kegiatan yang telah dijabarkan diatas, partisipan juga ikut andil dalam Penilaian Akhir Semester Berbasis Komputer (PAS-BK). Praktikan diberi kesempatan untuk menulis soal ujian bahasa Inggris PAS-BK untuk kelas X dan XI Lintas Minat, serta membuat kisi-kisi soal ujian PAS-BK tersebut. Kendala yang praktikan temui, seperti kurangnya sumber buku sebagai bahan untuk menulis soal. 9 E. Proses Bimbingan Proses bimbingan sangat diperlukan dalam kegiatan PPL ini bertujuan demi kelancaran proses KBM diantaranya persiapan RPP dan media pembelajaran. Agar semuanya dapat terlaksana dengan semestinya, seharusnya praktikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong PPL. Selama melaksanakan persiapan KBM, praktikan mendapatkan bimbingan dari: 1. Dosen Pembimbing PPL Dosen Pembimbing PPL merupakan dosen yang ditugaskan oleh jurusan yang bertugas membimbing praktikan selama PPL berlangsung. Adapun, Dosen pembimbing praktikan sendiri ialah Bapak Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D. Proses bimbingan secara langsung dengan dosen pembimbing tidak sesering dengan guru pamong PPL. Hal ini dikarenakan padatnya aktivitas dosen pembimbing. Namun, komunikasi bersama pembimbing masih tetap dapat berjalan melalui aplikasi WhatsApp. Adapun beberapa masukan yang dilakukan oleh dosen pembimbing mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi praktikan seperti membantu memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan pihak sekolah, memberikan saran-saran yang dianggap perlu dalam pembentukan profesionalisme praktikan. 2. Guru Pamong PPL Guru Pamong PPL merupakan guru yang ditunjuk langsung oleh pihak sekolah yang bertugas untuk membimbing, membantu dan mengawasi praktikan selama melaksanakan PPL sehingga memudahkan praktikan untuk berkonsultasi apabila mengalami kesulitan pada saat melaksanakan kegiatan PPL khsususnya dalam proses KBM. Adapun yang menjadi Guru Pamong PPL praktikan sendiri ialah Ibu Dra. Hj. Komara Dewi. Guru pamong sudah memberikan kuasa sepenuhnya kepada praktikan untuk mengajar. Bimbingan yang diperoleh dari guru pamong PPL antara lain: a. Memberikan petunjuk dan saran dalam pembuatan serta perbaikan RPP. b. Memberikan cara menghadapi karakter peserta didik. c. Memberikan masukan dalam pengelolaan kelas. d. Saling bertukar model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan peserta didik. 10 Selama melaksanakan PPL ini, proses pembimbingan terhitung lancar dan terkoordinasikan. Selain itu, Guru Pamong PPL telah banyak membantu pengarahan kepada praktikan serta membantu kesulitan-kesulitan yang praktikan alami terkait kegiatan pembelajaran. 11 BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI Selama kegiatan PPL tidak terlepas dari permasalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Secara umum permasalahan yang dihadapi praktikan disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Masalah-masalah yang dihadapi oleh praktikan dalam menyusun RPP dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengembangkan kata kerja (taksonomi bloom) untuk indikator dari KD yang ada, dikarenakan adanya perubahan kata kerja (taksonomi bloom) yang praktikan belum ketahui pada saat penyusunan RPP pertama. 2. Kurangnya kemampuan dalam memperkirakan alokasi waktu sehingga terkadang tidak sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, sehingga terkadang membuat praktikan harus bekerjaran dengan waktu yang disediakan agar materi yang akan disampaikan terpenuhi atau terkadang waktu pelajaran belum habis tetapi praktikan sudah kehabisan materi ajar, sehingga praktikan harus pintar-pintar menyiasatinya dengan memberikan motivasi, cerita pengalaman praktikan, ataupun menampilkan video edukasi. 3. Kurangnya referensi mengenai evaluasi dan instrumen tes yang baik yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai, dan dipahami oleh peserta didik. B. Proses Penampilan Selain itu, permasalahan yang dihadapi praktikan pada saat proses penampilan muncul dari intern praktikan maupun keadaan lingkungan yang tejadi ketika pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut adalah faktor penyebab dari masalah yang dialami ketika proses penampilan mengajar adalah sebagai berikut: 12 1. Dalam penampilan selanjutnya ini volume suara dalam penyampaian materi ajar kurang sampai baris belakang peserta didik sehingga menyebabkan daya serap peserta didik tidak maksimal. 2. Praktikan kesulitan pengelolaan kelas sehingga kurang bisa menguasai kelas, disebabkan kurangnya pengalaman praktikan dalam mengelola kelas dengan banyak siswa didalamnya. 3. Praktikan kesulitan dalam kesesuain waktu yang tersedia dengan materi ajar yang disampaikan. 4. Karakteristik setiap kelas yang berbeda satu sama lain, sepeti ada yang mudah untuk dikendalikan dan ada juga yang sulit untuk dikendalikan. Hal ini membuat praktikan kesulitan menentukan metode dan media pada saat pengajaran di kelas. Namun, disinilah praktikan dilatih kestabilan emosi dan kemampuan untuk mengelola suasana kelas supaya tercipta kenyamanan dan kebahagiaan disamping keseriusan belajar. Karena siswa cenderung bosan dan mengantuk jika diberi pelajaran yang serius dan monoton. Praktikan perlu melatih softskill dan berinovasi dengan media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. C. Ekstrakurikuler Pada kegiatan ekstrakurikuler, yakni English Club (EC), praktikan bertugas sebagai pemberi materi dalam kegiatan tersebut selama melaksanakan PPL. Selama menjadi pemberi materi ektrakurikuler English Club (EC) ini, praktikan menemui beberapa kendala. Faktor penyebab kendala dalam kegiatan ekstrakurikuler ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman praktikan dalam menjadi pemateri di suatu ekstrakurikuler, sehingga praktikan kebingungan dalam menyusun variasi materi apa yang cocok dan menarik, apakah berbentuk permainan (games) ataukah berbentuk seperti tambahan belajar materi sekolah. D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah Kegiatan praktikan berpartisipasi dalam kehidupan sekolah secara umum tidak menemui kendala yang begitu serius, yakni: 13 1. Pada saat praktikan melaksanakan kegiatan piket umum (piket guru) untuk pertama kalinya, praktikan mendapat kendala saat berkeliling kelas-kelas untuk memberikan presensi guru dan program pembiasaan, seperti sering telat datang ke kelas-kelas saat memberikan presensi kehadiran mengajar guru ataupun presensi program pembiasaan guru. Hal tersebut disebabkan karena pada saat itu, praktikan belum mengetahui jelas letak setiap kelas di SMAN 20 Bandung, dan praktikan berkeliling kelas sendirian, tanpa di temani guru yang sedang piket. 2. Keikutsertaan pada saat berlangsungnya Penilaian Akhir Semester (PAS) praktikan menemukan beberapa kendala dalam penulisan soal, hal ini dikarenakan kurangnya referensi buku sebagai bahan untuk menulis soal. E. Proses Bimbingan 1. Dosen Pembimbing PPL Kendala yang praktikan temui saat proses pembibingan adalah ketidak-intensan dosen pembimbing dalam membimbing praktikan PPL. Hal ini disebabkan oleh kesibukan dosen pembimbing praktikan dalam berbagai kegiatan dosen sehingga proses bimbingan tidak dapat dilakukan secara intens, namun dosen pembimbing PPL tetap berusaha untuk meluangkan waktunya dalam melaksanakan proses bimbingan kepada praktikan secara optimal untuk melihat, mengamati, dan memberikan beberapa saran kepada praktikan dalam mengajar di kelas, serta komuikasi yang tetap terjaga melalui aplikasi chat WhatsApp. 2. Guru Pamong PPL Bimbingan dengan Guru Pamong PPL paling banyak membantu praktikan dalam melaksanakan kegiatan. Praktikan sering menanyakan kesulitan serta permasalahan yang dialami mengenai RPP, bahan pengajaran, serta praktikan melakukan bimbingan mengenai karakter siswa yang berbeda-beda dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Adapun beberapa masukan yang diberikan Guru Pamong adalah : a. Memberikan bimbingan tenang kesan pertama yang harus ditunjukan praktikan saat masuk kedalam kelas untuk pertama kali. 14 b. Langkah-langkah dan cara yang benar dan tepat dalam penyusunan silabus dan rencana pembelajaran. c. Menggunakan alokasi waktu dengan efektif. d. Cara penguasaan dan pengelolaan kelas yang baik. e. Pengarahan untuk penampilan selanjutnya berdasarkan penampilan yang telah dilakukan. f. Persiapan dalam melaksanakan ujian PPL. Untuk kesulitan, praktikan tidak menemui kesulitan dalam hal bimbingan oleh guru pamong. Beliau sangat membantu dengan membimbing praktikan sehingga praktikan dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang dihadapi, terutama yang menyangkut pelaksanaan penampilan di lapangan. 15 BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH Adapun penanggulangan permasalahan yang dialami oleh praktikan dalam melaksanakan PPL Kependidikan adalah praktikan berupaya menyelesaikan sebaik mungkin walaupun praktikan menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh praktikan dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan rencana pembelajaran adalah : 1. Memaksimalkan kesempatan bimbingan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penyusunan rencana pembelajaran PPL. 2. Meningkatkan frekuensi bimbingan dengan guru pamong PPL, sehingga dapat menambah pengetahuan serta keterampilan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. 3. Mempelajari referensi, buku-buku, modul dan sumber lainnya, dimana semua hal tersebut dapat berguna dalam hal penyusunan rencana pembelajaran. 4. Bertukar pendapat ataupun sharing dengan sesama rekan PPL ataupun dengan guru mata pelajaran bahasa Inggris yang lain, terutama yang memegang materi yang sama, tentang metode, teknik, evaluasi pembelajaran yang tepat dengan kondisi siswa. B. Proses Penampilan Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang timbul selama proses belajar mengajar di dalam kelas adalah: 1. Pemecahan masalah yang dihadapi pada saat proses penampilan biasanya praktikan konsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong sehingga kekurangan yang terjadi pada saat proses penampilan yang telah dilakukan diusahakan tidak terulang pada saat proses penampilan yang akan datang. 16 2. Selalu mempersiapkan segala sesuatunya sebelum menyampaikan materi di kelas baik dalam hal penguasaan materi, metode pembelajaran yang akan diterapkan, media yang akan dipakai dan alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui hasil akhir dari proses belajar mengajar. 3. Praktikan mempelajari dan memahami karakter kelas yang berbeda-beda sehingga tidak kesulitan dalam menentukan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. 4. Untuk mengefektifkan waktu, praktikan menggunakan slide materi sehingga tinggal menerangkannya pada siswa. 5. Praktikan harus bisa mempelajari dan memahami karakter yang berbeda-beda dari setiap siswa, sehingga dapat menyesuaikan strategi yang tepat dalam proses belajar mengajar. 6. Praktikan berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode yang tepat dalam mengajar yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. 7. Mempersiapkan mental dan fisik secara optimal agar siap untuk tampil mengajar di kelas. 8. Praktikan harus mempelajari kembali tentang strategi belajar mengajar yang benar sesuai dengan materi yang disampaikan kepada peserta didik. 9. Berinteraksi dengan peserta didik secara lebih akrab dan komunikatif. 10. Meminta masukan kepada guru pamong dan sesama rekan PPL berkenaan dengan penampilan praktikan di kelas secara objektif agar praktikan bisa memperbaiki kesalahannya dikemudian waktu. C. Ekstrakurikuler Faktor penyebab yang menjadi permasalahan dalam hal keikutsertaan praktikan dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain disebabkan kurangnya pengalaman praktikan dalam menjadi pemateri di suatu ekstrakurikuler, sehingga pemateri kebingungan dalam menyusun materi apa yang cocok, menarik, dan bervariasi, apakah berbentuk permainan (games) tau berbentuk seperti tambahan belajar materi sekolah. Adapun upaya penanggulangannya yaitu praktikan banyak berkoordinasi dan sharing dengan pembina ekstrakurikuler tersebut. Selain itu, 17 praktikan juga banyak bertukar pendapat dengan sesama rekan PPL satu jurusan sehingga masalah dapat terselesaikan. D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah Selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung, praktikan selalu ikut berpartisipasi dalam kehidupan sekolah, baik itu didalam maupun diluar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan dengan baik. Praktikan berupaya untuk ikut aktif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, dari mulai upacara bendera, piket harian, ekstrakurikuler, mengawas USBN-BK, hingga ikut andil dalam Penilaian Akhir Semester (PAS). Agar dapat berpartisipasi dan bersosialisasi dengan seluruh komponen sekolah, praktikan berupaya untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang sekaligus menjadi kesulitan bagi praktikan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut : 1. Berkoordinasi dengan rekan praktikan lain mengenai acara dan kegiatan yang diadakan oleh sekolah sehingga bisa mengatur jadwal antara kepentingan praktikan dengan amanat dari sekolah. 2. Menjalankan tugas yang sudah diberikan dengan sebaik mungkin. Jika ada yang tidak dipahami, segera ditanyakan kepada pihak yang bertanggung jawab dengan masalah tersebut agar tidak timbul kesalahpahaman. 3. Terlibat dalam setiap kegiatan sekolah, misalnya mengikuti upacara bendera, piket harian, keikutsertaan pada saat berlangsungnya Penilaian Akhir Semester (PAS), membuat soal ulangan kemudian memeriksanya. 4. Datang tepat pada waktunya agar bisa memberi contoh positif kepada siswa dan mengikuti upacara dengan khidmat. 5. Berusaha mentaati segala peraturan yang berlaku dan ditetapkan oleh pihak sekolah. E. Proses Bimbingan Dalam proses bimbingan baik dengan guru pamong dan dosen pembimbing PPL, tidak ditemukan hambatan yang berarti, sehingga tidak membutuhkan penanggulangan. Upaya yang praktikan lakukan agar proses bimbingan ini bisa 18 berjalan lancar antara lain selalu berkonsultasi dengan guru pamong PPL secara langsung maupun di luar sekolah, dengan menggunakan via aplikasi chat WhatsApp. Dengan dosen pembimbing, praktikan berusaha berkonsultasi dengan cara berkomunikasi menggunakan aplikasi chat WhatsApp. 19 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebagai mata kuliah wajib pada tingkat akhir, dalam menyelesaikan studi. Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan ini, mencakup pembinaan dan pelatihan kemampuan profesional guru berupa kinerja dari semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar mengajar maupun tugastugas keguruan lainnya. Pada kesempatan yang diberikan pihak universitas praktikan mencoba menerapkan kemampuan aplikatif dan terpadu dengan segala ilmu yang diperoleh dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya di bangku perkuliahan ke dalam program pelatihan di sekolah. Melalui PPL ini, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori selama melakukan proses perkuliahan. Mahasiswa akan memperoleh ilmu dan pengetahuan yaitu berupa pengalaman yang sekaligus menjadi bekal untuk masa depan seperti penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan menyelesaikan administrasi pendidikan. Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh praktikan di SMA Negeri 20 Bandung secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan PPL ini yang dapat dipetik sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini diperoleh dari guru, karyawan, siswa dan rekan-rekan PPL lainnya. Meskipun selama pelaksanaan PPL praktikan kerap menghadapi kendala, namun kendala tersebut tidak lantas dijadikan alasan sebagai ketidaksuksesan praktikan dalam pelaksanaan PPL. Kendala tersebut praktikan dijadikan sebagai pelajaran berharga agar ketika praktikan menghadapi masalah yang sama bahkan lebih besar, praktikan dapat menghadapinya dengan tenang. Dengan demikian, praktikan dapat melaksanakan dan mengembangkan teori-teori yang didapat selama menjalani perkuliahan. Selain itu, dengan adanya kendala-kendala yang 20 praktikan temui, hal ini dapat menjadikan praktikan lebih berpengalaman untuk siap menjadi seorang guru yang hebat dan profesional. B. Saran Selain masalah yang dapat ditanggulangi, masih banyak permasalahan lain yang perlu diperbaiki. Berdasarkan pengalaman praktikan selama melaksanakan, praktikan memilki saran yang bisa disampaikan dan diberikan untuk beberapa pihak. 1. Pihak Universitas - Hubungan kerjasama dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar terjalin silaturahmi yang kuat dan terus berlanjut, karena kemungkinan tahun depan SMA Negeri 20 Bandung akan dipakai kembali sebagai tempat PPL khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS UPI. - Mengontrol keberadaan dan aktivitas praktikan PPL dan melakukan komunikasi yang berkelanjutan dengan pihak sekolah. - Memberikan ketentuan maksimum jumlah kelas yang dapat di kelola sementara oleh mahasiswa praktikan PPL di setiap sekolah, karena seringkali praktikan PPL mendapatkan jumlah kelas yang terlalu banyak. - Lebih terorganisir lagi dalam mendata sekolah mana yang bersedia bekerjasama dalam penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan (PPL) beserta data jelas kapasitas yang diperlukannya sehingga dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis dalam penempatan Praktikan PPL. - Lebih terorganisir lagi dalam menentukan waktu pelaksanaan PPL, sehingga tidak ada lagi praktikan PPL yang dipindah tempatkan dengan alasan sekolah tidak menerima PPL semester sekian. 2. Pihak Sekolah - Mengadakan sejenis forum diskusi secara berkala antara Wakasek Kurikulum (koordinator guru pamong) dengan semua praktikan PPL 21 mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan selama PPL baik untuk mengungkapkan masalah, keluhan maupun pengendaliannya. - Menyaring guru-guru yang lebih berkompeten dan berpengalaman untuk menjadi guru pamong mahasiswa praktikan PPL serta yang memiliki niat untuk membimbing mahasiswa praktikannya. - Berkoordinasi dengan pihak universitas mengenai batas maksimum jumlah kelas yang wajar untuk di kelola sementara oleh mahasiswa praktikan selama PPL, karena seringkali praktikan mendapatkan jumlah kelas yang terlalu banyak. - Selalu menjaga dan terus meningkatkan lagi komunikasi yang telah terjalin baik antara SMA Negeri 20 Bandung dengan Universitas Pendidikan Indonesia. - Perbaikan sarana dan prasarana sekolah semoga bisa dilakukan dengan cepat dan lancar sehingga proses belajar mengajar dan kegiatan sekolah lainnya tetap berjalan dengan lancar. 3. Praktikan - Persiapkanlah diri lebih baik lagi dari hari ke hari agar kegiatan PPL dapat berjalan dengan lancar dengan hasil yang terbaik. - Jangan sungkan untuk mengkonsultasikan setiap permasalahan yang berhubungan dengan pembuatan RPP, penampilan di kelas, dan lainnya kepada dosen pembimbing PPL, guru pamong PPL, maupun praktikan PPL lain untuk meminimalisir kesulitan-kesulitan selama pelaksanaan PPL. - Praktikan hendaknya memiliki keterampilan dan terus berlatih dalam segi penguasaan materi, RPP, penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran yang variatif, penguasaan kelas, media pembelajaran serta hal lain yang berhubungan dengan proses KBM. - Praktikan harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi sekolah agar lebih mudah serta memperoleh kelancaran dalam pelaksanaan PPL. 22 - Praktikan wajib menjaga nama baik almamater UPI dan bersikap kooperatiflah dengan berbagai pihak guna menunjang kegiatan PPL agar berjalan lancar. - Ikutilah kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk menambah pengalaman yang berharga dan kedekatan dengan civitas akademika sekolah dengan cara terlibat langsung pada kegiatan di luar pengajaran yang berlangsung di sekolah, seperti pelaksanaan piket harian, upacara bendera, serta aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. - Menjaga silahturahmi yang baik dengan seluruh guru-guru, staf-staf maupun penjaga sekolah. Saling bertegur sapa ataupun salam ketika hendak berpapasan meskipun mereka bukan guru pamong. - Lebih mengeksplorasi diri lagi dan selalu mempersiapkan diri dengan maksimal baik dalam mempersiapkan materi, media dan penampilan fisik sebelum mengajar. - Selalu melakukan pendekatan individual terhadap siswa agar proses belajar mengajar dapat terjadi dengan lancar karena kita tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. - Manfaatkan waktu pelaksanaan PPL dengan sebaik mungkin, dan jadikan pelaksanaan PPL sebagai proses mencari pengalaman guna menjadi guru yang lebih baik di masa yang akan datang. 23 DAFTAR PUSTAKA Direktorat akademik UPI. (2017). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Universitas Pendidikan Indonesia Unit Pelaksana Teknis PPL. Panduan Praktek Kependidikan.Bandung: UPI 24